BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

dokumen-dokumen yang mirip
ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan sebagai bentuk kebersamaan antara dunia pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia ini. Setiap hari selalu mendapatkan berita-berita tentang kerusakan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

PENANAMAN ETIKA LINGKUNGAN MELALUI SEKOLAH PERDULI DAN BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

MAKALAH SEMINAR PENGEMBANGAN SEKOLAH BERWAWASAN ADIWIYATA BERBASIS PARTISIPATIF 1 OLEH: MUHAMMAD NURS 2 A BAN JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

TELAAH PEMAHAMAN DAN PARTISIPASI GURU SD DI KECAMATAN COLOMADU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

BAB I PENDAHULUAN. mengimplementasikan nilai karakter dalam berjalannya kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Laporan PELAKSANAAN SOSIALISASI ADIWIYATA PROV. GORONTALO TAHUN 2014 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2014

BAB I PENDAHLUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Mengenai Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menghawatirkan. Banyak terjadi penurunan kualitas lingkungan, baik yang terjadi

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

KEBIJAKAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

METODE EVALUASI 2 STANDAR (Kebijakan Berwawasan dan Penerapan Kurikulum Berbasis Lingkungan)

- 2 - sistem keuangan dan sukses bisnis dalam jangka panjang dengan tetap berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Tujuan pemba

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 037 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM ADIWIYATA DAERAH KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

MEWUJUDKAN MADRASAH AISYIYAH BERKARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PROGRAM ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kualitas pendidikan bagi pembangunan bangsa di masa datang. Dalam

KEBIJAKAN PROGRAM ADIWIYATA Provinsi Gorontalo Tahun 2014

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 07/Permentan/OT.140/1/2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. manusia juga bisa mentransfer ilmu yang mereka miliki.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Program Adiwiyata: Sekolah Berbasis Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara

Oleh Endang Dwi Wahyuni, M.Pd NUPTK

MANAJEMEN LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH DI TINGKAT SD

KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Adiwyata sebagai program peningkatan MKK di sekolah di situs

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang, identifikasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Gambar Logo Forum Hijau Bandung

POKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU

No Profil Lulusan Deskripsi Profil

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia

ANALISIS PELATIHAN STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PIYUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadi begitu pesat. Dengan adanya pendidikan di dunia diharapkan semua

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

ARTIKEL IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI ADIWIYATA SEKOLAH (Studi Analisis di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo Tahun 2014)

PROGRAM ADIWIYATA DALAM DUNIA PENDIDIKAN ISTI ENDARTATI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MAGELANG

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BAHARI

MANAJEMEN PROGRAM SCHOOL GARDEN GUNA MEWUJUDKAN SEKOLAH ADIWIYATA (STUDI KASUS DI SMAN 7 MALANG)

BAB I. PENDAHULUAN. ditengarai dengan perilaku guru dan murid sekolah yang tidak berwawasan

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

IMPLEMENTASI PROGRAM ADIWIYATA DI SMP NEGERI 7 SALATIGA ARTIKEL TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. negeri ini menghadapi persaingan global, khususnya dalam bidang. pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga

I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

MEKANISME PEMBINAAN ADIWIYATA KEPALA BADAN

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

PANDUAN PROGRAM ABDIMAS PENGHIJAUAN UT

Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Salah satu bentuk perkembangan ilmu pendidikan

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sistem manajemen pemerintahan dan pembangunan antara lain

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 6 Tahun 2016 Seri E Nomor 4 PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbaik bagi siswa sehingga membuat siswa-siswanya merasa sejahtera (wellbeing)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses belajar yang tiada henti dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan pembangunan. Pendidikan yang

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan termasuk didalamnya berbagai upaya penanggulangan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

SUPLEMEN 1 BUKU PANDUAN ADIWIYATA TENTANG PENJELASAN PENCAPAIAN SEKOLAH ADIWIYATA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. longsor, dan kekeringan semakin tidak terkendali. Fenomena kembar yaitu el-nino

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan salah satu masalah global yang perlu mendapat perhatian serta penanganan secara serius dan berkelanjutan. Masalah lingkungan hidup adalah masalah bersama. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya alam, manusia masih dapat berharap bahwa alam dan sumberdayanya bisa terselamatkan. Di sinilah sekolah diharapkan dapat menjalankan peran kunci, untuk membangkitkan kepedulian lingkungan pada generasi muda sebagai calon pengambil keputusan di masa mendatang. Selain itu menurunnya kualitas lingkungan baik ditingkat lokal maupun global, telah memicu kesadaran pada sebagian masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan. Setiap aspek kehidupan pun dipenuhi dengan gerakan peduli lingkungan, mulai dari penataan rumah (green home), bangunan (green building), hingga lingkungan sekolah dengan konsep sekolah hijau (green school). Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sejak 2006 telah memiliki program Adiwiyata bagi sekolah untuk mewujudkan sekolah berwawasan lingkungan.

2 Untuk mendukung upaya-upaya sekolah di Indonesia menuju Sekolah Hijau dan mendorong perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari yang dimulai dari sekolah, maka digulirkannya program Go Green School. Program ini ditujukan bagi sekolah di perkotaan dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan masyarakat perkotaan sangat pesat. Sejalan dengan hal tersebut di atas, pada tanggal 3 Juni 2005, bertepatan dengan perayaan Pekan Lingkungan Hidup Indonesia, bertempat di Jakarta Convention Center dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Menteri Negara Lingkungan Hidup dengan Menteri Pendidikan Nasional No. KEP-07/MENLH/06/2005 dan No. 05/VI/KB/2005 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan lingkungan hidup. Kesepakatan ini merupakan pembaharuan dari kesepakatan terdahulu (21 Mei 1996, No. 0142/U/1996 dan KEP-89/MENLH/5/1996), diharapkan menjadi payung yang baru bagi pelaksanaan seluruh kegiatan Pendidikan Lingkungan Hidup, baik yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup, maupun oleh Departemen Pendidikan Nasional serta pihak-pihak terkait lainnya (Sudariyono, 2006: 3). Menindaklanjuti kesepakatan tersebut tahun 2006 Kementerian Lingkungan Hidup mencanangkan Program Adiwiyata. Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat

3 dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif (Anonim, 2012: 2). Tujuan Program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (Ilyas, 2011: 3). Sebagai partisipasi dan dukungan kepedulian terhadap lingkungan pada program dari pemerintah yaitu Adiwiyata, maka The Centre for The Betterment of Education (CBE), Yayasan KEHATI, dan Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) menggulirkan program Go Green School (GGS) yang merupakan terjemahan dari perwujudan menuju sekolah hijau yang bertujuan untuk memotivasi sekolah, khususnya sekolah menengah tingkat atas menjadi Sekolah Hijau. Sekolah Hijau yaitu: sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program-program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah yang biasa dikenal dengan program Go Green School (Mungkasa, 2007: 3). Program Go Green School (GGS) adalah sebuah program pendidikan lingkungan hidup berbasis sekolah menengah umum yang inovatif, dimana sekolah di undang untuk memasukkan proposal kegiatan lingkungan hidup untuk dilaksanakan di lingkungan sekolah mereka guna mewujudkan Sekolah Hijau. Pada tahap 1, 4 SMU dengan program yang paling kreatif dan dapat di terapkan, telah dipilih dan menerima grant serta bantuan teknis untuk

4 menjalankan program mereka. Memasuki tahap 2, dari 4 sekolah tersebut, 1 terpilih menjadi pemenang dan menerima grant tambahan serta bantuan teknis. Kali ini KEHATI bersama Coca-cola Foundation dan Kementerian Lingkungan Hidup memberikan dampingan kepada ke empat sekolah di Jabotabek untuk menuju sekolah hijau, yaitu SMK Wikrama Bogor, SMK Al Muslim Bekasi, SMA 13 Jakarta Utara dan SMA 16 Pulau Pramuka. Keempat sekolah tersebut mengembangkan secara partisipatif sekolah hijau yang disesuaikan dengan kondisi dan potensi setempat (Hadad, 2007: 20). Tidak sekedar menghijaukan sekolah, tetapi program ini secara adaptif dan partisipatif memasukan kegiatan hijau ke dalam kegiatan sekolah, sekaligus menggalang dukungan di masyarakat sekolah untuk menjawab permasalahan pelestarian keanekaragaman hayati. Menyambung keberhasilan dari program ini, Coca-Cola Foundation Indonesia meluncurkan GGS II, 8 sekolah mitra program GGS adalah: SMK Wikrama Bogor, SMK Al Muslim Bekasi, SMAN 69 Jakarta, SMAN 13 Jakarta, SMA YPI 45, SMA Al Azhar 4 Bekasi, SMAN 6 Bekasi, dan SMAN 2 Bekasi (Anonim, 2006: 5). SMK Wikrama Bogor merupakan salah satu sekolah yang memiliki bidang keahlian Teknik Informatika dan Komunikasi. Meskipun SMK Wikrama Bogor tidak memiliki jurusan khusus di bidang lingkungan ataupun kesehatan, namun SMK ini memiliki komitmen yang tinggi dalam hal membangun lingkungan alam yang asri, bersih, sehat, dan nyaman. Sepuluh kegiatan yang dijalankan oleh SMK Wikrama Bogor didalam program GGS ini saling

5 bersinergi dan lengkap untuk membangun sebuah sistem sekolah yang memiliki lingkungan alam yang bersih dan sehat, dan membangun budaya hidup bersih, sehat, dan menjaga lingkungan dari warga sekolahnya (Benyamin, 2011: 1). Menurut Mungkasa (2007:11), SMK Wikrama Bogor ini bisa dikatakan telah melakukan satu terobosan yang cukup bagus dengan secara sistematis menjawab isu krisis lingkungan hidup saat ini ke dalam ranah pendidikan mereka. Selain mengintegrasikan sistem kurikulum, mereka juga mengintegrasikan dalam perilaku sehari-hari di sekolah. SMK Wikrama Bogor juga memandang persoalan lingkungan alam secara holistik sehingga mencoba menanggulangi permasalahan lingkungan di sekitarnya secara terpadu, dan berhasil menggerakkan satu komponen penting di dalam menjalankan sebuah program di sekolah, yakni manajemen sekolah. Kebijakan dan manajemen sekolah ini sangat berperan di dalam mendukung keberhasilan program GGS ini dan memiliki komitmen yang tinggi untuk terus melaksanakan misi GGS yang dikembangkan di SMK Wikrama Bogor ini, dalam jangka panjang. SMK Wikrama Bogor telah berhasil menjadi yang terbaik dan percontohan tingkat Nasional dalam pengelolaan Program GGS sehingga Kementerian Lingkungan Hidup memberikan penghargaan tropy Adiwiyata. Terkait dengan upaya pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan dengan memberikan penghargaan Adiwiyata kepada SMK Wikrama

6 Bogor, maka sekolah ini menjadikan Program GGS sebagai target untuk mengukur upaya yang dilakukan sekolah dalam mencapai visi sebagai sekolah berbudaya lingkungan hidup. Untuk mewujdkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup diperlukan model pengelolaan sekolah yang mendukung dilaksanakannya pendidikan lingkungan hidup oleh semua warga sekolah sesuai dengan prinsip GGS yakni partisipatif dan berkelanjutan. B. Masalah Penelitian Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian ini adalah Bagaimana karakteristik pengelolaan sekolah berbasis program GGS di SMK Wikrama Bogor?, dengan tiga subfokus penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana karakteristik kurikulum berbasis Program GGS di SMK Wikrama Bogor? 2. Bagaimana karakteristik pendidikan komunitas/partisipatif berbasis Program GGS di SMK Wikrama Bogor? 3. Bagaimana karakteristik sistem pendukungan sekolah berbasis Program GGS di SMK Wikrama Bogor? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan karakteristik kurikulum berbasis Program GGS di SMK Wikrama Bogor.

7 2. Mendeskripsikan karakteristik pendidikan komunitas/partisipatif berbasis Program GGS di SMK Wikrama Bogor. 3. Mendeskripsikan karakteristik sistem pendukungan sekolah berbasis Program GGS di SMK Wikrama Bogor. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis : a. Pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengelolaan sekolah berbasis Program GGS. b. Bahan masukan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut agar dapat mengungkapkan fenomena lain yang berkelanjutan pada masa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis : a. Bagi sekolah: hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai bahan informasi, bahwa penerapan Program GGS akan memberikan ke khasan yang menjadikan keunggulan bagi sekolah yang menerapkan program tersebut. b. Bagi guru: meningkatkan kreativitas dan kepedulian guru dalam mengintegrasikan kegiatan belajar mengajar dengan pendidikan lingkungan hidup. c. Bagi peserta didik: meningkatkan motivasi dan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan lingkungan hidup.

8 d. Bagi Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup: sebagai bahan referensi dalam membina sekolah-sekolah yang akan mengembangkan progam peduli lingkungan khususnya Program GGS. E. Daftar Istilah 1. Pengelolaan Sekolah Pengelolaan sekolah dalam penelitian ini adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar sesuatu yang dikelola dalam sekolah dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 2. Program Adiwiyata adalah program yang bertujuan untuk mendorong sekolah-sekolah di Indonesia agar dapat turut melaksanakan upaya-upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang. 3. Program Go Green School (GGS) atau Sekolah Hijau adalah sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan dan warganya memiliki kesadaran lingkungan serta mewujudkannya melalui perilaku yang ramah lingkungan untuk meningkatkan mutu hidup, yang didukung dengan program-program sekolah dengan menginternalisasikan nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah. 4. Yayasan KEHATI adalah Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia yang didirikan di Jakarta pada tanggal 12 Januari 1994 sebagai organisasi nirlaba pengelola dana hibah mandiri yang memfasilitasi berbagai upaya

9 pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan di Indonesia khususnya program GGS.