ADSORPSI Pb(II) PADA SILIKA GEL ABU SEKAM PADI. Adsorption Pb(II) on Silica Gel from Rice Husk Ash

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Termodinamika Adsorpsi Hibrida Merkapto-Silika dari Abu Sekam Padi Terhadap Ion Co(II)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2013 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Metode Penelitian Pembuatan zeolit dari abu terbang batu bara (Musyoka et a l 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

ADSORPSI Pb(II) OLEH ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

IMPREGNASI SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI DENGAN 1,8-DIHIDROKSIANTRAKUINON SEBAGAI ADSORBEN BESI (Fe)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah senyawa zeolit dari abu sekam padi.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

LAMPIRAN. Lampiran I Langkah kerja percobaan adsorpsi logam Cadmium (Cd 2+ ) Mempersiapkan lumpur PDAM

KAJIAN ph DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI Cd(II) DAN Zn(II) PADA HUMIN. Study of ph and EquilibriumTime on Cd(II) and Zn(II) Adsorption by Humin

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A. PEMANFAATAN SERBUK GERGAJI KAYU SENGON SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Pb 2+

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah di laksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015

PENENTUAN MASSA DAN WAKTU KONTAK OPTIMUM ADSORPSI KARBON GRANULAR SEBAGAI ADSORBEN LOGAM BERAT Pb(II) DENGAN PESAING ION Na +

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PREPARASI DAN APLIKASI SILIKA GEL YANG BERSUMBER DARI BIOMASSA UNTUK ADSORPSI LOGAM BERAT

AKTIVASI ABU LAYANG BATUBARA DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN TIMBAL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH ELEKTROPLATING

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara Keseluruhan

Jurnal MIPA 37 (2) (2014): Jurnal MIPA.

SINTESIS DAN KARAKTERISASI ADSORBEN ASAM HUMAT TERIMOBILISASI PADA HIBRIDA MERKAPTO SILIKA DARI ABU SEKAM PADI

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

BAB III METODE PENELITIAN

ADSORPSI ZAT WARNA PROCION MERAH PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI SONGKET MENGGUNAKAN KITIN DAN KITOSAN

Adsorpsi Pb 2+ dan Cu 2+ Menggunakan Kitosan-Silika dari Abu Sekam Padi

Kapasitas Adsorpsi Arang Aktif dari Kulit Singkong terhadap Ion Logam Timbal

BABrV HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Metodologi Penelitian

MODIFIKASI SILIKA GEL DARI ABU SEKAM PADI DENGAN LIGAN DIFENILKARBAZON. I Wayan Sudiarta, Ni Putu Diantariani dan Putu Suarya

PEMANFAATAN ARANG AKTIF DARI KULIT DURIAN (Durio zibethinus L.) SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM KADMIUM (II)

Cation Exchange Capacity of Zeolite X from Bagasse Ash against Magnesium(II)

ADSORPSI LOGAM KADMIUM (Cd) OLEH ARANG AKTIF DARI TEMPURUNG AREN (Arenga pinnata) DENGAN AKTIVATOR HCl

Adsorpsi Seng(II) Menggunakan Biomassa Azolla microphylla Diesterifikasi dengan Asam Sitrat. Mega Dona Indriana, Danar Purwonugroho*, Darjito ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

PENJERAPAN Ni(II) PADA ABU SEKAM PADI TERMODIFIKASI

KAJIAN AKTIVASI ARANG AKTIF BIJI ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) MENGGUNAKAN AKTIVATOR H 3 PO 4 PADA PENYERAPAN LOGAM TIMBAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

Bab III Metodologi Penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

ADSORPSI Pb (II) MENGGUNAKAN BIOMASSA GENJER (Limnocharis flava) ADSORPTION OF Pb (II) USING Limnocharis flava BIOMASS

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Jurnal MIPA 37 (1): (2014) Jurnal MIPA.

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN A DATA DAN PERHITUNGAN. Berat Sampel (gram) W 1 (gram)

METODE. Penentuan kapasitas adsorpsi dan isoterm adsorpsi zat warna

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methylene Blue

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Indo. J. Chem. Sci. 3 (3) (2014) Indonesian Journal of Chemical Science

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk menentukan waktu aging

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methyl Violet = 5

HASIL DAN PEMBAHASAN. nm. Setelah itu, dihitung nilai efisiensi adsorpsi dan kapasitas adsorpsinya.

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.

3 Metodologi Penelitian

Ekstraksi Silika Dari Fly Ash Batubara (Studi Pengaruh Variasi Waktu Ekstraksi, Jenis Asam Dan ph)

4 Hasil dan Pembahasan

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. I. SKEMA KERJA 1. Pencucian Abu Layang Batubara

PENGOLAHAN MINYAK PELUMAS BEKAS MENGGUNAKAN METODE ACID CLAY TREATMENT

Indonesian Journal of Chemical Science

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PERCOBAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

Metodologi Penelitian

PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS (ANANAS COSMOSUS) SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA TEKSTIL RHODAMIN B

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SILIKA GEL DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI (Oryza Sativa) DENGAN VARIASI KONSENTRASI PENGASAMAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2015 di Laboratorium Kimia

DENGAN ASAM SITRAT: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN HCl. Ria Septiani Sinaga, Danar Purwonugroho*, Darjito

II. METODE PENELITIAN

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik/Fisik Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

33 ADSORPSI Pb(II) PADA SILIKA GEL ABU SEKAM PADI Adsorption Pb(II) on Silica Gel from Rice Husk Ash Dwi Rasy Mujiyanti, Radna Nurmasari, Nurhikmah Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani km 36, Banjarbaru 70714, Banjarbaru, Kalimantan Selatan Email : drmujiyanti@unlam.ac.id ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang kajian penentuan ph dan waktu kontak optimum adsorpsi PbII) pada silika gel abu sekam padi daerah Gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter silika gel, menentukan ph optimum, waktu kontak optimum, konsentrasi optimum, dan kapasitas adsorpsi logam Pb(II) pada silika gel hasil sintesis abu sekam padi daerah Gambut. Silika gel dibuat dengan menggunakan larutan natrium silikat (Na 2SiO 3) hasil peleburan dengan NaOH dan limbah sekam padi daerah Gambut sebagai sumber silika. Larutan logam Pb(II) dikontakkan dengan silika gel dengan variasi ph, waktu kontak, dan konsentrasi awal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh ph optimum untuk logam Pb(II) adalah 5 dengan konsentrasi logam yang teradsorpsi 36,940 mg/g. Waktu optimum untuk logam Pb(II) adalah 30 menit dengan konsentrasi logam yang teradsorpsi 38,677 mg/g. Konsentrasi optimum logam Pb(II) adalah 150 ppm dengan konsentrasi logam yang teradsorpsi 57,541 mg/g. Sedangkan kapasitas adsorpsi logam Pb(II) adalah sebesar 76,920 mg/g Kata Kunci: Sekam padi, adsorpsi, silika gel, Pb(II) ABSTRACT An investigation of studies of Pb(II) adsorption on silica gel from rice husk ash. This study aims to determine the optimum ph, the optimum contact time, the optimum concentration and the adsorption capacity of Pb(II) on silica gel from rice husk ash. In this study, silica gel made by using a solution of sodium silicate (Na 2SiO 3) the results of fusion with NaOH and rice husk waste area peat as a source of silica. Metal solution of Pb(II) is contacted with silica gel with variation of ph, contact time and concentration. From research results, the optimum ph obtained for the metals Pb(II) is 5 with the adsorbed metal concentration 36,940 mg/g. The optimum time for metal Pb(II) is 30 minutes with the adsorbed metal concentration 38,677 mg/g. The optimum concentration of metal Pb (II) is 150 ppm with the adsorbed metal concentration 57,541 mg/g. While the adsorption capacity is 76,920 mg/g. Key Words: Rice husk, adsorption, silica gel, Pb(II) PENDAHULUAN Indonesia memiliki lahan gambut terluas di antara negara tropis, yaitu sekitar 21 juta ha, yang tersebar terutama di Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Dari 18,3 juta ha lahan gambut di pulau-pulau utama Indonesia, hanya sekitar 6 juta ha yang layak untuk pertanian. Kalimantan Selatan memiliki lahan gambut yang luasnya sekitar 171.970 hektar.sebagian besar dari lahan tersebut dimanfaatkan untuk pertanian khususnya tanaman padi pasang surut dengan produksi padi mencapai 600-650 ton per tahun.dari produksi tersebut diperkirakan dihasilkan sekam sekitar 100-130 ton, yakni sekitar 20% Sains dan Terapan Kimia, Vol. 10, No. 1 (Januari 2016), 33 38

34 dari berat padi yang dihasilkan (Agus, 2008). Selama ini, sekam padi yang melimpah dari hasil penggilingan padi hanya digunakan sebagai bahan bakar untuk pembakaran bata merah, untuk memasak, sebagai media tanaman hidroponik atau dibakar begitu saja untuk mengurangi penumpukan limbah sekam padi. Mujiyanti (2010) melaporkan bahwa kandungan silika pada abu sekam padi yang berasal dari daerah Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan mencapai 95,8%. Kandungan silika yang tinggi, menunjukkan bahwa abu sekam padi berpotensi besar sebagai bahan dasar pembuatan adsorben berbasis silika seperti silika gel. Silika gel ini digunakan untuk mengadsorpsi logam berat dilingkungan, khususnya nikel dan timbal. METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas standar merk Pyrex, ph meter Jenway 3040 ion Analyzer, neraca analitik OHAUS model Galaxy TM 160, oven merk Memmert, neraca analitik (Mettler AE 160, Jerman), spektrofotometer serapan atom merk Varian tipe Spectra AA-30, difraktometer sinar-x Shimadzu XRD-6000, spektrofotometer inframerah Shimadzu FTIR Prestige-21, Sentrifuge elements GS 150, ayakan 170mesh, Furnace Heraeus Hanau Tipe: KR- 170-E, pengaduk magnetik, botol semprot, cawan porselen, kertas saring Whatman No. 42 dan hot plate merk Cimarec. Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi sampel limbah sekam padi yang diambil dari lokasi penggilingan padi yang berada di daerah Gambut Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Sedangkan bahan-bahan kimia yang digunakan adalah HCl 37% (p.a Merck), NaOH 50% (p.a Merck), Pb(NO 3 ) 2 (p.a Merck), dan akuades. Prosedur Penelitian Preparasi abu sekam padi Sebanyak 200 gram sekam padi dipanaskan dalam oven pada suhu 190 o C selama 1 jam. Kemudian dilakukan proses pengabuan dengan furnace pada suhu 600 o C selama 1 jam. Sehingga dihasilkan abu sekam padi yang dapat digunakan untuk pembuatan larutan natrium silikat. Pembuatan larutan natrium silikat Seberat 20 gram abu sekam padi dicuci dengan 120 ml HCl 6M dan dinetralkan dengan akuades. Abu sekam padi bersih ini dikeringkan dalam oven dengan suhu 120 o C selama 30 menit. Setelah kering, abu sekam padi dilarutkan dengan 167 ml NaOH 4M, dididihkan sampai mengental, selanjutnya dipanaskan dalam furnace 500 o C selama 30 menit. Hasil furnace ditambahkan 200 ml akuades, didiamkan semalam, kemudian disaring, dan filtrat yang dihasilkan merupakan larutan natrium silikat. Pembuatan silika gel Studi Kajian Adsorpsi Pb(II) pada Silika Gel... (Dwi Rasy Mujiyanti, dkk.)

35 Sebanyak 20 ml larutan natrium silikat dimasukkan ke dalam gelas plastik, ditambahkan HCl 3 M tetes demi tetes sambil diaduk dengan pengaduk magnet sampai terbentuk gel dan diteruskan hingga ph 7. Gel yang terbentuk didiamkan semalam, kemudian disaring dengan kertas saring Whatman No. 42, dicuci dengan akuades hingga ph 7, dan dikeringkan dalam oven pada temperatur 120 C. Setelah kering, gel tersebut digerus dan diayak dengan ukuran 170 mesh. Adsorben yang dihasilkan selanjutnya disebut sebagai silika gel. Penentuan ph optimum logam Pb(II) pada silika gel Sebanyak 100 mg silika gel ditempatkan dalam gelas beaker 100 ml. Adsorpsi dilakukan dengan system batch dengan cara menambahkan 50 ml larutan Pb(II) 100 mg/l dengan variasi ph 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Pada larutan tersebut diaduk dengan pengaduk magnet selama 1 jam sehingga diharapkan telah tercapai kesetimbangan. Setelah itu larutan dimasukkan ke dalam kuvet sebanyak 2/3 bagian.kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 30 menit.masing-masing supernatan dianalisis dengan spektrometer serapan atom (SSA) untuk menentukan jumlah logam yang teradsorpsi. Penentuan waktu kontak optimum logam Pb(II) pada silika gel Sebanyak 100 mg silika gel ditempatkan dalam gelas beaker 100 ml. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch dengan cara menambahkan 50 ml larutan Pb(II) 100 mg/l dengan ph optimum. Pada larutan tersebut diaduk dengan pengaduk magnet dengan variasi waktu kontak 15, 30, 45, 60, 75, dan 90 menit. Setelah itu larutan dimasukkan ke dalam kuvet sebanyak 2/3 bagian. Kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 30 menit. Masing-masing supernatan dianalisis dengan spektrometer serapan atom (SSA) untuk menentukan jumlah logam yang teradsorpsi. Penentuan kapasitas adsorpsi logam Pb(II) pada silika gel Sebanyak 100 mg silika gel ditempatkan dalam gelas beaker 100 ml. Adsorpsi dilakukan dengan sistem batch dengan cara menambahkan 50 ml larutan Pb(II) dengan variasi konsentrasi 20, 40, 80, 100, 150, dan 200 mg/l pada ph optimum, kemudian diaduk dengan pengaduk magnet selama waktu kontak optimum. Setelah itu larutan dimasukkan ke dalam kuvet sebanyak 2/3 bagian.kemudian, larutan disentrifugasi dengan kecepatan 2000 rpm selama 30 menit. Masing-masing supernatan dianalisis dengan spektrometer serapan atom (SSA) untuk menentukan jumlah logam yang teradsorpsi. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan ph optimum pada adsorpsi logam Pb(II) pada silika gel Gambar 1 menunjukkan bahwa saat ph 2, logam Pb(II) sudah mulai teradsorpsi pada silika gel. Sains dan Terapan Kimia, Vol. 10, No. 1 (Januari 2016), 33 38

36 dengan kation logam Pb(II). Sehingga mengakibatkan silika gel tidak mampu lagi mengikat logam pada ph tinggi. Pada penelitian sebelumnya ph optimum Pb(II) dengan adsorben biomassa apu-apu yaitu pada ph 6 sebesar 0,7998 mg/g (Mahdian, 2008). Gambar 1. Grafik hubungan jumlah % logam Pb(II) yang teradsorpsi dengan variasi ph Selanjutnya dengan meningkatnya ph pada logam Pb(II) terlihat penurunan adsorpsi pada ph 2-4, kemudian adsorpsi meningkat pada ph 5 yaitu 36,94 mg/g (73,88%) yang merupakan ph optimum karena terjadi penyerapan logam Pb(II) yang tinggi. Hal ini disebabkan konsentrasi OH - dalam larutan meningkat dan konsentrasi H + berkurang sehingga kompetisi antara H + dengan ion logam juga berkurang dan tarikan antara adsorben dengan kation logam akan lebih dominan. Karena pada ph ini Pb(II) akan bermuatan negatif sehingga apabila berikatan dengan silika yang bermuatan positif, maka akan terjadi ikatan yang kuat. Sehingga akan menyebabkan adsorpsi Pb(II) yang besar. Pada ph berikutnya terjadi penurunan aktivitas penyerapan, yang artinya silika gel sudah tidak mampu lagi mengikat logam Pb(II). Pada ph tinggi (kondisi larutan basa) maka silika gel akan bermuatan negatif, dimana jumlah ion OH - besar menyebabkan ligan permukaan cenderung terdeprotonasi sehingga pada saat yang sama terjadi kompetisi antara ligan permukaan dengan ion OH - untuk berikatan Penentuan waktu optimum pada adsorpsi logam Pb(II) pada silika gel Gambar 2. Grafik hubungan % logam Pb(II) yang teradsorpsi dengan variasi waktu kontak Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat proses adsorpsi Pb(II) mengalami peningkatan dari 15-30 menit, sedangkan setelah 30 menit jumlah ion Pb(II) yang teradsorpsi relatif konstan dan bahkan terjadi penurunan. Sehingga waktu optimum untuk adsorpsi logam Pb(II) oleh silika gel adalah 30 menit yaitu sebesar 38,68 mg/g (77,35%). Ini sejalan dengan hasil penelitian Ulfah (2006) bahwa waktu kontak adsorpsi Pb(II) oleh abu terbang teraktivasi adalah pada waktu kontak 30 menit. Pada waktu kontak 45-90 menit terjadi penurunan proses penyerapan, ini dikarenakan sisi aktif dari adsorben telah jenuh oleh spesies adsorbat Studi Kajian Adsorpsi Pb(II) pada Silika Gel... (Dwi Rasy Mujiyanti, dkk.)

37 (ion logam) sehingga kemampuan menyerap Pb(II) menurun secara tajam. Pada penelitian sebelumnya, waktu optimum adsorpsi untuk ion logam Pb(II) pada biomassa Nannochloropsis sp. yaitu pada 20 menit. Permukaan biomassa ini luas sehingga penyerapan logam sangat cepat terjadi dan hanya memerlukan waktu 20 menit (Sembiring, 2008). Penentuan konsentrasi optimum pada adsorpsi logam Pb(II) pada silika gel Tabel 1 dan Gambar 3 menyatakan bahwa jumlah ion Pb(II) yang terserap meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi awal larutan Pb(II) yang dikontakkan dengan silika gel tetapi terjadi penurunan %interaksi pada konsentrasi yang tinggi (200 ppm). Tabel 1. Pengaruh variasi konsentrasi terhadap % interaksi adsorpsi ion logam Pb(II) oleh silika gel Konsentrasi awal (Co) (ppm) Absorbansi Konsentrasi Pb(II) sisa (Ce) (ppm) Konsentrasi Pb(II) yang teradsorpsi (Ca) (ppm) Jumlah Pb(II) yang teradsorpsi (q) (mg/g) % Adsorpsi 20 0,079 7,331 12,669 6,334 63,343 40 0,117 13,028 26,972 13,486 67,429 80 0,191 24,123 55,877 27,939 69,846 100 0,218 28,171 71,829 35,915 71,829 150 0,263 34,918 115,082 57,541 76,722 200 0,49 68,951 131,049 65,525 65,525 Sumber: Data asli yang diolah Hal ini disebabkan karena pembentukan ikatan atau terjadinya interaksi yang dipengaruhi oleh jarak atau kerapatan ion logam Pb(II) dengan silika gel dalam larutan. ikatan yang lebih besar sehingga ikatan yang terjadi semakin sedikit atau sebaliknya. Kerapatan ini akan terjadi hingga sisi aktif dari silika gel yang berikatan dengan ion Pb(II) sudah jenuh, setelah itu besarnya Pb(II) yang terikat akan mengalami penurunan. Dengan demikian, ion Pb(II) terserap secara optimal pada konsentrasi 150 ppm sebesar 57,54 mg/g adsorben. Tabel 2. Konstanta isoterm adsorpsi Langmuir Pb(II) Gambar 3. Grafik kapasitas adsorpsi menggunakan persamaan adsorpsi isoterm Langmuir terhadap logam Pb(II) Pembentukan ikatan dalam larutan dengan kerapatan rendah akan memerlukan energi Sampel Konstanta Langmuir KL qm R 2 n Pb(II) 0,0122 76,920 0,9865 0,1243 Keterangan: KL : Konstanta Langmuir (L/mg) qm : Kapasitas Adsorpsi (mg/g) R 2 : Korelasi kelinieran n : Intensitas adsorpsi Sains dan Terapan Kimia, Vol. 10, No. 1 (Januari 2016), 33 38

38 KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu kondisi ph optimum untuk logam Pb(II) adalah 5 dengan konsentrasi logam yang teradsorpsi 36,940 mg/g.. Waktu optimum untuk logam Ni(II) adalah 30 menit dengan konsentrasi logam yang teradsorpsi 38,677 mg/g.. Konsentrasi optimum logam Ni(II) adalah 150 ppm dengan konsentrasi logam yang teradsorpsi 57,541 mg/g. Sedangkan kapasitas adsorpsi logam Ni(II) adalah sebesar 76,920 mg/g. DAFTAR PUSTAKA Agus, F. dan Subiksa, I.G. Made. 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor. Bassir, M. 2006. Adsorpsi Ag(I) dan Ni(II) Pada Hibrida Amino Silika Dari Abu Sekam Padi. Skripsi FMIPA UGM. Yogyakarta. Harsono, H. 2002. Pembuatan Silika Amorf Dari Limbah Sekam Padi. Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya. Lina. 2009. Potensi Lahan Basah Kalimantan Selatan. Laporan Hasil Penelitian Kerjasama Tim Ekologi Lahan Basah. FMIPA UNLAM Banjarbaru. Pujasti, C. 2004. Kajian Penurunan Kadar Logam Zn dan Ni Dalam Limbah Elektroplating Dengan Sekam Padi. Jurusan Teknik Kimia. Fak. Teknik Industri, UPN. Jatim. Zuryati, U. K. 2005. Pembuatan Silika Gel Dari Abu Sekam Padi Menggunakan Asam Sitrat dan Asam Klorida Serta Karakterisasinya.Skripsi. FMIPA UGM. Yogyakarta. Studi Kajian Adsorpsi Pb(II) pada Silika Gel... (Dwi Rasy Mujiyanti, dkk.)