RUANG KAJIAN PEMERINTAH PUSAT BERUSAHA MENGHAPUS KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Oleh : Pitoyo. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
Pasal 18 UUD 49 dan Pasal 18, 18A dan B (Amandemen) Harsanto Nursadi

KAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KAJIAN HUKUM TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 42/PUU-XIV/2016 Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubenur Daerah Istimewa Yogyakarta

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

MAKALAH AMANDEMEN PASAL - PASAL DARI UUD Oleh : I MADE PANDE ADI GUNAWAN

BAB V PENUTUP. Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari. Pelaksanaan Surat Edaran Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. bahasa latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis konflik

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DESA DI KABUPATEN BLORA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

LAPORAN. Penelitian Individu

DIY DALAM KONTEKS NKRI, OTDA DAN DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. Hlm 1. 1 Richard Edy. Aspek Legal Properti - Teori, Contoh, dan Aplikasi. C.V ANDI OFFSET, Yogyakarta 2010.

No Sentralitas posisi masyarakat DIY dalam sejarah DIY sebagai satu kesatuan masyarakat yang memiliki kehendak yang luhur dalam berbangsa dan b

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 adalah sumber

BAB III URGENSI PASAL 16 DAN 18 UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DIY DALAM SISTEM PEMERINTAHAN DI INDONESIA

AMANDEMEN II UUD 1945 (Perubahan tahap Kedua/pada Tahun 2000)

PEMILIHAN KEPALA DAERAH (GUBERNUR) SECARA LANGSUNG DAN KEISTIMEWAAN YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan Rijksblad Kasultanan Nomor 16 Tahun 1918 juncto Nomor 23. Tahun 1925 adalah tanah Sri Sultan sebagai penguasa Kasultanan

BAB I P E N D A H U L U A N. tata kehidupan pemerintahan Indonesia dengan kedudukan yang sangat kokoh,

BAB I PENDAHULUAN. tangganya sendiri yang dinamakan dengan daerah otonom. 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN KEUANGAN PERBEKEL DAN PERANGKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

yang meliputi Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman telah

4. Untuk sementara waktu kedudukan kota diteruskan sampai sekarang.

POLEMIK KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian mengenai problematika perolehan Hak Milik atas Tanah

EKSISTENSI TANAH KASULTANAN (SULTAN GROUND) YOGYAKARTA SETELAH BERLAKUNYA UU No. 5 / 1960

BAB III. A. Kronologi Singkat Pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang. Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta

Kajian Akademik Daerah Istimewa Surakarta

Kebangkitan Nasional: Keistimewaan Yogyakarta, Peluang atau Ancaman? Sri Mulyani*

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai sejarah pembentukan berbeda dengan wilayah provinsi yang lain

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG PERTANAHAN

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 63/PUU-XI/2013 Tentang Status Hukum Daerah Istimewa Surakarta Hadiningrat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENGKRITISI GRAND DESIGN NEGARA PASCA EMPAT KALI AMANDEMEN UUD 1945 (Analisis Pendekatan Ketahanan Nasional)

BAB I PENDAHULUAN. bidang aspek ketatanegaraan. Amademen terhadap UUD 1945 menjadi momok

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEKADAU NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Kedaulatan rakyat menjadi landasan berkembangnya demokrasi dan negara republik.

GUBERNUR MILITER IBU KOTA. PENCABUTAN KEMBALI. PENETAPAN SEBAGAI UNDANG-UNDANG.

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

CATATAN RAPAT KERJA RUUK DIY KOMISI II DPR-RI DENGAN MENTERI DALAM NEGERI KOPO, 16 FEBRUARI 2012

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG UNDANG No. 22 TAHUN 1948 PEMERINTAHAN DAERAH

DIPONEGORO LAW JOURNAL Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016 Website :

Ulangan Akhir Semester (UAS) Semester 1 Tahun Pelajaran

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 1996

SUMBANGAN RETRIBUSI PASAR TRADISIONAL KEPADA ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA

Konferensi Pers Presiden RI tentang RUU Keistimewaan DIY, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 02 Desember 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Nomor 88/PUU-XIV/2016 Syarat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan atas kebhinekaan dan sejarah nusantara. Daerah Istimewa

BAB II PENGATURAN TUGAS DAN WEWENANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH DI INDONESIA. A. Kewenangan Memberi Pertimbangan dan Fungsi Pengawasan Dewan

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 88/PUU-XIV/2016 Syarat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta

KONFLIK HUKUM HAK BERPARTAI POLITIK. (Studi Pasal 18 Ayat (1) Huruf n UU No. 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan

PENGISIAN GUB & WAGUB

Ketentuan Pasal 18 ditambahkan 1 (satu) ayat yakni ayat (3), sehingga berbunyi sebagai berikut:

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 17 Agustus Penjelasan pasal 18 Undang-Undang Dasar Negara Republik

BUPATI KULONPROGO SAMBUTAN PADA ACARA MALAM RENUNGAN MENYONGSONG PERINGATAN HARI JADI KE 61 KABUPATEN KULONPROGO Wates, 14 Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi. Dalam

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: perlu menghapuskan Pengadilan-Raja (zelfbestuursrechtspraak) di Jawa dan Sumatera;

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MENJADI KELURAHAN

PELAKSANAAN OTONOMI DESA PADA MASA HINDIA BELANDA SAMPAI MASA REFORMASI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. alam yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.penggunaan tanah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PERATURAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 017/PUU-IV/2006 Perbaikan Tanggal 12 September 2006

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMAHAMI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. OLEH : SRI HARININGSIH, SH.,MH

PUTUSAN Nomor 42/PUU-XIV/2016 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

KAJIAN TENTANG POLITIK HUKUM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara PERINGATAN EMPAT PULUH TAHUN IKATAN WARGA WATES (IWWT) KULONPROGO, YOGYAKARTA DI BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pemaparan-pemaparan pada bab-bab sebelumnya, penulis. dengan ini menjawab rumusan masalah sebagai berikut :

SMP. 1. Jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara 2. Susunan ketatanegaraan suatu negara 3. Pembagian & pembatasan tugas ketatanegaraan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PENGGABUNGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR PENYUSUNAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PEMBENTUKAN DIY DALAM NKRI. tidak dapat dipungkiri. Sejak kebangkitan nasional 20 Mei 1908 para elite-elite

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM) PEMERINTAH ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1957 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN DAERAH *) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NO.1.1 A.1. TAHUN III. TGL. 9 MARET 1953,, WARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA'' Penerbitan Resmi Daerah Istimewa YOGYAKARTA.

2008, No.59 2 c. bahwa dalam penyelenggaraan pemilihan kepala pemerintah daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pem

BUPATI KULONPROGO Sambutan Pada Acara PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI DI KABUPATEN KULONPROGO. Wates, 11 Maret 2011

Transkripsi:

RUANG KAJIAN PEMERINTAH PUSAT BERUSAHA MENGHAPUS KEISTIMEWAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Pitoyo Abstract To continue process and describing the existence of Daerah Istimewa Yogyakarta, this writing is focused on aspect of legality. There were lot of laws to settle Yogyakata to become Daerah Istimewa Yogyakarta whether those were in forms of Amanat, Maklumat, as well as regulation. Here the writer proves that according to legal aspect, Daerah Istimewa Yogyakarta has fulfilled every angles of legality and therefor there is no question any more to doubting Yogyakarta as a Daerah Istimewa Yogyakarta. Amanat Dated September 5 Th of 1945 and the one which dated 30 th of October 1945, Maklumat, laws and regulations, article 18 of the Constitution 1945 and a Convention implemented since the eve of Indonesian Independence, all of it are legal basis of the existence of Daerah Istimewa Yogyakarta. Keywords : Legal aspects of Daerah Istimewa Yogyakarta Dari tulisan pertama dengan judul diatas, termuat pada edisi III/ November 2010 telah jelas bahwa nama Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) lahir pada tanggal 30 Oktober 1945 seperti tertulis dalam Amanat Penggabungan antara wilayah Kasultanan Ngayogyojakarto Hadiningrat dan wilayah Kadipaten Pakualaman. Pada hakekatnya lahirnya Daerah Istimewa Yogyakarta justru sesuai dengan pasal 18 UUD 1945 yang telah ditetapkan dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945. Bab VI UUD 1945 tentang Pemerintah Daerah berbunyi sebagai berikut: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya di tetapkan dengan

Undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa. Penjelasan pasal 18 UUD 1945 ini menguraikan lebih terperinci tentang hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa seperti tercantum dalam angka I dan II sebagai berikut: I Oleh karena Negara Indonesia itu suatu : linheidsstaat maka Indonesia tak akan mempunyai daerah didalam lingkungannya yang bersifat staat juga. Daerah Indonesia akan dibagi dalam daerah provinsi, dan daerah provinsi akan dibagi pula dalam daerah yang lebih kecil. Didaerah-daerah yang bersifat autonoom(streek dan locale rechtsgemencshappen atau bersifat daerah administrasi belaka, semuanya menurut yang akan ditetapakan dengan undang-undang. Didaerah-daerah yang bersifat autonoom akan diadakan badan perwakilan daerah oleh karena didaerah pun pemerintahan akan bersendi atas dasar permusyawaratan. II Dalam territoir Negara Indonesia terdapat ± 250 zelfbesturende landcshappen dan volksgemeencshappen seperti desa di Jawa dan Bali, negeri di Minangkabau, dusun dan marga di Palembang dst. Daerah-daerah itu mempunyai susunan asli dan oleh karena dapat dianggap sebagai daerah istimewa. Negara Republik Indonesia menghormati kedudukan daerahdaerah istimewa tersebut dan segala peraturan Negara yang mengenai daerah itu akan mengingati hak-hak asal-usul daerah tersebut. Jadi para pendiri Negara sangat menyadari bahwa didalam wilayah Indonesia ada daerahdaerah yang mempunyai pemerintahan sendiri yang bersifat asli, atau yang bersifat istimewa sebelum Negara Indonesia lahir. Keberadaan daerah asli tersebut di hormati kedudukannya dan malah segala peraturan Negara yang mengenai daerah yang bersifat istimewa itu akan mengingatnya, artinya dalam membuat peraturan Negara tidak boleh mengenyampingkannya, yaitu tidak boleh menghilangkan sifatsifat daerah istimewa itu. Dengan demikian daerah istimewa Yogyakarta yang dulu bersifat kerajaan, tetap menjadi daerah yang bersifat istimewa sampai kapanpun didalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keistimewaan daerah Yogyakarta ini kemudian diperkuat dengan lahirnya: 1. Amanat tanggal 30 Oktober 1945 yaitu amanat yang ditandatangi bersama antara Sri Sultan HB IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Hal ini berbeda dengan Amanat 5 September 1945 yang masingmasing dikeluarkan dan ditanda tangani oleh Sultan HB IX dan 63

amanat Sripaduka Sri Paku Alam VIII yang juga dikeluarkan dan ditandatangani sendiri oleh beliau. Dengan demikian Amanat 30 Oktober 1945 yang ditanda tangani oleh Sri Sultan H.B. IX dan Sri Paku Alam VIII tersebut merupakan penggabungan 2(dua) institusi yaitu antara Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kabupaten Pakualaman. Penggabungan keduanya merupakan penegasan lahirnya Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejak tanggal 30 Oktober 1945 itulah maka semua maklumat yang dikeluarkan di Daerah Istimewa Yogyakarta selalu ditandatangani bersama oleh Sri Sultan HB IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII. Ini berarti secara institutional ada penggabungan bahkan penyatuan antara Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman menjadi satu daerah yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Maklumat No 18 tahun 1946 secara tegas menyebut Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta. Maklumat ini pada intinya adalah pembentukan Dewan-dewan Perwakilan Rakyat dilingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta. Diktum pertama dari maklumat ini berbunyi: didalam daerah Yogyakarta diadakan dewan perwakilan rakyat. 3. Pada tahun 1948 dikeluarkan Undang-undang pokok RI no 22 tahun 1948 yang pada pasal 1 ayat 2 (dua) menyatakan bahwa: keistimewaan peraturan daerah istimewa dalam Undang-undang ini hanya mengenai kepala daerahnya. Dalam pasal 18 ayat 5(lima) dan 6(enam) dinyakatakan bahwa Kepala/ Wakil Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta diangkat dari keturunan keluarga yang berkuasa didaerah itu dizaman sebelum Republik Indonesia dan yangmasih menguasai daerahnya, dengan syarat-syarat kecakapan, kejujuran, kesetiaan, dan dengan mengingat adat istiadat didaerah itu. 4. Undang-undang No 3 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan dikeluarkannya Undang-undang ini maka syahlah dari segi yuridis nama Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampai sekarang Undang-undang ini belum pernah dicabut, jadi masih tetap berlaku Yogyakarta masih tetap Daerah Istimewa. Undang-undang No 3 tahun 1950 ini merupakan pelaksanaan dari Undang-undang No 22 tahun 1948 yang menyatakan bahwa pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta harus dilakukan dengan undang-undang. Maka keluarlah undang-undang tahun 1950 karena undang-udang No 22 tahun 1948 bukan Undangundang pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian undang-undang nomor 3 tahun 1950 ini merupakan pengokohan atau 64

pengakuan secara de jure terhadap DIY yang sudah lahir dengan serentetan aturan, Amanat, Maklumat dan perundang-undangan tersebut diatas. Undang-undang No 3 tahun 1950 pasal satu ayat (1) menyatakan: daerah yang meliputi daerah Kasultanan Yogyakarta dan daerah Paku Alaman ditetapkan menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ayat (2) Daerah Istimewa Yogyakarta adalah setingkat dengan provinsi. Melalui proses,amanat Maklumat dan Undang-undang tersebut sesungguhnya secara de facto dan de yure, Yogyakarta adalah Daerah Istimewa. 5. Undang-undang No 1 tahun 1957 tentang pokok-pokok pemerintahan daerah mencabut undang-undang No 22 tahun 1948. Peristiwa ini terjadi pada waktu berlakunya Undang- Undang Dasar Sementara yang kemudian menggantinya dengan undang-undang pokok tentang pemerintah daerah yaitu dengan undang-undang no 1 tahun 1957. Namun karena pada tanggal 5 juli 1959 Dekrit Presiden mengembalikan Undang-undang Dasar 1945 berlaku kembali maka undang-undang No 1 tahun 1957 harus disesuaikan dengan Undang-undang dasar 1945. Padahal Undang-undang No 22 tahun 1948 yang dicabut oleh Undang-undang Nomor 1 tahun 1957, dibuat atas dasar pasal 18 Undang-undang dasar 1945. Oleh Karena itu, agar Pemerintah Daerah tetap berjalan dengan landasan Undang-Undang Dasar 1945 dikeluarkanlah Penetapan Presiden No 6 tahun 1959 yang pada hakekatnya merubah sebagian undang-undang No 1 tahun 1957 agar sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945. Dengan Penetapan Presiden No 6 tahun 1969 menjadi jelas kembalinya kedudukan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti dalam undang-undang no 22 tahun 1948. 6. Pada tanggal 1 September 1957 dikeluarkanlah Undang-undang No 18 tahun 1965 tentang pokokpokok pemerintahan daerah. Undang-undang ini mencabut undang-undang no 1 tahun 1957 dan Penetapan Presiden No 6 tahun 1959. Undang-undang No 18 tahun 1965 ini merupakan pelaksanaan pasal 18 Undangundang dasar 1945. Sejak saat itu Undang-undang yang berlaku bagi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Undang-undang No 18 tahun 1965. Pasal 18 ayat (1) Undang-undang ini menyebutkan tentang daerah Istimewa Yogyakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan Undang-undang No 1 tahun 1957. Ayat (2) pasal ini menyebut: a. Sifat istimewa sesuatu daerah yang berdasarkan atas ketentuan mengingat kedudukan dan hak-hak asalusul dalam pasal 18 Undangundang dasar 1945 yang 65

masih diakui dan berlaku hingga saat sekarang atau sebutan Daerah Istimewa atas alasan lain, berlaku terus hingga dihapuskan. Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah istimewa daerah Yogyakarta yang sekarang pada saat berlakukan Undangundang ini adalah kepala daerah dan wakil kepala daerah provinsi daerah istimewa Yogyakarta, yang tidak terikat pada jangka waktu masa jabatan seperti dimaksud pada pasal 17 ayat (1) dan pasal 21 ayat (5). 7. Konvensi yang berlaku sejak diangkatnya Sri Sultan HB IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII oleh Presiden RI, Insinyur Soekarno, sampai wafatnya kedua beliau, Presiden RI sampai dengan Megawati Soekarno Putri tidak pernah mengangkat Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah atau Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta kecuali Sri Sultan Hamungkubowono dan Sri Paduka Paku Alam. Praktek kenegaraan tentang Sultan dan Paku Alam menjadi Gubernur/Wakil Gubernur ini sudah berjalan selama 66 tahun meskipun yang terakhir diangkat kembali oleh Presiden Yudoyono hanya untuk jangka waktu 1(satu) tahun saja. Praktek kenegaraan yang sudah berlangsung 66 tahun ini harus sangat dihormati oleh Presiden RI manapun. Sudah berkali-kali Daerah Istimewa Yogyakarta akan dihapuskan namun semua usaha itu gagal, kecuali membuang uang dan tenaga pikiran untuk berdebat menghapuskan Daerah Istimewa Yogyakarta yang akhirnya tanpa hasil yang memuaskan rakyat khususnya rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian landasan yuridis Daerah Istimewa Yogyakarta tetap kuat. Sejak tahun 2008 sampai sekarang Pemerintah dan DPR sedang membahas R.U.U. Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang belum selesai. 8. Dalam Undang-undang Dasar 1945 yang telah dirubah menjadi Undang-undang tahun 2002, pada pasal 18B ayat (1) dan (2) masih menyatakan sebagai berikut : a. Ayat (1) : Negara mengakui dan menghormati satuansatuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. b. Ayat (2) : Negara mengakui dan menghormati kesatuankesatuan masyarakat hokum adat beserta hakhak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan 66

Daftar Pustaka perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam rndangundang. Poewokoesoemo, Soedarisman. 1980. Daerah Istimewa Yogyakarta, KPH. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Tahta untuk Rakyat. Jakarta Pusat.PT. Gramedia. Dokumen Pisowanan Agung Rakyat DIY pada bulan April 2008. Rapat DPRD-DIY tanggal 30 Juni 2008. Rapat-rapat Komisi II DPR tahun 2009. Sri Sultan, Hari-hari Hamengku Bhuwono IX sebuah presentasi Majalah Tempo. Undang-Undang Dasar 1945. 67