MAKALAH PROSES PEMBUATAN AMIL ASETAT DARI AMIL ALKOHOL DAN ASAM ASETAT MATA KULIAH PIK II Disusun Oleh: KELOMPOK VII PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2017
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 2 1. Zaki Alaziz (1500020176) / Pencari bahan 2. Zahratul Aini (1500020177) / Pengedit dan pembuat PPT 3. Feby Helki (1500020178) / Penjawab pertanyaan 4. Susan Dwi Yulianti ( 1500020179)/ pencari Bahan 5. Alifah Wahyu Adhania Maloho (1500020180) / Operator 6. Farah Aisha Hardinta (1500020181) / Presentator 7. Tri Wibowo (1500020182) / Presentator 8. Aqidatul Haqqiyah (1500020183) / Pengedit dan pembuat PPT 9. Anugrah Bakti Putra Perkasa (1500020183) / Penjawab pertanyaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan industrialisasi sekarang ini semakin pesat.sebagai salah satu pendukung peningkatan industrialisasi di negara,industri imia memegang peranan yang nting.salah satu jenis dari Industri kimia penghasil Amil asetat sebagai salah satu jenis hasil produksi yang menguntungkan dari dibutuhkan oleh pasar. Amil asetat merupakan salah satu ester asetat yang sebelum Perang Dunia II dikenal dengan minyak pisang.amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut dengan titik didih tinggi terutama pelarut pada pernis dan pelarut bahan-bahan kulit lainnya.selain untuk industri kimia amil asetat juga banyak digunakan dalam industri dalam industri farmasi dan kosmetik,terutama digunakan untuk ekstraksi dan pemurnian pembuatan antibiotik an bahan dari dalam indusri kosmetik digunakan sebagai bahan pembantu pembuatan parfum(faith and Keyes,1957) Kebutuhan Amil asetat di inonesia saat ni dipenuhi dari luar negeri,yang mengalami peningkatan tiap tahunnya.dengan didirikann pabrik Amil asetat ini dharapkan akan membawa dampak posiif bagi kemajuan bangsa indonesia,antara lain: 1. mengurangi impor Amil asetat yang berarti menghemat deisa negara 2. membuka lapangan kerja baru 3. mendorong berdirinya pabrik pabik kimia yang menggunakan bahan baku Amil asetat 1.2 Rumusan masalah 1. Apa saja bahan yang digunakan dalam proses pembuatan amil asetat? 2. Apa saja produk yang dihasilkan? 3. Apa kegunaan dari amil asetat? 4. Bagaimana konsisi operasi pembuatan amil asetat? 5. Bagaimana proses pembuatan emil asetat? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan amil asetat 2. Untuk mengetahui produk yang dihasilkan 3. Untuk mengetahui kegunaan amil asetat
4. Untuk mengetahui kondisi operasi dari setiap alat yang digunakan dalam pembuatan amil asetat 5. Untuk mengetahui proses pembuatan amil asetat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Amil asetat merupakan hasil esterifikasi dari amil alkohol dan asam asetat dalam fase cair dengan persamaan reaksi : CH 3 COOH +C 5 H 11 0H CH 3 COOC 5 H 11 +H 2 O Katalisator yang dipakai dalam reaksi ini berupa asam kuat yaitu H 2 SO 4. Kebutuhan bahan baku dengan basis 1 ton amil asetat : Amil alkohol(normal) : 1600 lb Asam asetat(glasial) : 1025 lb Asam sulfat : 2-8 lb (Faith and Keyes,1957) Reaksi berlangsung irreversible yang berlangsung dalam suhu 100 o C dan tekanan 1 atm dengan mengikuti order 2 dengan persamaan kecepatan reaksi sebagai sebagai berikut: (-r a )= (k.[ch 3 COOH][C 5 H 11 OH]) =(k.c A C B ) Dimana : K = Konstanta kecepatan reaksi Ca = Konsentrasi amil alkohol Cb = Konsentrasi asam asetat (Levenspiel, 1972) Untuk mengetahui dari sifat teaksi amil alkohol dan asam asetat dilihat dari perhitungan sebagai berikut: Tabel 1. Data Hf dan Gf No Komponen Hf Gf 1 CH 3 COOH -434,8-376,6 2 C 5 H 11 0H -302,1-145,0 3 CH 3 COOC 5 H 11-511,9-308,3 4 H 2 O -241,8-227,3 (Sumber: Yaws, 1992)
Hr = Hf produk - f reaktan = -16,8 kj/mol Dapat diambil kesimpulan dari harga entalpi negatif, maka reaksinya bersifat eksotermis Gr = Hf produk - f reaktan = -14 kj/mol(eksotermis) Karena reaksi bersifat eksotermis, maka untuk mempertahankan kondisi suhu reaksi perlu dilakukan pendinginan (Levenspiel,1972). Menurut Faith and Keyes reaksi esterifikasi amil asetat dapat berlangsung baik dengan komposisi dan kondisi umpan : Mol amil alkohol : mol asam asetat = 1 B/A = 1 T = 100 celcius H2SO4 = 2 mol Konversi = 90 (Faith and Keyes,1957)
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan amil asetat adalah amil alkohol, asam asetat, dan asam sulfat ( bahan pembantu ), adapun spesifikasi bahan baku pembuatan amil asetat adalah sebagai berikut : a. Amil alkohol Wujud : cairan Warna : tidak berwarna Impuritis : H 2 O Rumus Molekul : C 5 H 11 OH Berat Molekul : 88,15 gr/mol Melting Point : -78,5 0 C Boiling Point : 137,9 0 C Densitas (100 0 C) : 749,44314 Kg/ m 3 Kelarutan : dalam air ( 2,7 gr dalam 22 0 C) b. Asam asetat Wujud : cairan Warna : tidak berwarna Impuritis : H 2 O Rumus Molekul : CH 3 COOH Berat Molekul : 60,05 gr/mol Melting Point : 16,7 0 C Boiling Point : 181,1 0 C Densitas (100 0 C) : 960,42499 Kg/ m 3 Kelarutan : dalam air c. Asam sulfat Wujud : cairan Kadar : 98 % Impuritis : H 2 O Rumus Molekul : H 2 SO 4 Berat Molekul : 98 gr/mol Boiling Point : 340 0 C Densitas (100 0 C) : 1739,1252 Kg/ m 3
Spesifikasi Produk Amil asetat Wujud : cairan Warna : tidak berwarna Kadar : 98% Rumus Molekul : CH 3 COOC 5 H 11 Berat Molekul : 130,18 gr/mol Melting Point : -70,8 0 C Boiling Point : 148,4 0 C Densitas (100 0 C) : 798,7545 Kg/ m 3 Kondisi Operasi Suhu Tekanan Fase Reaksi Reaktor Katalis : 100 O C : 1 atm : cair : Eksotermis : Reaktor Esterifikasi : Asam Sulfat 3.2 Uraian Proses A. Tahap Persiapan Bahan Baku Umpan segar Amil alkohol 98% pada 30C,1 atm dari tangki penyimpana yang telah dipanaskan dengan alat penukarpanas(he) sehingga suhunya mencapai 100C,Asam asetat 99,8% pada 30C,1 atm dari tangki penyimpanan yang telah dipanaskan terlebih dahulu dengan alat penukar panas(he)hingga suhunya mencapai 100C dari katalisator asam sulfat 98% pada 30C,1 atmdari tangki penyimpanan yang telah dipanaskan terlebih dahulu dengan alat penukarpanas(he)hingga suhunya mencapai 100C bersama-sama dialirkan ke dalam reaktor esterifikasi. B. Tahap Reaksi Reaksi dijalankan dalam reaktor batch yang dijalankan pada suhu 100C dan 1 atm karena reaksi bersifat eksotermis,maka untuk mempertahankan suhu tetap konstan,reaktor dilengkapi dengan pendingin. Reaksi yang terjadi dalam reaktor adalah CH3COOH + C5H11OH CH3COOC5H11 + H2O Larutan diturunkan suhunya menjadi 50C dengan pendingin,selanjutnya dialirkan menuju dekanter untuk memisahkan campuran Amil setat,amil alkoholamil asetat,asam sulfat dan air.
C. Tahap Pemisahan dan Pemurnian Setelah melalui tahap reaksi,larutan kemudian dipisahkan dengan dekanter.pesahan dengan dekanter ini didasarkan pada perbedaan berat jenis.hasil dari reaktor(amil alkohol, asam asetat, asam sulfat, amil asetat dan air, selanjutnya didinginkan engan cooler hingga suhunya 50 0 C. Kemudian dialirkan ke dekanter untuk dilakukan pemisahan. Lapisan bawah dekanter berupa amil alkohol, asam asetatasam sulfat, amil asetat dan air. Selanjutnya dialirkan ke UPL, sedangkan lapisan atas dekanter berupa amil asetat dan amil alkohol dan asam asetat dialirkan ke menara destilasi. Sebelum measuki menara distilasi suhu campuran dinaikkan terlebih dahulu menjadi 148 0 C. Hasil dari MD ini terdiri dari amil asetat dan sedikit amil alkohol yang selanjutnya didinginkan dengan cooler untuk disimpan pada tangki penampungan pada suhu 30 0 C, 1 atm.
H2S4 CH3COOC5H11 H2SO4 CH3COOC5H11 CH3COOC5H11 D MD H2SO4 CH3COOC5H11 CH3COOC5H11 30 O C CH3COOH H 2O T-01 T-02 H2O 1 atm T-03 30 O C 1 atm C5H11OH H2O 30 o C, 1 atm C5H11OH Reaktor Esterifikasi (RE) 100 O C 1 atm C5H11OH CH3COOH H2O Gambar 1 diagram alir pembuatan amil asetat H2O CH3COOH C5H11OH 50 o C, 1 atm T-04 C5H11OH C5H11OH 30 o C, 1 atm 148 o C, 1 atm 3.3 Diagram Alir Dan Spesifikasi Alat
Spesifikasi alat 1. Tangki penyimpanan 01 Kode : T-01 : Menyimpan larutan Amil Alkohol untuk kebutuhan selama 30 hari : Tangki silinder tegak atap conical (conical roof) Volume : 3477,3192 m 3 Jumlah Kondisi penyimpanan : Suhu : 30 o C Tekanan : 1 atm Bahan konstruksi : Stainless Steel Diameter : 24,2685 m Tinggi : 24,2685 m 2. Tangki penyimpanan 02 Kode : T-02 : Menyimpan larutan Asam Asetat untuk kebutuhan selama 30 hari : Tangki silinder tegak atap conical (conical roof) Volume : 1828,5683 m 3 Jumlah Kondisi penyimpanan : Suhu : 30 o C Tekanan : 1 atm Bahan konstruksi : Stainless Steel Diameter : 19,5884 m Tinggi : 19,5884 m 3. Tangki penyimpanan 03 Kode : T-03 : Menyimpan larutan Asam Sulfat untuk kebutuhan selama 30 hari : Tangki silinder tegak atap conical (conical roof) Volume : 7,7444 m 3
Jumlah Kondisi penyimpanan : Suhu : 30 o C Tekanan : 1 atm Bahan konstruksi : Stainless Steel Diameter : 3,1692 m Tinggi : 3,1692 m 4. Tangki penyimpanan 04 Kode : T-04 : Menyimpan hasil bawah menara destilasi Amil Asetat untuk kebutuhan selama 30 hari : Tangki silinder tegak atap conical (conical roof) Volume : 6025,4933 m 3 Jumlah Kondisi penyimpanan : Suhu : 30 o C Tekanan : 1 atm Bahan konstruksi : Stainless Steel Diameter : 27,3546 m Tinggi : 27,3546 m 5. Pompa 01 Kode : P-01 : Mengalirkan Amil Alkohol dari tangki penyimpanan 01 ke raktor 01 : centrifugal pump Kapasitas : 4,8296 m 3 /jam Power pompa : 2 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 3 in Inside diameter : 3,609 in Outside diameter : 3,5 in 6. Pompa 02 Kode : P-02
: Mengalirkan Asam Asetat dari tangki peyimpanan 02 ke reaktor 01 : centrifugal pump Kapasitas : 2,5397 m 3 /jam Power pompa : 1,5 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 2,5 in Inside diameter : 2,469 in Outside diameter : 2,88 in 7. Pompa 03 Kode : P-03 : Mengalirkan Asam Sulfat dari tangki penyimpanan 03 ke reaktor 01 : centrifugal pump Kapasitas : 0,0107 m 3 /jam Power pompa : 0,5 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 0,25 in Inside diameter : 0,364 in Outside diameter : 0,54 in 8. Pompa 04 Kode : P-04 : Mengalirkan Asam Asetat, Amil Alkohol, Asam Sulfat, air, dan Amil Asetat dari reaktor 01 ke dekanter : centrifugal pump Kapasitas : 7,8926 m 3 /jam Power pompa : 5 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 4 in Inside diameter :4,026 in Outside diameter : 45 in
9. Pompa 05 Kode : P-05 : mengalirkan cairan amil asetat dan amil alkohol dari dekanter ke menara destilasai 01 : centrifugal pump Kapasitas : 6,9249 m 3 /jam Power pompa : 7 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 4 in Inside diameter : 4,026 in Outside diameter : 4,5 in 10. Pompa 06 Kode : P-06 : Mengalirkan asam asetat, amil alkohol, asam sulfat, air dan amil asetat dari dekanter 01 ke unit pengolahan limbah : centrifugal pump Kapasitas : 0,9676 m 3 /jam Power pompa : 1 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 2 in Inside diameter : 2,067 in Outside diameter : 2,38 in 11. Pompa 07 Kode : P-07 : Mengalirkan amil asetat dan amil alkohol dari menara destilasi 01 ke reaktor 01 : centrifugal pump Kapasitas : 0,4959m 3 /jam Power pompa : 1 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 1,25 in
Inside diameter : 1,38 in Outside diameter : 1,66 in 12. Pompa 08 Kode : P-08 : Mengalirkan amil akohol, amil asetat dari menara destilasi 01 ke tangki penyimpanan 04 : centrifugal pump Kapasitas : 6,9163 m 3 /jam Power pompa : 3 HP Pipa yang digunakan : Diameter normal : 4 in Inside diameter : 4,026 in Outside diameter : 4,5 in 13. Heat Exchanger 01 : Menaikkan suhu larutan amil alkohol dari 30 o C menjadi 100 o C yang berasal dari tangki penyimpanan 01 ke raktor 01 : double pipe heat exchanger Jumlah Anunulus NPS : 1,5 in Inside diameter : 1,610 in Outside diameter :1,90 in Pressure drop : 0,0077 psi Inner pipe NPS :1,5 in Schedule number :40 Inside diameter : 1,049 in Outside diameter : 1,32 in Pressure drop : 0,0001 psi 14. Heat exchanger 02 : Menaikan suhu larutan asam asetat dari 30 o C menjadi 100 o C yang berasal dari tangki penyimpanan 02 ke raktor 01
: double pipe heat exchanger Jumlah Anunulus NPS : 1,5 in Inside diameter : 1,610 in Outside diameter :1,90 in Pressure drop : 0,0031 psi Inner pipe NPS :1 in Schedule number :40 Inside diameter : 1,049 in Outside diameter : 1,32 in Pressure drop : 0 psi 15. Heat exchanger 03 : Menaikan suhu larutan asam sulfat dari 30 o C menjadi 100 o C yang berasal dari tangki penyimpanan 03 ke raktor 01 : double pipe heat exchanger Jumlah Anunulus NPS : 1,5 in Inside diameter : 1,610 in Outside diameter :1,90 in Pressure drop : 0,0301 psi Inner pipe NPS :1 in Schedule number :40 Inside diameter : 1,049 in Outside diameter : 1,32 in Pressure drop : 0 psi 16. Heat exchanger 04 : Menaikan suhu cairan yang keluar dari dekanter 01 sebagai umpan menara destilasi dari suhu 50 o C menjadi 148 o C
: double pipe heat exchanger Jumlah Anunulus NPS : 1,5 in Inside diameter : 1,610 in Outside diameter : 1,90 in Pressure drop : 0,1048 psi Inner pipe NPS : 1 in Inside diameter : 1,049 in Outside diameter : 1,32 in Pressure drop : 0,0001 psi 17. Heat exchanger 05 : Menaikan suhu cairan yang keluar dari menara destilasi 01 sebagai umpan reaktor dari suhu 30 o C menjadi 100 o C : double pipe heat exchanger Jumlah Anunulus NPS : 1,5 in Inside diameter : 1,610 in Outside diameter : 1,90 in Pressure drop : 0,0008 psi Inner pipe NPS : 1 in Inside diameter : 1,049 in Outside diameter : 1,32 in Pressure drop : 0,0000 psi 18. Reaktor : Tempat mereaksikan amil alkohol dan asam asetat menjadi amil asetat
Kode : R-01 : Batch Bahan : Stainless steel Jumlah : 8 buah Katalis : Asam Sulfat Kondisi operasi : Tekanan : 1 atm Temperatur : 100 0 C Fase : cair Dimensi reaktor Tinggi : 3,4267 m Diameter : 1,7138 m Tebal shell : ¼ in Tebal head : ¼ in 19. Dekanter : Memisahkan fase beart dan fase ringan keluar reaktor 01 : Dekanter Vertikal Kondisi operasi : Suhu : 50 0 C Tekanan : 1 atm Kode : D-01 20. Menara destilasi Kode : MD-01 : Memisahkan amil alkohol dan amil asetat Bahan kontruksi : carbon steel SA 283 Gradw C Jumlah plate : 25 palte Letak feed plate : plate ke 12 dari puncak menara Diameter Enriching : 1,4806 m Stripping : 1,3277, Tebal shell : 3/16 in Bentuk head : thorispherical Tinggi menara : 14,2511 m Kondisi puncak :
Suhu : 139,9 0 C Tekanan : 1 atm Kondisi dasar : Suhu : 149,3 0 C Tekanan : 1 atm 21. Kondensor Kode : CD-01 : Mengembunkan uap campuran hasil puncak menara destilasi yang keluar pada suhu 139,9 0 C Tipe : shell and the condensor Bahan kontruksi : carbon stell Spesifikasi tube : Diameter luar : 0,75 in Diameter dalam : 0,62 in BWG : 16 Susunan : Triangular pitch Jumlah tube : 47 buah Flow area : 0,302 ft 2 Spesifikasi shell : Diameter dalam : 10 m Passes Pressure drop : 0,0099 psi 22. Reboiler Kode : RB-01 : Menguapkan produk bawah menara destilasi Tipe : kettle reboiler Bahan kontruksi : carbon stell Spesifikasi tube Diameter luar : 0,75 in Diameter dalam : 0,62 in BWG : 16 Susunan : Triangular pitch Jumlah tube : 55 buah Flow area : 0,302 in 2
Spesifikasi shell Diameter dalam :13,5 in Passes Pressure drop : 0,000117 psi 23. Cooler 01 Kode : C-01 : Menurunkan suhu larutan asam asetat, amil alkohol, asam sulfat, air, dan amil asetat dari 100 o C menjadi 50 o C yang berasal dari reaktor 01 ke dekanter 01 dengan menggunkan air pada suhu 30 o C Tipe : shell and tubes exchanger Bahan kontruksi : plate steel S.A. 283 Grade C Spesifikasi tube Diameter luar : 0,75 in Diameter dalam : 0,652 in BWG : 18 Susunan : triangular pitch Jumlah tube : 66 buah Flow area : 0,1875 ft 2 Spesifikasi shell Diameter dalam : 12 in Passes Pressure drop : 0,00012 psi 24. Cooler 02 Kode : C-02 : Menurunkan suhu larutan asam asetat, amil alkohol, asam sulfat, air, dan amil asetat dari 50 o C menjadi 300 o C yang berasal dari dekanter 01 ke unit pengolahan limbah dengan menggunkan air pada suhu 30 o C Tipe : shell and tubes exchanger Bahan kontruksi : plate steel S.A. 283 Grade C Spesifikasi tube Diameter luar : 0,75 in Diameter dalam : 0,652 in
BWG : 18 Susunan : triangular pitch Jumlah tube : 64 buah Flow area : 0,334 ft 2 Spesifikasi shell Diameter dalam : 12 in Passes Pressure drop : 0,00 psi 25. Cooler 03 Kode : C-03 : Menurunkan suhu larutan amil alkohol, dan amil asetat dari 149,9 o C menjadi 30 o C yang berasal dari menara destilasi ke tangki penyimpanan 04 dengan menggunkan air pada suhu 30 o C Tipe : shell and tubes exchanger Bahan kontruksi : plate steel S.A. 283 Grade C Spesifikasi tube Diameter luar : 0,75 in Diameter dalam : 0,652 in BWG : 18 Susunan : triangular pitch Jumlah tube : 68 buah Flow area : 0,334 ft 2 Spesifikasi shell Diameter dalam : 12 in Passes Pressure drop : 0,00 psi 26. Accumulator 01 Kode : ACC-01 : Menampung sementara hasil atas dekanter : Tangki silinder Volume tangki : 15,3519 ft 2 Diameter : 1,4562 ft Panjang : 4,3686 ft
Tebal shell : ¼ in Tebal head : ¼ in 27. Accumulator 02 Kode : ACC-02 : Menampung sementara hasil bawah dekanter : Tangki silinder Volume tangki : 2,1667 ft 2 Diameter : 0,7582 ft Panjang : 2,2745 ft Tebal shell : ¼ in Tebal head : ¼ in 28. Accumulator 03 Kode : ACC-03 : Menampung sementara cairan dari condensor : Tangki silinder Volume tangki : 1,0251 ft 2 Diameter : 0,5908 ft Panjang : 1,7724 ft Tebal shell : ¼ in Tebal head : ¼ in 3.4 Utilitas Unit utilitas atau unit pendukung proses merupakan bagian untuk menunjan berjalannya suatu proses dalam pabrik.unit pendukung proses antara lain adalah unit penyedia air, steam, listrik, pengolahan limbah dan pengadaan bahan bakar yang diperlukan selama proses produksi. Kebutuhan utilitas ini dihitung berdasarkan perhitungan neraca bahan, neraca energi dan perencannaan alat. Hasil dari perhitungan perhitunagn tersebut maka untuk memproduksi amil asetat dari amli alkohol dan asam asetat dengan kapasitas 40000 ton/tahun diperluakan utilitas sebagai berikut 1) Air untuk pendingin Alat alat yang membutuhkan pendingin air Reaktor = 9920,1458 kg/jam CL-01 = 14716,1030 kg/jam
CL-02 = 986,6374 kg/jam CL-03 = 20131,1436 kg/jam CD = 24034,1436 kg/jam Sehingga didapat total sebanyak 69788,0379 kg/jam,diperkirakan air yang hilang 20 sehingga kebutuhan make up air untuk pendingin : =0,2 x 69788,0379 kg/jam =13957,6076 kg/jam =13,9576m 3 /jam Air pendingin setelah digunakan dimanfaatkan kembali melalui pendinginan ulang dalam cooling tower. Untuk itu diperlukan 70 air tersebut dipakai kembali. 2) Air untuk steam Alat alat yang membutuhkan steam : HE-01 = 1471,1962kg/jam HE-02 = 926,2013 kg/jam HE-03 = 6,5166 kg/jam HE-04 = 3139,6007 kg/jam HE-05 = 14,4892 kg/jam Reboiler = 8348,7948 kg/jam Sehingga didapat total sebanyak 13906,7987kg/jam,diperkirakan air yang hilang 20 sehingga kebutuhan make up air untuk pendingin =0,2 x 13906,7987kg /jam =2781,3597kg/jam =2,7814m 3 /jam Air pendingin setelah digunakan dimanfaatkan kembali melalui pendinginan ulang dalam cooling tower. Untuk itu diperlukan 70 air tersebut dipakai kembali. 3) Air untuk sanitasi Kebutuhan air untuk sanitasi dibagi menjadi pembagian untuk: A. air untuk karyawan B. air utnuk laboratorium C. air untuk kebersihan pertamnan dan lain lain D. air untuk bengkel E. air untuk perumahan
3.5 Kgeunaan Produk Amil Asetat memiliki beberapa kegunaan antara lain sebagai solvent atau pelarut dalam industri pembuatan selulosa nitrat, etil selulosa dan polivinil asetat, ekstraksi dan pemurnian pada pembuatan penisillin atau antibiotik, sebagai bahan pembantu pemberi flavor (rasa pisang), sebagai penyamaan kulit dan tekstil, serta sebagai campuran obat-obatan. Amil Asetat juga digunakan dalam test efektivitaas dari transpirator karena zat ini mempunyai bau yang tajam yang tidak umum. Digunakan sebagai campuran dalam pernis dan nitro selulosa pernis. Ada dalam hormon feromon dalam lebah madu. Dapat digunakan untuk menarik sekelompok lembah madu dalam lingkup kecil.
KESIMPULAN 1. Amil Asetat dapat dibuat dengan cara mereaksikan amil alkohol dan asam asetat dengan katalis asam sulfat dalam reaktor esterifikasi 2. Reaksinya berlangsung irreversible pada suhu 100 o C dan tekanan 1 atm. 3. Reaktor yang digunakan adalah reaktor esterifikasi, fasenya dalah fase cair dan reaksinya adalah reaksi eksotermis 4. Kegunaan dari amil asetat adalah bisa digunakan sebagai solvent atau pelarut dalam industri pembuatan selulosa nitrat, etil selulosa dan polivinil asetat, ekstraksi dan pemurnian pada pembuatan penisillin atau antibiotik, sebagai bahan pembantu pemberi flavor (rasa pisang), sebagai penyamaan kulit dan tekstil, serta sebagai campuran obat-obatan, dll.
DAFTAR PUSTAKA Larasaty,Ulis.2014.Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Alkohol Dan Asam Asetat Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.Yogyakarta:Universitas Ahmad Dahlan