PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, KLASIFIKASI KAP DAN LIKUIDITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang timbul ketika. terjadi karena adanya asimetri informmasi.

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, KLASIFIKASI KAP DAN LIKUIDITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konflik kepentingan antara manajemen (agent) dan pemilik (principal) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRAKTIK INCOME SMOOTHING (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI )

(termasuk Indonesia) mengalami peningkatan 14% dari tahun lalu (LKT, 2011: 18) dan faktor eksternal (2), yaitu suku bunga KPR di Indonesia relatif ren

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Leverage, Dividend Payout Ratio dan Net Profit Margin terhadap Perataan. Laba membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

TINDAKAN PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

BAB I PENDAHULUAN. mengenai laba perusahaan (Amanza dan Rahardjo, 2012). Informasi laba

UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN KECENDERUNGAN PERATAAN LABA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INCOME SMOOTHING. Ni Nyoman Ayu Suryandari,SE.,M.Si.,Ak (Universitas Mahasaraswati Denpasar) ABSTRAK

ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE PRACTICE INCOME SMOOTHING IN MANUFACTURING SECTOR CONSUMER GOODS INDUSTRY LISTED IN BEI (PERIOD )

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I : PENDAHULUAN... 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil pemilihan sampel dengan metode purposive sampling terhadap

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sekaligus menganalisis faktorfaktor

BAB 1 PENDAHULUAN. rangka menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat dan untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di sini akan dijelaskan teori-teori yang mendukung dalam perumusan hipotesis

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN. Peran laporan keuangan tidak hanya berlaku di internal suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA. I G A N BUDIASIH Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Udayana ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup pesat. Sejak adanya paket-paket kebijakan yang. dikeluarkan pemerintah dan adanya UU No. 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

NASIHAH ULYA Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki modal penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

FITRI MARFUNGATUN. Kata Kunci: Financial Distress, Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

ABSTRAK. Kata Kunci : Perataan laba, Cash Holding, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah profitabilitas, financial leverage, ukuran

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Teori Agensi adalah hubungan antara pemilik (principal) dan manajer

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

Dewi Ratna Sari Sri Wahyuni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto ABSTRACT

BAB V PENUTUP. Dari total populasi penelitian 119 perusahaan hanya 35 perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DIPONEGORO BUSINESS REVIEW Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 1-9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK No. 1 (2009 : par 07) laporan keuangan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan alat komunikasi. tersebut diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemegang saham

BAB I. Akuntansi berperan penting dalam menyukseskan kinerja sebuah. perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan Jasa Sektor Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan Yang Terdaftar di BEI

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena praktik perataan laba terjadi juga di pasar modal Indonesia, salah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. II.1.1 Definisi Earnings Management (manajemen Laba)

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada laporan laba rugi (Saidi dalam Christian, 2011). Manajer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP. pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, dan harga saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengantindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

Eva Lestari / Pembimbing Dr. Sri Supadmini SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang

Armanto Witjaksono; Tediyanto

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk pengambilan keputusan adalah laba dalam income statement.

Transkripsi:

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 1-7 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting ISSN (Online) 2337-3806 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, KLASIFIKASI KAP DAN LIKUIDITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA Harris Prasetya, Shiddiq Nur Rahardjo 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedharto SH Tembalang, Semarang 50239, Phone: +622476486851 ABSTRACT The aimed of this study was to examine the influence of size of company, profitability, financial leverage, public accountant office classification, and liquidity toward income smoothing practice among list manufacture companies at Indonesia Stock Exchange on period 2007-2010. The factors being examined were size of company, profitability, financial leverage, public accountant office classification, and liquidity. Index Eckel is used to determine the income smoothing practice The study was using 80 manufacture company listed in Indonesia Stock Exchange, with a period between 2007-2010. The hypothesis were twsted using binary logistic regression to examine the influence size of the company, profitability, financial leverage, public accountant office classification, and liquidity toward income smoothing practice.the result of this study showed that some of the listed manufacturers on Indonesia Stock Exchange committed income smoothing practice. Financial leverage, and liquidity has significant influence to income smoothing. Size of the company, profitability, and public accountant office classification did not have influence to income smoothing. Keywords : Financial ratio, size of company, public accountant office classification, income smoothing. PENDAHULUAN Laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi keuangan, umumnya menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum. Bagian laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai sarana informasi dalam mengambil keputusan ekonomi, salah satu informasi yang biasanya digunakan untuk pengambilan suatu keputusan adalah laba. Menurut Beatie, (1994) dalam Harmastuti (2004), perhatian informasi sering berpusat pada laba perusahaan tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, sehingga cenderung mendorong manajer melakukan manipulasi laba Manipulasi laba biasanya dilakukan dengan mengurangi fluktuasi laba dan memaksimalkan atau meminimalkan laba tergantung motivasi manajer dalam memanipulasi laba tersebut. Bentuk manipulasi laba dengan mengurangi fluktuasi laba bertujuan agar jumlah laba suatu periode tidak terlalu berbeda dengan jumlah periode sebelumnya dengan menggunakan teknik-teknik tertentu untuk memperkecil atau memperbesar jumlah laba dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan normal yang diharapkan pada periode tersebut, sehingga di dalam aliran laba akan stabil antara periode satu dengan periode lainnya (Prasetio.dkk.2002). Praktik perataan laba merupakan fenomena yang umum terjadi sebagai usaha manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan (Nasir dkk., 2002 dalam Budiasih, 2009). Tindakan perataan laba menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan laba menjadi menyesatkan dan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak- 1 Penulis penanggung jawab

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 2 pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, khususnya pihak eksternal. Hasil penelitian mengenai perataan laba telah banyak dilakukan, hasil dari penelitian tersebut tidak memberikan konsistensi yang signifikan terhadap faktor faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan perataan laba seperti ( Suwito dan Arleen, 2005; Juniarti dan Corolina, 2005; dan Budiasih, 2009). Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui konsistensi temuan yang baru dengan menambah faktor-faktor yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, klasifikasi KAP, dan Likuiditas terhadap praktik perataan laba. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Teori agensi adalah hubungan atau kontrak antara prinsipal dan agen. Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-tiap individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Dalam konteks perusahaan, yang dimaksud dengan prinsipal adalah pemegang saham, sedangkan agen adalah manajemen yang mengelola perusahaan (Budiasih, 2009). Dalam kaitannya dengan keagenan, manajemen memiliki lebih banyak informasi internal perusahaan dibandingkan dengan prinsipal, sehingga memungkinkan agen untuk memaksimalkan pemenuhan kepentingan pribadinya dengan cara ilegal yaitu moral hazard dan adverse selection (Hendrikson dan Breda, 2000). moral hazard dapat disebut juga sebagai perilaku menyimpang dari kontrak kerja, sedangkan adverse selection dapat disebut juga sebagai penyimpangan dari penggunaan informasi sesuai yang dikehendaki prinsipal. Informasi akuntansi yang digunakan prinsipal sebagai acuan untuk mengukur kinerja manajer dan juga sebagai dasar pemberian reward membuat timbulnya disfunctional behavior dikalangan manajer dan cenderung melakukan perataan laba dengan memanipulasi informasi sedemikian rupa agar terlihat kinerja manajer terlihat bagus. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Perataan Laba Semakin besar nilai total aktiva perusahaan mencerminkan bahwa perusahaan memiliki harta yang semakin tinggi nilainya, sehingga bisa dikatakan besar kecilnya ukuran suatu perusahaan dapat dilihat dari besar kecil nya nilai total aktiva suatu perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar perusahaan mendapat perhatian terkait kinerja perusahaan, perataan laba dilakukan manajer sebagai bentuk manipulasi laba dianggap tidak memberikan informasi yang sesungguhnya terkait kinerja perusahaan sehingga perusahaan besar yang tergolong mendapat perhatian besar akan membatasi manajer dalam melakukan perataan laba karena jika perusahaan besar terbukti melakukan perataan laba maka akan dapat menjatuhkan nilai suatu perusahaan yang dianggap tidak menyampaikan informasi sesungguhnya yang berdampak pada penilaian kinerja perusahaan. perusahaan yang lebih besar cenderung menghindari kenaikan laba yang drastis karena akan dibebani pajak yang lebih besar, apabila perusahaan melaporkan penurunan laba yang drastis hal ini menunjukan perusahaan sedang mengalami kesulitan atau krisis Semakin besar perusahaan maka semakin besar juga perhatian publik maupun investor yang diberikan terhadap perusahaan terkait informasi kinerja perusahaan, sehingga semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin kecil peluang manajer melakukan praktik perataan laba, sehingga hipotesis yang diajukan adalah: H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba Pengaruh Profitabilitas terhadap Perataan Laba Profitabilitas yang tinggi menggambarkan bahwa kinerja perusahaan baik, sebaliknya tingkat profitabilitas yang rendah menunjukan bahwa kinerja perusahaan mengalami penurunan. Kenaikan dan penurunan inilah yang dihindari manajer terkait penilaian kinerja karena investor lebih menyukai kestabilan maupun peningkatan pendapatan daripada pendapatan yang fluktuatif. Menurut Juniarti dan Corolina (2005) Fluktuasi profitabilitas yang rendah atau menurun memiliki kecenderungan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan perataan laba, hal ini dipicu jika perusahaan dalam menentukan kompensasi bonus berdasarkan pada besarnya profit yang dihasilkan. Menurut Suwito Arleen (2005) profitabilitas merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan mempengaruhi investor untuk membuat keputusan. Semakin besar tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar peluang perusahaan mengalami penurunan 2

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 3 profitabilitas di masa yang akan datang sehingga semakin besar perusahaan mengalami fluktuatif pendapatan yang menyebabkan ketidakstabilan perusahaan dalam memperoleh pendapatan, sehingga semakin besar profitabilitas perusahaan maka semakin besar manajer perusahaan melakukan praktik perataan laba untuk menjaga kestabilan perusahaan dalam suatu pengambilan keputusan H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba Pengaruh Financial Leverage terhadap Perataan Laba Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi kemungkinan besar akan melakukan perataan laba untuk menghindari kerugian, semakin besar tingkat financial leverage maka semakin besar hutang yang berarti semakin besar resiko perusahaan terkait pengembalian hutang sehingga membuat manajemen membuat kebijakan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Semakin besar pendapatan yang ditingkatkan maka semakin besar juga peluang perusahaan mengalami penurunan pendapatan di masa yang akan datang sehingga membuat perusahaan mengalami ketidak stabilan laba yang berdampak pada pengambilan keputusan, sehingga semakin besar tingkat financial leverage maka semakin besar peluang manajer perusahaan melakukan praktik perataan laba untuk memberikan kesan yang baik pada perusahaan dalam mengelola hutang untuk meningkatkan aset maupun pendapatan perusahaan. Menurut Sartono (2001) financial leverage menunjukan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula resiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung melakukan perataan laba. Perusahaan meskipun memiliki hutang yang besar akan bisa diterima investor jika memiliki laba yang stabil dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki laba yang tidak stabil, karena dengan peningkatan hutang yang di ikuti dengan stabilnya laba maka perusahaan dianggap baik dalam mengelola hutangnya dan dalam meningkatkan asetnya sehingga tidak merugikan baik dari investor maupun kreditor, dari penjelasan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah H3 : Financial leverage berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba Pengaruh Klasifikasi KAP terhadap Perataan Laba Kualitas audit yang tinggi biasanya dimiliki oleh KAP yang juga memiliki reputasi tinggi. KAP yang besar biasanya juga menjadikan manajemen mempertimbangkan dalam menentukan kebijakan dalam melakukan pengelolaan atas laba, sehingga nama besar auditor akan menghambat manajemen dalam melakukan perataan laba dan menambah kredibilitas pelaporan laba. Perusahaan yang melakukan perataan laba akan cenderung menghindari penggunaan jasa auditor besar, dikarenakan manajer akan terungkap kecuranganya yang juga akan merugikan manajer itu sendiri dan juga perusahaan, sehingga semakin besar nama KAP yang mengaudit perusahaan maka semakin kecil peluang manajer melakukan praktik perataan laba, sehingga hipotesis yang diajukan adalah H4 : Klasifikasi KAP berpengaruh negatif terhadap praktik perataan laba Pengaruh Likuiditas terhadap Perataan Laba Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan dinilai baik apabila memiliki nilai likuiditas yang tinggi. Semakin besar tingkat likuiditas maka semakin besar peluang manajer melakukan praktik perataan laba. Wibowo dan Diyah (2011) rasio lancar merupakan indikator yang sesungguhnya dari likuiditas perusahaan karena mempertimbangkan hubungan relatif antara aktiva lancar dengan hutang lancar untuk masing-masing perusahaan. Menurut Kuswadi (2005) dalam Wibowo, Diyah (2011) Perusahaan menghasilkan laba berupa deviden yang dibagikan dan laba yang ditahan, laba yang ditahan tersebut akan masuk di aktiva lancar, semakin tinggi rasio lancar menunjukan perubahan laba yang tinggi sehingga perubahan laba yang tinggi dapat menunjukan bahwa perusahaan melakukan manajemen laba, perataan laba yang merupakan bagian dari manajemen laba membuat adanya pengaruh bahwa perusahaan melakukan praktik perataan laba dengan memanipulasi rasio lancar perusahaan dimana perusahaan 3

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 4 dengan nilai rasio yang tinggi memberikan kesan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya. Dari penjelasan diatas maka hipotesis yang diajukan adalah H5 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap praktik perataan laba. METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Perataan laba dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala nominal sebagai ukurannya yaitu perusahaan yang melakukan perataan laba diberi nilai 1, sedangkan perusahaan yang bukan perataan laba diberi nilai 0. Tindakan perataan laba diuji dengan menggunakan indeks Eckel (1981), Eckel menggunakan Coefficient Variation (CV) variabel laba dan penjualan bersih. Indeks Eckel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Eckel, 1981) dalam Suwito, Arleen (2005) Indeks Perataan Laba = CV S dan CV I dapat dihitung sebagai berikut : CV S = CV I = Suatu perusahaan dikelompokan sebagai perusahaan yang tidak melakukan perataan laba apabila : CV S < CV I (Suwito dan Arleen, 2005). Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset (Budiasih 2009)., variabel profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio ROA yaitu laba bersih setelah pajak/total aset (Juniarti dan Corolina, 2005), variabel financial leverage diukur dengan menggunakan rasio DAR yaitu total utang/total aset (Budiasih, 2009), variabel klasifikasi KAP ditentukan dengan menggunakan variabel dummy yaitu dimana perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh Big Four diberi nilai 1, sedangkan perusahaan yang laporan keuangannya tidak diaudit oleh Big Four diberi nilai 0, sedangkan variabel likuiditas dihitung dengan menggunakan rasio lancar yaitu aset lancar/utang lancar Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur diambil dengan menggunakan metode purposive random sampling dengan kriteria dan karakteristik perusahaan sebagai berikut: 1. Perusahaan publik yang telah terdaftar di BEI sampai tanggal 31 desember 2010 2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan untuk periode tahun 2007-2010 dengan lengkap 3. Perusahaan tidak menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan nilai mata uang asing. 4. Perusahaan tidak mengalami kerugian yang berturutan dari tahun 2007-2010. Metode Analisis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi logistic karena variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan variabel dummy (perataan laba) yakni sebagai berikut: Ln = b0 + b1 UP + b2 PRFT + b3 FL + b4 RA + b5 LKD Dimana: p : Praktik perataan laba b0 : Konstanta UP : Ukuran Perusahaan 4

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 5 PRFT : Profitabilitas (ROA) FL : Financial Leverage (Debt to Asset ratio) RA : Klasifikasi KAP LKD : Likuiditas (Current Ratio) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis multivariate dilakukan secara serentak dilakukan kepada kelima variabel independen yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, financial leverage, klasifikasi KAP dan likuiditas dengan menggunakan binary logistic regresion. hasil pengujian menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,036 yang berati model menunjukan nilai 0,05 yang berarti model tidak dapat diterima karena tidak mampu memprediksi nilai observasinya yang berarti terdapat perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya. Kelayakan model regresi dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Uji Fit Tes Hosmer and Lemeshow Step Chi-square df Sig. 1 16.468 8.036 Hasil pengujian multivariate secara serentak dapat dilihat dengan persamaan regresi sebagai berikut: Ln =0.561-0.155UP-4.602PRFT+2.286 FL+0.408 RA+0.183LKD Dari persamaan diatas terlihat bahwa Log odds perusahaan akan melakukan perataan laba secara positif dipengaruhi oleh klasifikasi KAP, financial leverage, likuiditas dan secara negatif dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, profitabilitas, berikut ringkasan pengujian multivariate dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini: Tabel 2 Uji Multivariate Variabel Nilai Signifikansi b Ukuran perusahaan 0.360-0.115 Profitabilitas 0.007-4.602 Financial leverage 0.002 2.286 Klasifikasi KAP 0.235 0.408 Likuiditas 0.024 0.183 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap praktik Perataan Laba Berdasarkan hasil pengujian multivariate diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba hal ini dapat dilihat pada tabel 2 yaitu 0.360 yang menunjukan hasil berupa nilai signifikansi lebih besar 0.05. dengan arah koefisien regresi negatif yakni -115 hasil ini searah dengan yang dihipotesiskan yang berarti semakin kecil ukuran perusahaan maka semakin besar peluang manajer perusahaan melakukan praktik perataan laba. Tidak pengaruhnya ukuran perusahaan dalam penelitian ini kemungkinan disebabkan bahwa manajer perusahaan dalam hal melakukan praktik perataan laba memiliki kepentingan pribadi yang berbeda-beda tanpa melihat apakah perusahaan mereka besar ataupun kecil, yang berarti perusahaan besar maupun kecil memiliki peluang melakukan praktik peratan laba tergantung dengan pribadi manajer perusahaan itu sendiri. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Jatiningrum (2000), Juniarti dan Corolina (2005), Suwito dan Arleen (2005) yang tidak berhasil membuktikan keterkaitan ukuran perusahaan dengan praktik perataan laba Pengaruh Profitabilitas terhadap praktik perataan laba Berdasarkan hasil pengujian multivariate terhadap profitabilitas dapat diketahui pada tabel 2 yang menunjukan hasil 0.007 yakni dibawah signifikansi 5% atau <0.05, yang berarti menunjukan bahwa variabel profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. 5

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 6 dengan arah koefisien regresi negatif yakni -4,602 yang berbeda dengan arah yang dihipotesiskan, yang berarti profitabilitas tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ashari,dkk (1994) yang membuktikan bahwa kecenderungan perataan laba dilakukan oleh perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah, dan sejalan dengan penelitian Juniarti dan Corolina (2005), Suwito dan Arleen (2005) yang membuktikan ketidak terkaitannya profitabilitas dengan praktik perataan laba. Pengaruh Financial Leverage terhadap praktik perataan laba Berdasarkan hasil pengujian multivariate terhadap financial leverage pada tabel 2 menunjukan hasil 0.002 yaitu dibawah signifikan 5% atau < 0.05, dengan arah koefisien regresi positif yakni 2,286 sesuai dengan arah yang dihipotesiskan yang berarti menunjukan hasil dalam penelitian ini bahwa variabel financial leverage berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian Budiasih (2009) yang tidak berhasil membuktikan keterkaitan financial leverage terhadap praktik perataan laba. Pengaruh Klasifikasi KAP terhadap praktik perataan laba Berdasarkan hasil dalam pengujian multivariate pada tabel 2 variabel klasifikasi KAP memiliki nilai 0.235 yakni signifikan diatas 5% atau lebih besar 0.05 dengan arah koefisien regresi positif yaitu 0.408 yang berarti klasifikasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Tidak pengaruhnya klasifikasi KAP terhadap praktik perataan laba menunjukan bahwa tidak menjadi jaminan bahwa KAP dengan nama yang besarpun seperti BIG 4 dalam mengaudit perusahaan membuat manajer untuk tidak melakukan praktik perataan laba yang bahkan justru KAP yang harusnya profesional dalam menjalankan pekerjaan ikut serta berkomitmen dengan perusahaan dalam melakukan kecurangan Pengaruh Likuiditas terhadap praktik perataan laba Berdasarkan hasil pengujian multivariate pada tabel 2 variabel likuiditas memiliki nilai 0.024 yakni signifikansi dibawah 5% atau < 0.05 dengan arah koefisien regresi positif yaitu 0.183 yang berarti likuiditas berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba. Hal tersebut kemungkinan disebabkan kemampuan likuiditas sangat diperhatikan oleh pemilik perusahaan terkait dalam pembiayaan hutang jangka pendek yang dinilai sangat menguntungkan bagi perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya namun tingkat likuiditas yang terlalu tinggi justru dianggap tidak baik mengingat bahwa likuiditas yang terlalu tinggi menunjukan bahwa manajemen buruk dalam mengelola sumber likuiditas sehingga hal tersebut memicu manajer untuk merlakukan perataan laba agar kinerjanya dinilai bagus KESIMPULAN Hasil penelitian ini menunjukan bahwa financial leverage dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap praktik perataan laba, hal ini menunjukan bahwa manajer mempertimbangkan penilaian financial leverage dan likuiditas perusahaan berdasarkan penilaian kinerja yang baik sehingga memicu manajer melakukan perataan laba. sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas,dan klasifikasi KAP tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu peneliti belum mempertimbangkan komponen good corporate governance akibat dari adanya tuntutan perkembangan akibat kecurangan di dunia usaha, peneliti hanya menggunakan perusahaan manufaktur tanpa melihat status proporsi kepemilikan perusahaan apakah dimiliki asing atau lokal. Atas dasar keterbatasan tersebut penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variabel yang terkait dengan good corporate governance seperti komite audit atau dewan komisaris. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan perusahaan selain manufaktur seperti properti, atau keuangan untuk dapat mewakili keragaman keadaan sebenarnya suatu industri. 6

DIPONEGORO JOURNAL OF ACCOUNTING Volume 2, Nomor 4, Tahun 2013, Halaman 7 REFERENSI Ashari, N. Koh H.C., Tan S.L., dan Wong W.H. 1994. Factor Affecting Income Smoothing Among Listed Companies in Singapore,Journal of Accounting and Bussiness Reserch, Vol 24(96). Hal 291-304. Budiasih, Igan. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 4 (1). Januari 2009. Hal 44-50. Harmastuti, Anita. 2004. Analisis Perataan Laba (Income Smoothing); Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan serta kaitannya dengan Return dan Resiko Pasar Saham yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Skripsi. FE UNDIP. Hendriksen, Eldon S dan Michael F. Van Breda. 2000. Teori Akuntansi (Terjemahan) Edisi 5. Interaksa. Jatiningrum. 2000. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perataan Penghasilan Bersih/Laba pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol.2(2). Hal 144-145. Juniarti dan Corolina. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) pada Perusahaa-perusahaan Go Public. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.7(2).Hal 148-161. Prasetio, J.E., S. Astuti & A. Wiryawan. 2002. Praktik Perataan Laba dan Kinerja Saham Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Auditing, vol. 6(2). Hal 45-63. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan, Teori dan Aplikasi. Edisi Ke empat. Yogyakarta : BPFE. Suwito, Edy dan Arleen. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh PerusahaanYang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Wibowo, Hendra dan Diyah, 2011. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Singapura (SGX). The Indonesian Accounting Review, vol. 1(2). Hal 155-178. 7