BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB l PENDAHULUAN. mengalami perkembangan seiring dengan pengguna bahasa. Bahasa merupakan alat

ANALISIS PEMAKAIAN DISFEMIA PADA RUBRIK OPINI SURAT KABAR HARIAN JAWA POS EDISI BULAN JUNI 2010 SKRIPSI

UNGKAPAN DISFEMIA PADA RUBRIK GAGASAN SURAT KABAR SUARA MERDEKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah lambang bunyi yang arbitrer, digunakan masyarakat

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy (2000: ) yakni publisitas yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. sendiri-sendiri. Keunikkan bahasa dalam pemakaiannya bebas dan tidak terikat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa adalah media atau medium, saluran, sarana, atau alat yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Komunikasi dilakukan dengan tujuan untuk berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. bantuan orang lain dan harus menjalin kerja sama satu sama lain untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Beragam surat kabar terbit sebagai

BAB I PENDAHULUAN. para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan

PEMAKAIAN DISFEMIA PADA OPINI POLITIK.COM DI INTERNET

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah

BAB I PENDAHULUAN. lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ragam bahasa

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan mental penuturnya. Kehidupan mental bangsa Indonesia yang telah

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

KAJIAN PEMAKAIAN DEIKSIS SOSIAL DALAM TAJUK RENCANA HARIAN SOLOPOS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2010 SKRIPSI

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Arus dunia komunikasi saat ini mengalir sangat cepat. Hal ini

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Keraf (2001:1)

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan manusia bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan sebagainya melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi merupakan kegiatan sosial. Kegiatan sosial tentu ada norma dan

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli bahasa selalu menghimbau agar pemakaian bahasa senantiasa berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hidup bermasyarakat merupakan salah satu sifat manusia. Manusia tidak

BAB I PENDAHULUAN. bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia (Ritonga, 2008:1). Bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki arti penting bagi kehidupan manusia yang ditunjukkan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Mesin cetak inilah yang memungkinkan terbitnya suratkabar, sehingga orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan bermasyarakat manusia membutuhkan alat. komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Ketika menulis sebuah teks, penulis harus berupaya menarik minat pembaca

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

SKRIPSI PENYIMPANGAN PRAGMATIK KARTUN OPINI DALAM BUKU DARI PRESIDEN KE PRESIDEN KARUT MARUT EKONOMI HARIAN & MINGGUAN KONTAN (2009)

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tidak hanya dalam hal kuantitas, tetapi juga kualitas. Berbicara mengenai

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan kurang begitu memperhatikan aspek gramatikal bahkan masih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Ciri khas tulisan feature

PEMANFAATAN GAYA BAHASA PADA WACANA SMS LUCU. DI SITUS WEB SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penulisan di media massa, baik cetak maupun elektronik. Perubahan makna kasar

PENGUNGKAPAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM TABLOID AGROBIS EDISI NOPEMBER 2007 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nani Astuti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan medium utama berupa bunyi ujaran (unsur bahasa yang hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari lapisan atas sampai lapisan bawah. Bahasa surat kabar harus lancar agar

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia yang

BAB I PENYAJIAN DATA. menggunakan pendekatan metode analisis isi deskriptif kualitatif yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan kepentingannya. Seperti yang diibaratkan oleh Djafar Assegaf. sarana untuk mendapatkan informasi dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. Komunitas yang terdapat di Indonesia sangat banyak, salah satunya

Oleh: Erna Noviana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar merupakan media massa cetak yang menyampaikan informasinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya untuk menjajakan barang dagangannya tetapi juga menyebarkan agama.

BAB I PENDAHULUAN. bukan perlu membutuhkan pemahaman yang menyeluruh. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia yang bermula dari bahasa melayu, terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. bidang otomotif yang disajikan oleh majalah Oto Plus. Majalah ini terbit setiap

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Peranan tersebut, antara lain: untuk menyampaikan beragam informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dalam kehidupan sehari-hari memiliki peranan dan fungsi yang mendasar. Dengan bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dari makhluk-makhluk lain (Poerwadarminta, 2005: 106).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi atau alat interaksi yang digunakan oleh manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat komunikasi. Kridalaksana (1984:28) mengatakan bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dalam mengidentifikasikan diri; percakapan (perkataan) yang baik; tingkah laku yang baik; sopan santun. Jadi bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi melalui perkataan. Seseorang yang akan berinteraksi dengan sesamanya akan menggunakan media bahasa untuk berkomunikasi. Salah satu media yang digunakan adalah surat kabar. Setiap hari masyarakat dapat mengetahui dengan mudah segala peristiwa yang sedang terjadi tanpa melihat langsung peristiwa tersebut hanya dengan membaca surat kabar. Masyarakat juga memperoleh berbagai macam informasi, opini, serta tulisan yang bersifat hiburaan yang terdapat dalam surat kabar. Surat kabar merupakan media massa paling tua dan merupakan salah satu jenis media cetak dalam bentuk tulisan dan gambar/foto yang tidak bergerak. Kelebihan dari media cetak adalah mampu merekam peristiwa yang terjadi di masa lampau sesuai kejadian peristiwa itu diberitakan atau suatu gambar ditampilkan dalam surat kabar. Surat kabar adalah salah satu media yang dapat dijadikan sebagai alat pembinaan bahasa. 1

2 Peranan surat kabar dalam pembinaan bahasa dapat bersifat positif namun dapat juga bersifat negatif. Apabila bahasa yang digunakan oleh pers adalah bahasa yang baik dan terpelihara tentu saja pengaruhnya terhadap masyarakat pembacanya pun baik. Akan tetapi, apabila bahasa yang digunakan oleh pers itu adalah bahasa yang kacau dan tidak terpelihara, maka akan memberikan pengaruh negatif dan merugikan masyarakat. Dalam perkembangannya, media kini menjadi suatu industri yang saling bersaing untuk menarik pembaca sebanyak-banyaknya. Cara industri media menarik perhatian banyak pembaca adalah dengan cara menyuguhkan berita semenarik mungkin dan sedekat mungkin bagi pembaca. Untuk mendekati bahasa yang menarik dan sedekat mungkin dengan pembaca, maka media kerap menyuguhkan berita-berita dengan judul yang sensasional. Berita sensasional harus hebat, memberikan keheranan, kekaguman, ketakjuban atau kengerian. Salah satu teknik sensasionalisme yang sering dipraktikkan media untuk menarik dan mempertahankan minat pembacanya adalah menampilkan unsur sensasionalisme pada berita utama yang diyakini dapat memberi pengaruh pada bagaimana khalayak tertarik pada informasi yang ditampilkan dan di sinilah para jurnalis atau redaktur surat kabar memafaatkan keberadaan disfemia pada lembar berita utama untuk menarik perhatian pembaca yang hanya cukup membaca halaman awal judul pada surat kabar tersebut. Sutarman, 2013:117 mengatakan bahwa, banyak cara yang dilakukan media massa untuk menarik perhatian publik, salah satunya dengan menampilkan judul yang menarik perhatian. Untuk memberi kesan berita yang ditampilkan

3 lugas, berani dan menantang kadang redaksi menampilkan judul yang mengandung desfemia atau ungkapan yang kasar agar mampu membangkitkan emosi pembacanya. Disfemia merupakan pengasaran yaitu kebalikan dari penghalusan, yaitu usaha untuk mengganti kata yang maknanya halus atau bermakna biasa dengan kata yang maknanya kasar (Chaer, 1995:145). Pemakaian disfemia dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan di surat kabar. Pemakaian disfemia dalam surat kabar adalah upaya menggantikan kata yang bernilai rasa positif atau netral dengan kata lain yang dinilai bernilai rasa kasar atau negatif (Ali Masri, dkk, 2001:72). Pemakaian disfemia biasanya terdapat dalam tulisan-tulisan yang bertemakan sosial-politik bahkan tentang kriminalitas yang digunakan untuk mengkritik terhadap pemerintahan bahkan menghujat masyarakat hal itu terjadi karena kebebasan pers seiring dengan lahirnya gerakan reformasi. Setelah terjadi reformasi kebebasan pers dalam menerbitkan setiap berita tidak lagi terbatas. Disfemia berfungsi untuk mengasarkan (pengasaran), disfemia juga digunakan untuk memberi tekanan, tetapi tanpa terasa kekasarannya (Chaer, 1994:145). Selain itu, disfemia sengaja dilakukan untuk mencapai efek pembicaraan menjadi tegas. Hal ini secara otomatis akan mempengaruhi kelaziman pemakaian kata atau bentuk kebahasaan lainnya. Bentuk- bentuk kebahasaan tidak lazim dipakai dalam kesepakatan kelaziman di dalam masyarakat bahasa yang bersangkutan. Selain itu, pemakaian disfemia mengakibatkan kecenderungan-kecenderungan tertentu bila dilihat dari nilai rasa,

4 seperti terasa menyeramkan, mengerikan, menakutkan, menjijikkan, dan menguatkan (Ali Masri,dkk, 2001:72-74) Tidak dapat dipungkiri, dengan semakin maraknya bisnis jurnalistik secara langsung akan membawa konsekuensi semakin gigihnya usaha berbagai media massa untuk menarik atau paling tidak mempertahankan jumlah pembaca atau pelanggannya. Untuk itu, pihak-pihak yang terlibat dalam usaha penerbitan senantiasa berusaha meningkatkan kualitas penerbitannya dengan berbagai upaya. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik pembacanya, yaitu dengan cara pemakaian gaya bahasa di dalam penuangan artikel-artikel berita sehingga berita terlihat lebih menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, pemakaian disfemia sebagai salah satu gaya bahasa sering ditemukan di dalam surat kabar. Dalam dunia media massa cetak khusus pada suat kabar ada fenomena pemberitaan yang disebut dengan surat kabar kuning (yellow paper), penyebutan istilah tersebut merujuk pada surat kabar yang mengabaikan norma dan kaidah jurnalistik dengan menampilkan sisi emosionalisme dan sensasionalisme yang berlebihan. Masyarakat sebagai penerima berita berkepentingan untuk memperoleh informasi dengan cara memahami makna dan maksud yang terkandung dalam bahasa (kata-kata) yang digunakan untuk merepresentasikan informasi tersebut. Karena itulah, bentuk disfemia yang berkembang di media massa saat ini mempunyai kaitan erat dengan perilaku ujaran masyarakat. Semakin besar porsi disfemia yang tampil di media massa semakin buruk pula perilaku berbahasa yang berkembang di masyarakat. Sebagai konsekuensi logis dari kasarnya bahasa, masyarakat akan terbiasa menggunakan kata istilah berdisfemia yaitu penggunaan

5 bahasa yang memberi kesan menguatkan, tegas, meremehkan, menunjukkan kejengkelan, ungkapan tidak sopan yang bersifat anarkis. Surat kabar Posmetro Medan adalah salah satu media cetak yang bergerak di percetakan surat kabar. Posmetro yang mengusung motto: Criminal News Leader konsisten menyajikan berita kriminal, seks, dan supranatural. Posmetro Medan terbit dengan periode tujuh kali seminggu Non Stop. Disajikan setiap pagi dengan berita-berita utama seputar kriminal, seks, dan supranatural. Selain itu Posmetro Medan mengusung isu-isu seputar politik nasional, olahraga, dan hiburan. Dalam harian ini banyak ditemukan penggunaan disfemia. Jurnalis justru sering menggunakan kata-kata yang bersifat kasar atau bersifat penegasan daripada kata-kata yang bersifat biasa atau halus. Kadang-kadang penggantian ini terkesan tidak lazim digunakan, meskipun tidak lazim, penggantian itu sudah mengalami penyesuaian makna dengan konteks kalimat. Berdasarkan uraian di atas, penulis berasumsi bahwa penulisan berita pada surat kabar Posmetro Medan terdapat bentuk-bentuk ungkapan disfemia. Hal ini dapat dilihat pada kata diciduk yang terdapat pada kalimat Hina lambang Negara Sahat diciduk polisi. Kata Diciduk merupakan ungkapan disfemia yang bernilai rasa kasar dan banyak juga pembaca yang kurang memahami makna kata tersebut. Alangkah lebih baik kalau kata diciduk diubah menjadi kata ditangkap yang bernilai rasa lebih sopan atau lebih halus. Ungkapan menggondol pada selain menggondol motor dan enam pasang sepatu, mereka juga mengambil jaket kulit milik saya. Menggondol

6 merupakan ungkapan vulgar atau disfemia. Disfemia dapat menjadi salah satu cara jurnalis untuk menghadirkan bacaan yang dapat menarik minat pembaca untuk membacanya. Usaha atau gejala pengasaran ini biasanya dilakukan orang dalam situasi yang tidak ramah atau untuk menunjukkan kejengkelan. Adapun efek yang ditimbulkan dari pemakaian bentuk disfemia di tengah masyarakat menjadikan sesuatu yang diberitakan terdengar lebih buruk. Selain itu, penggunaan bentuk disfemia dapat mengubah pola pikir masyarakat, seperti menarik simpati bahkan sampai mempengaruhi cara pandang masyarakat, sedangkan kaitannya dengan kesantunan berbahasa, efek pemakaian disfemia membuat pola berbahasa masyarakat menjadi kasar. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti permasalahan ini lebih lanjut. Penelitian ini akan menganalisis penggunaan disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan. Alasan penulis memilih surat kabar Posmetro Medan karena dalam setiap berita yang disampaikan terdapat kata yang mengandung disfemia dalam penegasan makna kata-kata tertentu dan penelitian ini juga belum pernah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, penggunaan disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan ini menarik perhatian penulis untuk dapat mengetahui bentuk-bentuk kebahasaan disfemia yang digunakan, nilai rasa yang ditimbulkan dan makna yang terkandung dalam penggunaan disfemia. Oleh karena itu penulis memilih dan menetapkan judul Disfemia dalam Surat Kabar Posmetro Medan

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian belum pernah dilakukan sebelumnya. 2. Adanya penggunaan disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan. 3. Adanya makna tertentu yang terkandung dalam penggunaan disfemia pada surat kabar Posmetro Medan. 4. Adanya nilai rasa yang terkandung dalam penggunaan disfemia pada surat Harian Posmetro Medan.. 5. Judul berita yang sensasional untuk menarik minat pembaca. C. Batasan Masalah Untuk mencapai kajian yang fokus dan ada sangkut pautnya dengan pokok persoalan, maka penulis melakukan pembatasan masalah pada penggunaan disfemia pada surat kabar Posmetro Medan. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ada maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana realisasi bentuk-bentuk disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan? 2. Makna apakah yang terkandung pada penggunaan disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan? 3. Nilai rasa apakah yang terkandung pada penggunaan disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan?

8 E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui realisasi bentuk-bentuk disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan. 2. Untuk memperoleh makna disfemia yang dipakai dalam surat kabar Posmetro Medan. 3. Untuk mengetahui nilai rasa yang terkandung pada penggunaan disfemia dalam surat kabar Posmetro Medan. F. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua manfaat meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua hal tersebut diurakan satu persatu. 1. Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan ilmu semantik khususnya di bidang disfemia. Selain itu, penelitian juga diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sehingga dapat memperkaya hasil penelitian yang ada. 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini dapat menentukan kebahasaan yang tepat sehingga berita dapat dipahami kalangan masyarakat dan menafsirkan dengan tepat makna yang terkandung dalam pemakaian disfemia.