BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. psikologis (Angermeyer, Beck, Dietrich, & Holzinger; Rosman dalam Vanable et

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Penelitian ini bermaksud mengkaji persepsi tentang diskriminasi sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sosiolog Erving Goffman (dalam Sengupta, Banks, Jonas, Miles, &

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB 1 LATAR BELAKANG. mengenai keberadaan AIDS dan virus HIV belum terlalu berkembang. Namun,

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan berbagai masalah di masyarakat. Angka kematian HIV/AIDS di

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI. Menderita penyakit yang belum ada obatnya adalah merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit menular maupun tidak menular sekarang ini terus. berkembang. Salah satu contoh penyakit yang saat ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. (HIV-AIDS) merupakan masalah kesehatan global karena penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap individu di dalam hidupnya selalu berusaha untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan

HIV/AIDS (Human Immunodeficiency/Acquired Immune Deficiency. Syndrome) merupakan isu sensitive dibidang kesehatan. HIV juga menjadi isu

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Acquired Immunice Deficiency Syndrome atau AIDS merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodefficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu kumpulan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

2016 GAMBARAN MOTIVASI HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RUMAH CEMARA GEGER KALONG BANDUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS, DISKUSI DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan milenium atau sering disebut dengan millennium development goals (MDGs) adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ketika seseorang menyatakan bahwa mereka telah menjadi korban tindak

PENDAHULUAN. Sumber : Ditjen PP & PL, Kemenkes RI, 2014 [1]

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 INTERAKSI SOSIAL ORANG D ENGAN HIV/AID S (OD HA) D ALAM PEMUD ARAN STIGMA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu penyakit mematikan di dunia yang kemudian menjadi

SELF-HELP GROUP BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan Indonesia yang sudah dikenal sejak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan atau tindakan oleh pihak pemerintah, masyarakat, pemberi kerja, penyedian

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Pada bab 5 ini, dijabarkan mengenai hasil yang telah didapatkan dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. panelitian kami adalah kemandirian dalam belajar. Sedangkan variabel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Depkes RI, 2006). Seseorang yang telah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Nugroho. T, 2010: 94) Aquired Immune Deficiency Syndrome

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB I PENDAHULUAN. narkoba ataupun seks bebas di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED DISCRIMINATION DENGAN HARGA DIRI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI MAKASSAR

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah (alasan dan temuan/teori pendukung)

BAB I PENDAHULUAN. Individu disadari atau tidak harus menjalani tuntutan perkembangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

Bab V Simpulan, Disuksi dan Saran

BAB III METODE PENELITIAN. ketautan akan kegagalan pada mahasiswa dengan status rentan DO di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Perbedaan Waktu Pengungkapan Status Diri ODHA Terhadap Pasangan Di Manado

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Wira Maritim Surabaya adalah sekolah swasta di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

HUBUNGAN ANTARA SOCIAL SUPPORT DENGAN OPTIMISME PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) SKRIPSI ERNI JULIANTI SIMANJUNTAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

Bab III METODE. analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi, Sampel, dan Metodologi Pengambilan Sampel. atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

HUBUNGAN ANTARA RASA BERSYUKUR DAN SUBJECTIVE WELL BEING PADA PENDUDUK MISKIN DI DAERAH JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdahulu mengenai self-esteem dan kecenderungan kesepian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengalaman hidup sebagai

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang Masalah

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai

Transkripsi:

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Stigma mungkin dialami sebagai respons dari penyakit medis dan psikologis (Angermeyer, Beck, Dietrich, & Holzinger; Rosman dalam Vanable et al., 2006) namun stigma yang diterima oleh ODHA berkaitan dengan penyakit mereka secara spesifik lebih akut. Dampak psikologis negatif sebagai efek dari stigma yang dialami ODHA juga lebih besar dibandingkan dengan individu dengan kondisi medis lainnya (Varni, Miller, Mccuin, & Solomon, 2008). Sosiolog Erving Goffman (dalam Sengupta et al., 2011; Genberg et al., 2007) mendefinisikan stigma sebagai proses dinamis dari devaluasi yang secara signifikan mendiskredit seorang individu di mata individu lainnya. Proses stigmatisasi kemudian akan menghasilkan tindak diskriminasi dan beragam penolakkan oleh masyarakat. Stigma dan diskriminasi memiliki dampak baik pada level masyarakat maupun individual (Genberg et al., 2007). Penelitian Link, Struening, Neese- Todd, dan Asmussen (2001) menemukan bahwa stigma memiliki dampak yang besar pada harga diri orang-orang dengan penyakit mental. Sedangkan pada ODHA stigmatisasi dan perilaku diskriminatif seperti devaluasi, pengucilan, kekerasan verbal maupun fisik yang dialami dapat mengancam kestabilan sosioekonomi tidak hanya pada diri mereka tetapi juga pada orang-orang terdekat 39

40 mereka seperti yang dapat dilihat dari salah satu fenomena yang dipaparkan pada latar belakang. Penolakan dari orang-orang di sekitar juga menyebabkan selfefficacy yang rendah, depresi, kegelisahan dan keputusasaan serta menurunnya tingkat harga diri dan identitas ODHA (Fabianova dalam Letamo, 2011). Penelitian ini bermaksud mengkaji variabel stigma lebih dalam dengan mengangkat stigma internal sebagai salah satu variabel penelitian dan hubungannya terhadap tingkat harga diri pada ODHA. Brown et al. (dalam Hasan et al., 2012) mendefinisikan stigma internal sebagai rasa takut baik sungguhan maupun yang diimajinasikan terhadap sikap sosial dan potensi tindak diskriminasi yang akan muncul sebagai dampak dari atribut atas penyakit yang tidak diinginan (dalam penelitian ini adalah HIV/AIDS) atau akibat dari asosiasi pada kelompok atau perilaku tertentu. Definisi harga diri yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi harga diri sebagai global self-esteem yang didefinisikan Rosenberg (dalam Mruk, 2006) sebagai sikap positif atau negatif terhadap objek spesifik, yaitu diri sendiri. Harga diri merupakan sikap yang didasari oleh persepsi atas perasaan seseorang tentang kemampuan atau nilanya sebagai seorang individu. Hasil penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian yaitu, terdapat hubungan antara stigma internal dan tingkat harga diri pada ODHA dengan koefision korelasi sebesar -.520 yang berdasarkan tabel koefisien korelasi sarwono (2006) masuk ke dalam kategori koefisien korelasi yang kuat dan memiliki nilai signifikansi yang sangat signifikan yaitu.001. Arah negatif pada

41 hubungan kedua variabel penelitian menjawab pertanyaan penelitian kedua bahwa terdapat hubungan terbalik antara kedua variabel, dimana tingginya tingkat stigma internal pada ODHA akan menyebabkan rendahnya tingkat harga diri mereka begitu pula sebaliknya. Selain menjawab pertanyaan penelitian temuan dalam penelitian ini juga memperkuat hasil penelitian yang menyatakan bahwa orang-orang yang menginternalisasi stigma akan lebih mungkin melaporkan tingkat harga diri dan self-efficacy yang menurun (Link, Struening, Neese-Todd, Asmussen, & Phelan, 2001; Markowitz, 1998; Ritsher, Otilingam, & Grajales, 2003; Rosenfield, 1997; dalam Corrigan, Watson, & Barr, 2006) 5.2 Diskusi Kesulitan utama yang dihadapi dalam menjalankan penelitian ini adalah mencari ODHA yang bersedia untuk menjadi responden penelitian. Hal tersebut cukup dapat dipahami mengingat HIV/AIDS merupakan isu yang sensitif baik di kalangan mereka yang terpapar maupun di masyarakat luas. Kompleksnya isu moralitas, seksual, dan stigma pada penyakit HIV/AIDS dan penderitanya membuat banyak ODHA tidak terbuka atas status mereka dan lebih lanjut menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian-penelitian terkait HIV/AIDS. Cukup panjang waktu yang digunakan peneliti untuk mencari subjek penelitian dengan cara menghubungi dan mengirimkan proposal penelitian ke sejumlah LSM dan komunitas HIV/AIDS hingga akhirnya mendapatkan respons positif melalui salah seorang anggota LSM di Tasikmalaya yang menyatakan bahwa

42 anggotanya bersedia untuk menjadi partisipan penelitian. Kesulitan dalam mencari responden dan keterbatasan waktu kemudian menyebabkan terbatasnya jumlah responden yang dapat diikutsertakan dalam penelitian. Temuan lain dari penelitian ini yang dapat dijadikan sebagai materi penelitian lanjutan adalah tidak dapat diaplikasikannya dimensi over compensation pada subjek penelitian di Tasikmalaya sehingga pada alat ukur yang digunakan di dalam penelitian dimensi tersebut dihilangkan. Pada alat ukur yang digunakan dalam penelitian, dimensi over compensation diwakili oleh 5 butir aitem dimana setelah dilakukan uji validitas dan diskusi dengan dosen pembimbing, 4 butir aitem memiliki validitas yang tidak baik dan 1 aitem dianggap rentan terhadap kemungkinan faking good oleh responden. Usaha lebih lanjut dilakukan untuk menyelamatkan dimensi tersebut, mengikuti saran dari dosen pembimbing peneliti melakukan revisi pada alat ukur. Revisi dilakukan dengan menambahkan butir aitem pada dimensi over-compensation dan beberapa dimensi lainnya (subterfuge, social withdrawal, dan Fear of Disclosure) serta merubah tata bahasa pada butir-butir aitem yang dianggap rentan terhadap kemungkinan faking good. Di akhir revisi, butir aitem pada dimensi overcompensation ditambahkan sehingga berjumlah 10, dimensi subterfuge mendapat tambahan 6 butir aitem, sedangkan dimensi social withdrawal mendapat tambahan 2 butir aitem dan dimensi social withdrawal 1 butir. Try-out terpakai kembali dilakukan dimana dengan teknik snowball sampling 32 responden diperoleh. Setelah uji validitas dan reliabilitas dilakukan kesepuluh butir aitem

45 pada dimensi over-compensation kembali memperoleh nilai validitas yang tidak baik. Definisi dimensi over-compensation menurut penelitian stigma internal melalui proyek Siyam kela dan Mo Kexteya (dalam Brourad & Wills, 2006) adalah kebutuhan pada ODHA untuk membuktikan bahwa mereka adalah orang yang baik dengan melakukan hal-hal yang dinilai baik berdasarkan standar moral yang berlaku, dengan alasan merasa harus bisa membuktikan bahwa mereka tetap dapat berkontribusi meski berstatus HIV-positif. Penelitian Rao et. al (2008) mengenai perbedaan persepsi stigma yang dialami oleh responden berkulit kulit putih dan hitam menunjukan hasil bahwa kelompok ras kulit hitam tidak merasa lebih terstigmatisasi dibandingkan dengan kelompok ras kulit putih, melainkan bahwa partisipan berkulit hitam mempersepsikan dan mengalami stigma secara berbeda. Temuan ini kemudian dijadikan bukti awal yang mendukung bahwa ODHA dengan latar belakang kultural yang berbeda mengalami tipe stigma yang berbeda. Berangkat dari temuan penelitan tersebut peneliti memiliki hipotesa bahwa tidak dapat diterapkannya dimensi over-compensation pada responden penelitian ini disebabkan oleh perbedaan pada latar belakang kultural. 5.3 Saran 5.3.1 Saran Akademis 1. Salah satu keterbatasan penelitian ini adalah mencari responden yang mau untuk berpartisipasi, oleh karena itu agar penelitian

45 selanjutnya dapat memperbanyak jumlah sampel penelitian peneliti menyarankan peneliti lanjutan melakukan persiapan matang yaitu menghubungi berbagai LSM dan komunitas HIV/AIDS yang terbuka untuk penelitian dan anggotanya bersedia untuk diikutsertakan dalam penelitian jauh sebelum penelitian dilaksanakan. 2. Penelitian ini baru membahas stigma berkaitan dengan HIV/AIDS dampak lanjutan dari stigma adalah diskriminasi sehingga peneliti menyarankan baiknya penelitian lanjutan menggunakan variabel persepsi terhadap diskriminasi yang belum tercakup dalam penelitian ini. 3. Tidak dapat diterapkannya dimensi over compensation dalam penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya untuk mengekspolrasi lebih lanjut mengenai dimensi over compensation menggunakan metode penelitian kualitatif sehingga dapat dilakukan in-depth interview pada responden. 5.3.2 Saran Praktis 1. Bagi LSM dan Komunitas HIV/AIDS : Melihat dampak stigma internal pada tingkat harga diri ODHA diharapkan LSM dan Komunitas yang bergerak dibidang HIV/AIDS lebih memperhatikan tingkat harga diri para ODHA ketika melakukan

45 konseling dan dampingan sehingga mampu melakukan tindakan preventif pada tingkat harga diri yang tidak sehat. 2. Bagi masyarakat luas : tindak stigmatisasi yang dilakukan oleh masyarakat luas kepada ODHA dapat memberikan dampak yang signifikan baik dalam segi kesejahteraan sosial maupun psikologis. Oleh karena itu pemahaman mengenai apa itu HIV/AIDS dan bagaimana cara penularannya sangat penting untuk dipahami dan disebarluaskan secara benar sehingga tindak stigmatisasi dari masyarakat dapat berkurang.