BAB I KETENTUAN UMUM. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: Pasal 1

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS AIRLANGGA

PANDUAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN (ORMAWA) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Dj.I/253/2007

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN Nomor 2 Tahun 2014 tentang PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK INDRAMAYU NOMOR : 001/DIR/PER/III/2013 TENTANG ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI LINGKUNGAN POLITEKNIK INDRAMAYU

PROGRAM PENGENALAN AKADEMIK

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG TATA LAKSANA ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I KETENTUAN UMUM

PEDOMAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

PEDOMAN KEMAHASISWAAN DAN ALUMNI

BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA (BEM) AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA KABUPATEN BONE ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMBUKAAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG

Nomor: 10071/STKIP-AK/PGRI/SB/2012 TENTANG PEDOMAN MANAJEMEN ORGANISASI KEMAHASISWAAN DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT KETUA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

ANGGARAN DASAR KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN MUKADIMAH Berkat Rahmat Allah SWT. Bahwasanya manusia dituntut

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN. Pasal 1

UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA MUQADDIMAH

UNIVERSITAS AIRLANGGA

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER 2015/2016

UNDANG UNDANG DASAR KELUARGA MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2011 MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Pasal 2

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA TAHUN 2017

GARIS-GARIS BESAR HALUAN KEGIATAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2014 BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Latar Belakang

PANITIA MUSYAWARAH BESAR FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2011

FAKULTAS TEKNIK DEWAN MAHASISWA FAKULTAS

AD/ART KM UGM PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2016 PEMBUKAAN

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP Nomor : 002/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga SMFISIP UNDIP 2017

BAB I KETENTUAN UMUM

KEPUTUSAN MUSYAWARAH BADAN LEGISLATIF MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGA KEMA TEL-U

PASAL 1 ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

RANCANGAN ANGGARAN DASAR ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Dengan senantiasa mengharap rahmat dan ridho dari Allah SWT, Sidang Istimewa KM- POLSRI setelah :

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEWAN MAHASISWA

PERATURAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN NOMOR 001 TAHUN 2015

DRAFT PERATURAN KELEMBAGAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA BAB I KETENTUAN UMUM

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

KETETAPAN BADAN PERWAKILAN MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

SURAT KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA No : 13/A-SK/DPM.REMA.UPI/IX/2013

K O N S T I T U S I KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

ANGGARAN DASAR DEWAN MAHASISWA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA PEMBUKAAN

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kampus IPB Darmaga, Wing barat rektorat lt. 1

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BUNG HATTA NOMOR 1 TAHUN Tentang PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

ANGGARAN DASAR LSO TAZMANIA FM (AD LSO TAZMANIA FM) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS JEMBER PEMBUKAAN

Daftar Isi. Ketetapan SK Rektor. 2. Konstitusi Penjalas... 13

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

INSITUT ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK JAKARTA ANGGARAN DASARDAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) HIMPUNAN MAHASISWA JURNALISTIK, IISIP JAKARTA 2017

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

KETETAPAN MUSYAWARAH BESAR MAHASISWA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 02/MUBESMA IKM FIK UI/IV/2014

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

HIMPUNAN MAHASISWA (... sebutkan...) UNIVERSITAS DHYANA PURA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA PERIODE FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ORGANISASI KEMAHASISWAAN

RANCANGAN PEDOMAN DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI (AD HMJ-TI) FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNISSULA SEMARANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR: 09 TAHUN TENTANG PEMBINAAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

KETETAPAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA NOMOR : 17/B/KET-MPM/SK/I/2016 TENTANG

Pengambilan di bagian akademik

GARIS BESAR HALUAN KERJA FORUM KOMUNIKASI MAHASISWA POLITEKNIK INDONESIA A. PENDAHULUAN

PERATURAN REKTOR INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA Nomor : 5840/IT6.1/KM/2015 TENTANG

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

PERATURAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG GARIS-GARIS BESAR HALUAN KERJA KELUARGA BESAR MAHASISWA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA NOMOR: 02 /UN62/2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KEMAHASISWAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

PEDOMAN LEMBAGA KEMAHASISWAAN SEKOLAH TINGGI SENI RUPA DAN DESAIN INDONESIA TELKOM MUQADDIMAH

ANGGARAN DASAR Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG NOMOR : 25-A /H7.1.18/SK/2010 TENTANG

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FISIP UNDIP. Nomor: 003/TAP/SMFISIP/UNDIP/II/2017. Tentang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Diponegoro

PANITIA MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL

PERATURAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I NAMA DAN KEDUDUKAN

SURAT KEPUTUSAN SIDANG UMUM MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA UNIVERSITAS KUNINGAN ( SU MPM UNIKU ) M E M U T U S K A N

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BUNG HATTA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEGIATAN EKSTRA KURIKULER MAHASISWA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINSTRASI BANTEN (BEM STIA BANTEN)

UNDANG-UNDANG DASAR IKATAN MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA PEMBUKAAN

MUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA NASIONAL IKATAN LEMBAGA MAHASISWA PSIKOLOGI INDONESIA ( ILMPI ) PSIKOLOGI BERSATU DEMI NUSANTARA

ANGGARAN DASAR KEMA TEL-U. BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) KELUARGA MAHASISWA MAGISTER ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS GADJAH MADA PEMBUKAAN

UNIVERSITAS AIRLANGGA

b. bahwa perlunya sebuah aturan perundang-undangan yang jelas yang mengatur susunan dan kedudukan kelembagaan legislatif di masa jabatannya;

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DRAFT GARIS GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI (GBHO) MUSYAWARAH BESAR XI KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

AD-ART KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS BAKRIE

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA BESAR MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA TENTANG

ANGGARAN DASAR MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) AR-RANIRY BAB I KETENTUAN UMUM

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN PENGADERAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA

KEBIJAKAN DAN PROGRAM BIDANG KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2008

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA KELUARGA BESAR MAHASISWA KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Nomor : 010/ MUSYANGKBMK/ I/ 2017

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI HMP IPA OMEGA ORGANISASI PEMERINTAHAN MAHASISWA (OPM) FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Religius, Moralis, Intelek, Profesional

KETETAPAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO NO.01 / TAP / SM FEB UNDIP / 2017 TENTANG TATA TERTIB SENAT MAHASISWA

Transkripsi:

Lampiran SK Rektor Nomor: 349.1/UNUSA/Adm-SK/VII/2016 Tentang : Kegiatan dan Lembaga Kemahasiswaan BAB I KETENTUAN UMUM Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: Pasal 1 1. Rektor adalah Rektor Unusa sebagai pimpinan universitas yang berwenang dan bertanggungjawab dalam pengelolaan Unusa. 2. Dekan adalah pimpinan Fakultas di lingkungan Unusa yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan dan pengelolaan di tingkat fakultas. 3. Ketua Program Studi, selanjutnya disebut Kaprodi adalah pimpinan program studi yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan proses belajar mengajar di tingkat program studi. 4. Mahasiswa adalah mahasiswa yang berstatus aktif di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. 5. Organisasi Kemahasiswaan selanjutnya disebut Ormawa adalah Organisasi intra Perguruan Tinggi yang beranggotakan mahasiswa untuk mewadahi bakat, minat dan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di dalam kegiatan kokurikuler dan ekstra kurikuler serta disahkan melalui Surat Keputusan. 6. Kongres Besar Mahasiswa selanjutnya disingkat KBM adalah pertemuan besar para wakil pimpinan Ormawa dilingkungan Unusa. 7. KPU adalah Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya di atur dalam Kongres Besar Mahasiswa Unusa. 8. Pemilahan Umum selanjutnya disebut Pemilu Mahasiswa adalah kegiatan pemilihan ketua dan wakil ketua ormawa di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 9. Badan Legislatif Mahasiswa tingkat Universitas yang selanjutnya disebut MPM U 10. Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas yang selanjutnya disebut BEM U. 11. Badan Legislatif Mahasiswa tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut MPM F. 12. Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut BEM F. 13. Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Khusus yang selanjutnya disebut UKM dan UKK. 14. Himpunan Mahasiswa Program Studi selanjutnya disebut Hima Prodi 15. Ketua MPM adalah pimpinan tertinggi di tingkat legislatif mahasiswa. 16. Ketua BEM Universitas/Presiden Mahasiswa adalah pimpinan tertinggi di tingkat eksekutif mahasiswa. Pasal 2 Azas dan Landasan 1. Lembaga kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berasaskan Ketuhanan YME, Aswaja An Nahdhliyah. 2. Lembaga kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berlandaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pasal 3 Tujuan Pokok Lembaga kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya bertujuan untuk membentuk mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta mengembangkan nilai-nilai Islami berlandaskan Aswaja An Nahdhiyah.

BAB II KEDUDUKAN ORMAWA Pasal 4 Ormawa Tingkat Universitas 1. Ormawa tingkat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian di tingkat Universitas. 2. Badan Kelengkapan Ormawa di tingkat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya terdiri atas: Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM), Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U), dan Unit Kegiatan Mahasiswa/ Khusus (UKM/UKK). 3. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, yang selanjutnya disebut MPM U adalah Ormawa yang melaksanakan kegiatan kelegislatifan dan juga mempunyai fungsi yudikatif di tingkat Universitas. 4. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas, yang selanjutnya disebut BEM Universitas adalah Ormawa yang melaksanakan fungsi eksekutif di tingkat Universitas. 5. Unit Kegiatan Mahasiswa, (UKM) adalah wadah kegiatan mahasiswa untuk mengembangkan penalaran, minat, bakat, kegemaran, dan kreativitas serta kerohanian mahasiswa dalam satu bidang kepeminatan di tingkat Universitas. Pasal 5 Ormawa Tingkat Fakultas 1. Ormawa tingkat Fakultas adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian di tingkat fakultas. 2. Badan Kelengkapan Ormawa di tingkat Fakultas dapat berupa; Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM F), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEM F). 3. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Fakultas, yang selanjutnya disebut MPM F adalah Ormawa yang melaksanakan kegiatan kelegislatifan dan juga mempunyai fungsi yudikatif di tingkat Fakultas. 4. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, yang selanjutnya disebut BEM F adalah Ormawa yang melaksanakan fungsi eksekutif di tingkat Fakultas. Pasal 6 Ormawa Tingkat Program Studi 1. Ormawa tingkat Program Studi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan kecendekiawanan serta integritas kepribadian di tingkat Program Studi. 2. Himpunan Mahasiswa Program Studi, yang selanjutnya disebut Hima Prodi adalah Ormawa yang melaksanakan fungsi eksekutif di tingkat program studi yang berbasis pada arah profesi sesuai dengan bidang keilmuannya.

BAB III PRINSIP, FUNGSI DAN POLA HUBUNGAN ORGANISASI MAHASISWA Pasal 7 Prinsip Ormawa 1. Ormawa diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa. 2. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya memberikan ijin berkembangnya organisasi ekstra kampus yang berlandaskan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah. Pasal 8 Fungsi Ormawa Ormawa mempunyai fungsi sebagai : 1. Perwakilan mahasiswa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa, menetapkan garis-garis besar program dan kegiatan organisasi mahasiswa; 2. Pengembangan potensi jati diri, minat, bakat dan kegemaran, serta softskills dan jiwa kewirausahaan mahasiswa sebagai insan akademik, calon ilmuwan dan intelektual yang berguna bagi bangsa dan negara di masa depan; 3. Pengembangan dan pelatihan keterampilan organisasi, manajemen dan kepemimpinan mahasiswa; 4. Wadah pembinaan dan pengembangan kader bangsa dan kader persyarikatan yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan umat; dan 5. Wadah riset dan pengabdian mahasiswa dalam upaya memelihara dan mengembangkan ilmu, teknologi dan seni yang dilandasi oleh nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah. Pasal 9 Pola Hubungan Antar Ormawa 1. Ormawa di tingkat Universitas, Fakultas dan Program Studi mempunyai hubungan yang bersifat aspiratif dan koordinatif. 2. Antar Ormawa di tingkat Universitas memiliki hubungan yang bersifat koordinatif. 3. Antar Ormawa di tingkat Fakultas memiliki hubungan yang bersifat koordinatif. BAB IV ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 10 Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) Ormawa 1. AD dan ART Ormawa beserta penjelasannya yang disusun melalui musyawarah dengan memuat norma, kaidah, ketentuan, dan aturan organisasi yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh semua anggota. 2. AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bertentangan dengan Statuta Unusa 3. Perubahan AD dan ART sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan 1 periode sekali melalui Kongres (Sidang Umum) dan apabila perubahan AD dan ART itu bersifat penting maka dilakukan Musyawarah (Sidang Istimewa).

BAB V PERSYARATAN PENGURUS, MASA JABATAN DAN MASA PEMILU MAHASISWA Pasal 11 Persyaratan Umum Pengurus Ormawa Persyaratan umum menjadi pengurus Ormawa di lingkungan Unusa adalah sebagai berikut : 1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu Wata ala 2. Sudah mengikuti kegiatan PKKMB yang diselenggarakan di Unusa 3. Tidak pernah melakukan tindak pidana kejahatan, dan pelanggaran Disiplin Mahasiswa 4. Tercatat aktif sebagai mahasiswa Unusa 5. Serendah-rendahnya duduk di semester II dan setinggi-tingginya semester VIII 6. Memiliki IPK minimal 3.00 7. Bebas Narkoba 8. Berkomitmen secara tertulis untuk menjadi pengurus Pasal 12 Masa Jabatan Pengurus Masa jabatan pengurus adalah 1 (satu) tahun dimulai dari bulan Mei tahun berjalan sampai dengan bulan April tahun berikutnya, untuk seluruh Ormawa dilingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Pasal 13 Masa Pemilihan Umum Masa pemilihan umum mahasiswa dimulai bulan Februari dan berakhir dibulan April untuk seluruh Ormawa di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya BAB VI PEMBINA DAN PELATIH Pasal 14 Persyaratan Pembina Ormawa Persyaratan Pembina adalah sebagai berikut : 1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT 2. Tercatat sebagai pegawai di Unusa 3. Memiliki pemahaman yang baik mengenai Ormawa 4. Memiliki kompetensi sesuai dengan bidang organisasi yang akan dibina Pasal 15 Tugas Pokok dan Fungsi Pembina Pembina Organisasi Mahasiswa bertugas : 1. Membimbing dan mengarahkan kegiatan dan aktivitas ekstra kurikuler 2. Membimbing kegiatan/ aktivitas organisasi yang bersifat administratif dan organisatoris 3. Membimbing dan mengarahkan pola pengkaderan dalam organisasi yang dibimbing

4. Membimbing dan mengarahkan kegiatan Organisasi Mahasiswa agar mampu mencapai prestasi terbaik dalam bidang penalaran dan keilmuan, minat dan bakat, kesejahteraan, serta sosial 5. Menselaraskan kegiatan mahasiswa dengan nilai-nilai Aswaja An-Nahdliyah Pasal 16 Persyaratan Pelatih Persyaratan Pelatih adalah sebagai berikut : 1. Beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT 2. Profesional di bidang kegiatan kemahasiswaan yang akan dibina, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat pelatihan. 3. Memiliki tanggung jawab serta komitmen yang tinggi dalam melaksanakan tugas. BAB VII BADAN LEGISLATIF MAHASISWA Pasal 17 Prosedur Pembentukan, Pengesahan Dan Pelantikan MPM U dan MPM F 1. Prosedur pembentukan MPM U dan MPM F dapat dilakukan tahapan-tahapan : a. Pencalonan b. Pemilihan c. Penyusunan anggota kepengurusan d. Penetapan anggota kepengurusan e. Pengesahan atau pelantikan 2. Mekanisme dan prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) butir a dan b sudah ditetapkan dan dijelaskan didalam KBM Unusa 3. Ketua dan Sekjen MPM U maupun ketua dan Sekjen MPM F dipilih langsung melalui musyawarah tingkat Fakultas (MPM U) dan tingkat Hima Prodi (MPM F), pembentukan pengurus MPM U dan MPM F oleh Ketua MPM U dan MPM F terpilih. 4. Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir e, pengesahan dan pelantikkan pengurus dilaksanakan maksimal 14 hari setelah Musyawarah berakhir. 5. Ketua dan Sekjen MPM U Unusa dilantik oleh Rektor yang disyahkan melalui Surat Keputusan Rektor. 6. Pengurus MPM U Unusa disahkan dan dilantik oleh Ketua MPM U terpilih. 7. Ketua dan Sekjen MPM F disahkan dan dilantik oleh Dekan yang disyahkan melalui Surat Keputusan Dekan. 8. Pengurus MPM F disahkan dan dilantik oleh Ketua MPM F terpilih. Pasal 18 Struktur 1. Kepengurusan MPM Universitas sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Ketua MPM b. Sekretaris jenderal (sekjen) MPM U c. Sekretaris Umum d. Bendahara Umum

e. Ketua Komisi dan Staf Komisi 2. Kepengurusan MPM Fsekurang-kurangnya terdiri dari : a. Ketua MPM F b. Sekertaris Jendral (sekjen) MPM F c. Sekretaris Umum d. Bendahara Umum e. Ketua Komisi dan staf Komisi Pasal 19 Tugas MPM U dan MPM F MPM U dan MPM F memiliki tugas sebagai berikut : 1. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan melalui mekanisme rapat kerja MPM U dan MPM F. 2. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan kepada Rektor untuk MPM U dan kepada Dekan untuk MPM F. 3. Memperbaiki sistem organisasi kelegislatifan, budgeting, controlling, advokasi dan kedisiplinan Ormawa Universitas dan Fakultas di lingkungan Unusa Pasal 20 Fungsi MPM U dan MPM F MPM U dan MPM F memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Aspiratif, yaitu sebagai penampung dan penyaluran aspirasi mahasiswa di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya secara santun dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Fungsi Advokasi, yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak mahasiswa 3. Fungsi Koordinatif, yaitu sebagai wadah komunikasi dan koordinasi berbagai kepentingan tingkat Universitas maupun tingkat Fakultas. 4. Fungsi Katalisator, Inisiator dan Fasilitator untuk kepentingan seluruh Mahasiswa di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Pasal 21 Masa Bakti, Pemberhentian dan Penggantian 1. Masa bakti Kepengurusan MPM U dan MPM F yaitu satu tahun dan untuk jabatan ketua, dapat mencalonkan dan dipilih kembali untuk periode berikutnya. 2. Pengurus MPM U dan MPM F diberhentikan karena : a. Masa bakti sudah habis b. Atas kemauan sendiri c. Meninggal dunia d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di Unusa e. Melanggar Disiplin, atau f. Melakukan tindak pidana, g. Mencemarkan nama baik Unusa h. Tidak mampu menjalankan tugasnya berturut-turut selama 6 bulan (1 semester) 3. Rektor atau Dekan memberhentikan pengurus MPM U dan MPM F melalui Surat Keputusan

BAB VIII BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA Pasal 22 Prosedur Pembentukan, Pengesahan Dan Pelantikan BEM 1. Prosedur pembentukan BEM dapat dilakukan tahapan-tahapan : a. Pencalonan b. Pemilihan c. Penyusunan anggota kepengurusan d. Penetapan anggota kepengurusan e. Pengesahan atau pelantikan 2. Mekanisme dan prosedur pembentukan BEM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan b sudah ditetapkan dan dijelaskan didalam KBM Unusa 3. Ketua BEM Unusa maupun BEM-F dipilih langsung melalui Pemilu Mahasiswa, 4. Pembentukan pengurus BEM di tingkat Universitas dan Fakultas dilakukan oleh Ketua BEM terpilih. 5. Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) butir e, pengesahan dan pelantikkan pengurus dilaksanakan maksimal 14 hari setelah pemilu Mahasiswa berakhir. 6. Mekanisme, susunan serta jumlah pengurus diatur dalam AD/ART. 7. Pengurus BEM Unusa dilantik oleh Rektor yang disyahkan melalui Surat Keputusan Rektor. 8. Pengurus BEM Fakultas dilantik oleh Dekan yang disyahkan melalui Surat Keputusan Dekan. Pasal 23 Struktur 1. Kepengurusan BEM Universitas sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Ketua/Presiden Mahasiswa b. Wakil Ketua/Wakil Presiden Mahasiswa c. Sekretaris Jenderal (sekjen) d. Sekretaris Umum e. Bendahara Umum f. Kementerian-kementerian 2. Kepengurusan BEM Fakultas sekurang-kurangnya terdiri dari : a. Ketua/Gubernur b. Wakil Ketua/Wakil Gubernur c. Sekretaris d. Bendahara e. Bidang-bidang Pasal 24 Tugas BEM BEM memiliki tugas sebagai berikut : 1. Melaksanakan Amanat yang ditetapkan oleh MPM U dan MPM F. 2. Menyusun dan melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan melalui mekanisme rapat kerja BEM. 3. Mempertanggungjawabkan semua kegiatan kepada Rektor dan MPM U untuk BEM U dan kepada Dekan dan MPM F untuk BEM F.

Pasal 25 Fungsi BEM BEM memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Aspiratif, yaitu sebagai penampung dan penyaluran aspirasi mahasiswa di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya secara santun dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Fungsi Advokasi,yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak mahasiswa serta penghapusan diskriminasi terhadap mahasiswa. 3. Fungsi Koordinatif, yaitu sebagai wadah komunikasi dan koordinasi berbagai kepentingan UKM untuk BEM U dan Hima Prodi untuk BEM F. Pasal 26 Masa Bakti, Pemberhentian dan Penggantian 1. Masa bakti Kepengurusan BEM yaitu satu tahun dan untuk jabatan ketua dapat mencalonkan dan dipilih kembali untuk periode berikutnya. 2. Pengurus BEM diberhentikan karena : a. Masa bakti sudah habis,atau b. Atas kemauan sendiri,atau c. Meninggal dunia,atau d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di UNUSA, atau e. Melanggar Disiplin, atau f. Melakukan tindak pidana, atau g. Mencemarkan nama baik Unusa h. Tidak mampu menjalankan tugasnya berturut-turut selama 6 bulan (1 semester) 3. Rektor atau Dekan memberhentikan pengurus BEM melalui Surat Keputusan atas pertimbangan MPM U ditingkat Universitas dan MPM F ditingkat Fakultas. BAB IX UNIT KEGIATAN MAHASISWA DAN UNIT KEGIATAN KHUSUS Pasal 27 Kedudukan UKM Dan UKK Unit Kegiatan Mahasiswa yang disingkat (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK) berkedudukan di tingkat Universitas Pasal 28 Prosedur Pembentukan, Pengesahan dan Masa Bakti UKM/UKK 1. Pengajuan Pembentukan UKM dan UKK disampaikan melalui Biro Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya 2. Jumlah anggota UKM dan UKK saat pengusulan sekurang-kurangnya berjumlah 10 orang. 3. Pembentukan UKM dan UKK disahkan dengan Keputusan Rektor. 4. Pengurus UKM dan UKK diangkat dan diberhentikan melalui Surat Keputusan Rektor. 5. Penyelenggaraan UKM dan UKK didasarkan pada AD/ART UKM yang bersangkutan. 6. Masa bakti pengurus UKM dan UKK adalah satu tahun dan dapat diperpanjang melalui mekanisme yang diatur dalam AD/ART

Pasal 29 Bidang Kegiatan UKM Dan UKK Bidang kegiatan UKM dan UKK meliputi : 1. Bidang Penalaran berkonsentrasi pada pengembangan cara berpikir yang sistematis, komprehensif, dan tepat. Realisasi bidang penalaran diantaranya dengan melakukan penelitian, Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), Jurnalistik, dan Bahasa. 2. Bidang Olah Raga berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan minat dan kegemaran mahasiswa dalam bidang olahraga, seni, musik. Tujuannya, agar dapat mengembangkan kemampuan berorganisasi, kepemimpinan, kesehatan jiwa dan kesegaran jasmani, sportivitas, kedisiplinan, dan pencapaian prestasi dalam berbagai cabang olahraga. 3. Bidang Seni berkonsentrasi pada peningkatan mutu pembinaan dalam dunia seni dan menyalurkan minat dan kegemaran mahasiswa di bidang seni, memotivasi aspirasi, kreativitas, dan kecintaan terhadap seni budaya bangsa dan berbagai budaya bangsa lain. 4. Bidang Kesejahteraan/Khusus berkonsentrasi pada peningkatan mutu permbinaan kesejahteraan mahasiswa yang meliputi dua kegiatan pembinaan kesejahteraan mahasiswa melalui layanan beasiswa, layanan pemeriksaan kesehatan, asuransi, bursa kerja khusus, kerohanian, bimbingan dan konseling, dan koperasi pembinaan kewirausahaan yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan. Pasal 30 Struktur UKM Dan UKK Kepengurusan UKM dan UKK sekurang-kurangnya terdiri dari : 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Bidang Pelengkap lainnya BAB X HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI (Hima Prodi) Pasal 31 Kedudukan Hima Prodi Himpunan Mahasiswa Program Studi berkedudukan di tingkat Program Studi yang melakukan kegiatan kemahasiswaan sesuai bidang keilmuan dan kompetensi Program Studi. Pasal 32 Prosedur Pembentukan, Pengesahan dan Masa Bakti Hima Prodi 1. Prosedur pembentukan Hima Prodi dapat dilakukan tahapan- tahapan : a. Pencalonan b. Pemilihan c. Penyusunan anggota kepengurusan

d. Penetapan anggota kepengurusan e. Pengesahan atau pelantikan 2. Ketua Hima Prodi dipilih langsung melalui Pemilu Mahasiswa di tingkat prodi 3. Pembentukan pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) dilaksanakan maksimal 14 hari setelah pemilu tingkat program studi berakhir. 4. Mekanisme, susunan serta jumlah pengurus diatur dalam AD/ART. 5. Pengurus Hima Prodi disahkan dan dilantik oleh Dekan yang disyahkan melalui Surat Keputusan Dekan. Pasal 33 Struktur Hima Prodi Kepengurusan Hima Prodi sekurang-kurangnya terdiri dari : 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Bidang lainnya Pasal 34 Tugas Hima Prodi Himpunan Mahasiswa memiliki tugas sebagai berikut : 1. Menyusun dan melaksanakan Program Kerja yang sesuai dengan bidang keilmuan, ditetapkan dalam Rapat Kerja Himpunan. 2. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan Hima Prodi kepada MPM F dan BEM-Fakultas. Pasal 35 Fungsi Hima Prodi Himpunan Mahasiswa memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Aspiratif, yaitu sebagai penampung dan penyalur aspirasi mahasiswa di lingkungan Program Studi. 2. Fungsi Advokasi, yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak mahasiswa. 3. Fungsi Koordinatif, yaitu sebagai wadah komunikasi dan koordinasi berbagai kepentingan Hima, serta sebagai jembatan aspirasi mahasiswa dengan Program Studi dan Fakultas. 4. Fungsi Katalisator, Inisiator dan Fasilitator untuk kepentingan seluruh Mahasiswa di lingkungan Program Studi. Pasal 36 Masa Bakti, Pemberhentian dan Penggantian 1. Masa bakti Kepengurusan Hima Prodi yaitu satu tahun dan untuk jabatan ketua dapat mencalonkan dan dipilih kembali untuk periode berikutnya. 2. Pengurus Hima Prodi diberhentikan karena : a. Masa bakti sudah habis b. Atas kemauan sendiri

c. Meninggal dunia d. Melakukan pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku di Unusa e. Melanggar Disiplin, atau f. Melakukan tindak pidana, g. Mencemarkan nama baik Unusa h. Tidak mampu menjalankan tugasnya berturut-turut selama 6 bulan (1 semester) BAB XI MACAM KEGIATAN KEMAHASISWAAN Pasal 37 Macam Kegiatan Penalaran 1. Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandaskan penguasaan sains, teknologi, dan seni serta keimanan yang baik. Macam PKM, antara lain adalah sebagai berikut: a. PKM Penelitian (PKMP) b. PKM Teknologi (PKMT) c. PKM Kewirausahaan (PKMK) d. PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMM) e. PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI) f. PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT) 2. ON MIPA PT, sebagai bagian untuk mempersiapkan mahasiswa dalam rangka mendorong dan atau dan atau meningkatkan prestasi mutu bidang MIPA tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. 3. PILMAPRES (Pemilihan Mahasiswa Berprestasi), mahasiwa yang berhasil mencapai prestasi tinggi, baik kurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler sesuai dengan kriteria yang ditentukan. 4. PHBD, adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui Ikatan Organisasi Mahasiswa Sejenis (IOMS), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan atau Badan Eksekutif Mahassiwa (BEM). 5. National University Debating Championship (NUDC), untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berpikir kritis dan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris, meningkatkan kepercayaan diri,mengembangkan jejaring antar perguruan tinggi, dan memupuk rasa kesatuan dan kebanggaan terhadap kebhinekaan bangsa dan budaya. Pasal 38 Macam Kegiatan Minat Bakat 1. Pekan Olahraga Mahasiswa Tingkat Nasional (POMNas) adalah kegiatan olahraga di kalangan mahasiswa guna memupuk dan meningkatkan persatuan; kebersamaan; persahabatan antar-mahasiswa se Indonesia 2. Musabaqa Tilawatil Qur an (MTQ) Mahasiswa Nasional adalah salah satu pembinaan mental dan spiritual bagi mahasiswa sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan pemahaman terhadap isi kandungan Al-Qur an. 3. Kegiatan lain yang bertujuan mengembangkan minat dan bakat mahasiswa berlandaskan nilai-nilai Islami

Pasal 39 Kesejahteraan 1. Cooperative Academic Education Programe (COOP) merupakan program yang mengintegrasikan dari berbagai latar belakang ilmu yang didapat melalui bangku kuliah dengan pengalaman nyata dunia usaha. 2. PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan,keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis Ipteks kepada pada mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global 3. Koperasi Mahasiswa Unusa, wadah pengembangan jiwa berwirausaha Pasal 40 Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 1. Program pemberian informasi akademik dan kegiatan kemahasiswaan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa baru untuk memasuki kehidupan kampus sehingga terjadi percepatan adaptasi dengan lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) 2. Peserta adalah mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan mahasiswa yang belum mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus. Pasal 41 Penutup Ketentuan yang tercantum dalam keputusan ini merupakan kesatuan yang tidak dipisahkan dari Statuta Unusa sebagaimana diatur dalam Peraturan Yayasan No: 036/A.SK/Yarsis/IX-2015.