BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dibangun dengan semangat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak datangnya agama Islam di Indonesia pada abad ke-7 Masehi,

BAB I PENDAHULUAN. Harfiah Baitul Maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti. perkembangannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh Mulya E. Siregar, Direktur Perbankan Syariah Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syari ah, terutama perbankan syari ah. Demikian pula Baitul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank syari ah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengendalikan tujuan perusahaan. Good Corporate Governance yang. seringkali digunakan dalam penerapannya di perusahaan-perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

MANFAAT DAN HAMBATAN DALAM PENGELOLAAN WAKAF UANG * Oleh Drs. H. Asrori, S.H., M.H

BAB I PENDAHULUAN. dan Jawa Timur menjadikan Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA

Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur an dan Hadits Nabi SAW. Atau

BAB IV ANALISIS PERWAKAFAN DI KJKS BMT AL-FATTAH PATI. A. Praktek Perwakafan Uang di KJKS BMT AL-FATTAH Pati

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 1966 di sebuah desa yang kecil, yang tepatnya berada di

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan

BAB IV PRAKTEK PEMBINAAN NAZHIR DI WILAYAH KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK MENURUT PP NO 42 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di era globalisasi baik untuk perusahaan yang di pasar

BAB III PRAKTIK WAKAF BERJANGKA DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG WARU SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang datanya ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. jelas dan tegas dari kehendak Tuhan untuk menjamin bahwa tidak seorang pun. ternyata mampu menjadi solusi bagi kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB 1 PENDAHULUAN. zakat sama dengan perintah sholat. Namun dalam kenyataannya rukun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan telah berperan besar dalam pengembangan dan. pertumbuhan masyarakat modern.baik kegiatan usaha yang berskala besar

BAB I PENDAHULUAN. agama serta etika dalam bermuamalah, yang memberikan nilai keuntungan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil. untuk mengatasi hambatan operasionalisasi BMI tersebut.

PRAKTEK PERWAKAFAN UANG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di KJKS BMT AL-FATTAH Pati)

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wa Tamwil (BMT) yang merupakan jasa keuangan syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. minallah atau dimensi vertikal dan hablum minannas atau dimensi horizontal.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, baik penelitian dengan paradigma kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

ANALISIS PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NO 1 TAHUN 2009 TERHADAP IMPLEMENTASI SETORAN WAKAF YANG DI BANK SYARIAH MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN WAKAF DI KOTA MALANG PASCA PENETAPAN BADAN WAKAF INDONESIA KOTA MALANG. Abdur Rozzaq ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi permasalahan kehidupan, baik yang bersifat material maupun

BAB I PENDAHULUAN. Istilah bank berasal dari kata Italia banco yang berarti kepentingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, Gema Insane, Jakarta, 2001, hlm. Vii

BAB I PENDAHULUAN. meminjam (berhutang) kepada bank atau perusahaan lain. akan dapat menganggu tatanan kehidupan ekonomi yang dudah ada.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dirinya sendiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan dan memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari bank. milik pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi bank

Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 2000, hal. 6. 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian hukum sosiologis atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang sudah mapan. Dalam hukum Islam, wakaf tersebut termasuk

BAB I PENDAHULUAN Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), Yogyakarta: UII. Press, 2005, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghilangkan kesenjangan sosio-ekonomi masyarakat. 1

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB III METODE PENELITIAN. langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data-data yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wakaf merupakan perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

PERATURAN BADAN WAKAF INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN HARTA BENDA WAKAF BERGERAK BERUPA UANG

BAB 1 PENDAHULUAN. pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. Fondasi perekonomian suatu negara berada didalam dunia lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. Eksitensi Bank Syariah, memicu tumbuhnya bank-bank Syariah di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti zakat, infak, shadaqah, hibah, dan wakaf. Lembaga-lembaga ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga-lembaga ekonomi harus melaksanakan pola tersebut agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Hukum perbankan adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Islam adalah masyarakat yang dibangun dengan semangat bersaudara, penuh toleransi antara satu dengan yang lain. Mereka diajari agar hidup saling tolong menolong antara satu dengan yang lain. Hal ini mengidikasikan bahwa orang Islam harus memperhatikan nasib saudaranya yang kurang beruntung. Untuk merealisasikan prinsip ta awun ini, Islam mengeluarkan beberapa aturan berkaitan dengan jaminan sosial terhadap masyarakat yang kurang beruntung, diantaranya adalah pengembangan ekonomi berdasarkan wakaf. 1 Wakaf telah bermula sejak zaman sebelum Rasulullah SAW. Berkaitan dengan wakaf uang pada zaman Rasulullah SAW tidak ada yang dinamakan wakaf uang atau wakaf tunai secara non istituttional mungkin sudah wujud semenjak beberapa abad silam, namun ia tidak populer dikalangan masyarakat dan pemerintah Islam karena institusi wakaf yang dikembangkan oleh lembaga sosial dan negara telah mampu memjawab persoalan wakaf secara komprehensif. 2 Wakaf semenjak dilegalkan pada masa kenabian Muhammad SAW, nuansa utamanya adalah sosial. Di mana orang-orang yang berharta digalakan melakukan kebajikan untuk membantu masyarakat umum yang membutuhkan 2011 1 Http://blog.sunan-ampel.ac.id/fahrurullum/2010/10/18/wakaf-tunai/, Jum at 12 Agustus 2 Ibid, 2011 1

2 pertolongan. Hasil dari wakaf diberikan untuk mereka, dengan demikian secara alami masyarakat akan memperoleh kesejahteraan ekonomi atau kesejahteraan untuk semua masyarakat muslim. Jadi dalam membangun perekonomian umat ia hanya sebagai pelengkap dari sistem yang ada, namun untuk membangun kepentingan sarana umum agar segala sesuatu menjadi lebih efisian dan ekonomis wakaf tunai amat diperlukan. Jadi secara makro wakaf diharapkan mampu mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat. 3 Di Indonesia, dalam memasuki milenium ketiga ini, berbagai elemen masyarakat mencoba mensosialisasikan wakaf uang dengan berbagai cara. Bukan saja tahap sosialisasi ini berjalan tanpa aplikasi, malah sudah ada lembaga tertentu yang mencoba mengaplikasikannya. Institusi yang menangani wakaf uang bisa berupa istitusi berupa istitusi seperti lembaga zakat yang dikelola secara profesional oleh oranng-orang yang memenuhi persyaratan, ia bisa juga dikelola oleh lembaga seperti reksadana dengan syarat-syarat tertentu pula atau oleh suatu institusi yang ditetapkan oleh pemerintah yang bekerjasama dengan bank. Ia bisa berdiri sendiri atau ia juga menjadi bagian dari institusi keuangan lain yang bisa saling membantu untuk peningkatan pendapatan wakaf tersebut. Beberapa alternatif pengaturan misalnya uang yang dikumpulkan digunakan untuk membangun harta wakaf yang sudah ada. Mungkin ada sebidang tanah yang sudah diwakafkan terlebih dahulu, diatas tanah ini tentu lebih baik di bangun klinik, sekolah atau ruko dan sebagainya. Atau bisa saja uang wakaf dibelikan bangunan atau apa saja yang bisa 2011 3 Http://blog.sunan-ampel.ac.id/fahrurullum/2010/10/18/wakaf-tunai/. Rabu, 16 Maret

3 melahirkan keuntungan. Dari keuntungan tersebut pengelola bisa mengeluarkan biaya pengelolaan, bisa membiayai aktifitas sosial bisa memberikan bantuan kepada oang-orang yang membutuhkan. Harta atau uang wakaf ini bisa juga diinvestasikan pada sektor lain yang menguntungkan seperti obligasi syariah. Adanya jaminan bahwa uang modal dari wakaf tidak hilang merupakan prinsip utama yang mesti dipegang. 4 Istilah wakaf uang atau yang sering disebut wakaf tunai memang harus dipopulerkan kembali untuk menciptakan keseimbangan sosial dalam wujud ekonomi, lebih tepat kesejahteraan masyarakat. Wakaf uang memiliki fleksibilitas (keluwesan) dan kemaslahatan besar yang tidak dimiliki oleh benda lain. 5 Wakaf berarti menahan harta untuk dikekalkan wujud bendanya, dan difungsikan untuk aktifitas investasi ekonomi yang bersifat produktif. Harta wakaf tidak berkurang pada penggunaanya untuk kepentingan pemberdayaan masyarkat dalam berbagai bidang kehidupan. 6 Bank BNI Syariah adalah salah satu dari berbagai lembaga keuangan syari ah. Terdapat beberapa produk dan layanan pada perusahaan ini, salah satu diantaranya adalah Wakaf Uang untuk inspirasi kesejahteraan masyarakat dan investasi akhirat. 7 Yang menjadi permasalahannya adalah Bagaimana implementasi wakaf uang yang merupakan produk layanan terbaru di BNI Syariah Cabang 4 http://www.dakwatuna.com/2006/. Kamis, 18 Agustus 2011. 5 Direktorat pemberdayaan wakaf, Paradigma Baruwakaf di Indonesia, (Jakarta: 2007), halm.132 6 Ibid, 136 7 Brosur BNI Syariah Cabang Pekalongan

4 Pekalongan. Untuk itu dalam tugas akhir ini penulis mengajukan judul IMPLEMENTASI WAKAF UANG DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN Dengan demikian kita bisa mengetahui apa itu wakaf uang atau yang sering disebut wakaf tunai, layanan wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan cukup menarik perhatian saya untuk meneliti lebih lanjut, karena layanan wakaf uang ini masih jarang di temui di lembaga keungan lainnya. Di BNI Syariah Cabang Pekalongan ini lah kita bisa mengenal produk dan layanan yang masih langka dan perlu kita ketahui, kenali dan pelajari, yang lebih logis pada dasarnya adalah dampak dari dibolehkannya wakaf uang. Adapun pemilihan judul diatas diantaranya adalah untuk mengetahui bagaimana implementasi wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan, yang merupakan produk layanan terbaru, sehingga penulis sangat berminat dan merasa tertarik dengan permasalahan tersebut. Untuk penelitian produk wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan bekerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dimana nazdir yang akan mewakafkan uangnya di BNI Syariah Cabang Pekalongan tersebut langsung masuk ke rekening BWI yang ada di BNI Syari ah, BNI Syariah Cabang Pekalongan hanyalah fasilitator saja, semua pertanggung jawaban ada di pihak BWI sendiri. 8 Dengan pemilihan topik ini penulis ingin mempopulerkan kembali wakaf uang. Karena biasanya masyarakat lebih mengenal wakaf identik dengan tanah 8 Hasil wawancara dengan CS BNI Syariah pekalongan Bu Sisca

5 atau bangunan saja. Dengan munculnya topik wakaf uang ini, masyarakat dan sekitarnya agar lebih mengenal wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan khususnya. Di BNI Syariah Cabang Pekalongan layanan wakaf tersedia untuk siapa saja dan jaringan luas. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana implementasi wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana implementasi wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan. 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan dari penelitian ini adalah : a. Secara Praktis Kegunaan dari penelitian Tugas Akhir ini yaitu : Bagi penulis untuk menambah wawasan terkait wakaf dalam Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, khususnya wakaf uang. b. Secara Teoritis Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Implementasi Wakaf Uang pada layanan yang diterapkan di Bank BNI Syariah Cabang Pekalongan, sebagai tambahan informasi dan

6 referensi bagi mahasiswa pada khususnya dan semua pihak-pihak yang membutuhkan. D. Penegasan Istilah Adapun Penjelasan tentang penegasan istilahnya adalah sebagai berikut : 1. Implementasi Merupakan kata serapan bahasa asing dalam bahasa Indonesia yang Artinya pelaksanaan atau penerapan. 9 Implementasi wakaf uang disini ada dua yaitu, 10 wakaf berjangka (pengembangan dana yang diwakafkan untuk kesejahteraan masyarakat, sedangkan nilai pokok dana wakaf akan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu, minimal 5th) wakaf abadi (seluruhnya digunakan / diwakafkan untuk kesejahteraan masyarakat). 2. Wakaf Uang wakaf yang diberikan muwakif/wakif (orang yang berwakaf) dalam bentuk uang tunai yang diberikan kepada lembaga pengelola wakaf untuk kemudian dikembangkan dan hasilnya untuk kemaslakhatan umat. 11 3. BNI Syariah Cabang Pekalongan Suatu lembaga keuangan yang berpedoman syariah dan menggunakan prinsip bagi hasil. 9 J.S. Badudu, Kamus Kata-Kata Serapan Dalam Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Kompos : 2003), h. 149 10 Brosur BNI Syariah Cabang Pekalongan 11 http://www.wakaftunai.com/, Rabu, 20 Juli 2011, Rabu, 16 Maret 2011

7 Jadi maksud secara keseluruhan dari judul tugas akhir ini yakni membahas tentang Implementasi Wakaf Uang dan dalam hal ini aspek yang akan diteliti adalah terkait tentang implementasi wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan E. Tinjauan Pustaka Setelah penyusun mengadakan penelitian terhadap literatur-literatur, baik buku maupun karya ilmiah skripsi, tampaknya ada beberapa buku yang mempunyai korelasi tema dengan topik ini. Namun dari penulusuran terhadap beberapa literatur tersebut penyususn menemukan perbedaaan artikulasi pembahasan antara yang dibahas oleh literatur-literatur tersebut dengan tugas akhir ini. Adapun sekripsi yang membahas tentang wakaf dapat penyususn paparkan sebagai berikut: Studi Tentang Pengelolaan Wakaf Tunai Pada Lembaga Amil Zakat Di Kota Yogyakarta oleh Nuzula Yustisia. Dalam sekripsi ini penyususan berkesimpulan bahwa Penerimaan wakaf tunai pada LAZ di kota Yogyakarta belum sesuai dengan konsep penerimaan wakaf tunai pada LKS Penerima Wakaf Uang (PWU). Wakif yang akan mewakafkan uangnya melalui LAZ tidak diharuskan untuk menyatakan kehendak wakafnya secara tertulis dan wakaf uang itu tidak didaftarkan kepada Menteri. Wakaf uang yang diterima bukan sebagai rekening titipan (wadi ah) seperti pada

8 LKS-PWU, namun langsung dikelola oleh LAZ sesuai dengan peruntukan wakaf yang telah ditentukan. 12 Salah satu karya ilmiah yang membahas wakaf adalah karya ilmiah yang berjdudul: "Wakaf Uang Perspektif Hukum Islam" Karya Helmi Juniawan Fauzi. Dalam karya ilmiah ini dikupas tentang perbedaan hukum wakaf uang menurut empat mazhab figh beserta dalil-dalil hukumnya yang digunakan secara umum, sehingga penyusun berkesimpulan bahwa masalah wakaf dikalangan ulama mazhab banyak didasarkan pada ijitihad ulama' yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tradisi masyarakat Islam dimana para ulama empat madzhab tersebut bertempat tinggal. 13 Salah satu karya ilmiah yang membahahas tentang wakaf adalah karya ilmiah yang berjudul: "Wakaf Saham Perspektif Hukum Islam" Karya Arif Muttaqin. Dalam karya ilmiah ini diulas tantang saham pada era ini apakah dapat dijadikan harta wakaf dari tinjauan hukum Islam. Dari analissa penyususn berkesimpulan bahwa saham merupakan benda bergerak yang dapat memberikan keuntungan yang selanjutnya keuntungan tersebut dapat disalurkan guna memenuhi tujuan wakaf sehingga saham dapat dikategorikan sebagai harta wakaf. 14 Kemudian dalam tesis, legalitas wakaf tunai, karya H. Sam ani Sya roni,m.ag. yang menguraikan tentang wakaf tunai dalam perspektif ulama NU dan Muhammadiah kota pekalongan yang didalamnya dijelaskan 12 http://indonesia-admin.blogspot.com/2010/03/urf-sebagai-dasar-penetapanwakaf-uang.html. Di akses pada hari Kamis, tgl 27 Oktober 2011. 13 http://id.f455.mail.yahoo.com/ym/compose?yy=55120&y5beta=yes&y mv=0& y5beta=yes&deldraft=1 - _ftn17. Kamis, 27 Oktober 2011. 14 Sekripsi Arif Muttaqin, Wakaf Saham Perspektif Hukum Islam, 2004

9 mengenai perbedaan pendapat tentang keabsahan wakaf uang tunai. Kebanyakan ulama NU kota pekalongan tidak membolehkan wakaf tunai ini dengan alasan bahwa mereka belum menemukan dalil yang tepat mengenai pelaksanaan wakaf tunai ini, namun mereka bersifat flaksibel. Apabila suatu saat mereka menemukan dalil yang menjelaskan tentang wakaf uang tunai ini mereka akan menerima keabsahan dari wakaf tunai tersebut. Sedangkan menurut ulama muhammadiah kota pekalongan terjadi perbedaan pendapat ada yang membolehkan dan ada yang tidak membolehkan. Yang tidak membolehkan atau melarang mereka berpendapat dari segi esensi wakaf dan bersandar pada nash yaitu hadits dari Ibnu Umar ra. Sedangkan bagi yang dibolehkan mereka mendasarkan pada aspek kemaslakhatan dan tidak ada dalil yang melarang berwakaf dengan uang / wakaf tunai. 15 Sedangkan Judul yang penulis angkat adalah Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan Layanan wakaf uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan yang bekerjasama dengan BWI, secara garis besar sesuai dengan UU No.41 Th.2004 dan telah diimplementasikan bahwa penyerahan wakaf uang dari wakif kepada account Nazhir di Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah dilakukan dengan akad Wadiah (titipan) yang selanjutnya dana yang masuk langsung dimasukan ke rekening BWI dan dikelola langsung oleh BWI. 15 Sam ani, tesis legalitas wakaf tunai (semarang: IAIN Wali songo, 2003)

10 Dengan demikian, keberadaan dana wakaf uang ini akan membuka jalan yang lebih lebar bagi proses pelayanan kepentingan kemanusiaan secara keseluruhan. F. Kerangka Teori Dalam konsep wakaf uang, Wakaf dapat menjadi sumber dana tunai. Dalam konsep ini wakaf di infakkan dalam bentuk uang tunai. Konsep ini memungkinkan paling tidak dua hal. Pertama, wakif tidak perlu memerlukan jumlah uang yang besar untuk di belikan tanah. Wakaf dapat diberikan dalam satuan-satuan yang lebih kecil, misalnya di Indonesia, sebuah sertifikat wakaf yang dikeluaarkan oleh lembaga wakaf resmi, dapat dibayar menurut satuan Rp 5.000,- misalnya. Ini memungkinkan partisipasi atau memperluas jumlah wakif. Kedua, bentuk wakaf dapat berupa harta lancar yang penggunaannya sangat fleksibel, sehingga harta wakaf bisa menjadi modal finansial yang disimpan di bank-bank atau lembaga keuangan. Dalam bentuk wakaf tunai, wakaf dapat berkembang lebih dinamis lagi. 16 Pengertian wakaf uang itu sendiri adalah wakaf yang diberikan muwakif/wakif (orang yang berwakaf) dalam bentuk uang tunai yang diberikan kepada lembaga pengelola wakaf untuk kemudian dikembangkan dan hasilnya untuk kemaslahatan umat. 17 Semangat pemberdayaan wakaf uang semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia, khususnya masyarakat muslim yang relatif masih 16 Acmad Djunaedi dan Thobieb Al-Asyhr, Menuju Era Wakaf Produktif (Jakarta: Mumtaz Publishing, 2007) hlm.71. 17 http://www.wakaftunai.com/. Rabu, 18 Juli 2011

11 tertinggal. Landasan yang digunakan untuk langkah pemberdayaan tersebut adalah pemberdayaan wakaf yang telah dilakukan oleh Negara-negara Musllim Timur Tengah. Langkah pemberdayaan wakaf di Indonesia semakin mantap sejak adanya dukungan pemerintah dengan di keluarkannya Undang Undang No. 41 tahun 2004 tentang wakaf. Selanjutnya masih terdapat pula aturan lain yang mendukung optimalisasi pelaksanaan pemberdayaan wakaf ini dengan adanya UU Otonomi daerah, Kebijakan Moneter Nasional, dsb. 18 Adapun tujuan Wakaf Uang untuk mencapai sasaran-sasaran sebagai berikut: 19 1) Menjadikan perbankan sebagain fasilitator untuk menciptakan Wakaf Uang dan membantu dalan pengelolaan wakaf. 2) Membantu memobilisasi tabungan masyarakat dengan menciptakan Wakaf uang atau wakaf tunai. 3) Meningkatkan investasi sosial dan mentransformasikan tabungan masyarakat menjadi modal. 4) Memberikan manfaat kepada masyarakat luas, terutama golongan miskin dengan menggunakan sumber-sumber yang diambilkan dari golongan kaya. 5) Menciptakan kesadaran diantara orang kaya tentang tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat. 6) Membantu pengembangan Social Capital Market. 18 Acmad Djunaedi dan Thobieb Al-Asyhr, Menuju Era Wakaf Produktif (Jakarta: Mumtaz Publishing, 2007) hlm.49. 19 M. A. Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai ( Jakarta: CIBER-PKTTI-UI, 1999), hlm. 41.

12 7) Membantu usaha-usaha pembangunan bangsa secara umum dan membuat hubungan yang unik antara jaminan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Hal yang penting yang perlu dicatat adalah, bahwa lembaga Nazir ini harus dikelola secara profesional. Untuk itulah, hasil dari pengembangan wakaf yang dikelola secara profesional dan amanah kemudian dipergunakan secara optimal untuk keperluan sosial. 20 G. Metode Penelitian 1. Sifat Penelitian a. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian dalam Tugas Akhir ini adalah penelitian lapangan (Field Research) artinya data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan mengambil dari berbagai sumber dan literatur yang terkait dengan rumusan masalah kemudian hasil penelitian tersebut dilengkapi dengan data yang diperoleh dari studi pustaka. 21 Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis pendekatan kualitatif yaitu pendekatan penelitian yang menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Dari penelitian ini akan diperoleh suatu 20 M. A. Mannan, Sertifikat Wakaf Tunai ( Jakarta: CIBER-PKTTI-UI, 1999), hlm.43 21 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 8

13 data deskriptif yang menggambarkan suatu karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. 22 Dengan pendekatan kualitatif ini penulis akan memberikan suatu gambaran mengenai wakaf uang dalam bentuk kalimat dan paragraf sehingga akan diperolah suatu kesimpulan berupa uraian tentang Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini merupakan penggabungan dari penelitian lapangan (Field reseach) artinya data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan dengan mengambil dari berbagai sumber dan literature yang terkait dengan rumusan masalah kemudian hasil penelitian tersebut dilengkapi dengan data yang diperoleh dari studi pustaka. 23 2. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah BNI Syariah Cabang Pekalongan yang berada di Jalan Pemuda 5254 Pekalongan, karena BNI Syariah salah satu Bank Syariah yang bekerjasama dengan Badan Wakaf untuk layanan wakaf uang. 3. Sumber Data Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan penulis adalah: 22 Ibid, hlm. 5 23 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 6

14 a. Sumber data primer Adalah data utama yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan pihakpihak terkait yang mengetahui tentang masalah yang sedang dibahas yaitu terkait dengan Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah cabang Pekalongan Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan Ibu Sisca selaku Customer Servive (CS) di BNI Syariah cabangn Pekalongan. b. Sumber data sekunder Adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya yaitu diperoleh lewat pihak lain, bukan dari subyek penelitian. Data sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia, serta arsip-arsip resmi. 24 4. Metode Pengumpulan Data a. Observasi Observasi adalah tekhnik pengamatan yang didasarkan atas pengamatan sendiri. Pengamatan tersebut memungkinkan peneliti untuk mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data. 25 2006), hlm. 174 24 Anwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 91 25 Le xy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Ramaja Rosdakarya,

15 Dalam tekhnik observasi ini peneliti mengamati hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti yaitu mengamati tentang Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan. b. Wawancara Tanya jawab yang dilakukan oleh seorang dengan responden tunggal, atau tanya jawab perseorangan. 26 Wawancara ini dilakukan dengan cara peneliti menanyakan langsung secara umum saja tentang keinginannya kepada responden atau dengan pihak-pihak terkait lainnya yang berkaitan dengan layanan Wakaf Uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan ibu Siska selaku Customer Service (CS). c. Dokumentasi Dokumentasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dengan gambar, tulisan atau lainlain. Dalam hal ini data-data yang diambil berupa arsip-arsip tentang Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah cabang Pekalongan. 27 5. Metode Analisis Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya dalam mengambil kesimpulan, maka metode analisis data yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif dan analisis. 26 Yandiyanto,Kamus Umum Bahasa Indonesia,Bandung:M2S, 1996. h lm.678 27 Husein Umar, Reseacrch methods in finance and Banking, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000), hlm. 118

16 Metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. 28 Atau data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka, hal ini disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. 29 Metode analisis data merupakan suatu metode dimana data yang dikumpulkan hanya sebagai gambaran atau pandangan, kemudian dari gambaran tersebut dibuat narasi atau kalimat sendiri yang hanya untuk menjawab rumusan masalah. Dengan metode ini penulis mengungkapkan Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah Cabang Pekalongan yang dikaitkan dengan teori-teori umum. H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dalam penulisan, maka penulis Tugas Akhir ini akan membagi menjadi lima bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub yang menguraikan isi bab, yang mana antara bab I sampai dengan bab terakhir 1998), h.6 28 Mohammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta : Gahlia Indonesia, 1998), hlm. 63 29 Lexy j. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

17 merupakan uraian yang berkesinambungan. Adapun sistematikannya adalah sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Isi pendahuluan ini merupakan penjelasan-penjelasan erat sekali hubungan dengan masalah yang akan dibahas dengan bab-bab dengan rincian (1) Latar belakang masalah, bagian ini penulis menerangkan kerasionalan suatu topik yang dinyatakan pada judul Tugas Akhir itu diteliti dengan menggunakan argumentasi serta diuraikan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan, (2) rumusan masalah, sebagai upaya penulis untuk menyatakan secara tersuratpernyataan-pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya,sehingga jelas dengan batasan masalah yang akan diteliti, (3) tujuan dan kegunaan penelitian, adanya penelitian ini penulis perlu menguraikan tentang maksud,tujuan dan kegunaan penelitian dan hal yang ingin dicapai untuk menjaga konsistensi dalam perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, (4) penegasan istilah, agar lebih memudahkan pemahaman dan menghindari kesalahfahaman dalam penafsiran terhadap judul maka penulisan penegasan istilah ini dianggap perlu oleh penulis, (5) tela ah pustaka, dibagian ini penulis tunjukan untuk menjelaskan posisi riset dari penelitian penulis yang berisi perbandingan riset terdahulu yang relevan dengan masah yang diteliti dengan penelitian penulis sendiri, (7) metode penelitian, pada poin ini penulis menjelaskan tata cara

18 penelitian yang akan penulis lakukan agar memudahkan dalam proses penellitian, (8) sistematika penulisan, dalam hal ini penulis memuat urutan hal-hal yang dimuat dalam tugas akhir, mulai dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Bab II : Landasan teori berisi tentang Bab ini penulis menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulis agar didapat gambaran yang jelas yang berkaitan dengan judul tugas akhir yang diambil yaitu implementasi wakaf uang, terutama yang berkaitan dengan objek yang diteliti oleh penulis, yaitu konsep dasar wakaf uang (meliputi : pengertian, Prinsip dasar dan landasan operasional wakaf uang), jenis-jenis, rukun dan syarat wakaf uang, mekanisme pengelolaan dana dan investasi wakaf uang dan manfaat dan resiko dari wakaf uang. Bab III : bab ini berisi maslah profil dari tempat penelitian yaitu BNI cabang Pekalongan yaitu meliputi Gambaran umum BNI Syariah cabang Pekalongan, berisi tentang : Sejarah berdirinya BNI Syariah cabang Pekalongan, Visi dan Misi BNI Syariah cabang Pekalongan, Jenisjenis Produk BNI Syariah cabang Pekalongan, Struktur Organisasi BNI Syariah cabang Pekalongan, Mekanisme pengelolaan dana wakaf uang di BNI syariah cabang Pekalongan.

19 Bab IV : Analisis dan Pembahasan Analisis data, pembahasan hasil analisis,jwaban atas pertanyaanpertanyaan yang disebut dalan rumusan masalah, serta menilai Judul Implementasi Wakaf Uang di BNI Syariah cabang Pekalongan. Bab V : Penutup Merupakan bagian akhir dari penulisan Tugas Akhir (TA) yang berisi tentang : Kesimpulan dan saran-saran setelah melakukan penelitian dan menyusun tugas akhir ini.