Lampiran 1. Peta Lokasi

dokumen-dokumen yang mirip
KEBERHASILAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN DAMPAK PERUSAHAAN

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

BAB V. STRATEGI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. DALAM MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB VI. HUBUNGAN FAKTOR INDIVIDU DAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

BAB VII OPINI PUBLIK TENTANG PT. INDOCEMENT. TUNGGAL PRAKARSA Tbk.

EFEKTIVITAS ORGANISASI DAN IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK. Oleh: Annisa Rahmawati I

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROFIL DESA Kondisi Geografis

PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM CSR DEPARTEMENT. 1. Bagaimana sejarah perusahaan mulai melaksanakan CSR? Kapan mulai mengimplementasikan CSR?

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

LAMPIRAN I KUESIONER. Diisi oleh peneliti Nomor Responden : Hari/tanggal Pengisian : Parthogi S S

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

HASIL KAJIAN DAN REKOMENDASI ASPEK BIOFISIK HUTAN KOTA LANSKAP PERKOTAAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB VI PARTISIPASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

Dairi merupakan salah satu daerah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

9. Secara singkat gambaran usaha pembuatan bag log pada Responden Bersangkutan:

BAB V PENUTUP. Sebagaimana dirumuskan dalam fokus penelitian, studi ini ingin. mengetahui apa dan bagaimana kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

TABEL FREKUENSI DAN HASIL UJI CROSSTABS

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL KONVERSI TANAMAN KAYU MANIS MENJADI KAKAO DI KECAMATAN GUNUNG RAYA KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keberhasilan dalam mencapai tujuan perusahaan merupakan prestasi

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Berdasarkan UNFPA (2003) dalam Population and Development Strategies Series

Departemen Arsitektur Lanskap Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

Lampiran 2: Dokumentasi Penelitian

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

STRATEGI PENGUATAN KELOMPOK TANI DALAM PENGEMBANGAN USAHA NOVRI HASAN

I. 0PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

PERSEPSI MASYARAKAT SEKITAR TERHADAP AKTIVITAS PT. IKPP MILLS TANGERANG

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang dibina oleh Kementerian Kehutanan. Koperasi ini didirikan pada tahun 1989.

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kota-kota seluruh dunia.

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. perkebunan, khususnya pada sektor tanaman karet. Penduduk di Desa Negeri

BAB I PENDAHLUAN. PT indah kiat merupakan salah satu perusahaan kertas yang sangat populer

BAB 14 INSTRUMEN PENELITIAN STUDI KELUARGA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati

Mendung menggantung menyelimuti langit Desa Medowo Kecamatan Kandangan, saat kami memasuki area salah satu perkebunan andalan di Kabupaten Kediri.

kepemilikan lahan. Status lahan tidak jelas yang ditunjukkan oleh tidak adanya dokumen

EVALUASI PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PT JAMSOSTEK (PERSERO) (Kasus Pelatihan Penggunaan Mesin Jahit High Speed oleh PT Jamsostek

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

Kisi-kisi instrumen Perusahaan

Kuesioner Penelitian

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Mulai. Sistem Pengolahan Sampah Organik dan Anorganik. Formulasi Masalah. Menentukan Tujuan sistem. Evaluasi Output dan Aspek

BAB I PENDAHULUAN. tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Selama ini sebagian besar

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

Lampiran 1. Komposisi Limbah yang Dihasilkan dari Proses Produksi Tahu No. Tahapan Limbah Cair (liter) Limbah Padat (kg) Pabrik 1 Pencucian 262,5 -

Lampiran 1 INSTRUMEN PENELITIAN

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

PENGARUH KONTRIBUSI EKONOMI DAN SUMBERDAYA PRIBADI PEREMPUAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM RUMAHTANGGA

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA

Baru dapat 1,5 kilogram kotor, kata Tarsin dalam bahasa Jawa, akhir Maret lalu.

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

taman, dua petugas penyapu jalan utama, dan dua petugas UPS Mutu Elok.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY KAMPUNG SIAGA INDOSAT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KUESIONER PENELITIAN STUDI IMPLEMENTASI PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEJAHTERAAN TARGET GROUP

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

I PENDAHULUAN. pertanian yang dimaksud adalah pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan.

ANALISIS PENYERAPAN TENAGA KERJA PERDESAAN LAHAN KERING BERBASIS PERKEBUNAN

Kepada Yth. Bapak/Ibu/Responden Warga Pematang Raya, Sondi Raya Merek Raya

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KEMBANG KOL

IV. KEADAAN UMUM DESA GEDANGAN. A. Letak Geografis, Batas dan Kondisi Wilayah. Purwodadi. Kabupaten Grobogan terletak pada sampai Bujur

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

V. PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR

KUESIONER PENELITIAN Corporate Social Responsibility

NILAI ANAK, STIMULASI PSIKOSOSIAL, DAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 2-5 TAHUN PADA KELUARGA RAWAN PANGAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA, JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

Korelasi buah apel impor

I. PENDAHULUAN. Pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, setiap insan

BAB I PENDAHULUAN. perumahan menjadi gersang dan panas (Oloan, 2011). cara bertahan hidup yang paling awal (Aninditya, 2014).

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

Penulis melakukan wawancara dengan Bapak H.Siman yang Menjabat Sebagai Kepala Urusan CSR PTPN IV

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

I. PENDAHULUAN. dan jasa menjadi kompetitif, baik untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. kerja bagi rakyatnya secara adil dan berkesinambungan.

INSTrrUT PERTANIAN BOGBR JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

Lampiran 1. Kuesioner Petani

Transkripsi:

Lampiran 1. Peta Lokasi

66 Lampiran 2. Daftar Peserta Program No. Nama JenisKelamin RT/RW 1 MAI L 04/08 2 JNI L 04/08 3 ASP L 04/08 4 DHW L 04/08 5 AMD L 03/04 6 ABS L 05/05 7 NDN L 05/07 8 MTN L 05/05 9 EDG L 06/08 10 IRW L 04/08 11 SPR L 04/08 12 JJI L 04/08 13 APD L 04/08 14 SKR L 04/08 15 AWG L 03/07 16 HHN L 06/08 17 SBR L 04/08 18 SMS L 05/05 19 AMR L 05/07 20 HCC L 03/07 21 SHD L 02/07 22 DDG L 05/08 23 OHM L 04/07 24 ABN L 05/08 25 ARM P 05/05 26 MSR P 05/05

67 Lampiran 3. Kuesioner KUESIONER Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pembangunan Berkelanjutan 1 Nama Responden 2 Jenis Kelamin 3 Usia 4 Alamat Responden 5 Tingkat Pendidikan 6 Lama Tinggal di Desa 7 Mata Pencaharian 8 Pekerjaan Sekarang Karateristik Responden Kampung : RT : RW: a. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD b. Lulus SD c. Lulus SMP d. Lulus SMA e. Kuliah Tapi Tidak Tamat f. Sarjana/Pascasarjana a. Kurang dari 1 tahun b. 1-5 tahun c. 5-10 tahun d. Lebih dari 10 tahun a. Pertanian (berhenti di sini) b. Bukan Pertanian (lanjut ke pertanyaan selanjutnya) a. Pengusaha b. Jasa c. Pendidik d. Lainnya... Tingkat Peluang Kerja No Pernyataan Ya Tidak 9 Pekerja kebun jarak berasal dari desa 10 Pekerja kebun jarak tidak berasal dari luar desa 11 Lowongan bekerja di kebun jarak diinformasikan secara luas 12 Semua warga desa berhak menjadi pekerja di kebun jarak 13 Pekerja di kebun jarak adalah kaum pria dan wanita

68 No Pernyataan Ya Tidak 14 Keberadaan kebun jarak mengurangi pengangguran yang ada di desa 15 Perkebunan jarak membuka lowongan pekerjaan setiap saat 16 Perkebunan jarak menetapkan syarat tertentu untuk menjadi pekerja Tingkat Peluang Usaha No Pernyataan Ya Tidak 17 Muncul pedagang asongan setelah adanya program penanaman jarak 18 Muncul toko-toko kelontong setelah adanya program penanaman jarak 19 Muncul pedangang makanan setelah adanya program penanaman jarak 20 Muncul toko pertanian setelah adanya program penanaman jarak 21 Muncul KUD setelah adanya program penanaman jarak Tingkat Kepedulian terhadap Lingkungan No Pernyataan Ya Tidak 22 Penanaman pohon jarak menggunakan sistem pertanian tumpang sari 23 Jarak tanam antar pohon ialah 40x40 24 Penyiangan pohon jarak dilakukan setiap 1 bulan sekali 25 Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik 26 Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik 27 Biji jarak diolah menjadi minyak jarak 28 Minyak jarak diolah menjadi biofuel 29 Bungkil jarak dimanfaatkan sebagai pupuk Tingkat Partisipasi No Pernyataan 30 Saya mengetahui tentang rencana program penanaman jarak PT ITP 31 Saya diikutsertakan oleh pihak PT ITP dalam perencanaan program 32 Saya mengetahui tentang pelaksanaan program penanaman jarak Ya Tidak

69 PT ITP 33 Saya ikut terlibat dalam pelaksanaan program penanaman jarak ini 34 Saya mengetahui tentang evaluasi program penanaman jarak 35 Saya diikutsertakan oleh perusahaan dalam evaluasi program penanaman jarak 36 Saya dimintai pendapat/saran dalam perencanaan program 37 Saya dapat memberi saran dalam perencanaan program, tetapi keputusan tetap berada di tangan pihak PT ITP 38 Saya diberitahu informasi-informasi tentang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan program penanaman jarak 39 Saya dimintai pendapat/saran tentang bagaimana pelaksanaan program penanaman jarak 40 Saya diberitahu informasi, hak dan kewajiban dalam proses evaluasi program penanaman PT ITP 41 Saya dimintai pendapat atau saran seputar proses evaluasi program 42 Saya bisa memberi saran evaluasi program, namun pengambilan keputusan ada pada perusahaan 43 Saya bisa bernegosiasi dan bersama-sama mengatur perencanaan dengan pihak PT ITP 44 Dalam proses perencanaan tersebut, peserta program mendominasinya 45 Peserta program diberi kewenangan dan kebebasan mengatur perencanaan program penanaman jarak 46 Peserta program selanjutnya dapat bernegosiasi dan bersamasama mengatur pelaksanaan program penanaman jarak dengan pihak PT ITP 47 Peserta program mendominasi keputusan pelaksanaan program terhadap pihak perusahaan 48 Peserta program penanaman jarak diberi kewenangan dan kebebasan dalam melaksanakan program tersebut 49 Sementara proses evaluasi dilaksanakan bersama-sama oleh peserta program dan perusahaan 50 Dalam evaluasi tersebut, para peserta program mendominasi suara dan keputusan-keputusannya 51 Peserta program diberikan kewenangan besar dan kebebasan dalam mengatur evaluasi program penanaman jarak tersebut

70 Persepsi mengenai Tingkat Pencemaran Udara No Pernyataan Ya Tidak 52 Pohon jarak dapat mengurangi polusi udara 53 Polusi udara berkurang setelah adanya pohon jarak 54 Udara menjadi segar setelah adanya pohon jarak Tingkat Keresahan Sosial No Pernyataan Ya Tidak 53 Akibat adanya program penanaman jarak, intensitas protes warga terhadap perusahaan berkurang 54 Akibat adanya program penanaman jarak, warga membicarakan hal buruk tentang perusahaan 55 Akibat adanya program penanaman jarak, masyarakat tidak mendukung aktivitas perusahaan di desa 56 Akibat adanya program penanaman jarak, masyarakat tidak ikut serta dalam aktivitas perusahaan di desa

71 Lampiran 4. Panduan wawancara mendalam PEDOMAN WAWANCARA MENALAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DEPARTMENT Informan : Pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hari/Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : Nama dan Umur Informan : Jabatan : 1. Bagaimana sejarah PT ITP mulai melaksanakan CSR? Kapan mulai mengimpelementasikan CSR? 2. Berasal dari manakah dana untuk melaksanakan CSR? Berapa persen ana yang dialokasikan? Apakah setiap tahunnya sama ataukah tidak? Mengapa? Bagaimana mekanisme persetujuan dilaksanakan CSR oleh perusahaan? 3. Bagaimana mekanisme survey dalam melaksanakan CSR di suatu tempat? Berapa lama? Dibantu dengan siapa? 4. Cara apa saja yang biasa digunakan dalam mencari kebutuhan masyarakat? Kendala apa saja yang dialami saat hendak melaksanakan CSR di suatu tempat? 5. Program apa saja yang pernah dilakukan oleh perusahaan? Kapan? Apa namanya? Apa saja bentuk programnya? Dimana dan siapa sasarannya? 6. Sektor apa saja yang menjadi prioritas atau sering dilakukan perusahaan dalam menjalankan CSR? Mengapa? 7. Apakah ada pihak yang membantu/bermitra dalam pelaksanaan CSR? Siapa dan mengapa? 8. Apakah masyarakat dilibatkan dalam tahapan-tahapan pelaksanaan CSR? Sampai sejauh mana? Mengapa? 9. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi program CSR yang pernah dilaksanakan? Apakah hasil evaluasi dijadikan masukan untuk program berikutnya? 10. Terkait dengan program sustainable development, mengapa CSR PT ITP membuat program demikian? 11. Apa dampak yang dirasakan setelah adanya program tersebut? Mengapa?

72 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Informan : Petani Peserta Program Penanaman Jarak Pagar Hari/Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : Nama dan Umur Informan : Jabatan : 1. Kapan pertama kali dilakukan sosialisasi penanaman jarak pagar? Bagaimana caranya? 2. Mengapa dilakukan penanaman jarak pagar? 3. Mengapa Bapak/Ibu mau ikut kegiatan ini? Sejak kapan bergabung? 4. Pada tahap perencanaan, apakah melibatkan masyarakat setempat? Jika tidak, mengapa? 5. Bagaimana tahap implementasi penanaman jarak pagar? 6. Bagaimana tahap evaluasi penanaman jarak pagar? 7. Bagaimana pandangan petani jarak pagar terhadap PT ITP? 8. Bagaimana caranya agar dapat ikut menanam jarak pagar? 9. Apakah ada supervisi dari pihak CSR PT ITP terhadap penanaman jarak pagar? 10. Apakah keberadaan jarak pagar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa Lulut? 11. Apakah dampak penanaman jarak pagar bagi masyarakat Desa Lulut? 12. Apa harapan Bapak/Ibu dari kegiatan penanaman jarak pagar? 13. Bagaimana kontribusi dan dukungan pemerintah desa terhadap kegiatan ini?

73 Lampiran 5. Dokumentasi Gambar 1 Buah jarak pagar Gambar 2 Biji jarak yang sudah kering Gambar 3 Mesin pemecah buah jarak Gambar 4 Pohon jarak pagar Gambar 5 Minyak hasil buah jarak Gambar 6 Penanaman secara tumpang sari

74 Gambar 7 Kebun jarak pagar Gambar 8 Persemaian jarak pagar

75 Lampiran 6. Makalah PROGRAM PENANAMAN JARAK PAGAR OLEH PT ITP PT ITP ada di Desa Lulut sejak tahun 1973, namun penanaman jarak mulai dilakukan pada tahun 2007 sebagai program penghijauan yang dilakukan oleh PT ITP. Program penanaman jarak oleh PT ITP di lakukan di beberapa desa seperti Desa Lulut, Desa Leuwi Karet dan Desa Tegal Panjang. Desa Lulut yang dijadikan tempat penanaman jarak karena desa ini merupakan desa ring satu untuk PT ITP. Selain itu Lulut menjadi pusat konsentrasi penanaman jarak karena memiliki lahan yang luas dan tanah yang cukup baik. Tujuan awal program ini merupakan penghijauan kembali lahan bekas tambang serta usaha keikutsertaan PT ITP dengan program pemerintah yaitu penanaman jarak. Lahan penanaman jarak ini sebenarnya adalah Gunung Cise eng yang ditambang oleh PT ITP. Kemudian lahan bekas tambang ini dijadikan sebagai perkebunan jarak. Sebelum adanya penanaman jarak, tanah tersebut ditanami secara tumpang sari oleh warga. Kemudian dengan adanya program tersebut, masyarakat disosialisasikan dan diberi pengarahan selama dua minggu untuk pengosongan lahan. Sebagai gantinya, masyarakat diberikan kebijaksanaan berupa uang. Pada saat itu, kepala desa juga berpesan kepada pihak perusahaan bahwa apabila tanah ingin diambil, maka setiap orang yang bercocok tanam di tanah perusahaan tersebut tidak boleh diganggu. Hingga pada akhirnya pekerja yang ada di kebun jarak diambil dari lingkungan Desa Lulut dan tidak memakai orang luar. Pekerja di kebun jarak Desa Lulut semuanya adalah bapak-bapak, namun untuk di Desa Tegal Panjang, ibu-ibu pun turut bekerja. Hal ini disebabkan oleh jenis tanah di Desa Lulut yang kurang cocok untuk diolah wanita. Saat sosialisasi pada warga bahwa tempat menanam jarak dapat juga ditanami dengan palawija, namun pada kenyataannya sekarang tidak bisa. Proses penanaman jarak dilakukan oleh para pekerja mulai dari pembersihan lahan, pembuatan lubang, menanam jarak, perawatan serta pemanenan. Setelah itu kemudian buah jarak akan dijemur dan dibersihkan cangkangnya. Setelah dibersihkan, biji akan dipres dan menghasilkan minyak jarak. Selama ini sudah 16 drum yang dihasilkan oleh kebun jarak di Desa Lulut. Sisa cangkang pun masih bisa dimanfaatkan Menurut penelitian, cangkang jarak ini dapat dijadikan sebagai pupuk ataupun untuk pembakaran. Pada awalnya tanaman jarak ini diharapkan dapat menghasilkan dua kg buah per pohonnya selama 30 tahun. Namun ternyata hasil optimal pohon jarak ini hanya terjadi pada tahun pertama dan kedua saja. Setelahnya, hasil buah terus menurun. Tanaman jarak sudah tidak efektif karena tidak tahan dengan cuaca sehingga banyak yang mati. Untuk proses pemberian obat, biasanya

76 obat yang diberikan ialah bubur california, decis dan juga campuran daia dan sepin. Semua bahan-bahan dari pupuk, obat dan saprotan lainnya disediakan langsung oleh PT ITP dengan syarat pemberian proposal. Upah yang diberikan pada pekerja berkisar antara Rp 140.000,00-Rp 200.000,00. Upah di kebun jarak juga tidak seberapa namun karena keterbatasan usaha maka pekerjaan tersebut tetap diambil. Sebenarnya, tanaman jarak sendiri kurang bermanfaat bagi masyarakat. Setelah adanya penanaman jarak, masyarakat menjadi bekerja serabutan. Padahal sebelumnya, pertanian merupakan komoditas utama Desa Lulut melalui hasil buah-buahan. Selain itu, adanya rasa memiliki tempat ini membuat para petani tetap bekerja di kebun jarak ini. Program jarak ini termasuk dapat mengurangi pengangguran, karena pekerjanya biasa berumur 50 tahun ke atas yang notabene sudah tidak dapat bekerja lagi di luar. Informasi mengenai pekerjaan ini didapat melalui mulut ke mulut. Siapa saja boleh menjadi pekerja asalkan masih sehat. Namun biasanya pekerja yang lebih bertanggung jawab adalah pekerja yang datang sendiri ke kebun ketika dibutuhkan pekerja. Evaluasi dengan pihak perusahaan dilakukan seminggu sekali untuk melaporkan apa saja yang telah dikerjakan dan yang belum serta menentukan apa saja yang akan dilakukan di minggu ke depan. Bentuk protes warga pernah terjadi ketika lapangan bola desa diganti untuk kebun jarak, namun warga telah diberikan kompensasi atas pergantian tersebut. Namun hal tersebut dapat diredam oleh koordinator desa.

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 26 Desember 1991. dari pasangan Bobby Wenas dan Budiarti Rahyanto. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMAK Sang Timur Jakarta dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk InstitutPertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, penulis juga memiliki pengalaman sebagai Asisten Praktikum Matakuliah Dasar-Dasar Komunikasi (2011-2012) dan Matakuliah Psikologi Sosial (2012). Penulis juga pernah menjadi anggota dari Divisi Jurnalistik HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) pada tahun 2011. Untuk kegiatan kemahasiswaan, penulis aktif dalam Persekutuan Mahasiswa Kristen di Komisi Pelayanan Anak, khususnya untuk Panti Asuhan Bina Harapan.