Unjuk Kerja Generator Radioisotop Mo/ Tc dengan Radioaktivitas

dokumen-dokumen yang mirip
UNJUK KERJA GENERATOR RADIOISOTOP 99 Mo/ 99m Tc DENGAN RADIOAKTIVITAS 99 Mo 600 DAN 800 mci BERBASIS PZC *

KARAKTERISASI PZC SEBAGAI PENGISI KOLOM GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc

KARAKTERISASI PZC SEBAGAI PENGISI KOLOM GENERATOR 99 MO/ 99M TC

PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo DARI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc BERBASIS PZC

PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo (Mo BREAKTHROUGH) DARI GENERATOR

PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN BERBASIS PZC (POLY ZIRCONIUM COMPOUND)

MODIFIKASI 99 Mo AUTOMATIC LOADING SYSTEM GENERATOR 99 Mo/ 99 mtc BERBASIS PZC

PENGARUH REGENERASI KOLOM ALUMINA ASAM TERHADAP RECOVERY DAN KUALITAS 99m Tc HASIL EKSTRAKSI PELARUT MEK DARI 99 Mo HASIL AKTIVASI NEUTRON

PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION

UNJUK KERJA GENERA TOR 99Mol9mTcDENGAN RADIOAKTIVITAS

44 ISSN Adang H.G.., dkk.

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM

PEMISAHAN RADIOISOTOP 115m In MENGGUNAKAN KOLOM KROMATOGRAFI DENGAN RESIN AG 1X8 (Cl - )

GENERATOR 188W/188Re BERBASIS ALUMINA

MODIFIKASI,,99MO AUTOMATIC LOADING SYSTEM" GENERATOR 99MO/99MTC BERBASIS PZC

EVALUASI PEMBUATAN 99 Mo HASIL REAKSI (n, ) TERHADAP SASARAN MoO 3 ALAM DI PRR BATAN PERIODE TAHUN

UJI PRODUKSI 99 Mo HASIL FISI DENGAN BAHAN SASARAN FOIL LEU BUATAN P2TBDU-BATAN

Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL E. PELAPISAN MATERIAL BERBASIS ZIRKONIUM SEBAGAI PENYERAP MOLIBDENUM UNTUK PREPARASI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc

EVALUASI PEMBUATAN IODIUM-125 MENGGUNAKAN SASARAN GAS XENON-124 DIPERKAYA 99.98%

EKSTRAKSI TEKNESIUM-99m DARI LARUTAN MOLIBDENUM SKALA BESAR

APLIKASI PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA Modifikasi Automatic Loading Machine Generator 99 Mo/ 99m Tc berbasis PZC

PROSES PEMISAHAN DAN PEMURNIAN 99m Tc DARI MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM ALUMINA

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL E

PENGEMBANGAN MATERIAL BERBASIS ZIRKONIUM (MBZ) SEBAGAI ADSORBEN PADA GENERATOR 99MO /99MTC

PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENETAPAN KONTAMINAN RADIONUKLIDA PEMANCAR GAMMA DALAM PRODUK 99 Mo HASIL FISI URANIUM PENGKAYAAN RENDAH

PENINGKATAN KEMURNIAN RADIOKIMIA IODIUM -125 PRODUKSI PRR DENGAN NATRIUM METABISULFIT DAN REDUKTOR JONES

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT

EVALUASI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP 153 Sm DAN SEDIAAN RADIOFARMAKA 153 Sm-EDTMP

PEMISAHAN FRAKSI OSMIUM DAN IRIDIUM DALAM MATRIKS OSMIUM ALAM PASCA IRADIASI DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI PELARUT

RADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin

PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TABUNG PENYIMPANAN TERMODIFIKASI

RADIOAKTIVITAS IODIUM-126 SEBAGAI RADIONUKLIDA PENGOTOR DI KAMAR IRADIASI PADA PRODUKSI IODIUM-125. Rohadi Awaludin

FAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR

EVALUASI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP 153 Sm DAN SEDIAAN RADIOFARMAKA 153 Sm-EDTMP

PENENTUAN WAKTU TUNDA PADA KONDISIONING LIMBAH HASIL PENGUJIAN BAHAN BAKAR PASCA IRADIASI DARI INSTALASI RADIOMETALURGI

PRODUKSI RADIOISOTOP. NANIK DWI NURHAYATI,M.SI

PASI NA R SI NO L SI IK LI A KA

BAB III METODE PENELITIAN

MENGGUNAKAN SASARAN FOIL URANIUM PENGKAYA- AN RENDAH BUATAN BATAN SEBAGAI PENGGANTI SASARAN URANIUM PENGKAYAAN TINGGI

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

SISTEM PERHITUNGAN PRODUKSI RADIOISOTOP Mo-99 DAN GENERATOR Mo-99/Tc-99M MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS

Waste Acceptance Criteria (Per 26 Feb 2016)

KARAKTERISASI LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DENGAN SPEKTROMETER GAMMA PORTABEL DAN TEKNIK MONTE CARLO

PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

PENGARUH IRADIASI BATU TOPAS TERHADAP KUALITAS AIR PENDINGIN PRIMER DAN KESELAMATAN RSG-GAS

OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB IV METODE PENELITIAN

Metodologi Penelitian

DESAIN DAN PERFORMA PROTOTIPE GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc DENGAN KOLOM MATERIAL BERBASIS ZIRKONIUM DAN KOLOM ALUMINA

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Peningkatan Kemurnian Radiokimia Iodium-125 Produksi PRR dengan Natrium Metabisulfit dan Reduktor Jones

BAB III BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan September

PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4

PEMISAHAN MATRIKS 90 Sr/ 90 Y MENGGUNAKAN ELEKTROKROMATOGRAFI BERBASIS FASA DIAM CAMPURAN ALUMINA-SILIKA

ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

RADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMILIHAN SISTEM KROMATOGRAFI PADA PENENTUAN

BAB III METODE PENELITIAN

Triani Widyaningrum, Triyanto, Endang Sarmini, Umi Nur Sholikhah, Sunarhadijoso Soenarjo.

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

UNJUK KERJA PENCUPLIK AKTIF TRITIUM DI UDARA MENGGUNAKAN ABSORBEN SILIKA GEL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

SIMULASI KURVA EFISIENSI DETEKTOR GERMANIUM UNTUK SINAR GAMMA ENERGI RENDAH DENGAN METODE MONTE CARLO MCNP5

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

VALIDASI METODA PENGUKURAN ISOTOP 137 Cs MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI Fase KOMPOSIT OKSIDA BESI - ZEOLIT ALAM

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN METODA OTOMATIS DAN MANUAL DALAM PENENTUAN ISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA

UJI INTEGRITAS KELONGSONG ELEMEN BAKAR REAKTOR TRIGA 2000 DENGAN METODE UJI CICIP PANAS

VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA

Optimasi Produksi Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran Telurium Dioksida Alam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

PROSES UJI KUALITAS PRODUK 99Mo HASIL BELAH 235U DI PUSAT PRODUKSI RADIOISOTOP PERIODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

3 Metodologi Penelitian

KARAKTERISASI INGOT PADUAN U-7Mo-Zr HASIL PROSES PELEBURAN MENGGUNAKAN TUNGKU BUSUR LISTRIK

TELAAH JEJAK REAKSI KOMPLEKS ISOMERISASI EUGENOL *)

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

EVALUASI PEMBUATAN SENYAWA BERTANDA 131 I-HIPPURAN UNTUK DIAGNOSIS FUNGSI GINJAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2013 di Laboratorium Kimia

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Kejuangan ISSN 1693 4393 Pengembangan Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia Yogyakarta, 26 Januari 2010 99 99m Unjuk Kerja Generator Radioisotop Mo/ Tc dengan Radioaktivitas 600 dan 800 mci Berbasis PZC Kadarisman 1, Adang HG. 1, Hotman Lubis 1 1 Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka, BATAN Kawasan Puspiptek Gedung 10, Tangerang Selatan, Banten E-mail : kadarisman_w@yahoo.com, No.HP : 08159969519 Abstrak Radioisotop mempunyai umur paro pendek (6 jam), pemancar sinar gamma mono-energik (140 KeV), mudah membentuk senyawa komplek dengan berbagai kit, dan tidak memancarkan partikel beta. merupakan radionuklida paling ideal untuk diagnosis dibidang kesehatan dibandingkan dengan radionuklida lainnya. Lebih Lebih dari 80% diagnosis yang menggunakan radioisotop di seluruh dunia dan ada sekitar 9 juta prosedur untuk diagnosis. Beberapa jenis generator / telah dikembangkan dan dikomersialkan, sistem ekstraksi menggunakan Metil Etil Keton (MEK), produk terkontaminasi MEK, sistem kromatografi alumina, kapasitas serap alumina untuk kecil, harus menggunakan fisi, sistem gel Zr-Mo atau Ti-Mo tidak reprodusibel, yang terakhir adalah sistem Polymer Zirconium Compound (PZC). PZC berkapasitas serap tinggi untuk, dapat menggunakan hasil reaksi (n, ) yang lebih murah dan hasil radionuklida lebih terjangkau, teknologi tidak rumit dan proses relatif sederhana. Akhir-akhir ini, sistem generator berbasis PZC telah dipelajari secara mendalam, mengenai profil elusi menggunakan salin, kapasitas serap PZC terhadap, kemurnian radionuklioda, kestabilan PZC. Namun perkembangan pengembangan itu baru menggunakan tingkat radioaktivitas relatif rendah (maksimum 272 mci), sedangkan dalam generator minimal harus berisi 300 mci s/d 1000 mci. Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan kolom Mo-PZC dengan tingkat radioaktivitas tinggi ( 600 dan 800 mci) dengan menggunakan PZC sebanyak 5,86 dan 4,42 gram. Dalam eksperimen ini diperoleh radioaktivitas 243,86 dan 308,59 mci dengan kemurnian radionuklida masing-masing sebesar 1,87 x 10-2 dan 1,32 x 10-2 Ci /mci. Matriks -PZC mempunyai ukuran patikel lebih kecil, yaitu berkisar antara 0,456 s/d 0,583 m, yield masing-masing adalah 110,8% dan 55,9%. Kata kunci : Generator radioisotop /, radioisotop, PZC, lolosan Abstract Radioisotope of has half life 6 hours, emit mono-energic gamma ray (140 KeV), easily form complex compound with various kit, and does not emit beta particle. The represent ideal radionuclide for diagnosis in health field compared to other radionuclides. More than 80% of the diagnosis in nuclear medicine uses the radionuclide and there are about 9 million procedures for diagnosis all over the world. Some types of generator of / have been developed and commercially used. In the extraction system using Methyl Ethyl Keton (MEK), the produced was contaminated MEK, while in chromatography using alumina, the absorbent capacities of alumina for is small, and can be used for fission product only. Generators using gel of Zr- Mo or Ti-Mo are not reproducible. The generator system developed recently was generator using Polymer Zirconium Compound (PZC) as the adsorbent. PZC have absorbtion capacities for, and can be used for from (n, ) reaction. The cost of the generator is relatively low, the technology is not complicated and the process is relatively simple. Generator system of based on PZC have been studied intensively including elution profile of using saline solution, absorbtion capacity of PZC for, radionuclide impurities in and stability of PZC. However, the radioactivity of used is still relatively low (maximum 272 mci), while in / generator, the radioactivity of is in the range of 300 mci to 1000 mci. In this research, the experiment of generators with high radioactivity of (600 up to 800 mci) was carried out. In this experiment, with radioactivity of 243.86 mci and 308,59 mci was obtained. The impurity of break through were 1.87 x 10-2 and 1.32 x 10-2 Ci / mci. The matrix of -PZC have small size, in the range of 0,456 to 0,583 m, yield of are 110,8 % nd 55,6 % respectively. Key word : / isotope generator, isotope, PZC, break through. J01-1

Pendahuluan Sebagian besar pasokan generator / di seluruh dunia akhir-akhir ini disediakan sebagai generator kromatografi menggunakan kolom alumina yang diisi dengan radioaktivitas jenis tinggi dalam bentuk Molibdat. Saat ini, sumber radioaktivitas jenis tinggi dari reaktor riset dengan menggunakan reaksi fisi nuklir dengan uranium pengayaan tinggi (U-235 > 93%), (High Enriched Uranium = HEU) yang mahal, membutuhkan teknologi yang amat rumit dan persyaratan infrastruktur yang hanya mungkin dipertahankan oleh negara-negara yang mempunyai teknologi nuklir canggih. Dan lagi, ada pembatasan penggunaan HEU dalam masa datang, yang disebabkan tragedi 11 September di New York AS dan gerakan NPT Internasional yang dipimpin AS. [2,3, 7, 9] Karena itu, pengembangan radioaktivitas jenis rendah yang diproduksi dengan menggunakan reaksi inti (n, ) untuk digunakan dalam generator terus meningkat. Pada awalnya sistem gel Zirkonium atau Titanium Molibdat (Zr-Mo atau Ti-Mo) mendorong beberapa negara untuk mempertimbangkannya sebagai salah satu alternatif generator /, tetapi ternyata malah membutuhkan proses yang lebih kompleks. [5, 6] Akhir-akhir ini, PZC yang dikembangkan oleh KAKEN Co. dan JAERI Jepang telah menunjukkan bahwa bahan itu memberikan harapan sebagai adsorben/penyerap untuk generator / yang diisi dengan Molibdenum alam teriradiasi karena kapasitas adsorpsinya terhadap molibdat 100 kali lebih besar dari pada alumina. [8] Beberapa pekerjaan menerangkan penggunaan bahan PZC dalam generator / (n, ) telah dilaporkan. Akhirakhir ini telah dilaporkan bahwa, efek penggunaan beberapa agen pengoksidasi dalam perlakuan pencucian dan tambahan agen pengoksidasi (NaOCl) di dalam larutan salin sebagai eluen telah meningkatkan yield. [1, 4, 9] Dalam paper ini akan dilakukan preparasi kolom -PZC yang dicuci menggunakan NaOCl dan digabungkan dengan kolom II dari alumina. Dalam proses pengisian radionuklida ke dalam matriks PZC akan diamati efisiensi serapan PZC terhadap, dan dalam proses elusi akan diamati profil elusi, lolosan dan kemurnian radionuklida dengan memvariasi tingkat radioaktivitas yang diisikan, dimensi kolom, dan analisis kestabilan PZC dan/atau -PZC. Metodologi Bahan dan Peralatan Bahan kimia yang digunakan adalah Poly Zirkonium Compound (PZC) dari Kaken Co. Jepang dengan berbagai perlakuan, Molibdenum tri oksida (MoO 3 ) alam dari Fluka, larutan salin (NaCl 0,9%) dan akuabides dari IPHA, serbuk alumina aktif untuk kolom kromatografi, sedangkan NaOH pelet, HCl pekat dan NaOCl dari Merck. Bahan penunjang yang digunakan antara lain; penyaring Millex-FG 22 m dari Millipore, Carrigtwoll Co., Jarum Suntik (Syringe) 5 dan 10 ml dari Terumo Phlippines, Gelas filter dari Fisher Scientific, Kertas ph universal dengan ph dari 1 s/d 14 dari Merck. Kolom gelas PZC yang dilengkapi dengan fritz ( p = 10 cm dan = 1,5 cm) dan kolom gelas untuk alumina aktif (p = 5 cm dan = 1,5 cm) yang dirancang sendiri dan dipabrikasi oleh PT Gaya Logam, Bandung. Pemeriksaan konsentrasi radioaktivitas, lolosan dan kemurnian radionuklida dilakukan dengan menggunakan Dose Calibrator (ATOMLAB TM 100 plus ) dan seperangkat spektrometer sinar gamma ( ) yang dilengkapi dengan analisator saluran ganda model Canberra 1000 dan detektor Germanium kemurnian tinggi (HP-Ge) dari Canberra Industries Inc., serta perangkat lunak MCA Gennie 2000 VDM. Perangkat spektrometer gamma dikalibrasi menggunakan sumber standar pemancar gamma campuran Cs-137 (661,64 KeV), Co-60 ( 1173,23 KeV dan 1332,51 KeV) dan Ba-133 (302,85 KeV dan 356,01 KeV) dari Du Pont. Pipet Eppendorf dengan kapasitas 5 L digunakan untuk pengambilan cuplikan yang akan diperiksa dengan spektrometer gamma. Iradiasi sasaran MoO 3 alam Sebanyak 1,5 s/d 3,5 gram MoO 3 alam dimasukkan ke dalam ampul quartz, selanjutnya ampul quartz dilas, kemudian dimasukan ke dalam tabung aluminium inner dan outer, di las kedap udara dan dimasukkan ke reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy untuk diiradiasi. Pelarutan MoO 3 teriradiasi Tabung quartz yang berisi target MoO 3 teriradiasi dipindahkan ke dalam bejana gelas baru, Tabung quartz dipotong bagian atasnya menggunakan pisau pemotong (tong). Target MoO 3 alam teriradiasi dimasukkan ke dalam bejana gelas yang bersih. Sebanyak 45 s/d 50 ml NaOH 6M ditambahkan ke dalam bejana yang berisi MoO 3 teriradiasi, selanjutnya dipanaskan di atas hot plate dan diaduk sampai larut sempurna. Setelah larut sempurna ph larutan MoO 3 teriradiasi diatur sampai menjadi ph 7 menggunakan HCl 1M dan diencerkan menggunakan akuabides sampai volumenya menjadi 80 s/d 100 ml (larutan stok ). Dicuplik sebanyak 10 ml larutan stok Mo-99 dimasukkan di dalam wadah aluminium dan dicacah radioaktivitasnya dengan menggunakan Dose J01-2

Calibrator, catat radioaktivitas, jam dan tanggal pencacahan. Preparasi kolom alumina Sebanyak 3 gram serbuk alumina aktif dimasukkan ke dalam bejana gelas 25 ml, ditambahkan 10 ml salin kemudian diaduk beberapa saat. Alumina yang telah dicuci itu dimasukkan ke dalam kolom gelas dan siap digunakan untuk elusi. Preparasi kolom PZC Sebanyak volume tertentu (18,5 s/d 60 ml) larutan molibdenum teriradiasi dengan radioaktivitas 600 s/d 1300 mci (berat Mo terhitung = 1,41 s/d 1,59 gram) dimasukkan ke dalam erlenmeyer 50 atau 100 ml bertutup. Ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan stok dimasukkan sejumlah tertentu (4,23 s/d 4,70 gram) PZC (ingat kapasitas serap PZC terhadap molibdenum kira-kira 272 mg/g). Campuran digoyang-goyang sampai serbuk PZC terrendam semua ke dalam larutan stok. Erlenmeyer yang berisi campuran Mo-PZC dimasukkan ke dalam penangas-air pada suhu 90 o C selama 3 jam. Digoyang beberapa saat dalam antara waktu 15 menit. Didiamkan beberapa saat sampai padatan dan cairan terpisah sempurna. Setelah selesai proses pencampuran, campuran Mo-PZC didekantasi dan supernatan ditampung dalam dalam botol polietilen 100 ml. Pasta Mo-PZC di dalam erlenmeyer dicuci dengan 40 ml akuabides steril, diamkan hingga padatan halus terpisah dengan larutannya, campuran didekantasi lagi dan supernatan dimasukkan ke dalam botol polietilen 100 ml di atas. Dicuplik supernatan sebanyak volume tertentu (1, 5 atau 10 ml) dimasukan ke dalam vial 10 ml. Cacah radioaktivitas dengan Dose Calibrator. Catat radioaktivitas (mci), tanggal dan jam pencacahan. Pasta Mo-PZC dimasukkan ke dalam kolom gelas yang berfritz di bagian bawahnya, di atas fritz diletakkan penyaring gelas dengan pori-pori 22 m dan bagian atas ditutup dengan glass wool secukupnya. Kolom gelas ditutup dengan septa karet dan selanjutnya dielusi menggunakan 5 ml larutan NaOCl 0,5%. Eluat ditampung di dalam vial vakum 10 ml. Eluat itu dicacah menggunakan Dose Calibrator. Catat radioaktivitas, hari, tanggal dan jam pencacahan. Kolom gelas yang berisi Mo-PZC dielusi menggunakan 10 ml larutan salin. Eluat ditampung di dalam vial vakum 10 ml. Eluat itu dicacah dengan Dose Calibrator. Catat radioaktivitas, hari, tanggal dan jam pencacahan. Kolom gelas yang berisi pasta Mo PZC dihubungkan dengan kolom alumina ( berisi serbuk alumina aktif kira-kira 3 gram). Diamkan selama kira-kira 24 jam. Elusi radioisotop Elusi radionuklida di dalam kolom dengan cara menghubungkan kolom yang berisi Mo- PZC dengan vial yang berisi sebanyak 10 ml larutan salin. Tampung eluat masing-masing sebanyak 1 ml ke dalam vial 3 ml (ada 10 Vial, Vial 1 s/d 10) hingga 10 buah vial. Eluat dalam vial 1 s/d 10 masing-masing dicacah dengan Dose Calibrator. Catat radioaktivitas, hari, tanggal dan jam pencacahan. Eluat yang ada di dalam vial 1 s/d 10 digabungkan ke dalam vial 10 ml. Masukkan di dalam kontainer yang telah disediakan dan dicacah dengan spektrometer gamma (dilakukan 3 kali ulangan). Cetak spektrum energi gamma dan catat luas puncak, jam, tanggal, bulan, tahun dan lama pencacahan. Hitung konsentrasi radioaktivitas (mci), Yield (%) dan lolosan dalam ( Ci/mCi). Untuk lebih jelasnya metoda percobaan ini dapat dilihat lebih jelas dalam skema di bawah ini (Gambar 1). Supernatan Cacah Eff adsorbsi Eluen 3,5 g MoO3 alam teriradiaasi + 50 ml NaOH 6 M + larutan HCl 4 M, ph 7 + akuades 50 s/d 100 ml 1,6 g MoO 3 teriradiasi > 5,86 g PZC Penangas air, diaduk, pada 90 o C, selama 3 jam, diamkan Pasta Mo-PZC Akuades NaOCl 0,5% Lar. Salin Kolom gelas berfritz, =1,5 cm, p = 10 cm Kolom Alumina, 1 3 g Larutan Konsentrasi radioaktivitas (mci) Profil elusi Lolosan Gambar 1. Proses pembuatan generator / J01-3

Hasil dan Pembahasan Generator radioisotop / berbasis PZC ini dipreparasi menggunakan radionuklida hasil aktivasi neutron di dalam reaktor serba guna GA Siwabessy, BATAN Serpong dengan radioaktivitas cukup tinggi, yaitu 600 mci dan 800 mci dari bahan sasaran molibdenum alam ( 98 MoO 3 ). Generator radioisotop ini terdiri dari dua buah kolom, kolom I yang terbuat dari gelas dengan diameter dalam 1,5 cm dan panjang 5 cm yang berisi Molibdenum teriradiasi dan PZC, kolom II berisi serbuk alumina aktif yang telah dicuci dengan menggunakan salin (Lihat Gambar 1 ). Dalam penelitian ini dimasukkan radionuklida dengan radioaktivitas sebesar 600 mci dan 800 mci dan diserap ke dalam PZC masing-masing sebesar 532 mci dan 530 mci (Tabel 1)., Hal ini menunjukkan efisiensi penyerapan ke dalam PZC masing-masing sebesar 88,6% dan 66,% sebagai campuran Mo-PZC berada di dalam kolom setelah dicuci menggunakan larutan NaOCl 0,5% dan salin. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi penyerapan molybdenum ke dalam PZC lebih rendah apabila dibandingkan dengan generator yang sama dengan kapasitas yang lebih rendah, yaitu > 90 %. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh PZC yang digunakan sudah tersimpan terlalu lama (dari 2003) sekitar 6 tahun, dan dapat juga disebabkan oleh tingkat radioaktivitas yang tinggi. Larutan Salin Tabel 1 Efisiensi penyerapan ke dalam PZC NO EFISIENSI AWAL TERSERAP (%) 1 600 mci 532 mci 88,6 2 800 mci 530 mci 66,2 Campuran Mo-PZC di dalam kolom gelas setelah didiamkan sekitar 22 jam, hasil elusi menunjukkan tingkat radioaktivitas masingmasing sebesar 243,86 mci dan 308,83 mci dengan pengotor radionuklida masing masing sebesar 0,419 Ci dan 0,405 Ci dengan konsentrasi pengotor radionuklida masing masing sebesar 1,87 x 10-2 Ci /mci dan 1,32 x 10-2 (Tabel 2). Hal ini menunjukkan bahwa pengotor radionuklida di dalam lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil pengotor radionuklida di dalam produk dari generator radioisotop / dengan kapasitas yang lebih rendah yaitu sekitar 5,00 x 10-2 Ci /mci. Tabel 2 Kemurnian radionuklida produk NO Akt. Yield ( % ) 1 243,86 mci 116,0 2 308,83 mci 56,3 Akt. 0,419 Ci 0,405 Ci KEMURNIAN ( Ci /mci ) 1,87 x 10-2 1,32 x 10-2 Tingkat kemurnian radionuklida hasil elusi tergantung dari besar volume elusi salin. Dalam penelitian ini ditunjukkan bahwa tingkat radioaktivitas tertinggi diperoleh pada volume salin 3 ml dan terendah pada 10 ml (Gambar 2). Karena itu profil elusi sangat penting diketahui apabila produk diaplikasikan untuk diagnosis penyakit pada manusia. Hasil profil elusi dalam penelitian ini tidak berbeda dengan generator radioisotop / dengan kapasitas yang lebih rendah yang telah dilakukan. PROFIL ELUSI Tc-99m Kolom I : berisi PZC Kolom II : berisi Alumina Vial Produk Tc-99m Radioaktivitas Tc-99m (mci) 90.00 80.00 70.00 Series1 60.00 Series2 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 Gambar 2 Profil elusi radioisotop Gambar 1 Generator / berbasis PZC J01-4

Hasil analisis difraksi sinar-x (XRD) menunjukkan bahwa PZC sebelum di campur dengan molibdenum teriradiasi berbentuk kristal dengan 5 buah sudut 2 masing-masing sebesar 388,33, 44,60, 64,96, 69,34 dan 78,09 (Gambar 3a). Sedangkan matriks Mo-PZC radioaktif dan tanpa zat radioaktif berupa matriks amorf dengan nilai tinggi pada tengah tengah puncak (FWHM) > 1 yaitu masing-masing 9,21 yang artinya dalam matriks-matriks tersebut di atas tidak ada puncak XRD, matriks Mo-PZC baik yang radioaktif maupun yang non raioaktif berupa amorf (Gambar 3b). -PZC pasca elusi No. 2 FWHM Luas 2 (cts) 1 38.3319 0.192 385.07 2 44.5976 0.288 282.04 3 64.9624 0.288 160.71 4 69.3445 0.288 0.94 5 78.0898 0.192 63.76 No. BG (cts) d-spacing ( ) Height 1 3 2.34629 1504.18 2 2 2.03011 734.49 3 2 1.43439 418.53 4 2 1.35406 2.46 5 4 1.22283 249.06 Gambar 3a Hasil analisis XRD PZC sebelum loading Mo-99 Hasil analisis SEM untuk PZC sebelum dicampur dengan molibdenum, PZC sesudah dicampur dengan molibdenum radioaktif di bawah 1000 mci dan PZC setelah dicampur dengan molibdenum tidak aktif (Gambar 4a, 4b dan 4c), menunjukkan bahwa diameter partikel PZC sebelum direaksikan dengan molybdenum berkisar antara 0,802 s/d 0,967 m, lebih besar dari pada diameter partikel di dalam matriks Mo-PZC setelah elusi dengan salin yaitu berkisar antara 0,456 s/d 0,583 m. Sedangkan matriks Mo-PZC tanpa zat radioaktif tersusun dari partikel-partikel paling besar dibanding dengan kedua matriks di atas, yaitu berkisar antara 1,544 s/d 2,926 m. Dari hasil analisis SEM ini menunjukkan ada perbedaan ukuran partikel diantara tiga matriks PZC, Mo-PZC radioaktif dan Mo-PZC tanpa zar radioaktif. KESIMPULAN Mo-PZC sestelah elusi tanpa Gambar 3b Hasil analisis XRD untuk matriks PZC setalah dicampur Mo Dari hasil percobaan diperoleh bahwa efisiensi penyerapan molibdenum ke dalam matriks PZC masing-masing sebesar 88,6% dan 66,2% dan diperoleh generator radioisotop / dengan tingkat radioaktivitas masing-masing sebesar 532 mci daan 530 mci. Dan didapatkan radioaktivitas produk radioisotop masing-masing sebesar 243,86 mci dan 308,83 mci dengan tingkat pengotor radionuklida masing-masing sebesar 1,87 x 10-2 dan 1,32 x 10-2 Ci /mci. Matriks PZC sebelum dicampur dengan molybdenum teriradiasi berupa kristal, dan setelah dicampur dengan Molibdenum radioaktif dan setelah dielusi menggunakan larutan salin mempunyai diameter partikel lebih kecil dibandingkan dengan matriks PZC sebelum dicampur dengan molibdenum teriradiasi dan yang dicampur dengan molibdenum tidak radioaktif, serta diperoleh yield masingmasing sebesar 116,0% dan 56,3%. J01-5

Matriks PZC (A) -PZC pasca elusi (B) Mo-PZC tanpa (C) Gambar 4 Hasil analisis SEM matriks PZC & generators, The 2002 workshop on utilization of research reactors, 159 167. Gunawan, A.H., Mutalib A., dkk., 2005, Pengaruh pencucian larutan NaOCl dan penambahan kolom kedua alumina terhadap yield dan lolosan dari generator / berbasis PZC, Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka, 8, 10 20. Gunawan, A.H., Mutalib, A., 2003, A comparative study on The Labelling of radiopharmaceutical kits with Tc-99m 0btained from F.P. / generator and PZC-Based / generator. Han, H.S., 2003, Status depelopment and production of radiosotope and its generator in Korea, The 2002 workshop on utilization of research reactors, 135-144. Kadarisman, 1994, Analisis Bentuk Fisis Struktur Zr- Mo dengan Spektrometri IR dan Difraksi Sinar X, Hasil Penelitian Pusat Produksi Radioisotop, 2, 1-11. Kadarisman, 2000, Studi Kesetabilan Struktur Zr-Mo dengan Perhitungan Mekanika Molekuler, Majalah Indokimia, Volume 1, Nomor 6, hal. 8-12. Studi Kesetabilan Struktur Zr-Mo dengan Perhitungan Mekanika Molekuler, Majalah Indokimia, 1, 8-12. Katsuyoshi T., Yukio H., Hitoshi T., et al., 2004, Practical development of natural Mo(n, ) - generator utilizing a new inorganic polymer with high adsorption capacity of molybdenum; Poly-Zirconium-Compound (PZC), Katsuyoshi Tatenuma, Yukio Hishinuma et. al., Document at FNCA, 1 15. Le Van So, 2002, The performance of gel technetium- 99m generator,the workshop on utilization of research reactors, The 2002 workshop on utilization of research reactors,january 13 17, 2003, 13 134. Mutalib, A., Gunawan, A. H. Performance of (n, ) / generators based on PZC materials and neutron irradiated natural molybdenum, 2003 Daftar Pustaka : Elvira Z. Sombrito, 2003, Performance tests on new chromatographic material for - m Tc J01-6