UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKK/FM.002/TB

dokumen-dokumen yang mirip
R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

RIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM

Kajian Kalibrasi Timbangan Analit dengan Penjaminan Mutu ISO 17025

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL ALAT AUDIOMETER

BAB V ANALISA PEMBAHASAN

ANALISIS KETIDAKPASTIAN KALIBRASI TIMBANGAN NON-OTOMATIS DENGAN METODA PERBANDINGAN LANGSUNG TERHADAP STANDAR MASSA ACUAN

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini mengungkapkan metoda penelitian secara keseluruhan, hal ini

EVALUASI UNJUK KERJA NERACA MIKRO SEBAGAI IMPLEMENTASI SISTEM MUTU LABORATORIUM PUSAT TEKNOLOGI NUKLIR BAHAN DAN RADIOMETRI

Indonesian Journal of Chemical Science

TUGAS AKHIR USULAN PEMBUATAN SOP KALIBRASI BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO DAN ISO / IEC DI PT X

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

DIKTAT PRAKTIKUM FISIKA DASAR

KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)

BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM 72 BAB V KALIBRASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Oleh: Oe Tiny Agustini Koesmawati PUSAT PENELITIAN KIMIA

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja

Cara uji penetrasi aspal

Verifikasi Standar Massa. Diklat Penera Tingkat Ahli 2011

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan mutu anak timbangan yang ada dipasaran. dan mengembangkan laboratorium massa Direktorat Metrologi menjadi

Grafik tegangan (chanel 1) terhadap suhu

PENENTUAN LIMIT OF PERFORMANCE (LOP) TIMBANGAN ELEKTRONIK (DETERMINATION THE LIMIT OFPERFORIIG~NCE (LOP) OF ELECTRONIC BALANCES)

Gravitymeter, alat ukur percepatan gravitasi (g).

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

NERACA. Neraca Ohauss

BAB V ANALISA PEMBAHASAN. Measuring Device Elemen ISO 7.6 ISO ) di PT. X dilakukan dengan

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

Metode Penelitian Kuantitatif Aswad Analisis Deskriptif

EVALUASI NILAI VARIANCE UNTUK MENGHITUNG KOMPONEN KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN DIMENSI TIPE B DARI SUATU DISTRIBUSI RECTANGULAR DAN TRAPEZOIDAL

UNIVERSITAS GADJAH MADA LABORATORIUM FISIKA MATERIAL DAN INSTRUMENTASI No. Dokumen : IKO/FM.003/VCF PETUNJUK OPERASIONAL VACUM CHAMBER FURNACE JK-1200

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISA

STUDI ANALISIS KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI TIMBANGAN DAN MISTAR TERHADAP KEBERTERIMAAN PENGUJIAN GRAMATUR KERTAS

DAFTAR ISI TUGAS AKHIR... ii

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

METODE PENGUJIAN KADAR RONGGA AGREGAT HALUS YANG TIDAK DIPADATKAN

BAB IV METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

PEMBACAAN SERTIFIKAT KALIBRASI TIMBANGAN ANALITIK

Cara uji kepadatan ringan untuk tanah

Penyehatan Udara. A. Sound Level Meter

KALIBRASI JANGKA SORONG NONIUS (VERNIER CALLIPER) BERDASARKAN STANDAR JIS B 7507 DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pertemuan ke-5 Sensor : Bagian 1. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

KALIBRASI PERALATAN ALAT LABORATORIUM:

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

METODE PENELITIAN. daerah Rawa Sragi, Lampung Timur. Lokasi pengujian dan pengambilan. sampel tanah dapat dilihat pada Gambar 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Paket 2 PENGUKURAN. Pendahuluan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : pengukur TDS larutan berbasis microcontroller ATMega16. Gambar modul Tugas Akhir dapat dilihat pada Gambar 4.1.

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Instrumentasi Pada Miniatur Rumah Kaca Berbasis Mikrokontroler

Prosedur Pengetesan Injektor

Cara uji berat jenis aspal keras

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian survei metode gayaberat secara garis besar penyelidikan

Soal SBMPTN Fisika - Kode Soal 121

Pengujian Berat Jenis Tanah

PENGUKURAN TEKNIK TM3213

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET INSTRUMENTASI

Tata cara penentuan kadar air batuan dan tanah di tempat dengan metode penduga neutron

Kalibrasi Timbangan Elektronik

IK UJI TARIK BAJA INTRUKSI KERJA

Instrument adalah alat-alat atau perkakas. Instrumentation adalah suatu sistem peralatan yang digunakan dalam suatu sistem aplikasi proses.

Pengetahuan Alat Uji dan Kalibrasi : Universal Testing Machine Amalia Rakhmawati

PENGARUH PERUBAHAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP NILAI TEKANAN YANG DIBANGKITKAN OLEH STANDAR PRESSURE BALANCE

MODUL MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA (ESA 168)

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

TATA CARA SURVAI KERATAAN PERMUKAAN PERKERASAN JALAN DENGAN ALAT UKUR KERATAAN NAASRA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

Instruksi Kerja Penggunaan Oven Carbolite

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data sensor load cell menggunakan ADC 16 BIT.

JOB SHEET PRATIKUM KONSTRUKSI JALAN

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

Selalu (SL) 4 Sering (S) 3 Kadang kadang (KD) 2 Tidak Pernah (TP) 1

Cara uji daktilitas aspal

BAB V PEMBAHASAN. Analisis dilakukan sejak batubara (raw coal) baru diterima dari supplier saat

INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN ANALITYCAL BALANCE KERN EW2200-2NM LABORATORIUM TEKNIK BIOPROSES PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowsheet Pembuatan ODF Antalgin

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini seperti mengumpulkan hasil dari penelitian terdahulu yang berkaitan

Sufyani Prabawanto Bahan Belajar Mandiri 4. Pendahuluan

METODE PENGUJIAN TITIK LEMBEK ASPAL DAN TER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian modul inkubator bayi dilakukan menggunakan alat pembanding

Version 1.0. Buku Panduan

KALIBRASI TERMOMETER DIGITAL METODE SENSOR PLUS INDIKATOR

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

Transkripsi:

1. Ruang Lingkup UNIVERSITAS GADJAH MADA Halaman : 1 dari 7 PETUNJUK TIMBANGAN (ELEKTRONIK DAN MEKANIK) Instruksi kerja ini digunakan untuk melaksanakan kalibrasi timbangan jenis elektronik dan mekanik. Metode ini juga dapat digunakan untuk kalibrasi antara. 2. Acuan a. National Measurement Laboratory CSIRO, June 2004 b. Technical Note 13, NATA Australia, Agustus 1994. 3. Peralatan a. Massa standar/ anak timbangan yang sudah dikalibrasi dan bersertifikat b. Pinset plastik atau pinset yang ujungnya dilapisi plastik c. Termometer ruang dengan resolusi 1 0C d. Higrometer dengan resolusi 1 % RH e. Lap/tissue halus f. Kuas halus g. Kaos tangan 4. Kondisioning Anak Timbangan Standar a. Lakukan kondisioning anak timbangan standar terhadap lingkungan kalibrasi hingga mencapai keseimbangan termal. b. Kondisi kesetimbangan termal mengikuti tabel 1 stabilisasi termal.

4. Persiapan UNIVERSITAS GADJAH MADA Halaman : 2 dari 7 a. Rekam spesifikasi timbangan dan massa standar pada Laporan Hasil Kalibrasi Sementara/LHKS. b. Catat suhu dan kelembaban ruang selama kalibrasi (atur alat termohigrometer untuk merekam data lingkungan selama kalibrasi berlangsung) c. Periksa bahwa timbangan bekerja dengan baik d. Letakkan timbangan pada tempat yang kokoh dan rata e. Bersihkan tempat penimbangan dari debu f. Hidupkan timbangan, tunggu hingga stabil (± 30 menit) untuk pemanasan g. Buatlah beberapa percobaan pengukuran 5. Prosedur Kalibrasi a. Pemeriksaan Nilai Skala (untuk timbangan elektronik) 1) Pilih massa standard(m) yang mendekati kapasitas maksimum timbangan atau nilai massa calibration mode yang dipersyaratkan pabrik. 2) Nolkan timbangan, catat pembacaan sebagai z1. 3) Timbang massa standar (M) pada point a dan catat sebagai m1. 4) Angkat beban lalu letakkan kembali pada pan dan diamkan ± 30 detik dan catat sebagai m2. 5) Ambil massa dan tunggu sampai stabil. Catat pembacaan sebagai z2. 6) Hitung rata-rata m dan z dan catat 7) Hitung perbedaan m -z dan catat sebagai ri. 8) Hitung koreksi (C) dengan rumus: C = M- ri 9) Jika koreksi lebih besar dari 3 σ yang mana σ adalah simpangan baku (SD) dari kemampuan baca kembali yang ditentukan sebelumnya, maka timbangan perlu disetel. 10) Setelah timbangan disetel, maka ulangi langkah a.1) sampai a.9). 11) Hitung ketidakpastian dari kemampuan baca timbangan yang didapat dari resolusi timbangan.

Halaman : 3 dari 7 b. Kemampuan Baca Kembali (elektronik & mekanik) Lakukan untuk 2 posisi yaitu setengah kapasitas dan kapasitas penuh dari timbangan. Untuk timbangan multi range, lakukan pada kapasitas penuh dari masing-masing range. 1) Nolkan timbangan, catat pada kolom 1 sebagai z1. Untuk timbangan multi range, sesuaikan resolusinya dengan resolusi masing-masing range. 2) Timbang massa standar (M) yang mendekati setengah kapasitas dan catat pembacaan pada kolom 2 sebagai m1 3) Ambil massa standar, tunggu sampai stabil dan catat pada kolom 1 berikutnya sebagai z2 4) Ulangi butir b.1) sampai dengan b.3) sampai 10 kali pembacaan 5) Hitung perbedaan (r1) dengan rumus: ri = mi - zi kapasitas setengah. 6) Hitung simpangan baku (SD) dari perbedaan dengan rumus: 7) Tentukan dan catat perbedaan maksimum berturut-turut dan catat dengan cara mengurangkan dari pembacaan satu terhadap berikutnya. 8) Ulangi butir b.1) sampai dengan butir b.7) untuk kapasitas penuh (kapasitas mendekati nol bersifat opsional untuk dilakukan). Hitung perbedaan (ri) dengan rumus: ri = mi - zi massa nominal 9) Catat simpangan baku maksimum. Catatan: gunakan simpangan baku terbesar untuk perhitungan ketidakpastian. 10) Hitung ketidakpastian standar dari kemampuan baca kembali (Ut) untuk masing-masing kapasitas dengan rumus:

Halaman : 4 dari 7 c. Penyimpangan Nilai Nominal (Keseragaman Skala Optik pada Timbangan Mekanik) 1) Pilih beberapa titik pada daerah kapasitas timbangan (misalnya 10 titik) dengan pembagian teratur. 2) Nolkan timbangan dan catat sebagai z1 3) Timbang massa standar (M) yang sesuai pada penimbangan pertama dan catat pembacaan sebagai m1. 4) Ambil beban lalu letakkan kembali pada Pan, tunggu sampai stabil, kemudian catat sebagai m1. 5) Ambil massa standar, tunggu sampai stabil dan catat sebagai z2. (Timbangan tidak di-nol-kan). 6) Hitung rata-rata pembacaan Nol dan catat sebagai z. 7) Hitung rata-rata pembacaan massa pada timbangan dan catat sebagai m. 8) Hitung selisih rata-rata pembacaan m dan z dan catat sebagai Δ, (Δ = m - z). 9) Hitung koreksi (C) dengan rumus: C = M - Δ 10) Catat sebagai C1. 11) Ulangi butir c.2) sampai butir c.9). untuk titik lainnya sampai kapasitas penuh dari timbangan. 12) Pilih nilai koreksi maksimum (nilai mutlaknya). 13) Jumlahkan ketidakpastian dari massa standar yang digunakan (ketidakpastian anak timbangan dijumlahkan secara langsung karena memiliki nilai koefisien korelasi =1) 14) Hitung ketidakpastian dari massa standar (UM ) yang digunakan di setiap titik kalibrasi dengan rumus: d. Pengaruh Pembebanan tak di Tengah (untuk timbangan elektronik) 1) Lakukan pada penimbangan kira-kira 1/3 atau 1/2 dari kapasitas maksimum timbangan. Jika pabrik pembuat menentukan spesifikasi, maka lakukan sesuai dengan anjuran pabrik pembuat. 2) Catat ukuran dan bentuk Pan 3) Letakkan massa standar di tengah-tengah Pan dan catat penunjukan timbangan.

Halaman : 5 dari 7 4) Pindahkan massa ke depan, belakang, kiri, dan kanan pada daerah garis Pan dan catat penunjukannya. 5) Hitung selisih antara posisi tengah terhadap posisi yang lain dengan cara mengurangkan penunjukan posisi tak ditengah dikurangi penunjukan di posisi tengah. e. Kalibrasi dari Massa Terpasang Pada Timbangan (untuk timbangan Mekanik) (Kalibrasi dari masing-masing dial setting) Hal ini pengukuran koreksi untuk setiap dial setting dengan standar massa yang cocok dari standar massa yang dikalibrasi. Metoda dijelaskan sebagai berikut : 1) Atur posisi nol semua dial setting pada timbangan catat z1 pada kolom 5. 2) Atur satuan dial pada posisi 0,9 yang diuji, timbang massa standar yang dikalibrasi sesuai sertifikat kalibrasi massa standar, catat sebagai m1 di kolom 5. 3) Off kan dan on kan timbangan, catat sebagai m2 dikolom 5. 4) Kembalikan dial ke nol, ambil massa dari timbangan dan catat nol, z2 dikolom 5, tidak boleh meng-nol-kan untuk pengujian berikutnya. 5) Ulangi butir b sampai d semua dial 9,9 ; 99,9 dan seterusnya dial setting timbangan, jangan meng-nol-kan timbangan. f. Histeresis (hanya untuk timbangan pertama kali dikalibrasi/setelah perbaikan) Pengujian histerisis dilakukan pada beban setengah kapasitas timbangan, dengan cara sebagai berikut: 1) Nol-kan timbangan, catat sebagai z1. 2) Letakkan massa M (setengah kapasitas timbangan) pada pan. Catat sebagai m1. 3) Tambahkan massa hingga pembacaan timbangan mendekati kapasitas penuh. 4) Ambil massa tambahan tersebut, lalu baca kembali massa M yang masih ada di atas pan. Catat sebagai m2. 5) Ambil massa M dan baca nol-nya. Catat sebagai z2. 6) Ulangi langkah 1)-5) sebanyak tiga kali, lalu rata-rata perbedaan (m1-m2) dan (z1-z2) adalah nilai histerisis timbangan. g. Buoyancy Udara Efek buoyancy udara saat kalibrasi dilakukan diasumsikan sebesar 1 ppm dari nominal massa yang digunakan dengan distribusi rectangular ketidakpastian akibat buoyancy udara sebagai berikut:

Halaman : 6 dari 7 h. Drift Gradien temperatur ruangan dapat mempengaruhi pembacaan timbangan, terutama untuk timbangan mikro atau semi-mikro. Terjadinya efek ini dapat diketahui dengan cara tidak melakukan pembacaan setiap dua atau tiga menit hingga tiga pembacaan berturut-turut tidak berubah melebihi standar deviasi yang telah diketahui sebelumnya. Jika pembacaan timbangan berubah secara seragam dan pembacaannya dilakukan pada interval waktu yang sama, maka drift dengan mudah dapat dieliminasi, yaitu pembacaan dilakukan dengan cara: 1) pembacaan nol, z1 2) pembacaan massa, m1 3) pembacaan massa, m2 4) pembacaan nol, z2 Nilai drift dapat dieliminasi jika massa yang ditimbang dihitung dengan rumus sebagai berikut: Sedangkan untuk menghitung drift dari massa standar dapat dilakukan dengan melihat data sertifikat kalibrasi sebelumnya. Jika terjadi perubahan secara linier pada pergeseran nilai tertentu (d) pada hasil kalibrasi dari tahun ke tahun berikutnya, maka itu disebut drift, maka: Jika data sertifikat tidak memadai karena baru sekali dikalibrasi, maka dapat diprediksi dari seperdelapan nilai MPE anak timbangan, sesuai persyaratan toleransi OIML dengan distribusi rectangular, misalnya massa kelas F1 nominal 1g, perkiraan drift adalah: 8%x0,1mg = 0,008 mg Jadi ketidakpastian karena drift adalah sebagai berikut:

Halaman : 7 dari 7 i. Batas Unjuk Kerja Timbangan Hitung F dengan rumus sebagai berikut: Pengklasifikasian kinerja timbangan berdasarkan LOP dapat dilihat pada Tabel 2. j. Ketidakpastian Penimbangan Hitung U95 dengan rumus sebagai berikut: Pengesahan Dibuat oleh Diperiksa oleh Disahkan oleh Nama Kuwat Triyana Ahmad Kusumaatmaja Harsojo Tanda Tangan Tanggal 06/09/2016 10/09/2016 12/09/2016