BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

No: D237-T05P116. Yoga Tantular Rachman ( ) Ahmad Apandi Prodi Akuntansi Universitas Widyatama ABSTRACT

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Deskriptif Rata-rata Standar Deviasi

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DETERMINAN TOTAL ASET BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI JAWA TIMUR TAHUN Anton Sudrajat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. yaitu laporan keuangan triwulan Bank Umum Syaraih selama periode 2006-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

c. Penilaian dapat anda lakukan berdasarkan skalaberikut Jawaban Kurang Setuju Jawaban Setuju ( S ) Jawaban Sangat Tidak Setuju DATA RESPONDEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini, maka diperlukan gambaran mengenai data-data yang digunakan.

DETERMINAN PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PASCA KRISIS KEUANGAN GLOBAL

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, BI RATE DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP PEMBERIAN KREDIT PADA BANK BUMN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

: Sri Hidayati NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MMSI

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA.Tbk CABANG MEDAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PASCA KRISIS KEUANGAN GLOBAL TAHUN 2008

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian asosiatif deskriptif. Metode

Transkripsi:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian nilai residual tersebut diabsolutkan dan dilakukan regresi dengan semua variable independent yang berpengaruh signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% terhadap residual absolute maka terjadi heteroskidastisitas dalam model regresi ini. Uji heteroskedatisitas dapat dilihat pada table 4.8 sebagai berikut: TABEL 5.1. Hasil Heteroskedastitas Uji White F-statistic 0.663768 Prob. F(9,62) 0.7381 Obs*R-squared 6.327747 Prob. Chi-Square(9) 0.7067 Scaled explained SS 31.43176 Prob. Chi-Square(9) 0.0002 Sumber: Hasil data diolah 2016 Dari table 5.1 di atas diketahui bahwa nilai probabilitas Obs*Rsquared adalah 0.7067 lebih besar dari α = 5% (0,05). Maka model ini berarti tidak ada permasalahan heteroskidastisitas atau data dalam penelitian ini bersifat homoskedastisitas. 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dilkukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi) yang signifikan di antara dua atau lebih variable independen dalam model regresi. Deteksi adanya multikolinearitas dilakukan 58

59 dengan menggunakan uji korelasi parsial antara variable independen, kemudian dapat diputuskan apakah data terkena multikolinearitas atau tidak, yaitu dengan menguji koefisien korelasi antara variable independen. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi multikolinearitas antara variable independen dengan variable dependen (Gujarat, 2007: 67). Setelah diolah menggunakan aplikasi Eviews 7.0 maka terlihat hasil sebagai berikut: TABEL 5.2. Hasil Uji Multikolinearitas ROA FDR NPF Pembiayaan R-Squared 0.718886 0.390881 0.364345 0,124913 Sumber: Hasil data diolah 2016 Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai R-Square ROA sebesar 0.718886 nilai FDR sebesar 0.390881, nilai NPF sebesar 0.364345, dan nilai pembiayaan sebesar 0.124913 yang artinya nilai R-Squared setiap variabel lebih kecil dari 0.8 sehingga tidak terjadinya multikoleniaritas. 3. Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Jarque-Bera dengan melihat nilai probability. Jika nilai probability lebih besar dari nilai derajat kesalahan α = 5% (0,05), maka penelitin ini tidak ada permasalahan normalitas atau dengan kata lain data terdistribusi normal. Dan sebaliknya, jika ilai probability lebih kecil dari nilai derajat kesaahan α = 5% (0,05), maka dalam penelitian ini ada permasalahan normalitas atau data tidak terdistribusi dengan normal. Setelah data dioalah menggunkan aplikasi Eviews 7.0 maka terlihat hasilnya sebagai berikut.

60 20 16 12 8 4 0-1.6-1.4-1.2-1.0-0.8-0.6-0.4-0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 Sumber: Hasil diolah tahun 2016 Series: Residuals Sample 2010M01 2015M12 Observations 72 Mean -2.03e-15 Median 0.040296 Maximum 0.548632 Minimum -1.569092 Std. Dev. 0.331746 Skewness -2.357114 Kurtosis 12.13773 Jarque-Bera 317.1663 Probability 0.000000 GAMBAR 5.1. Hasil Uji Normalitas Data Berdasarkan gambar 5.1 uji normalitas menggambarkan bahwa data dalam penelitian ini sudah terdistribusi normal. Terlihat dari nilai probability sebesar 0.000000 lebih kecil dari derajat kesalahan 5% (0,05) tetapi data observasi yang diteliti lebih dari 30 data sehingga model ini dikatan telah normal. 4. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dapat dilakukan dengan statistic Durbin Waston. Uji Durbin Waston mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak terdapat variable lag diantara variable independen. Berikut ini kriteria pengujian durbin Waston.

61 TABEL 5.3. Hasil Uji Autokorelasi R-squared 0.055539 Mean dependent var -0.016338 Adjusted R-squared 0.013250 S.D. dependent var 0.319483 S.E. of regression 0.317359 Akaike info criterion 0.597124 Sum squared resid 6.748028 Schwarz criterion 0.724599 Log likelihood 17.19789 Hannan-Quinn criter. 0.647816 F-statistic 1.313317 Durbin-Watson stat 2.298988 Prob(F-statistic) 0.277358 Sumber: Hasil data diolah tahun 2016 Berdasarkan hasil pengujian Durbin-Watson (DW) pada table 5.3 menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 2.2989 yang akan dibandingkan dengan nilai table menggunakan nilai signifikansi 0.05 dan jumlah sampel 72 serta jumlah variable independen 4 (k = 4). Dengan dl sebesar 1.5029, nilai du adalah 1.7366 maka nialai DW sebesar 2.2989 terletak pada lebih dari du dan kurang dari 4 du yaitu 2,245. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut telah memenuhi kriteria serta tidak mengandung problem autokorelasi. B. Hasil Penelitian 1. Regresi Linier Berganda Pada analisis regresi linier berganda akan ditentukan faktor-faktor manakah yang telah ditetapkan meiliki korelasi terhadap variabel independent. Data yang dipakai pada analisa regresi linier berganda merupakan data mentah dengan menggunakan eviews 7. Model persamaan regresi berganda: Y = a + b 1.X 1 + b 2.X 2 + b 3.X 3 + + b n.x n

62 Pada penelitian ini, faktor yang menjadi variable dependen (Y) adalah Kinerja keuangan yang diproksi dengan Return on Asset (ROA), dan tiga faktor yang menjadi variabel independen, yaitu: X 1 = Pembiayaan (Finance) X 2 = Non Performing Financing (NPF) X 3 = Likuiditas (FDR) TABEL 5.4. Hasil Uji Regresi Liner Berganda Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 7.489226 1.257633 5.955018 0.0000 FDR 0.028667 0.010389 2.759436 0.0074 NPF 0.355671 0.052131-6.822652 0.0000 LOG(FINANCE) 0.630819 0.092020-6.855258 0.0000 R-squared 0.718886 Mean dependent var 1.521389 Adjusted R-squared 0.706484 S.D. dependent var 0.625697 S.E. of regression 0.338985 Akaike info criterion 0.728229 Sum squared resid 7.813925 Schwarz criterion 0.854711 Log likelihood -22.21626 Hannan-Quinn criter. 0.778582 F-statistic 57.96484 Durbin-Watson stat 0.891189 Prob(F-statistic) 0.000000 Sumber: Hasil data diolah tahun 2016 Struktur regresi yaitu pengaruh pembiayaan (X 1 ), NPF (X 2 ), dan FDR (X 3 ) terhadap ROA (Y). Persamaan model regresi sebagai berikut: Y = 7.489226ROA 0.630819LOG(FINANCE) 0.355671NPF + 0.028667FDR Berdasarkan nilai koefisien pada analisis regresi diperoleh nilai R Square pengaruh pembiayaan, NPF dan FDR terhadap ROA sebesar 0.718886 yang menunjukkan besarnya kontribusi pembiayaan, NPF dan FDR terhadap ROA. Hal ini ditunjukka bahwa masih terdapat factor lain yang berpengaruh terhadap ROA sebesar 19.2% yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

63 a. Uji Determinasi (R 2 ) Hasil pengujian koefisien determinasi sebgaimana dapat di lihat pada tabel 5.4 Pada nilai koefisien determinasi R 2 sebesar 0.718886, sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengujian yang dilakukan memberikan hasil baik (goodness of fit). Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa 71,8 % daru ROA dipengaruhi oleh variable pembiayaan, NPF dan FDR. Sedangkan sisanya 19,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini. b. Uji F Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara keseluruhan. Dari hasil analisis regresi diperoleh nilai probabilitas signifikansi dari f-statistik yaitu 0.000000 (table 5.4) karena profitabilitas siginifikan f-statistik < 0,05 (0.000000 < 0.05), maka 0 ditolak dan 1 diterima, artinya pembiayaan, NPF dan FDR secara bersama-sama berpengaruh terhadap ROA, artinya tinggi rendahnya ROA di suatu bank ditentukan oleh pembiayaan, NPF dan FDR. c. Uji T Uji t digunakan untuk menguji signifikansi dari pengaruh variabel bebas terhadapap variabel terikat secara individual/parsial. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut. 1) Uji Hipotesis H0 = Variabel independen pembiayaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA).

64 H1 = Variabel independen pembiayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Berdasarkan hasil model regresi diatas, pada variabel PDRB nilai prob adalah 0.0000 < 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel independen pembiayaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. 2) Uji Hipotesis H0 = Variabel independen NPF tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA). H1 = Variabel independen NPF memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Berdasarkan hasil model regresi diatas, pada variabel NPF nilai prob adalah 0.0000 < 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel independen NPF mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia. 3) Uji Hipotesis H0 = Variabel independen FDR tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan (ROA). H1 = Variabel independen FDR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan (ROA). Berdasarkan hasil model regresi diatas, pada variabel FDR nilai prob adalah 0.0000 < 0,05. Maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel

65 independen FDR mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan syariah di Indonesia C. Pembahasan (Interpretasi) 1. Pengaruh pembiayaan terhadap ROA Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pembiayaan memiliki nilai probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 pada tingkat kepercayaan 5 persen maka variabel pembiayaan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan yang di proksi ROA. Variabel pembiayaan memiliki koefisien regresi sebesar 0.630819 yang artinya apabila ada kenaikan dari variabel pembiayaan akan menyebabkan kenaikan terhadap ROA sebesar 0.630819 persen. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irman Firmansyah (2013) bahwa semakin besarnya pembiayaan yang disalurkan maka laba akan bertambah besar, dimana untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan berbagai income dalam hal ini pemberian pembiayaan dapat diukur salah satunya dengan rasio profitabilitas. Analisis rasio keuangan yang akan digunakan untuk mengukur profitabilitas ialah Return On Asset (ROA) karena rasio ini merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan assetnya. Jual-Beli yang merupakan salah satu metode pembiayaan yang akan diterima pihak bank akan terlihat dari seberapa besar pembiayaan yang disalurkan

66 pihak bank kepada mitranya. Pembiayaan dalam jumlah besar dapat membawa dampak yang menguntungkan bagi pihak bank, jika penyaluran pembiayaan tersebut dalam pengembaliannya berjalan dengan lancar. Dalam arti tidak terjadi pembiayaan bermasalah. Tapi tidak menutup kemungkinan pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat tidak dapat dikembalikan dengan sempurna, artinya akan timbul resiko pembiayaan yang akan dihadapi bank yang akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank itu sendiri sebagai karakteristik dasarnya, diharapkan dapat mendorong peningkatan penyaluran pembiayaan perbankan syariah pada sektor riil dan dapat memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. 2. Pengaruh Non Performing financing (NPF) terhadap ROA Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Non Performing Financing (NPF) memiliki probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 pada tingkat kepercayaan 5 persen maka variabel Non Performing Financing (NPF) secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Asset (ROA). Variabel NPF memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.355671 yang artinya apabila adanya kenaikan dari Variabel NPF akan menyebabkan penurunan terhadap Return on Asset (ROA) sebesar 0.355671 persen. Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Muwardi (2005) menyatakan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Jika kredit bermasalah sangat besar dan cadangan yang dibentuk juga besar

67 berakibat modal bank kemungkinan menjadi negatif sehingga laba yang diperoleh menjadi terganggu. Sehingga bank tidak bisa bekerja dengan efisien dalam mengelola pembiayaannya. 3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap ROA Berdasarkan hasil analisis data diperoleh menunjukkan bahwa variable FDR memiliki probabilitas sebesar 0.0074 < 0,05pada tingkat kepercayaan 5 persen, maka variable FDR berpengaruh signifikan terhadap ROA. Variabel FDR memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.028667 yan artinya apabila adanya kenaikan dari variabel FDR akan menyebabkan peningkatan terhadap Return on Asset (ROA) sebesar 0.028667. Hasil penelitian ini sejalan dengan Suharjono dan Merkusiwati (2007) bahwa FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan yang diproksi dengan ROA. Kondisi ini menggambarkan bahwa kinerja perbankan di BEI pada umumnya efisien, sehingga dapat memaksimalkan nilai pendapatan dari dana yang dipinjamkan kepada masyarakat. Apabila semakin banyak dana pihak ketiga yang dapat dihimpun dari masyarakat, maka semakin besar peluang untuk dapat mendapatkan return dari penggunaan dana tersebut. Upaya yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kinerja bank (ROA) adalah dengan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) melalui peningkatan kepercayaan kepada nasabah, karena dengan kepercayaan ini nasabah akan menyimpan dananya di bank. Apabila besarnya pembiayaan yang diberikan oleh bank namun tidak diimbangi dengan penambahan jumlah

68 dana pihak ketiga (DPK) menyebabkan besarnya piutang yang belum diterima akan mengurangi kas sehingga FDR akan berpengaruh negatif terhadap ROA.