NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

dokumen-dokumen yang mirip
RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SISTEM PENCERNAAN Tn. H DENGAN POST OP HERNIOTOMY DIBANGSAL CEMPAKAA RSUD PANDAN ARANG DI BOYOLALI

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.T DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUANG AB RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.K DENGAN POST OPERASI HERNIOTOMI DI RUANG ANGGREK RS PANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PERAWATAN KAKI PADA DIABETES MELLITUS. Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr.

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE)

Tingkat depresi berdasarkan derajat ulkus diabetik pada pasien ulkus diabetes melitus yang berobat di rsud kota semarang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo,

BAB I PENDAHULUAN. yang timbul karena kelainan metabolisme yang disebabkan oleh tidak bekerjanya

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat

BAB IV PEMBAHASAN. yang dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 7-8 juni Dengan urutan asuhan

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH PADA BAYI NY.S DI BANGSAL DAHLIA RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN GANGGUAN SISTEM SENSORI VISUAL: PRE DAN POST OPERASI KATARAK DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BOYOLALI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN DEFISIT PERAWATAN DIRI DI BANGSAL AMARTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: TRIO MOCH SAIFUL ULUM NIM

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. Y DENGAN GASTRITIS EROSIF DI RUANG BOUGENVILE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST REMOVE OF INPLATE FRAKTUR TIBIA DI RSUD SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN POST PARTUM SPONTAN INDUKSI DENGAN INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG ANYELIR RSUD BANYUDONO

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. E DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: EPILEPSI DI BANGSAL MELATI II RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (2006), merumuskan bahwa diabetes. melitus (DM) merupakan kumpulan masalah anatomi dan kimiawi dari

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup lainya kapanpun diabetes bisa menyerang tanpa kita sadari. Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS DALAM PENCEGAHAN ULKUS DIABETIK Di PoliPenyakitDalamRumah Sakit Umum Daerah Dr.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PERAWAT DALAM PERAWATAN LUKA DIABETES DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. anestesi dapat menghambat kemampuan klien untuk merespon stimulus

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

ASUHAN KEPERAWATAN CHRONIC KIDNEY DISEASE DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SALATIGA

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB 1 PENDAHULUAN. atau oleh tidak efektifnya insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

HUBUNGAN LAMA KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT DENGAN PENGETAHUAN DRESSING LUKA ULKUS DIABETIKUM DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2017 MANUSKRIP

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.K KHUSUSNYA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ULKUS DIABETIKUM DENGAN GANGGUAN CITRA TUBUH DI DESA KEDUNGPUJI DAN DESA KLOPOGODO KECAMATAN GOMBONG KABUPATEN KEBUMEN

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELLITUS ( DM ) YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DIABETIC FOOT. Di Kelurahan Pandanwangi Tahun 2015 STUDI KASUS

NASKAH PUBLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BP.S DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS PADA IBU

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA Tn. ASDENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OP. CLOSE FRAKTUR FEMUR DI RS SITI KHODIJAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. D DENGAN. MASALAH UTAMA DIABETES MELITUS PADA Ny. R DI DUKUH NAMPAN RT 2/RW 1 JATI, GATAK, SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Diabetes Mellitus juga

BAB I PENDAHULUAN. ketika kulit terpapar suhu atau ph, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PASIEN MELAKUKAN KONTROL LUKA ULKUS DIABETIK DI PUSKESMAS KUTA I KABUPATEN BADUNG

Profesi _Keperawatan Medikal Bedah_cempaka

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. S DENGAN DIABETES MELLITUS DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

kepatuhan dan menjalankan self care individu lanjut usia dengan Diabetes Melitus selama menjalani terapi hipoglikemi oral dan insulin?.

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas sel tubuh melalui impuls-impuls elektrik. Perjalanan impuls-impuls

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.N G 2 P 1 A 0 HAMIL 4 MINGGU DENGAN KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU DISERTAI ANEMIA SEDANG DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. perhatian adalah diabetes melitus (DM). Menurut Kementrian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. prevalensi global penderita Diabetes Melitus (DM) pada tahun 2014 sebesar 8,3%

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prevelensi Diabetes Melitus (DM) setiap tahunnya semakin. meningkat, berdasarkan data dari World Health Organization / WHO

BAB I PENDAHULUAN. Ulkus diabetikum merupakan salah satu komplikasi yang umum bagi

KEPATUHAN PERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Otak merupakan organ yang sangat vital bagi seluruh aktivitas dan fungsi

AFAF NOVEL AININ ( S

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

SILABUS MATA KULIAH A. IDENTITAS MATA KULIAH

INOVASI KEPERAWATAN PENGGUNAAN SKALA BRADEN PADA PASIEN STROKE DI RSUD CENGKARENG

LAPORAN PENDAHULUAN KLIEN DENGAN KASUS DEFISIT PERAWATAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kemakmuran, pendapatan per kapita yang meningkat dan

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. penting untuk mengetahui bagaimana melakukan tindakan. Disadari bahwa bila

commit 2016 to user Oleh : Brian Sahar Afifah NIM R PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

ASUHAN. Diajukan. kan Program. Disusun oleh: J PROGRAM FAKULTAS

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN POST DEBRIDEMENT ULKUS DIABETES MELITUS DI RUANG GLADIOL ATAS RUMAH SAKIT UMUM SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST AMPUTASI ULKUS DIABETIK DIGITI DEKSTRA II, III, IV DAN V HARI KE-7 DI RUANG CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDANARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun Oleh: DANANG ARVINA CAHYA KUSUMA J 200 100 023 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1-Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417 Fax 715448 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir: Nama : Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M. Kes. Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi, yang merupakan ringkasan skripsi/ tugas akhir dari mahasiswa: Nama : Danang Arvina Cahya Kusuma NIM : J 200 100 023 Program studi : D III Keperawatan Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST AMPUTASI ULKUS DIABETIK DIGITI DEKSTRA II, II, IV DAN V HARI KE-7 DI RUANG CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDANARANG BOYOLALI Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 24 Juli 2013 Pembimbing Agus Sudaryanto, S. Kep., Ns., M. Kes. 1

2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M DENGAN POST AMPUTASI ULKUS DIABETIK DIGITI DEKSTRA II, III, IV DAN V HARI KE-7 DI BANGSAL CEMPAKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDANARANG BOYOLALI (Danang Arvina Cahya Kusuma, 2013, 46 halaman) ABSTRAK Latar Belakang: Amputasi ulkus diabetik merupakan tindakan yang digunakan untuk mencegah terjadinya sepsis. Amputasi sering terjadi pada penderita diabetes yang mengalami pelebaran luka, biasanya paling sering terjadi pada ektremitas bawah. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan post amputasi ulkus diabetik meliputi pengkajian, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil: Setelah dilakukan perbandingan antara asuhan keperawatan dirumah sakit pandan arang boyolali dengan tinjauan teori yang berasal dari litelatur buku didapatkan bahwa ada diagnosa yang muncul dalam kasus yang sesuai dengan teori, serta juga ada diagnosa yang muncul dalam kasus namun tidak ada dalam teori. Selain hal tersebut penulis juga merevisi beberapa diagnosa yang seharusnya tidak muncul dalam kasus karena mengalami kesenjangan dengan teori. Kesimpulan: Penderita diabetes melitus hendaknya diberikan lingkungan tempat tinggal yang aman dari resiko cedera sehingga terhindar dari kemungkinan komplikasi ulkus diabetik akibat luka. Perawatan pada pasien dengan ulkus diabetik adalah dengan mengutamakan teknik perawatan luka khusus untuk ulkus diabetik, karena dengan teknik perawatan yang tepat luka ulkus masih dapat diselamatkan dari amputasi. Sedangkan pada penderita yang sudah terlajur mengalami amputasi harus mengutamakan teknik perawatan luka post amputasi dengan tepat agar terhindar dari tindakan amputasi berulang. Kata Kunci: asuhan keperawatan, post amputasi, ulkus diabetik, digiti 3

NURSING CARE AT Mrs. M WITH POST AMPUTATION OF DIABETIC ULCERS DEKSTRA DIGITI II, III, IV AND V DAY 7 th AT CEMPAKA SHED IN THE GENERAL REGIONAL HOSPITAL OF PANDANARANG BOYOLALI (Danang Arvina Cahya Kusuma, 2013, 46 pages) ABSTRACT Background: Amputation of diabetic ulcers is a management to prevent sepsis. Amputation often occurs patient with diabetes who had width injury, commonly in lower extremity Goals: To know description of nursing care in patients with post amputation of diabetic ulcers involve assesment, intervention, implementation, and nursing evaluation. Result: After compare between nursing care in General Regional Hospital Of Pandanarang Boyolali and theory from book mannual have result there are diagnosis in the case same with book mannual and is nt same with theory. In addition writer see diagnosis have must to didn t appear in the case because not appropiate with theory. Conclusion: people with diabetes melitus must be give save enviroment from injury with the result that keep from diabetik ulcers. Principal treatment on the people with diabetik ulcers is wound care specifically for diabetik ulcers, because with precision wound care diabetik ulcers can be save from amputation. In other words the priority treatment for people who had amputation is wound care post amputation in order to save from repeated amputation. Keywords: Nursing care, post amputation, diabetic ulcers, digiti. 4

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat kejadian kasus diabetes melitus selama tahun 2012 menurut Rekam Medik di Rumah Sakit Umum Daerah Pandanarang Boyolali adalah sebanyak 955 kasus. Sedang pada awal Januari hingga akhir April 2013 ini jumlah kasus yang ditemukan sudah mencapai 300 orang, dengan 30% diantaranya mengalami ulkus diabetik dan 20% dari penderita ulkus diabetik diantaranya harus mengalami amputasi. B. Rumusan Masalah Dikarenakan tingkat kejadian diabetes yang tinggi dan sangat beresiko mengalami komplikasi ulkus yang harus mengalami amputasi, maka penulis tertarik untuk membahas asuhan keperawatan tentang post amputasi ulkus diabetik. C. Tujuan Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui tentang gambaran asuhan keperawatan pada pasien dengan post amputasi ulkus diabetik. Serta mampu mengaplikasikannya pada penderita dengan post amputasi ulkus diabetik. 5

BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Scemons and Denise (2009) mendefinisikan diabetes melitus sebagai penyakit dimana tubuh tidak dapat memproduksi atau tidak mampu menggunakan insulin secara tepat. Ulkus kaki diabetes melitus menurut Lewis et all (2007) adalah luka yang mengalami infeksi dan terjadi pada kaki penderita diabetes melitus. B. Etiologi Beberapa penyebab diabetes melitus menurut Riyadi (2011) antara lain adalah faktor genetik, kelainan sel beta pankreas, faktor gaya hidup yang tidak sehat, gangguan sistem imunitas, kelainan insulin. C. Komplikasi Komplikasi dari diabetes melitu salah satunya adalah ulkus kaki diabetik.menurut Lewis et all (2007) ulkus kaki diabetik dapat terjadi karena adanya penyakit mikrovaskular dan makrovaskular pada pasien dengan kaki cedera dan infeksi serius sehingga dapat mengakibatkan terjadinya amputasi. D. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan post amputasi ialah: 1. Duka cita berhubungan dengan kehilangan obyek penting: bagian tubuh (NANDA, 2012) 6

2. Defisiensi pengetahuan tentang: perawatan luka post operasi, diabetes melitus berhubungan dengan kurang pajanan (NANDA, 2012) 3. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera: fisik (NANDA, 2012) 4. Risiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan sekunder: penurunan hemoglobin (NANDA, 2012) 5. Kerusakan mobilitas di tempat tidur berhubungan dengan penurunan motivasi diri (NANDA, 2012) 7

BAB III RESUME KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pada pengkajian keperawatan penulis menemukan data-data berupa pasien mengeluhkan nyeri, P: ulkus DM, Q: senut-senut, R: tungkai kaki kanan, S: skala 6, T: hilang timbul, ekstremitas bawah khususnya pada kaki kanan luka bekas amputasi digiti II, III, IV dan V yang mengalami tandatanda infeksi berupa warna luka luka hitam kemerahan dan timbul pes, tidak nafsu makan, memerlukan batuan orang lain untuk makan, minum, berpakaian, mobilitas di tempat tidur, ambulasi ROM, serta memerlukan bantuan orang lain dan alat pada saat BAB, BAK dan berpindah, keadaan rambut yang kotor ditunjang dengan bau yang apek, mukosa bibir kering, adanya karies gigi, pasien mengatakan tidak tahu mengenai penyakit diabetes melitus, pasien terlihat bingung saat ditanya tentang diabetes melitus. B. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan dari pengkajian penulis menemukan 4 diagnosa keperawatan yaitu: 1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik 2. Hambatan mobilitas: di tempat tidur berhubungan dengan nyeri 3. Defisit perawatan pasien terlihat bingung saat ditanya tentang diabetes melitus. diri: Mandi berhubungan dengan nyeri 4. Defisiensi pengetahuan tentang: perawatan penderita diabetes melitus berhubungan dengan kurang pajanan 8

BAB IV PEMBAHASAN Luka yang terjadi pada pasien disebabkan karena adanya tekanan secara mekanis pada kaki pasien yang berakibat rusaknya jaringan. Ditunjang dengan adanya gangguan mekanisme glukosa menyebabkan terganggunya proses penyembuhan. Sehingga sel mengalami gangguan dalam regenerasinya akibatnya sel mengalami komplikasi berupa infeksi lokal berupa ulkus diabetik. Penulis tidak menemukan adanya riwayat keluarga yang menderita penyakit diabetes. Penulis menyimpulkan penyebab terjadinya DM pada Ny. M bukan dari faktor genetik, melainkan faktor gaya hidup dimungkinkan menjadi penyebabnya, dikarenakan pada saat pengkajian pasien mengatakan tidak tahu mengenai DM sehingga pola hidup yang yang dijalani adalah pola hidup tidak sehat sehingga mendukung terjadinya DM Pada tahap penentuan diagnosa keperawatan penulis mengambil empat diagnosa keperawatan dikarenakan adanya data subyektif dan obyektif yang mendukungnya. Berikut pembahasan mengenai diagnosa yang penulis angkat. 1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik Diagnosa nyeri akut penulis tetapkan karena nyeri terjadi dalam waktu kurang dari enam bulan, seperti yang dikemukakan oleh Wilkinson and Ahern (2012) bahwa nyeri akut merupakan suatu pengalaman sensori yang muncul dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan. Diagnosa ini merupakan salah satu diagnosa yang muncul dalam teori yang dikatakan oleh Doengoes (2000) bahwa amputasi dapat menyebabkan masalah timbulnya nyeri akut. 9

2. Hambatan mobilitas: di tempat tidur berhubungan dengan nyeri Diagnosa ini seharusnya penulis memunculkan, sebab nyeri merupakan masalah keperawatan dalam diagnosa pertama. Jika masalah diagnosa pertama teratasi maka diagnosa hambatan mobilitas ditempat tidur juga akan teratasinya dengan sendiri. 3. Defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan nyeri Diagnosa defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan nyeri kurang tepat sebab etiologi dari diagnosa ini merupakan masalah keperawatan dari diagnosa pertama. Maka dari itu penulis menggati etiologi yang lebih tepat sehingga bunyi diagnosa keperawatannya adalah defisit perawatan diri: mandi berhubungan dengan penurunan motivasi, sebab pasien sebenarnya mampu untuk melakukan pergerakan guna memenuhi kebutuhan diri, namun pasien selalu meminta bantuan untuk dibantu untuk bergerak aktivitas. Diagnosa yang dirumuskan penulis ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Wilkinson & Nancy (2012) bahwa defisit perawatan diri mandi adalah suatu hambatan kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi. Walaupun muncul dalam kasus Ny. M diagnosa ini tidak muncul dalam teori. 4. Defisiensi pengetahuan tentang: perawatan penderita diabetes melitus berhubungan dengan kurang pajanan Diagnosa ini seharusnya tidak muncul dalam kasus sebab, sebab pasien kurang termotivasi untuk belajar memelihara kesehatannya ditandai dengan dari pasien yang tidak bertanya tentang penyakitnya 10

BAB V PENUTUP A. Simpulan Setelah dilakukan pembahasan diagnosa keperawatan penuulis menyimpulkan muncul 3 diagnosa keperawatan yaitu nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik, defisit perawatan diri mandi berhubungan dengan penurunan motivasi dan ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi. Pada evaluasi tentang hasil asuhan keperawatan selama 3 hari didapatkan hasil bahwa semua masalah keperawatan belum teratasi. B. Saran a. Bagi Perawat Pada perawatan pasien dengan post amputasi akibat ulkus diabetik, hendaknya diperhatikan mengenai teknik perawatan lukannya. Selain hal tersebut juga harus adanya tindakan pemantauan glukosa darah dan masukan nutrisi pada pasien pasien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan. b. Bagi Rumah Sakit Adanya pelatihan perawatan luka dengan teknik modern. Perawatan luka dengan teknik modern merupakan cara perawatan luka terbaru yang lebih efektif menghindari terjadinya amputasi. 11

DAFTAR PUSTAKA Black, J. M., Hawks, J. H. 2005. Medical Surgical Nursing Clinical Management fo Positive Outcames ed.7. Winslad: Elseiver Saunders Shiel, W. C., Stoppler, M. C., Lee, D., Mathur, R. and Marks, J. W. 2010. Kamus Kedokteran Webster s New World. Dialih bahasakan olehparamita. Jakarta: PT Indeks Doengoes, M. E., Moorhouse, M. F. and Alice C. M.2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC Kozier, B., Erb, G., Berman, A. and Shirlee J. Snyder. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses & Praktik ed.7 vol. 1. Dialih bahasakan oleh Pamilih E K, dkk. Jakarta: EGC Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., Dirksen, S. R., Obrien, P. G., Bucher, L. 2007. Medical Surgical Nursing Assesment and management of Clinical Problems. Marrickville: Elseiver Mosby Murwani, A. 2011. Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta: Gosyen Publishing Muttaqin, A. 2012. Buku Saku Gangguan Muskuloskeletal Aplikasi pada Praktek Klinik Keperawatan. Jakarta: EGC NANDA. 2012. NANDA International Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Dialih bahasakan oleh Sumarwati M dan Subekti N B. Jakarta: EGC Price, S. A. andwilson, L. M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Dialih bahasakan oleh Pendit B U, dkk. Jakarta: EGC Riyadi, S. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Scemons, D and Denise E. 2009. Nurse to Nurse Wound Care. Newyork: McGraw-Hill Companies Suyono, S., dan Sidarwan 2005. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI Syaifuddin. 2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika Wilkinson, J. M. andahern N. R. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Dialih bahasakan oleh Wahyuningsih E. Jakarta: EGC 12

Yuwono, H. S. 2010. Ilmu Bedah Vaskular Sains dan Pengalaman Praktis. Bandung: Refika Aditama 13