Advanced Encryption Standard (AES) Rifqi Azhar Nugraha IF 6 A.

dokumen-dokumen yang mirip
Advanced Encryption Standard (AES)

DES dianggap sudah tidak aman. Perlu diusulkan standard algoritma baru sebagai pengganti DES. National Institute of Standards and Technology (NIST)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA AES PADA ENKRIPSI TEKS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Algoritma Kriptografi Modern (AES, RSA, MD5)

WINDOWS VISTA BITLOCKER DRIVE ENCRYPTION

Advanced Encryption Standard (AES)

Algoritma Spiral shifting

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Pengkajian Metode dan Implementasi AES

APLIKASI PENGAMANAN DOKUMEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KRIPTOGRAFI ALGORITMA AES-RINJDAEL

MENGENAL PROSES PERHITUNGAN ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ADVANCE ENCRYPTION STANDARD(AES) RIJDNAEL

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Proses Enkripsi Dekripsi

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

Implementasi Enkripsi File dengan Memanfaatkan Secret Sharing Scheme

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA DENGAN KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

Rancang Bangun Aplikasi Keamanan Data Menggunakan Metode AES Pada Smartphone

Algoritma AES sebagai Metode Enkripsi dalam Password Management

RANCANG BANGUN PROGRAM KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES RIJNDAEL

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

Implementasi Disk Encryption Menggunakan Algoritma Rijndael

Algoritma Enkripsi Baku Tingkat Lanjut

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

ANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES

Data Encryption Standard (DES)

Advanced Encryption Standard (AES) Bahan Kuliah Kriptografi 7

Pengaruh Variasi Panjang Kunci, Ukuran Blok, dan Mode Operasi Terhadap Waktu Eksekusi pada Algoritma Rijndael

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. perancangan pembuatan kriptografi Impementasi AES ( Advanced Encyrption

POLYNOMIAL FUNCTIONS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD PADA DATABASE ACCOUNTING

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI KRIPTOGRAFI UNTUK PERTUKARAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI DAN ALGORITMA AES

Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman

STUDI DAN IMPLEMENTASI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD DENGAN EMPAT MODE OPERASI BLOCK CIPHER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Ada 4 mode operasi cipher blok: 1. Electronic Code Book (ECB) 2. Cipher Block Chaining (CBC) 3. Cipher Feedback (CFB) 4. Output Feedback (OFB)

Perancangan Aplikasi Kriptografi File Dengan Metode Algoritma Advanced Encryption Standard (AES)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi dan Analisis Enkripsi Sistem File Pada Sistem Operasi Macintosh

STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK ENKRIPSI SMS PADA TELEPON GENGGAM YANG BERBASIS WINDOWS MOBILE 5.0

Outline. Sejarah DES Enkripsi DES Implementasi Hardware dan Software DES Keamanan DES

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS DENGAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DAN METODE END OF FILE (EOF)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI, IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN ALGORITMA KUNCI SIMETRI TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD DAN TWOFISH

ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DENGAN ONE TIME PASSWORD UNTUK KEAMANAN LAYANAN SMS BANKING

BAB II LANDASAN TEORI

Proses Enkripsi dan Dekripsi menggunakan Algoritma Advanced Encryption Standard (AES)

I. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa

Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan Penggunaannya dalam Penyandian Pengompresian Data

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. 3.1.Analisis Perancangan Steganografi dan Kriptografi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KRIPTOGRAFI CITRA DIGITAL DENGAN ALGORITMA RIJNDAEL DAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT HAAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Modul Praktikum Keamanan Sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

STUDI DAN PERBANDINGAN ALGORITMA RIJNDEAL DAN TWO FISH

PENERAPAN ALGORITMA AES : RIJNDAEL DALAM PENGENKRIPSIAN DATA RAHASIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, komputerisasi di berbagai kalangan sudah tidak asing lagi

LAMPIRAN A ALGORITMA AES 128

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN METODE ADVANCED ENCRYPTION STANDAR (AES) UNTUK PENGAMANAN DATA TEKS

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

Perbandingan Algoritma RC6 dengan Rijndael pada AES

APLIKASI PENGAMANAN FILE DENGAN ALGORITMA AES256 DAN SHA1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Prosiding Matematika ISSN:

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

Aplikasi Penyembunyian Pesan pada Citra dengan Metode AES Kriptografi dan Enhanced LSB Steganografi

STUDI KRIPTOGRAFI MENGENAI TRIPLE DES DAN AES

PERBANDINGAN ALGORITMA AES DENGAN ALGORITMA XTS-AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI TEKS SMS BERBASIS JAVA ME

DATA ENCRYPTION STANDARD (DES) STANDAR ENKRIPSI DATA. Algoritma Kriptografi Modern

2 BAB II DASAR TEORI 2.1 Enkripsi dan Dekripsi Gambar 2.1

STUDI TERHADAP ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) DAN ALGORITMA KNAPSACK DALAM PENGAMANAN DATA

ENKRIPSI DATA PADA KARTU RFID MENGGUNAKAN ALGORITMA AES-128 UNTUK ANGKUTAN UMUM DI KABUPATEN BANDUNG

KOMBINASI ALGORITMA AES, RC4 DAN ELGAMAL DALAM SKEMA HYBRID UNTUK KEAMANAN DATA

Perancangan dan Implementasi Aplikasi Kriptografi Algoritma AES-128 Pada File Dokumen Artikel Ilmiah

Kriptografi Modern Part -1

PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391

2.4.1 Teknik Blok Teknik Permutasi dan Transposisi Teknik teknik Kriptanalis Know Plainteks Analisys...

KOMBINASI ALGORITMA AES, RC4 DAN ELGAMAL DALAM SKEMA HYBRID UNTUK KEAMANAN DATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Secure SMS Banking Menggunakan Teknik Enkripsi Kompresi Hybrid

FILE AUDIO MP3 DENGAN METODE PARITY

Gambar 3.1 Flowchart proses enkripsi AES

Implementasi Algoritma MAC Berbasis Cipher Blok Sebagai Program Add-in di Microsoft Word untuk Otentikasi Dokumen

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Kriptografi Dan Kompresi Pesan Singkat Pada Android

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Implementasi Algoritma Rijndael dengan Menggunakan Kunci Enkripsi yang Berukuran Melebihi 256 bit


CARA KERJA SERANGAN XSL

Transkripsi:

Latar Belakang Advanced Encryption Standard (AES) Rifqi Azhar Nugraha 1137050186 IF 6 A DES dianggap sudah tidak aman. rifqi.an@student.uinsgd.ac.id Perlu diusulkan standard algoritma baru sebagai pengganti DES. National Institute of Standards and Technology (NIST) mengusulkan kepada Pemerintah Federal AS untuk sebuah standard kriptografi kriptografi yang baru. NIST mengadakan lomba membuat standard algoritma kriptografi yang baru. Standard tersebut kelak diberi nama Advanced Encryption Standard (AES). Persyaratan algoritma baru: 1. Termasuk ke dalam kelompok algoritma kriptografi simetri berbasis cipher blok. 2. Seluruh rancangan algoritma harus publik (tidak dirahasiakan) 3. Panjang kunci fleksibel: 128, 192, dan 256 bit. 4. Ukuran blok yang dienkripsi adalah 128 bit. 5. Algoritma dapat diimplementasikan baik sebagai software maupun hardware. Spesifikasi Algoritma Rijndael Rijndael mendukung panjang kunci 128 bit sampai 256 bit dengan step 32 bit. Panjang kunci dan ukuran blok dapat dipilih secara independen. Setiap blok dienkripsi dalam sejumlah putaran tertentu, sebagaimana halnya pada DES. Karena AES menetapkan panjang kunci adalah 128, 192, dan 256, maka dikenal AES-128, AES-192, dan AES-256. Panjang Kunci (Nk words) Ukuran Blok (Nb words) Jumlah Putaran (Nr) AES-128 4 4 10 AES-192 6 4 12 AES-256 8 4 14 Catatan: 1 word = 32 bit Secara de-fakto, hanya ada dua varian AES, yaitu AES-128 dan AES-256, karena akan sangat jarang pengguna menggunakan kunci yang panjangnya 192 bit. Dengan panjang kunci 128-bit, maka terdapat sebanyak

2 128 = 3,4 10 38 kemungkinan kunci. Jika komputer tercepat dapat mencoba 1 juta kunci setiap detik, maka akan dibutuhkan waktu 5,4 10 24 tahun untuk mencoba seluruh kunci. Jika tercepat yang dapat mencoba 1 juta kunci setiap milidetik, maka dibutuhkan waktu 5,4 10 18 tahun untuk mencoba seluruh kunci. Algoritma Rijndael Tidak seperti DES yang berorientasi bit, Rijndael beroperasi dalam orientasi byte. Setiap putaran mengunakan kunci internal yang berbeda (disebut round key). Enciphering melibatkan operasi substitusi dan permutasi. Garis besar Algoritma Rijndael yang beroperasi pada blok 128-bit dengan kunci 128- bit adalah sebagai berikut (di luar proses pembangkitan round key): 1. AddRoundKey: melakukan XOR antara state awal (plainteks) dengan cipher key. Tahap ini disebut juga initial round. 2. Putaran sebanyak Nr 1 kali. Proses yang dilakukan pada setiap putaran adalah: a. SubBytes: substitusi byte dengan menggunakan tabel substitusi (S-box). b. ShiftRows: pergeseran baris-baris array state secara wrapping. c. MixColumns: mengacak data di masing-masing kolom array state. d. AddRoundKey: melakukan XOR antara state sekarang round key. 3. Final round: proses untuk putaran terakhir: a. SubBytes b. ShiftRows c. AddRoundKey

Algoritma Rijndael mempunyai 3 parameter: 1. plaintext : array berukuran 16-byte, yang berisi data masukan. 2. ciphertext : array berukuran 16-byte, yang berisi hasil enkripsi. 3. key : array berukuran 16-byte, yang berisi kunci ciphering (disebut juga cipher key). Dengan 16 byte, maka blok data dan kunci yang berukuran 128-bit dapat disimpan di dalam array 16 elemen (16 8 = 128). Blok plainteks disimpan di dalam matrix of byte yang bernama state dan berukuran NROWS NCOLS. Untuk blok data 128-bit, ukuran state 4 4.

Plainteks 128-bit state Pada awal enkripsi, 16-byte data masukan, in0, in1,, in15 disalin ke dalam array state (direalisasikan oleh fungsi: CopyPlaintextToState(state, plaintext)) input bytes state array output bytes in 0 in 4 in 8 in 12 S 0,0 S 0,1 S 0,2 S 0,3 out 0 out 4 out 8 out 12 in 1 in 5 in 9 in 13 S 1,0 S 1,1 S 1,2 S 1,3 out 1 out 5 out 9 out 13 in 2 in 6 in 10 in 14 S 2,0 S 2,1 S 2,2 S 2,3 out 2 out 6 out 10 out 14 in 3 in 7 in 11 in 15 S 3,0 S 3,1 S 3,2 S 3,3 out 3 out 7 out 11 out 15 Contoh: (elemen state dan kunci dalam notasi HEX)

Transformasi SubBytes() SubBytes() memetakan setiap byte dari array state dengan menggunakan S-box.

Transformasi ShiftRows() Transformasi ShiftRows() melakukan pergeseran secara wrapping (siklik) pada 3 baris terakhir dari array state. Jumlah pergeseran bergantung pada nilai baris (r). Baris r = 1 digeser sejauh 1 byte, baris r = 2 digeser sejauh 2 byte, dan baris r = 3 digeser sejauh 3 byte. Baris r = 0 tidak digeser. Geser baris ke-1: Hasil pergeseran baris ke-1 dan geser baris ke-2:

Hasil pergeseran baris ke-2 dan geser baris ke-3: Hasil pergeseran baris ke-3: Transformasi MixColumns() Transformasi MixColumns() mengalikan setiap kolom dari array state dengan polinom a(x) mod (x 4 + 1). Setiap kolom diperlakukan sebagai polinom 4-suku pada GF(2 8 ). a(x) yang ditetapkan adalah: a(x) = {03}x 3 + {01}x 2 + {01}x + {02} s (x) = a(x) s(x) s' s' s' s' s' 0, c 1, c 2, c 3, c 02 01 01 03 ({02} s 03 01 02 03 01 02 01 01 01 01 03 02 0, c 0, c 1, c ) s s s s 0, c 1, c 2, c 3, c ) ({03} s s 2, c s 3, c s' s ({02} s ) ({03} s 1, c 0, c 1, c 2, c ) s s', c s0, c s1, c ({02} s1, c ) ({03} s3, 2 c s', c ({03} s0, c ) s0, c s1, c ({02} s3, 3 c 3, c ) )

Hasil transformasi ShiftRows() sebelumnya: Operasi MixColumns() terhadap kolom pertama: Hasil transformasi MixColumns() seluruhnya: Transformasi AddRoundKey() Transformasi ini melakukan operasi XOR terhadap sebuah round key dengan array state, dan hasilnya disimpan di array state.

XOR-kan kolom pertama state dengan kolom pertama round key: Hasil AddRoundKey() terhadap seluruh kolom:

Implementasi AES AES atau algoritma Rijndael sebagai salah satu algoritma yang penting tentu memiliki berbagai kegunaan yang sudah diaplikasikan atau diimplementasikan di kehidupan sehari- hari yang tentu saja membutuhkan suatu perlindungan atau penyembunyian informasi di dalam prosesnya. Salah satu contoh penggunaan AES adalah pada kompresi 7-Zip. Salah satu proses di dalam 7-Zip adalah mengenkripsi isi dari data dengan menggunakan metode AES-256. Yang kuncinya dihasilkan melalui fungsi Hash. Perpaduan ini membuat suatu informasi yang terlindungi dan tidak mudah rusak terutama oleh virus. Hal yang serupa digunakan pada WinZip sebagai salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan kompresi. Tapi prinsip kompresi pun tidak sama dengan prinsip enkripsi. Karena kompresi adalah mengecilkan ukuran suatu data, biasanya digunakan kode Huffman dalam melakukan hal tersebut. Contoh penggunaan lain adalah pada perangkat lunak DiskCryptor yang kegunaannya adalah mengenkripsi keseluruhan isi disk/partisi pada sebuah komputer. Metode enkripsi yang ditawarkan adalah menggunakan AES-256, Twofish, atau Serpent.