MAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI MEDIS MEDICAL ULTRASOUND ECHOCARDIOGRAPHY KELOMPOK V:

dokumen-dokumen yang mirip
ELEKTRONIKA KEDOKTERAN BAB I PENDAHULUAN

ECHOCARDIOGRAPHY PENGERTIAN

SOP ECHOCARDIOGRAPHY TINDAKAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGANTAR USG. Dr. Dewi Rosmana Tatasiwi

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi penuh sejak janin berada dalam rahim(kira-kira pada. gestasi minggu ke-8). Tanpa adanya jantung yang berdenyut dan

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Penyakit Jantung Koroner

BAB. I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

I. PENDAHULUAN. pembuluh darah secara teratur dan berulang. Letak jantung berada di sebelah kiri

BAYI DENGAN RESIKO TINGGI: KELAINAN JANTUNG KONGENITAL. OLEH. FARIDA LINDA SARI SIREGAR, M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran dan kejang mendadak. Juga terjadi

PENDAHULUAN Sekitar 1% dari bayi lahir menderita kelainan jantung bawaan. Sebagian bayi lahir tanpa gejala dan gejala baru tampak pada masa kanak- kan

ultrasonik. Selain itu, diberikan juga saran-saran untuk pengembangan dan penyempurnaan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 TUJUAN PENULISAN. Penulisan makalah ini bertujuan :

Bunyi Jantung I (BJ I)

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG OLEH : NAMA : MIRA ANDARIAH S A NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya. Didirikan tahun 2010, yang nantinya diharapkan menjadi Rumah Sakit

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. suatu beton. Standar atau prosedur dalam menggunakan metode pengujian ini

Introduction to Cardiology and Vascular Medicine. Cardiology and Vascular Medicine

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANFAAT ILMU KOMPUTER DALAM BIDANG KESEHATAN

Seminar Tugas Akhir Juni 2017

BAB 3 GAMBARAN RADIOGRAFI KALSIFIKASI ARTERI KAROTID. Tindakan membaca foto roentgen haruslah didasari dengan kemampuan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensial permukaan tubuh (Sumber: Clark Jr, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dada, sesak nafas, berdebar-debar (Notoatmodjo, 2007:303).

RONTGEN Rontgen sinar X

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

Topik : Infark Miokard Akut Penyuluh : Rizki Taufikur R Kelompok Sasaran : Lansia Tanggal/Bln/Th : 25/04/2016 W a k t u : A.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

Apa Obat Diabetes Untuk Komplikasi Neuropati Otonom?

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Obat Penyakit Diabetes & Cara Mendiagnosis Gastroparesis

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

2. TINJAUAN PUSTAKA. oleh tiupan angin, perbedaan densitas air laut atau dapat pula disebabkan oleh

PERTEMUAN KE 1 (50 MENIT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

Metode Segmentasi Paru-Paru dan Jantung Pada Citra X-Ray Thorax

ECHO-GUIDED HEMODYNAMIC INTERVENTION. April Retno Susilo RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta

Sifat-sifat fisik ultrasound

BAB III METODE PENELITIAN

Penyakit Jantung Koroner

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi. Penelitian dilakukan dari bulan Februari 2016 Juli 2016

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB III METODE PENELITIAN. mulai bulan Maret 2011 sampai bulan November Alat alat yang digunakan dalam peneletian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya

Penerapan Pohon Keputusan dalam Mendiagnosa Penyakit Jantung Koroner

Dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. umum disebabkan peningkatan enzim liver. Penyebab yang mendasari fatty liver

Ruang Lingkup. Penerapan konsep, teori dan metode sains dalam bidang kedokteran atau perawatan kesehatan. Bidang:

Prinsip Kerja Ultrasound Therapy

BAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sulit untuk menyelesaikan diagnosa dalam waktu yang singkat.

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

III BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. 3.2 Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. Jantung merupakan sebuah organ tubuh yang terdiri dari sekumpulan otot.

BAB I. berkembang. Penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sistem tingkat resiko penyakit jantung koroner.

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Profesor Shahryar A. Sheikh, MBBS dalam beberapa dasawarsa terakhir

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Infark miokard akut merupakan salah satu penyakit. yang tergolong dalam non-communicable disease atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang disiplin ilmu termasuk didalamnya penerapan di bidang peralatan

PROFIL KESEHATAN. BERAT BADAN YANG DIREKOMENDASIKAN kg LINGKAR PERUT YANG DIREKOMENDASIKAN cm

01 Komputer Grafis (KG)

Curriculum Vitae. Writing Procedures

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Ultrasonic Testing. Prinsip Ultrasonic. Prinsip Pemeriksaan Ultrasonic. Pembangkit ultrasonic 08/01/2012

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB 5 PEMBAHASAN. 39 Universitas Indonesia

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB I PENDAHULUAN. darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Jantung adalah salah satu organ vital manusia yang terletak di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jantung dalam terminologi sederhana, merupakan sebuah pompa yang terbuat

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. tiga jenis bahan pembuat gigi yang bersifat restorative yaitu gigi tiruan berbahan

PEMERIKSAAN MRI KELOMPOK 1. Delika Putri Destika Ayu Fajriyah Qurota Hasna Ratuloli Ighfirlii Nurul Hildayati Nurul Ummah Rizky Amalia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA USILA DENGAN GANGGUAN SISTEM CARDIOVASKULER (ANGINA PECTORIS)

BAB I PENDAHULUAN. cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya, diperlukan sebuah sensor

Transkripsi:

MAKALAH SISTEM INSTRUMENTASI MEDIS MEDICAL ULTRASOUND ECHOCARDIOGRAPHY KELOMPOK V: 1. Erlinda Metta Dewi 080917004 2. Ova Oktavia 080917011 3. Osmalina N. R. 080917018 4. Widia Aulia Astrini 0809170 5. Estiningtiyas S. M. 0809170 PRODI TEKNOBIOMEDIK DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2011 PENDAHULUAN

Penyakit-penyakit kardiovaskular saat ini menduduki peringkat tertinggi penyebab kematian, baik di negara-negara berkembang hingga negara-negara maju sekalipun. WHO menyebutkan rasio penderita gagal jantung di dunia mencapai satu sampai lima orang tiap 1000 penduduk. Penyakit jantung ini umumnya disebabkan oleh tiga faktor, yaitu kelainan jantung bawaan, gangguan pada fungsi kerja katup jantung, dan terganggunya pembuluh koroner yang berfungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Gaya hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok, stress, kurang olahraga, diabetes, obesitas, dan hipertensi juga turut memicu penyakit jantung. Gejala spesifik dari penyakit jantung ini yaitu nyeri di daerah dada dan sekitarnya, sesak nafas, denyut jantung yang cepat, terkadang pusing sampai pingsan. Penyakit atau gangguan jantung dapat dideteksi melalui pemeriksaan dokter. Alat penunjang untuk membantu dokter dalam hal pemeriksaan jantung pasien juga telah banyak sekali berkembang. Selain dengan pemeriksaan fisik, salah satu pemeriksaan yang juga sering digunakan adalah dengan teknik pencitraan atau radiologi karena dapat menyajikan gambaran yang baik dan membantu dalam menegakkan diagnosis. Pemeriksaan radiologi jantung dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai alat seperti Chest X-Ray, Echocardiography, Nuclear Medicine, Computed Tomography (CT), Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan Cardiac Arteriography. Echocardiography, atau sering juga disebut test gema, adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil gambar dari jantung dengan menggunakan gelombang suara (ultrasound). Echocardiography digunakan untuk mengamati struktur, fungsi, dan aliran darah pada jantung tanpa penggunaan sinar-x. Echocardiography dilakukan dengan menggunakan suatu echo-transducer untuk memancarkan gelombang suara ke dada (abdomen). Gelombang suara akan menembus badan dan gema yang dihasilkan akan ditafsirkan dalam bentuk gambar (citra) oleh suatu sistem yang terkomputerisasi. Echocardiography dapat digunakan untuk mendeteksi cacat jantung dan untuk melihat seberapa baik fungsi jantung. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Echocardiography Echocardiography merupakan pemeriksaan jantung dengan menggunakan ultrasound (gelombang suara) frekuensi 2-6 MHz. Nama lain echocardiography adalah USG jantung atau test gema. Echocardiography adalah suatu alat yang dapat mengambil

gambar (citra) dari jantung dengan menggunakan gelombang suara, sehingga untuk menguji struktur, fungsi, dan aliran darah jantung tidak perlu menggunakan sinar-x. Echocardiography dilakukan dengan penggunaan suatu tongkat plastik yang lembut (echotransducer) untuk memancarkan gelombang suara ke abdomen. Gambar 1. Gambaran proses echocardiography. Gambar 2. Alat echocardiography. Pemeriksaan echocardiography juga dapat melihat fungsi ventrikel, kelainan jantung kongenital, kelainan katup jantung, kardiomiopati, adanya tumor, dan gangguan pada aorta proksimal. Karena echocardiography mampu menghasilkan gambar dengan inherensi (jumlah potongan) yang tinggi, maka alat ini dapat digunakan untuk melihat pergerakan struktur pada jantung. Echocardiography dengan kombinasi Doppler dapat digunakan untuk melihat fungsi ruang-ruang jantung, katup jantung, dan kebocoran jantung (shunt, seperti ASD atau VSD) dalam jantung.

Gambar 3. Echocardiogram. 2. Pemeriksaan Echocardiography. Terdapat empat jenis pemeriksaan menggunakan echocardiography, yaitu: a. Trans Thoracal Echocardiography (TTE) Merupakan pemeriksaan standar echocardiography, tidak menimbulkan nyeri, tanpa efek radiasi, dan non-invasif. Non-invasif berarti tidak ada operasi yang dilakukan dan tidak ada alat yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien, alat hanya diletakkan pada bagian luar tubuh pasien, yaitu tranduser yang diletakkan pada abdomen dengan menggunakan gel. Proses pemeriksaan jantung pada jenis pemeriksaan ini cukup mudah. Tranduser diletakkan di dada pasien dan mengirim gelombang suara ultrasound melalui dinding dada dan jantung pasien. Telinga manusia tidak dapat mendengar gelombang ultrasound sehingga kita tidak merasakan apapun. Gelombang ultrasound tersebut memantul dari struktur jantung dan kemudian ditangkap oleh penangkap gelombang pada mesin echocardiography. Gelombang tersebut kemudian dikonversi oleh mesin yang terkomputerisasi menjadi gambar pada layar. Hasil analisa kemudian dapat dilihat yang disebut dengan echocardiogram. Gambar 4. Pemeriksaan jantung secara Trans Thoracal Echocardiography (TTE). b. Trans Esophageal Echocardiography (TEE)

Merupakan pemeriksaan jantung yang menggunakan alat transduser yang dimasukkan melalui tenggorokan menuju esophagus (saluran cerna atas yang letaknya dekat dengan jantung), sehingga penampilan bagian-bagian tertentu jantung akan lebih jelas. Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aorta dan bagian lain dari jantung pasien secara langsung. Dalam pemeriksaan ini, transduser dipasang pada ujung tabung fleksibel. Tabung kemudian dimasukkan ke dalam tenggorokan pasien dan masuk ke kerongkongan, sehingga memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar yang lebih rinci dari jantung pasien. Gambar 5. Tabung fleksibel yang digunakan saat pemeriksaan Trans Esophageal Echocardiography (TEE). Gambar 6. Proses pemeriksaan secara Trans Esophageal Echocardiography (TEE). c. Stress Echocardiography Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat gerakan otot-otot jantung lebih akurat dengan menggunakan alat treadmill atau memasukkan obat untuk menstimulasi gerakan otot-otot jantung, untuk membuat jantung pasien bekerja keras dan denyut jantung menjadi lebih cepat. Dokter akan mengambil gambar jantung pasien dengan menggunakan echocardiography sebelum pasien berolahraga dan segera setelah pasien selesai berolahraga. Beberapa masalah

jantung, seperti penyakit jantung koroner, lebih mudah didiagnosis ketika jantung bekerja keras dan denyut jantungnya lebih cepat. Gambar 7. Proses pemeriksaan secara Stress Echocardiography. d. Fetal Echocardiography Fetal Echocardiography juga sering disebut dengan echocardiography janin karena jenis pemeriksaan ini digunakan untuk melihat jantung bayi yang belum lahir. Pemeriksaan ini dapat dilakukan selama kehamilan sekitar 18-22 minggu. Untuk pemeriksaan ini, tranduser diletakkan di atas perut ibu hamil. Gambar 8. Proses pemeriksaan secara Fetal Echocardiography.

Gambar 9. Hasil pemeriksaan secara Fetal Echocardiography. Selama pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography, terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan. Selama pemeriksaan, pasien akan diminta untuk melepaskan pakaian dari pinggang ke atas. Tiga elektroda (kecil, datar, patch lengket) akan diletakkan di dada pasien. Elektroda tersebut akan mengirimkan gelombang ultrasound ke monitor. Kemudian pasien diminta untuk berbaring pada sisi kiri ranjang periksa. Tongkat plastik (yang disebut transduser suara-gelombang) akan ditempatkan pada beberapa daerah di abdomen. Pemeriksaan akan berlangsung selama kurang lebih 40 menit. Echocardiography dapat menunjukkan dan memberikan gambaran mengenai: 1. Ukuran dan bentuk dari jantung. 2. Seberapa baik jantung bekerja secara keseluruhan. 3. Jika suatu bagian dari otot jantung lemah dan tidak bekerja secara tepat. 4. Jika anda mempunyai permasalahan dengan katup (valves) jantung. 5. Jika anda mempunyai suatu gumpalan darah. Gambar 10. Penggunaan echocardiography secara umum.

3. Fungsi Echocardiography. Echocardiography memiliki beberapa fungsi, yaitu: a. Memberikan gambaran struktural anatomi jantung dan pembuluh besar. b. Berperan dalam diagnosa kelainan jantung bawaan (congenital). c. Mendeteksi kelainan struktur anatomi katup jantung misalnya adanya kekakuan, gangguan pembukaan-penutupan katup, tebal dan geraknya, serta apakah ada perlekatan. d. Membantu dokter dalam menilai kemampuan gerak otot-otot dinding jantung akibat penyempitan pembuluh koroner, pembengkakan otot jantung (dilated cardiomypathy), dan penebalan otot jantung (hiperthrophy cardiomypathy) yang disebabkan hipertensi dan kelainan otot jantung bawaan. e. Melihat massa tumor seperti thrombus, vegetasi atau cairan perikad. SISTEM KERJA ALAT Echocardiography digunakan secara luas untuk menampilkan bagian dalam dari tubuh manusia terutama serta dapat mendeteksi beberapa penyakit jantung, dengan menggunakan alat ini juga memungkinkan untuk mendeteksi struktur bagian dalam dari jantung. Pergerakan dari struktur tersebut juga dapat direkam dengan resolusi yang baik dibanding dengan teknik diagnosa menggunakan x-ray ataupun angiografik. Hasil keluaran (output) dari alat echocardiograph dapat berupa gambar maupun bentuk suara (audio). Pemeriksaan jantung pada echocardiography dengan menggunakan ultrasound (gelombang suara). Secara umum proses perubahan dari ultrasound hingga mencapai output berupa gambar atau suara dapat dilihat pada diagram blok di bawah ini.

Gambar 11. Blok diagram system ultrasonik. Pada diagram di atas dijelaskan bahwa system ultrasound terdiri dari tiga bagian, yaitu: front end, mid dan back end. Tahap Front end terletak pada probe echocardiograph, terdiri dari 2 macam transducer, yaitu: Transmitter dan Receiver. Contoh rangkaian tramsmitter dan receiver ultrasonic adalah sebagai berikut : Gambar 12. rangkaian transmitter ultrasonik

Gambar 13. rangkaian receiver ultrasonik. Transmitter berfungsi sebagai pemancar gelombang ultrasonic yang di pantulkan ke tubuh pasien, dalam hal ini bagian dada (jantung). Kemudian setelah dipantulkan, gelombang ultrasonic diterima dan diteruskan ke tahap mid. Tahap mid ini gelombang ultrasonic diproses menjadi bentuk tegangan dan kemudian diteruskan ke bagian Back end. Pada bagian Back end, tegangan keluaran diubah ke bentuk gambar atau suara. Gambar blok diagram secara spesifik dari echocardiography adalah ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

Gambar 14. Blok diagram rangkaian echocardiography. Gambar di atas menunjukkan blok diagram dari echocardiography, beberapa blok merupakan rangkaian umum pada instrumen pengukuran gema, kecuali untuk penambahan rangkaian sweep lambat dan pengaturan modulasi pencahayaan CRT. Untuk echocardiography, transducer ditempatkan di antara ribs ketiga dan keempat pada dinding dada luar dimana tidak ada paru-paru antara kulit dengan jantung. Dari probe ini sinyal ultrasonik intensitas rendah diarahkan pada area jantung dan sinyal gema diperoleh. Posisi probe dimanipulasi untuk memperoleh gema dari area yang diinginkan pada jantung. Echocardiograph Pulsed Doppler tergantung pada penemuan kecepatan aliran darah yang kontras dengan echocardiograph M-mode yang berdasarkan properti anatomi dari jantung, teknik ini digunakan sebagai penyesuaian ke echocardiograph M-mode konvensional dan informasi banyak diperoleh dari komplemen pemeriksaan pulsed Doppler atau dengan melaksanakan prosedur M-mode. Dalam banyak kasus penemuan pulsed Doppler memberikan informasi diagnosa yang berguna dimana penemuan M-mode adalah normal atau sugestif, sistem beroperasi pada prinsip ultrasound yang memantul dan menemukan kecepatan aliran darah dalam volume, yang disebut dengan volume sample. Volume sample secara spesifik dapat dipilih dalam jantung dan pembuluh darah dengan setting kendali kedalaman dan adalah subjek dari berbagai komponen kecepatan

aliran darah, komponen gerak, turbulensi, dan laminar seperti gerakan dinding, gerakan valve. Komponen ini diisolasi dengan filter yang cocok dalam rangkaian dan masingmasing memiliki kualitas audiotonal dan pola spektral yang berhubungan. Jumlah yang meningkat dari pemeriksaan yang rutin dan kemungkinan mengextract data kuantitatif dari echocardiograph telah menimbulkan keperluan pengembangan sistem komputer untuk analisa semi otomatis dari echocardiograph M-mode, program rutin secara umum tertuju pada pengukuran yang dapat dibagi 3 kelompok: 1. dimensi ventricular 2. dimensi aorta dan atrium kiri 3. pengukuran valve mitral Tiap kelompok pengukuran dimulai dengan kalibrasi, sehingga kemungkinan untuk menggunakan rekaman yang berbeda untuk pengukuran struktur dari tiap kelompok sistem perhitungan untuk memproses echocardiogram M-mode, sejumlah program tersedia untuk evaluasi M-mode menggunakan komputer. Selain alat echocardiography itu sendiri proses untuk menampilkan gambar ke dalam suatu layar digunakan juga rangkaian real-time komputer yang berbasis scanner, gambar ranngkaiannya dapat dilihat pada gambar 11 sebagai berikut : Gambar 15. Bagan prinsip dari real-time computer based scanner. Pada gambar diatas, setiap bagian dari 8 channel dipilih dan dikuatkan oleh penguatnya sendiri dan kemudian diubah ke dalam bentuk digital oleh ADC yang menggunakan range konversi dari 10 ns, setelah itu dari kedelapan channel ditunda dan dijumlahkan dalam sebuah komputer berkecepatan tinggi yang menampilkan perhitungan data secara real-time dikarenakan oleh frekuensi maksimum 7 MHZ dari transducer dan

operasi dari kedelapan channel, frekuensi clock sampai 56 MHZ, seperti operasi cepat yang ditampilkan oleh ECL lebih baik daripada alat TTL. Transducers Alat echocardiography menggunakan transducer yang berfungsi untuk mengubah suatu besaran dalam bentuk lain menjadi besaran lainnya, dalam hal ini berupa pancaran sinyal ultra high frequency menjadi besaran suara dalam bentuk pergerakan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk gambar. Transducers high-performance yang secara khusus dirancang untuk menghasilkan efisiensi suara (akustik) yang maksimum, dengan suatu desain lensa low-loss yang memberikan tingkat resolusi yang tinggi dan proses penetrasi sinyal ultra yang lebih besar dengan tingkat gangguan yang kecil. Dengan desain yang ekonomis dengan kabel yang ringan sehingga dapat mengurangi kelelahan dan ketegangan dari para pengguna transducer ini (operator). Untuk penggunaan echo-transducer ini, terdiri dari bermacammacam transducer, diantaranya yaitu: 1. Teknologi PureWave kristal. Struktur Piezocrystal mempunyai kelebihan dalam hal proses penerimaan sinyal akustik (suara) dibanding dengan PZT keramik yang bersifat tradisional. 2. S5-1 transducer. S5-1 transducer dalam penggunaannya menggunakan luas bidang dari dua high-performance yang digunakan pada transducer konvensional. Kelebihannya dibanding dengan teknologi PureWave kristal adalah transducer ini membentuk image (gambar) 2D dengan tingkat kepekaan warna yang lebih tinggi. 3. xmatrix transducer. Transducer xmatrix menggunakan rangkaian micro-beamforming yang didalamnya terintegrasi sampai 3000 jenis rangkaian filter aktif. 4. X3-1 transducer. X3-1 transducer merupakan teknologi xmatrix yang menggunakan sistem array yang cocok untuk menghasilkan gambar 3D serta xplane imaging. Dengan lubang bidik kamera yang berukuran kecil sangat sesuai untuk menghasilkan dan meningkatkan tampilan image (gambar) cardiac dari pasien. 5. Teknologi OMNIPLANE TEE. Transducer S7-2 omni trans-esophageal mempunyai cakupan frekuensi sebesar 7 MHZ yang mampu menghasilkan luas bidang yang lebih besar. Kelebihan dan kekurangan dari pemeriksaan echocardiography Kelebihan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography :

a. Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya berbaring. b. Tidak menimbulkan rasa sakit (non-invasive) maupun efek samping. c. Biaya yang terjangkau. d. Pasien tidak terpapar radiasi. e. Dapat diaplikasikan pada pasien dengan kondisi kritis (bedside usage). f. Hasilnya dapat langsung diketahui. g. Lama pemeriksaan hanya sekitar 20 sampai 40 menit. adalah : Kekurangan dari pemeriksaan jantung dengan menggunakan echocardiography a. Tidak mendeteksi menyempit arteri koroner bila dilakukan pada saat istirahat. b. Terdapat kemungkin tidak akurat dalam pengukuran fungsi pompa jantung (fraksi ejeksi) serta tes lainnya. c. Harus berada dalam pengawasan dokter dan dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung yang handal dibidangya serta perawat yang terampil. KESIMPULAN Echocardiograph merupakan alat yang mampu memperlihatkan bentuk structural anatomi jantung dengan menggunakan gelombang pada ultrasonic frekuensi 2-6 MHz. Hasil keluaran (output) dari echocardiogarph dapat berupa gambar maupun suara. Echocardiography paling banyak digunakan oleh para dokter dalam menangani pasien penyakit jantung karena memiliki beberapa kelebihan yaitu diantaranya Pemeriksaan dapat dilakukan setiap saat tanpa persiapan khusus dan pasien hanya berbaring, tidak menimbulkan rasa sakit maupun efek samping, biaya yang terjangkau, dan hasilnya dapat langsung diketahui. Namun, pemeriksaan dengan menggunakan echocardiography juga memiliki kekurangan yaitu Tidak mendeteksi menyempit arteri koroner bila dilakukan pada saat istirahat. Terdapat kemungkin tidak akurat dalam pengukuran fungsi pompa jantung (fraksi

ejeksi) serta tes lainnya, serta harus berada dalam pengawasan dokter dan dilakukan oleh dokter-dokter ahli jantung yang handal dibidangya serta perawat yang terampil. DAFTAR PUSTAKA Edler I. 2004. The History of Echocardiography. Departemen Kardiologi, Universitas Hospital, Lund, Sweden. Jurnal dokter online. 2008. Doppler Echocardiography. http://www.jdokter.com Krishnamoorthy. 2007. History of Echocardiography and its future applications in medicine. Critical Care Medicine. Volume 35. Issue 8. McGraw-Hill Science & Technology Encyclopedia: Echocardiography, http://www.surgeryencyclopedia.com/ce-fi/echocardiography.html, diakses pada tanggal 17 Desember 2011. Saleh. 2009. Elektronika Kedokteran. http://www.unhas.ac.id diakses pada tanggal 18 Desember 2011. Wikipedia.Echocardiography. http://en.wikipedia.org/wiki/echocardiography, diakses pada tanggal 17 Desember 2011.

McGraw-Hill Science & Technology Encyclopedia: Echocardiography, http://www.surgeryencyclopedia.com/ce-fi/echocardiography.html, diakses pada tanggal 17 Desember 2011.