BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Reabsorbsi pada kapiler peritubuler

Tatap mukake 6 KUANTITAS DAN KUALITAS SPERMA

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki ciri-ciri fisik antara lain warna hitam berbelang putih, ekor dan kaki

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Peranakan Ettawa (PE) merupakan hasil perkawinan antara kambing

BAB I PENDAHULUAN. Menurut kamus kedokteran tahun 2000, diabetes melitus (DM) adalah

BAHAN PAKAN SUPLEMEN DAN ADITIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

VITAMIN LARUT DALAM AIR. Oleh dr. Sri Utami B.R. MS

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pakan. Biaya untuk memenuhi pakan mencapai 60-70% dari total biaya produksi

FREDYANA SETYA ATMAJA J.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Fries Holland (Holstein Friesian) Pemberian Pakan Sapi Perah

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kompartemen cairan di dalam tubuh

Konsumsi air per hari ad lib (liter/1000 ekor)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

mengalami obesitas atau kegemukan akibat gaya hidup yang dijalani (Marilyn Johnson, 1998) Berdasarkan data yang dilaporkan oleh WHO, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hiperglikemia merupakan suatu kondisi dimana kadar gula (glukosa)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

HASIL DAN PEMBAHASAN

baik berada di atas usus kecil (Kshirsagar et al., 2009). Dosis yang bisa digunakan sebagai obat antidiabetes 500 sampai 1000 mg tiga kali sehari.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1033ºK, titik lebur 336,8 ºK, dan massa jenis 0,86 gram/cm 3. Kalium

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari dataran tinggi atau pegunungan. Gangguan Akibat. jangka waktu cukup lama (Hetzel, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. perkembangan yang sangat pesat. Penggunaan obat hewan pada masa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

4. PEMBAHASAN 4.1. Formulasi Cookies

Ringkasan Uji Toksisitas Akut. e-assignment

PENDAHULUAN. bagi usaha peternakan. Konsumsi susu meningkat dari tahun ke tahun, tetapi

Vitamin. Dibawah ini merupakan penjelasan jenis jenis vitamin, dan sumber makanan yang mengandung vitamin

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkandung di dalam urine serta adanya kelainan-kelainan pada urine.

DAFTAR TABEL. Data Peningkatan Kadar Glukosa Darah Postprandial Hewan Uji. Setelah Diinduksi Aloksan Dosis 150 mg/kgbb. 35

ISTILAH-ISTILAH. Ilmu Pakan Ternak Suatu ilmu yang berhubungan dng.pakan dan zat pakan yang terkandung di dalamnya thdp.kesehatan ternak dan manusia.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing perah yang umumnya dipelihara di Indonesia adalah kambing Peranakan

Uji Toksisitas UJI TOKSISITAS AKUT. Macam Uji Toksisitas. Beda antara jenis uji toksisitas umum

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

BAB 1 PENDAHULUAN. kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar saliva

1. PENDAHULUAN. Pegagan (Centella asiatica) adalah salah satu tumbuhan herbal yang dapat tumbuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kalsium merupakan mineral yang paling banyak di dalam tubuh, sekitar 99%

RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanduknya mengarah ke depan (Rahman, 2007). Sapi FH memiliki produksi susu

UKDW BAB I PENDAHULUAN

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

PERTEMUAN/KULIAH KE: 13

Pencernaan dan Penyerapan Makanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai sumber pangan, papan, maupun obat-obatan. Gaya hidup kembali ke

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

disusun oleh: Willyan Djaja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

Transkripsi:

BAHAN AJAR BAB V. PENANGGULANGAN PENYAKIT METABOLIK A. PENDAHULUAN Materi akan didahului dengan penjelasan tentang pengertian metabolisme dalam tubuh serta faktor-faktor yang dapat mengganggu keseimbangan metabolisme normal. Selain itu juga akan disajikan senyawa-senyawa yang sangat penting dalam menjaga bolisme dalam tubuh. Gangguan metabolisme dapat terjadi karena kekurangan atau bihan senyawa-senyawa tersebut dan dapat mengakibatkan penyakit pada sistem dan organ. Beberapa penyakit metabolik yang penting adalah hipokalsemia dan hipomagnesemia pada sapi perah. Penanggulangan penyakit metabolik akan dititik beratkan pada aplikasi klinis serta senyawa-senyawa obat yang spesifik mudah aplikasikan di lapangan. Kuliah penanggulangan penyakit metabolik akan diberikan dalam dua kali tatap muka dan diharapkan mahasiswa memahami dan memberi respon aktif terhadap materi ini. Universitas Gadjah Mada 1

B. PENYAJIAN Penyakit metabolik dan terapi: Suatu gangguan homeostasis tubuh oleh perubahan abnormal dalam proses metabolisme. Ada 2 konsep yang penting dalam definisi ini : 1. penyakit metabolik : perubahan karena keseimbangan dinamika dan proses metabolisme. 2. penyakit metabolik : perubahan abnormal dalam lingkungan internal tubuh. Pertukaran metabolit-metabolit dalam darah, cairan tubuh dan organ berjalan kontinu. Konsentrasi dalam darah secara selektifterkontrol. Kecepatan input kecepatan output Pada sapi ketidakseimbangan air, Ca dan P, Mg, Na, protein dn energi. Gangguan ini dapat berupa: - difisiensi - ketidakseimbangan selama digesti atau setelah metabolisme meskipun jumlah yang dikonsumsi cukup. Ion-ion ca, P dan Mg penting dalam : metabolisme jaringan dan sistem buffer asam-basa Ion-ion ini melibatkan diri pada kondisi patologis seperti: - osteodistrophia - milk tetany pedet - milk fever - hipomagnesemia sapi dewasa Termasuk penyakit metabolisme antara lain: 1. Hipomagnesemia Secara biokimiawi konsentrasi Mg darah subnormal. Normal : 2,0-3,5 mg% Hipomagnesemia : < 1,8 mg% <1,0 mg% tetani Pada sapi : gejala klinis dan subklinis Subklinis : - hwn tampak nervus - nafsu makan turun - produksi susu turun (13-20%) Penyebab : - absorbsi Mg+ kurang - peningkatan sekresi Mg ke dalam air susu secara tiba-tiba Pengobatan : tergantung akut tidaknya gejala klinik. - akut : harus segera diberi garam Mg dan sedativa - 200-400 Mg sulfat 25% SC (sapi) Universitas Gadjah Mada 2

- Calcined magnesite, dosis 60 gr/hani dalam makanan pada sapi dan 15 mg/han dalam anan (dombalpedet). 2. Hipocalcemia Parturient paresis = milk fever. sering terjad pada: sapi yang baru melahirkan, sapi perah dengan produksi susu tinggi. Penyebab : - Pengaliran Ca dan P ke dalam kolostrum - tidak mampu memenuhi kebutuhan Ca dan P - tidak terorganisimya proses mobilisasi, karena tidak seimbangnya hormonal Normal Ca pada sapi 8,4 mg%, P anorganik 6 mg% Pengobatan: +Ca boroglukonat parenteral untuk semua spesies. Kuda dan sapi : 60-180 gram Domba dan babi : 6-20 gram Anjing dan kucing: 1-5 gram Pada sapi : 40% sebanyak 400 ml i.v diikuti 400 ml 20% s.c. Hewan kecil: sebaiknya larutan 10 % + Calcium lactate: hewan kecil dosis : 0,3 0,6 gram, 2-3 x sehari + Calcium hydrogen phosphate dosis: sapi dan kuda: sampai 12 gram domba dan babi : sampai 2 gram anjing dan kucing: sampai 0,6 gram Pencegahan: +Cacl2 gel 150 gram dibenkan selama beberapa han sebelum sapi melahirkan. 3. Hipofosfatemia - larutan fosfor 30 gram Sodium asam fosfat dalam 400 ml air i.v. atau oral 90 gram tiap 8 jam. Pencegahan: - selama periode kenng sapi-sapi sebelum melahirkan diberi konsentrat yang dilengkapi monosodium fosfat dalam proporsi 1,5-5% dan ransum pokok. Universitas Gadjah Mada 3

- pemberian vit D2 dosis 10-30 juta unit selama ± 7 hari sebelum melahirkan. 4. Acetonemia (bovine ketosis) Suatu keadaan dimana level benda-benda keton plasma meningkat dan konsentrasi glukosa plasma menurun. Dalam keadaan ini glikogen hati bisa kosong. Pengobatan : - larutan glukosa 50% 400 ml i.v. diulang setelah 12-24 jam (pada sapi) - potassiun chlorate 56 gram 3 x sehari per oral pada sapi - sodium propionat pada sapi 60-240 gram sehari selama 4-10 hari - gliserol sapi : 500 ml 5% per oral domba : toksemia kebuntingan 3 ml/kg bb - propilene glikol : 200-400 ml, 2 x sehari 5. Diabetes mellitus Yaitu suatu keadaan yang timbul karena defisiensi insulin baik secara relatif maupun secara absolut karena terhambatnya penyerapan glukosa dlam sel serta gangguan metabolismenya, hiperglisemia. Metabolisme pendenita diabetes: Universitas Gadjah Mada 4

Sulfurilurea: merangsang sel-sel beta untuk sekresi insulin sehingga kadar insulin darah meningkat, menghambat pelepasan glukosa dan glikogen hati dan menghalangi kerja enzirn insulinase hati. Biguanid: meningkatkan pemakaian glukosa dengan mempertinggi glikolisis anaerobik, menurunkan glukoneogenesis dan absorbsi glukosa pada saluran pencernaan dihambat. Universitas Gadjah Mada 5

6. Defisiensi vitamin Vitamin A Kegunaan : - pemeliharaan penglihatan - penjagaan selaput lendir - pebaikan jaringan yang luka - peningkatan kemampuan reproduksi defisiensi : - menyebabkan rabun senja - pedet tidak tumbuh baik - gangguan saraf - penurunan reproduksi kebutuhan minimum untuk sapi : karoten 10-20 mg/i 00 kg BB ukura i.u. 1 mg karoten beta setara 400 iu Vit A Vitamin D Untuk pertumbuhan tulang Defisiensi : - kaki bengkok, persendian menonjol (pedet). Osteomalasia, gangguan Iaktasi (dewasa) Pencegahan : 20 juta iu vit D tiap han, 5 hari sebelum beranak dan diteruskan sampai satu minggu setelah melahirkan. Vitamin: 3000 unit/50 kg bb/hari kuda, sapi, domba dan babi. Hewan kecil 66. unit/kg bb/hari Unggas 4000-8000 unit dalam 1 kg makanan / hari 300-500 unit/50 kg kuda, sapi, domba dan babi Anjing : 10-20 unit/kg Vitamin E Tokoferol asetat : pedet : 0,3 2 gram Domba :0,1 0,5 gram Babi :0,5 gram Anjing : 30-100 mg oral, sc, im Wheat germoil : pedet : 10 ml Domba : 1 ml Anjing : 1-2 ml Universitas Gadjah Mada 6

Vitamin K 2-10 mg anjing 100-400 hewan besar per oral atau 5-50 mg i.m. Vitamin B1 (aneurin) Kuda : 100 mg Pedet : 10 mg Babi : 2,5 15 mg Anjing : 1-10 mg Kucing : 1-5 mg oral, sub kutan,im Vitamin B2 (riboflavin) Kuda : 2-4 mg/50 kg bb Babi: 3-4 mg/50 kg bb Anjing: 40 mg/kg BB Unggas : 1,6 3,4 mg/kg bb Vitamin B6 (pyridoxine HCl) Maksimal 5 gram (sapi) dan 1 gram (domba) Asam pantotenat 100 mg im Choline Sapi : 25 50gr (oral/sc) Anjing : 44mg/kg ( oral ) Vitamin C Kuda : 2-4 gram sc Sapi jantan : 1-2 g/450 kg bb sc tiap 3-4 hari (± 6 minggu) Sapi betina : 2 gram sc 1-2 x/minggu sebanyak 6 dosis Anjing : 25-27 mg/oral sc tiap hari Universitas Gadjah Mada 7

PENUTUP Topic mata kuliah ini secara keseluruhan dapat dipahami intisarinya dengan cara mahasiswa mengerjakan soal-soal dibawah ini : 1. Apa yang menjadi penyebab terjadinya gangguan metabolism pada sapi? 2. Jelaskan mengapa hipokalsemia sering terjadi pada sapi baru melahirkan! 3. Apa yang dimaksud dengan acetonemia dan bagaimana terapinya? 4. Jelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya diabetes mellitus pada hewan 5. Jelaskan fungsi vitamin A untuk tubuh dan jelaskan pengobatan defisiensi vitamin A pada sapi. Universitas Gadjah Mada 8