Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PROBING PROMPTING KELAS VIIB SMP NEGERI 33 PURWOREJO

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY DENGAN LKS

Maningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Melalui Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) Berbantu Media Gambar

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT)

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TPS MENGGUNAKAN LKS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

PENINGKATAN MINAT DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TAPE

JURNAL SERAMBI ILMU VOLUME 28 NOMOR 1 MARET 2017

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

PROSIDING ISBN :

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN CMP KELAS VIIG SMP NEGERI 3 GOMBONG

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIIIA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM OPEN ENDED

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

Penerapan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 2 Panau Pada Mata Pelajaran PKn

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING

Kata kunci : Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), motivasi dan prestasi belajar

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

Pendekatan Inkuiri dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VII

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN AIR PADA SISWA KELAS X-1 SMA N 2 PURWOREJO

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V SDN TAMBAKREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe mind mapping, pemecahan masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DISCOVERY PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Gedongtataan Kabupaten Pesawaran pada semester genap dengan jumlah siswa

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kayu Batu Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. 2013/2014 yang berjumlah 14 siswa. Sedangkan Obyek penelitian ini adalah

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DISERTAI ICE BREAKER PADA SISWA SMK MUHAMMADIYAH KUTOWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TYPE TEAM QUIZ

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Herlin Marliyana, 2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG DENGAN METODE PAIR CHEKS PADA SISWA KELAS VIIIB SMP N 3 KEPIL

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PAIR CHECK

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN. mengujicobakan suatu model pembelajaran, yaitu model pembelajaran Examples Non

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI MODEL STAD SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME PRISMA SEGITIGA DAN TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBI. Nur Aini Yuliati

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Peningkatan Kemampuan Sesorah dengan Model Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas IX A SMP Negeri 28 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS

BAB III METODE PENELITIAN

P 6 Pengaruh Model Pembelajaran Koperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Koneksi Matematis

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

Transkripsi:

PENINGKATAN DISPOSISI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: pujhyvespa@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peningkatan disposisi dalam pembelajaran matematika, (2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan penerapan model pembelajaran TTW pada siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen Purworejo. Penelitian ini merupakan PTK pada siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 20 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan adalah observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW dan disposisi dalam pembelajaran matematika, angket disposisi dalam pembelajaran matematika, dan tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis data kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa masih kurang percaya diri dan gigih, sedangkan pada siklus II sudah banyak siswa yang percaya diri dan gigih. Hasil rerata persentase disposisi dalam pembelajaran matematika siswa yang didapat pada akhir siklus II masuk dalam kategori baik. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditunjukkan pada siklus I siswa belum bisa mengerjakan sesuai tahapan pemecahan masalah, sedangkan pada siklus II siswa sudah banyak yang bisa mengerjakkan soal sesuai tahapan pemecahan masalah matematika. Hasil rereta persentase kemampuan pemecahan masalah matematika yang didapat pada akhir siklus II masuk dalam kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat meningkatkan disposisi dalam pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Kata kunci: disposisi, kemampuan pemecahan masalah, TTW PENDAHULUAN Matematika adalah mata pelajaran yang selalu ada mulai SD hingga perguruan tinggi, namun termasuk dalam pelajaran yang kurang disenangi karena dianggap pelajaran yang sulit dipahami. Dalam pembelajaran matematika sulitnya suatu pelajaran dipahami oleh siswa, kemungkinan disebabkan oleh kurangnya siswa memperhatikan pelajaran dan kemampuan yang berbeda-beda. Untuk menghadapi kemampuan dan karakteristik siswa yang berbeda-beda, guru diharapkan dapat 150

menggunakan suatu metode pembelajaran yang efektif agar semua siswa dapat memahami pelajaran dengan baik. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembelajaran matematika adalah disposisi dalam pembelajaran matematika. Menurut Sri Wardani dalam Rifaatul Mahmuzah dkk (2014: 45), disposisi matematis sebagai suatu ketertarikan dan apresiasi terhadap matematika seperti kecenderungan untuk berpikir dan bertindak dengan positif seperti kecenderungan untuk berpikir dan bertindak dengan positif termasuk kepercayaan diri, keingintahuan, ketekunan, antusias dalam belajar, gigih dalam menghadapi permasalahan, fleksibel, mau berbagi dengan orang lain dan reflektif dalam kegiatan matematika. Kebanyakan siswa di kelas VIII A SMP PGRI Bagelen sebelum mengikuti pelajaran matematika mereka sudah merasa tidak suka dan malas. Mereka beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit. Faktor lain yang menentukan keberhasilan pembelajaran matematika adalah kemampuan pemecahan masalah matematika. Menurut Killen dalam Ahmad Susanto (2013: 197), pemecahan masalah sebagai strategi pembelajaran adalah suatu teknik dimana masalah digunakan secara langsung sebagai alat untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang sedang mereka pelajari. Kebanyakan siswa di kelas VIII A SMP PGRI Bagelen belum dapat mengerjakan soal sesuai tahapan pemecahan masalah yaitu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah, melakukan pemeriksaan atau pengecekan kembali. Dari observasi awal dan wawancara dengan guru matematika kelas VIII A SMP PGRI Bagelen, berdasarkan ulangan tengah semester sebanyak 11 dari 20 siswa belum mencapai KKM yaitu 63, dan pembelajaran di kelas menggunakan metode ceramah. Sehingga diperlukan model pembelajaran yang efektif diterapakan yaitu model pembelajaran TTW. Model pembelajaran TTW memberikan kesempatan siswa untuk menganalisis permasalahan sendiri, mengemukakan pendapat, menyimpulkannya, serta mampu berkerja sama dalam kelompok. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana peningkatan disposisi dalam pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika 151

dengan penerapan model pembelajaran TTW pada siswa kelas VIII A SMP PGRI Bagelen Purworejo. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kemmis & Mc Taggart dalam Suharsimi Arikunto (2013: 131), penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahap, yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode observasi, angket, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Instrumen pada penelitian ini yaitu lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TTW, lembar observasi disposisi dalam pembelajaran matematika, lembar angket disposisi dalam pembelajaraan matematika, lembar tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dan data kuantitatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Susi Asih Indrayani (2014). Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) pada Siswa Kelas VIII B SMP N 4 Kebumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat meningkatkan minat dan hasil belajar matematika siswa. Selain penelitian tersebut, penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Asep Ikin Sugandi (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SMA. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis menggunakan model kooperatif tipe TTW lebih baik dari pada konvensional. Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti terdorong melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat meningkatkan disposisi dalam pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Model pembelajaran TTW dilakukan dengan tiga tahapan yaitu Think, Talk, dan Write. Setelah tindakan berupa model pembelajaran tipe TTW dilakukan melalui ketiga tahapan tersebut, terjadi peningkatan disposisi dalam 152

pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika. Peningkatan disposisi dalam pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa selama pelaksanaan tindakan antara lain dapat dilihat pada peningkatan rerata persentase dari hasil observasi disposisi dalam pembelajaran matematika siswa, hasil angket disposisi matematis siswa, dan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Berdasarkan hasil lembar observasi disposisi dalam pembelajaran matematika siswa, menunjukkan adanya peningkatan hasil lembar observasi disposisi dalam pembelajaran matematika siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I menujukkan bahwa siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas, siswa tidak gigih dalam mencari jawaban suatu permasalahan hingga memperoleh jawaban yang benar, siswa tidak mau bertanya kepada guru atau teman tentang materi yang belum dipahami, dan siswa tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya, hal tersebut didukung hasil rerata persentase pada siklus I sebesar 61,25% dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II siswa berani mengerjakan soal di depan kelas, siswa gigih dalam mencari jawaban suatu permasalahan hingga memperoleh jawaban yang benar, siswa mau bertanya kepada guru atau teman tentang materi yang belum dipahami, dan memeriksa kembali hasil pekerjaannya, hal tersebut didukung hasil rerata persentase pada siklus I sebesar 77,50% dengan kategori baik. Pada hasil lembar angket disposisi dalam pembelajaran matematika siswa, menunjukkan adanya peningkatan disposisi dalam pembelajaran matematika siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I menunjukkan bahwa siswa takut pada saat guru menyuruh siswa untuk ke depan mengerjakan soal di papan tulis, menyampaikan sanggahan terhadap pendapat teman dari kelompok lain pada waktu presentasi, siswa putus asa jika mendapat soal matematika yang sulit, siswa tidak mau bertanya kepada guru atau teman tentang materi yang belum dipahami, dan siswa malas untuk memeriksa hasil pekerjaan matematika, hal tersebut didukung hasil rerata persentase pada siklus I sebesar 74,97% dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II siswa berani pada saat guru menyuruh siswa untuk ke depan mengerjakan soal di papan tulis dan menyampaikan sanggahan terhadap pendapat teman dari kelompok lain pada 153

waktu presentasi, siswa gigih jika mendapat soal matematika yang sulit, siswa mau bertanya kepada guru atau teman tentang materi yang belum dipahami, dan siswa memeriksa hasil pekerjaan matematika, hal tersebut didukung hasil rerata persentase pada siklus I sebesar 83,16% dengan kategori baik. Dari hasil lembar observa asi disposisi dalam pembelajaran matematika siswa dan hasil lembar angket disposisi dalam pembelajaran matematika siswa di atas, dapat disimpulkan bahwa disposisi dalam pembelajaran matematika siswa meningkat dari siklus I ke siklus II dalam kategori minimal baik. Berikut diagram yang menunjukkan peningkatan disposisi dalam pembelajaran matematik ka berdasarkan lembar observasi dan lembar angket. Gambar 1. Diagram Peningkatann Disposisi dalam Pembelajaran Matematika Siswa Pada hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa masih salah dalam mengidentifikasi unsur yang diketahui dan ditanyakan. Siswa juga masih ada yang belum bisa menyusun model matematika atas permasalahan yang diberikan. Beberapa siswa masih bingung tentang macam-macam model penyelesaian pada materi SPLDV. Siswa juga dalam menjawan masih belum sesuai dengan penyelesaian masalah. Masih banyak juga siswa yang belum memeriksa kembali proses dan hasil dari jawabannya dan menyimpulkannya, hal tersebut didukung dengan diperolehnya nilai maksimal 78,75 dan nilai minimal 50,00 dengan rerata presentase tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 68,31% dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II sebagian besar siswa telah bisa mengidentifikasi unsur diketahui, ditanyakan. Siswa juga 154

sudah bisa menyusun model matematika atas permasalahan yang diberikan. Sebagian besar siswa sudah bisa menerapkan tentang macam-macam model penyelesaian pada materi SPLDV, siswa juga dapat menyelesaikan soal dengan langkah-langkah yang benar, hal tersebut didukung dengann diperolehnya nilai maksimal 90,00 dan nilai minimal 61,25 dengan rerata presentase tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa sebesar 77,93% dengan kategori baik. Berikut diagram yang menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika berdasarkan lembar tes. Gambar 2. Diagram Persentase Peningkatan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII A SMP PGRI Bagelen Tahun Pelajaran 2016/2017, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut, (1) Disposisi dalam pembelajaran matematika siswa mengalami peningkatan setelah siswa menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW (2) Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa mengalami peningkatan setelah siswa menggunakan pembelajaran dengan model TTW. Dari simpulan di atas, peneliti menyampaikan saran: (1) Pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe TTW baik untuk diterapkan karena model ini merupakan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan disposisi dalam pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, (2) Pengaturan waktu untuk tiap tahap perlu diperhatikan agar tidak melebihi alokasi waktu yang ditentukan, karena pembelajaran 155

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TTW memerlukan waktu yang cukup lama, (3) Model pembelajaran kooperatif tipe TTW dapat dikembangkan pada materi lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Indrayani, Susi Asih. 2014. Peningkatan Minat dan Hasil Belajar Matematika dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write (TTW) pada Siswa Kelas VIII B SMP N 4 Kebumen. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Mahmuzah, Rifaatul dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Disposisi Matematis Siswa SMP dengan Menggunakan Pendekatan Problem Posing. Jurnal Didaktik Matematika Universitas Syiah Kuala ISSN: 2355-4185. [Online]. Tersedia: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/dm/article/download/2076/2030. Diakses pada tanggal 5 Desember 2015. Sugandi, Asep Ikin. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA. Prosiding Seminar Nasional FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, ISBN : 978 979 99314 6 7. [Online]. Tersedia: https://www.google.com/search?q=prosiding+ semnas+mipa+ uny+2012&ie=utf-8&oe=utf-8. Diakses pada tanggal 12 Februari 2016. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenada Media Group. 156