BAB I PENDAHULUAN. salah satu jalan keluarnya. Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. membuktikan bahwa krisis ekonomi yang melanda negara-negara di Benua Eropa

BAB I PENDAHULUAN. transaksi jual-beli saham yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. daya saing dan pangsa pasar agar dapat tetap survive dalam dunia bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan keuntungan di masa mendatang. Tujuan dari investasi adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini investasi di Indonesia semakin berkembang, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. maupun informasi pribadi (private) (Syaichu dan Puspito, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dimana diharapkan adanya pasar modal yang berfungsi secara optimal

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya negara di dunia ini memiliki pasar modal (capital market).

BAB 1 PENDAHULUAN. dan indikator atau karakteristik pasar lainnya (Hastuti dan Lestari, 2005).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Harga Saham menentukan adanya permintaan dan penawaran (demand and

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan. Dalam pasar modal, ada banyak informasi yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public dalam upaya menambah dana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan informasi cenderung meningkat, tak terkecuali di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara pelaku ekonomi. Sebagai dampaknya, terjadi

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP PEMECAHAN SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT OPTIMAL RANGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. tetap bertahan dan dapat bersaing perusahaan - perusahaan manufaktur perlu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. mediator untuk mempertemukan pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba merupakan fokus

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya volume perdagangan saham hal tersebut menandakan bahwa saham

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya kondisi perekonomiannya. Dimana kondisi ekonomi negara tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pasar modal, banyak sekali informasi yang dapat diperoleh investor baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

I. PENDAHULUAN. Stock split merupakan salah satu corporate action berupa pemecahan saham yang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB II PENGUMUMAN REVERSE SPLIT DAN REAKSI PASAR. aktivitas perusahaan. Telah banyak corporate action di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB I PENDAHULUAN. mendaftarkan sahamnya di pasar modal atau berstatus ( go public ). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan ramainya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan iklim investasi di Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin ramainya

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan berupa return dan capital gain. Investasi adalah komitmen atas

BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap mengenai kondisi perusahaan emiten (Suhendra 2005 dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dengan demikian, pasar modal juga bisa diartikan sebagi pasar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan ekonomi peran serta lembaga pasar modal sangat

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini mengidentifikasikan bahwa stock split merupakan alat yang. penting dalam praktik pasar modal.

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan. Sumber dana yang diperoleh berasal dari sumber dana intern dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan tersebut dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka,

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi teka-teki di bidang ekonomi (Bringham dan Gapenski,1994). Hal ini

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya, setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam membiayai

BAB I PENDAHULUAN. selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai suatu harga keseimbangan yang baru (Jogiyanto, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN FIRM SIZE

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham adalah

ANALISIS PERBEDAAN LIKUIDITAS DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemajuan perekonomian suatu negara dapat dilihat dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. melalui pasar modal. Investasi di pasar modal mengandung unsur ketidakpastiaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah tempat yang mempertemukan pihak yang membutuhkan

BAB I LATAR BELAKANG. Indonesia, tempat perdagangan saham bagi perusahaan yang sudah go public dilakukan di Bursa

I. PENDAHULUAN. keuangan yang semakin di perlukan oleh masyarakat sebagai media alternatif dan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap informasi mengenai aktivitas perusahaan (emiten) dipasar Modal akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Likuiditas (liquidity) mengacu pada ketersediaan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan pasti membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka adalah pelaku utama di bursa. Tanpa adanya investor, maka kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

I. PENDAHULUAN. Pada umumnya investor akan menginvestasikan dananya kepada perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP KEPUTUSAN STOCK SPLIT

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini ditandai dengan adanya kesepakatan dalam bidang bisnis yaitu ASEAN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP LIKUIDITAS SAHAM DAN RETURN SAHAM. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu usaha dalam mengembangkan dunia usaha banyak menemui kendala terutama dalam masalah terbatasnya jumlah modal atau dana yang akan digunakan untuk mengembangkan usaha tersebut. Pasar modal dapat menjadi salah satu jalan keluarnya. Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan uang dalam bentuk surat-surat berharga yang berjangka waktu lebih dari satu tahun (jangka panjang). Suparmoko M (2007:70) Pasar Modal di Indonesia memiliki peranan yaitu, merupakan wahana pengalokasian dana secara efisien, pasar memudahkan alternatif berinvestasi dengan memberikan keuntungan dengan sejumlah resiko tertentu, memungkinkan para investor untuk memiliki perusahaan yang sehat dan berprosfek baik, pelaksanaan manajemen perusahaan secara professional dan transparan peningkatan aktivitas ekonomi nasional. Rusdin (2008:2-3). Selain itu, pasar modal memberikan peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal memberikan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Sedangkan pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik

2 investasi yang dipilih. Jadi, diharapkan dengan adanya pasar modal aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-peruasahaan untuk dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan pada akhirnya kemakmuran bagi masyarakat luas. Marzuki (2009:61) Investor yang akan melakukan investasi di pasar modal, biasanya, mendasarkan keputusannya pada berbagai informasi yang didapat, baik informasi pribadi maupun informasi yang tersedia di publik. Karena informasi sangat penting dalam pengambilan keputusan investor dalam penanaman modal yang efektif dan efisien. Informasi positif akan berdampak pada peningkatan harga saham, begitu pula sebaliknya, informasi yang negatif akan berdampak menurunkan harga saham. Sawidji, (2008: 81) Harga saham PT Berau Coal Energy Tbk. anjlok seiring polemik Warga Negara Asing yang menduduki posisi penting di perusahaan batu bara tersebut. Polemik itu membuat emiten berkode BRAU itu mengalami kekosongan dua kursi direksi. Pada perdagangan saham, harga saham emiten berkode BRAU anjlok 5,05% menjadi Rp94 per saham. Sebelumnya, harga saham perusahaan batu bara ini sempat melonjak 23,75% dalam tiga hari setelah muncul isu Sinarmas Grup akan mengakuisisi Asia Resources Mineral (ARMS). (http://market.bisnis.com//). Pertumbuhan pasar modal dinilai masih kurang efektif karena hanya sedikit perusahaan yang mempunyai kinerja bagus yang tercatat pada Bursa Efek

3 Indonesia, walaupun secara garis besar iklim investasi pasar modal di Indonesia mengalami kenaikan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah salah satu indikator yang seharusnya mengalami peningkatan signifikan agar dapat memulihkan iklim investasi pasar modal di Indonesia. Berikuit IHSG dan Inflasi Pasar Modal Indonesia Tahun 2011. Grafik 1.1 IHSG, INFLASI PASAR MODAL di BEI TAHUN 2011 Sumber : Outlook Pasar Modal Hingga Tahun 2012 Berdasarkan Grafik 1.1, dapat dilihat pada Tahun 2011 volume transaksi IHSG dan Inflasi Pasar Modal Indonesia cukup fluktuatif. Hal ini ditunjukan dengan menurunya indeks pasar saham indonesia sempat menempati puncak kejayaannya pada bulan oktober menuju november 2011. Hingga Desember 2011, IHSG terus menunjukan fluktuatsi yang variatif. Tahun 2012 pasar modal Indonesia terus menunjukan perkembangan dan peranannya semakin penting dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional. Perkembangan pasar modal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya institusi dan individu yang berpartisipasi dalam transaksi saham yang go public.

4 Perkembangan likuiditas saham di pasar modal bagi investor merupakan suatu indikator penting untuk mempelajari tingkah laku pasar. Investor dalam melakukan transaksi biasanya berdasarkan kepada berbagai informasi yang dimilikinya. Informasi tersebut akan dimiliki jika keberadaanya mendorong investor untuk melakukan transaksi di pasar modal dimana hal ini tercermin melalui likuiditas saham. Susi Febri Susanti (2009). Pada perdagangan pada tanggal 8 November misalnya. Saat itu, saham MDLN ditutup menguat 10 poin ke level Rp 800 per saham dengan volume transaksi sebanyak 6,77 juta lot. Lalu, bandingkan dengan transaksi pada tanggal 20 November ketika saham MDLN ditutup menguat 5 poin ke level 400. Saat itu, volume perdagangannya hanya 4,75 juta lot. Naik turunya harga saham dan volume perdagangan saham perusahaan dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu dengan adanya kebijakan corporate action dan salah satunya adalah dengan melakukan kebijakan stock split. Esti Melansar (2009) Informasi yang dipublikasikan di pasar modal di antaranya adalah pemecahan saham (stock split). Informasi ini dapat memiliki nilai jika keberadaan informasi tersebut menyebabkan investor melakukan dua transaksi di pasar modal, yang tercermin dalam mengetahui pergerakan harga saham dan volume perdagangan saham. Pandji,Piji (2006:83). Pemecahan saham atau stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham sehingga harga per lembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n dari harga sebelumnya. Pandji,Piji (2006:84)

5 Pada dasarnya ada dua stock-split yang dapat dilakukan yaitu split up (pemecahan naik) dan split down (pemecahan turun). Split up adalah penurunan naik nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar yang beredar. Sedangkan split down adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan berkurangnya jumlah lembar saham beredar. Dengan adanya split up dan split down, saldo modal tidak berubah, yang berubah hanya lembar saham yang beredar. Dengan demikian, sebenarnya stock-split tidak menambah nilai dari perusahaan atau dengan kata lain stock-split tidak mempunyai nilai ekonomi Hartono (2008 : 398-399). Dewasa ini pasar modal di negara Indonesia mengalami perkembangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya perusahaan go public yang terdaftar di bursa saham serta semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai terjun di dunia pasar modal. Dalam dunia bisnis terutama pada perdagangan saham yang terdapat di pasar modal, banyak sekali aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh para investor untuk memperoleh keuntungan (return). Pemegang saham perusahaan Astra Internasional memutuskan untuk melakukan pemecahan saham dengan rasio 1:10 (ten-for-one stock split) melalui Rapat Umum Pemegang saham (RUPS) 27 April 2012. Artinya, 1 saham Astra Internasional dipecah menjadi 10 saham. Nilai nominal saham sebesar Rp 500 per saham otomatis berubah menjadi Rp 50 per saham. Jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor Astra Internasional meningkat dari 4 miliar saham menjadi 40 miliar saham. Akibatnya, ada

6 kenaikan permintaan yang cukup nyata pada saham tersebut pasca stock split. Dorongan ini menyebabkan harga saham naik. Skenario lain, harga saham yang lebih terjangkau membuat trading atas saham tersebut meningkat. (http://kontan.co.id) Para emiten marak melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) akhir-akhir ini karena dianggap sangat baik untuk pasar. Pasalnya, selain dapat meningkatkan likuiditas saham emiten yang bersangkutan, para investor dapat lebih mudah membeli saham-saham bernilai besar di pasar modal dengan harga terjangkau. Produsen keramik dan furnitur interior merk Toto yakni PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) memecah sahamnya (stock split) dengan perbandingan 1:10. Pemegang saham telah menyetujui rencana tersebut dan diperkirakan aksi. Dengan pemecahan nilai saham tersebut, yang tadinya harga nominal saham perseroan Rp1000 akan menjadi Rp100. Aksi korporasi ini menarik minat investor asing membeli saham perseroan. Karena biasanya pasca stock split, kinerja saham emiten menjadi lebih atraktif. Aksi korporasi ini membuat saham menjadi likuid diperdagangkan. (http://www.infobanknews.com) Jika pasar bereaksi pada waktu pengumuman stock-split, bukan berarti bahwa pasar bereaksi karena informasi stock-split tersebut tidak mempunyai nilai ekonomis, tetapi bereaksi karena mngatahui prospek perusahaan dimasa depan yang disinyalkan melalui stock-split. Stock-split mengandung biaya yang harus

7 ditanggung sehingga hanya perusahaan yang mempunyai prospek bagus saja yang mampu mengandung biaya ini dan sebagai akibatnya pasar bereaksi positif. Peristiwa stock-split merupakan suatu fenomena yang masih membingungkan dan menjadi teka-teki di bidang ekonomi. Hal ini ditunjukan dengan adanya ketidakcocokan antara teori dan praktik. Secara teoritis, stock-split hanya meningkatkan jumlah lembar saham yang beredar, tidak menambah kesejahteraan para investor dan tidak memberikan tambahan nilai ekonomi bagi perusahaan dan tidak secara langsung mempengaruhi cash flow perusahaan. Harga saham lebih rendah setelah dilakukan stock-split akan meningkatkan investor kecil untuk melakukan investasi sehingga akan menunjukan pasar yang semakin likuid. Hal ini akan meningkatkan frekuensi transaksi yang berpengaruh terhadap volume perdagangan saham. Besarnya volume perdagangan dapat dilihat melalui indikator Trading Volume Activity (TVA). Rata-rata TVA untuk periode 10 hari sebelum dan sesudah stock split dari perusahaan sampel dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.1 Rata-rata TVA Periode 10 Hari Sebelum Dan Sesudah Stock Split Perusahaan Sampel No. Nama Perusahaan Sebelum Sesudah 1. DAVO 0.000889718 0.0000829066 2. HADE 0 0.0000575471 3. DOID 0.001991926 0.000714 4. CTRA 0.000695182 0.001639401 5. PBRX 0.013914996 0.002775682 6. SSIA 0.018715 0.011308986 7. MTFN 0.000422 0.000124797 8. MTSM 0 0.00000150313

8 Sumber: http://idx.co.id// (data diolah) Berdasarkan pada hasil analisis deskriptif pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 8 perusahaan selama 10 hari sebelum stock split mempunyai rata rata TVA sebesar 0.004579, dan selama 10 hari sesudah stock split mempunyai rata rata TVA sebesar 0,002088. Rata-rata TVA perusahaan sebelum stock split memiliki rata-rata yang lebih besar daripada rata-rata TVA perusahaan sesudah stock split. Berdasarkan fenomena diatas mengenai perubahan pemecahan saham terdapat harga saham dan TVA yang masih sangat membingungkan, artinya ada sebagian peneliti menyimpulkan bahwa pemecahan saham tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham dan TVA, namun ada sebagian peneliti menyimpulkan bahwa pemecahan saham ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dan TVA. Berdasarkan latarbelakang dan fenomena yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti masalah PENGARUH PEMECAHAN SAHAM (STOCK SPLIT) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DAN TRADING VOLUME ACTIVITY 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, untuk membatasi permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Berapa rata-rata perbandingan pemecahan saham (stock split) 2. Berapa rata-rata harga saham sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split)

9 3. Berapa rata-rata TVA sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 4. Berapa perubahan harga saham sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 5. Berapa perubahan TVA sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 6. Seberapa besar pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap perubahan harga saham 7. Seberapa besar pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap Trading Volume Activity 8. Apakah terdapat perbedaan perubahan harga saham antara sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 9. Apakah terdapat perbedaan perubahan TVA antara sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui berapa rata-rata perbandingan pemecahan saham (stock split) 2. Untuk mengetahui berapa rata-rata harga saham sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 3. Untuk mengetahui berapa rata-rata TVA sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split)

10 4. Untuk mengetahui berapa perubahan harga saham sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 5. Untuk mengetahui berapa perubahan TVA sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 6. Untuk mengetahui seberapa besar pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap perubahan harga saham 7. Untuk mengetahui seberapa besar pemecahan saham (stock split) berpengaruh terhadap Trading Volume Activity 8. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perubahan harga saham antara sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 9. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perubahan TVA antara sebelum dan sesudah dilakukan pemecahan saham (stock split) 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu dalam bidang studi yang membahas mengenai keuangan khususnya mengenai topik pengaruh pemecahan saham (stock split) terhadap harga saham dan likuiditas saham. Dan semoga penelitian ini dapat dijadikan masukan sebagai sumber data untuk penelitian selanjutnya. 1.4.2 Kegunaan Praktis Kegunaan praktis merupakan penjelasan kepada pihak-pihak mana saja yang kiranya hasil penelitian penulis dapat memberikan manfaat. Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini

11 1. Bagi Penulis Penelitian ini berguna untuk menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung. 2. Bagi Pihak Lain Yaitu sebagai sumbangan yang diharapkan akan memperkaya ilmu pengetahuan dan dalam rangka pengembangan disiplin ilmu akuntansi, serta memberikan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian yang dilakukan penulis. 1.5 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data atau informasi yang telah diolah yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data tersebut dapat diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan dalam website resmi Bursa Efek Indonesia dan sumber lainya yang diperoleh dari http://e-bursa.com//. http://proquest.com//