BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subjek (Notoatmodjo, 2005). Di dalam penelitian ini diharapkan mampu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan tanggal 21 Mei - 4 juni tahun 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. faktor pangaruh dan faktor terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan crossectional yaitu penelitian non-eksperimental dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Rumus Pearson Product Moment.(19)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasional dengan. rancangan cross sectional, dengan mengukur variabel

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non eksperimental. Pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang ingin membandingkan dua atau tiga suatu masalah / hal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian non-eksperimen dengan rancangan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan Cross Sectional (Notoatmodjo, 2010). Teluk) di wilayah Puskesmas Karangawen II Kabupaten Demak.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan intervensi terhadap subjek penelitian (Notoatmodjo, 2010). Pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan keseluruhan proses pemikiran dari penelitian matang tentang hal-hal yang dilakukan sebagai landasan berpijak serta dapat pula dijadikan dasar penelitian baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiaan penelitian (Arikunto, 2006). Penelitian ini bersifat deskriptif kerana menjelaskan fenomena yang sedang terjadi di area penelitian dan bersifat korelasi untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain, dan apabila ada seberapa erat hubungannya antara variabe-variabel itu. Pendekatan variabel ini adalah cross sectional dengan tujuan untuk mengukur dan mengumpulkan variabel dalam waktu yang sama. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek itu (Sugiyono, 2010). Dengan kata lain, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dari penelitian ini adalah warga wilayah Desa Sambak yang berprofesi sebagai Pedagang sebanyak 105 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Dengan kata lain, sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2006) 29

30 Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Tehnik ini biasanya dilakukan oleh penulis karena beberapa pertimbangan karena keterbatasan waktu, tenaga dan dana, sehingga tidak mengambil sampel yang besar dan jauh (Arikunto, 2006) Besar sampel dalam penelitian ini menggunakan Nomogram Harry King (Sugiyono, 2010) Rumus Nomogram Harry King: n = P x N keterangan n = Besar sampel P = Presentase besar sampel N = Jumlah populasi Dengan populasi 105 warga yang berprofesi sebagai pedagang di Desa Sambak. Dengan besar P = 50 % Jadi n = 50/100 X 105 n = 52,5 n = 52,5 dibulatkan menjadi 53 Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sejumlah 53 warga yang berprofesi sebagai pedagang. Dengan kriteria inklusi dibawah ini: Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu populasi target terjangkau yang akan diteliti. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: a. Masyarakat yang ada di Desa Sambak b. Laki-laki maupun Perempuan c. Warga yang bekerja sebagai pedagang di pasar d. Warga yang bersedia di jadikan responden

31 Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah sebagian subyek yang memenuhi karakteristik umum penelitian dari suatu penelitian target terjangkau yang akan diteliti tetapi harus dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab antara lain: a. Masyarakat yang tidak ada pada saat pengambilan data b. Warga yang sudah tidak bekerja sebagai pedagang c. Warga yang tidak mau dijadikan responden C. Variebel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). 1. Variabel Bebas Menurut Sugiyono (2010), Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, atau dengan kata lain merupakan variabel yang mempengaruhi. Dalam hal ini variabel bebasnya adalah aktivitas fisik. 2. Variabel Terikat Menurut Sugiyono (2010), Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hipertensi. 3. Variabel Pengganggu Menurut Ummah (2007), variabel pengganggu adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak apat dilihat, diukur dan dimanipulasi. Pengaruhnya harus disimpulkan dari pengaruh-pengaruh variabel bebas dan variabel moderat terhadap gejala yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini variabel pengganggunya adalah Usia, Merokok, Obesitas, Alkohol, Stress, Kelainan ginjal.

32 D. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Tempat yang dilakukan untuk penelitian oleh peneliti adalah di Wilayah Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupeten Magelang. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian yang dilakukan peneliti adalah dimulai dari penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian, yaitu dari bulan Mei 2012 sampai dengan bulan Desember 2012. E. Definisi Operasional Definisi Operasional dalam variabel penelitian ini, dapat dikemukakan sebagai berikut: Tabel 3.1 Definisi operasional No Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala 1 Aktivitas Fisik Pedagang Dengan kategori Ordi nal Aktivitas fisik pedagang didefinisikan sebagai setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot yang memerlukan pengeluaran energi. rangka Dengan menggunakan format kuisioner yang berjumlah 10 pertanyaan. penilaian a. Aktivitas Ringan Merupakan level terendah dalam aktivitas fisik. Seseorang yang termasuk ke dalam kategori ini adalah apabila tidak melakukan aktivitas fisik apapun atau tidak memenuhi kriteria aktivitas sedang dan berat. b. Aktivitas Sedang Merupakan aktivitas sedang jika memenuhi kriteria berikut: 1. Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas kuat minimal

33 20 menit selama 3 hari atau lebih. 2. Atau Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama minimal 5 hari atau berjalan minimal 30 menit setiap hari. 3. Atau Kombinasi berjalan, aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau keras selama 5 hari atau lebih yang menghasilkan total aktivitas fisik dengan minimal 600 METmenit/minggu c. Aktvitas Berat Melakukan aktivitas berat jika memenuhi kriteria berikut: 1. Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas keras selama 3 hari atau lebih atau yang menghasilkan 1500 METmenit/minggu

34 2 Hipertensi Hipertensi didefinisikan sebagai suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang di bawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan yang membutuhkan Dengan mengguanaka n alat spygnomanom eter air raksa dan stetoskop. 2. Atau jika melakukan kombinasi berjalan, aktivitas dengan intensitas keras selama 7 hari atau lebih yang menghasilkan total aktivitas fisik minimal sebanyak 3000 METmenit/minggu Dengan hasil Dengan katagori hipertensi: a. Normal <130/<85 mmhg b. Hipertensi ringan 140-159/90-99 mmhg c. Hipertensi sedang 160-179/100-109 mmhg d. Hipertensi berat >180/>110 mmhg Ordi nal F. Teknik Pengumpulan Data Data primer Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuisioner dan pengukuran tekanan darah. Kuisioner Menurut Arikunto (2006), kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui. Kuisioner dalam penelitian ini penulis menggunakan metode angket. Metode angket ini dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk

35 mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban serta sebagainya yang digunakan untuk membadingkan data pengukuran tekanan darah yang diperoleh. Dalam kuisioner yang digunakan adalah angket langsung tertutup (multiple choice) yang berupa pertanyaan dimana responden harus memilih jawaban yang tersedia. G. Instrumen Penelitian Intrumen atau alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan tensimeter. Skoring yang digunakan untuk masing- masing variabel adalah sebagai berikut: 1. Angket Aktifitas Fisik Alat ukur penelitian yang digunakan adalah kuesioner yang telah dikembangkan oleh peneliti dan disesuaikan dengan permasalahan peneliti dengan konsep teorinya. Kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner multiple choice, yang berupa pertanyaan berjumlah 10 pertanyaan dimana responden harus memilih jawaban yang telah tersedia. Penghitungan dilakukan dengan cara mengunakan rumus yang telah ada menurut IPAQ sebagaai berikut Berjalan (MET x menit x hari) + Sedang (MET x menit x hari) + Keras (MET x menit x hari). Dengan MET Berjalan 3,3 METs, Sedang 4,0 METs, keras 8,0 METs. Kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kriteria aktivitas fisik yang telah ada yaitu: a. Ringan Merupakan level terendah dalam aktivitas fisik. Seseorang yang termasuk ke dalam kategori ini adalah apabila tidak melakukan aktivitas fisik apapun atau tidak memenuhi kriteria aktivitas sedang dan berat d. Sedang Merupakan aktivitas sedang jika memenuhi kriteria berikut: 1) Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas kuat minimal 20 menit selama 3 hari atau lebih.

36 2) Atau Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang selama minimal 5 hari atau berjalan minimal 30 menit setiap hari. 3) Atau Kombinasi berjalan, aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau keras selama 5 hari atau lebih yang menghasilkan total aktivitas fisik dengan minimal 600 MET-menit/minggu e. Berat Merupakan aktivitas berat jika memenuhi kriteria berikut: 1) Melakukan aktivitas fisik dengan intensitas keras selama 3 hari atau lebih yang menghasilkan sebanyak 1500 METmenit/minggu. 2) Atau Jika melakukan kombinasi berjalan, aktivitas dengan intensitas keras selama 7 hari atau lebih yang menghasilkan total aktivitas fisik minimal sebanyak 3000 METmenit/minggu. 2. Tekanan Darah Alat ukur penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan spygnomanometer air raksa dan stetoskop. Dengan cara melakukan pengukuran langsung kapada responden tentang tekanan darah responden, dengan hasil: a. <130/<85 mmhg : Normal b. 140-159/90-99 mmhg : Hipertensi Ringan c. 160-179/100-109 mmhg : Hipertensi Sedang d. >180/>110 mmhg : Hipertensi Berat Prosedur pengukuran tekanan darah adalah sebagai berikut: a. Posisi responden waktu pengukuran dengan duduk. b. Menyiapkan alat, dan dekatkan kepada responden. c. Pakaian pembalut manset sphynomanometer di sekeliling lengan atas responden 4-6 cm (2 jari) diatas siku. Pipa karet dan tangan lurus sejajar dengan sisi tangan responden. Penunjuk angka harus menunjukkan nol sebelum melakukan pengukuran.

37 d. Letakkan stetoskop pada pembuluh arteri di lengan atas bawah manset. e. Pompa sphygmomanometer sampai skala menunjukkan di atas batas normal tekanan darah. f. Buka klep pengukur perlahan-lahan, jarum skala sphygmomanometer akan bergerak turun. g. Perhatikan bunyi pertama yang terdengar dikenal sebagai tekanan sistolik, sedangkan bunyi terakhir didengar dikenal dengan sebagai tekanan diastolik. h. Catat hasil pengukuran pada formulir yang telah disediakan. H. Uji Validasi dan Realibilitas Instrumen Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang disusun peneliti sendiri berdasarkan teori yang ada sehingga harus diuji validitas dan uji reliabilitasnya. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih menpunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Instrumen harus mengukur apa yang harus di ukur. Instrumen dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Demikian sebaliknya, jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid. Uji Validitas instrumen kuesioner dalam penelitian ini menggunakan rumus product moment (Arikunto,2006). ( ) ( ) * ( ) +* ( ) +

38 Keterangan: r = Koefesien Korelasi N = Jumlah responden X = Jumlah skor tiap item Y = Jumlah skor total item Uji validitas di lakukan di Desa Kalikuning Kecamatan Kalikajar dengan 20 Orang responden dengan hasil r hitung lebih besar dari pada r tabel (0,444), yang artinya instrumen valid dan dapat di gunakan untuk penelitian. Sedangkan uji validitas untuk pengukuran tekanan darah adalah menggunakan alat tensimeter yang telah di kalibrasi kevalidannya sehingga hasil yang di dapat akan valid. 2. Reliabilitas Realibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2007). Uji realibilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan internal concictency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja dan dianalisis dengan mengunakan teknik model alfa cronbach dengan rumus: r i = ( ) { } Keterangan: k : Mean kuadran antara subyek 2 s i 2 S t : Mean kuadran kesalahan : Variabel total Dari uji realibilitas menunjukkan bahwa nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel, yang berarti bahwa instrumen reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

39 I. Teknik Analisa Data Tehnik Analisa Data dalam penelitian ini dari beberapa tahap yaitu: 1. Pengolahan Data a) Pengumpulan Data Data yang di kumpulkan dari pengisian kuisioner yang telah di sebarkan kepada responden. b) Editing Data Yaitu memeriksa data yang telah terkumpul tentang kelengkapan isian, sehingga bila ternyata ada yang belum lengkap bisa di ulang ke sumber yang bersangkutan. c) Koding Data Yaitu pemberian kode-kode tertentu pada masing-masing jawaban menurut macamnya untuk memudahkan dalam tahap pengolahan data. d) Tabulasi Data Yaitu mengelompokkan data kedalam tabel yang dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. 2. Analisis Data a) Analisis Univariat Pada data univariat data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik (Saryono, 2008). Analisa univariat yang disajikan untuk mendiskripsikan semua variabel sebagai bahan informasi dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran aktifitas responden dan gambaran hipertensi responden di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. b) Analisis Bivariat Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel baik komparatif, asosiatif, maupun korelasi (Saryono, 2008). Pada analisis bivariat ini dilakukan untuk uji statistik pada variabel yang saling berhubungan, Statistik korelasi yang digunakan

40 adalah korelasi kendal tau ( Sugiyono, 2010). Korelasi kendal tau digunakan untuk datanya berbentuk ordinal. r = ( ) keterangan : r : Koefisiensi korelasi atau yang besarnya (-1<0<1) A : Jumlah rangking atas B : Jumlah rangking bawah N : Jumlah anggota sampel Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan aktifitas pedagang denga hipertensi di Desa Sambak. J. Mekanisme Penelitian Langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Memilih masalah. Masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah tentang aktifitas fisik pedagang dengan kejadian hipertensi di wilayah Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. 2. Studi pendahuluan. Studi pendahuluan di lakukan di Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabuaten Magelang dan di Puskesmas Kajoran 2 Magelang. 3. Merumuskan masalah. Menentukan sejauhmana penelitian akan dilakukan tentang aktifitas fisik pedagang dengan hipertensi. Sehingga penelitian akan berjalan dengan sistematis dan tidak terlalu melenceng dari masalah yang sedang diteliti. 4. Menentukan pendekatan atau metodelogi penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan cross section. 5. Menentukan Variabel dan Sumber Data.

41 Variabel dalam penelitiaan ini adalah aktivitas fisik peagang dan hipertensi. Sedang sumber datanya di peroleh dari warga Desa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang berprofesi sebagai pedagang. Juga di peroleh dari Puskesmas Kajoran 2 Magelang. 6. Menentukan dan menyusun instrumen. Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada responden. 7. Mengumpulakan data. Mengumpulkan data dari responden yangtelah diberikan kuesioner. 8. Analisis data. Mengedit data, memberi kode agar data tidak tertukar dan mengelompokkan data yang sesuai. 9. Menarik kesimpulan. Menarik kesimpulan dari kegiatan penelitian yang telah dilakukan. 10. Menulis laporan. Menyusun laporan hasil penelitian sesuai dengan format yang telah ditentukan.