BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

520 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. (5)Instrumen Penelitian, (6) Prosedur Penelitian, (7) Analisis Data, dan (8)

Nilai-nilai Ajaran Kepercayaan terhadap Tuhan YME sebagai Rujukan Pembentukan Karakter Bangsa MAJELIS LUHUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

MENUMBUHKAN KARAKTER PADA ANAK MELALUI TUTORIAL SIMULASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

BAB III DESAIN/PENDEKATAN PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah yang berusaha menelaah kembali

ANALISIS NILAI-NILAI BUDI PEKERTI DALAM PERHIMPUNAN PANTUN MELAYU KARYA HAJI IBRAHIM DATUK KAYA MUDA RIAU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara kerja dalam memahami objek yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP

PEMBELAJARAN MENULIS KARYA ILMIAH BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini dikemukakan beberapa poin di antaranya latar belakang

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, dan terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

Abdul Muiz, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

25. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... ii. ABSTRAK... iii. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMAKASIH... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pulau, daerah di Indonesia tersebar dari sabang sampai merauke.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bermasyarakat banyak sekali nilai-nilai dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

PERSEPSI GURU GEOGRAFI TERHADAP PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA NEGERI SE-KOTA GORONTALO. Oleh :

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Abdul Muiz, M.Pd Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. ditarik beberapa kesimpulan dan dirumuskan beberapa saran sebagai berikut.

P IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

I. PENDAHULUAN. Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Kemampuan mengomunikasikan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya yang hidup di negeri ini. Masing-masing kelompok masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT CISARUA

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Tentang Budaya Religius di MTs Darul Falah. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari bahasa Yunani, methodos, metode; logike, logis.

om KOMPETENSI INTI 13. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

ANALISIS MUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU TEKS KURIKULUM 2013 KELAS III SD SEMESTER 1

BAB III METODE PENELITIAN

Siaran Pers Kemendikbud: Penguatan Pendidikan Karakter, Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional Senin, 17 Juli 2017

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS STRUKTUR DAN MAKNA PANTUN DALAM KESENIAN TUNDANG MAYANG DALAM MASYARAKAT MELAYU PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

Transkripsi:

35 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian, defenisi operasional, sumber data dan data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan paradigm penelitian. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode dekriptif analisis. Menurut Ratna (2007: 39) Metode analisis deskriptif adalah metode yang digunakan dengan cara menganalisisdan menguraikan untuk menggambarkan keadaan objek yang diteliti yang dijadikan pusat perhatian dalam penelitian. Metode analisis dekriptif digunakan untuk membantu mengidentifikasi dan pemaparan unsur-unsur yang menjadi fokus penelitian. Sudjana dan Ibrahim (2007: 64) mengemukakan Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian pada saat penelitian berlangsung. Dengan kata lain, metode analisis deskriptif digunakan untuk menguraikan kemudian mendeskripsikan keadaan objek yang diteliti dengan hal-hal yang menjadi pusat perhatian. Metode analisis deskripsi sesuai dengan hakikatnya adalah data yang telah terkumpul itu kemudian diseleksi, dikelompokkan, dilakukan pengkajian, interpretasi, dan disimpulkan. Selanjutnya hasil simpulan itu dideskripsikan. Pendeskripsian data-data dilakukan dengan mengetengahkan fakta berhubungan dengan struktur dan nilai karakter dalam Pantun Melayu di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara yang menjadi objek kajian dalam penelitian ini yang kemudian hasil analisis tersebut dirancang untuk menjadi bahan ajar.

36 3.2 Defenisi Operasional Defenisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Nilai Karakter Nilai karakter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai baik yang terkandung dalam pantun yang mendorong, menggerakkan, dan membentuk jiwa pada pemikiran, serta sikap siswa. 2. Pantun Melayu di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara. Pantun Melayu yang ada dan dipakai dalam berbagai kegiatan masyarakat di Kota Tebing Tinggi, Provinsi Sumatra Utara. 3. Perancangan Bahan Ajar Perancangan bahan ajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kegiatan menyusun hasil analisis nilai karakter dalam Pantun Melayu yang ada di Kota Tebing Tinggi menjadi bahan pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkakan apresiasi siswa terhadap pantun. 3.3 Sumber Data dan Data Sumber data yang dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yakni (1) hasil rekaman kegiatan berpantun dari berbagai acara yang dilaksanakan di kota Tebing Tinggi, dan (2) sumber tercetak, berupa buku dan brosur penerimaan siswa baru SMK Negeri 4 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013-2014. Buku yang dijadikan sumber data dalam penelitian adalah buku Pantun Melayu Kota Tebing Tinggi yang disusun oleh Farizal Nasution dan Shafwan Hadi Umry, M. Hum yang diterbitkan oleh Penerbit Mitra. Data yang diambil dari sumber data sebanyak 15 pantun, yang terdiri dari 10 pantun dari sumber rekaman, yakni pantun pada acara penutupan pesantren kilat terdiri dari 2 bait, pantun pada acara halal bilhalal guru-guru terdiri dari 4 bait, pantun pada acara pengajian ibu-ibu terdiri dari 3 bait, pantun pada acara pelantikan HMI terdiri dari 2 bait, pantun pada acara upah-upah berangkat haji terdiri dari 2 bait, pantun pada acara pelatihan guru-guru Muhammadiyah Tebing Tinggi terdiri dari 2 bait, pantun pada acara hiburan organ tunggal dalam pesta

37 perkawinan terdiri dari 5 bait, pantun pada acara menyambut pengantin terdiri dari 8 bait, pantun pada acara nasi-adab-adaban pengantin terdiri dari 2 bait, dan pantun pada acara ibadah kurban terdiri dari 3 bait. Jumlah keseluruhan data dari rekaman berbagai kegiatan acara di Tebing Tinggi sebanyak 33 bait pantun. Untuk data yang diambil dari rekaman berbagai acara di Kota Tebing Tinggi, pengambilan data dimulai dari tanggal 8 Agustus 2013 sampai dengan 18 Oktober 2013. Dalam buku Pantun Melayu Tebing Tinggi yang dijadikan sumber data, terdapat 44 subjudul dan hanya 18 sub judul yang merupakan pantun sedangkan yang lainnya merupakan syair. Tidak semua pantun yang ada dalam buku ini dijadikan data, hanya 4 sub judul, yaitu Pantun Kegiatan Koperasi terdiri dari 12 bait, Pantun Haji yang Mabrur terdiri dari 10 bait, Pantun Nasihat terdiri dari 7 bait, dan Pantun Perpisahan terdiri dari 9 bait. Jumlah keseluruhan data dari buku sebanyak 38 bait. Pantun yang telah ditetapkan menjadi data merupakan pantun yang berbeda dari segi isi dengan pantun-pantun dari sumber yang lain. Data yang terakhir dari brosur penerimaan siswa baru SMK Negeri 4 Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2013-2014 sebanyak 1 pantun dan terdiri dari 1 bait. Total keseluruhan data yang akan dianalisis dari semua sumber data adalah sebanyak 72 bait (Teks) pantun 3.4 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah peneliti dan para penutur pantun. Untuk melaksanakan teknik penelitian digunakan alat pendukung sebagai berikut: 1. Kartu analisis teks: kartu ini digunakan untuk menganalisis setiap pantun 2. Pedoman analisis struktur pantun: pedoman ini digunakan sebagai acuan dalam penganalisisan struktur setiap pantunn 3. Pedoman analisis nilai karakter pada Pantun Melayu di Kota Tebing Tinggi.

38 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam sebuah penelitian, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data maka penelitian tidak akan mendapat data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Adapun alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah alat perekam (tape recorder), pengambil gambar (handycam), dan kartu pencatat data. Berikut ini teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan: 1. Studi Pustaka Teknik ini dilakukan penulis untuk menggali teori yang relevan dengan halhal yang dikaji dalam penelitian ini. Teori tersebut di antaranya adalah teori tentang struktur pantun, Nilai-Nilai, dan Bahan Ajar. 2. Merekam Kegiatan Berpantun di Kota Tebing Tinggi Teknik ini digunakan dalam upaya menggali data tentang kegiatan berpantun yang ada di Kota Tebing Tinggi. Hasil rekaman kemudian diubah dalam bentuk transkip. 3. wawancara Teknik ini digunakan untuk mengetahui informasi tentang para penutur pantun yang merupakan narasumber dalam penelitian ini. 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis data bertujuan untuk mengungkapkan proses pengorganisasian dan pengurutan data tentang struktur dan nilai karakter dalam Pantun Melayu yang ada di Kota Tebing Tinggi. Selanjutnya hasilnya dimasukkan ke dalam pola kategori satuan uraian sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan tentang struktur dan nilai karakter dalam pantun yang dilengkapi dengan data-data pendukung. Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul, data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut.

39 1. membaca pantun; 2. mengidentifikasi struktur dan nilai karakter dalam Pantun Melayu di Tebing Tinggi; 3. membuat interpretasi terhadap struktur dan nilai karakter dalam pantun; 4. mendeskripsikan struktur dan nilai karakter dalam pantun berdasarkan interpretasi yang telah dilakukan; 5. Menyusun hasil analisis atau hasil pengkajian. Tabel 3.1 Pedoman Analisis Struktur Pantun Unsur-Unsur Jenis (1) (2) 1. Jumlah suku kata setiapbaris/ larik Terdiri dari 8-10 suku kata 2. Jumlah larik/baris setiap bait Pantun biasa (terdiri dari 4 larik) Pantun yang bersambung-sambung (pantun berkait) Talibun (terdiri dari 6, 8, 1o, 12, dst) Pantun kilat/karmina (terdiri dari 2 larik);., 3. Rima: pengulangan bunyi dalam puisi. Dengan pengulangan bunyi tersebut puisi menjadi merdu bila dibaca. a.pola rima pantun a,b,a,b atau a,a,a,a, b. Jenis rima Berdasarkan bunyi: Rima sempurna Rima tak sempurna Rima mutlak Rima terbuka Rima tertutup Rima alitersi Asonansi Disonansi Berdasarkan letak kata-kata dalam baris-baris: Rima awal Rima tengah Rima akhir Rima tegak

40 (1) (2) Rima datar Rima sejajar Rima berpeluk Rima bersilang Rima rangkai Rima kembar Rima patah 4. Isi: merupakan curahan kalbu dan perasaan penciptanya yang berhubungan dengan permasalahan kehidupan a. Pokok Permasalahan dalam isi pantun Agama percintaan Sosial Keluarga/adat/pekawinan Pendidikan, Budi pekerti b. Hubungan antara sampiran dengan isi c. Jenis Pantun berdasarkan isi Pantun orang tua Pantun orang muda Pantun anak-anak Tabel 3.2 Pedoman Analisis Nilai-Nilai Karakter No Nilai Deskripsi (1) (2) (3) 1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakana ajaran agama yang dianutnya, toleren terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

41 (1) (2) (1) 3 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. 4 Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sugguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas, dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 6 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. 7 Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8 Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiba dirinya dan orang lain. 9 Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang 10 Semangat Kebangsaan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri sendiri Cara berpikir, bersikap, dan perbuatan yang 11 Cinta Tanah Air menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12 Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain 13 Bersahabat/Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

42 (1) (2) (1) Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca 15 Gemar Membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. 16 Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17 Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18 Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya),tuhan Yang Maha Esa. 3.7 Paradigma Penelitian Paradigma penelitian ini adalah sebagaimana tergambar pada skema berikut. Nilai karakter pada Pantun Melayu Tebing Tinggi 37. 19. 1. Religius 38. 20. 2. Jujur 39. 21. 3. Toleransi 40. 22. 4. Disiplin 41. 23. 5. Kerja keras 42. 24. 6. Kreatif 43. 25. 7. Mandiri 44. 26. 8. Demokratis 45. 27. 9. Rasa ingin tahu 46. 28. 10. Semangat kebangsaan 47. 29. 11. Cinta tanah air 48. 30. 12. Menghargai prestasi 49. 31. 13. Bersahabat 50. 32. 14. Cinta damai 51. 33. 15. Gemar membaca 52. 34. 16. Peduli lingkungan 53. 35. 17. Peduli sosial 54. 36. 18. Tanggung jawab Pantun Melayu Kota Tebing Tinggi Analisis struktur pantun dan nilai karakter pada Pantun Melayu Tebing Tinggi Langkah-langkah: 5. 1. Membaca Pantun Melayu Tebing Tinggi 6. 2. Mengidentifikasi struktur dan nilai karakter 7. 3. Membuat catatan-catatan untuk interpretasi 8. 4. Mendeskripsikan struktur dan nilai karakter pantun Hasil analisis Struktur pantun 9. 5. 1. Jumlah larik 10. 6. 2. Jumlah suku kata 11. 7. 3. Rima 12. 8. 4. Isi/Sampiran Perancangan bahan ajar pantun