BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat (explanatory reseach) penjelasan yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antara variabel yang telah ditetapkan dengan hipotesa yang telah dirumuskan. 23 Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah (cross sectional) potong lintang yaitu studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit secara serentak pada individu-individu dari populasi pada satu saat. 24 Metode yang digunakan adalah metode survey dengan wawancara langsung menggunakan alat bantu kuesioner. B. Populasi dan Sampel Pada penelitian ini yang dipilih menjadi populasi adalah kondektur angkota di Ambarawa yang berjumlah orang pekerja. Teknik pengambilan sampel Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah teknik simple random sampling atau pengambilan sampel secara acak sederhana dengan rumus : N n = 1+ N( d) = 1+ (0.1) = 1+ 0. 2 2 = = 25,9 = 26 sampel 1. Keterangan : n = jumlah sampel 1
N = jumlah populasi d = derajat kesalahan, besarnya 0,1 C. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian a. Variabel bebas (independent variable) meliputi lama paparan dan masa kerja kondektur angkot. b. Variabel terikat (dependent variable) meliputi konsentrasi timbal dalam darah. 2. Definisi Operasional (DO) No Variabel Definisi operasional Skala A Independent 1. Lama paparan Lama paparan adalah jumlah jam kerja pada kondektur angkota saat bekerja dalam satu hari Rasio 2. Masa kerja Masa kerja adalah jumlah tahun dari mulai kondektur angkota tersebut bekerja pertama kali di jalan raya sampai waktu pelaksanaan penelitian Rasio B Dependent Kadar timbal Banyaknya kadar timbal yang terhirup kondektur angkota Rasio dalam darah dalam darahnya (µg/dl). 19 D. Metode Pengumpulan Data 1. Data Primer Diperoleh dari observasi dilapangan dengan cara wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan quesioner, pemeriksaan kadar timbal dalam darah menggunakan metode spektro fotometer serapan atom (AAS). 16 2. Data sekunder Diperoleh dari data yang sudah ada pada perusahaan angkota jurusan Jambu pasar Projo Ambarawa yang dilanjutkan dengan pendataan seperti nama, jumlah kondektur angkota dan rotasi jam kerja. 3. Teknik pemeriksaan dan analisa data a. Cara pengambilan sampel darah Alat atau bahan yang digunakan 1. Spuit 5 ml dan jarum steril 2
2. Tabung reaksi 3. EDTA (1-1,5 mg/ml darah) 4. Alkohol 5. Kapas b. Pengambilan sampel darah Sebelum pengambilan darah dilakukan pada responden diberikan kuesioner dengan penjelasan sebelumnya karena darah yang akan dijadikan sampel cukup banyak, maka darah diambil melalui vena sebanyak ± 5 ml, kemudian dimasukan dalam tabung yang sudah mengandung EDTA (Ethilen Diamine Tetra Acetat) sebagai anti koagulan sehingga darah tidak menggumpal. Tabung ditutup dan darah dihomogenkan dengan EDTA kemudian dibawa ke laoratorium untuk pemeriksaan kadar timbal, pemeriksaan segera dilakukan setelah preparasi sampel (pada hari yang sama saat pengambilan sampel) c. Pemeriksaan timbal darah dengan metode AAS Bahan atau alat 1. aquades 2. larutan asamnitrat 20% 3. larutan 1,5 butyl asetat (Bj 0,88 gr/dl) 4. kocok 1 lt butyl asetat dengan 100 ml aquades diamkan sampai larutan memisah. 5. larutan ammonium pirolidin diviacarbonat (APDC) 2%. 6. larutan standar timbal (konsentrasi 1000 µg/lt) 7. sampel darah kondektur angkot 8. spektrofotometer serapan atom 9. corong pemisah 10. pipet ukur 11. labu ukur 12. gelas ukur 13. sentrifuge 3
d. Cara kerja 14. tabung sentrifuge 15. tabung sentrifude (diameter ±15 mm dan kapasitas 15 ml) 1. Larutan kalibrasi (posisi nol) Larutan kalibrasi diambil dari larutan standar timbale dengan konsentrasi 1000 µg/lt kemudian diencerkan dalam labu ukur konsentrasi yang berbeda seperti pada tabel 3.1 standar larutan timbal Volume larutan timbale (MI) Volume aquades yang Konsentrasi timbal (µg/lt) ditambahkan 0 2,5 5,0 7,5 10,0 15,0 20,0 30,0 50 47,5 45 42,5 40 30 20 0 50 100 150 200 300 400 600 Sumber 16 Larutan standar timbal yang telah diencerkan ke pipet sebanyak 3 mlt dan dimasukan kedalam tabung sentrifuge yang berbeda sesuai dengan konsentrasi pada tabel diatas. Ditambahkan larutan 0,5 mlt APDC 2% kedalam setiap tabung sentrifuge. Tabung ditutup dan dikocok dengan cara bolak balik tabung minimal 15 kali. Tabung didiamkan selama 15 menit. Ditambahkan 3 mili larutan butyl asetat kedalam setiap tabung sentrifuge, tabung ditutup dan dikocok minimum selama 3 menit dengan kecepatan cukup untuk memastikan larutan dan lapisan organik bercampur. Di sentrifuge dengan kecepatan 2000 G selama 2 menit apabila pemisahan larutan dan lapisan organic tidak jelas, tabung sentrifuge dikocok. Dibolak balik 3 atau 4 kali dan di sentrifuge lagi selama 2 menit. Larutan siap diperiksa dengan AAS dengan panjang gelombang 283,3 nm 4
2. Penentuan timbal dalam sampel darah Sampel darah diaduk dengan membolak-balik tabung minimum 15 kali dimasukan 0,5 mlt larutan APDC 2% kedalam setiap tabung sentrifuge. Tabung ditutup dan dikocok dengan cara membolak-balik tabung minimum sebanyak 15 kali, tabung didiamkan selama 5 menit. Ditambahkan 3 mlt larutan 1 butyl asetat kedalam setiap tabung sentrifuge, tabung ditutup dan dikocok minimum selama 3 menit dengan kecepatan cukup untuk memastikan larutan dan lapisan organik bercampur. Di sentrifuge dengan kecepatan 2000 G selama 2 menit, maka akan terjadi pemisahan. Fase organik dari larutan siap diperiksa dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom dengan panjang gelombang 283,3 nm. Setiap sampel dibaca 2 kali kemudian dirata-rata. E. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan data Langkah pengolahan data meliputi : a. Editing data Untuk mengetahui kelengkapan data yang diperoleh yaitu data hasil wawancara dengan menggunakan quesioner, data hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan serta hasil dari pemeriksaan kadar timbal dalam darah. b. Koding Memasukan data dengan memberikan kode-kode pada quesioner saat wawancara dengan responden. c. Tabulating Yaitu memasukan dalam tabel dengan mengelompokan sesuai dengan jenis data. 21 5
2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan variabel variabel yang ditulis mencakup p range, rerata (mean), simpangan baku (sb) yang disajikan dalam tabel distribusi frequensi. b. Analisa Bivariat Analisa data secara analitik dilakukan untuk mengetahu hubungan lama kerja denga masa kerja pada kondektur angkota. Sebelum dilakukan uji statistik terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dengan uji Kolmogorov Smirnov, kemudian digunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment jika datanya berdistribusi normal, sedangkan jika datanya tidak berdistribusi normal digunakan uji Rank Spearman. 22 6