BAB I PENDAHULUAN. diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun hak setiap orang yang wajib dihormati. Karena jika tidak, maka akan

dokumen-dokumen yang mirip
KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA TOR & RAB. : Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Sekretariat Komisi Informasi

`````````````````` LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU PELAKSANA

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

MEKANISME UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PUBLIK Oleh.: Yunus,S.Pd.,M.Si i

BAB 1 PENDAHULUAN. selaku pejabat publik dengan masyarakat. Dan komunikasi tersebut akan berjalan

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN GIANYAR

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KABUPATEN PAMEKASAN

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2015 PPID PPATK

Meningkatkan pelayanan informasi publik di lingkungan organisasi / Lembaga publik untuk menghasilkan layanan Informasi publik yang berkualitas

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA Menuju Masyarakat Informasi Indonesia

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) PEMBANTU TAHUN

I. PENDAHULUAN. Perda Prov. Jateng No. 6 Tahun 2012 tentang Pelayanan Informasi Publik Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah;

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun evaluasi.

FGD Analisa dan Evaluasi Hukum Dalam rangka Partisipasi Masyarakat Dalam Proses Pengambilan Kebijakan Publik. Oleh : Nevey Varida Ariani SH.,M.

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN TENTANG PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA DUMAI TAHUN 2016

BAB V PENUTUP. Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Daerah Istimewa Yogyakarta

LAPORAN PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI TAHUN 2016

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun 2016 PPID Pembantu Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

Laporan Tahunan Layanan Informasi Publik Tahun 2015 PPID Pembantu Dinas PSDA Provinasi Jawa Tengah

Assalammu alaikum Wr. Wb; Salam sejahtera bagi kita semua; Ykh. Kepala Pusat Data dan Informasi, Kementarian ESDM atau yang mewakili; Ykh.

Pasal 4. (1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik sesuai dengan ketentuan Undang Undang ini.

II. PELAKSANAAN PELAYANAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) menurut LAN-RI (dalam Sujardi,

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

LAPORAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID PEMBANTU BKPMPT PROVINSI BANTEN TAHUN 2014

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI FITRA RIAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KI. Penyelesaian Sengketa. Informasi Pemilihan Umum. Standar Layanan. Prosedur.

Transparansi Badan Publik

BAB I PENDAHULUAN. canggih memungkinkan kita mengakses berbagai macam informasi.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANDUNG

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Disampaikan oleh : ANTARINI MALIK Nomor Anggota : A-424

2011, No Tata Cara Pengelolaan dan Pelayanan Informasi Publik pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3

LOGO PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD

non pemerintah/ swasta yang dananya bersumber dari dana publik, baik APBN/ APBD, sumbangan masyarakat, maupun dari luar negeri.

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi setiap orang untukmengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan negara (pemerintah) serta memberi perlindungan hukum bagi rakyat. Salah

I. PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang secara tegas dinyatakan pada Pasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Tentang Pengembangan Kapasitas (Capacity Building)

PEDOMAN UMUM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PROGRAM KERJA PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELET PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMBANTU BIRO ORGANISASI

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

STANDAR PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

HAK AKSES INFORMASI PUBLIK. Oleh: Mahyudin Yusdar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PEDUM (PEDOMAN UMUM) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI ( PPID ) PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Standar Operasional Prosedur (SOP) LAYANAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN PUBLIK (PPID) KEMENTERIAN AGAMA

TAMBAHAN BERITA NEGARA RI

Laporan Layanan Informasi Publik Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

LOGO PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

KATA PENGANTAR. Yogyakarta, 3 Januari 2017 Kepala BKPP DIY. Ir. Arofa Noor Indriani, M.Si. NIP

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

2. Tujuan dilahirkannya UU. No. 14 Tahun 2008 adalah: menjamin hak warga negara utk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan

BAB I PENDAHULUAN B. MAKSUD DAN TUJUAN

2016, No Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Berita Negara Republik Indo

PERBAIKAN RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 26/PUU-VII/2009 Tentang UU Pemilihan Presiden & Wakil Presiden Calon Presiden Perseorangan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN PUBLIK

PEDOMAN PENGELOLAAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI BADAN INVESTASI DAN PROMOSI ACEH

Peranan Pemerintah dalam Implementasi UU KIP

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,

LAPORAN TAHUNAN PENYELENGGARAAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK TAHUN 2016 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID)

STANDAR LAYANAN PPID KABUPATEN SUMEDANG

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN TRANSPARANSI BAGI MASYARAKAT

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA DPR Rl TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

BAB V PENUTUP. Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. TAHAPAN UU No 5 Tahun 1974 UU No 22 Tahun 1999 UU No 32 Tahun 2004 Tahapan Pencalonan

PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP RANCANGAN UNDANG - UNDANG

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PPID PEMBANTU STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENJELASAN ATAS UNDANGUNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Penyelesaian Sengketa Informasi Publik di Komisi Informasi

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP ) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP BADAN PUBLIK DI JAWA BARAT TAHUN 2017 PEMBENTUKAN DAN KEBERADAAN PPID PETUNJUK UMUM

LAPORAN TAHUNAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi. Dasar Hukum

BAB V PENUTUP. pemerintahan daerah masih cukup rendah. Komitmen Pemkab Sleman baru hanya

Pokok-Pokok Pikiran UU KIP. Oleh: Mahyudin Yusdar

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaya

2017, No Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KO

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publ

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 132/PMK.01/2012 TENTANG

LAPORAN PPID BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG TAHUN 2016

Penyelesaian Sengketa di Komisi Informasi

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN UU KIP DI PEMERINTAH KABUPATEN DAN KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2016 KELENGKAPAN STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BAUBAU NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BAUBAU TENTANG IZIN USAHA JASA KONSTRUKSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

O L E H : M A H Y U D I N Y U S D A R

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum sebagaimana yang diamanatkan dalam penjelasan Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Sebagaimana negara hukum, keterbukaan informasi juga harus tetap menjunjung tinggi aturan hukum yang berlaku di indonesia. Informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya. Karena itu kebebasan memperoleh informasi adalah hak setiap orang yang wajib dihormati. Karena jika tidak, maka akan menimbulkan suatu akibat yang tidak sesuai aturan-aturan dalam menyampaikan keterbukaan informasi kepada publik. Memperoleh dan mengakses informasi merupakan hak asasi manusia, maka keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik. Dengan adanya keterbukaan informasi publik bisa menjadi sarana dan badan publik lainnya dan segala sesuatu yang berakibat pada kepentingan publik selain sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan masyarakat informasi.

Informasi publik terkait dengan peranan badan publik baik pemerintah atau negara maupun non pemerintah yang menghasilkan serta mengelola informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. Sebagai adanya jaminan kepatian hukum dalam setiap kebijakan administrasi negara harus dituangkan dalam suatu peraturan perundang-undangan yang berwujud Hak Asasi Manusia (selanjutnya di sebut HAM). Dasar hukum yang menyatakan bahwa hak memperoleh informasi merupakan suatu HAM diatur dalam Pasal 28F Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak berkomunikasi dan memeperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Amanat undang-undang tersebut yang melatar belakangi dibuatnya Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (selanjutnya di sebut UU KIP). Dibuatnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tersebut bertujuan agar masyarakat bisa berpartisipasi dalam pembangunan dengan cara memberikan saran atau ide kepada pemerintah mengenai program yang disusun. Seiring berjalannya waktu, keterbukaan informasi publik juga mencuatkan permasalahan baru. Keterbukaan informasi juga menjadikan lahirnya sengketa antara pemberi informasi dan juga badan dan/atau individu yang memperoleh informasi. Selain itu banyak badan dan/atau individu yang belum memahami tata cara memperoleh informasi, oleh karena itu untuk

menyelesaikan permasalahan tersebut, pemerintah membentuk suatu badan independen atau mandiri untuk menangani permasalahan tersebut. Pembentukan lembaga independen Komisi Informasi tidak hanya di pemerintah pusat saja tetapi juga pemerintah provinsi. Oleh karena Lampung merupakan salah satu bagian dari provinsi Indonesia maka Provinsi Lampung juga mendirikan Komisi Informasi Provinsi Lampung yang bertujuan untuk subjek pembangunan, berperan serta dalam setiap sektor pembangunan yang terus didorong agar optimal dalam hal mewujudkan adanya keterbukaan atau transparansi informasi publik. Keberadaan Komisi Informasi Provinsi Lampung secara teoritis harus mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat akan pentingnya keterbukaan informasi publik sebagaimana dijamin oleh undang-undang, sekaligus masyarakat memahami pemberlakuakan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Selain itu, memahami hak memperoleh informasi publik yang diperlukan, memahami beberapa informasi yang dikecualikan, dan memahami bagaimana penyelesaian sengketa terhadap persoalan atau konflik informasi publik. Komisi Informasi Provinsi Lampung selayaknya harus mampu mengajak lembaga publik baik pemerintah maupun non pemerintah di Provinsi Lampung untuk secara bersama-sama sebagai stake holder agar memiliki tanggung jawab yang sama dalam mewujudkan transparansi informasi publik di Provinsi Lampung. Oleh karena itu Komisi Informasi Provinsi Lampung harus terus melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai jembatan antara badan dan/atau individu yang memperoleh informasi dan juga pemberi

informasi.komisi Informasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya juga tidak lepas dari kendala atau permasalahan permasalahan yang ada di sisi internal maupun eksternal KI. B. Permasalahan dan Ruang Lingkup Permasalahan B. 1. Permasalahan a. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Informasi Provinsi Lampung? b. Bagaimana faktor penghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Informasi Provinsi Lampung? B. 2. Ruang Lingkup Permasalahan Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Tugas dan Fungsi Komisi Informasi Provinsi Lampung yang sesuai dengan tata peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia, implementasi atau penerapan tugas dan fungsi Komisi Informasi tersebut, serta faktor penghambat dalam pelaksanan tugas dan fungsi Komisi Informasi Provinsi Lampung C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian C. 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui secara jelas pelaksanaan mengenai tugas dan fungsi Komisi Informasi provinsi Lampung. b. Untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan tugas dan fungsi Komisi Informasi provinsi Lampung.

C. 2. Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dibidang Hukum administrasi Negara dalam lingkup pelayanan publik khususnya dalam bidang Keterbukaan Informasi Publik. b. Kegunaan Praktis 1) Sumbangan pemikiran, bahan bacaan, dan sumber informasi serta bahan kajian lebih lanjut bagi Komisi Informasi dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan dan saran kepada Komisi Informasi Publik. 3) Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan informasi bagi pembaca dan masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai betapa pentingnya keterbukaan informasi publik.