JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA VOLUME 3 NOMOR 2 TAHUN 2017 (p-issn: ; e-issn: ) (Halaman )

dokumen-dokumen yang mirip
Unnes Journal of Biology Education

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

ANALISIS MISKONSEPSI DAN TINGKAT KETERBACAAN BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS XII PADA MATERI LISTRIK STATIS

Unnes Journal of Biology Education

ANALISIS KETERBACAAN WACANA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK BAHASA INDONESIA JENJANG SMP. Sitti Natasya Isabela

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI DALAM MEMBUAT LKS IPA JENJANG SMP. (Artikel) Oleh ARINTA WINSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS LEARNING CYCLE 5-E DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP UNTUK SMP

ANALISIS KELAYAAN BUKU AJAR SISWA SD KELAS V TEMA EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN SAHABAT KITA DITINJAU DARI ASPEK SCIENCE LITERACY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi

PENGEMBANGAN BUKU TEKS GEOGRAFI SMA/MA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS POLA PERSEBARAN DAN INTERAKSI SPASIAL DESA DAN KOTA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KELAYAKAN ISI DAN BAHASA PADA BUKU TEKS BUPENA BAHASA INDONESIA KELAS VII. Oleh

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI. Disusun Oleh: AFRILIA YUNITA

DESKRIPSI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN. (Artikel) Oleh ERVIN HIDAYAT

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA SMP KELAS VII KURIKULUM 2013

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian .

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU SAKU DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 3 GUNUNG TULEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROFIL KEMAMPUAN GURU IPA DALAM MEMBUAT RPP BERDASARKAN KURIKULUM 2013

Nancy et al., Analisis Tingkat Kognitif Uji Kompetensi pada Buku Sekolah Elektronik (BSE)...

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

ANALISIS BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS X BERDASARKAN RUMUSAN KURIKULUM 2013

Tersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 8 (2), 2016,

TELAAH BAHAN AJAR KETERAMPILAN MENULIS DALAM BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS VII

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

Analisis Kelayakan Buku Ajar Ekonomi Untuk SMA Kelas XII IPS Semester Ganjil

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

TELAAH ISI DAN BAHASA BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

Abstrak PENDAHULUAN.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Kata kunci: Studi Perbandingan, BSE, Non-BSE, Konsep dan prinsip,

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Economic Education Analysis Journal

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015

ANALISIS MISKONSEPSI GERAK MELINGKAR PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) FISIKA SMA KELAS X SEMESTER I

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

ANALISIS MISKONSEPSI DINAMIKA PARTIKEL PADA BUKU AJAR FISIKA SMA KELAS X

KAJIAN MUATAN KPS PADA LKS BIOLOGI SMA ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS LKPD SEL DI SMA NEGERI KOTA BEKASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

TINGKAT KETERBACAAN BUKU TEKS BAHASA INDONESIA JENJANG SMP MENGGUNAKAN TEORI FRY. Vita Ika Sari

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian keterbacaan soal ulangan akhir semester ini timbul karena adanya

I. PENDAHULUAN. Pemerintah telah berupaya untuk mengembangkan serta menyempurnakan kurikulum

Kata kunci: Studi Perbandingan, BSE, Non-BSE, Konsep dan prinsip, Textbook Rating System.

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

TESIS. Diajukan Oleh Gatot Susanto NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA

Unnes Physics Education Journal

KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI DI SMAN PLOSO JOMBANG

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

ANALISIS SOAL UJIAN SEMESTER I MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN MODUL KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI

Bagaimana memilih bahan ajar? Prinsip Kecukupan. Cakupan Bahan Ajar. Urutan Penyajian Bahan Ajar

PROFIL KEMAMPUAN MAHASISWA PGMI FAKULTAS TARBIYAH DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BERBASIS KTSP

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

KAJIAN NILAI KARAKTER PADA BAHAN AJAR IPA SMP DI JAWA TENGAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

Pengembangan Modul Berciri Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Fisika pada Materi Tekanan

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP/MTs

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PENYAJIAN DATA STATISTIK UNTUK KELAS X SMA N 3 PADANG. Oleh

Ahmad Syukron et al., Keterbacaan Wacana dalam Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD Kelas 4 Terbitan Erlangga Berdasarkan Teknik Cloze

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Transkripsi:

ANALISIS ISI, PENYAJIAN MATERI DAN KETERBACAAN DALAM BUKU TEKS IPA KURIKULUM 2013 SMP KELAS VII SEMESTER 1 The Content Analysis, Material Presentation, and Readability of Curriculum 2013 Science Textbook for 1 st Semester of Junior High School 7 th Grade Endik Deni Nugroho 1, Vlorensius 2, Laila Rasidah H. 3, Nur Anisa 4 1,2,3,4 Jurusan Biologi, Universitas Borneo Tarakan, Jl. Amal Lama No. 1, Tarakan, Kalimantan Utara e-mail korespondensi: endwi.2011@gmail.com ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi awal terhadap 2 buku teks IPA Kelas VII materi Biologi, Kurikulum 2013 semester I dan II ternyata ditemukan kesalahan penyajian materi dan keterbacaan. Penelitian ini bertujuan membandingkan dan menemukan kesesuain isi buku dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, tingkat keterbacaan, penyajian materi, dan pendukung materi dalam buku teks IPA kelas VII, serta mengukur keterbacaan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan analisis dokumen. Pengambilan sumber data dilakukan purposive, teknik pengumpulan dengan trianggulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian menekankan pada makna. Hasil penelitian menunjukkan buku teks IPA Terpadu terbitan EG dan IPA terbitan Kemendikbud semester I dan II memenuhi standar kompetensi inti dan kompetensi dasar pada silabus Kurikulum 2013 serta memenuhi standar buku yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Hasil analisis menunjukkan adanya kesalahan penyajian konsep berjumlah 5, sedangkan untuk penyajian prinsip dan ilustrasi materi tidak ditemukan kesalahan. Buku IPA Terpadu semester II tidak memiliki kesalahan penyampaian konsep, prinsip, dan ilustrasi materi. Buku teks IPA semester I memiliki kesalahan penyajian konsep berjumlah 8 dan kesalahan penyajian ilustrasi materi berjumlah 8. Secara umum, tingkat keterbacaan buku teks IPA Terpadu dan IPA semester I dan II tidak sesuai untuk siswa. Kata kunci: analisis isi, penyajian materi, keterbacaan buku, keterbacaan oleh siswa, kurikulum 2013 ABSTRACT Based on the early observation by researchers of the two Science textbooks 7 th Grade about biological material, 1 st and 2 nd semester of curriculum 2013, there were errors in the material presentation and legibility. This study aimed to compare and find the contents suitability of the book based on standard of competence and basic competences, readability, materials presentation and supporting material in the science textbook VII grade, 1 st and 2 nd semester and measured student legibility. This study used a qualitative descriptive approach by using document analysis. The data resources were obtained by using purposive, the data collection was triangulation, data analysis was inductive/qualitative and the results emphasized the meaning. This research results showed that the Integrated Sciences and Sciences textbook 1 st and 2 nd semester meet the standards of the core competencies and basic competence on the syllabus curriculum 2013 and also meet the books standart. The results of the analysis conducted in misstatement concept and principles and material llustration in the Integrated Science textbook 1 st semester were found 5 misstatement concept, for the presentation of the principles and material illustration was found no error. In the book Integrated Sciences there was no delivery errors concept, principle, and material illustration. Science textbook 1 st semester found 8 concepts misstatements and 8 illustration material misstatements. In general, Integrated Sciences and Sciences textbooks 1 st and 2 nd semester are illegibility so not appropriate for students. Keywords: contents analysis, presentation materials, book readability, student legibility, curriculum 2013 Buku teks yang digunakan guru dan peserta didik pada jenjang kelas yang sama atau setidaknya dalam satu kelas adalah buku teks yang sama. Buku teks yang digunakan guru dan peserta didik pada jenjang kelas yang sama sudah seharusnya memiliki standar yang sama. Penggunaan buku teks tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan pembelajaran. Buku teks menjadi sumber informasi yang memiliki peran penting sehingga diharapkan memiliki kualitas yang baik, dan memenuhi kriteria standar Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 114

tertentu. Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan terhadap 2 buku teks IPA Kelas VII (terbitan EG dan terbitan Kemendikbud) materi Biologi Kurikulum 2013 semester I dan II ternyata ditemukan beberapa kesalahan mengenai penyampaian konsep. Semakin mudahnya pendidik dan peserta didik mendapatkan bahan ajar berupa buku teks, hal ini membuat peneliti ingin melakukan sebuah penelitian untuk mengetahui kelebihan ataupun kekurangan dari buku-buku teks yang saat ini beredar dan digunakan di setiap sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di sekolah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beberapa aspek yaitu membandingkan dan menemukan kesesuain isi buku dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK dan KD), tingkat keterbacaan, penyajian materi (konsep, prinsip, dan ilustrasi materi) dan pendukung materi dalam buku teks IPA kelas VII semester I dan II pada Kurikulum 2013. Penelitian ini bertujuan membandingkan isi buku dari kedua penerbit yaitu EG dan Kemendikbud serta menemukan kesesuain isi buku dengan standar isi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat keterbacaan buku oleh siswa. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis dokumen. Prosedur penelitian terdiri dari 1) analisis kesesuaian isi dan penyajian materi yang meliputi analisis terhadap kesesuaian isi buku dengan kompetensi inti dan kompetensi dasar (KI dan KD), dan penyajian materi yang meliputi konsep, prinsip dan ilustrasi materi dalam buku teks IPA Kelas VII semester I & II. 2) Pengukuran Tingkat Keterbacaan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Memilih tiga penggalan teks yang representatif dari keseluruhan teks, terdiri dari penggalan bagian depan, tengah, dan belakang buku. Setiap penggalan diambil seratus kata, kemudian dihitung jumlah kalimat dan suku kata dalam seratus kata tersebut. 2) Penghitungan jumlah kalimat, kata terakhir pada penggalan seratus kata tidak selalu terdapat di akhir kalimat, sehingga ada sisa kata yang tidak masuk hitungan, tetapi merupakan bagian dari deretan kata-kata yang membentuk satu kalimat. Pengambilan sampel teks berpatokan pada seratus kata, maka kalimat yang tidak utuh diperhitungkan dalam bentuk desimal. Hal ini dapat dicontohkan dalam seratus kata tersebut terdapat sebelas kalimat utuh dan satu kalimat tidak utuh. Satu kalimat tidak utuh tersebut jika dilihat keseluruhan sampai akhir (titik) dirangkai oleh sepuluh kata, tetapi karena perhitungan kata terakhir harus berhenti. 3) Kalimat tidak utuh ini adalah jumlah kata dalam kalimat sampai hitungan ke seratus (8 kata) dibagi jumlah seluruh kata peyusun kalimat (10 kata). Perhitungan desimal kalimat yang tidak utuh sama dengan 8/10= 0,8. kalimat dalam penggalan seratus kata sama dengan 11 (kalimat utuh) + 0,8 (kalimat tidak utuh) = 11,8. 4) Mengalikan hasil penghitungan suku kata dengan angka 0,6. 5) Penggunaan teks pendek maka harus mengkonversi jumlah suku kata dengan angka-angka yang ada dalam daftar konversi yang disajikan pada Tabel 1. Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 115

Tabel 1. Daftar Konversi Tingkat Keterbacaan Kata dalam Teks Bilangan Konversi Suku Kata 30 3.3 40 2.5 50 2.0 60 1.67 70 1.43 80 1.25 90 1.1 (Sumber: Hidayati, 2005) 6) Mengambil nilai rata-rata dari jumlah suku kata dan kalimat dari ketiga penggalan kata. 7) Memplotkan nilai rata-rata jumlah suku kata dan kalimat dalam Grafik Fry). Gambar 1. Grafik Fry (Sumber: www.readabilityfor mulas.com/graphics/frygraph2lg.jpg). 8) Menentukan tingkat kelas dan kriteria keterbacaan. Intrumen penelitian terdiri dari lembar wawancara dan lembar observasi. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan setelah data diperoleh melalui beberapa tahap yaitu: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kesesuaian Isi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Keseluruhan rata-rata persentase hasil penilaian analisis kesalahan konsep dan prinsip serta ilustrasi materi biologi dalam buku teks IPA Kurikulum 2013 SMP kelas VII semester I untuk mengetahui kesesuaian isi buku teks IPA materi biologi Kelas VII dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pada kedua buku teks pelajaran didapatkan nilai rata-rata, yaitu 85%. Angka yang diperoleh dari kegiatan analisis pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) memperoleh nilai yang tinggi dengan kriteria baik maka ke-2 buku tersebut secara umum memenuhi standar dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Silabus Kurikulum 2013. Buku teks IPA Terpadu terbitan EG semester 1 memperoleh nilai 73% dengan kriteria baik pada materi ciri-ciri makhluk hidup, 80% dengan kriteria baik pada materi klasifikasi makhluk hidup dan 80% dengan kriteria baik pada materi organisasi kehidupan. Pada dasarnya Buku teks IPA Terpadu semester 1 merupakan buku teks yang diterbitkan oleh salah satu penerbit swasta yaitu EG yang dalam proses pembuatannya lebih menekankan pada kebutuhan pendidik dan peserta didik. kompetensi yang didapatkan berupa uraian materi Buku Teks IPA Terpadu terbitan EG lebih baik, sedangkan untuk sub komponen yang kurang atau cukup BAB tersebut masih dapat digunakan dalam proses pembelajaran, namun demikian perlu adanya penambahan materi untuk materi yang belum mencapai Kompetensi Dasar (KD). Angka tertinggi yang diperoleh dari hasil analisis kesesuaian isi buku teks IPA Materi Biologi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), yaitu 93% dengan kriteria baik yang terdapat pada buku teks Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud (BSE). Angka ini merupakan angka tertinggi yang diperoleh dari ke-2 buku yang dianalisis. Hal ini disebabkan karena buku teks Ilmu Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 116

Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud merupakan buku yang diterbitkan dengan berpedoman pada silabus dalam proses pembuatannya. Sehingga angka analisis yang diperoleh hampir sempurna. Buku teks IPA Kurikulum 2013 SMP kelas VII semester II diketahui adanya kesesuaian isi buku teks IPA Materi Biologi Kelas VII dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada kedua buku teks pelajaran didapatkan nilai rata-rata, yaitu 92%. Angka yang diperoleh dari kegiatan analisis pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) memperoleh nilai yang sangat tinggi dengan ini ke-2 buku tersebut secara umum memenuhi standar dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Silabus Kurikulum 2013. Angka terendah yang diperoleh dari hasil analisis kesesuaian isi buku teks IPA materi Biologi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), yaitu 83% yang terdapat pada buku teks IPA Terpadu terbitan EG. Beberapa dari point tersebut memperoleh kriteria kurang, hal ini dikarenakan indikator yang tersedia pada buku tidak sama dengan silabus. Akan tetapi materi pada BAB tersebut dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat diperbaiki dengan adanya penambahan materi untuk materi yang belum mencapai pada masing-masing Kompetensi Dasar (KD). Guru diharapkan dapat menambah atau melengkapi materi dengan menyunting dan mengkonversi. Angka tertinggi yang diperoleh dari hasil analisis kesesuaian isi buku teks IPA Materi Biologi dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), yaitu 97% yang terdapat pada buku teks Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud. Angka ini merupakan angka tertinggi yang diperoleh dari ke-2 buku yang dianalisis. Hal ini disebabkan karena buku teks Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud merupakan buku yang diterbitkan dengan perpedoman pada silabus dalam proses pembuatannya. Namun, terdapat satu indikator yang memperoleh kriteria kurang hal ini dikarenakan indikator yang tersedia pada buku kurang memotivasi siswa untuk mengenal materi pada awal pembelajaran. Buku Teks IPA (terbitan EG ataupun Kemendikbud) juga memenuhi standar buku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Bahan ajar seperti buku teks memiliki beberapa karakteristik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu self instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan user friendly (Widodo et al., 2013; Lestari, 2013). Kesalahan pada penyajian konsep dan prinsip serta ilustrasi materi biologi dalam Buku Teks IPA SMP Kelas VII Semester I dan II. Terlihat pada Tabel 1, kesalahan penyajian konsep yang terdapat pada sampel ke-1 yakni buku teks IPA Terpadu (EG) berjumlah 5, sedangkan pada sampel ke-2 yakni buku Ilmu Pengetahuan Alam (BSE) berjumlah 21. Kesalahan konsep yang terjadi harus segera diperbaiki agar tidak menimbulkan miskonsepsi pada penyampaian materi biologi buku teks IPA. Ibrahim (2011) berpendapat bahwa mata pelajaran IPA dibangun dari konsep-konsep dan penjelasan yang benar di dalam biologi dan harus dibangun pula dari konsep yang benar. Kesalahan dalam penyampaian ilustrasi materi juga terlihat pada buku Ilmu Pengetahuan Alam yang diterbitkan oleh Kemedikbud Semester I dan II berjumlah 9. Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 117

Tabel 1. Keterangan kategori kesalahan penyajian Konsep dan Prinsip Serta ilustrasi Materi beserta dengan Indikatornya pada buku Teks IPA Terpadu Terbitan EG No. Semester Bab Halaman Kategori kesalahan Indikator kesalahan 1. 2 40 Konsep Rangkaian kata 2. 3 67 Konsep Rangkaian kata 3. 1 4 78 Konsep Rangkaian kata 4. 4 79 Konsep Rangkaian kata 5. 4 85 Konsep Rangkaian kata 6 2 - - - - 7 - - - - Tabel 2. Keterangan kategori kesalahan penyajian Konsep dan Prinsip Serta ilustrasi Materi beserta dengan Indikatornya pada buku Teks Ilmu Pengetahuan Alam (BSE) terbitan Kemendikbud No Semester Bab Halaman Kategori kesalahan Indikator kesalahan 1. 2 31 Konsep Rangkaian kata 2. 2 31 Ilustrasi materi Keterangan gambar 3. 3 52 Konsep Definisi penyajian konsep 4. 3 53 Ilustrasi materi Keterangan gambar 5. 3 72 Konsep Rangkaian kata 6. 3 77 Konsep Rangkaian kata 7. 1 3 81 Ilustrasi materi Gambar 8. 3 83 Konsep Rangkaian kata 9. 3 85 Ilustrasi materi Keterangan gambar 10. 3 86 Konsep Rangkaian kata 11 4 93 Ilustrasi materi Keterangan gambar 12. 4 98 Ilustrasi materi Gambar 13. 4 101 Konsep Rangkaian kata 14. 4 103 Konsep Rangkaian kata 15. 4 109 Ilustrasi materi Gambar 16. 4 110 Ilustrasi materi Gambar 17 6 130 Konsep Definisi penyajian konsep 18 6 130 Konsep Abstraksi 19 6 130 Konsep Definisi penyajian konsep 20 6 136 Konsep Definisi penyajian konsep 21 2 9 185 Ilustrasi materi keterangan 22 9 185 Konsep abstraksi 23 9 186 Konsep Rangkaian kata 24 9 186 Konsep Rangkaian kata 25 9 186 Konsep Rangkaian kata 26 9 186 Konsep Rangkaian kata 27 9 188 Konsep Definisi penyajian konsep 28 9 188 Konsep Rangkaian kata 29 9 188 Konsep Rangkaian kata 30 99 188 Konsep Rangkaian kata Hal ini menunjukan bahwa beberapa penyampaian ilustrasi materi berupa gambar yang tidak serasi atau tidak seimbang dengan penjelasan dan keterangan yang diberikan. Penyampaian ilustrasi materi sebaiknya ditampilkan sesuai dengan fakta yang ada. Selain itu, analisis ilustrasi materi tidak hanya menganalisis kesalahan yang terdapat pada gambar dan keterangan gambar. Analisis ilustrasi materi kesalahan tidak hanya terdapat pada gambar, dan keterangan tulisan gambar, akan tetapi ada penyebab kenapa ilustrasi itu mengalami kesalahan, baik dipengaruhi oleh konsep atau prinsip. Penulisan buku teks harus lebih berpedoman pada peningkatan literasi ilmiah siswa. Selain itu, buku teks Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bahan ajar dan sumber informasi yang banyak digunakan guru dan siswa seharusnya menyajikan konsep, prinsip dan ilustrasi materi dalam isi bukunya yang sesuai dengan keadaan atau fakta yang ada karena buku teks Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 118

pelajaran merupakan salah satu variabel penting dalam keberhasilan pembelajaran. Buku teks Ilmu Pengetahuan Alam merupakan peralatan pokok dalam pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Setelah menyelesaikan pendidikan formal, setiap individu akan tetap mengikuti sains, sebagian besar melalui membaca seperti laporan media. Buku teks Ilmu Pengetahuan Alam yang baik harus menggambarkan Ilmu Pengetahuan Alam disetiap sisinya dengan baik dan benar. Belajar Ilmu Pengetahuan Alam berkaitan dengan usaha mencari penjelasan terhadap fenomena alam. Buku teks pelajaran dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas Ilmu Pengetahuan Alam siswa untuk lebih melek ilmiah dan berliterasi ilmiah (Ariningrum, 2013). Buku teks Ilmu Pengetahuan Alam seharusnya disajikan secara seimbang pada pada isi/materi buku. Keseimbangan dalam isi/materi buku mengakibatkan tingkat literasi ilmiah siswa dapat meningkat yang juga dapat meningkatkan mutu pedidikan Ilmu Pengetahuan Alam siswa. Sampel ke-2 dalam penelitian ini, baik IPA Terpadu terbitan EG dan buku Ilmu Pengetahuan Alam (BSE) terbitan Kemendikbud masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan pada penyajian data berupa materi. Untuk buku IPA Terpadu terbitan EG memiliki jumlah kesalahan penyajian konsep dan prinsip serta ilustrasi materi yang lebih sedikit dibandingkan dengan buku teks Ilmu Pengetahuan Alam (BSE) terbitan Kemendikbud. Ke-2 buku tersebut dinyatakan layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran tetapi disarankan materi yang kurang guru dan peserta didik harus mampu menambahkan dengan menggunakan referensi lain. Tindaklanjut dari penelitian ini memberitahukan kepihak sekolah khususnya guru mata pelajaran IPA mengenai kelebihan dan kekurangan dari ke-2 buku yang dianalisis. Tingkat Keterbacaan Buku Pelajaran dalam Buku Teks IPA SMP Kelas VII Semester I dan II Terlihat pada Tabel 5 dan 6 bahwa keterbacaan buku Buku teks IPA terbitan BSE semester I menunjukan kesesuaian untuk siswa. Sedangkan, pada Buku terbitan EG menunjukan tidak sesuai dengan siswa. Pada Buku teks IPA semester II baik terbitan EG dan BSE menunjukan tidak sesuai dengan siswa. Berdasarkan analisis data tingkat keterbacaan dalam buku pelajaran BSE IPA dan buku teks terbitan EG SMP/MTs Kelas VII semester I dan II, kurikulum 2013, dari 4 buku yang dinilai terdapat 1 buku yang sesuai untuk siswa SMP/MTs Kelas VII yakni BSE semester 1 dengan peringkat 10 pada plot Grafik Fry. Tingkat keterbacaan buku pelajaran yang sesuai untuk siswa SMP/MTs Kelas VII dalam Grafik Fry ditunjukkan pada lebih dari peringkat 10. Sedangkan 3 buku yakni BSE semester 2, Buku teks terbitan EG semester I dan II tidak sesuai untuk siswa SMP/MTs Kelas VII karena memiliki peringkat kurang dari sepuluh. Peringkat keterbacaan yang kurang dari sepuluh berarti bacaan terlalu mudah untuk siswa SMP/MTs Kelas VII. Berikut ini contoh teks yang tingkat keterbacaannya tidak sesuai untuk siswa SMP/MTs, kelas VII (Firmansyah et. al., 2009). Pada buku teks BSE semester II tersebut, jumlah kalimat dalam 100 kata adalah 10 kalimat dan jumlah suku kata setelah dikalikan dengan angka 0,6 (rumus) adalah 143,2. Angka tersebut jika dilihat pada Grafik Fry menunjukkan peringkat Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 119

keterbacaan 8. Artinya teks tersebut tidak sesuai untuk siswa SMP/MTs Kelas VII, karena peringkat keterbacaannya terlalu rendah. No. Buku 1 EG 2 BSE Suku Kata Per 100 Kata Tabel 3. Tingkat Keterbacaan buku teks IPA semester I Suku Kata Per 100 Kata x 0,6 Kalimat Per 100 Kata Bab 2/Hal. 45 248 (102) 148,8 7,8 Bab 3/Hal. 60 202 (78) 151,5 6,0 Bab 4/Hal.83 260 (101) 156 8,4 Rata-rata 152,1 7,4 Bab 2/Hal. 31 127 (48) 152,4 4,0 Bab 3/Hal. 69 265 (123) 159 5,14 Bab 4/Hal.101 178 (73) 152,72 8,0 Rata-rata 154,7 5,71 Titik pertemuan Tingkat kelas pembaca 151,2:7,4 8 Kriteria Tidak Sesuai 154,7:5,7 10 Sesuai No. 1 No. 2 Tabel 4. Tingkat Keterbacaan buku teks IPA semester II Suku Suku Kata Titik Buku/Penerbit Kata Per 100 Kalimat Per 100 Pertemuan Kata Per100 Kata Kata X 0,6 EG bab 7 hal.155 247 bab 9 hal. 254 304 bab 10 hal 271 229 148,2 7 182,4 8,5 137,4 7,5 Rata-Rata 156 7.6 Suku Suku Kata Buku/Penerbit Kata Per 100 Kalimat Per 100 Kata Per100 Kata Kata X 0,6 BSE bab 6 hal. 132 253 bab 9 hal187 230 bab 9 hal 195 233 151,8 6,5 138 5 139,8 6,5 Rata-rata 143,2 6 Tingkat Kelas Baca 156;7,6 9 Titik Pertemuan Tingkat Kelas Baca 143,2;6 8 Kriter ia Tidak sesuai Krite ria Tidak sesuai Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 120

Sedangkan, buku teks terbitan EG semester I, jumlah kalimat dalam 100 kata adalah 10 kalimat dan jumlah suku kata setelah dikalikan dengan angka 0,6 (rumus) adalah 152,1. Angka tersebut jika dilihat pada Grafik Fry menunjukkan peringkat keterbacaan delapan. Hal ini dapat diartikan bahwa teks tersebut tidak sesuai untuk siswa SMP/MTs Kelas VII, karena peringkat keterbacaannya terlalu rendah. Buku teks terbitan EG semester II, jumlah kalimat dalam 100 kata adalah sepuluh kalimat dan jumlah suku kata setelah dikalikan dengan angka 0,6 (rumus) adalah seratus lima puluh enam. Angka tersebut jika dilihat pada Grafik Fry menunjukkan peringkat keterbacaan Sembilan, yang artinya teks tersebut tidak sesuai untuk siswa SMP/MTs Kelas VII, karena peringkat keterbacaannya juga terlalu rendah. Hal ini kecenderungan pada tingkat Bahasa yang digunakan harus lah sesuai dengan tingkat sisa SMP. Hal ini sejalan dengan BSNP (2006), bahasa yang digunakan dalam buku pelajaran harus sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir siswa, baik untuk menjelaskan konsep maupun ilustrasi aplikasi konsep. Faktor yang mempengaruhi tingkat keterbacaan diantaranya adalah panjang pendek kalimat dan tingkat kesulitan kata. Sulastri (2010) menyatakan bahwa semua formula keterbacaan mempertimbangkan faktor panjang kalimat. Kalimat yang lebih panjang cenderung lebih rumit dibandingkan dengan kalimat pendek. Lebih jauh dikatakannya bahwa panjang kalimat merupakan indeks yang mencerminkan adanya pengaruh jangka ingat (memory span) terhadap keterbacaan. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007, buku pelajaran yang dipakai di setiap sekolah seharusnya memenuhi standar kelayakan tersebut. Berkaitan dengan itu, bacaan seperti ini dapat meningkatkan minat belajar, menambah kecepatan dan efisiensi membaca. Tidak hanya itu, bacaan yang memiliki tingkat keterbacaan tinggi biasanya dapat memelihara kebiasaan membaca para pembacanya karena mereka merasa dapat memahami bacaan seperti itu dengan mudah. Keterbacaan buku pelajaran berhubungan dengan minat baca siswa, jika keterbacaannya sesuai, maka dapat meningkatkan minat baca siswa. Minat baca merupakan salah satu bentuk sikap siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Meningkatnya minat baca siswa terhadap buku pelajaran dapat membantu mencapai salah satu kompetensi yang diharapkan yakni afektif. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa buku teks IPA Terpadu terbitan EG dan Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud semester I dan II memenuhi standar dari kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) pada silabus kurikulum 2013 dan juga memenuhi standar buku yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil analisis yang dilakukan pada kesalahan penyajian konsep (K) dan prinsip (Pr) serta ilustrasi materi (I) dalam buku teks IPA Terpadu terbitan EG Semester I ditemukan kesalahan penyajian konsep berjumlah 5, untuk penyajian prinsip dan ilustrasi materi tidak ditemukan kesalahan pada buku ini. Buku IPA Terpadu terbitan EG semester II tidak terdapat kesalahan penyampaian konsep, Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 121

prinsip, dan ilustrasi materi. buku teks Ilmu Pengetahuan Alam BSE terbitan Kemendikbud Kelas VII Semester I ditemukan kesalahan penyajian konsep berjumlah 8 dan kesalahan penyajian ilustrasi materi berjumlah 8. Untuk kesalahan penyajian prinsip tidak ditemukan pada buku ini. Sedangkan untuk buku teks Ilmu Pengetahuan Alam BSE terbitan kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia kelas VII semester II terdapat beberapa kesalahan, yaitu penyajian konsep berjumlah 13, penyajjian ilustrasi materi berjumlah 1, dan Untuk kesalahan penyajian prinsip tidak ditemukan pada buku ini. Secara umum, tingkat keterbacaan buku teks IPA Terpadu terbitan EG dan Ilmu Pengetahuan Alam terbitan Kemendikbud semester I dan II tidak sesuai untuk siswa SMP. DAFTAR RUJUKAN Ariningrum, T. R. (2013). Analisis literasi ilmiah buku teks pelajaran Biologi SMA. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang. BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). (2006). Instrumen penilaian tahap II buku teks pelajaran Biologi SMA/MA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional (01 Januari 2016) Hidayati. (2005). Kamus lengkap biologi. Jakarta: Penerbit dwimedia comp. Ibrahim. (2011). IPA dibangun dari konsep konsep yang benar. Retrievded from http:/pakdesofa.wapgem.com/pend%i pa%20sd2/pendekatan%20ko NSEP%20DALAM%20PEMBELAJ ARAN.txt. Lestari. (2013) Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi. Jakarta: Akademia. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendikbud No. 68 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTS Permendikbud Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran Layak Permendikbud No. 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2007 tentang buku Teks Pelajaran yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Pembelajaran. Prastowo, A. (2011). Pengembangan bahan ajar. Yogyakarta: Cipta karya Purjiyanti, E. (2013). IPA terpadu. Jakarta: Penerbit Erlangga Sulastri, I.(2010). Tes Rumpang: Pemanfaatannya untuk mengestimasi keterbacaan wacana. Jakarta. Cendikia. Widodo, W., Rachmadiarti, F., Hidayati, S. N., Suryanda, A., & Cahyana, U. (2013). Ilmu pengetahuan alam. Jakarta: Penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Nugroho et al., Analisis isi, penyajian 122