BAB I P E N D A H U L U A N

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I P E N D A H U L U A N

WALIKOTA TASIKMALAYA

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA O G K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN : 2008 SERI : D

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 28 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

KATA PENGANTAR. Soreang, Desember 2011 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Kepala,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

KATA PENGANTAR. Raba - Bima, Januari 2013 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BIMA. DRS. MUKHTAR, MH Pembina Tk.I/IVb

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 16 TAHUN TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 15 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL T E N T A N G

Menetapkan : TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI LINGKUNGAN KABUPATEN SUBANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BIMA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN UMUM TUGAS DAN FUNGSI SKPD Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 43 Tahun 2011 tentang Pembentukan Lembaga

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 77 TAHUN 2016

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2009 NOMOR 27 SERI D

PEMERINTAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 73 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN BANTUL

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

RPJMD KABUPATEN LAMANDAU TAHUN

NO NAMA JABATAN TUGAS POKOK FUNGSI URAIAN TUGAS

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

RENSTRA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA TAHUN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 22 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

RENSTRA BADAN KETAHANAN PANGAN BAB I PENDAHULUAN

BAPPEDA PROVINSI BANTEN

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANYUMAS

DATA / PROFIL UNIT KERJA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA PEMATANGSIANTAR

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BIMA PERATURAN WALIKOTA BIMA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA BIMA

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

INSPEKTORAT KOTA. 1. Penyelenggaraan perencanaan program pengawasan; 2. Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan;

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

Camat menyelenggarakan tugas umum pemerintahan meliputi :

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 63 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

1. Camat mempunyai tugas pokok : Melaksanakan kewenangan pemerintahan yang. dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan

Transkripsi:

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Penyusunan Rencana Strategis Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Tahun 200-2013 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menjalankan amanat yang ditetapkan, dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional serta untuk turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM Daerah) Kota Bandung Tahun 200-2013. Untuk itu, dalam rangka melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi yang dimiliki Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, maka disusunlah Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung memuat gambaran keadaan yang ingin dicapai dalam melaksanakan tugas yang diformulasikan dalam bentuk pernyataan visi, misi hingga strategi - yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 tahun kedepan. 1

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 1.2. LANDASAN HUKUM 1. Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 200 tentang PErubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 200 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 444); 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan KEuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembar Negara RI Nomor 443); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025; 4. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 5. Undang-undang Nomor 14 Tahun 200 tentang Keterbukaan Informasi Publik; 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 197 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung;. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 2

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Penyusunan Standar Pelayanan Minimal; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tetang Tatacara Pengendalia dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tatacara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintan, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 200 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 0 Tahun 200 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Presiden Nomor 05 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunuan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 2014; 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 0 Tahun 3

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 200 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 02 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2010 2014; 20. Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 199 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung; 21. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2004 tentang Rencana tata Ruang Wilayah Kota Bandung; 22. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2006 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; 23. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 0 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung; 24. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 200 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah; 25. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 0 Tahun 200 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025; 26. Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 09 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2013. 4

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1.3.1. Maksud Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung, dimaksudkan untuk menyediakan tolok ukur pelaksanaan strategi pembangunan Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung untuk secara konsekuen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan posisi dan peran yang diemban, antara lain : 1. Memberikan arah dan pedoman bagi semua personil dalam melaksanakan tugasnya untuk menentukan prioritas-prioritas di bidang perencanaan pembangunan, sehingga tujuan program dan sasaran kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurun waktu 200 2013 dapat tercapai; 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis, evaluasi kegiatan baik secara internal maupun eksternal; 3. Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) tentang rencana pembangunan tahunan; 4. Menjadi kerangka dasar dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan. 1.3.2. Tujuan Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan prioritas Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan 5

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 Masyarakat Kota Bandung dalam turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembanguanan daerah Kota Bandung yang telah ditetapkan dalam RPJM Daerah Kota Bandung Tahun 200 2013, antara lain : 1. Merencanakan perubahan dalam lingkungan masyarakat yang semakin kompleks; 2. Mengelola keberhasilan organisasi secara sistemik; 3. Memanfaatkan perangkat manajerial dalam pengelolaan pemerintahan dan pembangunan; 4. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi pada masa depan; 5. Memudahkan semua aspek dan para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menghadapi masa depan; 6. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara prima; 7. Meningkatkan komunikasi antar pemangku kepentingan (stakeholders). 1.4. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika naskah Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung 200-2013 disusun, sebagai berikut : 6

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan penyusunan, landasan hukum penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini berisi Tupoksi dan Struktur Organisasi, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, tantangan dan peluang SKPD. BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini berisi identifikasi permasalahan, telaahan Renstra, telaahan RTRW dan Kajian Lingkungan Strategis serta Penentuan Isu-isu berkaitan dengan Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI KEBIJAKAN Bab ini berisi visi-misi, tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD, strategi dan kebijakan Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung BAB V RENCANA PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini berisikan uraian mengenai rencana program kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif yang berkaitan dengan Badan 7

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini berisi uraian mengenai indicator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD berkaitan dengan Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung BAB VII PENUTUP Bab ini berisi mengenai catatan penting, kaidah pelaksanaan dan rencana tindak lanjut penyusunan Renstra SKPD

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2.1.1. Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Rincian Tugas Merumuskan kebijakan teknis, memberi dukungan, pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan pada lingkup Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Perlindungan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat. 2. Rincian Fungsi a. Merumuskan kebijakan lingkup Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Perlindungan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat ; b. Memberikan dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah lingkup Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Perlindungan Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat ; c. Memberikan pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan Kegiatan BKPPM kepada Walikota melalui Sekda; d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Walikota. 9

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2.1.2. Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Rincian Tugas Merencanakan, mengkoordinasi dan memonitor kegiatan kesekretariatan yang meliputii Administrasi Umum, Kepegawaian, Program dan Keuangan. 2. Rincian Fungsi a. Merumuskan rencana program kerja meliputi kegiatan Administrasi Umum, Kepegawaian, Program dan Keuangan; b. Mengkoordinir penyusunan perencanaan evaluasi dan pelaporan BKPPM; c. Mengkoordinir penyelenggaraan tugas Bidang dan tugas-tugas Sub. Bag pada Sekretariat BKPPM; d. Memonitor dan mengevaluasi laporan pelaksanaan kegiatan Bidang-bidang pada Sekretariat BKPPM; e. Memberikan pembinaan, petunjuk pelaksanaan tugas di lingkungan ke-sekretariatan; f. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub. Bag. Pada Sekretariat; g. Melaporkan kegiatan pelaksanaan pada pimpinan yang dilaksanakan oleh Sekretaris/Sub.Bag; h. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan. 10

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2.1.3. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Program 1. Rincian Tugas Merencanakan, melaksanakan/mengelola dan mengevaluasi Administrasi Keuangan dan Perencanaan yang meliputi : a. Membuat SPP dan SPM semua kegiatan; b. Membuat Laporan Bulanan, Triwulanan dan Tahunan; c. Memeriksa SPJ dari setiap kegiatan; d. Membuat pengajuan permohonan SP2D; e. Membuat catatan laporan pertanggungjawaban. 2. Rincian Fungsi a. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Badan; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan dan penyusunan laporan keuangan; c. Pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan, koordinasi penyusunan rencana dan program, koordinasi pengendalian program dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Badan; d. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan program Badan. 11

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2.1.4. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 1. Rincian Tugas Merencanakan, melaksanakan/mengelola dan mengevaluasi Administrasi Umum dan Administrasi Kepegawaian yang meliputi naskah dinas, kearsipan, kerumah tanggaan, perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, mutasi pegawai cuti, disiplin pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai. 2. Rincian Tugas a. Menyusun rencana administrasi umum, administrasi perlengkapan dan administrasii kepegawaian; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi umum yaitu pengadaan surat-surat dikelompokkan sesuai dengan jenis surat; c. Pelaksanaan administrasi perlengkapan; d. Menyiapkan surat keputusan pejabat pengadaan pemeriksaan barang, pengurus/penyimpan barang dan panitia pengadaan barang; e. Survey harga alat tulis kantor; f. Membuat daftar Harga Perkiraan Sendiri (HPS), g. Penunjukkan/pemilihan rekanan. h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan administrasi umum ; i. Menginventarisir jumlah surat dari masingmasingjenis surat; j. Menginventarisir barang selama tahun bersangkutan. k. Pembuatan surat keputusan pelaksana pengelola anggaran; l. Membuat surat-surat perintah; 12

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 m. Melaksanakan pengadaan alat tulis kantor, cetak, pakaian dinas, pakaian olah raga dan pengadaan barang inventaris lainnya; n. Menyusun laporan daftar inventaris kantor; o. Mengelola daftar hadir karyawan / karyawati; p. Pengusulan kenaikan gaji berkala; q. Pengusulan kenaikan pangkat; r. Pengusulan karyawan yang akan pensiun; s. Mengurus karyawan/karyawati yang suami/istrinya meninggal; t. Menyusun Daftar Niminatif; u. Menyusun Daftar Urutan Kepangkatan; v. Pengisian buku penjagaan yaitu untuk kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, cuti dan CPNS; w. Pendistribusian dan pengisian DP3; x. Pengurusan karis/karsu dan karpeg; y. Membuat usulan bagi karyawan/karyawati untuk mendapatkan dana bantuan pendidikan; z. Pembuatan surat cuti bagi karyawan/karyawati yang akan melaksanakan cuti. 2.1.5. Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang) 1. Rincian Tugas Merencanakan dan melaksanakan kebijakan teknis bina ideology dan wasbang, lingkup kewaspadaan nasional, ketahanan sosial serta politik dan pemilu dengan cara membagi tugas, memberikan petunjuk, mengawasi 13

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 pelaksanaan bawahan, mengkaji bahan pembinaan, monev pelaporan, melakukan hubungan kerjasama. 2. Rincian Fungsi Aspek Managerial a. Menyusun rencana program bidang bina ideologi dan wawasan kebangsaan berdasarkan kebijakan operasional badan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas dan mengarahkan kebijakan kepada bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan dapat berjalan lancar; c. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan rencana program yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien; d. Memantau pelaksanaan bina ideologi dan wawasan kebangsaan meliputi kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial serta politik dalam negeri dan pemilu. Aspek Teknis a. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan dengan cara membandingkan pelaksanaan tugas dan rencana program agar diperoleh hasil kerja yang diharapkan; b. Mengkaji bahan kebijakan teknis Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan yang meliputi kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial serta politik dalam negeri dan Pemilu sebagai bahan rumusan kebijakan; 14

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 c. Mengkaji dan memberikan saran bahan pedoman bina ideologi dan wawasan kebangsaan khususnya kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial serta politik dalam negeri dan pemilu agar dapat digunakan sebagai bahan pelaksanaan tugas secara optimal; d. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bidang agar program dapat dicapai sesuai sasaran yang telah ditetapkan; e. Membuat telaahan staf program Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan yang meliputi kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial serta politik dalam negeri dan Pemilu sebagai bahan rumusan kebijakan umum dalam pembinaan kepada atasan; f. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit kerja atau lembaga swadaya masyarakat/organisasi masyarakat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung, provinsi, pusat untuk terwujudnya keterpaduan singkronisasi pelaksanaan program Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; g. Menyusun laporan pelaksanaan program Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan sebagai bahan pertanggung jawaban kepada atasan. 2.1.6. Kepala Sub Bidang Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Sosial 1. Uraian Tugas Aspek Managerial a. Merencanakan kegiatan Sub Bidang Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Sosial sesuai dengan 15

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 program BKPPM sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan untuk pelaksanaan kegiatan pelaksanaan; c. Mengarahkan/memberi petunjuk dan menjelaskan tugas kepada bawahan sesuai dengan rencana kegiatan yang telah ditetapkan; d. Mengevaluasi tugas bawahan; e. Mengoreksi tugas bawahan dan mengarahkan untuk perbaikan. Aspek Teknis a. Mengumpulkan dan menganalisa data lingkup kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial; b. Menyampaikan bahan petunjuk teknis lingkup kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial; c. Melaksanakan kegiatan lingkup kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial yang meliputi pemantauan, pencegahan, penanganan konflik, fasilitasi kerja sama intelijen, pembinaan peningkatan keweaspadaan nasional dan ketahanan sosial, peningkatan pembinaan wawasan kebangsaan, pembauran bangsa, peningkatan kesadaran berbudaya di lingkungan masyarakat; d. Melaksanakan inventarisasi terhadap organisasi kemasyarakatan dan LSM; e. Melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit kerja di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat untuk keterpaduan dan sinkronisasi; 16

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 f. Menyusun laporan pelaksanaan lingkup kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial sebagai bahan pertanggung jawaban atasan. 2.1.7. Kepala Sub Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu 1. Uraian Tugas Aspek Managerial a. Menyusun rencana program lingkup kewaspadaan nasional dan ketahanan sosial berdasarkan kebijakan operasional badan sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan program dan rencana yang telah ditetapkan agar pelaksanaan. Aspek Teknis a. Menjurus, merencanakan program dalam lingkup pembinaan politik dan pemilu; b. Membagi tugas dan mengarahkan kepada bawahan di lingkungan Sub. Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu; c. Membimbing bawahan terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Sub. Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu; d. Memantau dan mengevaluasi tugas bawahan terhadap kegiatan Sub. Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu. 17

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2.1.. Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat 1. Uraian Tugas Merumuskan, Merencanakan, Mengendalikan, Pelaksanaan program Pembinaan Kesiagaan dan Pemberdayaan Anggota/Satuan Linmas dan masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat, memberikan bimbingan, petunjuk, pembagian tugas dan evaluasi kepada bawahan, melaksanakan koordinasi dengan instasi terkait, evaluasi, monitoring dan pelaporan dalam rangka perlindungan masyarakat. 2. Uraian Fungsi Aspek Manajerial a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas Bidang Perlindungan Masyarakat; b. Merumuskan rencana dan program kerja meliputi kegiatan perencanaan, perumusan kebijakan serta pembinaan Bidang Perlindungan Masyarakat; c. Memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di Lingkungan Bidang Perlindungan Masyarakat; d. Mengendalikan pelaksanaan program kegiatan yang dilaksanakan oleh Kepala Sub. Bidang Perlindungan Masyarakat; e. Merumuskan kegiatan dalam rangka pembinaan kepada anggota/satuan Linmas dan masyarakat mengenai kesiagaan anggota/satuan Linmas dan Masyarakat dalam rangka Perlindungan Masyarakat; f. Merumuskan kegiatan dalam rangka pembinaan kepada anggota/satuan Linmas dan Masyarakat 1

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 mengenai peningkatan pemberdayaan anggota/satuan Linmas dan Masyarakat dalam rangka Perlindungan Masyarakat; Aspek Teknis a. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Bidang Perlindungan Masyarakat; b. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait dalam rangka persiapan dan pelaksanaan kegiatan yang ada hubungannya dengan Bidang Perlindungan Masyarakat; c. Melakukan evaluasi dan monitoring Bidang Perlindungan Masyarakat; d. Melaporkan Pengawasan dan Pengendalian kegiatan Bidang Perlindungan Masyarakat; e. Melaporkan kegiatan pelaksanaan kepada Pimpinan yang dilaksanakan oleh Bidang Perlindungan Masyarakat; f. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 2.1.9. Kepala Sub Bidang Kesiagaan 1. UraianTugas Menyusun rencana, menyusun juklak dan juknis, memberikan bimbingan, petunjuk, pembagian tugas dan evaluasi kepada bawahan, melaksanakan pembinaan, bimbingan dan penyuluhan, pendataan, pengerahan dan pengendalian anggota linmas dalam rangka 19

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 kesiagaan di bidang perlindungan masyarakat, melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait, evaluasi, monitoring dan pelaporan. 2. Uraian Fungsi Aspek Manajerial a. Menyusun rencana kegiatan Sub. Bidang Kesiagaan sesuai dengan kebijakan dan petunjuk atasan; b. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di Lingkungan Sub Bidang Kesiagaan ; c. Memeriksa hasil kerja bawahan guna memberi petunjuk lebih lanjut; d. Menyusun juklak, juknis dan petunjuk operasional dalam rangka peminaan kesiagaan dalam Perlindungan Masyarakat bagi anggota/satuan Linmas dan Masyarakat Kota Bandung; e. Menyusun persiapan dalam rangka pembinaan kepada anggota/satuan Linmas dan Masyarakat mengenai kegiatan kesiagaan dalam Perlindungan Masyarakat; Apek Teknis a. Melaksanakan pembinaan kepada anggota/satuan Linmas dan Masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan kesiagaan dalam rangka Perlindungan Masyarakat; b. Melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada anggota/satuan Linmas dan Masyarakat dalam rangka kesiagaan Perlindungan Masyarakat; c. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan untuk mempersiapkan, menyusun dan mendata potensi 20

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 Linmas, peta rawan bencana dan Kamtibmas dalam rangka kesiagaan Perlindungan Masyarakat; d. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan pengerahan dan pengendalian anggota/satuan Linmas dan Masyarakat dalam rangka kesiagaan Perlindungan Masyarakat; e. Melaksanakan kerjasama dengan Instansi terkait dalam rangka kegiatan yang ada hubungannya dengan Sub Bidang Kesiagaan; f. Evaluasi dan Monitoring terhadap kegiatan Sub Bidang Kesiagaan; g. Melakukan Evaluasi hasil kerja bawahan di Lingkungan Sub Bidang Kesiagaan; h. Menyusun laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bidang Kesiagaan; i. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 2.1.10. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat 1. Uraian Tugas Menyusun rencana, menyusun juklak dan juknis, memberikan bimbingan, petunjuk, pembagian tugas dan evaluasi kepada bawahan, pembinaan, pengembangan dan penyusunan potensi linmas, pendidikan dan latihan anggota linmas dan masyarakat dalam rangka perlindungan masyarakat, pembinaan satuan/organisasi linmas dan peningkatan pemberdayaan linmas, evaluasi, monitoring dan pelaporan. 21

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2. Uraian Fungsi Aspek Manajerial a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bidang pemberdayaan Perlindungan Masyarakat sesuai dengan kebijakan dan petunjuk atasan; b. Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di Lingkungan Sub Bidang pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; c. Memeriksa hasil kerja bawahan guna memberi petunjuk lebih lanjut; d. Menyusun juklak, juknis dan petunjuk operasional dalam rangka Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; e. Menyusun persiapan dalam rangka pembinaan kepada anggota/satuan Linmas dan Masyarakat mengenai kegiatan Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; Aspek Teknis a. Melaksanakan pembinaan kepada anggota/satuan Linmas dan Masyarakat mengenai kegiatan-kegiatan Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; b. Melaksanakan pembinaan dalam rangka pengembangan dan penyusun potensi anggota/satuan Linmas; c. Melaksanakan pendidikan dan latihan/peningkatan SDM bagi anggota/satuan Linmas dan Masyarakat dalam rangka Perlindungan Masyarakat; 22

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 d. Melaksanakan pembinaan organisasi/satuan Linmas di Tingkat Kecamatan, Kelurahan, Lingkungan Pekerjaan, pendidikan dan pemukiman; e. Melaksanakan pembinaan dalam rangka meningkatkan Pemberdayaan Linmas; f. Melaksanakan kerjasama dengan Instansi terkait dalam rangka kegiatan yang ada hubungannya dengan Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; g. Evaluasi dan monitoring terhadap kegiatan Sub Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; h. Melakukan evaluasi hasil kerja bawahan di Lingkungan Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; i. Menyusun laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; j. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 2.1.11. Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat 1. Uraian Tugas Merumuskan rencana program, memimpin, mengendalikan kegiatan pemberdayaan masyarakat meliputi Pengembangan Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat Usaha Ekonomi Masyarakat. 2. Uraian Fungsi a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas bidang pemberdayaan masyarkat, 23

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 meliputi Pengembangan Partisipasi Masyarakat dan Pemberdayaan Masyarakat; b. Merumuskan rencana dan program kerja meliputi kegiatan perencanaan, perumusan kebijakan serta pembinaan bidang Pemberdayaan Masyarakat; c. Memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Bidang Pemberdayaan Masyarakat; d. Mengendalikan pelaksanaan program/proyek yang dilaksanakan oleh Kepala Sub. Bidang yang berada dibawahnya; e. Melaksanakan koordinasi dengan Dinas/Instansi terkait dalam rangka persiapan dan bidang yang berada dibawahnya; f. Merumuskan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan mengenai berbagai kegiatan yang ada kaitannya dengan Bidang Pemberdayaan Masyarakat; g. Melakukan bimbingan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Bidang Pemberdayaan Masyarakat; h. Melakukan fasilitasi terhadap berbagai kegiatan yang berkaiatan dengan Bidang Pemberdayaan Masyarakat diseluruh Kelurahan dan Kecamatan yang berada di Lingkungan Kota Bandung; i. Mengadakan Bintek melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kemampuan keterampilan dan sikap masyarakat 24

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Bidang Pemberdayaan Masyarakat; j. Melaporkan kegiatan pelaksanaan kepada Pimpinan yang dilaksanakan oleh Bidang Pemberdayaan Masyarakat; k. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya; l. Melaporkan kegiatan pelaksanaan kepada Pimpinan yang dilaksanakan oleh Bidang Pemberdayaan Masyarakat. 2.1.12. Kepala Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat 1. Uraian Tugas Menyusun Program kerja, pedoman kegiatan dan petunjuk teknis maupun pelaksanaan serta fasilitasi, koordinasi dan Bimbingan Teknis Pengembangan Partisipasi Masyarakat meliputi fasilitasi terhadap Lembaga-lembaga Masyarakat, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dan Pengembangan Potensi Pemuda, Penyusunan Profil Kelurahan, Pengembangan peran aktif dan swadaya Gotong Royong Masyarakat, Evaluasi Hasil Pembangunan Masyarakat Kelurahan. 2. Rincian Fungsi a. Menyusun rencana dan program kerja meliputi kegiatan perencanaan dan kegiatan Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; 25

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 b. Menyusun persiapan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; c. Menyusun persiapan koordinasi dengan Instansi terkait dalam rangka pelaksanaan tugas Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; d. Menyusun Pedoman dan Petunjuk Teknis pelaksanaan mengenai berbagai kegiatan yang ada kaitannya dengan Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; e. Menyusun Persiapan Bimbingan dan Penyuluhan dalam rangka meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarkat terhadap berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tugas Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; f. Menyusun persiapan fasilitasi terhadap berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat di seluruh Kelurahan yang berada di lingkungan Kota Bandung; g. Melakukan fasilitasi terhadap Lembaga-lembaga Masyarakat, PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dan Pengembangan Potensi Pemuda, Penyusunan Profil Kelurahan, Pengembangan Peran Aktif dan Swadaya Gotong Royong Masyarakat, Evaluasi Hasil Pembangunan Masyarakat Kelurahan; h. Melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan Dinas terkait lainnya berbagai kegiatan peningkatan Pengembangan Partisipasi Masyarakat termasuk 26

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 didalamnya anak dan perempuan yang meliputi fisik material dan mental spiritual; i. Melakukan bimbingan dan atau fasilitasi terhadap Lembaga-lembaga Kemasyarakatan di seluruh Kelurahan dalam rangka peningkatan pelaksanakan pemberdayaan masyarakat diseluruh Kelurahan yang berada di Lingkungan Kota Bandung; j. Melakukan persiapan kegiatan Bintek yang dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan dan sikap masyarakat terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi dan ada hubungannya dengan bidang tugas Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; k. Melaksanakan monitoring terhadap seluruh kegiatan yang berhubungan dengan Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; l. Menyusun laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub. Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat; m. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 2.1.13. Kepala Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat 1. Uraian Tugas Membuat Pedoman dan Petunjuk Teknis serta melaksanakan Bimbingan Teknis dan Fasilitasi serta Koordinasi dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat meliputi Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Usah 27

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 Ekonomi Masyarakat dan Pemasaran, Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perkembangan Usaha Ekonomi Masyarakat di Kelurahan, Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Peranan Wanita munuju Keluarga Sehat Sejahtera. 2. Uraian Fungsi a. Menyusun persiapan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan di lingkungan Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; b. Menyusun persiapan koordinasi dengan Instansi terkait dalam rang pelaksanaan tugas Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; c. Menyusun pedoman dan pelaksanaan teknis pelaksanaan mengenai berbagai kegiatan yang ada kaitannya dengan Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, meliputi Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pemasaran, Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perkembangan Usaha Ekonomi Masyarakat di Kelurahan, Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Peranan Wanita munuju Keluarga Sehat Sejahtera; d. Menyusun persiapan bimbingan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat terhadap berbagai kegiatan yang berhubungan dengan tugas Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; 2

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 e. Menyusun persiapan fasilitasi terhadap kegiatan yang berkaitan dengan Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat diseluruh yang berada di Lingkungan Kota Bandung; f. Melakukan persiapan kegiatan Bintek yang dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan dan sikap masyarakat terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang ada hubungannya dengan tugas Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; g. Melakukan fasilitasi terhadap Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pembangunan masyarakat Kelurahan yang meliputi Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pemasaran, Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perkembangan Usaha Ekonomi Masyarakat di Kelurahan, Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan Peranan Wanita munuju Keluarga Sehat Sejahtera; h. Melaksanakan dan mengkoordinasikan dengan Dinas terkait mengenai kegiatan Pembimbing dan atau Fasilitasi penyusunan rencana dan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat dan menterpadukan dengan Program Pemerintah yang masuk ke Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung; 29

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 i. Menyusun profil diseluruh Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dalam rangka penyiapan Pengembangan Potensi Masyarakat; j. Melakukan penyuluhan, bimbingan, pengembangan dan kerjasama dengan berbagai pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; k. Melakukan evaluasi terhadap seluruh Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung terhadap berbagai pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; l. Menyusun model pembangunan di seluruh Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang sesuai dengan Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; m. Melaksanakan monitoring terhadap seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tugas Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; n. Melaksanakan evaluasi hasil kerja bawahan di Lingkungan Su. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; o. Menyusun data yang berkaitan dengan tugas Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; p. Menyusun laporan kegiatan yang dilaksanakan oleh Sub. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; q. Melaksanakan kegiatan lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. 30

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2.2. STRUKTUR ORGANISASI Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung terdiri dari : 1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Badan 2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu : Sekretaris Badan yang terdiri dari Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Sub Bagian Keuangan dan Program; 3. Unsur Pelaksana yaitu : a. Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan yang terdiri dari Sub Bidang Bidang Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Sosial serta Sub Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu; b. Bidang Perlindungan Masyarakat yang terdiri dari Sub Bidang Kesiagaan dan Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat; c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang terdiri dari Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat dan Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat; d. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung dapat dilihat pada gambar 2.2. sebagai berikut : 31

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Bandung Kepala Badan Sekretaris Kelompok Jajaran Fungsional Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan dan Program Bidang Ideologi dan Wasbang Bidang Perlindungan Masyarakat Bidang Pemberdayaan Masyarakat Sub Bidang Bidang Kewaspadaan Nasional dan Ketahanan Sosial Sub Bidang Kesiagaan Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat Sub Bidang Pembinaan Politik dan Pemilu Sub Bidang Pemberdayaan Perlindungan Masyarakat Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat 32

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2.3. SUMBER DAYA SKPD 2.3.1. Susunan Kepegawaian a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan PNS TKK 1 Strata 3 (S-3) 1-2 Strata 2 (S-2) 3-3 Strata 1 (S-1) 20 4 4 Sarjana Muda (D-3) 2 1 5 SLTA/SMK 4 3 6 SLTP 6 - SD 1 2 Jumlah 1 b. Jumlah Pegawai Yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan Tabel 2.2 Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan No Pelatihan Penjenjangan Jumlah Pegawai 1 ADUM/ADUMLA/DIKLATPIM IV 1 2 SPAMA/ DIKLATPIM III 4 3 SPAMEN 1 Jumlah 23 33

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 c. Jumlah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan dan Golongan Tabel 2.3 Jumlah Berdasarkan Jenjang Kepangkatan dan Golongan/Ruang Jumlah No Golongan Ruang Pegawai C 1 1 IV B 2 A 4 D 11 C 1 2 III B 6 A 7 D 7 C 3 3 II B 29 A 7 D 0 C 2 4 I B - A 1 5 TKK - Jumlah d. Jumlah Pegawai yang Menduduki Eselon dan Staf Tabel 2.4 Jumlah Berdasarkan Esselon dan Staf No Jabatan Jumlah Pegawai 1 Esselon II 1 2 Esselon III 4 3 Esselon IV 4 Fungsional - 5 Staf/Pelaksana 6 Jumlah 1 34

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 BAB III ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Kota Bandung dihadapkan pada persoalan degradasi lingkungan dan tatanan sosial yang semakin terus mengalami penurunan yang sangat signifikan sebagai gambaran umum perkembangan kota bandung. Persoalan ini terutama dilihat dari aspek fisik lingkungan dan kualitas lingkungan serta tatanan social masyarakatnya. Akibat pertumbuhan yang tidak terkendali, Bandung kini harus menanggung beban yang berat dari berbagai hal yang muncul dan kemudian menjadikan masalah sosial baru. Membangun masyarakat melalui enriching human lives (memperkaya hidup seseorang), merupakan kejadian yang sering berlaku karena suatu keharusan sebagian pihak yang menganggap bahwa masyarakat miskin bisa mendapatkan fasilitas-fasilitas gratis dari pemerintah. Mensinergikan pembangunan masyarakat melalui sector peningkatan kemampuan dengan sektor-sektor penunjang pembangunan lainnya merupakan salah satu investasi human capital. Kota Bandung sebagai kota yang mengandalkan sektor jasa merupakan kota yang seharusnya mengandalkan kemampuan kotanya sebagai kota mandiri dari segi pendidikan dasar karena berpotensi menghasilkan investasi ekonomi yang sangat tinggi dari sektor ini. Menggerakkan masyarakat melalui peningkatan 35

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 kapasitas dan potensi dalam suatu kawasan merupakan suatu pembangunan yang berlandaskan kepada pendekatan manusia sebagai obyek, memang tidak dapat dipetik dekat-dekat ini, tapi pada masa depan akan terlihat dapat berkembang untuk membangun kawasan tersebut. 3.2. TELAAHAN VISI-MISI PROGRAM KEPALA DAERAH Guna menyeleraskan tugas dan fungsi pemerintah kota dalam hal menangani masalah dan problem yang ada dimasyarakat diatas maka perlu adanya peningkatan koordinasi antara institusi perencana dengan pemegang otoritas politik, ekonomi, social dan budaya untuk menjaga konsistensi antara perencanaan dan penganggaran, dengan menyikapi secara arif dan cerdas dalam menjalankan program pembangunan dimasa yang akan datang antara lain melalui upaya-upaya : 1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya terhadap pembangunan social, politik, ekonomi dan budaya yang terencana; 2. Meningkatnya kapasitas SDM aparatur dan kelembagaan di tingkat basis dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas dalam menjawab persoalan-persoalan masyarakat; 3. Memantapkan formulasi dalam pelaksanaan program-program pembangunan melalui koordinasi antar SKPD, SKPD dengan kewilayahan guna mendukung terwujudnya pembangunan masyarakat yang terintegrasi dan sinergis. 4. Meningkatkan potensi-potensi yang ada dimasyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya lokal untuk mencapai tujuan pembangunan; 36

ariefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a rie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanha di200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a r iefsetiawa nhadi200 ariefsetiawanhadi200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a r iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a rie fsetiawanhadi200 ariefsetia wanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 5. Membuka peluang berusaha bagi masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan hidup; 6. Memaksimalkan pengelolaan dan pemanfaatan data, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penelitian dan pengembangan, serta pengendalian dan evaluasi pembangunan masyarakat. 3.3. TELAAHAN RTRW DAN KAJIAN LINGKUNGAN STRATEGIS Secara geografis, Kota Bandung terletak pada koordinat 107º 36 Bujur Timur dan 6 º 55 Lintang Selatan. Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya. Topografi Kota Bandung terletak pada dataran tinggi yang dikelilingi pegunungan. Titik tertinggi berada di daerah utara dengan ketinggian 1.050 Meter dpl, dan titik terendah berada di sebelah selatan dengan ketinggian 675 Meter dpl. Luas wilayah Kota Bandung saat ini 16.729,65 Ha. Secara administratif, Kota Bandung berbatasan dengan beberapa daerah Kabupaten/Kota lainnya di Wilayah Provinsi Jawa Barat, yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Sebelah Barat berbatasan dengan KBB dan Kota Cimahi Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung 37

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 Jumlah penduduk Kota Bandung per Desember 2011 adalah 2.417.27 jiwa, dengan dengan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 1,1%. Kota Bandung adalah ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota ini pada zaman dahulu dikenal sebagai Parijs van Java (Bahasa Belanda) atau Paris dari Jawa. Karena terletak di dataran tinggi, Bandung dikenal sebagai tempat yang berhawa sejuk. Hal ini menjadikan Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata. Sedangkan keberadaan perguruan tinggi negeri dan banyak perguruan tinggi swasta di Bandung membuat kota ini dikenal sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia. Kota Bandung terletak di ketinggian ±76 m di atas permukaan laut rata-rata (mean sea level). Daerah Utara Kota Bandung pada umumnya lebih tinggi daripada daerah selatan. Ratarata ketinggian di sebelah utara adalah ±1050 dpl, sedangkan di bagian selatan adalah ±675 dpl. Bandung dikelilingi oleh pegunungan yang membuat Bandung menjadi semacam cekungan (Bandung Basin). Kota Bandung dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum beserta anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai Citarum. Dengan kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir. 3

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 3.4. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS 3.4.1. Sosial Politik dan Wawasan Kebangsaan di Kota Bandung Kota Bandung merupakan kota metropolitan yang mempunyai latar belakang masyarakat beraneka ragam. Hal ini dilihat karena Kota Bandung merupakan kota tujuan bagi sebagian masyarakat di kota-kota lain untuk meraih peluang kehidupan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat urbanisasi yang begitu tinggi setiap tahunnya yakni banyaknya pendatang dari luar Kota Bandung. Keadaan demikian ini menjadikan Kota Bandung mempunyai keberaneka-ragaman latar belakang masyarakatnya. Kondisi ini akan mempengaruhi terhadap sudut pandang antar masyarakat asli dan pendatang. Menghormati hak-hak antar warga sudah tidak lagi dipandang perlu oleh sebagian masyarakat dikarenakan banyaknya tuntutan dalam hal ketersediaan barang dan jasa guna menunjang kehidupan. Fenomena cara pandang dan wawasan masyarakat akan pentingnya saling hormat-menghormati, toleransi dan kerukunan antar masyarakat akan terus terkikis oleh sifat masyarakat yang semakin tidak menghiraukan kehidupan orang lain. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam hormat menghormati, toleransi dan kerukunan antar masyarakat ini nantinya akan dimanfaatkan oleh sekelompok golongan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat kota. Wawasan kehidupan berbangsa dan bernegara semakin luntur akibat perbedaan cara pandang dan latar belakang sebagian warga masyarakat yang hidup di Kota Bandung. Mereka akan memandang perbedaan (differensiasi sosial) merupakan hal yang 39

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 harus dipertahankan mengingat apa yang dimiliki saat ini dibawa ke Kota Bandung merupakan asset yang dapat dijadikan modal bagi meraup keuntungan pribadi. Kesadaran diatas selanjutnya tidak perlu dipelihara didalam suatu suatu hubungan social kritis yang terbuka bagi suatu control public dengan suatu kekuatan internal untuk bias terus melakukan kehidupan berbangsa. Dalam kerangka kesadaran etis, selanjutnya perlu dikembangkan untuk mendorong setiap orang untuk bias bersikap kritis. Dari sini, dunia social dan keagamaan bisa dikembangkan sebagai wilayah kehidupan masyarakat yang akan memberi ruang bagi seseorang dengan menegasi orang lain. Selama ini upaya memecahkan konflik tidak pernah keluar dan tidak pernah bebas dari logika konflik yang bergulir di Kota Bandung. Konflik kesukuan, ras, agama dan golongan justru akan mempertajam konflik menjadi lebih keras, massif dan absurb yang meninggalkan dendam sejarah. Sulit sekali menentukan semua variable yang memberikan kontribusi bagi konflik-konflik etnis, suku dan agama. Faktor-faktor yang memberikan kontribusi ini dapat diklasifikasikan kedalam kategori faktor struktural dan kultural (psikologis) yang terkait satu sama lainnya yang mencakup ketimpangan ekonomis diantara kelompok-kelompok rasial antara lain orang asli Bandung versus pendatang, orang miskin versus orang kaya, pekerja versus pengusaha, rakyat versus pemerintah. Masyarakat yang heterogen sangat sulit memahami aturan politik atau prosedur birokrasi politik. Yang penting, masyarakat dimudahkan dalam berbagai akses kehidupan. Jika perlu, sebagian masyarakat mengambil sikap abstain untuk proses pemilihan umum, 40

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 karena memilih atau tidak memilih tidak memengaruhi kenaikan atau kesejahteraan. Jika kita amati, munculnya kegamangan politik berawal dari tak adanya pendidikan politik yang benar-benar dipahami sebagian besar masyarakat. Proses pembelajaran tidak menyentuh norma-norma pendidikan politik yang mencerahkan. Hal ini berakibat saat seseorang berada di pendidikan tinggi, yang konon merupakan tempat belajar berpolitik secara nyata. 3.4.2. Keamanan dan Ketertiban Lingkungan Masyarakat di Kota Bandung Hidup manusia pada hakekatnya adalah berharga dan bermartabat, sehingga penanggulangan bencana merupakan sebuah kebutuhan mendasar. Bahwa setiap manusia mempunyai hak-hak dasar, termasuk rasa aman dan terlindungi dari bencana adalah hak asasi rakyat. Ditempatkannya hidup dan kehidupan sebagai hak dasar setiap manusia maka berimplikasi bahwa semua upaya dan langkah harus diambil demi mencegah dan meringankan penderitaan rakyat yang diakibatkan oleh bencana. Penanggulangan bencana merupakan salah satu perwujudan fungsi pemerintah dalam melindungi rakyat, oleh karenanya rakyat mengharapkan pemerintah dapat melaksanakan penanganan bencana sepenuhnya. Harapan terlaksananya amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, antara lain yaitu bahwa Setiap masyarakat berhak: 1. Mendapatkan perlindungan sosial dan rasa aman, khususnya bagi kelompok masyarakat rentan bencana mendapatkan 41

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 pendidikan, pelatihan, dan ketrampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana; 2. Mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana berperan serta dalam perencanaan, pengoperasian, dan pemeliharaan program penyediaan bantuan pelayanan kesehatan termasuk dukungan psikososial berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan penanggulangan bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya; 3. Melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan bencana; 4. Mendapatkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar; 5. Memperoleh ganti kerugian karena terkena bencana yang disebabkan oleh kegagalan konstruksi. Kota Bandung merupakan bagian dari kota-kota yang ada di Provinsi Jawa Barat dengan iklim dan geografisnya sangat strategis untuk tumbuhnya sebuah kawasan pemukiman dan tempat tinggal dengan segala fasilitas dan potensi yang ada didalamnya. Oleh karena itu, Kota Bandung dijadikan ibu kota Provinsi Jawa Barat. Namun dibalik potensi dan sumber daya yang ada ini ternyata Kota Bandung sangat rawan dan sensitif terhadap ancaman bencana. Sedikit saja kawasan lindungnya terusik oleh keserakahan manusia, maka akan mudah terjadi bencana yang membawa korban dan kerugian harta benda. Potensi kebencanaan di Kota Bandung yang cukup besar ini sangat korelatif dengan aspek geografis yang bergunung-gunung, aspek klimatologis yang memiliki curah hujan tinggi, aspek geologis, 42

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 aspek demografis yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di antara semua provinsi di Indonesia. Berdasar banyaknya kejadian bencana dan jumlah korban, dapat dikatakan bahwa pengetahuan, kapasitas, dan peran masyarakat Kota Bandung dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana sangat perlu mendapat perhatian untuk ditingkatkan. Masyarakat yang padat tersebut belum banyak mengetahui dampak-dampak dari keberlangsungan lingkungan sekitar serta tidak memahami dalam penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana masih berorientasi pada upaya tanggap darurat yang pada umumnya hanya berupa pemberian bantuan pertolongan pertama saja. Sosialisasi dan pelatihan penanggulangan bencana yang selama ini telah diberikan kepada masyarakat melalui Satuan Perlindungan Masyarakat di Tingkat Kecamatan dan Kelurahan tidak sampai kepada pemahaman praktik di lapangan. Peraturan perundangan tentang penanggulangan bencana adalah produk kesepakatan pemerintah dan rakyat yang dikandung maksud sebagai ketentuan-ketentuan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Oleh sebab itu masyarakat berpemahaman bahwa amanat peraturan perundangan ini harus ditindak lanjuti dengan pentaatan dan penegakan, dengan alasanalasan antara lain : 1. Peraturan perundangan penanggulangan bencana merupakan ketentuan yang efektif untuk secara proaktif mencegah masyarakat dan dunia usaha melakukan kegiatan atau investasi yang dapat menimbulkan atau meningkatkan ancaman bencana; 43

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 2. Peraturan perundangan penanggulangan bencana dapat mencegah masyarakat dari ancaman bencana yang mungkin terjadi; 3. Peraturan perundangan penanggulangan bencana dapat memaksa masyarakat untuk mengubah perilaku dan kebiasaan yang berpotensi meningkatkan ancaman bencana; 4. Peraturan perundangan penanggulangan bencana dapat mewajibkan pemerintah pusat dan daerah melakukan penyelenggaraan kebencanaan yang lebih efektif. Sosialisasi rutin kesiapan penanggulangan bencana, investasi untuk perlindungan masyarakat dari ancaman bencana; 5. Peraturan perundang-undangan kebencanaan belum secara tegas membentuk lembaga yang dekat dengan jangkauan masyarakat dalam hal ini Satuan Perlindungan Masyarakat guna melindungi masyarakat dari adanya ancaman bahaya bencana. Hal ini dilihat bahwa di Kota Bandung selama ini belum ada aturan yang mengatur tentang kelembagaan Perlindungan Masyarakat (Linmas) di masing-masing wilayah kelurahan dan kecamatan. Walaupun penanggulangan bencana merupakan salah satu perwujudan fungsi pemerintah dalam melindungi rakyatnya, dan rakyat mengharapkan pemerintah dapat melaksanakan penanganan bencana sepenuhnya, namun dapat dipahami dan disadari bahwa pemerintah tidak akan mampu melaksanakan. Paradigma penanggulangan bencana yang selama ini bergulir di Kota Bandung adalah merupakan tanggung jawab pemerintah dan bukan menjadi urusan bersama masyarakat dan kemaslahatan bersama. Semua aspek penanggulangan bencana, 44

ariefse tiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ar iefsetiawa nhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ar iefsetiawanha di200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefs etiawanha di200 ariefs etiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefse tiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefse tiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 mulai dari kebijakan, kelembagaan, koordinasi dan mekanisme diubah sedemikian rupa sehingga peran aktif masyarakat dan dunia usaha belum tampak dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Belum adanya penangulangan bencana berbasis masyarakat, tanggung jawab sosial dan korporasi dunia usaha dalam penanggulangan bencana. Paradigma ini menggambarkan bahwa lunturnya kewajibankewajiban masyarakat dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, antara lain : 1. Kurangnya kesadaran masyarakat kota dalam menjaga kehidupan sosial masyarakat yang harmonis, memelihara keseimbangan, keserasian, keselarasan, dan kelestarian fungsi lingkungan hidup; 2. Kurangnya peran aktif dalam kegiatan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi tahap prabencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana; Banyak aspek, baik langsung maupun tidak langsung, sangat berpengaruh dalam penanggulangan bencana di Jawa Barat di masa mendatang, baik aspek internal kedaerahan, nasional, regional, maupun global. Skenario penanggulangan bencana jangka tahunan, jangka menengah, dan jangka panjang sampai tahun 2025 harus dibuat agar penanggulangan bencana di Kota Bandung menyambung dan tersistem dengan baik. Skenario kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sampai dengan tahun 2025 yang harus kita kaji dan waspadai, misalnya: 45

ariefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a rie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ar iefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanha di200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanha di200 a riefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a r iefsetiawa nhadi200 ariefsetiawanhadi200 a rie fsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a riefsetiawanhadi200 a r iefsetiawanhadi200 arie fsetiawanhadi200 a rie fsetiawanhadi200 ariefsetia wanhadi200 ariefs etiawanhadi200 ariefsetiawanhadi200 1. Ekonomi yang semakin tergantung kepada struktur ekonomi global; 2. Politik yang semakin memerlukan kepemimpinan yang handal, pro pemerataan kesejahteraan dan pro-lingkungan; 3. Budaya yang semakin tidak peduli terhadap lingkungan; 4. Pembangunan yang masih mengandalkan ekspolitasi sumber daya alam; 5. Kerentanan penduduk yang semakin meningkat, karena jumlah penduduk melebihi daya dukung dan daya tampung lingkungan; 6. Bencana, baik alami maupun non alami, yang kemungkinan akan semakin sering dan berpotensi merusak; Gambar 3.1 Peta Rawan Bencana di Kota Bandung 46