BAB I PENDAHULUAN 1.1.Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pesanggrahan berdiri sejak 5 Oktober 2015, KPP Jakarta Pessanggrahan ini merupakan pisahan wilayah kerja dari KPP Jakarta Kebayoran Lama. Dengan pembentukan KPP Jakarta Pesanggrahan ini diharapkan pelayanan kepada Wajib Pajak menjadi lebih optimal. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pesanggrahan terletak di Jalan Ciputat Raya No 8 Keluruhan Pondok Pinang Kecamatan Kebayoran Lama Kota Jakarta Selatan. KPP Jakarta Pesanggrahan melakukan pemberian pelayanan di bidang perpajakan kepada 1 Kecamatan besar yaitu Kecamatan Pesanggrahan yang mempunyai 5 Kelurahan yaitu : Kelurahan Bintaro, Pesanggrahan, Ulujami, Pertukangan Selatan dan juga Pertukangan Utara. KPP Pratama Jakarta Pesanggrahan sebagai salah satu unit operasional Direktorat Jendral Pajak Mempunyai Visi Misi yang ingin diwujudkan dalam melaksanakan tugasnya sebagai petugas pajak yaitu : 1
2 Visi : Menjadi institusi penghimpun penerimaan negara yang terbaik demi menjamin kedaulatan dan kemandirian negara. Misi : Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan : Dalam operasionalnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Jakarta Pesanggrahan ini merupakan Instansi Perpajakan yang melakukan pelayan pajak terhadap Wajib Pajak dari penghasilan yang diperolehnya maka itulah pajak yang akan dikenakan. KPP Pratama Jakarta Pesanggrahan melakukan tugas di bagian pelayanan untuk perpajakan Wajib Pajak lalu juga melakukan tugas sebagai pengawasan admninistasi terhadap Wajib Pajak dan sebagai pemeriksa sederhana terhadap Wajib Pajak di bidang perpajakan pemeriksaan pajak yang dilakukan yaitu meliputi a. PPh Orang Pribadi b. PPh Badan c. PPn dan PPnBM d. PBB Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Pesanggrahan ini dikepalai oleh seorang kepala kantor dan juga ada beberapa seksi yaitu Sub Bag Umum dan Kepatuhan Internal, Seksi Pengelolaan Data dan Informasi, Seksi Pelayanan, Seksi Penagihan, Seksi Pengawasan
3 dan Konsultasi 1,2,3 & 4, Seksi Pemeriksaan dan Seksi Etensifikasi dan Penyuluhan. 1.1.3. Perkembangan Usaha Kantor Pelayan Pajak Pratama (KPP) Jakarta Pesanggrahan di bentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 206.2/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Kantor Pelayanan Pajak Pratama ini dibentuk karena di Kantor Pelayanan Pajak Kebayoran Lama sudah tidak sanggup untuk menangani banyaknya Wajib Pajak yang ada. Maka dari itu Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Lama melakukan pemisahan unit dan di bentuk Kantor Pelayanan Pajak baru yaitu KPP Jakarta Pesanggrahan untuk melayani Wajib Pajak di Kecamatan Pesanggrahan. Dan juga sebagai unsur pelaksana Direktorat Jenderal Pajak di bidang pelayanan pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan II. Dalam perkembangan usahanya KPP Jakarta Pesanggrahan sudah menorah prestasi nan gemilang, di masa kerjanya yang baru 5 bulan ini KPP Jakarta Pesanggrahan sudah meriah penghargaaan sebagai KPP dengan Penerimaan Pajak tertinggi se Kanwil Direktorat jendral Pajak Jakarta Selatan II.
4 1.2.Tujuan Dan Ruang Lingkup Kerja 1.2.1. Tujuan Unit Kerja Di dalam kegiatannya, Seksi Pengawasan dan Konsultasi memiliki tugas tertentu, karena di KPP Pratama Jakarta Pesanggrahan sendiri di Seksi Pengawasan dan Konsultasi nya terdiri dari 4yaitu Pengawasan dan Konsultasi 1,2,3 dan 4. Untuk Seksi Pengawasan dan Konsultasi 1 Memiliki tugas diantaranya : a) Memberikan konsultasi antara lain konsultasi tentang e- faktur, e-filling, e-billing, e-spt dan e-fin b) Cek SPT Masa dan Tahunan untuk lapor c) Konsultasi umum yang terdiri dari : a) Konsultasi NPWP b) Konsultasi Tarif Pajak c) Konsultasi Permohonan Pemindah Bukuaan d) Konsultasi Wajib Pajak Pindah e) Konsultasi Surat Kelebihan Bayar (SKB) Untuk Seksi Pengawasan dan Konsultasi 2, 3 & 4 memiliki tugas diantaranya : a) Melakukan pengawasan kepatuhan Wajib Pajak, bimbingan dan memberikan himbauan kepada Wajib Pajak.
5 b) Memberikan Konsultasi teknis tentang perpajakan dan juga masalah masalah pada perpajakan. c) Penyusunan profil Wajib Pajak d) Analisis kinerja Wajib Pajak e) Melakukan rekonsiliasi Wajib Pajak dalam melakukan intensifikasi f) Usulan pembetulan ketetapan pajak g) Mengevaluasi hasil banding pajak Wajib Pajak. h) Konsultasi dengan Account Representative (AR) Wajib Pajak yang bersangkutan. 1.2.2. Ruang Lingkup Unit Kerja a) Melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak Seksi Pengawasan dan Konsultasi melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak dan membuat estimasi dan juga asumsi berapa jumlah pajak terutang nya yang akan dikenakan terhadap Wajib Pajak yang belum melaporkan pajaknya. b) Melakukan Konsultasi Terhadap Wajib Pajak Seksi Pengawasan selalu memberikan konsultasi kepada Wajib Pajak yang mengalami kesulitan dalam perpajakannya seperti permasalahan dalam pengisian sistem pajak e-faktur, e-billing, e-filling, e-fin dan e-spt. Dan juga untuk yang
6 mendapat surat himbauan dari Account Representative yang bersangkutan dapat juga melakukan konsultasi untuk masalah dalam perpajakannya. 1.3.Hubungan Kerja dengan Unit Lain. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap organisasi di butuhkan adanya kerjasama yang baik antara setiap unit kerja. Di dalam seksi bagian Pengawasan dan Konsultasi III kegiatan pekerjaan yang dilaksanakan memiliki keterkaitan antara unit satu dengan unit lainnya diantarannya : a. Membuat surat untuk Wajib Pajak yang pindah kependudukan dengan berkas permohonan dari unit pelayanan untuk pindah KPP. b. Melakukan penerbitan surat himbauan terhadap Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPT baik orang pribadi maupun badan dan juga baik masa maupun tahunan, dan juga SPT PPN. c. Melaksanankan pengarsipan berkas STP dari seksi penagihan baik dalam bentuk folmulir maupun dalam bentul PDF. d. Memantau Wajib Pajak yang membayar atau tidak setelah diberikan surat himbauan dan berkonsultasi dengan AR di unit PDI (Pengolahan Data & Informasi) dan di situs SIDJP (Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak)
7 1.3.1. Struktur Organisasi KPP Pratama Jakarta Pesanggrahan merupakan suatu usaha yang berbentuk Instansi Vertikal Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II. Dalam struktur organisasi ini dijelaskan adanya pembagian tugas pada msaing-masing seksi. Adapun tugas pokok yang terdapat pada masing-masingseksi sebagai berikut : 1) Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal mempunyai tugas melakukan urusan ketaatan pegawai, tata usaha, keuangan, penerimaan target di setiap seksi 2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas yaitu pencarian, pengumpulandan pengolahan data dokumen pajak setiap Wajib Pajak dan juga penyajian informasi perpajakan, urusan tata usaha penerima perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis, pemantauan aplikasi e-spt dan e-filling, penyampaian laporan kinerja, pengolahan data PBB, serta tugas lainnya yang berkaitan dengan komponen IT dan jaringan kantor. 3) Seksi Pelayanan mempunyai tugas melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
8 pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan serta penerimaan surat lainnya, serta melakukan kerjasama perpajakan. 4) Seksi Penagihan mempunyai tugas melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, peneundaan dan angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan. 5) Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas yaitu melakukan penyusunan perencanaan pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya. 6) Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi dan melakukan penyuluhan terhadap pajak terhadap Wajib Pajak. 7) Seksi Pengawasan dan Konsultasi mempunyai tugas melakukan pengawasan kepatuhan perpajakan Wajib Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi
9 teknis perpajakan, menyusun profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi, usulan pembetulan ketetapan pajak, serta evaluasi banding. 8) Fungsional Pemerikasa Pajak mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan pajak, yang meliputi pemeriksaan lengkap, pemeriksaan sederhana, dan pemeriksaan dalam rangka penagihan. 1.3.2. Fungsi Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pesanggrahan melaksanakan fungsi organisasi sebagai berikut : a) Penyuluhan Pajak b) Penetapan dan Penerbitan produk hukum perpajakan c) Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemeberitahuan, serta penerimaan surat lainnya d) Pelaksanaan registrasi pajak e) Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan. f) Pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan. g) Pelaksanaan ektensifikasi
10 Kantor Pusat DJP Kantor Wilayah DJP Jakarta Selatan II Fungsional Pemeriksa Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Pesanggrahan Seksi Pengolahan Data dan Informasi Seksi Penagihan Seksi Pelayanan Seksi Pengawasan dan Konsultasi I Seksi Pengawasan dan Konsultasi II Seksi Pengawasan dan Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV Sub Bagian Umum dan Kepatuhan Internal Seksi Pemeriksaan Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan
11 1.4.Tujuan Magang Dan Tujuan Penulisan Laporan 1.4.1. Tujuan Magang Adapun tujuan magang yang dibuat penulis adalah sebagai berikut : 1) Agar mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritis kedalam dunia praktik. 2) Agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan meningkatkan keterampilan serta keahlian praktek kerja 3) Memberikan peluang lebih awal bagi mahasiswa untuk memperoleh tempat kerja setelah mahasiswa menyelesaikan studinya 4) Melatih mahasiswa dapat berkerja apabila mereka telah menyelesaikan studi 1.4.2. Tujuan Penulisan Laporan Tujuan penulisan laporan dalam pembuatan laporan magang ini adalah sebagai berikut : 1) Untuk memenuhi salah satu syarat persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya ( A.Md ) 2) Untuk menggambarkan kegiatan yang dilakukan mahasiswa selama magang berjalan 3) Melatih mahasiswa untuk mengkristalisasikan pengalamannya pada praktek kerja yang dikaitkan dan dipadukan dengan teori yang telah diserap selama perkuliahan.
12