PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

KONTROL DAYA DORONG PESAWAT TERHADAP PERUBAHAN FLOW UDARA MAKALAH SEMINAR HASIL KONSENTRASI TEKNIK SISTEM KONTROL

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Ektraktor Madu Menggunakan Kontroler PID

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA PROSES DISTILASI VAKUM BIOETANOL DENGAN MENGGUNAKAN ARDUINO

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

APLIKASI KONTROLER PID DALAM PENGENDALIAN POSISI STAMPING ROD BERBASIS PNEUMATIC MENGGUNAKAN ARDUINO UNO

PROPOSAL SKRIPSI PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE PADA UAV RC AIRPLANE MENGGUNAKAN KONTROL LOGIKA FUZZY

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC pada Alat Pengaduk Adonan Dodol Menggunakan Kontroler PID

Perancangan Alat Fermentasi Kakao Otomatis Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno

PERANCANGAN KONTROLER PENGGANTI ELECTRONIC CONTROL UNIT UNTUK MENGATUR POSISI SUDUT FLAP PADA MODEL MINIATUR PESAWAT N-219

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

IV. PERANCANGAN SISTEM

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

II. PERANCANGAN SISTEM

MINIATUR PENGENDALI TEKANAN LIQUID

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner Mesin Bensin Menggunakan Kontroler PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Perancangan dan Implementasi Kontroler PID untuk Pengaturan Waktu Injeksi dan Waktu Pengapian Saat Kecepatan Stasioner pada Spark Ignition Engine

Kata kunci: Arduino Mega 2560, Pengendalian Suhu Kelembaban Relatif, Kontroler PID

MINIATUR ALAT PENGENDALI SUHU RUANG PENGOVENAN BODY MOBIL MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS PLC DENGAN SISTEM CASCADE

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

PENGENDALIAN TEKANAN PADA SISTEM HOMOGENISASI SUSU DENGAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA. 4.1 Pengujian Fungsi Alih Tegangan (Duty Cycle) terhadap Motor

M.FADHILLAH RIFKI ( ) Pembimbing: Dr.Ir. Bambang Sampurno, MT

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

Rancang Bangun Sistem Kontrol Level dan Pressure Steam Generator pada Simulator Mixing Process di Workshop Instrumentasi

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

Perancangan dan Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok pada Smoking Room Menggunakan Kontroler PID I. PENDAHULUAN

Sedangkan untuk hasil perhitungan dengan parameter tuning PID diperoleh :

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Dapat dikatakan pula bahwa energi listrik menjadi

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM

SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR PADA ROBOT LINE FOLLOWER BERBEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

IMPLEMENTASI KONTROL RPM UNTUK MENGHASILKAN PERUBAHAN RASIO SECARA OTOMATIS PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

BAB I PENDAHULUAN I.1

YONI WIDHI PRIHANA DOSEN PEMBIMBING Dr.Muhammad Rivai, ST, MT. Ir. Siti Halimah Baki, MT.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA

Pembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Bab IV Pengujian dan Analisis

Sistem Pengaturan Kecepatan Stasioner dengan Pengapian Multispark Menggunakan Kontroler PID. Primadani Kurniawan

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

Aplikasi Kamera Pengawas untuk Deteksi dan Tracking Objek

PEMBUATAN SISTEM PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN KONTROL PROPORTIONAL-INTEGRAL-DERIVATIVE (PID) DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR KMZ51

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 PENGENDALIAN KECEPATAN PUTARAN GAS ENGINE PADA RC AIRPLANE MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DEFERENSIAL (PID) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 328 Ferditya Krisnanda, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswoyo. Abstrak Saat ini penggunaan UAV (unmanned aerial vehicle) atau pesawat tanpa awak sering digunakan sebagai alat observasi tempat yang sulit dijangkau oleh manusia ataupun sebagai penyalur hobi aeromodeling. UAV pada umumnya menggunakan motor DC sebagai pendorong utamanya, hal ini memiliki beberapa kelemahan seperti kecepatan putaran, torsi, dan lama terbang yang terbatas. Salah satu alternatif penggantinya adalah dengan penggunaan Gas Engine, UAV saat ini yang mulai menggunakannya adalah RC Airplane. Motor ini adalah motor bakar yang bekerja secara mekanik sehingga perlu dikendalikan secara elektrik, dalam hal ini kecepatan putarannya. Salah satu solusi dari hal tersebut yaitu mengendalikan throttle melalui aktuator motor servo secara otomatis dengan menggunakan metode kontrol PID. Salah satu keuntungan kontrol PID adalah memiliki respon yang halus dan cepat. Pada penelitian ini digunakan metode hand tunning dan Arduino Uno berbasis mikrokontroler ATmega328 digunakan sebagai pusat pengendali sistem. Dari hasil pengujian terhadap aplikasi kontroler PID dengan menggunakan metode hand tuning ini didapat Kp = 1, Ki = 0,01, dan Kd = 0,12. Sistem dapat memberikan respon yang baik dengan toleransi 5% dari setpoint yang ditentukan dan mampu kembali steady ketika mendapatkan gangguan melalui pengujian windtunnel/ terowongan angin. Hal ini menunjukkan bahwa kontroler PID dapat mengendalikan kecepatan putaran dengan baik. Kata kunci : Gas Engine, Kecepatan Putaran, PID, UAV P I. PENDAHULUAN esawat tanpa awak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, menggunakan hukum aerodinamika untuk melaukan gerakan dalam media aerodinamis. Penggunaan UAV biasanya digunakan sebagai penyalur hobi aeromodeling atau untuk mengobservasi lapangan dimana medan yang diobservasi tidak memungkinkan manusia untuk melakukannya. UAV secara umum menggunakan motor DC sebagai penggerak utama, motor DC memiliki beberapa kendala kendala seperti kecepatan putaran, torsi, dan lama terbang yang kurang maksimal. Sehingga perlu adanya suatu inovasi agar alat dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Alternatifnya adalah penggantian motor DC dengan Gas Engine sebagai pendorong utama. Salah satu UAV saat ini yang mulai menggunakan Gas Engine adalah RC Airplane. Permasalahannya, Gas Engine atau mesin pembakaran dalam, adalah sebuah mesin di mana bahan bakarnya dibakar langsung di dalam silinder [1]. Mesin ini bekerja secara mekanik sehingga kinerjanya perlu disinkronisasikan secara elektrik dalam hal ini pengaturan kecepatan putarannya. Dari permasalahan tersebut maka diperlukan rancangan sistem kontrol baik secara hardware maupun software untuk dapat mengendalikan kecepatan putaran Gas Engine dengan cara mengendalikan besar bukaan thorttle. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menjaga kestabilan kecepatan putaran Gas Engine untuk RC Airplane saat terjadi perubahan beban karena gangguan (disturbance) menggunakan kontroler PID dengan Arduino Uno berbasis ATmega328. PID adalah kontroler yang terdiri dari kontroler proporsional, kontroler integral dan kontroler diferensial. Setiap kekurangan dan kelebihan dari masing-masing kontroler Proporsional (P), Integral (I) dan Deferensial (D) dapat saling menutupi dengan menggabungkan ketiganya secara paralel menjadi kontroler Proporsional Integral Deferensial (PID) [2]. Manfaat kedepannya diharapkan penelitian ini juga dapat dikembangkan pada UAV lainnya seperti tricopter, quadcopter, dan multicopter yang lebih bertenaga dan berdaya jelajah tinggi dengan menggunakan Gas Engine. II. IDENTIFIKASI SISTEM A. Gas Engine Gas Engine merupakan motor yang menghasilkan putaran melalui proses pembakaran dalam, yaitu pencampuran antara bahan bakar cair (oktan 90) dengan udara. Pada dasarnya putarannya dikendalikan dengan megatur buka-tutup katup melalui throttle-nya. Spesifikasi yang dipilih berdasarkan kebutuhan standar untuk aeromodeling, mesin dengan tipe 2 tak, kapasitas displacement 9cc ini memiliki kekuatan maksimal 0,8 HP/ 15.000 RPM. Pada motor ini sensor hall effect sudah terpasang menjadi satu. Gambar 1 Gas Engine 2 tak dengan displacement 9 CC

2 B. Sensor Hall effect Sensor hall effect yang digunakan pada perancangan alat ini terpasang menjadi satu pada Gas Engine, bekerja sebagai pengolah sinyal yang dihasilkan dari magnet/ reluktor yang berputar. Sinyal kemudian diolah oleh CDI menghasilkan keluaran berupa sinyal digital, kemudian diolah kembali oleh rangkaian Frequency to Voltage untuk menghasilkan keluaran berupa sinyal analog. E. UBEC (Universal Baterry Elimination Circuit) UBEC (Universal Battery Elimination Circuit) berfungsi sebagai pengondisi sinyal tegangan agar lebih stabil ketika disalurkan pada CDI. Rangkaian ini bekerja pada tegangan 6-23V dan menghasilkan output 5,1 atau 6,1 V. F. Propeller Propeller yang digunakan pada ujung shaft motor adalah propeller tipe S2 series 11 x 5 inch. Pemilihan ini didasarkan pada rekomendasi pabrik yaitu propeller 11 x 5 inch atau 11 x 6 inch jika digunakan pada Gas Engine displacement 9 CC. Gambar 2 Sensor Hall Effect pada Gas Engine B. Rangkaian Frequency to Voltage Rangkaian Frequency to Voltage digunakan untuk mengubah sinyal digital dari keluaran sensor hall effect yang diproses oleh CDI menjadi sinyal analog agar dapat dimasukkan pada board Arduino Uno. Rankaian ini menggunakan integrated circuit (IC) LM2917 yang memiliki tegangan kerja +12 volt DC hingga +24 volt DC. Skema rangakainnya dapat ditunjukkan pada Gambar 3. Gambar 4 Propeller tipe S2 series 11 x 5 inch G. Motor Servo Motor servo yang digunakan dalam perancangan kali ini berguna sebagai pengatur buka-tutup throttle pada Gas Engine. Throttle sendiri berguna untuk menaikkan dan merunkan kecepatan putaran pada Gas Engine. Motor servo ini juga dapat langsung terhubung ke Arduino Uno tanpa menggunakan driver karena bekerja pada maksimum tegangan masukan 4,8 V dan memiliki torsi sebesar 3,1 kg-cm. Gambar 3 Skematik Rangkaian Frequency to Voltage Sumber: Datasheet LM2917 Berdasarkan pada datasheet dengan rangkaian seperti pada gambar 4.4, maka tegangan keluaran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:...(1) Atau secara umum perhitungan yang digunakan pada rangkaian yang mengunakan IC LM2907/2917 dapat dijelaskan pada persamaan berikut [3]....(2) dimana : Fin = Frekuensi sinyal input (Hz) Vcc = Tegangan sumber yang digunakan (volt) R1 = Resistor pada pin 3 IC LM2917 (Ohm) C1 = Kapasitor pada pin 2 IC LM2917 (Farad) D. CDI (Capacitor Discharge Ignition) CDI atau Capacitor Discharge Ignition disini digunakan untuk membantu sistem pengapian pada proses pembakaran dalam, sehingga semakin maksimal pengapian maka busi juga akan memantik campuran gas dalam ruang bakar secara maksimal juga. Bekerja pada tegangan 4,8 6 V. Disamping itu CDI juga berfungsi sebagai pengolah sinyal yang dihasilkan dari sensor hall effect. Gambar 5 Motor Servo H. Windtunnel (Terowongan Angin) Windtunnel/ terowongan angin ini memiliki fungsi untuk menguji Gas Engine apakah dapat stabil ketika mendapatkan gangguan perubahan aliran angin. Selain itu juga mempunyai fungsi sebagai peyangga Gas Engine saat melakukan penyalaan mesin ataupun saat melakukan setting. Spesifikasi Windtunnel/ terowongan angin ini memiliki diameter dalam 32 cm dan panjang 70 cm. Gambar 6 Windtunnel (Terowongan Angin)

3 I. Perancangan Kontroler PID Kontroler PID dapat di tuning dalam beberapa cara, antara lain Ziegler-Nichols tuning, loop tuning, metode analitis, optimasi, pole placement, auto tuning, dan hand tuning [4][5]. Pada perancangan kontroler PID sistem pengendalian kecepatan putaran Gas Engine ini, menggunakan metode hand tuning untuk menentukan parameter Kp, Ki, dan Kd. Proses pencarian parameter PID ini dilakukan dengan cara mengatur nilai Kp hingga didapatkan respon sistem yang mendekatai setpoint 5000 RPM. Hasil tuning nilai Kp ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1 Hasil Tuning Nilai Kp No. Kp ess (%) 1. 0.5 19,24 2. 1 14,46 3. 1.5 16 Pemilihan parameter Kp didapatkan dari data tabel diatas, yaitu parameter Kp= 1 karena dari tiga hasil tuning berbeda ess terkecil adalah pada saat Kp= 1 dan juga secara keseluruhan terletak dibawah setpoint sehingga bisa ditambahkan parameter Ki untuk dapat mendekati setpoint yang diinginkan. Setelah mendapatkan hasil Kp, maka dilanjutkan dengan mencari parameter nilai Ki untuk dapat memperbaiki respon sistem. Tabel 2 Hasil Tuning Nilai Ki No. Kp Ki Mp (%) (%) 1. 1 0.005 13,92 17,2 2. 1 0.01 15,4 13,6 3. 1 0.015 17,28 18,44 Pemilihan parameter Ki didapatkan dari data tabel diatas, yaitu parameter Ki= 0,01 karena dari beberapa hasil tuning berbeda ess terkecil adalah pada saat Ki= 0,01. Meskipun nilai ess selisihnya tidak terlalu jauh dari sebelum diberikan parameter Ki tetapi saat steady nilainya sudah berada di daerah setpoint, hal ini berbeda sebelum diberikan parameter Ki yang nilainya masih belum mendekati/ dibawah setpoint. Setelah mendapatkan hasil Ki, maka dilanjutkan dengan mencari parameter nilai Kd untuk dapat mengurangi maximum overshoot (Mp) pada respon sistem. Tabel 2 Hasil Tuning Nilai Kd Td Tr Ts No Kp Ki Kd (ms) (ms) (s) Tp (s) Mp (%) 1. 1 0,01 0,05 138,2 329,65 1,6 1,25 7,54 2. 1 0,01 0,1 123,6 349,15 2,0 1,32 4,58 3. 1 0,01 0,12 137,9 324,91 1,6 1,05 3,96 Pemilihan parameter Kd didapatkan dari data tabel diatas, yaitu parameter Kd= 0,12 dengan nilai maximum overshoot (Mp) sebesar 3,96% yang mana lebih kecil dibandingkan dengan hasil tuning lainnya, saat Kd= 0,05 dan 0,1 yaitu sebesar 7,54% dan 4,58%. Terdapat beberapa nilai ess lebih dari toleransi 5% dari setpoint yaitu sebanyak 8,1%, hal ini dikarenakan adanya gangguan internal seperti bahan bakar dan udara yang kurang lancar. Tetapi secara keseluruhan sistem dapat memberikan respon keluaran yang baik. Respon sistem dengan nilai Kp = 1, Ki = 0,01, dan Kd= 0,12 ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7 Hasil Respon dengan Kp = 1, Ki = 0,01, dan Kd= 0,12 Berdasarkan hasil tuning ketiga parameter Kp, Ki, dan Kd dengan menggunakan metode Hand Tuning (Hand Eksperimen), maka dapat ditentukan parameter penguatan kontroler yang akan digunakan pada sistem yaitu Kp = 1, Ki = 0.01, dan Kd = 0,12. III. PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dan respon dari sensor hall effect, sinyal kontrol motor servo, motor servo terhadap Gas Engine, sistem saat tanpa kontroler, dan sistem secara keseluruhan. A. Pengujian Sensor Hall effect Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelinieran dari sensor hall effect dalam membaca perubahan kecepatan putaran Gas Engine No RPM Ukur Tabel 4 Hasil Pengujian Sensor Hall Effect Tegangan Perhitungan (V) Tegangan Terukur (V) Error (%) 1 360 0,091 0,105 15,50 2 1000 0,253 0,252 0,21 3 1500 0,379 0,372 1,79 4 2000 0,505 0,496 1,79 5 2500 0,631 0,621 1,63 6 3000 0,758 0,743 1,92 7 3500 0,884 0,861 2,58 8 4000 1,010 0,989 2,09 9 4500 1,136 1,106 2,67 10 5000 1,263 1,301 3,04 11 5500 1,389 1,335 3,88 12 6000 1,515 1,462 3,51 13 6500 1,641 1,578 3,86 14 7000 1,768 1,700 3,83 15 7500 1,894 1,832 3,27 16 8000 2,020 1,937 4,12 17 8500 2,146 2,053 4,35 18 9000 2,273 2,186 3,82

Duty Cycle (%) 4 19 9500 2,399 2,292 4,46 20 10000 2,525 2,413 4,45 21 10500 2,652 2,525 4,77 22 11000 2,778 2,642 4,89 23 11500 2,904 2,778 4,34 24 12000 3,030 2,887 4,73 Gambar 8 Grafik Perbandingan Keluaran Sensor Dari hasil pengujian yang dilakukan, sensor dapat bekerja dengan maksimal dan terlihat kelinieran yang baik sehingga ideal untuk digunakan sebagai pendeteksi kecepatan putaran pada Gas Engine. B. Pengujian Sinyal Kontrol Motor Servo Pengujian sinyal kontrol motor servo ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk sinyal saat berada pada posisi sudut yang telah ditentukan untuk menggerakkan throttle serta melihat tegangan yang dikeluarkan untuk setiap perubahan sudut motor servo. 14 12 10 8 6 4 2 0 Tabel 5 Pengujian Duty Cycle Motor Servo Sudut ( ) Duty Cycle (%) 2,68 0 2.68 40 4.78 90 7.33 120 8.9 180 12 4,78 7,33 8,9 Gambar 6 Grafik Perbahan Derajat terhadap Duty Cycle Motor Servo 12 0 40 90 120 180 Derajat Duty Cycle Dari hasil pengujian sinyal kontrol motor servo yang dilakukan, dapat dilihat bahwa semakin besar nilai derajat maka duty cycle juga akan semakin besar. C. Pengujian Motor Servo terhadap Gas Engine Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perubahan pergerakan motor servo terhadap kecepatan putaran pada Gas Engine. Tabel 6 Hasil Pengujian Servo terhadap Gas Engine No Pergerakan Servo ( o ) RPM 1 40 2453 2 41 3000 3 42 3154 4 43 2806 5 44 2825 6 45 3019 7 46 3019 8 47 3193 9 48 3754 10 49 3348 11 50 3910 12 51 4645 13 52 4877 14 53 4664 15 54 4438 16 55 4761 17 56 5109 18 57 4722 19 58 4993 20 59 4974 21 60 4893 22 61 5283 23 62 4896 24 63 5264 25 64 5187 26 65 5709 27 66 5554 28 67 5670 29 68 6541 30 69 6503 31 70 6070 32 71 6116 33 72 6477 34 73 6180 35 74 6509 36 75 6714 37 76 7258 38 77 7374

Kecepatan Putaran (RPM) 5 39 78 7393 40 79 7277 41 80 7791 10000 % ess = x 100% = 0,189 x 100% = 18,9% Grafik respon sistem dengan kontroler dapat dilihat pada Gambar 9. 8000 6000 4000 2000 Kecepatan Gas Engine 0 40 45 50 55 60 65 70 75 80 Derajat (o) Gambar 7 Grafik Hubungan Pergerakan Servo dengan Kecepatan Putaran Dari hasil pengujian yang dilakukan, dalam grafik masih terdapat beberapa gangguan yang membuat kelinieran kecepatan putaran tidak sempurna. Tetapi secara keseluruhan dapat dilihat bahwa semakin besar perubahan derajat pergerakan servo yang diberikan, maka kecepatan putarannya juga semakin besar. Jika dicari RPM tiap kenaikan derajatnya: Gambar 9 Pengujian Sistem menggunakan Kontoler dengan Setpoint= 6000 RPM E. Pengujian Sistem Keseluruhan Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem secara keseluruhan dan mengamati respons kontroler terhadap setpoint ketika mendapatkan gangguan berupa perubahn aliran angin melalui windtunnel/ terowongan angin. Setpoint=6000 RPM sehingga besar nilai derajat saat RPM tertentu dapat dicari dengan persamaan: D. Pengujian tanpa Kontroler Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan respon sistem terhadap setpoint ketika tanpa kontroler dengan menggunakan kontroler, sehingga dapat ditentukan bahwa sistem memerlukan sebuah sistem pengontrolan. Gangguan 1 Gangguan 2 Gambar 10 Respon Sistem dengan Setpoint 6000 RPM terhadap Gangguan Perubahan Aliran Angin yaitu: Pada grafik diatas, terjadi % error steady state Setpoint= 7000 RPM Gambar 8 Pengujian Sistem tanpa Kontoler dengan Setpoint= 6000 RPM Dalam grafik diatas, sistem masih belum mencapai nilai dari setpoint yang ditentukan. Gangguan 1 Gangguan 2 Gambar 11 Respon Sistem dengan Setpoint 7000 RPM terhadap Gangguan Perubahan Aliran Angin

6 3. Dilakukan analisis tentang torsi beban sehingga dapat merealisasikan pembuatan multicopter dengan menggunakan Gas Engine. Setpoint =8000 RPM Gangguan 1 Gangguan 2 DAFTAR PUSTAKA [1] Mehrtens, August Christian, B. 1879. Gas Engine Theory and Design. New York: Wiley [2] Gunterus, Frans. 1994. Falsafah Dasar : Sistem Pengendalian Proses. Jakarta: Elex Media Komputindo. [3] National Semiconductor. 2003. LM2907/LM2917 Frequency to Voltage Converter. [4] Astrom, K. J, & Hagglund, Tore. 1995. PID Controllers: Theory, Design and Tuning. Research Triangle Park: Instrument Society of America. [5] Smith, L. C. 1979. Fundamentals of control theory. Deskbook issue. Gambar 12 Respon Sistem dengan Setpoint 8000 RPM terhadap Gangguan Perubahan Aliran Angin Dari grafik hasil pengujian, dapat dilihat respon sistem terhadap gangguan berupa perubahan aliran angin. Sistem dapat kembali pada keadaan steady setelah terjadinya gangguan. Dengan begitu dapat dikatakan sistem kontrol pada perancangan ini telah bekerja dengan baik. IV. PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dalam pembuatan penilitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian pengendalian kecepatan putaran Gas Engine 2 tak displacement 9 CC dengan menggunakan metode hand tuning (hand eksperimen) untuk menentukan nilai penguatan kontroler PID, didapatkan parameter terbaik dengan Kp=1, Ki=0,01, Kd=0.12. Setelah diimplementasikan pada sistem, respon sistem secara keseluruhan dapat mempertahankan kecepatan putaran dengan batas toleransi 5% dari setpoint yang ditentukan. 2. Hasil pengujian dengan menggunakan windtunnel/ terowongan angin terhadap kontroler PID menggunakan Arduino Uno berbasis ATmega328 menunjukkan bahwa respon sistem dapat kembali pada keadaan steady setelah terjadinya gangguan. B. Saran Dalam perancangan dan pembuatan alat ini masih terdapat kelemahan. Untuk memperbaiki kinerja alat dan pengembangan lebih lanjut disarankan : 1. Kecepatan putaran disarankan tidak ada batasan atau lebih dari 8000 RPM untuk memaksimalkan keceptan putaran maksimum dari Gas Engine serta menggunakan aktutator yang lebih teliti seperti motor stepper. 2. Meminimalisir gangguan internal seperti distribusi dan pencampuran bahan bakar, serta pengaturan angin yang lebih baik.