MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 KAMAL

Penerapan Pendekatan Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Pertidaksamaan Di Kelas X-C SMAN 1 Kauman Tulungagung Anisa Fatmawati

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

Siti Khabibah Dosen Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MURDER PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

SIKAP ILMIAH SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA KONSEP PESAWAT SEDERHANA DIKELAS VIII. 6 SMPN 08 PEKANBARU

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Oleh: Ratna Meinar Rahayu

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII MTS AR-RAHMAN NGLABAN JOMBANG

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS VII-B SMP MUHAMMADIYAH 13 SURABAYA

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PROBING-PROMPTING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No.2 pp May 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH DIVERGEN SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-G SMPN 1 SEMANDING KAB. TUBAN

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

ABSTRACT. PBI s model subject material of rigid body balance on class XI Science of Senior

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

Arynda 28, Susanto 29, Dafik 30

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

Devi Yuniar 16, Hobri 17, Titik Sugiarti 18

Absract. Key words: students result of learning, expository learning strategy, contextual teaching learning strategy. Abstrak

EFEKTIVITAS METODE INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Nur Rahmi, Suhermi, Atma Murni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Riau

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 2 No. 6 Tahun 2017 ISSN :

KEEFEKTIVAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POHON MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS V SD NEGERI PEJAGAN 5 BANGKALAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

Oleh. Ni Wayan Purni Lestari,

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Keywords: inquiry learning, science process skills, learning outcomes, the light

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERINTEGRASI

Penerapan Problem Based Instruction (PBI) dalam Pembelajaran Persamaan Kuadrat

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

Surdani Yanti 1, Fazri Zuzano 1, Pebriyenni 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DAN AKTIVITAS GURU PADA MATERI BIOTEKNOLOGI PANGAN KELAS IX MTs MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Pengaruh Metode Time Token Arends 1998 Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X IIS SMA Negeri 1 Waru

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Jln. Kalimantan 37, Jember

Oleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) MELALUI STRATEGI PROBLEM SOLVING

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,

HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK KINEMATIKA DI KELAS XI IPA MAN I PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT

JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI BERWISATA PADA MATERI PERSEGIPANJANG DAN PERSEGI DI KELAS VII SMP

Kata kunci: Peningkatan, Pemahaman, Berbantuan The multimedia, Teori Beban Kognitif, Teorema Pythagoras.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKALAN PADA MATERI PERPINDAHAN KALOR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

KEEFEKTIFAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK MATERI LINGKARAN

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL ANALISIS MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN MASALAH

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBI (PROBLEM BASED INSTRUCTION) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN TEORI BEBAN KOGNITIF PADA MATERI GARIS SINGGUNG PERSEKUTUAN DUA LINGKARAN DI KELAS VIII-F SMP NEGERI 1 PASURUAN Nur Rakhmah Fitriyah 1, Rini Setianingsih 2 Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya Email: rossi.fitri@gmail.com 1, riniswidodo@gmail.com 2 Abstrak Matematika merupakan bidang studi yang penting untuk dipelajari karena erat kaitanya dalam kehidupan seharihari. Namun, masih banyak yang belum menyadari pentingnya matematika. Pembelajaran matematika yang terjadi selama ini masih kurang efektif, guru lebih mendominasi pembelajaran, model yang digunakan kurang bervariasi, dan peserta didik masih kesulitan menerapkan konsep untuk memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran PBI (Problem Based Instruction) merupakan salah satu model pembelajaran yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran, melalui pengalaman belajar dalam kehidupan nyata. Selain itu juga memperhatikan teori beban kognitif peserta didik agar mengoptimalkan kinerja intelektual. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas model kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMP Negeri 1 Pasuruan yang ditinjau dari kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas peserta didik, ketuntasan belajar peserta didik dan respon peserta didik. Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII-F SMP Negeri 1 Pasuruan tahun ajaran 2013-2014. Dua dipilih secara acak untuk diamati aktivitasnya. Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah one-shot case study, pembelajaran menggunakan model PBI dengan meperhatikan teori beban kognitif dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Selama pembelajaran tersebut diamati kemampuan guru mengelola pembelajaran, aktivitas peserta didik dan perilaku afektif peserta didik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran meperhatikan teori beban kognitif dikatakan efektif dengan terpenuhinya beberapa aspek yaitu (1) kemampuan guru mengelola pembelajaran secara keseluruhan dapat dikategorikan sangat baik; (2) peserta didik tergolong aktif selama pembelajaran dengan rata-rata persentase aktivitas peserta didik adalah 94,01; (3) persentase peserta didik yang tuntas sebesar 86,36%; dan (4) respons peserta didik terhadap pembelajaran memperhatikan teori beban kognitif adalah positif. Kata kunci: PBI, teori beban kognitif, matematika, sekolah menengah Abstract Mathematics is an important subject to be studied, because it is closely related to daily life. However, there are still many who have not realized the importance of mathematics. The teaching and learning process which is happening today, is still less effective, the teacher still dominated learning, the model used is less varied, and the students are still difficult to apply the concept to solve problems in everyday life. Therefore, the PBI (Problem Based Instruction) learning model, suitable to be applied in the learning process. PBI (Problem Based Instruction) learning model is one of learning models that helps students develop thinking skills, problem-solving and intellectual skills, learning a variety of roles, through learning experiences in real life. In addition, it also pays attention to the cognitive load of students in order to optimize the intellectual performance. This research is a descriptive study that aimed to describe the effectiveness of using the PBI model, taking into account the cognitive load theory on the material of common tangent lines of two circles for grade eight students at SMPN 1 Pasuruan. It described the teacher's ability to manage the learning process, students activities, students mastery learning, as well as students responses. Subjects in this study were students of Class VIII-F SMP Negeri 1 Pasuruan 2013-2014 school year. Two groups were randomly selected for the observed activities. The study design used was "one-shot case study". The results of the data analysis showed that the implementation of PBI model is effective, because of the fulfillment of several aspects, namely: (1) the ability of the teacher to manage the learning process as a whole can be considered very good; (2) students can be classified as during the learning process with the average percentage of students activity is 94,01% ; (3) the percentage of students who mastered the material is 86,36%; and (4) the response of students towards learning using PBI model is positive. Keywords: Problem based instruction, cognitive load theory, mathematics, high school. 1 Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika UNESA 2 Dosen Jurusan Matematika FMIPA UNESA 139

PENDAHULUAN Matematika penting dan harus diajarkan ke semua peserta didik di semua tingkat pendidikan. Matematika perlu diberikan pada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan matematika [6]. Menyadari pentingnya matematika, maka belajar matematika seharusnya menjadi kebutuhan dan kegiatan yang menyenangkan. Namun, pembelajaran matematika saat ini masih kurang efektif. Permasalahan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran matematika adalah model pembelajaran di kelas kurang bervariasi, guru cenderung menggunakan model pembelajaran langsung sehingga pembelajaran yang terjadi cenderung berpusat pada guru. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru membuat peserta didik kurang memiliki kesempatan mengembangkan sendiri konsep-konsep matematika yang ada. Selain itu, matematika memiliki objek kajian yang bersifat abstrak menjadi alasan banyak peserta didik mengalami kesulitan untuk memahami materi dalam pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika, materi yang disampaikan terkadang bersifat abstrak sehingga peserta didik perlu pemahaman yang lebih untuk dapat menerapkan materi yang diperoleh agar dapat memecahkan permasalahan yang ada terutama permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu materi matematika yang aplikasinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari adalah Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran. Untuk peserta didik SMP kelas VIII materi ini belum pernah didapat saat SD sehingga perlu pemahaman konsep yang baik untuk dapat menerapkan konsep Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran dalam pemecahan masalah kehidupan seharihari. Peserta didik terkadang kesulitan jika harus menentukan panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran untuk pemecahan masalah sehingga perlu adanya pemahaman tentang bagaimana memecahkan permasalahan yang ada. Oleh karena itu, guru harus dapat memilih model yang cocok dan lebih efektif, yang sesuai dengan materi serta kemampuan peserta didik, dan modelmodel yang dapat menunjang pencapaian tujuan pelajaran matematika serta model pembelajaran yang lebih fokus pada pemecahan masalah dan dapat memfasilitasi peserta didik untuk membangun sendiri pengetahuannya. PBI (Problem Based Instrution) merupakan salah satu model pembelajaran yang fokus melatih peserta didik dalam pemecahan masalah dan melibatkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. Selain itu, model pembelajaran PBI ini memberi kesempatan kepada peserta didik dan guru untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran, sehingga model ini cocok untuk materi matematika yang melatih kemampuan pemecahan masalah seperti halnya materi garis singgung persekutuan dua lingkaran. Model pembelajaran PBI merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh oleh Richard Arends pada tahun 2008 dengan judul buku Learning to Teach. Dalam buku tersebut menunjukkan bukti yang cukup kuat bahwa model pembelajaran PBI dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pengelolaan kelas, motivasi, dan penggunaan waktu. Model PBI dikemas dalam langkah-langkah sebagai berikut [1]. Langkah I: Memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada peserta didik Guru membahas tujuan pembelajaran, mendeskripsikan berbagai kebutuhan logistik penting, dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan mengatasi masalah. Langkah II: Mengorganisasikan peserta didik untuk meneliti Guru membantu peserta didik untuk mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait dengan permasalahannya. Langkah III: Membantu investigasi mandiri dan Guru mendorong peserta didik untuk mendapatkan informasi yang tepat, melaksanakan eksperimen, dan mencari penjelasan dan solusi. Langkah IV: Mengembangkan dan mempresentasikan hasil karya dan memamerkan Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan hasil karya yang tepat, seperti laporan, rekaman video, dan model-model, dan membantu mereka untuk menyampaikannya kepada orang lain. Langkah V: Menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap penyelidikannya dan proses-proses yang mereka gunakan. Model pembelajaran PBI awalnya guru meninjau ulang pengetahuan peserta didik tentang materi sebelumnya kemudian peserta didik dikan secara heterogen yang terdiri 4-5 peserta didik. Guru memonitor dan membimbing aktivitas setiap yang mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat pada lembar kerja. Kemudian guru mendorong peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi dan yang tidak presentasi menanggapinya. Guru melakukan evaluasi dan penekanan materi agar peserta didik lebih memahami konsep panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran. Selanjutnya peserta didik diberi tes evaluasi ketuntasan belajar untuk mengetahui seberapa besar pemahaman peserta didik. Salah satu teori kognitif yang menjelaskan adanya hubungan antara ketuntasan belajar peserta didik dengan kesulitan belajar adalah teori beban kognitif. Teori Beban Kognitif merupakan kerangka kerja berbasis penelitian untuk memeriksa belajar sebagai fungsi memori manusia dan pengolahan. Hal ini memberikan pedoman untuk membantu dalam penyajian informasi sehingga mendorong kegiatan kognitif dalam belajar yang mengoptimalkan kinerja intelektual. Teori beban kognitif terutama berkaitan dengan dua bidang: struktur memori 140

manusia (struktur kognitif) dan bagaimana informasi diproses (beban kognitif). Struktur kognitif manusia terdiri dari tiga sistem memori: memori sensorik, memori kerja (jangka pendek), dan memori jangka panjang (permanen) [3]. Teori beban kognitif menyebutkan bahwa beban kognitif dalam memori kerja dapat disebabkan oleh tiga sumber yaitu: (1) intrinsic cognitive load; (2) extraneous cognitive load; dan (3) germane cognitive load. Intrinsic cognitive load ditentukan oleh tingkat kekompleksan informasi atau materi yang sedang dipelajari, sedangkan extraneous cognitive load ditentukan oleh teknik penyajian materi tersebut. Intrinsic cognitive load tidak dapat dimanipulasi karena sudah menjadi karakter dari interaktivitas elemen-elemen di dalam materi. Sehingga, intrinsic cognitive load ini bersifat tetap. Namun, extraneous cognitive load dapat dimanipulasi [4]. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan efektivitas model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif pada materi Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan, yang ditinjau dari kemampuan guru mengelola pembelajaran menggunakan model kognitif, aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif, ketuntasan belajar peserta didik setelah pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif, dan respons peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil-genap tahun ajaran 2012/2013. Pengambilan data dilakukan di SMPN 1 Pasuruan. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 22 peserta didik dan 9 peserta didik yang diamati untuk aktivitas peserta didik. Pada penelitian ini digunakan rancangan one-shot-case study, yang berarti penelitian dilakukan dengan menggunakan satu kali pengumpulan data pada satu waktu dengan suatu perlakuan tertentu yang dilakukan kepada subjek penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data penelitian deskriptif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengambilan data penelitian dilaksanakan di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan selama dua pertemuan, yaitu pada tanggal 19 dan 22 Februari 2014. Pengelolaan Pembelajaran Data hasil pengamatan pengelolaan pembelajaran memperhatikan teori beban kognitif selama dua kali pertemuan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Analisis Data Pengelolaan Pembelajaran Ratarata Aspek yang diamati Kriteria Pendahuluan Menyampaikan apersepsi 4,00 Sangat Baik Menyampaikan tujuan pembelajaran 4,00 Sangat Baik Menyampaikan manfaat pembelajaran sehingga memotivasi peserta didik Kegiatan Inti Menyajikan permasalahan tentang materi yang akan dipelajari Mengatur kelas dengan mengorganisasikan peserta didik ke dalam dan menyampaikan prosedur diskusi Memonitor setiap dengan berkeliling secara 4,00 Sangat Baik bergiliran Mengingatkan kepada peserta didik untuk berperan aktif dalam diskusi Membimbing yang mengalami kesulitan saat mengerjakan LKPD Mengevaluasi dan memberi penekanan pada materi 4,00 Sangat Baik Memberikan penghargaan Penutup Membimbing peserta didik membuat rangkuman materi yang telah dipelajari 3,5 Baik Melakukan refleksi pembelajaran Meminta peserta didik mempelajari materi selanjutnya Rata-Rata 3,00 Baik 3,62 Sangat Baik Berdasarkan Tabel 1, secara keseluruhan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menerapkan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif pada materi Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan termasuk dalam kriteria sangat baik. Aktivitas Peserta Didik Pengamatan aktivitas peserta didik dilaksanakan selama diterapkan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif pada pertemuan 141

pertama sampai kedua. Pengamatan tersebut dilaksanakan pada 2 peserta didik yaitu 9 orang. Berikut hasil pengamatan aktivitas peserta didik selama pembelajaran dengan model pembelajaran PBI. peserta didik tidak tuntas yaitu memiliki nilai < 80 sebesar 13,64% sebanyak 3 peserta didik. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa peserta didik di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan telah mencapai ketuntasan klasikal. Tabel 2. Analisis Data Aktivitas Peserta didik N Pertemuan Ratarata Kode aktivitas o 1 2 1 Menunjukkan pemahaman masalah 5,63 10,56 8,10 Mengorganisasi data dan 2 memilih informasi yang relevan dalam 28,87 18,31 23,59 memecahkan masalah 3 Berkumpul dengan pasangan lain dalam satu untuk berdiskusi dan bekerja sama 28,17 10,56 19,37 4 Mempresentasikan hasil kegiatan LKPD 0 12,68 6,34 5 Bertanya antar peserta didik atau guru 21,13 6,34 13,73 6 Menanggapi pertanyaan atau pendapat teman 9,86 10,56 10,21 7 Mengerjakan soal tes secara individu 0 25,35 12,68 8 Berperilaku tidak relevan dengan KBM 6,34 5,63 5,99 Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh hasil bahwa aktivitas yang paling dominan dilakukan peserta didik adalah mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam memecahkan masalah sebesar 23,59%. Rata-rata persentase dari total aktivitas peserta didik pada butir kesatu hingga ketujuh selama dua kali pertemuan adalah 94,01%. Persentase ini telah melampaui 80% sehingga dapat dikatakan bahwa peserta didik tergolong aktif selama pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran PBI. Ketuntasan Belajar Peserta didik Ketuntasan belajar peserta didik memperhatikan kemampuan kognitif dan afektif. Kemampuan kognitif ditentukan oleh skor LKPD dan skor evaluasi ketuntasan belajar sedangkan kemampuan afektif dari penilaian observasi sikap dan keaktifan peserta didik selama pembelajaran. Data ketuntasan belajar peserta didik diikuti oleh 22 peserta didik. Rata-rata ketuntasan belajar peserta didik pada materi penggunaan garis singgung persekutuan dua lingkaran sebesar 83,32. Nilai ketuntasan belajar terendah yang diperoleh peserta didik yaitu 70 dan nilai ketuntasan belajar tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 92,67. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan di SMPN 1 Pasuruan yaitu 80 maka peserta didik yang tuntas yang memiliki nilai 80 sebanyak 19 peserta didik dengan persentase 86,36% dan persentase Respon Peserta didik a. Respon Peserta Didik Data respon peserta didik diperoleh dari angket yang diberikan kepada peserta didik pada pertemuan kedua setelah dilaksanakan tes ketuntasan belajar peserta didik. Berdasarkan angket respon peserta didik terhadap model kognitif diperoleh hasil sebagai berikut. 1. Sebanyak 80% peserta didik menyatakan senang menggunakan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). 2. Sebanyak 75% peserta didik menyatakan dapat memahami setiap petunjuk dalam mengerjakan 3. Sebanyak 77,5% peserta didik menyatakan dapat memahami permasalahan yang terdapat dalam 4. Sebanyak 80% peserta didik menyatakan dapat memahami konsep Panjang Garis Singung Persekutuan Dua Lingkaran berdasarkan langkahlangkah kegiatan yang dikerjakan sesuai dengan petunjuk pengerjaan. 5. Sebanyak 90% peserta didik menyatakan tampilan yang terdapat dalam Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) sangat menarik. 6. Sebanyak 82,5% peserta didik menyatakan berminat lagi untuk belajar dengan menggunakan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD). 7. Sebanyak 85% peserta didik menyatakan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) bermanfaat untuk kegiatan belajar mereka. 8. Sebanyak 82,5% peserta didik menyatakan materi yang lain perlu dipelajari dengan menggunakan 9. Sebanyak 85% peserta didik menyatakan permasalahan yang ada pada Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) sesuai dengan materi. 10. Sebanyak 75% peserta didik menyatakan permasalahan di Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan hasil observasi angket respon peserta didik maka persentase rata-rata respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan model PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif adalah 81,25%. Sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan pada analisis data penelitian deskriptif, dapat dikatakan bahwa peserta didik mempunyai respon positif terhadap model pembelajaran yang diterapkan dengan memperhatikan teori beban kognitif. b. Pengukuran Beban Kognitif 142

Data pengukuran beban kognitif diperoleh dari angket yang diberikan kepada peserta didik pada pertemuan kedua setelah dilaksanakan tes ketuntasan belajar peserta didik. Persentase beban kognitif yang mendapatkan positif lebih dari 80%. Dengan demikian, peserta didik mempunyai respons positif terhadap pembelajaran menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) dengan memperhatikan teori beban kognitif. Seperti yang dapat dilihat pada lampiran, lembar pengukuran beban kognitif yang telah diberikan pada pertemuan kedua terdiri dari sepuluh item pernyataan yang berisi tentang bentuk tugas, kerumitan tugas, penggunaan alat bantu, batasan waktu pengerjaan, dan langkah-langkah penyelesaian. Secara keseluruhan peserta didik memiliki respons yang positif terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil konversi antara usaha dan hasil ketuntasan belajar, yaitu usaha yang dilakukan lebih kecil dari hasil ketuntasan belajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa respons siswa terhadap pembelajaran pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran menggunakan model Problem Based Instruction (PBI) dengan memperhatikan teori beban kognitif berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran (materi dan suasana pembelajaran di kelas) dan minat siswa tergolong positif. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMP Negeri 1 Pasuruan dikatakan efektif. Semua aspek untuk menentukan efektivitas pembelajaran menggunakan model kognitif telah terpenuhi, hal tersebut diuraikan secara rinci sebagai berikut. 1. Kemampuan guru mengelola pembelajaran dengan memperhatikan teori beban kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan dapat dikategorikan sangat baik. 2. Aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran memperhatikan teori beban kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan tergolong aktif. 3. Ketuntasan belajar peserta didik telah mencapai ketuntasan klasikal setelah pembelajaran dengan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan. 4. Respon peserta didik setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran PBI dengan memperhatikan teori beban kognitif pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran di kelas VIII-F SMPN 1 Pasuruan dikatakan positif. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh, maka peneliti dapat mengemukakan saran sebagai berikut. 1. Petunjuk pengerjaan yang ada pada LKPD hendaknya disusun dengan jelas. Selain itu guru perlu memberikan bimbingan pada peserta didik yang kesulitan mengumpulkan data, agar peserta didik dapat mengerjakan LKPD dengan baik dan menarik kesimpulan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Guru hendaknya memberikan alokasi waktu berdiskusi yang cukup banyak agar peran guru dalam pembelajaran berkurang dan kesempatan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan melalui diskusi menjadi lebih banyak. 3. Persentase aktivitas aktif yang diamati seharusnya sama banyaknya dengan persentase aktivitas pasif yang diamati, sehingga tidak kecenderungan dalam menganalisis data yang diperoleh. 4. Pengawasan terhadap semua pada tahap kerja kooperatif perlu ditingkatkan dan perlu ketegasan dari guru agar peserta didik melaksanakan tahapan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan terutama saat perpindahan tahapan belajar dari belajar secara kooperatif menuju belajar secara mandiri. DAFTAR PUSTAKA [1] Arends, Richard. 2008. Learning to Teach. New York: McGraw Hill Company. [2] Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Matematika untuk SMP. Jakarta: Ditjen Dikdasmen. [3] Moreno, Roxana & Babette Park. 2010. Cognitive Load Theory: Historical Development and Relation to Other Theories. Cambridge: Cambridge University Press. [4] Pass, Fred, Alexander Renkl & John Sweller. 2004. Cognitive Load Theory: Instructional Implications of the Interaction between Information Structures and Cognitive Architecture. Jurnal of Instructional Science, Vol. 32(1-2), hlm 1-8. 143