PERANCANGAN STABILISASI SUDUT ORIENTASI PITCH PADA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Balancing Robot Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif

IMPLEMENTASI SISTEM KESEIMBANGAN ROBOT BERODA DUA DENGAN MENGGUNAKAN KONTROLER PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL

PENGENDALI LAJU KECEPATAN DAN SUDUT STEERING PADA MOBILE ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN ACCELEROMETER PADA SMARTPHONE ANDROID

Pembuatan Model Quadcopter yang Dapat Mempertahankan Ketinggian Tertentu

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Internasional Batam

PERANCANGAN SISTEM STABILISASI ROLL DAN YAW PADA PROTOTYPE HOVERCRAFT MENGGUNAKAN SENSOR IMU 6 DOF DENGAN METODE SELF TUNING FUZZY PID

Kata Kunci : ROV (Remotely operated underwater vehicles), X-Bee, FSR-01

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL PID UNTUK KESEIMBANGAN SEPEDA. Design and Implementation of PID Control for Bicycle s Stability

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sudut VS Waktu Sampling (a=0.95)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

STABILISASI ROBOT BERKAKI 6 (HEXAPOD) PADA BIDANG MIRING MENGGUNAKAN 9 DOF IMU BERBASIS INVERS KINEMATIC

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...

RANCANG BANGUN ROBOT SEBAGAI ALAT BANTU PENJELAJAH BAWAH AIR

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

IV. PERANCANGAN SISTEM

Purwarupa Sistem Peringatan Dini dan Kendali Pintu Air Bendungan dengan Kendali PID

IMPLEMENTASI KONTROLER PID PADA TWO WHEELS SELF BALANCING ROBOT BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN SELF-BALANCING ROBOT MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY UNTUK TUNING PARAMETER KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

BAB II SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY

SISTEM KENDALI DAN MUATAN QUADCOPTER SEBAGAI SISTEM PENDUKUNG EVAKUASI BENCANA

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

TUNING KONTROL PID LINE FOLLOWER. Dari blok diagram diatas dapat q jelasin sebagai berikut

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

DAFTAR ISI. SKRIPSI... ii

Sistem Kontrol Keseimbangan Statis Robot Humanoid Joko Klana Berbasis Pengontrol PID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB 3 PERANCANGAN KONTROL DENGAN PID TUNING

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

PROTOTIPE KENDARAAN KONTROL OBSERVASI BAWAH AIR ABSTRAK

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PENDULUM TERBALIK MENGGUNAKAN PENGONTROL MIKRO AVR ATMEGA 16 ABSTRAK

COMPLEMENTARY FILTER PEMBACA NILAI SUDUT PADA KESEIMBANGAN ROBOT HUMANOID

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

Kendali PID Training Kit ELABO TS 3400 Menggunakan Sensor Posisi

IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA PERGERAKAN LARAS MORTIR 81MM SESUAI DENGAN HASIL PERHITUNGAN KOREKSI TEMBAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Skema Kendali Ball-Balancing Robot Secara Nirkabel

ANALISIS PERANGKAT KERAS PADA ROBOT KESEIMBANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTO TUNING PID

Dhanny Tandil Ivander Sharon Manuel Siahaan Yansen Wilyanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SISTEM PENGATURAN PUTARAN MOTOR DC MENGGUNAKAN KONTROL PROPORTIONAL-INTEGRAL-DERIVATIVE (PID) DENGAN MEMANFAATKAN SENSOR KMZ51

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Pada Alat Penyiram Tanaman Menggunakan Kontoler PID

PENGUJIAN KEHANDALAN SIRIP ROKET RUDDER DAN AILERON DENGAN BEBAN MENGGUNAKAN KONTROL PID

Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. sederhana, ditunjukan pada blok diagram dibawah ini.

PERANCANGAN DAN ANALISIS PERBANDINGAN POSISI SENSOR GARIS PADA ROBOT MANAGEMENT SAMPAH

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

PENGENDALI RUDDER ROKET MENGGUNAKAN KONTROL PID (PROPORTIONAL INTEGRAL DERIVATIVE)

SISTEM KENDALI GERAK SEGWAY BERBASIS MIKROKONTROLER. oleh Dede Irawan NIM :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Sensor Ultrasonik HCSR04. Gambar 2.2 Cara Kerja Sensor Ultrasonik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

metode pengontrolan konvensional yaitu suatu metode yang dapat melakukan penalaan secara mandiri (Pogram, 2014). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar

BAB III PERANCANGAN Sistem Kontrol Robot. Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

Kampus PENS-ITS Sukolilo, Surabaya

Skema Kendali Ball-Balancing Robot Secara Nirkabel

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

II. PERANCANGAN SISTEM

IMPLEMENTASI ROBOT THREE OMNI-DIRECTIONAL MENGGUNAKAN KONTROLER PID PADA ROBOT KONTES ROBOT ABU INDONESIA (KRAI)

BAB 5. Pengujian Sistem Kontrol dan Analisis

IMPLEMENTASI KONTROL LOGIKA FUZZY PADA SISTEM KESETIMBANGAN ROBOT BERODA DUA

Makalah Seminar Tugas Akhir BALANCING ROBOT BERODA DUA MENGGUNAKAN METODE KENDALI PROPORSIONAL INTEGRAL

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Juli sampai Desember 2012, bertempat di

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN BALL AND BEAM DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALI PID BERBASIS ARDUINO UNO. Else Orlanda Merti Wijaya.

3. Perancangan Alat Perancangan alat yaitu mendesain konsep yang sudah dibuat, meliputi perancangan mekanis robot, elektronis robot dan pemrograman

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesawat tanpa awak atau pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle atau disingkat UAV), adalah sebuah mesin

Kontrol Keseimbangan Robot Mobil Beroda Dua Dengan. Metode Logika Fuzzy

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Robot dapat didefenisikan sebagai mesin yang terlihat seperti manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

EKO TRI WASISTO Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

PENGONTROL PID BERBASIS PENGONTROL MIKRO UNTUK MENGGERAKKAN ROBOT BERODA. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID UNTUK AUTONOMOUS MOVING FORWARD MANUEVER PADA QUADCOPTER

Transkripsi:

PERANCANGAN STABILISASI SUDUT ORIENTASI PITCH PADA REMOTELY OPERATED VEHICLE (ROV) DENGAN METODE KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF Agung Imam Rahmanto *), Aris Triwiyatno, and Budi Setiyono Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro, Semarang Jalan Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail : ir.agung00@gmail.com Abstrak Remotely Operated Vehicle (ROV) merupakan jenis robot bawah air yang menyerupai kapal selam. ROV banyak diaplikasikan untuk melakukan suatu kegiatan di bawah laut, surveilance, maupun untuk sistem pertahan dan keamanan. Aplikasi dari ROV yang beragam tersebut membutuhkan sistem yang stabil dan dapat diandalkan untuk menunjang aktivitasnya. Tugas akhir ini merancang suatu ROV yang memiliki sistem kestabilan terhadap pengaruh gangguan pada sudut orientasi pitch. Gangguan ini dipengaruhi oleh beban mekanik yang tidak seimbang dan aliran fluida yang mengalir pada ROV. Metode kontrol PID digunakan untuk mengurangi gangguan dan menstabilkan badan ROV pada kondisi datar. Sensor MPU6050 digunakan untuk membaca sudut orientasi pitch pada ROV. ROV dikendalikan dengan menggunakan joystick yang berada di permukaan. Input data joystick, pergerakan ROV dan kontrol PID diproses di dalam mikrokontroler ATmega128. Kata kunci : kontrol PID, MPU-6050, ROV, sudut pitch Abstract Remotely Operated Vehicle (ROV) is a type of underwater robot resemble of submarine. ROV has many important applications such as to conduct undersea mission, defense and security system. Stable and reliable ROV system are strictly needed to support its purposes. The purpose of this research is to build a ROV which can handle the disturbance of pitch angle. These disturbances are caused by the unbalance center of gravity from the mechanics and the flow of fluid through the ROV. PID control method can be used for reducing the disturbance and stabilizing the ROV. MPU6050 can be used reading the change of pitch angle. Joystick is used to control the movement of ROV. Input form the joystick and the movement of ROV are processed by ATmega128 microcontroller. Keywords: PID Control, MPU-6050, ROV, angle pitch 1. Pendahuluan Indonesia merupakan negara maritim terbesar di dunia dengan 2/3 wilayahnya merupakan lautan. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km 2 atau mendekati 75,32% dari total wilayah Indonesia [1]. Dalam menentukan kondisi perairan di Indonesia diperlukan obeservasi yang melibatkan beberapa peneliti dan penyelam. Namun tidak semua kondisi perairan Indonesia bisa dilakukan penyelaman. Hal ini disebabkan letak Indonesia yang berada di pertemuan patahan lempeng Asia dan Australia menyebabkan kondisi perairan Indonesia cukup berbahaya serta penyelam memiliki keterbatasan tingkat kedalaman yang dapat dicapai [2]. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan dan penggunaan robot bawah air untuk melakukan observasi serta memanfaatkan sumber daya alam laut Indonesia. Remotely Operated Vehicles (ROV) adalah kendaraan bawah air yang gerakannya dikendalikan secara langsung oleh manusia melalui remote control dari atas permukaan air dan biasanya beroperasi di laut dalam yang dikontrol dari kapal dengan menggunakan tether. ROV banyak diaplikasikan baik untuk melakukan suatu misi/kegiatan dibawah laut, surveilance, maupun untuk sistem pertahanan dan keamanan. Aplikasi dari ROV yang beragam tersebut membutuhkan sistem yang stabil dan dapat diandalkan untuk menunjang aktivitasnya. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dirancang kestabilan ROV yang dapat mempertahankan posisi tetap datar pada susudt orientasi pitch dengan menggunakan metode

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 451 kontrol PID serta memanfaatkan sensor MPU6050 untuk membaca perubahan sudut orinetasi pitch yang terjadi [3]. 2. Metode 2.1. Pengendali PID Dalam tugas akhir Stabilisasi ROV dalam Bidang Miring ini menggunakan kontrol PID. Referensi untuk kontrol PID berasal dari sudut kemiringan Remotely Operated Vehicles (ROV). Selisih antara nilai setting point dengan sudut kemiringan yang sebenarnya akan dijadikan masukan ke kendali PID. Keluaran dari kontrol PID ini akan digunakan untuk mengatur kecepatan motor brushless DC. Penentuan nilai parameter kontrol proporsional (Kp), kontrol integral (Ki), dan kontrol derivatif (Kd) dilakukan dengan cara trial and error. Blok diagram pengendalian secara umum dapat dilihat pada Gambar 1. 2.3. Tapis Komplementer Dua buah masukan yang salah satunya memiliki derau dengan frekuensi tinggi dan dan masukan yang lain memiliki frekuensi derau rendah. Masukan yang memiliki frekuensi derau tinggi ditapis dengan tapis pelewatrendah, sedangkan masukan yang memiliki frekuensi derau rendah ditapis dengan tapis pelewat-tinggi.hasil rekonstruksi kedua sinyal yang masing-masing telah ditapis tersebut merupakan variabel yang ingin dibaca tanpa adanya derau yang sebelumnya terasosiasi dengan sensor. Prinsip kerja dan Diagram komplementer ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 3. Prinsip kerja tapis komplementer [5]. Accelerometer Tapis Pelewatrendah Gambar 1. Diagram blok sistem kontrol Remotely Operated Vehicles (ROV) 2.2. Modul MPU 6050 6 DoF IMU Gyroscope Perhitungan Integral Tapis Pelewattinggi Sensor MPU-6050 merupakan gabungan dari 2 macam sensor yaitu sensor accelerometer dan gyroscope yang diproduksi oleh invensense dengan antarmuka komunikasi I2C. MPU-6050 ini menggabungkan antara accelerometer dan gyroscope di dalam satu board. Sensor ini dapat mendeteksi percepatan dalam 3 axis (x, y, dan z) dan kecepatan sudut dalam 3 axis (x, y, dan z)[4]. Rangkaian MPU-6050 ditunjukkan pada Gambar 2. Gambar 4. Diagram tapis komplementer pada sudut Orientasi [6]. Perhitungan matematis tapis komplementer ditunjukkan Persamaan 1. ( ) ( ) ( ) ( ) (1) 2.4. Perancangan Perangkat-Keras Perancangan perangkat keras pada stabilisasi Remotely Operated Vehicles (ROV) meliputi mikrokontroler AVR Atmega128, sensor 9 DoF IMU, joystick, driver motor ESC-30A, dan rangkaian catu daya menggunakan baterai. Secara umum perancangan perangkat keras sistem kendali dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 2. Rangkaian MPU6050

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 452 joystick, dan penampilan data joystick dan sudut orientasi. Pengaturan parameter PID juga dilakukan melalui Tampilan GUI. Sudut orientasi ditampilkan menggunakan grafik untuk menganalisis respon sistem yang terjadi pada (Remotely Operated Vehicle (ROV). Tampilan GUI ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 5 Perancangan perangkat keras sistem kendali Remotely Operated Vehicles (ROV). Gambar 5 menunjukan bahwa data dari joystick akan diproses di komputer dan dikirimkan melalui tether dengan menggunakan komunikasi UART serial (Tx/Rx). Data joystick akan diproses oleh mikrokontroler ATmega128 sebagai input untuk menggerakan Remotely Operated Vehicles (ROV). Gambar 5 juga menunjukkan komponen-komponen yang digunakan termasuk juga koneksi tiap-tiap komponen kedalam mikrokontroller. 2.5 Perancangan Perangkat-Lunak Perancangan perangkat-lunak merupakan perancangan algoritma program untuk merealisasikan sistem stabilisasi stabilisasi Remotely Operated Vehicles (ROV) dengan memanfaatkan sensor MPU6050. Perancangan perangkat-lunak pada sistem stabilisasi ROV meliputi dua hal yaitu perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler dan perancangan perangkat lunak pada komputer. Perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler merupakan perancangan yang dilakukan agar mikrokontroler dapat mengambil, mengolah, mengirim dan menerima data sudut orientasi pitch dari sensor 6 DoF IMU dan Joystick. Data tersebut kemudian di konversi kedalam bentuk PWM motor brushless DC. Perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler dilakukan dengan bahasa C dan menggunakan Integrated Development Environment (IDE) CodeVisionAVR (CVAVR). Perancangan perangkat lunak pada mikrokontroler meliputi pewaktuan program, perancangan antarmuka dengan sensor, prancangan kecepatan sudut dari sensor giroskop, perancangan pembacaan grafitasi dari sensor akselerometer, perancangan tapis komplementer, perancangan kontrol PID, perancangan pengiriman data serial, dan perancangan motor brushless DC Perancangan perangkat lunak pada komputer dilakukan agar data orientasi body ROV dari mikrokontroler dapat diterima, diolah dan ditampilkan di komputer. Perancangan perangkat lunak pada komputer dibuat menggunakan IDE Microsoft Visual Studio 2013 dengan bahasa C#. Perancangan perangkat lunak pada komputer terdiri dari perancangan penerimaan data serial, perancangan pengiriman data dari komputer ke (Remotely Operated Vehicle (ROV), perancangan pengolahan data Gambar 6. Tampilan perancangan GU 3. Hasil dan Analisa 3.1. Pengujian Sensor MPU-6050 Sensor MPU-6050 perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui karakteristik masing masing sensor. Pengujian sensor ini dilakukan dengan membandingkan keluaran berupa sudut kemiringan dengan busur derajat secara aktual. 3.3.1. Pengujian Accelerometer Pengujian terhadap sensor accelerometer dilakukan dengan membandingkan keluaran dari sensor berupa sudut kemiringan yang ditampilkan di grafik dengan busur derajat. Kemampuan sensor ini dalam membaca sudut orintasi pitch mempunyai jangkauan sebesar -90 0 sampai 90 0. Pengujian sudut kemiringan sensor accelerometer dilakukan pada jangkauan 60 0 sampai -60 0 dengan kelipatan 10. Data hasil pengukuran yang dilakukan ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pengukuran sudut kemiringan sensor accelerometer. Sudut aktual ( 0 ) Sudut sensor accelerometer ( 0 ) Error ( 0 ) 60 59,02 0,98 50 49,89 0,11 40 39,86 0,14 30 30,13-0,13 20 20,04-0,04 10 10,06-0,06 0 0,2-0,2-10 -10,09 0,09-20 -20,24 0,24-30 -29,89-0,11-40 -40,25 0,25-50 -49,69-0,31-60 -60,33 0,33

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 453 Average Error 0,099 Beberapa nilai sudut kemiringan yang dideteksi oleh sensor accelerometer juga ditampilkan dalam bentuk grafik dengan menggunakan waktu sampling 5 ms. Sudut kemiringan yang ditampilkan pada grafik saat bernilai 0 0, 30 0, dan -30 0. Gambar 7 menunjukkan grafik keluaran sensor accelerometer. Pengujian Complementary Filter merupakan pengujian pembacaan sudut orientasi pitch yang diperoleh dari sensor MPU6050 dengan menggabungkan keluaran antara sensor akselerometer dan sensor giroskop. Pengujian ini juga membandingkan antara average error keluaran sudut orientasi pitch dari sensor akselerometer dan keluaran Complementary Filter. Data hasil pengujian Complementary Filter ditunjukkan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil pengukuran sudut kemiringan Complementary Filter (a) (b) (c) Gambar 7 respon akselsero (a) sudut 0 0 (b) sudut 30 0 (c) sudut - 30 0 3.3.2. Pengujian Gyroscope Pengujian yang dilakukan untuk sensor gyroscope adalah melihat kecepatan sudutnya dalam bentuk grafik. Pengujian sensor gyroscope dilakukan saat keadaan diam (tidak berotasi) dan berotasi (searah dan berlawanan arah jarum jam). Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 8 dan Gambar 9. Gambar 8 Grafik sensor gyroscope ketika diam (tidak berotasi). Gambar 9 Grafik sensor gyroscope ketika berotasi. 3.3.3. Pengujian Complementary Filter Sudut aktual ( 0 ) Sudut sensor accelerometer ( 0 ) Error ( 0 ) 60 59,12 0,88 50 49,96 0,04 40 39,92 0,08 30 30 0 20 19,98 0,02 10 10 0 0 0,1-0,1-10 -10 0-20 -20,11 0,11-30 -29,95-0,05-40 -40,11 0,11-50 -49,95-0,05-60 -60,2 0,2 average error 0,095 Berdasarkan Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa hasil keluaran complementary filter memiliki nilai average error 0.095 0. Nilai ini lebih baik dibandingkan nilai keluaran sudut orinetasi pitch dari sensor akselerometer yang mempunyai nilai average error 0,099 0. 3.2. Pengujian Sinyal Masukan ESC Terhadap Keluaran Sinyal Joystick Pengujian sinyal masukan ESC (Electronic Speed Controller) terhadap keluaran sinyal joystik dilakukan dengan melakukan pergerakan tuas dan tombol pada joystick sehingga terjadi perubahan sinyal PWM yang masuk pada ESC (Electronic Speed Controller). Gerakan tuas dan tombol pada joystick digunakan sebagai referensi untuk mengatur kecepatan motor brushless DC. Pengujian sinyal masukan ESC terhadap keluaran sinyal joystick ditunjukkan pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Pengujian sinyal masukan ESC terhadap keluaran sinyal joystick No Joystick Out Joysti ck kanan Kiri Depan Belakan g 1 R2 0 2320 2320 2064 2064 2 R2 6 2320 2320 2112 2112 3 Analog kiri - atas 0 2320 2320 2064 2064 4 Analog kiri - atas 12 2416 2416 2064 2064 5 Analog kiri - kiri 15 2320 2448 2064 2064 6 Analog kiri 14 2440 2320 2064 2064

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 454 - kanan Berdasarkan pengujian pada Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa motor depan, motor belakang, motor kanan, dan motor kiri memiliki nilai PWM terendah untuk dapat aktif di sekitar nilai 2064, 2064, 2320, dan 2320 serta setiap kenaikan 1 nilai output joystick akan mempengaruhi sinyal PWM yang masuk pada ESC sebesar 8 nilai PWM. 3.3. Pengujian Kontrol Open Loop (a) (b) Pengujian kontrol open loop atau tanpa menggunakan umpan balik dilakukan dengan melihat karakteristik respon dari Remotely Operated Vehicles (ROV) tanpa adanya pengamatan antara masukan dengan keluaran sistem. Pengujian ini dilakukan untuk melihat karakteristik dasar respon sistem tanpa adanya pengendalian. Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 10. (c) (d) Gambar 11 Respon Remotely Operated Vehicles (ROV) dengan nilai parameter (a) Kp=15, Ki=0, dan Kd=0 (b) Kp=20, Ki=0, dan Kd=0 (c) Kp=15, Ki=0,01, dan Kd=1 (d) Kp=15, Ki=0,01, dan Kd=5 Berdasarkan Gambar 11 grafik respon Remotely Operated Vehicles (ROV) terhadap perubahan nilai konstanta Kp, Ki, dan Kd serta pengamatan visual terhadap Remotely Operated Vehicles (ROV), didapat kesimpulan bahwa respon yang terbaik ditunjukkan pada Gambar 4.11 dengan nilai Kp=15, Ki=0,01, dan Kd=5. 3.5. Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) Pada Kondisi Surge Gambar 10 Grafik respon kontrol open loop pada Remotely Operated Vehicles (ROV) Berdasarkan Gambar 10, terlihat jelas bahwa Remotely Operated Vehicles (ROV) tidak dapat mempertahankan posisi sudut orientasi pitch walaupun tanpa adanya gangguan ketika menyelam. Posisi badan Remotely Operated Vehicles (ROV) tidak datar pada 0 0, hal ini dikarenakan peletakan komponen elektronika yang kurang seimbang antara sisi depan dan sisi belakang sehingga membuat badan Remotely Operated Vehicles (ROV) cenderung lebih berat pada salah satu sisi. Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) pada kondisi surge dilakukan dengan pengamatan dan analisa respon sistem keluaran nilai sudut orientasi pitch dibandingkan dengan nilai set point kondisi datar (0 0 ) pada saat Remotely Operated Vehicles (ROV) digerakkan ke arah depan. Data respon sudut orientasi pitch dari sistem pada kondisi surge ditunjukkan pada Gambar 12. 3.4. Pengujian Algoritma Kontrol PID Penentuan nilai parameter kontrol proporsional (Kp), kontrol integral (Ki), dan kontrol derivatif (Kd) dilakukan dengan cara trial and error dengan nilai set point 0 0. Pengujian algoritma kontrol PID bertujuan untuk mendapatkan nilai optimal parameter kontrol PID. Pengujian nilai parameter Kontrol PID dan respon sistem Remotely Operated Vehicles (ROV) saat menyeimbangkan diri ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 12 Grafik respon Remotely Operated Vehicles (ROV) pada kondisi surge Berdasarkan Gambar 12 kestabilan sudut orientasi pitch Remotely Operated Vehicles (ROV) mulai waktu sampling 20 mengalami gangguan pada saat awal pergerakan surge, yang awalnya mendekati nilai set point 0 0 menjadi sekitar -4 0. Hal ini terjadi karena pada saat awal pergerakan surge

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 455 terjadi drag pada badan ROV. Gangguan tersebut berhasil diredam mulai waktu sampling ke 23. 3.6. Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) Pada Kondisi Diam Dengan Gangguan Statis Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) dengan gangguan statis dilakukan dengan memberi beban sebesar 160 gram pada bagian depan ROV untuk melihat respon sistem keluaran nilai sudut orientasi pitch dibandingkan dengan nilai set point kondisi datar (0 0 ). Data respon sudut orientasi pitch dari sistem pada gangguan statis ditunjukkan pada Gambar 13. Gambar 14 Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) saat diberi gangguan Berdasarkan Gambar 14 kestabilan sudut orientasi pitch Remotely Operated Vehicles (ROV) mulai waktu sampling 100 mengalami gangguan. Nilai gangguan sudut orientasi pitch mencapai 25 0. Gangguan tersebut berhasil diredam mulai waktu sampling ke 130 dengan rise time(tr) 1 detik dan settling time(ts) 3 detik. 4. Kesimpulan Gambar 13 Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) saat diberi beban. Berdasarkan Gambar 13 terlihat bahwa pada waktu sampling 100 terjadi sedikit gangguan pada sudut orientasi pitch hingga mencapai 3 0. Kemudian mulai berangsur mendekati nilai set point pada waktu sampling 130. 3.7. Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) Pada Kondisi Diam Dengan Gangguan Dinamis Pengujian Remotely Operated Vehicles (ROV) dengan gangguan dinamis dilakukan dengan memberi gangguan pada sudut orientasi pitch untuk melihat respon sistem keluaran nilai sudut orientasi pitch dibandingkan dengan nilai set point kondisi datar (0 0 ). Data respon sudut orientasi pitch dari sistem pada gangguan dinamis ditunjukkan pada Gambar 14. Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pembacaan sudut orientasi pitch oleh MPU6050 dengan menggunakan complementary filter menghasilkan nilai average error sebesar 0,095 0 sedangkan tanpa menggunakan complementary filter nilai average error sebesar 0,099 0. Nilai parameter kontrol PID yang paling optimal untuk ROV ini adalah Kp = 15, Ki = 0,01 dan Kd = 5. Pengujian ROV pada kondisi surge menghasilkan gangguan kemiringan sudut orientasi pitch mencapai -4 0 dan dapat kembali stabil pada setpoint dalam waktu 3 detik. Pengujian juga dilakukan dengan penambahan beban 160 gram pada bagian hidung ROV. Pada kondisi ini ROV masih dapat menjaga kestabilan pada posisi datar. Sedangkan pada pengujian pemberian gangguan dinamis pada hidung ROV, gangguan tersebut menghasilkan kemiringan mencapai 25 0 dan dapat stabil pada kondisi datar dengan riset time (tr) 1 detik dan settling time (Ts) 3 detik. Referensi [1].Kkp, Data Pokok Kelautan dan Perikanan 2009, 2009. [2].Anam, Hujjatul, Simulasi dan Analisa Dinamika Remotely Operated Operated Vehicle (ROV), Tugas Akhir Teknik Mesin Universitas Diponegoro, Semarang, 2014 [3].Cahyo, Bambang Nur, Self-Balancing Scooter Menggunakan Metode Kendali Proporsional Integral Derivatif, Tugas Akhir Teknik Elektro Universitas Diponegoro, Semarang, 2013 [4].--------, MPU-6050 3-axis accelerometer + 3-axis gyroscope Module Data Sheet, https://www.olimex.com/products/modules/sensors/mod-

TRANSIENT, VOL.4, NO. 3, SEPTEMBER 2015, ISSN: 2302-9927, 456 MPU6050/resources/ RM-MPU-60xxA_rev_4.pdf, Agustus 2015. [5].P. C. Glasser, An Introduction to the Use of Complementary Filters for Fusion of Sensor Data, 1997. [6].S. Colton, The Balance Filter, Chief Delphi white Pap., p. 20, 2007.