1.1 GRK dan Pengelolaan Limbah Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan (UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH). Pengelolaan Sampah diatur melalui UU 18/2008 (berwawasan lingkungan) Kegiatan pengelolaan limbah berpotensi menghasilkan emisi GRK untuk jenis gas: metana (CH 4 ), dinitrooksida (N 2 O), dan karbondioksida (CO 2 ). Emisi GRK nasional dari Sektor Limbah cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Diperkirakan bertambah dari 0.16 GtCO 2 e pada tahun 2000, menjadi 0.17 GtCO 2 e pada tahun 2005, dan diperkirakan menjadi 0.25 GtCO 2 e pada tahun 2020 (Second National Communication)
STRUKTUR DAN KATEGORI SUMBER EMISI BIDANG LIMBAH TPA TERKELOLA BAIK LIMBAH PEMBUANGAN LIMBAH PADAT PENGOLAHAN LIMBAH PADAT SECARA BIOLOGI (PENGOMPOSAN) INSINERASI DAN PEMBAKARAN TERBUKA LIMBAH PADAT PENGOLAHAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR LAIN-LAIN TPA TIDAK TERKELOLA TPA PADA KATEGORI ANTARA TERKELOLA BAIK DAN TIDAK TERKELOLA INSINERASI PEMBAKARAN TERBUKA PENGOLAHAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DOMESTIK PEMBUANGAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR INDUSTRI Sumber : Modifikasi IPCC 2006 Guidelines Volume 5, Waste) 2
Metode Perhitungan Emisi Metode Penghitungan Penghitungan emisi GRK berdasarkan data aktivitas yang dikumpulkan (IPCC Guideline) Keterangan: AD = Activity Level Data (misal jumlah bahan yang diproduksi/dikonsumsi) EF = Emission Factor (emisi per unit produksi/konsumsi EF dari IPCC) Untuk penghitungan emisi ini secara lebih detail dapat mengacu ke Pedoman Penyelenggaraan Inventarisasi GRK Nasional 3
Tingkat Akurasi Perhitungan Tahap Penghitungan Tier 1 Penggunaan default IPCC Emisi = data aktivitas x faktor emisi Faktor emisi (FE) menggunakan default IPCC 2006. Tier 2 Tier 3 Penggunaan faktor emisi lokal Emisi = data aktivitas x faktor emisi Faktor emisi (FE) lokal untuk Indonesia). (pengukuran) Emisi = data aktivitas x faktor emisi Model dan pengukuran langsung Faktor emisi (FE) lokal untuk Indonesia). 4
Tahap Penghitungan Contoh Penghitungan Emisi GRK dari Pengkomposan Sektor Limbah Kategori Limbah padat (sampah) yang diolah secara biologi Jenis Emisi GRK Metana (CH 4 ) STEP 1 STEP 2 STEP 3 Data Aktivitas Faktor Emisi A B C Sistem Pengolahan Sampah secara Biologi Jumlah Sampah yang Diolah Faktor Emisi CH4 [IPCC 2006 Default Value] Emisi Metana (Gg) (g CH 4 /kg sampah) (Gg CH 4 ) C= (A x B) x10-3 Pengkomposan 1126 4 5 Sektor Limbah Kategori Limbah padat (sampah) yang diolah secara biologi Jenis Emisi GRK Dinitrogen Oksida (N 2 O) STEP 1 STEP 2 STEP 3 Data Aktivitas Faktor Emisi A B C Sistem Pengolahan Sampah secara Biologi Jumlah Sampah yang Diolah Faktor Emisi N2O [IPCC 2006 Default Value] Emisi Dinitrogen Oksida (Gg) (g N 2 O/kg sampah) (Gg N 2 O) C= (A x B) x10-3 Pengkomposan 1126 0,3 0,338 5
Tahap Penghitungan Penghitungan Emisi BAU Baseline Bidang Limbah Emisi BAU Baseline adalah perkiraan tingkat emisi GRK yang akan terjadi dalam kondisi tanpa adanya usaha penurunan emisi GRK/ aksi mitigasi, baik melalui penerapan teknologi maupun intervensi kebijakan Secara teknis, penghitungan dilakukan dengan cara menghitung tingkat (jumlah) emisi yang dihasilkan dari suatu bidang/kegiatan berdasarkan pada: 1) Data historis* (hasil inventarisasi emisi GRK) 2)Proyeksi emisi GRK dengan asumsi data/informasi masa depan tanpa adanya intervensi kebijakan/teknologi mitigasi Secara Sederhana, emisi BAU Baseline dapat dikatakan bahwa: Emisi BAU Baseline = inventarisasi emisi GRK (data historis) + proyeksi emisi GRK (data/informasi masa depan tanpa intervensi mitigasi) proyeksi BAU hingga 2020 Informasi mengenai metodologi dan data/informasi yang diperlukan untuk penghitungan emisi GRK BAU baseline untuk bidang limbah dapat dilihat di draft Pedoman Pelaksanaan Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK (hal 89-91)** 6
Tahap Penghitungan Penghitungan Emisi GRK dengan Skenario Aksi Mitigasi hingga 2020 Pada dasarnya metodologi dan data/informasi yang diperlukan untuk penghitungan emisi GRK dengan skenario aksi mitigasi sejalan dengan penghitungan emisi GRK BAU baseline, namun perbedaannya adalah dalam membangun proyeksi emisi GRK masa depan sudah memperhitungkan adanya intervensi kebijakan/aksi mitigasi Secara Sederhana, emisi BAU Baseline dapat dikatakan bahwa: Emisi Skenario Mitigasi= inventarisasi emisi GRK (data historis) + proyeksi emisi GRK (data/informasi masa depan dengan intervensi aksi mitigasi) Penghitungan Potensi Pengurangan Emisi GRK Secara Sederhana, emisi BAU Baseline dapat dikatakan bahwa: Potensi Pengurangan Emisi= Emisi BAU Baseline Emisi Skenario Mitigasi 7
Tahap Perumusan Rencana Aksi Contoh Pilihan Aksi Mitigasi yang Berpotensi Mengurangi Emisi GRK pada Sub-Bidang Limbah Padat Domestik Mengurangi jumlah limbah padat dari sumbernya - melalui percepatan pergeseran menuju pola konsumsi yang berkelanjutan akan mendorong pola penurunan jumlah limbah yang harus diolah. - Penggunaan kembali limbah yang dapat digunakan dalam suatu proses produksi juga dapat mengurangi jumlah limbah yang dibuang. Mendorong upaya waste to energy - Pemanfaatan CH4 yang dihasilkan dalam pengolahan limbah agar tidak terlepas sehingga menjadi emisi GRK (melalui penangkapan CH4 untuk dikonversi menjadi energi) Meningkatkan teknologi pengelolaan limbah - Mengkonversi TPA Open Dumping menjadi Sanitary Landfill (dengan teknologi penangkapan / Flaring CH4) - Menerapkan teknologi pengkomposan aerobik (pengkomposan dengan cara anaerobik akan menghasilkan emisi GRK yang lebih besar) 8
TERIMA KASIH