ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan ujaran atau ungkapan dalam bentuk bunyi ujaran.

KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM TULISAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA SOLOK

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

ABSTRACT. Keydwords: Writing skills, effective sentences, the research proposal

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETIDAKTEPATAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I BAHASA INDONESIA KELAS III SDN JEMBER LOR 05 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

sesuai dengan jenjang pendidikan (Depdiknas, 2006:1).

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

PROSIDING SEMNAS KBSP V

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (1-13)

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA MAKALAH MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PAMULANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

ABSTRAK. Kata Kunci: Penggunaan Imbuhan pen-, pe-, pen-an, -an, ke-, ke-an

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

Kata menduduki posisi yang sangat penting, dalam keterampilan berbahasa. Hal ini didukung oleh pendapat Keraf (2003:10) yang menyatakan bahwa,

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN BAHASA DALAM BUKU AKTIF BERBAHASA INDONESIA KARYA DEWI INDRAWATI DAN DIDIK DURIANTO

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

ARTIKEL ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM MAKALAH MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEMESTER V TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat

Pena. Vol 6 No.2 Desember 2016 ISSN:

KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT KELUAR DI KANTOR KECAMATAN PENGKADAN KAPUAS HULU TAHUN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

PENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KROYA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

JURNAL GRAMATIKA Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V1.i2 ( )

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD

Emi Herlili STKIP PGRI Bandar Lampung

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KONTRIBUSI PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 IV NAGARI BAYANG UTARA KABUPATEN PESISIR SELATAN ABSTRACT

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF SISWA SMA KELAS X DI KECAMATAN SUBAH KABUPATEN SAMBAS ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUROTIM NIM F

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

ANALISIS BENTUK SURAT DINAS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 SEMESTER GENAP

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

KUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Maret 2014 THE ABILITY TO CHANGE ACTIVE SENTENCE INTO PASSIVE SENTENCE STUDENT CLASS X MA GISTING

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAHASA PERTAMA SISWA SMAN TITIAN TERAS HAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Laporan Pengamatan Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 16 Kota Jambi Tahun Pelajaran 2013/2014. Oleh: Pebrina Pakpahan

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi sehari-hari yang digunakan oleh manusia.

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN LATAR BELAKANG SKRIPSI MAHASISWA NON BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KESALAHAN EJAAN DALAM SURAT DINAS SISWA KELAS VI SD

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

BAHASA LISAN DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI I SEKINCAU

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA SWASTA TAMAN SISWA BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA Eti Ramaniyar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Pontianak, Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 e-mail: eramaniyar25@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan pemakaian diksi dan penulisan kalimat pada penelitian mini mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa penelitian mini mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia semester V dengan data dan sumber data berupa tugas penelitian mini. Pengumpulan data menggunakan studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan kesalahan yang terdapat pada penelitian mini mahasiswa berupa penggunaan diksi yang keliru hingga menimbulkan kalimat yang rancu dan pemakaian kalimat yang masih belum padu antara kalimat satu dan kalimat yang lain. Kata Kunci: analisis, kesalahan berbahasa Indonesia, penelitian mini. Abstract The purpose of this study was to describe the use of diction on a mini research student of Indonesian Language and Literature Education Teachers 'Training College and described the writing of sentences in a mini research. This research was a qualitative descriptive study. The object of research in the form of a mini research student of the fifth semester with data and data sources in the form of student assignment data using documentary study. Data analysis techniques used in this research way descriptive qualitative. The results showed an error contained in a mini research students in the form of the use of diction wrong to cause ambiguous sentences and usage were still not coherent sentences between one sentence and another sentence. Keywords: analysis, Indonesian language errors, mini research. PENDAHULUAN Keterampilan berbahasa dalam kurikulum sekolah adalah menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Dalam pelaksanaannya, keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Satu diantara keterampilan berbahasa, khususnya menulis sangat penting diajarkan sejak dini agar dapat dijadikan bekal pada jenjang yang lebih tinggi dan juga berfungsi melatih mahasiswa dalam menyampaikan atau mengungkapkan ide-idenya baik 70

Jurnal Edukasi, Vol. 15, No. 1, Juni 2017 dalam bentuk kalimat maupun dalam bentuk karangan yang berupa penelitian mini. Kesalahan berbahasa dalam proses pembelajaran merupakan proses yang mempengaruhi mahasiswa dalam mempelajari bahasa. Adapun pengertian kesalahan berbahasa adalah penyimpangan yang bersifat sistematis, konsisten, dan menggambarkan kemampuan peserta didik pada tahap tertentu (yang biasanya belum sempurna). Sedangkan kekeliruan adalah bentuk penyimpangan yang tidak sistematis, yang berada pada wilayah performansi atau perilaku berbahasa. Akan tetapi, kesalahan berbahasa yang dibuat oleh mahasiswa harus dikurangi sampai kebatas-batas sekecil-kecilnya. Berangkat dari latar belakang tersebut, penelitian yang dilakukan mempunyai dua tujuan. Pertama, mendeskripsikan pemakaian diksi pada penelitian mini mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak. Kedua, mendeskripsikan penulisan kalimat pada penelitian mini mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia IKIP PGRI Pontianak. Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan adalah penelitian Yasinta Nofiandari (2015) dengan judul penelitian Analisis Kesalahan Ejaan pada Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian tersebut bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) kesalahan huruf kapital; (2) kesalahan penulisan kata depan dan imbuhan; (3) kesalahan penulisan unsur serapan; dan (4) kesalahan pemakaian tanda baca pada skripsi mahasiswa. Kesalahan (error) dan kekeliruan (mistake) dalam pengajaran bahasa kedua (bahasa Indonesia) menurut Indihadi (Tarigan, 1987: 5) ada dua istilah yang saling bersinonim (memiliki makna yang kurang lebih sama). Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu. Sementara itu kekeliruan adalah penggunaan bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran berbahasa. Kekeliruan terjadi pada anak (mahasiswa) yang sedang belajar bahasa. 71

Kesalahan berbahasa adalah penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan yang menyimpang dari faktor-faktor penentu berkomunikasi dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia (Setyawati, 2010: 13). Jadi, kesalahan berbahasa yang terjadi atau yang dilakukan oleh mahasiswa dalam suatu proses belajar-mengajar mengimplikasikan tujuan pengajaran bahasa belum tercapai secara maksimal. Semakin tinggi kuantitas kesalahan berbahasa, semakin sedikit tujuan pengajaran bahasa yang tercapai. Ada tiga kemungkinan penyebab seseorang dapat salah dalam berbahasa, yaitu: (1) terpengaruh bahasa yang lebih dahulu dikuasainya. Hal tersebut berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama terhadap bahasa kedua yang sedang dipelajari si pembelajar; (2) kekurangpahaman pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya. Kesalahan yang merefleksikan ciri-ciri umum kaidah bahasa yang dipelajari; dan (3) pengajaran bahasa yang kurang tepat atau kurang sempurna. Hal tersebut berkaitan dengan bahan yang diajarkan atau yang dilatihkan dan cara pelaksanaan pengajaran. Diksi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dictionary (bahasa Inggris yang kata dasarnya diction) berarti perihal pemilihan kata. Diksi membahas penggunaan kata, terutama pada soal kebenaran, kejelasan, dan keefektifan. Putrayasa (2010: 7) menjelaskan keefektifan dalam penulisan kalimat hendaknya dipilih kata yang tepat, ialah yang memenuhi isoformisme, yaitu kesamaan makna karena kesamaan pengalaman masa lalu adanya kesamaan struktur kognitif. Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Menurut Ulfa (Widjono, 2007: 98) penggunaan ketepatan pilihan kata ini dipengaruhi oleh kemampuan penggunaan bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca atau pendengarnya. Keraf (2010: 24) menjelaskan pengertian diksi adalah sebagai berikut: pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan sesuatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan 72

Jurnal Edukasi, Vol. 15, No. 1, Juni 2017 kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Maksud dari perbendaharaan kata atau kosakata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa. Maksud pendapat Keraf tersebut bahwa diksi adalah pilihan kata yang mencakup suatu gagasan yang tepat dalam menggunakan ungkapan-ungkapan, mampu membedakan nuansa-nuansa makna, mampu menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar, dan sesuai dengan keseluruhan kata yang dimiliki oleh bahasa. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa pilihan kata atau diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Diksi merupakan salah satu cara yang digunakan pengarang dalam membentuk karya sastra agar dapat dipahami pembaca atau pendengar. Ketepatan pemilihan kata akan berpengaruh dalam pikiran pembaca tentang isi karya sastra. Jenis diksi menurut Keraf (2008: 89-108) adalah denotasi, konotasi, kata abstrak, kata konkret, kata umum, kata khusus, kata ilmiah, kata popular, jargon, kata slang, kata asing, dan kata serapan. Fungsi pilihan kata atau diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Diksi berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut. Pilihan kata yang tepat dan sesuai akan memperjelas sebuah kata. Ketepatan 73

pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya. Menurut Alwi, dkk. (2010: 317) kalimat merupakan satuan dasar wacana. Artinya, wacana hanya akan terbentuk jika ada dua kalimat atau lebih, yang letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan. Dengan demikian, setiap tuturan, berupa kata atau untaian kata, yang memiliki ciri-ciri yang telah dijelaskan pada suatu wacana atau teks, berstatus kalimat. Ujaran/tulisan yang mempunyai struktur subjek (S) dan predikat (P), dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/ tulisan tersebut sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya atau perintah). Kalimat efektif merupakan kalimat yang mampu membuat isi dan maksud yang disampaikan tergambar lengkap dalam pikiran si penerima atau pembaca persis seperti apa yang disampaikan. Menurut Fuad, dkk. (Dalman, 2014: 21) kalimat efektif adalah kalimat yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan oleh penulis terhadap pembacanya. Sejalan dengan hal tersebut, Akhadiah (Dalman, 2014: 22) mengatakan bahwa kalimat efektif juga memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan pembicara atau penulis. Secara umum kalimat efektif menurut Rohmadi dan Nugraheni (2011: 45) mempunyai karakteristik sebagai berikut: (1) kesepadanan, merupakan kesatuan gagasan bertujuan agar informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah. Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna kalimat. (2) kesejajaran merupakan penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel dan memiliki kesamaan bentukan/imbuhan; (3) ketegasan merupakan suatu penekanan atau penegasan pada ide pokok kalimat; (4) kehematan adalah 74

Jurnal Edukasi, Vol. 15, No. 1, Juni 2017 hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa; (5) kelogisan adalah hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis atau masuk akal. (6) kecermatan adalah kalimat yang dihasilkan tidak menimbulkan penafsiran ganda dan harus tepat dalam penggunaan diksi; dan (7) kevariasian adalah variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi. METODE Penelitian yang dilakukan menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Objek penelitian berupa penelitian mini mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia semester V. Data penelitian adalah hasil karangan ilmiah mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Indonesia yang berupa penelitian mini. Teknik pengumpulan data berupa teknik studi dokumenter. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara menganalisis karangan mahasiswa sesuai dengan aspek yang diteliti, yaitu pemakaian diksi dan kalimat yang terdapat dalam karangan deskripsi mahasiswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes tertulis berupa hasil dari karangan ilmiah berupa penelitian mini mahasiswa. Selain teknik dan alat pengumpul data, peneliti juga menggunakan teknik validitas data yang berupa triangulasi sumber. Selanjutnya langkah terakhir yang peneliti lakukan yaitu menganalisis data. Analisis data yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan yang terakhir penarikan kesimpulan/verifikasi data. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kesalahan Pemakaian Diksi Penelitian mini yang ditulis oleh Fabiola Jelunut Data 1: Kalimat ke 4 pada latar belakang paragraf 1 Sastra dengan segala ekspresinya merupakan pencerminan dari kehidupan manusia. 75

Analisis: Kata pencerminan tidak tepat penggunaan diksinya. Untuk lebih tepatnya kata tersebut sebaiknya diganti menggunakan kata cerminan. Seharusnya: Sastra dengan segala ekspresinya merupakan cerminan dari kehidupan manusia. Penelitian mini yang ditulis oleh Imam Suryadi Data 2: kalimat ke 3 pada latar belakang paragraf 1 Kalimat pertama menyebabkan timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadi acuan kalimat ketiga, kalimat ketiga mengacu kembali ke kalimat pertama dan seterusnya. Analisis: kata timbulnya tidak sesuai digunakan karena kata timbul lebih sesuai digunakan untuk suatu benda yang berada di air. Jadi kata timbul lebih sesuai jika diganti dengan kata munculnya. Seharusnya: Kalimat pertama menyebabkan munculnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadi acuan kalimat ketiga, kalimat ketiga mengacu kembali ke kalimat pertama dan seterusnya. Penelitian mini yang ditulis oleh Kresna Wiguna Data 3: kalimat ke 2 pada latar belakang paragraf 1 Wacana yang baik adalah wacana yang harus memperhatikan hubungan antar kalimat, sehingga dapat memelihara keterkaitan dan keruntutan antarkalimat. Analisis: Kata memperhatikan tidak tepat digunakan karena imbuhan menbertemu dengan kata dasar yang huruf awalnya p akan luluh. Jadi kata memperhatikan lebih tepat jika diganti dengan kata memerhatikan. Seharusnya: Wacana yang baik adalah wacana yang harus memerhatikan hubungan antar kalimat, sehingga dapat memelihara keterkaitan dan keruntutan antarkalimat. Penelitian mini yang ditulis oleh Dwi Setia Winasih Data 4: kalimat ke 2 pada latar belakang paragraf 9 76

Jurnal Edukasi, Vol. 15, No. 1, Juni 2017 Sedangkan alasan secara mendalam dipilihnya cerpen berjudul Sembilan Malam karena cerpen ini menceritakan seseorang yang sedang mengenang kebersamaannya dengan seorang gadis selama sembilan malam. Analisis: kata mendalam tidak sesuai, seharusnya kata tersebut diganti dengan kata khusus Seharusnya: Sedangkan alasan secara khusus dipilihnya cerpen berjudul Sembilan Malam karena cerpen ini menceritakan seseorang yang sedang mengenang kebersamaannya dengan seorang gadis selama sembilan malam. Analisis Kesalahan Penulisan Kalimat Penelitian mini yang ditulis oleh Anggita Putri Data 5: kalimat ke 3 pada latar belakang paragraf 1 Wacana kemudian diukur dan dikaji dengan pertimbangan kebenaran dan ketidakbenaran menurut sintaksis dan semantik. Analisis: Kesalahan pada kalimat Data 5 adalah berlebihan dalam menggunakan kata (pemborosan kata), yaitu pada kata diukur dan dikaji sebaiknya pilih salah satu saja karena kata tersebut memiliki makna yang nyaris sama. Seharusnya: Wacana kemudian diukur dengan pertimbangan kebenaran dan ketidakbenaran menurut sintaksis dan semantik. Penelitian mini yang ditulis oleh Patrisia Vika Liana Dea Data 6: kalimat ke 3 pada metode penelitian paragraf 1 Pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan. Metode penelitian membicarakan megenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. 77

Analisis: kalimat pada Data 6 tidak sesuai karena tidak koheren. Kalimat pertama dan kedua tidak ada menjelaskan mengenai tiga hal yang saling berhubungan, namun tiba-tiba pada kalimat ketiga menuliskan bahwa hal ini disebabkan karena ketiga hal tersebut saling berhubungan dan sulit dibedakan. Jadi dengan adanya kalimat yang ketiga paragraf tersebut jadi tidak padu. Sebaiknya kalimat yang ketiga dihilangkan. Seharusnya: pengertian Metode Penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian akan dilaksanakan. Metode penelitian ini sering dikacaukan dengan prosedur penelitian atau teknik penelitian. Metode penelitian membicarakan mengenai tata cara pelaksanaan penelitian, sedangkan prosedur penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur atau mengumpulkan data penelitian. Penelitian mini yang ditulis oleh Rahman Data 7: kalimat ke 2 pada metodologi penelitian paragraf 1 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menggambarkan apa saja yang saat ini berlaku, khususnya pada bidang kebahasaan, mendiskripsikan sesuatu yang bersifat fakta berdasarkan pada segala sesuatu yang benar-benar terjadi saat ini. Analisis: kalimat apa saja yang saat ini berlaku dan mendiskripsikan tidak sesuai digunakan, kalimat tersebut berantakan sehingga menimbulkan kerancuan pada pembaca. Kalimat tersebut diganti dengan apa saja yang sedang terjadi dan mendeskripsikan. Seharusnya: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif menggambarkan apa saja yang sedang terjadi, khususnya pada bidang kebahasaan, mendeskripsikan sesuatu yang bersifat fakta berdasarkan pada segala sesuatu yang benar-benar terjadi saat ini. 78

Jurnal Edukasi, Vol. 15, No. 1, Juni 2017 Pada analisis pemakaian diksi dan analisis penulisan kalimat telah dideskripsikan perolehan data kesalahan mahasiswa. Data kesalahan tersebut berisi kesalahan pada pemakaian diksi dan kesalahan pada penulisan kalimat. Berdasarkan hasil penelitian kesalahan berbahasa Indonesia pada penelitian mini mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia semester V telah ditemukan kesalahan dalam pemakaian diksi dan penulisan kalimat. Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan tersebut, maka kesalahan pemakaian diksi dalam penelitian mini merupakan kesalahan dominan yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester V IKIP PGRI Pontianak. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia semester V masih terdapat kesalahan dalam membuat karangan ilmiah khususnya penelitian mini. Kesalahan yang sering ditemukan yaitu pada penggunaan diksi dan kalimat. Penggunaan diksi yaitu terletak pada kata pencerminan, timbulnya, memperhatikan, dan mendalam. Sedangkan pada penggunaan kalimat ditemukan kata-kata yang menimbulkan kerancuan. DAFTAR PUSTAKA Alwi, H., dkk. 2010. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dalman. 2014. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers. Keraf, G. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Putrayasa, I. B. 2010. Kalimat Efektif (Diksi, Struktur, dan Logika). Bandung: Refika Aditama. Rohmadi, M. & Nugraheni, A. S. 2011. Belajar Bahasa Indonesia (Upaya Terampil berbicara dan Menulis Karya Ilmiah). Surakarta: Cakrawala Media. Setyawati, N. 2010. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia (Teori dan Praktik). Surakarta: Yuma Pustaka. Tarigan, H. G. 1987. Menulis Sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. 79

Widjono, H. S. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kpribadian di Perguruan Tinggi. Grasindo. 80