JUDUL : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN EVALUASI PROGRAM

KERANGKA ACUAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RSIA ANUGRAH KUBURAYA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

Laporan bulanan PPI Bulan September

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat. darurat (Permenkes RI No. 147/ Menkes/ Per/ 2010).

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA

BAB I PENDAHULUAN. pasien lain dan dari lingkungan yang tercemar kepada pasien. Hand hygiene

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

JUDUL IMPROVEMENT *mengacu pada prinsip SMART

NO INDIKATOR JUDUL TARGET

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah setiap tahunnya (Mores et al., 2014). Infeksi nosokomial adalah salah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di RS PKU Muhammadiyah Gamping memiliki berbagai

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

PROGRAM KERJA KOMITE KEPERAWATAN. RSUD Dr. DJASAMEN SARAGIH KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2014

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penelitian ini didapatkan 7 (tujuh) tema yaitu : pengalaman mengenai. penilaian pelayanan kesehatan di rumah sakit.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP)

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017

PROGRAM KERJA BIDANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT TINGKAT III BALADHIKA HUSADA TAHUN 2016

dr. H.R.Danang Sananto S NIP MENETAPKAN Pertama Keputusan Kepala Puskesmas WONOSOBO I tentang Sasaran- Sasaran Keselamatan Pasien.

KEPATUHAN CUCI TANGAN PETUGAS KESEHATANDI RUANG RAWAT INAP RSUP HAJI ADAM MALIKMEDAN

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

PROGRAM MONITORING AREA KAMAR MAYAT DAN POST MORTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mata, dan infeksi kulit. Umumnya penyakit tersebut terjadi pada anak-anak dan

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

C. TUJUAN 1. TujuanUmum : Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

KELENGKAPAN PENGISIAN INDIKASI MEDIS PADA FORM/BLANGKO PERMINTAAN PEMERIKSAAN RADIOLOGI

KATA PENGANTAR. Tangerang, Oktober Direktur Utam. Rencana Kerja Tahunan RS. Dr. Sitanala Tangerang Tahun

6. NDR ( 25 ) 25 18,6 134,40% 7. GDR ( 45 ) 45 29,3 153,58%

BAB III METODE PENELITIAN

Peran Perawat dalam Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. T. Mansyur Tanjungbalai

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Dan Kepatuhan Perawat

RUMAH SAKIT KHUSUS DUREN SAWIT PROVINSI DKI JAKARTA BIDANG KEPERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

LAPORAN LAPORAN DAFTAR ISI INDIKATOR MUTU PMKP TRIWULAN 1 TAHUN 2017

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

PENCAPAIAN INDIKATOR KOMITE PMKP RS GRIYA HUSADA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

POA (PLAN OF ACTION) PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN RESIKO PASIEN JATUH DI RUMAH SAKIT ISLAM UNISMA MALANG TAHUN 2013

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit. Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan. kesehatan kepada masyarakat. Rumah sakit memiliki peran penting

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan walau belum memenuhi standar. 2. Persepsi perawat terhadap motivasi lebih dari separuh memiliki motivasi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/535/2016 TENTANG KOMITE NASIONAL KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

BAB III KERANGKA PENELITIAN. 3.1 Kerangka penelitian Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PITSTOP RSU MITRA SEHAT 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO

GKM DERING. Pemanfaatan ROUTER DIAL NUMBER Guna Efisiensi Biaya Pemakaian Telepon di Hotel The ROYALE KRAKATAU

Sosialisasi, 17 Juni 2011 PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN UNIT

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN POKJA PPI (PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI) RUMKIT TK IV

Pengembangan Sistem & Produktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi

1. angka kelengkapan dan ketepatan waktu pengisian resume medik

BAB I PENDAHULUAN. (Permenkes RI No. 340/MENKES/PER/III/2010). Dalam memberikan

Evaluasi Pelaksanaan Five Momenths for Hand Hygiene dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial

Laporan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien LAPORAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE APRIL S.D SEPTEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Musadad, Lubis, &Kasnodihardjo, 1993).

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit (RS) merupakan suatu unit yang sangat kompleks. Kompleksitas ini

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

BAB I PENDAHULUAN. kadang-kadang mengakibatkan kematian pada pasien dan kerugian keuangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

JUDUL : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan GKM Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit Propinsi DKI Jakarta Jl Duren Sawit Baru No 2, Jakarta Timur Fasilitator : Ns. Bertylia, S.Kep, M.Kes GKM dibentuk : 4 Januari 2015 Ketua Gugus : Evi Erlinda, SSi, Apt Jumlah Pertemuan : 20 kali Sekretaris : Tika Kristiningrum Lama Pertemuan : 1 jam Anggota : Ns. Ida Royani, S.Kep Rata-Rata Kehadiran : 5 orang Berlian L. Tobing, AMK Periode Kegiatan : Januari Oktober 2015 Ns. Budi Utami H, S.Kep Dwi Estri M, AMK Usia : 29 45Tahun Pendidikan : D3 S2 RENCANA DAN REALISASI KERJA GUGUS 1

LANGKAH I MENENTUKAN TEMA DAN JUDUL 1.1 MENENTUKAN TEMA Berdasarkan hasil kesepakatan Gugus dan kebijakan manajemen terkait implementasi akreditasi maka Gugus sepakat untuk mengangkat tema meningkatkan prosentase tingkat kepatuhan hand di RSKD Duren Sawit. Tabel. 1.1 Tabel tingkat kepatuhan Hand Hygiene Grafik 1.1 Grafik tingkat kepatuhan Hand Hygiene RSKD Duren Sawit RSKD Duren Sawit Sumber data : Observasi Periode pengumpulan data : Februari Maret 2015 Pengumpul data : Dwi Estri M, AMK Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa tingkat kepatuhan hand di RSKD Duren Sawit masih rendah yaitu pada angka 29% pada bulan Februari dan Maret sedangkan pada bulan April 31%, sehingga gugus sepakat mengangkat tema Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit 1.2 MENENTUKAN JUDUL Sumber data : Observasi Periode pengumpulan data : Februari Maret 2015 Pengumpul data : Dwi Estri M, AMK 2

Dari keempat penyebab ketidakpatuhan hand yang tertinggi adalah pada indikator setelah kontak dengan lingkungan pasien sehingga gugus sepakat untuk mengangkat judul pada risalah ini adalah : Meningkatkan Prosentase Tingkat Kepatuhan Hand Hygiene Petugas RSKD Duren Sawit dari 29% Menjadi 100% dalam Waktu 6 Bulan Target yang telah disepakati oleh Gugus yaitu sebanyak 100 % ditetapkan berdasarkan indikator keselamatan pasien RSKD Duren Sawit. Disetujui Mengetahui Direktur RSKD Duren Sawit Fasilitator Ketua Gugus dr. Julaga HC Lumban Tobing,MARS Ns.Bertylia, S.Kep,M.Kes Evi Erlinda, Apt,S.Si NIP. 195910071989031001 NIP.196612301190032005 Komentar Manajemen : LANGKAH II MENGANALISA PENYEBAB 3

LANGKAH III MENGUJI & MENENTUKAN PENYEBAB DOMINAN Korelasi antara kondisi pasien gawat darurat dengan ketidakpatuhan hand Korelasi antara kurang adanya media sosialisasi /display hand dengan ketidakpatuhan hand Korelasi antara ketersediaan sarana (sabun, tissue, handrub) tidak mencukupi dengan ketidakpatuhan hand Korelasi antara program tim PPI belum dilaksanakan dan ketidakpatuhan hand Korelasi frekuensi monitoring dan evaluasi hand dengan ketidakpatuhan hand Kesimpulan: Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga penyebab tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga penyebab masalah tersebut memiliki korelasi yang kuat sehingga ketiga penyebab tersebut harus dilakukan tindakan perbaikan 4

4.1 TABEL 5W2H LANGKAH IV MEMBUAT RENCANA TINDAKAN PERBAIKAN NO FAKTOR PENYEBAB WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW MUCH 1 Kondisi pasien gawat darurat 2 Kurang adanya media sosialisasi /display hand Agar perawat selalu melakukan hand sebelum menyentuh pasien dan menghindari infeksi nosokomial Agar seluruh petugas/karyawan mengetahui tata cara hand sesuai standar WHO SOP Kebersihan Tangan Membuat leaflet dan sticker langkah hand RSKD Duren Sawit RSKD Duren Sawit Minggu II Agustus 2015 Minggu II Agustus 2015 Tim PPI dan Tim GKM Tim PPI dan Tim GKM 1. Mencari referensi tentang kebersihan tangan 2. Menyusun langkah kerja dalam melaksanakan kebersihan tangan 3. Menguji dan mengevaluasi SOP 4. Mengajukan SOP ke Komite Mutu 1. Mendesign display langkah hand 2. Mengidentifikasi titik titik washtafel untuk ditempel display hand 3. Melakukan penempelan display di titik-titik yang telah ditentukan 90% 90% 5

NO FAKTOR PENYEBAB WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW MUCH SOP Kebersihan Tangan Sosialisasi langkah hand sesuai standar RSKD Duren Sawit Aula Lt. IV Minggu II Agustus 2015 Minggu II Agustus 2015 Tim PPI dan Tim GKM Tim PPI dan Tim GKM 1. Mencari referensi tentang kebersihan tangan 2. Menyusun langkah kerja dalam melaksanakan kebersihan tangan 3. Menguji dan mengevaluasi SOP 4. Mengajukan SOP ke Komite Mutu 1. Menyusun bahan paparan sosialisasi hand 2. Menyusun jadwal dan nama peserta sosialisasi hand 3. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan role play 6

NO FAKTOR PENYEBAB WHY WHAT WHERE WHEN WHO HOW HOW MUCH 3 Persediaan sarana (sabun, tissue, handrub) tidak mencukupi Agar petugas dapat melaksanakan kegiatan hand Usulan kebutuhan sarana hand selama 1 tahun RSKD Duren Sawit Juni 2015 Tim PPI RSKD Duren Sawit 1. Identifikasi jumlah kebutuhan sarana hand yang dibutuhkan dalam 1 tahun 100% 2. Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana implementasi PPI Disetujui Mengetahui Direktur RSKD Duren Sawit Fasilitator Ketua Gugus dr. Julaga HC Lumban Tobing,MARS Ns.Bertylia, S.Kep,M.Kes Evi Erlinda, Apt,S.Si NIP. 195910071989031001 NIP.196612301190032005 Komentar Manajemen : 7

LANGKAH V MELAKSANAKAN TINDAKAN PERBAIKAN NO FAKTOR PENYEBAB SEBELUM PERBAIKAN LANGKAH PERBAIKAN MONITORING KEPUTUSAN GKM 1 Kondisi pasien gawat darurat Pasien yang datang dengan kondisi gawat darurat ditangani oleh petugas tanpa melakukan cuci tangan terlebih dahulu 1. Mencari referensi tentang kebersihan tangan 2. Menyusun langkah kerja dalam melaksanakan kebersihan tangan 3. Menguji dan mengevaluasi SOP 4. Mengajukan SOP ke Komite Mutu Perbaikan masih dalam proses penyempurna an dari hasil monitoring, sebelum tindakan perbaikan angka kepatuhan hand petugas dalam menangani pasien gawat darurat sebesar 25%, setelah dilakukan tindakan perbaikan terlihat adanya peningkatan angka kepatuhan menjadi 90% 8

NO FAKTOR PENYEBAB SEBELUM PERBAIKAN LANGKAH PERBAIKAN MONITORING KEPUTUSAN GKM 2 Kurang adanya media sosialisasi /display hand Banyak petugas yang belum mengetahui teknik hand yang benar Membuat leaflet dan sticker langkah hand Perbaikan dinyatakan berhasil SOP Kebersihan Tangan Sosialisasi langkah hand sesuai standar dari hasil monitoring, sebelum tindakan perbaikan angka kepatuhan hand petugas dalam menangani pasien gawat darurat sebesar 25%, setelah dilakukan tindakan perbaikan terlihat adanya peningkatan angka kepatuhan menjadi 90% 9

NO FAKTOR PENYEBAB SEBELUM PERBAIKAN LANGKAH PERBAIKAN MONITORING KEPUTUSAN GKM 3 Persediaan sarana (sabun, tissue, handrub) tidak mencukupi Ruang perawatan belum dilengkapi dengan fasilitas hand (sabun, tissue, handrub) 1. Identifikasi jumlah kebutuhan sarana hand yang dibutuhkan dalam 1 tahun 2. Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana implementasi PPI ke Direktur 3. Pengadaan/pembelian persediaan untuk keperluan hand Perbaikan dinyatakan berhasil sebelum perbaikan prosentase kelengkapan sarana hand tersedia lengkap sebanyak 20%, setelah tindakan perbaikan prosentase kelengkapan sarana hand tersedia lengkap meningkat menjadi 100% 10

5.1 Tabel Data Perbandingan Angka Kepatuhan Berdasarkan Indikasi Lima Momen Hand Hygiene Periode Februari April 2015 LANGKAH VI MENELITI HASIL PERBAIKAN 5.2 Tabel Data Perbandingan Angka Kepatuhan Berdasarkan Indikasi Lima Momen Hand Hygiene Juli September 2015 5.3 Grafik Perbandingan Angka Kepatuhan Berdasarkan Indikasi Lima Momen Hand Hygiene Periode Februari April 2015 5.4 Grafik Perbandingan Angka Kepatuhan Berdasarkan Indikasi Lima Momen Hand Hygiene Periode Juli September 2015 Setelah dilakukan tindakan perbaikan, terlihat bahwa tingkat kepatuhan dari ke-5 momen hand mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan pada momen setelah kontak dengan cairan tubuh pasien mencapai 100% sedangkan momen lain berkisar antara 90-80% Disetujui Mengetahui Direktur RSKD Duren Sawit Fasilitator Ketua Gugus dr. Julaga HC Lumban Tobing,MARS Ns.Bertylia, S.Kep,M.Kes Evi Erlinda, Apt,S.Si NIP. 195910071989031001 NIP.196612301190032005 Komentar Manajemen : 11

LANGKAH VII STANDARDISASI STANDAR MASUKAN 7.1.1 Gambar identifikasi kebutuhan sarana prasarana 12

STANDAR PROSES 7.2.1 Penyusunan SOP Kebersihan Tangan Mencari referensi tentang kebersihan tangan Menyusun langkah kerja dalam melaksanakan kebersihan tangan Menguji dan mengevaluasi SOP Mengajukan SOP ke Direktur 7.2.2 Membuat leaflet dan sticker langkah hand Mendesign display langkah hand Mengidentifikasi titik titik washtafel untuk ditempel display hand Melakukan penempelan display di titik-titik yang telah ditentukan 7.2.3 Sosialisasi langkah hand sesuai standar Menyusun bahan paparan sosialisasi hand Menyusun jadwal dan nama peserta sosialisasi hand Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan role play 7.2.4 Usulan kebutuhan sarana hand selama 1 tahun Identifikasi jumlah kebutuhan sarana hand yang dibutuhkan dalam 1 tahun Mengajukan usulan kebutuhan sarana dan prasarana implementasi PPI STANDAR HASIL 13

14

LANGKAH VIII MENGUMPULKAN DATA BARU DAN MENENTUKAN RENCANA BERIKUTNYA Pada langkah ini Gugus sepakat untuk mengangkat tema Menurunkan Angka Risiko Pasien Jatuh, sesuai dengan Sasaran Keselamatan Pasien (SKP 6) yaitu Menurunkan Angka Pasien Jatuh di IGD, Rawat Jalan dan Ruang Perawatan dalam standar Akreditasi Rumah Sakit. 8.1 Tabel Data Pasien Rawat Inap dengan Risiko Pasien Jatuh RSKD Duren Sawit 8.1 Grafik Data Pasien Rawat Inap dengan Risiko Pasien Jatuh RSKD Duren Sawit Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka gugus sepakat untuk mengangkat masalah Mengurangi Angka Risiko Pasien Jatuh di Ruang Rawat Inap Disetujui, Mengetahui Direktur RSKD Duren Sawit Fasilitator : Ketua Gugus Dr. Julaga HC Lumban Tobing, MARS Ns. Bertylia, S.Kep, M.Kes Evi Erlinda, S.Si, Apt NIP. 195910071989031001 NIP. 196612301990032005 Komentar manajemen : 15