LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DINAS KESEHATAN

dokumen-dokumen yang mirip
1. Pengertian Organisasi Organisasai adalah suatu sistem kerjasama daripada sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan Struktur

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II PERENCANAAN KINERJA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BELITUNG

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2016 KATA PENGANTAR

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

Kepala Dinas mempunyai tugas :

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANGGAI

POHON KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN

Juknis Operasional SPM

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

1 of 6 02/09/09 11:55

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 73 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS ENTIKONG KEPALA PUSKESMAS ENTIKONG,

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar Kabupaten Gianyar

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

LAKIP Dinas Kesehatan Kota Prabumulih Tahun 2016

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KABUPATEN TASIKMALAYA

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Dinas Kesehatan dan Pencapaian Renstra Dinas Kesehatan s/d tahun Realisa si (s/d 2012)

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

B A B P E N D A H U L U A N

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 26 NOMOR 26 TAHUN 2008

penduduk 1 : dari target 1:2.637, Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA mencapai 92,11 % dari target 82,00 %, Cakupan penemuan dan

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN URAIAN TUGAS JABATAN PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BARITO UTARA

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Urusan Pemerintahan Organisasi : ( 102 ) : ( 0101 ) Triwulan. Lokasi. Sumber. Uraian. Kode. Kegiatan. Dana I II ,557,750

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Transkripsi:

LKjIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN DINAS KESEHATAN Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Telp(0711) 7690032 Websites : www.dinkes.banyuasinkab.go.id, e-mail : planodinkes.ba@gmail.com

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa ta alla karena atas izin dan karunia -Nya Laporan Kinerja (LKj) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan ini merupakan media pertanggungjawaban tertulis dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan, berisi informasi tentang tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan strategis dalam mewujudkan visi, misi dan sasaran Dinas Kesehatan selama tahun 2016. Mengingat terbatasnya kemampuan, kami menyadari bahwa Laporan Kinerja (LKj) Tahunan yang disusun ini masih terdapat kekurangan, oleh karena itu segala koreksi dan saran dalam rangka penyempurnaan sangat kami harapkan Pangkalan Balai, 2017 LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii RINGKASAN EKSEKUTIF iii BAB.I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 B. DASAR HUKUM 2 C. MAKSUD DAN TUJUAN 2 D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3 E. SARANA DAN PRASARANA 20 BAB II PERENCANAAN A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 1 BAB III AKUNTABILTAS KINERJA A. STANDAR PENILAIAN KINERJA 1 B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 3 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN 60 D. TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI SEBELUMNYA 75 BAB IV PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN ii

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2016 RINGKASAN EKSEKUTIF Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2016. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dituntut untuk secara terus - menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan-perubahan tersebut harus disusun dalam bentuk tahapan kegaiatn yang terarah dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kinerja. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin harus memiliki visi dan misi yang jelas serta menggunakan strategi dan cara-cara pencapaian tujuan yang tepat dan terarah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut telah ditetapkan masing - masing 22 (dua puluh dua) program dan 56 (Lima Puluh Enam) indikator kinerja, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Untuk mewujudkan tujuan dalam perencanaan strategik tahun 2014-2018, maka dari 5 (Lima) sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2015 dengan hasil pengukuran kinerja Sasaran, yaitu : 1. Sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Usia Harapan Hidup dengan ketersediaan dan kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan 38 (tiga puluh delapan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 95.21 % dengan predikat Sangat Baik. LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 iii

2. Sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Bayi dengan 5 (lima) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 118.70% dengan predikat Sangat Baik. 3. Sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Angka Kematian Ibu dengan 9 (sembilan) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.99% dengan predikat Sangat Baik. 4. Sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 108.33% dengan predikat Sangat Baik. 5. Sasaran Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningktakn kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar dengan 2 (dua) Indikator kinerja sasaran memperlihatkan rata-rata capaian indikator sasaran sebesar 100.00% dengan predikat Sangat Baik. Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin bisa dikataka n menurut Pedoman Penyusunan L KjIP Tahun 2016. SANGAT BAIK iv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintah Negara mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya sera kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing intansi, sebagaimana hal ini telah diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah pemerintahan yang baik ( Good Governance) di Indonesia. Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sangatlah penting dan strategis oleh karena memiliki tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya di capai 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya Dengan dilatarbelakangi hal-hal tersebut diatas, maka Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin sebagai salah satu instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten banyuasin, juga mempunyai kewajiban untuk menyusun Laporan Kinerja (LKj) Tahunan sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan dari pelaksanaan visi dan misi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Bab 1 hal 1

B. DASAR HUKUM. 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petujunk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Bupati No. 627 tahun 2011 tentang Penjabaran Uraian Tugas dan Fungsi Urusan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. C. MAKSUD DAN TUJUAN Laporan Kinerja (LKj) Tahunan ini merupakan salah satu media informasi pertanggungjawaban untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin. Dalam Laporan Kinerja (LKj) ini diuraikan hasil evaluasi berupa analisis akuntabilitas kinerja sasaran dalam rangka mewujutkan tujuan, visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Evaluasi terhadap capaian kinerja bertujuan untuk : 1. Meningkatkan akuntabilitas, kredibilitas instansi dimata instansi yang lebih tinggi dan akhirnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap skpd dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan 2. Menjadi umpan balik untuk peningkatan kinerja skpd 3. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab skpd 4. Mendorong skpd untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik, sesuai ketentuan, peraturan perundang undangan yang berlaku serta kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat Bab 1 hal 2

5. Menjadikan instansi yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan D. STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1) Struktur Organisasi Struktur Organisasi SKPD Kesehatan mengacu PP 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741), telah ditetapkan Struktur organisasi SKPD Kesehatan Kabupaten Banyuasin berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 02 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Banyuasin. Maka ditetapkan struktur organisasi Dinas Kesehatan berikut: LAMPIRAN IV KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 2 THN 2011 TANGGAL 8 JANUARI 2011 KEPALA DINAS SEKRETARIS DINAS SUBAG PENY PROGRAM &ANGGARAN SUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN SUBAG KEUANGAN & PERLENGKAPAN KABID YAN KES KABID PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN KABID Pengembangan SDM & INFOKES KABID JAMINAN & SARANA KESEHATAN SEKSI KESEHATAN DASAR SEKSI P2P SEKSI Pengembangan SDM, Registrasi & Akreditasi SEKSI JAMINAN KESEHATAN SEKSI KES RUJUKAN & GIZI Masyarakat Y SEKSI PENGAMATAN PENY & PENANGULANGAN WABAH SEKSI Data & INFOKES SEKSI SARANA & PRASARANA KESEHATAN SEKSI KESEHATAN KHUSUS SEKSI KESLING SEKSI PROMKES & PEMBERDAYAAN MASY SEKSI KEFARMASIAN MAKANAN & MINUMAN KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG KELOMPOK JAFUNG PATEN BANYUASI UPT PUSKESMAS (32) UPT INSTALASI FARMASI UPTD LABORATORIUM KESEHATAN KELOMPOK JAFUNG Bab 1 hal 3

2) Tugas Pokok dan Fungsi Dalam melaksanakan tugas Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Kabupaten dibidang Kesehatan berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan, Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Pelaksanaan kegiatan Sekretariat, yaitu urusan umum, perlengkapan, kepegawaian dan keuangan ; b. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kesehatan ; c. Pemberian pelayanan umum dibidang Kesehatan ; d. Pelaksanaan pembinaan umum dibidang Kesehatan meliputi pendekatan, pencegahan, pengobatan dan pemeliharaan ; e. Pelaksanaan pembinaan teknis dibidang Pelayanan Kesehatan, rujukan, pemberantasan penyakit dan penyehatan lingkungan, pengawasan obat, makanan ringan dan minuman serta alat kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ; f. Perencanaan sistem kesehatan daerah, akreditasi dan sertifikasi kesehatan serta peningkatan SDM Kesehatan berdasarkan kebijakan teknis g. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya ; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan sebagai berikut : 1. Kepala Dinas Kesehatan Kepala Dinas Kesehatan bertugas memimpin dan melaksanakan segala usaha dan kegiatan di bidang kesehatan serta pengolahan Kesekretariatan Dinas. Dalam melaksanakan tugas Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi yaitu : a. Menetapkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang selaras dengan Visi dan Misi daerah ; b. Membuat program kerja untuk mencapai tujuan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek; c. Mengkoordinir kegiatan Sekretariat dan bidang-bidang; Bab 1 hal 4

d. Memberi petunjuk, membina, membimbing dan mengawasi pekerjaan bawahannya yang berada dalam lingkungan dinasnya; e. Melakukan koordinasi vertikal dan horizontal dengan Instansi terkait baik pusat maupun daerah f. Melaksanakan Tugas-tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya 2. Sekretariat Dinas Kesehatan Sekretariat Dinas bertugas melaksanakan administrasi umum, pengolahan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan urusan lain yang tidak termasuk dalam tugas dan fungsi bidang. Dalam melaksanakan Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan rencana program bidang kesehatan beserta anggaran pelaksanaannya; b. Pengelolaan surat menyurat, kearsipan / dokumentasi; c. Pengelolaan urusan kehumasan hukum & penyusunan peraturan perundang - undangan; d. Pembinaan urusan umum; e. Penyelenggaraan tata usaha kepegawaian; f. Penyelenggaraan tata usaha keuangan & inventarisasi rumah tangga kantor; g. Melaksanakan hubungan kerja dengan satuan kerja lain yang terkait dalam rangka kelancaran pelaksanaan fungsinya; h. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas & fungsinya. (1) Sub bagian Penyusunan Program dan Anggaran : a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan penyusunan rencana dan program kerja Dinas Kesehatan, penyusunan rencana anggarannya serta memantau pelaksanaannya; Bab 1 hal 5

b. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; c. Melaksanakan koordinasi dengan dinas/ instansi terkait, menghimpun, merekapitulasi dan menyusun bahan-bahan untuk penyusunan program Dinas Kesehatan; d. Menghimpun, merekapitulasi dan menyusun rencana kerja tahunan dan triwulan Dinas Kesehatan; e. Mengkoordinasikan penyusunan perencanaan program di bidang kesehatan; f. Melaksanakan sinkronisasi program pembangunan kesehatan dari berbagai sumber biaya (DAK, DAU, APBD dan BLN); g. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan pertemuan untuk mengikuti rapat koordinasi pembangunan (Rakorbang); h. Menghimpun, menyiapkan dan menyusun bahan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda); i. Menyusun perencanaan dan pembangunan proyek-proyek dan mengamati pelaksanaannya; j. Melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan umum dan kepegawaian; b. Mengkoordinasi tugas administrasi umum dan kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku; c. Menghimpun, menelaah dan menyampaikan Peraturan Perundangundangan yang berhubungan dengan kesehatan, kerumahtanggaan, perlengkapan dan lain-lain d. Melaksanakan tata usaha dan pengendalian kearsipan; e. Melaksanakan tugas kehumasan dan protokoler; f. Melaksanakan pengamanan, ketertiban dan kebersihan lingkungan. Bab 1 hal 6

g. Mengkoordinasi tugas kepegawaian agar berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Membuat perencanaan tentang formasi (kebutuhan) pegawai; i. Melaksanakan tata usaha kepegawaian dan pembuatan data kepegawaian; j. Melaksanakan urusan pembinaan dan pengembangan kepegawaian; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan : a. Membantu Sekretaris Dinas dalam urusan keuangan dan perlengkapan; b. Mengkoordinasi tugas keuangan agar berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; c. Melakukan tata usaha keuangan dan pertanggungjawaban anggaran; d. Melaksanakan urusan pajak-pajak; e. Melaksanakaan pembinaan dan pengendalian serta pengawasan terhadap para bendaharawan; f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan keuangan pada UPT Puskesmas dan UPT Farmasi; g. Melaksanakan pengelolaan administrasi pendapatan (retribusi, dan lainlain) ; h. Melaksanakan usulan permintaan anggaran (rutin, gaji, program dan lain-lain). i. Mengkoordinasi tugas administrasi keuangan dan perlengkapan agar berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang berlaku; j. Melaksanakan inventarisasi barang/ alat perlengkapan kantor; k. Melaksanakan tugas pemeliharaan dan penghapusan barang/ alat perlengkapan kantor; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bab 1 hal 7

3. Pelayanan Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pelayanan Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi : a. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan dasar. b. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan rujukan dan pembinaan gizi masyarakat. c. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan khusus. d. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya (1) Seksi Kesehatan Dasar : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Dasar ; b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Dasar serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai denganbidang tugasnya; c. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis standar pelayanan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas), Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat Keliling (Pusling) dan Pelayanan Kesehatan Dasar Swasta baik administratif maupun teknis medis; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan kesehatan dasar swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila ada penyimpangan standar; e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya pemeriksaaan kesehatan ibu, anak dan upaya pelayanan serta kegiatan keluarga berencana melalui Puskesmas, Rumah Sakit dan unit layanan kesehatan lainnya; f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Puskesmas, Pustu, dan layanan kesehatan dasar lainnya dalam hal pemeliharaan pengobatan terhadap anak yang menderita penyakit menular; Bab 1 hal 8

g. Mengelola program Gerakan Sayang Ibu (GSI), Audit Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pelayanan kesehatan Maternal Perinatal dan pembinaan bidan di desa; h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Dasar. i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi Masyarakat : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi ; b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai denganbidang tugasnya; c. Melaksanakan pembinaan pengendalian teknis standar pelayanan kesehatan rujukan di Rumah Sakit, baik milik Pemerintah maupun swasta, secara administratif maupun teknis medis; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap sistem pelayanan kesehatan rujukan swasta serta mengusulkan alternatif tindakan koreksi bila ada penyimpangan standar; e. Melaksanakan koordinasi dan pengawasan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit; f. Melaksanakan pemantauan konsumsi gizi dan pemantauan status gizi masyarakat (khususnya status gizi Balita, anak sekolah dan ibu hamil). g. Turut melaksanakan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi bersama instansi terkait. h. Melaksanakan usaha perbaikan gizi masyarakat dan memasyarakatkan Keluarga Sadar Gizi. i. Melaksanakan upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan masalahmasalah gizi seperti Kurang Vitamin A, Anemia Gizi Besi, GAKY, Kurang Energi Protein, Marasmus, Kwarshiorkor, dan lain-lain. Bab 1 hal 9

j. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Rujukan dan Gizi Masyarakat; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Kesehatan Khusus : a. Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan koordinasi Seksi Kesehatan Khusus ; b. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kesehatan Khusus serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai denganbidang tugasnya; c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan anak sekolah; d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan usia lanjut; e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan khusus yaitu kesehatan jiwa, kesehatan indra, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan kerja, kesehatan olahraga. f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan matra, yaitu kesehatan haji, kesehatan transmigrasi dan kesehatan matra lainnya. g. Melaksanakan koordinasi pembinaan program laboratorium pemeriksaan rutin. h. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Seksi Kesehatan Khusus. i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang sesuai dengan tugas dan fungsi 4. Pengendalian Masalah Kesehatan Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengendalian Masalah Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan menyelenggarakan fungsi: 1. Perencanaan kegiatan penyelidikan epidemiologi dan laboratorium terhadap kemungkinan terjadinya wabah penyakit. Bab 1 hal 10

2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit yang bersumber dari binatang 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pencegahan penyakit dan imunisasi 4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penanggulangan KLB, wabah dan bencana serta pengorganisasian bantuan kesehatan 5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan 6. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya (1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit : a. Menyusun rencana dan program kerja seksi pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang, serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai bidang tugasnya; b. Merencanakan, mengadakan dan mendistribusikan sarana dan peralatan termasuk kebutuhan obat penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; c. Melaksanakan pengumpulan bahan penyelenggaraan pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; d. Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; e. Melakukan kegiatan pengawasan pada suatu daerah tertentu yang menunjukkan gejala-gejala penyakit menular; f. Menyebarkan informasi tentang cara-cara pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; g. Mempersiapkan dan mengusahakan terselenggaranya pemberantasan vektor; h. Melaksanakan hubungan kerja/koordinasi dengan unit kerja lain untuk kelancaran tugas pemberantasan penyakit menular langsung dan penyakit bersumber binatang; i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya Bab 1 hal 11

(2) Seksi Pengamatan dan Penanggulangan Wabah & KLB : a. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Pengamatan Penyakit Dan Penanggulangan Wabah Dan KLB serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan sesuai dengan bidang tugasnya; b. Melaksanakan pengamatan rutin terhadap perkembangan terjadinya kasuskasus penyakit menular dan tidak menular; c. Mengumpulkan data, mencermati dan menyelidiki secara epidemiologis tentang kemungkinan terjadinya wabah penyakit pada suatu daerah tertentu; d. Mengolah data dan membuat laporan tentang hasil penyelidikan epidemiologi yang telah dilaksanakan; e. Melaksanakan vaksinasi terhadap anggota masyarakat yang rentan bila kemungkinan terjadi wabah penyakit menular; f. Melaksanakan penanggulangan dan pengendalian penyakit potensial wabah/kejadian luar biasa; g. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian teknis upaya kesehatan pasca bencana; h. Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan distribusi kebutuhan sarana dan peralatan termasuk obat/vaksin penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I); i. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis upaya imunisasi; j. Mengumpulkan bahan monitoring evaluasi pelaksanaan imunisasi rutin dan insidentil pada puskesmas, posyandu, unit pelaksana kesehatan lainnya serta menganalisis hasil penelitian penyakit dan memberikan imunisasi; k. Menyiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan tugas Pengamatan Penyakit Dan Penanggulangan Wabah Dan KLB; l. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya (3) Seksi Kesehatan Lingkungan : a. Menyusun rencana dan program kerja serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan; Bab 1 hal 12

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan kualitas air dan lingkungan pemukiman, termasuk pengungsian; c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat umum (sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran dan sarana umum lainnya); d. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat pengelolaan makanan (berbagai macam industri pangan, rumah makan dan restoran, hotel, pasar, dan lainnya); e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan sanitasi tempat-tempat pengolahan, penyimpanan dan penjualan pestisida; f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan pengelolaan sampah dan limbah, baik rumah tangga maupun industri; g. Melaksanakan penyehatan kawasan dan sanitasi darurat; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia & Informasi Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi bidang kesehatan. 2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan penelitian kesehatan. 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pengembangan sumberdaya manusia kesehatan. 4. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan registrasi dan akreditasi. 5. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan promosi kesehatan. 6. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan pengembangan potensi peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan. Bab 1 hal 13

7. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, Registrasi & Akreditasi : a. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses Penilaian Angka Kredit bagi pejabat fungsional bidang kesehatan sesuai peraturan perundangan yang berlaku; b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap para pejabat fungsional tentang tata cara Penilaian Angka Kredit sesuai peraturan perundangan yang berlaku; c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan jabatan fungsional bidang kesehatan; d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan proses penetapan akreditasi; e. Melaksanakan pembinaan terhadap pelayanan medik dasar dan spesialistik dalam rangka akreditasi; f. Memberikan rekomendasi izin di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha kefarmasian, makanan dan minuman; g. Memberikan izin sementara di bidang kesehatan, sarana kesehatan, usaha kefarmasian, makanan dan minuman sebelum turunnya Peraturan Daerah yang mengatur hal tersebut; h. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Banyuasin, khususnya di bidang perizinan kesehatan; i. Memberikan rekomendasi izin pendirian lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan diklat tenaga kesehatan; j. Memberikan rekomendasi izin kepada pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian di bidang kesehatan; k. Memberikan sertifikasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan seminar dan simposium di bidang kesehatan; Bab 1 hal 14

l. Merencanakan, mengembangkan dan mengadakan sarana dan peralatan dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan SDM Kesehatan, Registrasi dan Akreditasi; m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Data Informasi Kesehatan : a. Mengembangkan pengelolaan data (Pengumpulan, Penyimpanan, Pengolahan dan Analisis) dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang ada; b. Mengembangkan pengemasan data (Bank Data, Profil Kesehatan ataupun suatu bentuk Informasi Khusus lainnya); c. Mengembangkan Jaringan kerjasama (kemitraan) dalam pengelolaan data dan informasi kesehatan secara lintas program dan lintas sektoral dengan pihak-pihak yang terkait. d. Mengembangkan pendayagunaan data dan informasi kesehatan; e. Merencanakan dan mengadakan sarana dan peralatan yang dibutuhkan bagi kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan; f. Menghimpun dan merekapitulasi laporan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP); g. Menghimpun dan merekapitulasi data profil puskesmas se-kabupaten dan kemudian menyusun serta menyajikan profil Dinas Kesehatan Kabupaten; h. Menyusun dan mengirim laporan kegiatan tahunan (data dasar puskesmas, profil kesehatan kabupaten, profil sumberdaya manusia kesehatan kabupaten dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal kabupaten serta data penunjang lain yang terkait dengan hal-hal tersebut) ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Pusat (Kementerian Kesehatan RI); i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penelitian kesehatan dalam rangka pembinaan program kesehatan; j. Memberikan bimbingan teknis kepada para petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan dan pengemasan data dan informasi kesehatan serta penelitian kesehatan; Bab 1 hal 15

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (3) Seksi Promosi Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat : a. Menyusun rencana program kerja Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; b. Mengumpulkan dan mengolah bahan kegiatan pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; c. Menyiapkan materi penyuluhan kesehatan dan meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) dalam memanfaatkan sarana dan alat bantu penyuluhan kesehatan; d. Merencanakan dan mengadakan media dan alat bantu promosi kesehatan; e. Merencanakan, mengadakan dan menyebarluaskan pesan-pesan dan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui segala bentuk media promosi kesehatan, baik berupa buku, alat peraga, spanduk, banner, baliho, maupun melalui media elektronik; f. Melakukan pembinaan dan pengembangan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga; g. Melakukan pembinaan, pengembangan potensi dan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan pemberantasan penyakit, serta pemeliharaan dan peningkatan kesehatan; h. Membina/menjalin kemitraan dalam teknis Program Pemberdayaan Masyarakat di bidang kesehatan bersama kegiatan TNI Masuk desa, Manunggal KB serta instansi terkait; i. Membina, mengembangkan dan memberdayakan bentuk-bentuk UKBM(Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) sebagai wadah peranserta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, seperti Posyandu, Posbindu Lansia, Poskesdes, Poskestren, Pos Obat Desa, Santri Husada, dan bentuk UKBM lainnya; j. Turut membina dan memberdayakan organisasi pemuda dan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang kesehatan seperti Saka Bhakti Bab 1 hal 16

Husada (SBH), Peningkatan Partisipasi Generasi Muda Dalam Pembangunan Kesehatan (P2GMPK), Peningkatan Peran Wanita Pembangun Kesehatan (P2WPK), dan wadah lain sejenisnya; k. Melakukan pembinaan dan pengendalian teknis kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Sentra Pengobatan Tradisional. l. Melaksanakan hubungan kerja/ koordinasi secara lintas program dan lintas sektoral dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. 6. Jaminan & Sarana Kesehatan Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Jaminan & Sarana Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas Bidang Jaminan & Sarana Kesehatan menyelenggarakan fungsi : 1. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. 2. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan perencanaan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan 3. Pengumpulan bahan penyelenggaraan kegiatan Kefarmasian, makanan dan minuman. 4. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (1) Seksi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan : a) Memimpin penyusunan rencana program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. Bab 1 hal 17

b) Mengkoordinasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. c) Mengelola jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. d) Mengendalikan pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. e) Mengevaluasi pelaksanaan program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. f) Memberikan pembinaan teknis program jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan. g) Menyampaikan pelaporan program jamkesmas, jamsoskes dan jaminan pemeliharaan kesehatan lainnya h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. (2) Seksi Sarana & Peralatan Kesehatan a. Memimpin penyusunan rencana program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. b. Mengkoordinasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, akreditasi, registrasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. c. Mengelola sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. Bab 1 hal 18

d. Mengendalikan pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. e. Mengevaluasi pelaksanaan program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. f. Memberikan pembinaan teknis program sarana dan peralatan kesehatan yang meliputi monitoring dan evaluasi, registrasi, akreditasi dan sertifikasi, pendataan, pengadaan, pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan peralatan kesehatan. (3) Seksi Kefarmasian, Makanan dan Minuman : 1. Menyusun rencana dan program kerja Seksi Kefarmasian, meliputi obat, makanan dan minuman, NAPZA dan kosmetika, serta mengolah bahan untuk melaksanakan kegiatan yang telah sesuai dengan bidang tugasnya; 2. Menyusun perencanaan kebutuhan obat serta melaksanakan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan lainnya; 3. Melaksanakan pembinaan, pengendalian serta pengawasan Kefarmasian, Makanan dan minuman dan batra; 4. Melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan obat, narkotika dan psikotropika, zat adiktif, rokok, alkohol dan bahan berbahaya lainnya di institusi pendidikan dan dalam masyarakat, yang dilaksanakan dengan berkoordinasi secara lintas sektor dan lintas program. 5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi ketersediaan serta penggunaan obat di Puskesmas, Pustu, Poskesdes dan sarana kesehatan lainnya; 6. Pemberian bimbingan teknis dan pembinaan sarana produksi, industri, indusri makanan rumah tangga dan industri perorangan obat tradisional; 7. Melaksanakan pengamatan penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM); Bab 1 hal 19

8. Penyuluhan dan pemasyarakatan obat esensial generik serta Tanaman Obat Keluarga; 9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Unit Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan teknis operasinal Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kesehatan mempunyai tugas melakukan sebagian fungsi Dinas Kesehatan dalam kegiatan teknis di Bidang Kesehatan secara proforsional sesuai dengan kebutuhan berdasarkan bidang keahlian masing-masing. E. SARANA DAN PRASARANA Saat ini Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin memiliki sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasional baik operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin sendiri maupun operasional UPT dibawahnya yaitu UPT Farmasi dan Puskesmas. Sarana dan Prasaran tersebut berupa gedung, mobil ( Mobil Dinas dan Puskesmas Keliling serta Ambulans) dan kendaraan roda 2 (dua) yang terdistribusi di Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dan di UPT yang ada. Kegaiatan Operasional Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin dilaksanakan di : 1. Kantor Utama Dinas Kesehatan terletak di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Banyuasin No. 12 Pangkalan Balai. 2. Gudang Farmasi terletak di Jalan Merdeka Pangkalan Balai Adapun kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dilaksanakan di Puskesmas yang berjumlah 32 buah yang terdiri dari 14 Puskesmas Rawat Inap dan 18 Puskesmas Non-Rawat Inap serta 102 Puskesmas Pembantu yang dilengkapi dengan rumah dinas medis dan paramedis yang tersebar di seluruh Kabupaten Banyuasin. Bab 1 hal 20

Sarana penunjang kegiatan pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, antara lain : 1. 4 Kendaraan Puskesmas Keliling, 29 kendaraan ambulans, 9 kendaraan operasional Puskesmas yang tersebar di seluruh Puskesmas dan 2 kendaraan UPT Farmasi 2. 21 kendaraan operasional di Dinas Kesehatan 3. 49 buah sepeda motor yang didistribusi di Dinas Kesehatan maupun Puskesmas 4. 1 Buah speed Boad dan 1 Buah Puskesmas Keliling Perairan 5. 103 unit laptop, 33 unit personal komputer, dan 17 notebook yang terdistribusi di Dinas Kesehatan dan di setiap Puskesmas di Kabupaten Banyuasin. Dan untuk melaksanakan dan menyelanggarakan kegiatannya, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin memperoleh anggaran yang bersumber dari : a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) b. Dana Alokasi Khusus (DAK) c. Bantuan Propinsi d. Dana Pajak Rokok Bab 1 hal 21

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA KINERJA TAHUN 2016 SASARAN TAHUN 2016 YANG INGIN DICAPAI Sasaran kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin yan akan dicapai Tahun 2016 berikut dengan indicator kinerja dan targetnya adalah sebagaimana pada table II.1 dibawah ini : Tabel II.1 Rencana Kinerja Dinas kesehata n Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 Sasaran Indikator kinerja Satuan Target (1) (2) (3) (4) 1.1.1. Meningkatnya Usia Harapan Hidup 1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 70 2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin % 100 3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan 4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM) 5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin % 100 Jumlah 31 Jumlah 31 6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin 7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA % 100 % 90 8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan % 100 9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular % 100 10 Penderita DBD yang ditangani 11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk % 100 per 100.000 0,99 Bab 2 hal 1

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target (1) (2) (3) (4) 12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan % 70 13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan % 88 14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk per 216 100.000 15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan % 100 Epidemiologi < 24 Jam 16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun 17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita per 100.000 7/100.000 % 100 18 Penemuan Penderita Diare % 100 19 Prevalensi kasus HIV % <0,5 20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan % 97 AIDS 21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) % 100 22 Persentase Desa Siaga Aktif % 80 23 Rasio Posyandu Persatuan Balita 24 Persentase Rumah Tangga ber PHBS Rasio 10 % 72 25 Persentase Penjaringan Siswa SD dan Setingkat % 100 26 Persentase Lansia yang tertangani 27 Persentase Rumah Tangga Sehat % 75 % 85 28 Persentase Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum Berkualitas % 66 29 Persentase Kualitas air minum yang memenuhi syarat % 100 30 Persentase Penduduk yang menggunakan jamban sehat % 80 31 Persentase Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan % 84 32 Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan penduduk Rasio 1 Bab 2 hal 2

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target (1) (2) (3) (4) 33 Cakupan Puskesmas Pembantu % 40 34 Cakupan Puskesmas % 71 35 Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio 0,004 36 Persentase Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Kab/Kota % 100 38 Persentase Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin % 100 39 Tingkat Kemitraan Bidang Kesehatan % 100 2.1.1 Menurunnya Angka Kematian Bayi 1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB per /1.000 20 KH 2 Persentase Kunjungan Bayi % 90 3 Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % 100 4 Persentase Pelayanan Anak Balita 5 Persentase Pelayanan Kesehatan Bayi % 90 % 90 2.2.1 Menurunnya Angka Kematian Ibu 1 Angka Kematian Ibu Melahirkan / AKI per 100.000 <97 KH 2 Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4 % 98 3 Persentase Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 4 PersentaseIbu Hamil dengan Komplikasi % 90 % 80 5 Persentase Ibu Nifas % 90 6 Persentase Peserta KB Aktif % 75 7 Persentase Neonatal dengan Komplikasi % 80 8 Persentase Fasilitas Kesehatan yang memberikan Pelayanan KB sesuai standar 9 Persentase Kunjungan Neonatal Pertama (KN1) 2..3.1 Menurunnya Prevalensi Gizi Buruk 1 Persentase Balita Gizi Buruk 3.1.1 Meningkatnya kualitas dan kuantitas SDM Kesehatan yang 2 Persentase Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 bln Keluarga Miskin 1 Persentase pelayanan kesehatan yang bermutu % 100 % 90 % 15 % 100 % 100 Bab 2 hal 3

Sasaran Indikator kinerja Satuan Target (1) (2) (3) (4) berkualitas dan profesional, serta menjamin pelayanan kesehatan yang bermutu melalui ketersediaan pelayanan kesehatan yang sesuai standar 2 Ketersediaan Standar Pelayanan Kesehatan % 100 Semua Sasaran Strategis dan indikator diatas merupakan Indiakator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Banyuasin. Bab 2 hal 4

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2017 BAB II AKUNTABILITAS KINERJA A. STANDAR PENILAIAN KINERJA Agar dapat dilakukan analisis terhadap hasil kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, maka perhitungan prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (Formulir Pengukuran Kinerja), perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi, dalam kondisi : 1) Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus : = Rencana % Pencapaian Kinerja Realisasi x 100% Rencana 2) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja, maka digunakan rumus : % Pencapaian Kinerja = Rencana-(Realisasi-Rencana) x 100% Rencana Untuk capaian masing-masing indikator kinerja disimpulkan berdasarkan Metode Rata-Rata Data Kelompok penyimpulan pada tingkat sasaran untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil) yang ada setiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori dibagi dengan jumlah indikator yang ada dikelompok sasaran tersebut. Jumlah Indikator untuk setiap kategori x Nilai Mean Tiap Kategori Capaian Sasaran Jumlah Indikator Kinerja Sasaran Bab 3 hal 1

Tabel III.1 Skala Nilai Nilai Peringkat Kerja No Interval Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kode 1. 91 Sangat Baik 2. 75,1-90,0 Tinggi 3. 65,1-75,0 Sedang 4. 50,1-65,0 Rendah 5. 50,0 Sangat Rendah Sumber : Permendagri No. 54 Tahun 2010, diolah 1. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kerja Tahun 2016 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kerja Tahun 2016. Ringkasan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 selengkapnya terdapat pada dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 pada Lampiran 2.1 Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten banyuasin telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai salah satu perangkat daerah Pemerintah Kabupaten banyuasin, baik kegiatan yang telah bersifat administrative Bab 3 hal 2

maupun bersifat teknis secara proporsional telah berjalan dengan baik, hal ini dalam rangka mencapai Visi Kabupaten Banyuasin dalam bidang kesehatan berupa Banyuasin terdepan, berdaya saing dan mandiri. Pengukuran kinerja kali ini difokuskan pada pengukuran output dan outcome, sedangkan indicator benefit dan impact akan diukur sebatas apabila memungkin sumber datanya. B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 adalah memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang sesuai dengan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2014-2018 maupun yang tertuang dalam Rencana Kerja Tahun 2016. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2016 di Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Banyuasin, diuraikan sebagai berikut : a. Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Tahun 2016 Tabel III.2 Target dan Realisasi Capaian dan Sasaran No 1 Indikator Kinerja Utama Angka Usia Harapan Hidup Capaian 2015 Target Realisasi % Realisasi terhadap target kabupaten 2016 Target Nasional % Realisasi terhadap target Nasional Realisasi Sumsel Target Akhir RPJMD (2018) 68,31 th 70 th 68,31 th 97,59% 70,1 th 97,45% 69,14 thn 74,1 th 2 Angka Kelangsungan Hidup Bayi / AKB 4/1,000 KH 20/1,000 KH 3,5/1,000 KH 182,50% 20/1,000 KH 182,50% - 16/1,000 KH Sumber : Dinas Kesehatan, 2016, data diolah b. Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan kabupaten Banyuasin Dalam menyusun IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin melalui tahap pengumpulan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan perencanan, baik ditingkat nasional maupun didaerah. Bab 3 hal 3

Tabel III. 3 Pencapaian IKU Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin Tahun 2016 Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan 1 Angka Usia Harapan Hidup Tahun Memperkirakan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Perhitungan Capaian Realisasi (%) Target Akhir Renstra (2018) Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016) 68 68,21 70 68,31 97,59 74 92,31 2 Persentase Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin % 3 Persentase Penduduk (termasuk seluruh penduduk miskin ) yang memiliki jaminan Kesehatan % 4 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM) 5 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 6 Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin 7 Persentase Rumah Sehat yang memiliki TOGA Jumlah Jumlah 8 Tingkat Peredaran Obat dan Makanan yang sesuai dengan standar Kesehatan % 9 Persentase Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Menular % 10 Penderita DBD yang ditangani 11 Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 penduduk 12 Persentase kasus Baru TB paru (BTA Positif) yang ditemukan % % % per 100.000 % Jumlah pasien miskin di sakes strata 1 / Jumlah masyarakat miskin x 100 % 74,61 54.34 100 180.638/314.031 x100% = 57,5 57,50 100 57,50 Jumlah seluruh penduduk yang memiliki jaminan / Jumlah seluruh penduduk x 100 % 98 98.2 100 796894/822.575 x100% = 98,2 98,20 100 98,20 Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan bantuan Operasional Kesehatan dan menyelenggarakan Lokakarya mini untuk menunjang Pencapaian Standar Kesehatan Minimal (SPM) 31 31 31 32 103,23 33 96,97 Jumlah Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin 31 31 31 32 103,23 33 96,97 Jumlah obat dan vaksin yang tersedia / Kebutuhan x 100 % 88,28 101,5 100 132/132 x100% = 100 100,00 100 100,00 Jumlah rumah sehat yang memiliki TOGA / jumlah rumah x 100 % 80 88,34 90 130,256/240.776 x100% = 54 60,00 90 60,00 Jml Sampel yang sesuai standar kesehatan / jumlah semua sampel 80 85,2 100 149/149 x100% = 100 100,00 100 100,00 Jumlah Seluruh Penemuan dan Penanganan Penyakit / Jumlah Seluruh Penyakit x 100 % 100 100 100 Jumlah penderita DBD yang ditangani sesuai SOP di satu wilayah dalam waktu satu tahun / Jumlah penderita DBD yang ditemukan di satu wilayah dalam waktu satu tahun yang sama x 100 % Jumlah Malaria Positif di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu / Jumlah Penduduk beresiko di wilayah yang sama x 1000 Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang ditemukan dan diobati dalam satu wilayah selama satu tahun / Jumlah perkiraan pasien baru TB BTA positif dalam satu wilayah dalam waktu satu tahun x 100 % 8 Penyakit / 8 Penyakit x100% = 100 100,00 101 99,01 100 100 100 589/589 x100% = 100 100,00 100 100,00 0.074 94.2 0,99 0/811,105 x100% = 0 100,00 0,99 0,00 57 57,14 70 626/1316 x100% = 47,5 67,86 70 67,86

Indikator kinerja utama (IKU) Satuan Rumus yang Digunakan 13 Persentase kasus baru TB paru (BTA positif) yang disembuhkan 14 Jumlah kasus TB per 100.000 penduduk 15 Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 Jam 16 Acute Flacid Paralysis(AFP) rate per 100.000 Penduduk < 15 tahun % per 100.000 % per 100.000 Jumlah Pasien baru TB BTA positif yang menyelesaikan pengobatan (baik sembuh maupun pengobatan lengkap) / Jumlah pasien baru TB BTA positif yang diobati x 100 % Jumlah Penderita baru dan lama TB Paru BTA Positif yang ditemukan disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu / jumlah penduduk disuatu wilyah pada kurun waktu tertentu x 100000 Jumlah KLB di desa / kelurahan yang ditangani < 24 jam dalam periode tertentu / Jumlah KLB di desa / kelurahan yang terjadi pada periode yang sama x 100 % Jumlah kasus AFP non Polio yang dilaporkan / Jumlah Penduduk < 15 tahun x 100.000 Capaian 2014 Capaian 2015 Tahun 2016 Target Perhitungan Capaian Realisasi (%) Target Akhir Renstra (2018) Persentase Tingkat Capaian (%) (s/d 2016) 87 91 88 712/762 x100% = 93,43 106,17 88 106,17 99 104 216 752/822575 x100.000 = 91 216,58 208 43,75 100 100 100 5 desa/ 5 desa x100% = 100 100,00 100 100,00 2/100,000 2,07/10 0,000 7/100.000 6/241,721 x100.000 = 2,5/100,000 164 7/100.000 164 17 Penemuan Penderita Pneumonia Balita 18 Penemuan Penderita Diare 19 Prevalensi kasus HIV 20 Persentase penduduk 15 tahun ke atas menurut pengetahuan tentang HIV dan AIDS 21 Persentase Desa yang mencapai "Universal Child Immunization" (UCI) % 22 Persentase Desa Siaga Aktif 23 Rasio Posyandu Persatuan Balita % % % % % Jumlah penderita pneumonia balita yang ditangani disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita pneumonia balita di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100 % Jumlah penderita Diare yang datang dan dilayani di sarana Kesehatan dan Kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun / Jumlah perkiraan penderita diare pada suatu wilayah tertentu dalam waktu yang sama (10% dari angka kesakitan diare x jumlahpenduduk) x 100 % Jumlah pasien HIV dan AIDS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu / Jumlah penduduk di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama x 100.000 Jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang mempunyai pengetahuan komprehensif tentang bahaya penyakit HIV/AIDS di satu wilayah pada waktu tertentu / Jumlah penduduk usia 15-24 tahun di satu wilayah pada waktu yang sama x 100 % 35,1 24,89 100 774/8,308 x100% = 9,32 9,32 100 9,32 31,85 156 100 23,394/17,603 x100% = 132 132,00 100 132,00 0.01 0.001 <0,5 6/822,575 x100.000 = 0,72 56,00 <0,5 75 81.2 97 196.975/242,215 x100% = 81,32 83,84 99 82,14 Jumlah desa/kelurahan UCI / Seluruh desa/kelurahan x 100 % 96.71 94.07 100 297/304 x100% = 97,7 97,70 80 122,13 Jumlah Desa siaga yang aktif / Jumlah Desa siaga yang dibentuk x 100 % 100 100 80 304/304 x100% = 101 126,25 80 126,25 Rasio Jumlah Posyandu /Jumlah Balita X 1000 10.2 10.2 10 683/67,014 x100% = 10,2 102,00 10 102,00