I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

I. PENDAHULUAN. sering ditemukan di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. The Anxiety and

I. PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir, pola komunikasi di Indonesia mengalami banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

EFFECTS OF HANDPHONE S ELECTROMAGNETIC WAVE EXPOSURE ON SEMINIFEROUS TUBULES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

Infertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. pendekatan Post Test Only Control Group Design dan metode Rancangan

I. PENDAHULUAN. antara tinggi dan berat badan. Hal ini diakibatkan jaringan lemak dalam

Pengaruh Pajanan Gelombang Telepon Seluler terhadap Struktur Histologi Testis pada Mencit (Mus musculus)

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

I. PENDAHULUAN. adanya peningkatan glukosa darah di atas nilai normal (Balitbang. Kemenkes RI, 2013). Menurut International Diabetes Federation (IDF),

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. baik bagiorang tua, remaja, dan anak-anak. Penggunaan ponsel berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

I. PENDAHULUAN. Radiasi elektromagnetik merupakan salah satu bentuk energi. Setelah energi

Kata kunci: gelombang elektromagnetik, handphone, jumlah spermatozoa, motilitas spermatozoa

BAB I PENDAHULUAN. Pewangi merupakan produk yang semakin diminati masyarakat saat ini,

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TESTIS MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

III. METODE PENELITIAN. pendekatan Pre test - Post Test Only Control Group Design. Perlakuan hewan coba dilakukan di animal house Fakultas Kedokteran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karbon pewangi (P3), dan kontrol (K) masing-masing terdiri atas 7 tikus.

BAB I PENDAHULUAN. Kasus diabetes mellitus yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan,

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi (Sugiri, 2009), yakni

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

II. TINJAUAN PUSTAKA. saling tegak lurus (gambar 1) (Harefa, 2003). Gelombang ini berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: Rattus sp, asap rokok, ekstrak buah juwet, kualitas spermatozoa, ROS, antioksidan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh hasil bahwa nilai F=96,7, sementara itu nilai F tabel = 3,68, maka nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

PEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik

PENGARUH PEMBERIAN SARI TOMAT

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia saat ini, banyak sekali pasangan suami istri yang kehidupan

POTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EFFECT OF CIGARETTE SMOKE IN QUALITY AND QUANTITY SPERMATOZOA

BAB V PEMBAHASAN. asap rokok serta ekstrak akuades biji sirsak (KP 1, KP 2 dan KP 3 ). KN yang tidak

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas, menurut Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.


BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah

EFEK PROTEKTIF PEMBERIAN KOMBINASI TOMAT

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Besar Veteriner Wates sebagai tempat pembuatan preparat awetan testis.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

PEMBAHASAN Pengaruh Efek Whitten terhadap Siklus Estrus dan Perkawinan pada Mencit

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk persenyawaan dengan molekul lain seperti PbCl 4 dan PbBr 2.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Terapi Testosteron Meningkatkan Jumlah Sel Leydig dan Spermatogenesis Mencit (Mus Musculus) yang Mengalami Hiperlipidemia

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki luas wilayah ,68 KM 2. menekan tingkat laju pertumbuhan penduduk adalah dengan menekan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai Endocrine Disrupts Chemical (EDC) atau dalam bahasa awamnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

OOGENESIS DAN SPERMATOGENESIS. Titta Novianti

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan percobaan post-test only control group design. Pengambilan hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Roy Morgan Research di Australia mengatakan bahwa pada tahun 2011, diperkirakan 65% penduduk Indonesia telah memiliki handphone, kemudian pada tahun 2012 menjadi 74%, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 84% dari jumlah populasi penduduk Indonesia (Guharoy, 2013). Hal yang harus diwaspadai dan dicermati dari tingginya penggunaan handphone di masyarakat, apakah terdapat efek samping penggunaan handphone terhadap kesehatan manusia. Efek samping tersebut dapat terjadi akibat paparan gelombang elektromagnetik terhadap tubuh pengguna handphone. Hal ini disebabkan oleh bekerjanya gelombang elektromagnetik sebagai media transfer data saat handphone digunakan (Mahardika, 2009; Swamardika, 2009). Radiasi gelombang elektromagnetik handphone berpotensi menimbulkan gangguan pada berbagai organ tubuh, antara lain terhadap sistem saraf, sistem reproduksi, sistem darah, sistem kardiovaskular, sistem indera, dan

2 kejiwaan. Selain itu, radiasi gelombang elektromagnetik juga bersifat karsinogenik (Anies, 2007; Swamardika, 2009). Merhi (2012) menyatakan bahwa otak manusia memiliki sifat sensitif terhadap paparan akut gelombang elektromagnetik handphone. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan jarak yang aman untuk mengurangi paparan, misalnya menggunakan hands-free. Akan tetapi, dengan menempatkan handphone jauh dari area kepala, maka handphone akan lebih sering berada di dalam saku celana yang justru lebih dekat dengan bagian tubuh yang lain, yaitu area reproduksi. Oleh karena itu, gangguan pada sistem reproduksi yang disebabkan oleh paparan gelombang elektromagnetik dapat terjadi, terutama untuk pengguna handphone pria yang sering menyimpan handphone di dalam saku celana. Erogul (2006) menyatakan bahwa meletakkan handphone berdekatan dengan testis dapat menurunkan kualitas sperma. Kualitas sperma sangat penting bagi individu untuk mempertahankan generasinya melalui proses perkawinan. Tingkat fertilitas atau kesuburan dipengaruhi oleh kondisi atau kualitas sperma. Menurut Arsyad & Hayati sebagaimana dikutip oleh Ashafahani (2010), kualitas sperma meliputi beberapa aspek. Aspek tersebut dapat berupa jumlah sperma, motilitas atau daya gerak, morfologi, dan viabilitas atau daya tahan. Aspek yang lebih diutamakan untuk melihat kemampuan fertilitas pada pria adalah jumlah dan motilitas sperma (Venkatesh, 2009).

3 Radiasi gelombang elektromagnetik handphone dapat mengakibatkan peningkatan stres oksidatif yang dapat mempengaruhi fungsi dan struktur di dalam testis (Sa lama, 2010). Kendati demikian, penelitian menyatakan bahwa energi yang dihasilkan handphone ternyata tidak memiliki efek merusak bagi hipofisis anterior dalam mensekresikan hormon gonadotropin (Hamada, 2011). Jedrzejowska (2012) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa stres oksidatif juga dapat mempengaruhi keadaan membran plasma sel sperma, merusak struktur DNA (Deoxyribonucleic Acid), dan mempercepat proses apoptosis yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan kualitas sperma. Almasiova (2013) me mberikan paparan gelombang elektromagnetik dengan durasi 3 jam dalam waktu 3 minggu pada tikus putih dan menghasilkan gambaran degenerasi pada tubulus seminiferus dengan bentuk yang ireguler serta memiliki banyak ruang kosong akibat sel yang mengalami peluruhan. Pengamatan yang dilakukan oleh Khayyat (2011 ) terhadap testis tikus jantan yang dipapar oleh gelombang elektromagnetik selama 12 hari juga menghasilkan gambaran berupa hiplopasia dari sel Leydig, jarak intertubular yang melebar, dan bentuk tubulus seminiferus yang menjadi ireguler dan mengalami atrofi. Penelitian yang dilakukan oleh Erogul (2006) menunjukkan bahwa paparan handphone 900 MHz terhadap spesimen semen pria secara akut

4 dengan durasi 5 menit mampu menurunkan motilitas sperma dan meningkatkan jumlah sel sperma yang tidak motil. Penelitian lain oleh Soeng (2007) terhadap 3 k elompok mencit (Mus musculus) yang dipapar dengan gelombang elektromagnetik handphone selama 7 hari dengan paparan masing-masing sebanyak 20 kali per hari, 40 kali per hari, dan 80 kali per hari menghasilkan penurunan jumlah spermatozoa yang signifikan dari tiap kelompok apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Perlakuan ini dilakukan setiap hari selama 38 detik per panggilan dengan interval 38 detik sebelum dilakukan panggilan berikutnya. Serangkaian penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa stres oksidatif menyebabkan penurunan diameter, tebal epitel tubulus seminiferus, jumlah sel spermatosit, dan jumlah sel spermatid tikus putih (Maslachah, 2005). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis termotivasi untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh paparan gelombang elektromagnetik handphone terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley dengan menggunakan durasi yang berbeda dan lama paparan secara kronik. Dikatakan kronik apabila paparan dilakukan lebih dari 14 hari (Tishkina, 2009; Uygur, 2010). Pada penelitian ini penulis menggunakan waktu selama 21 hari. Penelitian ini juga memiliki keaslian tersendiri. Hal ini terlihat dari jenis handphone yang digunakan, yaitu Blackberry Bellagio (SAR 1,56 W/kg) dengan durasi paparan selama 1 jam dan 3 jam selama 21 hari.

5 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan sebuah masalah, yaitu: Apakah paparan gelombang elektromagnetik handphone mempengaruhi jumlah dan motilitas spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley. 1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui pengaruh paparan gelombang elektromagnetik handphone terhadap fertilitas tikus putih jantan ( Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley. 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pengaruh paparan gelombang elektromagnetik handphone terhadap jumlah spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley. b. Untuk mengetahui pengaruh paparan gelombang elektromagnetik handphone terhadap motilitas spermatozoa tikus putih jantan (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley.

6 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Menambah ilmu pengetahuan peneliti di bidang ilmu Biologi Medik serta dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. 2. Sebagai bahan kepustakaan untuk institusi dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. 3. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pengaruh gelombang elektromagnetik handphone terhadap tingkat kesuburan pria. 1.5 Kerangka Penelitian 1.5.1 Kerangka Teori Gelombang elektromagnetik menyebabkan peningkatan ROS dan penurunan antioksidan sehingga menimbulkan stres oksidatif. Stres oksidatif menyebabkan peningkatan peroksidasi lipid pada membran spermatozoa. Peroksidasi lipid mengakibatkan peningkatan permeabilitas, kerusakan membran, dan kerusakan jaringan, sehingga selsel yang terlibat di dalam proses spermatogenesis mengalami gangguan fungsi dan kerusakan. Pada akhirnya proses spermatogenesis menjadi terganggu dan menghasilkan kualitas spermatozoa yang menurun.

7 Paparan gelombang elektromagnetik handphone Testis Stres oksidatif Peroksidasi lipid, kerusakan membran Spermatogenesis Kualitas spermatozoa Jumlah Spermatozoa Motilitas Spermatozoa Variabel yang diperiksa Variabel yang diperiksa Keterangan: Meningkatkan Menurunkan Gambar 1. Kerangka Teori Pengaruh Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler terhadap Spermatozoa

8 1.5.2 Kerangka Konsep Variabel bebas Paparan Gelombang Elektromagnetik Handphone Variabel terikat Jumlah Spermatozoa Motilitas Spermatozoa Gambar 2. Kerangka konsep pengaruh paparan gelombang elektromagnetik telepon seluler terhadap jumlah dan motilitas spermatozoa 1.6 Hipotesis Paparan gelombang elektromagnetik handphone mempengaruhi jumlah dan motilitas spermatozoa tikus putih jantan ( Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley.