BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Komplikasi Diabetes Mellitus Pada Kesehatan Gigi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

DEPARTEMEN KEDOKTERAN GIGI PENCEGAHAN/ PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA PENDERITA TUNANETRA USIA TAHUN ( KUESIONER )

BAB 1 PENDAHULUAN. ini. Anak sekolah dasar memiliki kerentanan yang tinggi terkena karies,

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Karies gigi adalah proses perusakan jaringan keras gigi yang dimulai dari

Nama : Fatimah Setiyo Ningrum NIM : 05/187381/KG/7916

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terhadap lingkungan dan umpan balik yang diterima dari respons tersebut. 12 Perilaku

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan gigi (Depkes RI, 2000). integral dari kesehatan secara keseluruhan yang memerlukan penanganan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Rasa Takut terhadap Perawatan Gigi dan Mulut. Rasa takut terhadap perawatan gigi dapat dijumpai pada anak-anak di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Kesehatan gigi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berbagai faktor lainnya) dan faktor eksternal (budaya, nilai-nilai, sosial, politik).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. akibat gangguan sangat penting pada masa kanak-kanak karena karies gigi,

BAB I PENDAHULUAN. menunjang upaya kesehatan yang optimal (Depkes RI, 2001). menunjang kesehatan tubuh seseorang (Riyanti, 2005).

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang ikut

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pengobatan (The World Oral Health Report 2003). Profil Kesehatan Gigi Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan oleh penggunaan susu botol atau cairan lainnya yang termasuk karbohidrat seperti

KARTU PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah masa yang unik dalam hidup seorang wanita, yaitu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan umum seseorang banyak dipengaruhi oleh kesehatan gigi.

PERAN ORANGTUA TERHADAP PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK DAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT ANAK KELAS II SD ST.

BAB 1 PENDAHULUAN. (SKRT, 2004), prevalensi karies di Indonesia mencapai 90,05%. 1 Riset Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang optimal meliputi kesehatan fisik, mental dan sosial. Terdapat pendekatanpendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. lengkung rahang dan kadang-kadang terdapat rotasi gigi. 1 Gigi berjejal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Mulut merupakan pintu gerbang utama di dalam sistem pencernaan. Makanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. turut berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang. Berdasarkan hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang hidup dengan perilaku dan lingkungan sehat,

Karies gigi dapat menyebabkan manusia tanpa memandang usia, mulai dari anak-anak sampai tua, mulai dari yang ringan sampai parah.

BAB I PENDAHULUAN. efek yang buruk pada kesehatan pada umumnya, sehingga kesehatan mulut yang. baik dapat dicapai dengan kebersihan mulut yang baik.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak dapat dipisahkan dari kesehatan tubuh secara umum (Malik, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kenali Penyakit Periodontal Pada Anjing

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dapat dialami oleh setiap orang, dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih dan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. mikroba pada gigi dan permukaan gingiva yang berdekatan. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. pada anak usia sekolah dasar (Soebroto, 2009). mulut adalah penyakit jaringan keras gigi (karies gigi) dan penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

PENTINGNYA OLAH RAGA TERHADAP KEBUGARAN TUBUH, KESEHATAN GIGI DAN MULUT.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempengaruhi kesehatan keseluruhan dari tubuh. Pembangunan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. terencana melalui pendidikan. Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi penerus bangsa sehingga mereka harus dipersiapkan dan. yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan sejahtera menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk membentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Komisi Etik Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

BAB I PENDAHULUAN. mutu pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat. Menurut WHO kesehatan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak ahli mengatakan bahwa kesehatan rongga mulut merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. alat ortodontik cekat menyebabkan pemeliharaan oral hygiene menjadi lebih sulit

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN EFEK BERKUMUR DENGAN METODE OIL PULLING MENGGUNAKAN MINYAK KELAPA TERHADAP KONDISI GINGIVA PADA MAHASISWA FKG USU

BAB I PENDAHULUAN. kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi juga merupakan hasil interaksi antara kondisi fisik, mental dan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan kepada Odapus yang bergabung dan berkunjung di YLI.

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi kesehatan anak secara menyeluruh (Suryani, Putu, N.

BAB II TINJAUAN TEORETIS. renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan rongga mulut merupakan bagian penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan mulut yang buruk memiliki dampak negatif terhadap tampilan wajah,

Status Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Karies Gigi (Kajian pada Murid Kelompok Umur 12 Tahun di Sekolah Dasar Negeri Kota Bukittinggi)

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dipisahkan satu dan lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Empat Sehat atau dikenal dengan istilah Kuartet Nabati yang dijalankan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Karies gigi merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi yaitu ,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, prevalensi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit yang dapat menyerang manusia

*coret yang tidak perlu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan mulut diderita 90% dari penduduk Indonesia. Berdasarkan Survey Kesehatan

Transkripsi:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pemeliharaan kesehatan mempunyai manfaat yang sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi terutama pada kelompok anak sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti. Usaha menanggulangi serta memperbaiki kesehatan gigi anak membutuhkan tenaga kesehatan dan peran serta orangtua. 2,5 2.1 Peran Orangtua Kedekatan anak dengan orangtuanya pada beberapa menit pertama dan beberapa jam setelah lahir, secara meyakinkan mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan perilaku anak tersebut. Komunikasi antara anak dan orangtua terbentuk saat orangtua mengendong bayinya dengan lembut dan penuh cinta. Dalam gendongan orangtua, anak merasakan rasa aman seperti yang dirasakannya selama di dalam kandungan. 5 Pada usia 2 tahun terjadi proses identifikasi yaitu proses mengadopsi sifat, sikap, pandangan orang lain dan dijadikan sifat, sikap dan pandangannya sendiri. Anak akan melakukan segala sesuatu dengan cara menirunya. Orangtua akan menjadi contoh dan panutan untuk ditiru. Tugas sebagai panutan ini akan lebih sulit jika

orangtua mengawalinya dengan cara yang keliru sehingga perlu menghabiskan waktu untuk mengoreksi kesalahan tersebut di saat anak sudah terlanjur terikat dengan perilakunya. Oleh karena itu, pada masa ini perlu ketegasan orangtua untuk membiasakan anak dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Usia ini adalah saat paling baik untuk mulai mengajarkan anak menggunakan sikat gigi. Orangtua sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ayah mempunyai peran yang besar dalam keluarga yaitu sebagai pencari nafkah bagi keluarga, bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga. Kebutuhan-kebutuhan tersebut bukan hanya kebutuhan materil, namun juga kebutuhan psikologi. Ibu juga mempunyai peran yang besar dalam merawat anak terutama karena ibu lebih banyak menghabiskan waktu bersama anaknya. Ayah, seperti yang dikatakan ahli World Health Organization, menyatakan bahwa perawatan anak adalah hal yang sama pentingnya dengan pekerjaannya. Seorang ayah harus aktif dan setara dalam memberikan kontribusi ke semua aspek rumah tangga dan perawatan anak. Sering kali, ayah menunda untuk merawat anaknya sampai anaknya tumbuh lebih besar. Jika seperti ini maka ayah kehilangan waktu berharga bersama anaknya dan istri menjadi ahli mengurus anak sementara ayahnya masih berencana menunda fathering (peran ayah). Ayah mungkin tidak akan merawat anak seperti yang dilakukan ibu, namun ayah tetap dapat ikut ambil bagian dalam merawat dan mengikuti tumbuh kembang anak. Peran ayah dalam merawat anak dapat apa saja, misalnya dengan menemani anak bermain, mengawasi anak melakukan sesuatu hal baru, menyediakan kebutuhan-kebutuhan anak, mengobati ketika anak terluka atau sakit, dan sebagainya. 5,6

Dalam merawat anaknya orangtua harus memperhatikan pemeliharaan kesehatan anak. Dalam memelihara kesehatan anak, orangtua perlu pengetahuan tentang kesehatan anak sehingga dapat membantunya menghadapi berbagai kemungkinan gejala yang akan timbul pada anaknya. Untuk pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, orangtua perlu mengetahui berbagai hal tentang kesehatan gigi dan mulut. Dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut orangtua perlu mengajari anaknya cara menyikat gigi sedini mungkin, usia yang paling baik untuk mengajari anak menyikat gigi adalah usia 2 tahun. Setelah anak diajarkan untuk menyikat gigi sebaiknya orangtua mengawasi anak ketika menyikat giginya apakah sudah dibersihkan dengan baik dan benar. Untuk menyikat gigi, orangtua harus menyediakan sikat gigi yang sesuai ukurannya dengan anak dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Edukasi tentang pemeliharaan kesehatan gigi pun sebaiknya diberikan kepada anak, seberapa pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, menyikat gigi dilakukan minimal dua kali sehari yaitu pagi hari sebelum sarapan dan sebelum tidur malam, dan memberitahukan kepada anak tentang makanan-makanan yang dapat merusak gigi dan apa tindakan atau upaya orangtua dalam menyiasati agar anak tidak terlalu sering mengonsumsi makanan-makanan tersebut, dan membiasakan anak untuk menyukai sayuran dan buah-buahan untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak. Orangtua perlu membawa anak ke dokter gigi untuk memeriksa gigi dan mulut anak sejak dini yaitu mulai usia 2 tahun, dan bukan membawa anak ke dokter gigi hanya karena ada keluhan. Anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi secara rutin, 6 bulan sekali untuk mengetahui perkembangan pertumbuhan gigi dan merawatnya jika diperlukan. Orangtua juga harus dapat aktif

memeriksa gigi dan mulut anak misalnya melihat adanya gigi yang berlubang, karang gigi, gigi yang goyang, dan pertumbuhan gigi yang tidak normal (gigi tumbuh berlapis, gigi berjejal, dan lainnya). 2.2 Status Kesehatan Gigi Anak Untuk mengetahui status kesehatan gigi dan mulut anak dilakukan pengukuran indeks karies, debris dan gingivitis. Indeks adalah ukuran yang dinyatakan dengan angka dari keadaan suatu golongan/kelompok terhadap suatu penyakit gigi tertentu. Ukuran-ukuran ini dapat digunakan untuk mengukur derajat keparahan dari suatu penyakit mulai dari yang ringan sampai berat. a. Karies Karies adalah suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Untuk terjadinya karies, ada tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor hospes atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu, dan kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama. Indeks yang digunakan untuk mengukur pengalaman karies seseorang menurut Klein H. adalah DMFT untuk gigi permanen dan deft untuk gigi desidui. Indeks ini tidak menggunakan skor, pada kolom yang tersedia langsung diisi kode D/d (gigi yang karies), M (gigi yang sudah dicabut), F/f (gigi yang ditumpat) dan e (gigi yang sudah dicabut karena karies) dan kemudian dijumlahkan sesuai kode. 1

Rerata DMFT adalah jumlah seluruh nilai DMFT dibagi atas jumlah orang yang diperiksa sedangkan rerata deft adalah jumlah seluruh nilai deft dibagi atas jumlah orang yang diperiksa. 1,11 b. Debris Indeks debris menurut Greene dan Vermillion, dilakukan pemeriksaan pada 6 gigi yaitu gigi 16, 11, 26, 36, 31 dan 46. Pada gigi 16, 11, 26, 31 yang dilihat permukaan bukalnya sedangkan gigi 36 dan 46 permukaan lingualnya. Apabila gigi 11 tidak ada diganti dengan gigi 21 dan sebaliknya. Skor debris diperoleh dengan menjumlahkan skor gigi indeks yang diperiksa dibagi jumlah gigi yang diperiksa. Tabel 1 : Skor debris 11 1,11 Kode Skor Debris 0 1 2 3 Kriteria Tidak ada debris/stein Debris lunak menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi atau adanya stein eksentrik tanpa debris pada daerah tersebut Debris lunak menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan gigi Debris lunak menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi c. Gingiva Untuk mengevaluasi peradangan gingiva (gingivitis) digunakan indeks periodontal disease yang diperkenalkan oleh Ramfjord. Pengukuran ini lebih sederhana oleh karena hanya diukur enam buah gigi yang sudah ditentukan, yaitu gigi 16, 21, 24, 36, 41 dan 44.

Kriteria untuk penentuan skornya adalah sebagai berikut 1,11 : 0 : Tidak ada peradangan 1 : Gingivitis ringan, perubahan warna, sedikit oedema tetapi tidak meluas mengelilingi gigi 2 : Gingivitis sedang, gingiva berwarna merah, oedema, berkilat, gingivitis meluas mengelilingi gigi 3 : Gingivitis parah, ditandai dengan kemerahan, kemungkinan telah ada perdarahan spontan dan ulserasi.