EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI NAMA : FITRIANA NURHADI NIM : 11.12.6145 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM
EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS MODERN DAN GLOBAL PASCA REFORMASI ABSTRAK Isi makalah ini adalah menjelaskan keberadaan Pancasila dalam konteks modern dan global pasca reformasi yang mana keberadaan pancasila saat ini patut dipertanyakan karena pada masa sekarang yang penuh dengan rasa globalisasi dan modernisasi yang membuat anak muda sekarang tidak mengetahui dan tidak mengamalkan dengan baik isi pancasila yang seharusnya. Makalah ini akan membahas hubungan pancasila dengan modernisasi, globalisasi, dan reformasi dan keberadaan pancasila saat ini dan memberikan solusi agar pancasila bisa tetap menjadi landasan negara.
BAB 1 1. Latar Belakang Makalah ini dibuat karena Pancasila semakin terpinggirkan dengan modernisasi dan globalisasi yang semakin meluas. Pada masa modernisasi dan globalisasi sekarang ini Pancasila semakin dilupakan oleh sebagian masyarakat Indonesia padahal apabila kita melihat dari sisi sejarahnya Pancasila sangat berarti bagi bangsa Indonesia terutama bagi pemimpin-pemimpin bangsa yang telah merumuskan Pancasila. Pancasila semakin terpinggirkan oleh arus modernisasi dan globalisasi yang meluas,pancasila sekan-akan menjadi kata asing oleh sebagian masyarakat yang tidak mengamalkan pancasila. Pancasila hanya diucapkan, dibaca pada saat upacara bendera tetapi kita tidak begitu memahami makna pancasila yang sebenarnya, sehinnga kita perlu mempertanyakan bagaimana keberadaan pancasila saat ini.
2. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan modernisasi? Apa yang dimaksud dengan globalisasi? Apa yang dimaksud dengan reformasi? Keberadaan Pancasila setelah reformasi?
3. Pendekatan Dalam makalah ini penulis akan menggunakan pendekatan historis karena lebih sesuai dengan isi makalah yang akan dibahas kali ini. Dasar filsafat Negara Indonesia yang diberi nama Pancasila ini resmi dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945, oleh karena itu Pembukaan UUD 1945 disebut sebagai tempat terdapatnya rumusan Pancasila. Secara historis rumusan-rumusan Pancasila itu dapat diuraikan dalam tiga kelompok : 1) Rumusan Pancasila dalam sidang-sidang BPUPKI ( Badan Penyelidik Usahausaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) yang merupakan tahap pengusulan sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia. 2) Rumusan Pancasila yang ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan (PPKI) Indonesia sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia yang sangat erat hubungannya dengan Proklamasi Indonesia. 3) Beberapa rumusan Pancasila dalam perubahan ketatanegaraan Indonesia selama belum berlaku kembali rumusan Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. 1 Setelah uraian tiga kelompok di atas, Kemudian ditambahkan satu masa lagi, yaitu : 4) Masa pemantapan Pancasila atau dapat dinyatakan masa kesatuan rumusan pancasila, yaitu sejak dikeluarkannya Inpres No.12 tanggal 13 April 1945. 2 Pancasila dirumuskan dengan tujuan sebagai dasar filosofi atau pandangan hidup Indonesia. Peranan pancasila mengalami pasang surut tergantung kondisi politik dan pemerintahan pada saat itu. Pada Orde Baru pancasila di monopoli oleh penguasa dan ditanggapi pesimis oleh mahasiswa yang akhirnya terjadi reformasi di Indonesia. Reformasi adalah masa pancasila kembali pada jati diri yang sebenarnya dan tidak menjadi alat bagi penguasa. Pada masa modernisasi dan globalisasi sekarang ini Pancasila semakin dilupakan oleh sebagian masyarakat Indonesia padahal apabila kita melihat dari sisi sejarahnya Pancasila sangat berarti bagi bangsa Indonesia terutama bagi pemimpin-pemimpin bangsa yang telah merumuskan Pancasila. 1 Noor MS Bakry, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Cet 2, Liberty,Yogyakarta 1997. 2 Noor MS Bakry, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Cet 2, Liberty,Yogyakarta 1997.
BAB 2 1. Pembahasan Modernisasi adalah perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan tradisional menuju kepada masyarakat yang modern. Globalisasi adalah proses dimana individu, antar kelompok dan antar negara saling beriteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara. Reformasi adalah suatu gerakan untuk memformasi ulang, menata ulang atau menata kembali hal- hal yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat (Riswanda,1998). Keberadaan Pancasila setelah reformasi sekarang Pancasila merupakan objek menarik yang dijadikan acuan tercapainya seluruh proses reformasi. Pancasila saat ini mengukuhkan dirinya sebagai ideology pemersatu bangsa. Reformasi di segala bidang dapat menemukan arah yang tepat apabila kita menghidupkan kembali nilai-nilai pancasila dalam praktik kehidupan bernegara yang penuh toleransi di tengah keberagama bangsa yang majemuk ini. Tujuan Reformasi untuk menanggulangi dan mengurangi secara bertahap dan terus menerus krisis yang berkepanjangan di segala kehidupan dengan menata kembali ke kondisi yang baik tetapi apabila kita melihat dari sisi pancasila semuanya belum berjalan sesuai denga tujuannya. Sedangkan Pancasila adalah ideologi bangsa yang merupakan gabungan dari nilai-nilai luhur yang berasal dari akar budaya masyarakat. Pada era reformasi dan globalisasi saat ini pancasila sangat diperlukan karena pancasila dapat menjawab segala tantangan zaman. Pada zaman Globalisasi semuanya dapat berkomunikasi tanpa dibatasi oleh tempat, ruang, dan waktu. Pada zaman ini kita dibuat ketergantungan pada komunikasi dan informasi karena dimanapun kita tidak kehilangan informasi. Dampak umum globalisasi terhadap sebuah kebudayaan adalah globalisasi mencakup mata kehidupan yang amat luas dengan dampaknya yang sangat luas, globalisasi tidak hanya mencakup bidang ekonomi, ilmu dan teknologi tetapi juga berkaitan dengan filsafat dan ideologi. Semuanya akan berujung pada sosial budaya sehingga sering kali dikatakan bangsa-bangsa kini hidup dalam zaman globalisasi budaya. Globalisasi budaya akan melibatkan dimensi nilai-nilai kehidupan manusia. Pada peoses ini, berlangsung pula gerak saling mempengaruhi di bidang nilai antar bangsa yang satu dengan yang lainnya, yang selanjutnya berproses dalam akulturasi atau sinkretisme. Dikatakan akulturasi apabila proses tersebut berlangsung dengan mulus sampai ke sisi dalam kehidupan masyarakat. Sebaliknya, apabila hanya mencapai lapislapis luarmya maka hal itu disebut sinkretisme. 3 Dampak globalisasi secara langsung bagi Indonesia dapat menggeser apa yang sebelumnya menjadi tujuan utama negara, yakni melindungi masyarakat Indonesia dan menigkatkan kesejahteraan umum. 3 Slamet Sutrisno, Filsafat dan Ideologi Pancasila, (Yogyakarta: Andi, 2006), h. 3
Menurut A.M.W Pranarka melihat adanya tiga kapasitas pancasila yang pokok 4 untuk pancasila dengan arus globalisasi : Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang berisi sistem nilai keindonesiaan yang telah berkembang secara akulturatif selamaa ribuan tahun. Berarti pancasila adalah suatu sistem budaya yang merupakan sari dari sistem-sistem budaya yang diwarisi secara turun temurun oleh setiap masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara atau asas kerohanian negara dimana kapasitas ini menjadi acuan disusunnya Undang-Undang Dasar Negara dan dijabarkan ke dalam berbagai konstitusi lainnya. Pancasila sebagai ideologi nasional berarti segenap warga negara memiliki keniscayaan untuk menghayati nilai-nilai pancasila sebagai pedoman hidup bermasyarakat, berbangsa, dsn bernegara. Pancasila sebagai ideologi, Pancasila bukanlah ideologi tertutup melainkan ideologi terbuka sesuai dengan keterbukaan budaya. Dengan demikian, Pancasila berciri dinamis, mau menerima berbagai unsur lokal dan modern selama tidak bertentangan dengan sila-silanya. Pancasila menjadi gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi. Karena dengan adanya Pancasila dapat menyaring semua hal yang tidak baik. Dalam sudut pandang determinisme teknologi, globalisasi berdiri atas dasar kemajuan teknologi sebagai bagian modernisme. Hal tersebut berimplikasi pada bagaimana kehidupan manusia terbentuk. Dalam hal ini, teknologi komunikasi membentuk fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini karena komunikasi adalah sebuah proses primer di mana terjadi transaksi informasi yang memiliki efek tertentu di dalam segala aspek kehidupan manusia. 5 Banyak hal yang perlu disaring dari arus globalisasi saat ini. Melalui pancasila mampu dengan bijaksana mengambil hal-hal positif dari globalisasi dan berusaha untuk meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi. 4 Sutrisno, Op. Cit, h. 127 5 Artikel Pancasila dan Globalisasi
BAB 3 Kesimpulan dan Saran Pancasila menjadi gerbang penyaring dalam menghadapi arus globalisasi. Karena dengan adanya Pancasila dapat menyaring semua hal yang tidak baik. Banyak hal yang perlu disaring dari arus globalisasi saat ini. Melalui pancasila mampu dengan bijaksana mengambil hal-hal positif dari globalisasi dan berusaha untuk meminimalisasi pengaruh buruk dari globalisasi Saran Pancasila akan tetap bertahan apabila pancasila sesuai dengan era globalisasi dan modernisasi dan kita dapat mengamalkan sila-sila dengan benar.
Referensi Noor MS Bakry, Pancasila Yuridis Kenegaraan, Cet 2, Liberty,Yogyakarta 1997. Drs.Kaelan,M.S, Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan,Paradigma Offset, Yogyakarta,1998. Sutrisno, Op. cit. h. 127 Artikel Pancasila dan Globalisasi. Media Indonesia, Minggu 1 Juni 2008, Hal 2, Kol 2. NAMA : SERIKAT REJEKI NIM : 11.12.6150 KELOMPOK : J PROGRAM STUDI : S1 JURUSAN : SI NAMA DOSEN : DJUNAIDI IDRUS,SH.,M.HUM