PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

dokumen-dokumen yang mirip
PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO TBK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2016 DAN 30 JUNI 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2013 DAN 30 JUNI 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2014 DAN 30 JUNI 2013 (MATA UANG RUPIAH)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2015 DAN 30 JUNI 2014 (MATA UANG RUPIAH)

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Supra Boga Lestari Tbk


DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk


Jumlah aset lancar

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk. Laporan Keuangan Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2013 (Belum Diaudit)

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BNI SECURITIES LAPORAN KEUANGAN UNTUK 3 BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2008 DAN 2007 (UNAUDITED)

PT LIONMESH PRIMA Tbk

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT. EVERGREEN CAPITAL. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 beserta. Laporan Auditor Independen

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT FORTUNE INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2014 (TIDAK DIAUDIT)

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk. Laporan Keuangan Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2016 (Belum Diaudit)

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT VICTORIA INSURANCE


PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk. Laporan Keuangan Periode yang Berakhir pada Tanggal 30 September 2014 (Belum Diaudit)

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Maret 2018 dan 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 2011

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

Transkripsi:

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan (Neraca)... 2-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif... 4 Laporan Perubahan Ekuitas... 5 Laporan Arus Kas... 6 Catatan Atas Laporan Keuangan... 7-32 *************************** 1

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 ASET Catatan 2013 2012 (Tidak diaudit) (Diaudit) Kas dan setara kas 2c, 4 23.005.327.230 22.843.176.352 Portofolio efek - bersih 2g, 5 6.622.457.542 6.801.336.762 Deposito pada lembaga kliring dan penjaminan 6 1.023.176.260 1.018.912.302 Piutang lembaga kliring dan penjaminan 2g, 7 3.917.173.000 2.129.072.500 Piutang nasabah 2d, 8 3.012.706.713 527.227.935 Piutang perusahaan efek 2d, 9 221.875.000 1.404.000 Piutang reverse repo 2h, 10 7.491.994.724 7.371.624.560 Piutang lain-lain 12.014.186 29.817.969 Biaya dan pajak dibayar di muka 2e 273.439.651 12.100.738 Piutang pihak berelasi 2i, 11 12.932.500.000 12.932.500.000 Penyertaan pada bursa efek 2f, 12 135.000.000 135.000.000 Aset pajak tangguhan 2m, 17 53.954.102 137.897.460 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Rp 3.047.810.761 tahun 2013 dan Rp 3.044.382.143 tahun 2012 2k, 13 56.075.232 54.803.851 Aset lain-lain 14 7.290.000 7.290.000 JUMLAH ASET 58.764.983.640 54.002.164.429 2

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 2013 2012 (Tidak diaudit) (Diaudit) LIABILITAS Utang lembaga kliring dan penjaminan 2g, 15 2.784.586.500 1.684.585.000 Utang nasabah - pihak ketiga 2g, 16 4.347.840.817 961.920.749 Utang pajak 17 39.626.530 30.589.368 Biaya harus dibayar 18 139.128.315 38.388.534 Estimasi liabilitas atas imbalan kerja karyawan 2q, 29 801.589.852 801.589.852 JUMLAH LIABILITAS 8.112.772.014 3.517.073.503 EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham pada periode 2013 dan 2012 Modal dasar - 540.000.000 saham pada periode 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 255.000.000 saham pada periode 2013 dan 2012 19 51.000.000.000 51.000.000.000 Tambahan modal disetor - bersih 20 353.366.883 353.366.883 Kenaikan (penurunan) bersih nilai efek yang tersedia untuk dijual (12.174.153) 166.705.063 Laba (rugi): Ditentukan penggunaannya 300.000.000 300.000.000 Tidak ditentukan penggunaannya (1.334.981.020) (1.334.981.020) Tahun berjalan 345.999.916 - JUMLAH EKUITAS 50.652.211.626 50.485.090.926 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 58.764.983.640 54.002.164.429 3

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Catatan 2013 2012 (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) PENDAPATAN USAHA Pendapatan bunga 2h, 24 279.719.439 117.910.658 Keuntungan atas perdagangan efek bersih 2g, 23 - - Pendapatan perantara perdagangan efek 22 363.509.974 216.487.718 Pendapatan penjaminan emisi efek 25 7.407.232 995.100 Jumlah Pendapatan Usaha 650.636.645 335.393.476 BEBAN USAHA Beban kepegawaian (209.831.487) (226.443.805) Umum dan Administrasi (117.045.725) (218.925.271) Penyusutan 3 (3.428.621) (18.703.205) Sewa kantor 2r (36.000.000) (15.000.000) Telekomunikasi dan informasi (51.471.867) (53.389.902) Jumlah Beban Usaha (417.777.700) (532.462.183) LABA (RUGI) USAHA 232.858.945 (197.068.707) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 26 150.735.084 233.855.644 Beban keuangan 27 (4.350.944) (2.608.960) Pendapatan penjualan aset tetap - 170.000.000 Selisih kurs 50.694.858 - Pendapatan lain-lain 28 5.331 185.987 Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih 197.084.329 401.432.671 LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 429.943.274 204.363.964 BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini - - Pajak tangguhan (83.943.358) (34.443.298) Beban Pajak Penghasilan (83.943.358) (34.443.298) LABA TAHUN BERJALAN 345.999.916 169.920.666 Pendapatan komprehensif lain Kenaikan (penurunan) bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual (178.879.216) (51.110.154) LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 167.120.700 118.810.512 LABA PER SAHAM 2p, 30 1,36 0,67 4

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Saldo Laba (Rugi) Catatan Modal Saham Tambahan Modal Disetor - Bersih Kenaikan (Penurunan) Bersih Nilai Portofolio Efek yang Tersedia untuk Dijual Belum Ditentukan Penggunaannya Telah Ditentukan Penggunaannya untuk Dana Cadangan Umum Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas Saldo 31 Desember 2011 51,000,000,000 353,366,883 (550.325.497) (3.210.279.142) 300,000,000-47.892.762.244 Kenaikan (Penurunan) bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual - - (51.110.154) - - - (51.110.154) Laba (Rugi) bersih 31 Maret 2012 - - - - 169.920.666 169.920.666 Saldo 31 Maret 2012 51,000,000,000 353,366,883 (601.435.651) (3.210.279.142) 300,000,000 169.920.666 48.011.572.756 Saldo 31 Desember 2012 51,000,000,000 353,366,883 166.705.063 (1.334.981.020) 300,000,000-50.485.090.926 Kenaikan (Penurunan) bersih nilai portofolio efek yang tersedia untuk dijual - - (178.879.216) - - - (178.879.216) Laba (Rugi) bersih 31 Maret 2013 - - - - - 345.999.916 345.999.916 Saldo 31 Maret 2013 51,000,000,000 353,366,883 (12.174.153) (1.334.981.020) 300,000,000 345.999.916 50.652.211.626 5

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 Catatan 2013 2012 (Tidak diaudit) (Tidak diaudit) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan (pengeluaran) perdagangan Portofolio efek 23 - - Penerimaan komisi perantara perdagangan efek 22 363.509.974 216.487.718 Penerimaan jasa penjamin emisi dan penjualan efek 25 7.407.232 995.100 Penerimaan (pembayaran) lembaga kliring dan penjaminan 7 (688.099.000) (660.354.000) Penerimaan (pembayaran) nasabah 8 679.970.290 443.308.102 Pembayaran reverse repo 10 (120.370.164) (117.910.838) Penerimaan bunga 24 425.935.565 349.089.217 Pembayaran (penerimaan) pajak 17 6.104.197 5.018.329 Pembayaran kepada pemasok & karyawan (525.410.999) (524.122.969) Penerimaan (pembayaran) lainnya 28 17.803.783 1.185.987 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi 166.850.878 (286.675.328) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap 13 (4.700.000) - Penerimaan penjualan aset tetap - 170.000.000 Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (4.700.000) 170.000.000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan(pembayaran) piutang pihak berelasi 11 - (3.250.000.000) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan - (3.250.000.000) KENAIKAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS 162.150.878 (3.366.303.354) KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 22.843.176.352 25.535.552.239 KAS DAN SETARA KAS AKHIR MARET 23.005.327.230 22.169.248.885 6

1. U M U M a. Pendirian dan Kegiatan Usaha Perusahaan Perusahaan didirikan dengan nama PT Ravindo Securitama berdasarkan akta Notaris Rachmat Santoso, S.H., No. 49 tanggal 8 Agustus 1989. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-7627.HT.01.01.TH.89 tanggal 19 Agustus 1989 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 86 tanggal 27 Oktober 1989, Tambahan No. 2768. Pada tahun 1996, nama Perusahaan diubah menjadi PT Yulie Sekurindo. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta No. 259 dari Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H, M.Si, tanggal 25 Juli 2008, untuk disesuaikan dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-75638 AH.01.02 Tahun 2008, tanggal 20 Oktober 2008. Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama menjalani usaha sebagai perusahaan efek, antara lain seperti perantara perdagangan efek, penjamin emisi efek dan manajer investasi. Berdasarkan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. 64/PM/1992 dan No. 65/PM/1992 tanggal 25 Februari 1992, Perusahaan memperoleh ijin usaha di bidang penjamin emisi efek dan bidang perantara pedagang efek. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan berkantor pusat di Plaza Asia lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59, Jakarta 12190. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 26 November 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-3536/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 120.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 200 per saham dan harga penawaran Rp 215 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI d/h Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 10 Desember 2004. c. Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut : 2013 2012 Komisaris Komisaris Utama : Johnlin Yuwono Johnlin Yuwono Komisaris Independen : Oey Rivera Wijaya Oey Rivera Wijaya Direksi Direktur Utama : Luciana Luciana Direktur : Rusmady Hansa Rusmady Hansa Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012 jumlah karyawan tetap Perusahaan adalah 19 orang dan 19 orang (tidak diaudit). 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan Kepatuhan dan Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ( SAK ), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK. Seperti diungkapkan dalam Catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2012. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, kecuali pengaruhnya atas penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini. Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan, kecuali untuk portofolio efek yang dinyatakan sebesar nilai wajar pada tanggal laporan posisi keuangan. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method), sesuai peraturan BAPEPAM & LK, dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan. b. Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan : Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK No. 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan. PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60. Revisi PSAK No. 55 tersebut tidak memberikan pengaruh bagi laporan keuangan pada saat penerapan awal, sedangkan penerapan PSAK No. 50 dan PSAK No. 60 yang direvisi tersebut memberikan pengaruh bagi pengungkapan dalam laporan keuangan. 1. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. 8

Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito berjangka, portofolio efek bersih, deposito pada lembaga kliring dan penjaminan, piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek, efek beli dengan janji jual kembali, piutang lain lain, penyertaan pada bursa efek dan aset lain lain. Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. Piutang lembaga kliring dan penjaminan, piutang nasabah, piutang perusahaan efek, piutang lain-lain dan aset lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi. 9

Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi komprehensif sebagai penyesuaian reklasifikasi. Efek beli dengan janji jual kembali dan portofolio efek bersih Perusahaan termasuk dalam kategori ini. 2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, utang lain-lain, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan utang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan termasuk utang lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, biaya harus dibayar dan utang lain-lain. Pengakuan setelah pengakuan awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut : Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Utang lain - lain Setelah pengakuan awal, utang lain-lain selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. 10

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Utang lembaga kliring dan penjaminan, utang nasabah, biaya harus dibayar dan utang lain-lain Perusahaan termasuk dalam kategori ini. 3. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. 4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang setara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain. Penyesuaian risiko kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. 5. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut ( peristiwa yang merugikan ), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. 11

Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan dimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan dimasa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan. Jika pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku dipasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal ini instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. 12

6. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat : (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. c. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan dan digunakan sebagai jaminan serta dibatasi penggunaannya disajikan terpisah pada laporan posisi keuangan. d. Piutang Usaha Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai piutang usaha. e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat. f. Penyertaan Pada Bursa Efek Penyertaan pada Bursa Efek Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penyisihan yang merupakan taksiran manajemen atas penurunan nilai dari keanggotaan pada bursa tersebut. Penyertaan pada Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu persyaratan sebagai anggota bursa. g. Transaksi Efek Transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk sendiri diakui pada saat timbulnya perikatan atas transaksi efek. Pembelian untuk nasabah dicatat sebagai piutang nasabah dan hutang Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP), sedangkan penjualan efek dicatat sebagai hutang nasabah dan piutang LKP. 13

Pembelian efek untuk sendiri dicatat sebagai persediaan portofolio efek dan hutang, sedangkan penjualan efek dicatat sebagai piutang dan mengurangi jumlah tercatat portofolio efek serta mencatat keuntungan atau kerugian atas penjualan efek tersebut. Pada tanggal penyelesaian, kegagalan untuk menyelesaikan transaksi pembelian efek dicatat sebagai gagal terima dan disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kegagalan untuk menyelesaikan transaksi penjualan efek dicatat sebagai gagal serah dan disajikan sebagai aset. Penerimaan dana dari nasabah pemilik rekening dalam rangka pembelian efek, pembayaran dan penerimaan atas transaksi pembelian dan penjualan efek untuk nasabah pemilik rekening dicatat sebagai rekening nasabah. Saldo dana pada rekening nasabah disajikan di neraca sebagai kewajiban, sedangkan kekurangan dana (piutang) pada rekening nasabah disajikan sebagai aset. h. Transaksi Repo/Reverse Repo Penjualan efek dengan perjanjian dibeli kembali (repo) diakui sebagai liabilitas dan dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai pembelian kembali setelah memperhitungkan bunga yang belum diamortisasi dan liabilitas lain yang timbul atas perjanjian repo tersebut. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali diakui sebagai beban bunga. Pembelian efek dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai piutang yang disajikan sebagai akun Efek Dibeli dengan Janji Jual Kembali dan dinyatakan dalam laporan keuangan sebesar nilai penjualan kembali setelah memperhitungkan bunga yang belum diamortisasi dan piutang lain yang timbul atas perjanjian tersebut. Selisih antara harga beli dengan harga jual kembali merupakan pendapatan bunga. i. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Perusahaan memiliki transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perusahaan jika : a) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan; b) suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan; e) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f) suatu pihak adalah perusahaan yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa perusahaan, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); g) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau perusahaan lain yang terkait dengan Perusahaan. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. 14

j. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pada tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing. PSAK No. 10 yang direvisi tersebut terutama mengatur penentuan mata uang fungsional, penjabaran akun dalam mata uang asing ke mata uang fungsional dan penggunaan mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional. Pada tanggal tersebut, Perusahaan menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah, sehingga penerapan awal PSAK No. 10 yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh terhadap pelaporan keuangan Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. k. Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2012, menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 25, Hak atas Tanah. Revisi terhadap PSAK No. 16 menetapkan bahwa ruang lingkupnya meliputi juga properti yang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa depan sebagai properti investasi tetapi belum memenuhi kriteria sebagai properti investasi dalam PSAK No. 13 (Revisi 2011) Properti Investasi. Adopsi PSAK No. 16 yang direvisi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Perusahaan. Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biayabiaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method), masing-masing dengan tarif sebagai berikut: Kendaraan 25-50 Peralatan kantor 50 Inventaris kantor 25-50 Renovasi kantor 25-50 Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Nilai aset ditelaah kembali pada tanggal neraca atas kemungkinan terjadinya penurunan pada nilai aset yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. % 15

l. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset individual, maka Perusahaan menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasilan Kas (UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK). Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba rugi sebagai Rugi Penurunan Nilai. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. m. Pajak Penghasilan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan mengadopsi PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Pajak penghasilan kini Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari periode berjalan dan periode lalu dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku. 16

Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Perusahaan sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan. Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir periode pelaporan. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi. Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan. Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui diluar laba rugi. Pos pajak tangguhan diakui terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama. n. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Pendapatan komisi yang berkaitan dengan transaksi perantara perdagangan efek dan jasa lainnya diakui pada saat transaksi terjadi. Keuntungan (kerugian) dari perdagangan efek meliputi keuntungan (kerugian) yang timbul dari penjualan efek dan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan) nilai wajar portofolio efek. Jasa penjaminan emisi efek diakui pada saat aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan telah dapat ditentukan. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual). o. Biaya Emisi Efek Ekuitas Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan kepada masyarakat dicatat dan disajikan sebagai pengurang terhadap tambahan modal disetor agio saham yang berasal dari penawaran perdana saham tersebut. 17

p. Laba per Saham Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per Saham. Penerapan PSAK No. 56 (Revisi 2011) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Berdasarkan PSAK No. 56, Laba per Saham laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah 255.000.000 saham. q. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. PSAK No. 24 (Revisi 2010) memperbolehkan entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/ keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/ kerugian aktuarial. Karena Perusahaan tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian sebelumnya seperti diuraikan lebih lanjut berikut ini, maka penerapan awal PSAK No. 24 (Revisi 2010) tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan atas laporan keuangan kecuali pengungkapan terkait. Imbalan kerja jangka pendek Perusahaan mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah jasa tersebut diberikan. Imbalan pascakerja Perusahaan memberikan imbalan pascakerja kepada karyawan sesuai dengan ketentuan dari undangundang ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode penilaian aktuarial projected-unit-credit. Penyisihan biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian yang melebihi batas 10% ini diamortisasi selama sisa mas kerja ratarata karyawan dengan metode garis lurus. Selanjutnya, biaya jasa masa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan dari liabilitas imbalan pada program imbalan pasti yang telah ada, ditangguhkan dan diamortisasi sampai dengan periode dimana imbalan tersebut telah menjadi hak karyawan. r. Sewa Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perusahaan menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa. Penerapan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan. Perusahaan mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya pada tanggal pengakuan awal. Sewa Pembiayaan Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. 18

Sewa Operasi Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset. Dengan demikian, pembayaran sewa yang dilakukan oleh Perusahaan sebagai lessee diakui sebagai beban dengan metode garis lurus (straight-line method) selama masa sewa. s. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan : Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Nasabah Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari nasabah berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas nasabah terhadap jumlah terhutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang nasabah. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. 19

Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai. Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 4 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Instrumen Keuangan Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan. 20

4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari : 2013 2012 (Tidak diaudit) (Diaudit) Kas 750.352 1.974.897 Bank: Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 130.889.518 65.598.382 PT Bank Mandiri Tbk 9.647.201 1.520.707 PT Bank Mayapada Tbk 3.040.226.834 3.003.291.624 Dollar AS PT Bank Mandiri Tbk 8.595.775 8.842.539 PT Bank Mayapada Tbk 11.147.693 10.701.596 PT Bank Capital Tbk 1.549.857 1.646.607 Jumlah Kas dan Bank 3.202.807.230 3.093.576.352 Setara Kas Deposito berjangka: PT Bank Mayapada Tbk Dollar AS (US$ 1.080.000) 10.496.520.000 10.443.600.000 Rupiah 9.306.000.000 9.306.000.000 PT Bank CIMB Niaga Tbk - - Jumlah Setara Kas 19.802.520.000 19.749.600.000 Jumlah Kas dan Setara Kas 23.005.327.230 22.843.176.352 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Mata uang Rupiah 6,5% 6,5% Mata uang Dolar Amerika Serikat 1-2% 1-2% Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat kas dan setara kas Perusahaan yang dibatasi penggunaannya atau ditempatkan pada pihak berelasi. 5. PORTOFOLIO EFEK - BERSIH Akun ini terdiri dari efek saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan rincian sebagai berikut : 21

2013 2012 (Tidak diaudit) (Diaudit) Efek Tersedia untuk Dijual PT Siwani Makmur Tbk. 1.982.388.036 1.985.252.472 PT Inovisi Infracom Tbk. 4.558.875.032 4.559.252.500 Lain-lain 93.368.778 90.126.727 Ditambah (dikurangi) keuntungan (kerugian) yang belum terealisasi (12.174.304) 166.705.063 Jumlah 6.622.457.542 6.801.336.762 Perusahaan menetapkan nilai wajar portofolio efek saham berdasarkan nilai pasar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia. Penetapan harga wajar berdasarkan nilai pasar merupakan pertimbangan terbaik manajemen. 6. DEPOSITO PADA LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN Akun ini merupakan dana jaminan kliring yang diagunkan pada KPEI untuk menjamin kelancaran penanggulangan kegagalan transaksi efek anggota bursa pemakai jasa KPEI, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI. Akun ini juga termasuk deposito kontrak opsi saham yang ditempatkan pada PT Bank Mandiri Tbk, sebagai agunan untuk pelaksanaan transaksi kontrak opsi saham, sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh KPEI. 7. PIUTANG LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN Akun ini merupakan piutang yang timbul dari transaksi jual efek yang belum jatuh tempo kepada KPEI yang timbul sehubungan dengan transaksi bursa yang dijamin penyelesaiannya oleh LKP. 8. PIUTANG NASABAH Akun ini merupakan piutang yang timbul dari perdagangan efek, dengan rincian sebagai berikut : 2013 2012 (Tidak diaudit) (Diaudit) Pihak ketiga Nasabah pemilik rekening Transaksi reguler 3.012.706.713 527.227.935 Manajemen Perusahaan tidak membentuk penyisihan penurunan nilai piutang usaha karena manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang nasabah tersebut dapat tertagih. 9. PIUTANG PERUSAHAAN EFEK Akun ini merupakan piutang kepada perusahaan efek pihak ketiga sehubungan dengan transaksi efek. 22

10. PIUTANG REVERSE REPO Perusahaan melakukan transaksi pembelian dengan janji jual kembali dengan pihak ketiga atas efek saham yang diperdagangkan di bursa efek. Pada tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut : 31 Maret 2013 Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat 1. 1 Maret 2013 28 Februari 2014 471.698.800 502.359.222 2.352.032 474.050.832 2. 10 Maret 2013 9 Maret 2014 3.620.417.867 3.855.745.028 12.249.907 3.632.667.774 3. 10 Maret 2013 9 Maret 2014 2.893.980.904 3.082.089.663 9.791.963 2.903.772.867 4. 16 Mei 2012 15 Mei 2013 453.908.124 485.681.693 27.595.127 481.503.251 31 Desember 2012 7.491.994.724 Bunga yang Tanggal Tanggal Harga Harga Jual Masih Harus Nilai No. Perjanjian Jatuh Tempo Perolehan Kembali Diterima Tercatat 1. 1 Maret 2012 28 Februari 2013 440.840.000 471.698.800 25.856.962 466.696.962 2. 10 Maret 2012 9 Maret 2013 3.383.586.100 3.620.417.867 188.831.620 3.572.417.720 3. 10 Maret 2012 9 Maret 2013 2.704.655.050 2.893.980.904 153.957.288 2.858.612.338 4. 16 Mei 2012 15 Mei 2013 453.908.124 485.681.693 19.989.416 473.897.540 7.371.624.560 Efek saham yang dibeli dengan janji jual kembali pada tanggal laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Yulie Sekurindo Tbk (YULE), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dan PT Panorama Transport Tbk (WEHA). 11. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak berelasi. Rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut : Jumlah Persentase Terhadap Jumlah Aset 2013 2012 2013 2012 Piutang Pihak Berelasi Johnlin Yuwono 8.087.500.000 8.087.500.000 13,76 % 14,98 % Jonathan Yuwono 4.845.000.000 4.845.000.000 8,24 % 8,97 % 12.932.500.000 12.932.500.000 21,97 % 23,95 % Jumlah Persentase Terhadap Jumlah Akun yang Bersangkutan 2013 2012 2013 2012 Beban sewa PT Jeje Yutrindo Utama 36.000.000 270.000.000 100,00 % 100,00 % 23