PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II A SD NEGERI 8 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU

Sriani, Hendri Marhadi, Eddy Noviana

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA TEKS SISWA KELAS III.B SDN 1 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA SDN 4 PEKANBARU

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.

APPLICATION OF LEARNING INKUIRI LEARNING MODEL TO IMPROVE IPS LEARNING RESULT IN STUDENT CLASS IV SD NEGERI 15 PANGKALAN NYIRIH RUPAT

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

Tabel 1 Ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas II B pada semester ganjil SD Negeri 21 Pekanbaru TP / 2012

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Nora Efmawati Syahrilfuddin, Hendri Marhadi,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 7 PEKANBARU

Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3

Keyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Hengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 148 PEKANBARU

APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVB SD NEGERI 153 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SDN 008 SUNGAI JALAU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V C SD NEGERI 004 TEMBILAHAN KECAMATAN TEMBILAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV C SD NEGERI I67 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 56 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TEAM QUIZ SISWA KELAS V SDN 42 PALEMBANG

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV DENGAN METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER DI SDN 43 SIGUNTUR MUDA PESISIR SELATAN

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 023 SUNGAI SEGAJAH KECAMATAN KUBU

THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU

Oleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 122 PEKANBARU.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI SDN 11 PINANG SINAWA KABUPATEN SOLOK SELATAN

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE (LC) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS Va SDN 163 PEKANBARU

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

Abstrak. Kata Kunci : Metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS), aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IIIB SD NEGERI 117 PEKANBARU

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE INVESTIGATION GROUP TYPE TO INCREASE LEARNING IIIA STATE ELEMENTARY SCHOOL 017 SEDINGINAN

Indah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Muhamad Midun, Hendri Marhadi, Zariul Antosa

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Transkripsi:

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU Oleh Dewi Suprapti 1, Jesi Alexander Alim 2,M. Jaya Adi Putra 3 Abstract This thesis entitled "Efforts to Improve Students Learning Outcomes by Using Learning Group Investigation Model on Science (IPA) Subjects in fourth grade of SD Negeri 15 Pekanbaru". The purpose of this research is to increase students learning outcomes through the implementation of learning investigation group in the fourth grade of SD Negeri 15 Pekanbaru. This study uses Classroom Action Research (CAR). The study subjects were the students in second semester of fourth grade of SD Negeri 15 Pekanbaru academic year 2012/2013, with 36 students, consisting of 17 male students and 19 female students. The success of this research is based on the percentage of completeness results observed student test scores obtained from each end of the cycle. Students learn declared complete when it reaches the value of 74 and a class declared complete when the study has reached 85% of students who scored 74 or more. The results showed an increase in the average value of each final results cycle and completeness of student learning outcomes in a row before given action, 73.19%, after given action first cycle and second cycle with continues method were 81,25%, and 93,47%. The average value of the end test cycle results before given action 73.19, after given action first cycle and second cycle, respectively 81.25, and 93.47. After carrying out research. Student who complete was increased, before given action the students who complete were 20 people (55.56%), after given action first cycle students who complete were 28 people (77.78%) and second cycle increased students who completeness as many as 35 people (97, 22%). After conducted classroom action, concluded that the Learning Group Investigation model, can increasee students learning outcomes of Science (IPA). Keywords: Learning Outcomes, Learning Group Investigation I. PENDAHULUAN Proses belajar IPA menekankan agar pembelajaran berpusat pada siswa, dimana pembelajaran IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupan didalam serta mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja namun, juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA disekolah dasar diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mengembangkan sikap rasa cinta akan alam lingkungan dan dapat mempelajari serta memahami masalah-masalah yang dihadapi diri sendiri dan alam sekitar. (Depdiknas, 2006:102). Berdasarkan observasi dan wawancara yang penulis lakukan dengan guru kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru, maka dapat diketahui masih rendahnya hasil belajar IPA, hal ini terlihat dari hasil tes belajar pada semester genap 2011/2012, yang belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 74 terutama pada materi Sumber Daya Alam. Dari data yang diperolah, jumlah siswa 36 orang yang mencapai KKM hanya 16 orang atau 44.44 %, sedangkan yang belum mencapai KKM yaitu 20 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau

2 orang atau 55.56 %, dengan rata-rata nilai 73,19. Rendahnya nilai mata pelajaran IPA khususnya pada materi Sumber Daya Alam di sebabkan (1) Guru tidak menerapkan model atau strategi dalam pembelajaran, (2) Guru tidak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, (3) Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah, (4) Guru pernah membuat kelompok belajar, tetapi hanya kelompok menurut tempat duduk. Hal ini dapat dilihat gejalanya sebagai berikut, (1) Siswa tidak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru tepat pada waktunya, (2) Rendahnya motivasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran, (3) Siswa merasa cepat bosan dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga bersifat pasif. Salah satu model pembelajaran yang dipandang dapat memperbaiki proses pembelajaran yang diharapkan mampu membantu guru sehingga dapat meningkatkan hasil belajar adalah Model Pembelajaran Group Investigation. Model Pembelajaran Group Investigation tidak akan dapat diimplementasikan dalam lingkungan pendidikan yang tidak mendukung dialog interpersonal atau yang tidak memperhatikan dimensi rasa sosial dari pembelajaran didalam kelas. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru. Dalam penelitian ini rumusan masalahnya adalah apakah penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru? Penelitian inijuga bertujuan meningkatkan hasil belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI). Manfaat penelitian ini adalah bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa. Sebagai masukkan bagi guru, dengan model pembelajaran Group Investigation (GI), dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA. Bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan atau masukkan bagi Kepala Sekolah untuk meningkatkan kualitas dan mutu lulusan di sekolah tersebut. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan peneliti tentang Model Pembelajaran pengajaran langsung sehingga nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran dengan baik.. II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 15 Pekanbaru Tahun pelajaran 2012/2013 dengan waktu penelitian dimulai dari bulan April-Mei 2013. Bentuk penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (2006:2) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal, tetapi selalu harus berupa rangkaian kegiatan yang kembali keasal, yaitu dalam bentuk siklus (Arikunto, 2006:20). Siklus Penelitian Tindakan Kelas

3 Refleksi Awal Refleksi I Perencanaan SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan Sumber : Arikunto, (2006:16)? Penelitian ini dilaksanakan dikelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan dengan kemampuan akademik dan jenis kelamin siswa heterogen. Perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah silabus dan sistem penilaian, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa dan lembar pengamatan. Masing-masing Perangkat pembelajaran mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Untuk memperoleh data-data yang lengkap yang penulis ajukan dalam penelitian ini, maka digunakan teknik pengumpulan datanya adalah data primer, yang artinya adalah data yang diperoleh langsung dari sumber utama penelitian. Tehnik pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara antara lain teknik obsevasi, wawancara, teknik tes dan teknik dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan tehnik analisis deskriptif, yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa setelah penerapan Model Group Investigation. Analisis data dilakukan dengan melihat aktivitas siswa, hasil belajar siswa dan ketuntasan belajar siswa secara individual dan klasikal, dan juga melihat aktivitas guru. Dianalisa berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh. 1. Aktivitas Siswa dan Guru Data aktivitas guru dan siswa dianalisis berdasarkan lembar observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan melihat kesesuaian antara perencanaan dengan tindakan pelaksanaan. Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar ditentukan pada observasi dengan rumus: a. Aktivitas Guru

4 Keterangan P = Angka persentase F =Total frekuensi Aktivitas Guru N = Jumlah aspek pengamatan dari aktivitas Guru Analisis data untuk mengetahui kadar keaktifan guru, maka diberi nilai atas observasi sesuai dengan kategori seperti tabel dibawah ini : Interval Dan Kategori Aktivitas Guru Interval (%) Kategori 91-100 Amat Baik 81-90 Baik 71-80 Cukup 69 Kurang Sumber : ( KTSP, 2006:226 ) Adapun aktivitas guru yang diamati meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup sesuai dengan lembar observasi aktivitas guru. b. Aktivitas Siswa Hasil observasi aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dapat dihitung dengan rumus. Adapun rumus hasil belajar siswa secara individu adalah: (Purwanto, 2008:112) Keterangan : S = Nilai yang diharapkan (dicari). R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = skor maksimum dari tes tersebut. Interval Ketuntasan Hasil Belajar Siswa % Interval Kategori 80 100 Amat baik 70 79 Baik 60 69 Cukup 40 59 Kurang 0 49 Kurang sekali Sumber : Purwanto (2011 : 115 ) 2. Ketuntasan Belajar Siswa

5 a. Ketuntasan Individu Ketuntasan siswa secara individu dapat di tentukan dengan rumus sebagai berikut : Ketuntasan Individu = jumlah jawaban yang benar x 100 % Jumlah soal Dengan kriteria apabila seseorang siswa telah mencapai skor 74 % dari jumlah soal yang diberikan atau dengan nilai 7,4 maka dikatakan tuntas. b. Ketuntasan Klasikal Dengan rumus sebagai berikut : Ketuntasan Klasikal = jumlah siswa yang tuntas x 100 % Jumlah Siswa Apabila suatu kelas telah mencapai 85 % dari jumlah siswa yang tuntas, dengan nilai 7,4 maka kelas itu sudah dapat dikatakan tuntas. Depdikbuk (dalam Nani, 2008). III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan Awal Pada awal pembelajaran peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, menyiapkan siswa dengan berdoa terlebih dahulu dan mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya guru mengkondisikan kelas dan memberikan apersepsi pada siswa dengan bertanya jawab mengenai pengetahuan siswa tentang materi yang akan dibahas. Guru mengemukakan pertanyaan kepada siswa. Kemudian guru memotivasi siswa dengan menghubungkan jawaban siswa dengan materi yang akan dipelajari. Guru melanjutkan dengan menyampaikan materi pelajaran. Kegiatan Inti a) Guru mengidentifikasikan topik dan mengatur siswa dalam kelompok Untuk kegiatan inti sesuai dengan model pembelajaran Group investigasi (GI) yaitu pembagian kelompok, Guru melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran dan membagi siswa kedalam 6 kelompok, terdiri dari 6 siswa yang heterogen. Kemudian siswa diminta untuk mendengarkan penjelasan guru tentang materi pembahasan. Selanjutnya Siswa dan guru bersama-sama menentukan topik atau pembahasan yang akan di investigasi.

6 b) Merencanakan Investigasi dalam kelompok Dalam hal ini guru mengintruksikan kepada masing-masing ketua kelompok untuk mengambil nomor undian yang berisikan tugas atau topik yang akan dibahas oleh setiap kelompok. Setiap kelompok mendapatkan pembahasan/permasalahan yang berbeda-beda. Lalu siswa memilih sub-sub topik yang akan dibahas. Dan setiap anggota kelompok bekerjasama membahas materi yang sudah dipilih. c) Melaksanakan investigasi Setiap kelompok membahas materi yang sudah diperoleh, dengan bekerjasama dan melakukan investigasi sesuai dengan tugasnya masing-masing. Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas yang sudah diperoleh, dalam setiap kelompok untuk berdiskusi, dan untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, dan memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut dan dalam pelaksanaan investigasi ini guru bertindak sebagai fasilisator. Setiap kelompok harus melakukan investigasi, siswa harus dapat memunculkan ide, gagasan, dan pendapat mereka tentang topik-topik pembahasan yang telah dipilih oleh masing-masing kelompok. Kemudian dalam menyelesaikan Lembar Kerja Siswa (LKS). d) Mempersiapkan Laporan Akhir Siswa membuat dan mempersiapkan laporan investigasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individu maupun kelompok. Masing- masing kelompok mempersiapkan laporan investigasi yang akan disajikan dalam diskusi.

7 e) Menyajikan Laporan Akhir Dalam waktu yang telah ditentukan, masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setiap kelompok menyampaikan hasil laporan investigasi kelompoknya. Guru memberikan singkat (klarifikasi) jika terjadi kesalahan konsep, dan memberikan kesimpulan. f) Evaluasi/Guru Memberikan Penilaian Setelah presentasi siswa bersama guru mengevaluasi kontribusi masing-masing kelompok untuk hasil pekerjaan kelas secara keseluruhan menyimpulkan materi pelajaran dan pada akhir pembelajaran guru memberikan soal sebanyak 5 buah berbentuk essay, untuk mengetahui pemahaman siswa. Analisis Hasil Penelitian Aktivitas Guru Data hasil pengamatan observasi aktivitas guru dapat dilihat pada llembar observasi aktivitas guru selama proses pembelajaran berlansung pada siklus 1 dan siklus II dengan penerapan model pembelajaran Group Investaigasi (GI) dikelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru tahun pelajaran 2012/2013. Untuk lebih lanjut dapat dilihat analisis data observasi aktivitas guru pada tabel dibawah ini : Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru selama Proses Pembelajaran Penerapan Model Group Investigasi (GI) (Siklus 1 dan siklus II) Siklus I Siklus II Pertemuan Pertemuan 1 II 1 II 16 19 21 23 24 24 24 24 66,67 % 79,16 % 87,50% 95,83% Cukup baik baik Amat baik 72.91% 91,66% Baik Amat baik Dari data diatas dapat diketahui bahwa aktivitas guru setiap pertemuan meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

8 Peningkatan Aktifitas Guru Pada Setiap Pertemuan (Siklus I dan Siklus II) Terjadi peningkatan aktivitas guru pada setiap siklus. Untuk peningkatan persentase aktivitas guru dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 18,75%. Aktivitas Siswa Hasil belajar siswa dan nilai perkembangan siswa tidak terlepas dari aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, seperti pada hasil observasi aktivitas siswa tabel dibawah ini. Data analisis kegiatan aktivitas siswa pada siklus I dan siklus II. Data aktivitas siswa dapat dilihat pada lembar observasi siswa. Berikut ini dipaparkan hasil observasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung : Hasil Observasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Penerapan Model Group Investigasi (GI) (Siklus I dan Siklus II) Siklus I Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan II Pertemuan 1 Pertemuan II 15 17 20 22 24 24 24 24 62,50% 70,83% 83,33% 91,67% Cukup baik baik Amat baik 66,66% 87,50% Baik Amat baik Dari hasil aktivitas diatas dapat diketahui bahwa aktivitas siswa setiap pertemuan meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari grafik dibawah ini : Peningkatan Aktivitas Siswa Setiap Pertemuan (Siklus I dan Siklus II)

9 Terjadi peningkatan aktivitas guru pada setiap siklus. Untuk peningkatan persentase aktivitas guru dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 20,84%. Hasil Belajar Berdasarkan hasil belajar ulangan harian siklus I setelah penerapan model pembelajaran Group Investigasi (GI) mengalami peningkatan dari skor dasar. Berikut ini dapat dilihat perolehan hasil belajar siswa sesuai dengan kategori hasil belajar. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 15 Pekanbaru No. SIKLUS RATA-RATA NILAI PENINGKATAN 1 Skor Dasar 73,19 8,05 2 UH I 81,25 3 UH II 93,47 12,22% Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru. Pada data awal 73,19 mengalami peningkatan pada hasil ulangan akhir siklus I dengan rata-rata nilai 81,25 dengan peningkatan sebanyak 8,06%. Sedangkan nilai rata-rata pada Ulangan akhir siklus II juga mengalami peningkatan dari hasil ulangan siklus I yaitu dengan nilai rata-rata 93,47 dengan selisih peningkatan 12,22%. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Untuk melihat perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa berdasarkan data awal, ulangan akhir siklus I dan siklus II pada materi Sumber Daya Alam, setelah penerapan model Pembelajaran Group Invetigasi (GI) baik secara individu maupun klasikal dikelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru tahun pelajaran 2012/2013, dapat dilihat pada tabel berikut ini. Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Data Awal, Ulangan Akhir Siklus I dan Ulangan Akhir Siklus II Ketuntasan Belajar Jumlah Individu No. Tahapan Siswa Persentase Klasikal Tuntas Ketuntasan 1 Data Awal 36 16 44,44% Tidak Tuntas

10 2 Siklus I 36 28 77,78% Tidak Tuntas 3 Siklus II 36 35 97,22% Tuntas Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat perbandingan peningkatan ketuntasan belajar IPA dari data awal siswa yang tuntas hanya 16 orang dengan persentase (44,44%) sedangkan siswa yang tidak tuntas ada 20 orang siswa, dengan persentase (55,56%). Setelah penerapan model pembelajaran Group Investigasi (GI) pada siklus I ketuntasan belajar siswa secara individu yaitu 28 orang siswa ( 77,78% ) yang tuntas dan 8 orang siswa ( 22,22% ) yang tidak tuntas. Sedangkan secara klasikal siswa dapat dikatakan tuntas apabila 85% siswa mendapat nilai minimal 74 dari seluruh siswa. Jadi secara klasikal siklus I tidak tuntas, karena siswa yang tuntas hanya 77,78%. Pada siklus II ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 35 orang siswa (97,22%) yang tuntas, sedangkan 1 orang siswa ( 2,78% ) tidak tuntas. Maka secara klasikal siklus II dapat dikatakan tuntas. Untuk lebih jelas melihat peningkatan ketuntasan belajar Siswa baik secara individu maupun secara klasikal berdasarkan data awal, siklus I dan siklus II di kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2012/2013, dapat dilihat pada grafik berikut ini : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Data Awal Siklus I dan Siklus II PEMBAHASAN HASIL TINDAKAN Pembahasan hasil penelitian berdasarkan pada hasil analisis penelitian tentang aktivitas guru dan aktivitas siswa serta ketuntasan secara individu dan klasikal. Dari data tentang aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan data penelitian. Hanya saja kelemahan terdapat pada siklus I pertemuan pertama guru masih kurang dalam menguasai kelas dan kurang jelas dalam menyampaikan langkah-langkah pembelajaran Group Investigasi (GI). Untuk persentase aktivitas guru pada siklus I ke siklus II pada siklus II mengalami peningkatan. Untuk aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, terlihat sebagian besar siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan lebih aktif dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun krlrmaan aktivitas siswa adalah siswa kerang memperhatikan guru ketika menjelaskan materi pelajaran. Siswa banyak melakukan aktivitas lain pada saat pertemuan pertama dan kedua, diantaranya bergurau sesama mereka karena mereka duduk dalam suatu kelompok.

11 Ulangan Akhir Siklus I dan siklus II. Presentase data awal siswa yang tuntas sebelum menerapkan model pembelajran Group Investigasi (GI) yaitu 73,19%, kemudian meningkat pada siklus I yaitu 81,25% dengan selisih 8,06%, kemudian meningkat lagi pada siklus II menjadi 93,47% dengan selisih 12,22%. Hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigasi (GI) dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan hipotesis yaitu, dengan penerapan model pembelajaran Group Investigasi (GI), hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 15 Pekanbaru pada pelajaran IPA dapat meningkat. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menuliskan beberapa kesimpulan antara lain : 1). Data yang diperoleh menunjukan peningkatan Aktivitas guru dari Suklus I pertemuan pertama 66% (Cukup) meningkat 13 poin, sehingga pertemuan kedua menjadi 79% (baik). Siklus II pertemuan pertama meningakat 8 poin menjadi 87% (baik) dan pertemuan kedua meningkat sebanyak 8 poin sehingga menjadi 95% (amat baik), 2). Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa juga mengalami peningkatan, pertemuan pertama 62% (cukup), pertemuan kedua mengalami peningkatan 8 poin sehingga menjadi 70% (baik). Pada siklus II pertemuan I meningkat 13 poin sehingga menjadi 83% (baik), pada pertemuaan kedua juga mengalami peningkatan sebesar 8 poin menjadi 91 % (amat baik), 3). Penerapan Model Pembelajaran Group Investigasi (GI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan setelah dua kali siklus tindakan terjadi peningkatan. Pada data awal rata-rata hasil belajar siswa 73,19 % pada Ulangan Akhir Siklus I meningkat sebesar 8,06% sehingga menjadi 81,25%. Kemudian dari hasil Ulangan Siklus I meningkat ke hasil Ulangan Akhir Sikluas II dengan peningkatan12,22% sehingga rata-rata Ulangan akhir siklus II menjadi 93,47%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti menuliskan beberapa saran antara lain : 1). Bagi sekolah untuk meningkatnya hasil belajar IPA diperlukan situasi, cara dan model pembelajaran yang tepat untuk melibatkan siswa secara aktif baik piikiran, pendengaran, penglihatan, dan psikomotor dalam proses belajar mengajar. Penggunaan Model pembelajaran Group Investigasi (GI), layak dipertimbangkan oleh guru untuk dapat digunakan sebagai referensi dalam memilih model pembelajaran, 2). Perencanaan yang matang oleh guru terutama memilih model pembelajaran, serta pembagian kelompok yang bervariasi dapat mendorong siswa untuk belajar dengan prinsip tolong menolong dan kerjasama yang baik dalam kelompok, tidak kalah pentingnya pemantauan dan bimbingan guru dari kelompok ke kelompok saat siswa belajar, 3). Bagi Guru hendaknya dapat menambah wawasan dalam meningkatkan semangat, kreativitas siswa dalam usaha meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran. Dan melibatkan seluruh siswa untuk aktif dalam kegiatan. V. UCAPAN TERIMAKASIH

12 Penulisan proposal ini tidak terlepas pada bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada pihak-pihak yang terkait berikut. 1. Dr. H. M. Nur Mustafa, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Riau yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini. 2. Drs. Zariul Antosa, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk kepada penulis dalam penulisan Proposal ini 3. Drs. H. Lazim N, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau yang telah memberikan arahan, semangat, dan motivasi kepada penulis. 4. Jesi Alexander Alim M.Pd. sebagai pembimbing I yang telah banyak memberikan petunjuk dan teknis kepada penulis serta rela mengorbankan waktu, pikiran, guna membimbing penulis dalam penulisan Proposal ini. 5. M. Jaya Adiputra,S.Si,M.Pd sebagai pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, bimbingan, saran perbaikan, dan ilmu pengetahuan bagi kesempurnaan Proposal ini. 6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Riau yang telah banyak membekali penulis dalam berbagai ilmu pengetahuan. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan pada bagian ini yang telah memberikan motivasi dan arahan agar penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini tepat pada waktunya. DAFTAR PUSTAKA Anas Sudijono. 2004. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Bandung: Rosda, 2007. Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2004. Patta Bundu. 2006. Penilaian keterampilan proses dan sikap ilmiah dalam pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pres Sardiman. 2003. Interaksi Belajar Mangajar. Jakarta: PT Raja Grafindo, Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Tim Pustaka Yustisia. 2007, Panduan Lengkap KTSP. Yogyakarta: Pustaka Yudistira.