PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. sapi Jebres, sapi pesisir, sapi peranakan ongole, dan sapi Pasundan.

IV HASIL dan PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. atau kuda Sandelwood Pony, hasil perkawinan silang kuda poni lokal (grading

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Ornagisasi dan

PENDAHULUAN. tubuh yang akhirnya dapat dijadikan variable untuk menduga bobot badan. Bobot

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Rataan, Simpangan Baku dan Koefisien Keragaman pada Domba Ekor Gemuk dan Domba Ekor Tipis pada Kelompok Umur I 0.

I PENDAHULUAN. Kuda merupakan mamalia ungulata yang berukuran paling besar di

KATA PENGANTAR. telah memberikan rahmat serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

NILAI PEMULIAAN. Bapak. Induk. Anak

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengevaluasi performa dan produktivitas ternak. Ukuran-ukuran tubuh

PENDUGAAN MODEL UNTUK BOBOT BADAN SAP1 BALI JANTAN OLEH :

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBOS JANTAN. (Correlation of Body Measurements and Body Weight of Male Dombos)

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Jumlah Kuda Delman yang Diamati pada Masing-masing Lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan kambing tipe dwiguna yaitu sebagai penghasil daging dan susu (tipe

BAB I PENDAHULUAN. kerbau. Terdapat dua jenis kerbau yaitu kerbau liar atau African Buffalo (Syncerus)

PENDAHULUAN. Domba merupakan ternak ruminansia kecil dan termasuk komoditas. Kelompok Ternak Palasidin sebagai Villa Breeding Center yang

I PENDAHULUAN. tunggang dan juga dapat digunakan dalam bidang olahraga. Salah satu bidang

TINJAUAN PUSTAKA Kurban Ketentuan Hewan Kurban

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

I PENDAHULUAN. tabungan untuk keperluan di masa depan. Jumlah populasi kerbau pada Tahun

Animal Agriculture Journal, Vol. 1. No. 1, 2012, p Online at :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Kacang, kambing Peranakan Etawa (PE) dan kambing Kejobong

TINJAUAN PUSTAKA Domba Lokal Domba Ekor Tipis

Kata kunci : Sapi Peranakan Ongole, Bobot Badan, Ukuran-ukuran Tubuh Keterangan : 1). Pembimbing Utama 2). Pembimbing Pendamping

PENDAHULUAN. meningkat dari tahun ke tahun diperlihatkan dengan data Badan Pusat Statistik. menjadi ekor domba pada tahun 2010.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan adalah ternak kambing. Kambing merupakan ternak serba guna yang

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Pendataan dan Identifikasi Domba Penelitian

KETERANDALAN PITA DALTON UNTUK MENDUGA BOBOT HIDUP KERBAU LUMPUR, SAPI BALI DAN BABI PERSILANGAN LANDRACE

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Sumba Timur terletak di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi untuk

III. MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2013 di Kecamatan. Koto Tangah Kota Padang Sumatera Barat (Lampiran 1).

KARAKTERISASI MORFOLOGI DOMBA ADU

Penyimpangan Bobot Badan dengan Rumus Winter Alfi Fauziah

BAB III MATERI DAN METODE. Kambing PE CV. Indonesia Multi Indah Farm Desa Sukoharjo Kecamatan

I. PENDAHULUAN. Indonesia akan pentingnya protein hewani untuk kesehatan dan kecerdasan

Gambar 3. Peta Satelit dan Denah Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea ( 5 Agustus 2011)

UKURAN-UKURAN TUBUH TERNAK KERBAU LUMPUR BETINA PADA UMUR YANG BERBEDA DI NAGARI LANGUANG KECAMATAN RAO UTARA KABUPATEN PASAMAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Rancabolang, Bandung. Tempat pemotongan milik Bapak Saepudin ini

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penetapan Lokasi Penentuan Umur Domba

HUBUNGAN ANTARA UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN BOBOT BADAN DOMBA WONOSOBO JANTAN DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI. Oleh : ARDY AGA PRATAMA

MATERI DAN METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Populasi domba terbesar terdapat di Kabupaten Garut yang termasuk salah

IV PEMBAHASAN. yang terletak di kota Bekasi yang berdiri sejak tahun RPH kota Bekasi

I. PENDAHULUAN. Lampung (2009), potensi wilayah Provinsi Lampung mampu menampung 1,38

L a j u P e r t u m b u h a n D o m b a L o k a l 1

Penyimpangan Bobot Badan Kuda Lokal Sumba menggunakan Rumus Lambourne terhadap Bobot Badan Aktual

I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai simbol status sosial pada kebudayaan tertentu. Seiring

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah transaksi domba antara pengepul atau pembeli

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerbau lokal betina

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. selain ayam adalah itik. Itik memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan,

Bibit kerbau Bagian 3 : Sumbawa

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membajak sawah oleh petani ataupun digunakan sebagai

Karakteristik Morfologi Kerbau Lokal (Bubalus bubalis) Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Abstrak

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (Integrated Taxonomic Information System) adalah sebagai berikut :

HUBUNGAN ANTARA BOBOT BADAN DENGAN PROPORSI ORGAN PENCERNAAN SAPI JAWA PADA BERBAGAI UMUR SKRIPSI. Oleh NUR FITRI

TINJAUAN PUSTAKA. penting diberbagai agro-ekosistem, karena memiliki kapasitas adaptasi yang

PERFORMA TURUNAN DOMBA EKOR GEMUK PALU PRASAPIH DALAM UPAYA KONSERVASI PLASMA NUTFAH SULAWESI TENGAH. Yohan Rusiyantono, Awaludin dan Rusdin ABSTRAK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan febuari 2013, yang berlokasi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Ketersediaan bibit domba yang berkualitas dalam jumlah yang

Bibit sapi potong Bagian 7 : Sumba Ongole

MATERI DAN METODE. Prosedur

Evaluasi Penyimpangan Bobot Badan...Muhammad Iqbal

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2015 di Kecamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

STUDI KERAGAMAN FENOTIPE DAN PENDUGAAN JARAK GENETIK KERBAU SUNGAI, RAWA DAN SILANGANNYA DI SUMATERA UTARA SKRIPSI ANDRI JUWITA SITORUS

PENDAHULUAN. Domba mempunyai arti penting bagi kehidupan dan kesejahteraan

BAB III MATERI DAN METODE sampai 5 Januari Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, meliputi

TINJAUAN PUSTAKA Kerbau Rawa

PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN. koordinat 107º31-107º54 Bujur Timur dan 6º11-6º49 Lintang Selatan.

A. I. Purwanti, M. Arifin dan A. Purnomoadi* Program Studi S-1 Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan yang digunakan adalah kuda yang sudah dewasa kelamin

BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sebanyak 25 ekor, yang terdiri dari 5 ekor jantan dan 20 ekor betina dan berumur

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Domba yang digunakan untuk penelitian adalah Domba Garut jantan

KARAKTERISTIK MORFOLOGI UKURAN TUBUH KERBAU MURRAH DAN KERBAU RAWA DI BPTU BABI DAN KERBAU SIBORONGBORONG

HASIL DAN PEMBAHASAN. dan pengembangan perbibitan ternak domba di Jawa Barat. Eksistensi UPTD

PENDAHULUAN. pangan hewani. Sapi perah merupakan salah satu penghasil pangan hewani, yang

I. PENDAHULUAN. Populasi ternak kerbau di Indonesia hanya sebesar ekor

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

HUBUNGAN ANTARA PERTAMBAHAN UKURAN-UKURAN TUBUH DENGAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN SAPI BALI BETINA DI PTPN VI PROVINSI JAMBI

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Keragaman wilayah di muka bumi menyebabkan begitu banyak rumpun

TINJAUAN PUSTAKA Kabupaten Kaur, Bengkulu. Gambar 1. Peta Kabupaten Kaur

MATERI DAN METODE. Tabel 2. Jumlah Kambing Peranakan Etawah yang Diamati Kondisi Gigi. Jantan Betina Jantan Betina

TINJAUAN PUSTAKA. Rataan sifat-sifat kuantitatif domba Priangan menurut hasil penelitian Heriyadi et al. (2002) terdapat pada Tabel 1.

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

METODE. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pendidikan Penelitian Peternakan Jonggol (UP3J) mulai bulan Juli hingga November 2009.

HASIL DAN PEMBAHASAN. tetas dan ruang penyimpanan telur. Terdapat 4 buah mesin tetas konvensional dengan

Transkripsi:

I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kerbau merupakan salah satu jenis ternak kerja yang masih digunakan di Indonesia, walaupun saat ini telah muncul alat teknologi pembajak sawah yang modern yaitu traktor, namun ada kekurangan dan kelebihan dari traktor sehingga tidak semua petani menggunakan traktor untuk membajak sawah dan lebih memilih ternak kerbau sebagai ternak pembajak sawah. Potensi yang dimiliki oleh ternak kerbau sangat beragam mulai dari membajak sawah, alat transportasi, sumber daging, dan kulitnya dapat digunakan sebagai bahan baku industri. Ternak kerbau di Indonesia sebagian besar merupakan Kerbau Rawa (Swamp Buffalo) sebanyak 95% dan 5% adalah Kerbau Sungai (River Buffalo). Setiap tahunnya bahwa populasi dan mutu genetik kerbau di Indonesia semakin menurun, hal ini dikarenakan manajemen pemeliharaan ternak kerbau yang kurang layak. Data yang diperoleh dari Direktorat Jendral Peternakan periode Tahun 2006-2008 populasi ternak kerbau di Indonesia menunjukkan terjadinya penurunan, hal ini dapat di lihat pada tabel. 1 Tabel.1 Data Populasi Kerbau Nasional dan Provinsi Jawa Barat Tahun Populasi Nasional (ekor) Populasi Jawa Barat (ekor) 2006 2.166.606 149.444 2007 2.085.779 149.030 2008 1.930.716 145.847 Sumber : Direktorat Jendral Peternakan 2008 Berdasarkan beberapa potensi yang dimiliki oleh ternak kerbau, maka diperlukan manajemen pemeliharaan yang baik agar menghasilkan

2 kualitas ternak yang baik. Salah satu parameter penting dalam menilai kualitas ternak adalah bobot badan. Secara umum ada dua macam teknik pengukuran bobot hidup seekor ternak, yaitu dengan penimbangan dan pendugaan. Metode penimbangan adalah cara yang akurat untuk menentukan bobot badan ternak, namun ada kendala dari mengetahui bobot badan ternak dengan cara penimbangan. Hal ini dikarenakan mahalnya harga timbangan ternak sehingga tidak semua peternak memiliki timbangan ternak, maka dari itu dilakukan cara lain dalam menentukan bobot badan ternak yaitu menggunakan metode pendugaan bobot badan. Lingkar dada memiliki korelasi yang tinggi dengan bobot badan, oleh karena itu untuk menduga bobot badan sering menggunakan ukuran lingkar dada. Pendugaan bobot badan dengan menggunakan ukuran lingkar dada dilakukan menggunakan pita rondo, pita rondo memiliki fungsi ganda yaitu alat untuk mengukur lingkar dada dan alat ukur bobot badan ternak. Bobot badan juga dapat diduga menggunakan persamaaan regresi, persamaan regresi yang digunakan yaitu regresi linear sederhana, dimana lingkar dada sebagai variabel bebas dan bobot badan sebagai variabel terikat. Namun informasi mengenai pendugaan bobot badan dengan menggunakan pita rondo dan persamaan regresi, belum tersedia di Kelompok Ternak Kerbau Sumber Karya, Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon. Kurangnya informasi tersebut menjadi dasar penelitian ini perlu dilakukan.

3 I.2 Identifikasi Masalah 1. Seberapa besar penyimpangan bobot badan kerbau yang diduga dengan menggunakan pita rondo terhadap bobot badan aktual. 2. Seberapa besar penyimpangan bobot badan kerbau yang diduga dengan menggunakan persamaan regresi terhadap bobot badan aktual. I.3 Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui penyimpangan bobot badan kerbau yang diduga dengan menggunakan pita rondo. 2. Mengetahui penyimpangan bobot badan kerbau yang diduga dengan menggunakan persamaan regresi. I.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi mengenai ketepatan penggunaan pita rondo dan persamaan regresi dalam menduga bobot badan pada kerbau serta diharapkan memberikan informasi bagi peternak kerbau dan peneliti lainnya. 1.5 Kerangka Pemikiran Performa seekor ternak dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik sebagai kemampuan yang dimiliki oleh ternak terdiri dari genetik aditif, dominan, dan epistasis. Sedangkan faktor lingkungan sebagai kesempatan yang dimiliki oleh ternak, faktor lingkungan terdiri dari lingkungan permanen dan temporer, jadi performa individu ditentukan oleh kemampuan dan kesempatan yang ada (Hardjosubroto,1994).

4 Bobot badan adalah bagian dari sifat kuantitatif yang memiliki hubungan erat dengan komponen dan kondisi tubuh ternak. Seperti makhluk hidup lain, ternak mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan seekor ternak dimanifestasikan dengan berubahnya ukuranukuran tubuh diantaranya lingkar dada, panjang badan dan tinggi pundak. Ukuran tersebut memberikan petunjuk bobot badan ternak dengan ketelitian yang cukup baik (Williamson dan Payne,1987). Ukuran-ukuran permukaan tubuh hewan memiliki banyak kegunaan seperti menaksir bobot badan dan memberi gambaran bentuk tubuh hewan sebagai ciri khas suatu bangsa. Berdasarkan beberapa hasil penelitian tentang korelasi antara bobot badan dengan ukuran-ukuran tubuh pada ternak sapi dan domba yang paling baik untuk menduga bobot badan adalah lingkar dada, karena lingkar dada mempunyai korelasi dengan bobot badan. Lingkar dada lebih mengikuti pertambahan bobot badan selama hewan mengalami pertumbuhan. Pita rondo berasal dari negara Jerman, Pita rondo digunakan untuk menentukan bobot badan ternak sapi dan babi, Pita rondo sangat efisien karena selain sebagai pita ukur, pita rondo sekaligus dilengkapi dengan perkiraan bobot badan ternak dibalik angka pengukuran. Sehingga tidak perlu lagi mengukur panjang badan dan tinggi pundak. Pita ukur rondo dipercaya memiliki ketepatan tinggi dalam menduga bobot badan ternak dan cocok dipakai di lapangan (Fivet Animal Health,2011). Persamaan regresi atau persamaan perkiraan, dimana telah diketahui persamaan regresi yang baik untuk pendugaan bobot badan yang sebenarnya adalah persamaan regresi linear yang memiliki nilai determinasi

5 tertinggi dan standar eror terendah. Telah diketahui bobot badan aktual kerbau jantan dewasa sebagai variabel terikat (Y) dan ukuran lingkar dada kerbau jantan dewasa sebagai variabel bebas (X). Persamaan regresi sederhana yaitu hubungan antara dua variabel yang biasanya cukup tepat dinyatakan dalam suatu garis lurus. Setelah ditetapkan bahwa terdapat hubungan logis di antara variabel, maka untuk mendukung analisis lebih jauh, tahap selanjutnya menggunakan grafik. Grafik ini disebut diagram pencar atau diagram tebaran yang menunjukkan titik-titik tertentu. Setiap titik memperlihatkan suatu hasil yang kita nilai sebagai variabel terikat dan variabel bebas. Diagram pencar ini memiliki 2 manfaat yaitu membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat antara dua variabel dan membantu menetapkan tipe persamaan yang menunjukkan hubungan antar kedua variabel tersebut (J.Supranto,2000). 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelompok Ternak Kerbau Sumber Karya, Desa Sumber Lor, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon pada bulan Desember 2011.