BAB II KEDUDUKAN FILOLOGI DI ANTARA ILMU-ILMU LAIN

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks

PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG KEBUDAYAAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

METODE EDISI: STEMMA

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

KODE MATA KULIAH PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat pada kertas, lontar, kulit kayu atau rotan (Djamaris, 1977:20). Naskah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. karena kajian pustaka merupakan langkah awal bagi peneliti dalam

ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA

SILABUS. : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah & Kode : Pengantar Kajian Sastra, INA 412 SKS : Teori 4 Praktik 0

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa seseorang memiliki sifat serta pengetahuan yang baik. memadukan kalimat-kalimat yang kita tulis dan ucapkan.

PATHISARI. Wosing těmbung: Sěrat Pangracutan, suntingan lan jarwanipun teks, kalěpasan.

BAB I PENDAHULUAN. Tradisi tulis yang berkembang di masyarakat Jawa dapat diketahui melalui

HUBUNGAN SOSIOLINGUISTIK

Katalog Universitas Terbuka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk hasil pemikiran dan pekerjaan seni yang kreatif

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, terdiri dari berbagai suku, bahasa,

ANALISIS SEMIOTIK TEKSKIDUNG RUMEKSA ING WENGI

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. UCAPAN TERIMA KASIH... vi. DAFTAR ISI...

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

BAB III METODE PENELITIAN

SILABUS. : Bahasa dan Seni (FBS) : Pendidikan Bahasa Jawa. Jumlah SKS % Kode : 2 SKS PBJ 230

BAB I PENDAHULUAN. dipandang sebagai cipta sastra karena teks yang terdapat dalam teks mengungkapkan

I. Daftar Mata Kuliah Program Studi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala. Kaitan tersebut dilakukan oleh peneliti berdasarkan observasinya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena sastra berisikan ide para pengarang yang. lebih memaknai arti dari sebuah karya sastra tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. pendahuluan. Adapun dalam pendahuluan ini berisi tentang latar belakang,

BAB I PENDAHULUAN. dari kata majemuk bahasa Inggris folklore, yang terdiri atas kata folk dan lore.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TRANSLITERASI. Pengertian Transliterasi. Manfaat Transliterasi. Metode Transliterasi. Masalah-Masalah Transliterasi

SILABUS MATAKULIAH SASTRA NUSANTARA IN 109 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

SEBARAN MATAKULIAH DALAM ELEMEN DAN JENIS KOMPETENSI KURIKULUM PROGDI PBSI 2009

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan objek dari linguistik, karena linguistik merupakan

Deskripsi Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. hasil pemikiran orang-orang terdahulu yang dituangkan ke dalam sastra dan

BAB 1 PENDAHULUAN. XVIII dan XIX. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang sangat kaya. Salah satu kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, dan sastra (Baried, 1983: 4). Cipta sastra yang termuat dalam naskah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau dan berbagai etnis, kaya

PROGRAM STUDI JAWA. Visi Program Studi Menjadi pusat studi budaya Jawa yang berkelas dunia.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. memikat perhatian para peneliti, salah satunya adalah kakawin yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

SMA A. TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA MASA PRA AKSARA

BAB I PENDAHULUAN. kearifan nenek moyang yang menciptakan folklor (cerita rakyat, puisi rakyat, dll.)

BAB 6 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

SILABUS PEMBELAJARAN

BEBERAPA PENDEKATAN PENGKAJIAN SASTRA. Hartono, M. Hum. PBSI FBS UNY

BAB VII KESIMPULAN. penyerapan mengalami penyesuaian dengan sistem bahasa Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu pertunjukan teater (Kamus Bahasa Indonesia: 212). Namun, dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tersebut adalah prosa. Prosa sendiri identik dengan sebuah karya

A. Latar Belakang Kegiatan pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan siswa, baik pada aspek pengetahuan, sikap

Please purchase PDFcamp Printer on to remove this watermark.

SILABUS MATAKULIAH KAJIAN SASTRA LISAN IN 426 DRS. MEMEN DURACHMAN, M.HUM. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

INTERAKSI KEBUDAYAAN

Ilmu Budaya (Sastra)

23/03/2010 Drs. Sumiyadi, M.Hum./Jurdiksatrasia, FPBS,UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penemuan penelitian. Penelitian ini mengambil cerita rakyat Onggoloco sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Metode keilmuan adalah suatu cara dalam memperoleh pengetahuan yang berupa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia. Perkembangan Islam di Indonesia khususnya pulau Jawa sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Butir-butir mutiara kebudayaan Indonesia pada masa lampau sebagai

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

BAB II KAJIAN TEORI. Beuve dalam sebuah artikelnya yang terbit tahun 1868 (Damono, 2005: 14).

INTERAKSI LOKAL - HINDU BUDDHA - ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra, sebagai bagian dari proses zaman, dapat mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan peradaban manusia tidak pernah terlepas dari apa yang

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

Data kongkrit tentang lahir asal usul wayang sedikit jumlahnya. Perbedaan adanya disiplin ilmu untuk mendekati masalah dan konsep tentang maksud

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. oleh peneliti terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian yang akan dilakukan.

PENGANTAR. 1. Pengertian Sosiolinguistik 2. Masalah Yang Dikaji Sosiolinguistik

PENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi

BAB I PENDAHULUAN. tentang kehidupan, berbagai buah pikiran, gagasan, ajaran, cerita, paham dan

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

BAB I PENDAHULUAN. Kebudayaan merupakan suatu ritus kehidupan yang dilalui baik oleh individu

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas imajinatif. Secara garis besar dibedakan atas sastra lisan dan tulisan, lama

KODE MATA KULIAH JURUSAN/PRODI SASTRA INGGRIS FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET KURIKULUM 2008 MATA KULIAH

Transkripsi:

BAB II KEDUDUKAN FILOLOGI DI ANTARA ILMU-ILMU LAIN

PRINSIP Simbiosis Mutualisme

ILMU BANTU FILOLOGI Titik mula pada OBJEK FILOLOGI Objeknya apa ta?

Objeknya naskah yang merupakan cerminan masyarakat penulisnya. Ilmu apa saja yang diperlukan oleh Filologi untuk membantunya?

Macam ilmu yang diperlukan, disesuaikan dengan konteks masyarakat pada waktu teks tersebut dituliskan Setiap teks akan menunjukkan ciri bahasa, sastra, dan lain-lain.

Naskah mengandung teks yang disampaikan dengan:

Bahasa tertentu (pengaruh bahasabahasa lain) Tulisan tertentu Cerita dan hasil karya sastra Keagamaan Kejadian-kejadian yang merupakan rekaman fakta yang terjadi pada masa lampau Budaya Tradisi turun-temurun

LINGUISTIK Untuk pengkajian bahasa naskah Bukan tujuan sesungguhnya tetapi merupakan golden bridge Disiplin ilmu linguistik yang digunakan sebagai ilmu bantu filologi di antaranya adalah etimologi, sosiolinguistik, dan stilikstika.

Mengapa etimologi? Bahasa = free = gratis Akibatnya banyak kata serapan yang berubah bentuk kemudian berubah arti. Perubahan perlu dirunut dengan cabang ilmu linguistik yang lain seperti fonologi, morfologi, maupun semantik

Contoh: Kata ungkir dan pungkir berasal dari bahasa Arab munkir, kata serapan yang benar adalah mungkir.

Kata masyghul berasal dari bahasa Arab. Diserap dalam bahasa Indonesia menjadi masgul yang artinya gundah/ susah. Arti semula adalah sibuk

Kata lawan berasal dari bahasa Jawa Kuna lāwan. Arti semula adalah dan, musuh, dan berzina. Sekarang hanya berarti dan, musuh. Kata ini mengalami perubahan ejaan dan penyempitan makna.

tan, dulu berarti tidak, tiba-tiba, segera sekarang hanya berarti tidak Udhāni siuman, sadar, insyaf, ingat, tahu, faham, mengerti. Sekarang menjadi berarti faham, mengerti, tahu.

SOSIOLINGUISTIK Adalah ilmu yang mempelajari hubungan saling pengaruh antara bahasa dan masyarakat. Contohnya adalah ragam bahasa, tingkat tutur, alih kode, dan campur kode

Contoh: A : lawan adoh kang darajat B : lan adoh ingkang darajat A : sabab kirang mangan sare B : sabab kirang dhahar sare

Ada perubahan tingkat tutur, hal ini berkembang abad XVII dan sesudahnya Peng-Kawi-an berkembang abad XVIII dan sesudahnya.

PENGETAHUAN BAHASA-BAHASA YANG MEMPENGARUHI BAHASA TEKS Bahasa Sansekerta misalnya pada naskah Jawa Kuna muncul cuplikan-cuplikan tanpa terjemahan dalam bahasa Sansekerta. Contoh pada Kakawin Ramayana, Uttarakanda, Sang Hyang Kamahayanikan, dan lain-lain.

Dalam naskah-naskah baru, bahasa Sansekerta sering muncul sebagai kata serapan.

Contoh: Kata manusa berasal dari kosakata bahasa Jawa Kuna mânuşa. Kata ini diserap dalam bahasa Jawa Baru tanpa mengalami perubahan arti, hanya berubah cara penulisan. Kata yang semula menggunakan â (a panjang), menjadi a, dan ş (s titik bawah) menjadi s biasa.

Kata mânuşa dalam bahasa Jawa Kuna diserap dari bahasa Sansekerta manushyâ yang berarti human manusia (Macdonell, 1954: 217A). Jadi, kata manusa dan manungsa mempunyai persamaan arti, tetapi berbeda dalam asal kata, kata manusa diserap dari kosakata bahasa Jawa Kuna yang berasal dari bahasa Sansekerta, sedangkan kata manungsa berasal dari kosakata bahasa Jawa Baru.

Bahasa Arab terutama diperlukan untuk mengkaji naskah-naskah yang memuat teks yang terkena pengaruh Islam. Misalnya suluk, wirid, primbon, dan lain-lain. Pengetahuan ini sangat diperlukan karena sering ditemui nukilan-nukilan dalam bahasa Arab, kata, frase, kalimat, maupun ungkapan-ungkapan yang tidak diberi terjemahan.

Contoh: Pada teks A tertulis ajana gawok ing ngèlmi jangan merasa heran pada ilmu, pada teks A, I1 dan I2 tertulis ajana gawok ing ngilmi. Kasus pada kata ngèlmi dan ngilmi ini juga terjadi pada kata ngèlmu dan ngilmu. Kata ngèlmi berasal dari bahasa Arab ilmun yang berarti ilmu pengetahuan (Yunus, 1972: 278A).

Pengetahuan Bahasa-bahasa Daerah Nusantara Untuk penelitian filologi diperlukan pengetahuan bahasa daerah yang memadai. Kenapa???

ILMU SASTRA Untuk mengkaji naskah-naskah yang memuat teks sastrawi yang berisi cerita rekaan (fiksi). Misalnya dongeng, cerita pelipur lara, cerita jenaka, wayang, kepahlawanan, dan lain-lain.

Beberapa pendekatan dalam studi Menurut Abrams: sastra mimetik (referensi, acuan, dan kaitannya dengan dunia nyata) Pragmatik (pengaruh terhadap pembaca) Ekspresif (menojolkan penulis) Objektif (karya sebagai struktur otonom)

Wellek dan Warren membagi menjadi pendekatan intrinsik dan ekstrinsik Terdapat pula pendekatan sastra yang lain yang semakin berkembang dewasa ini, di antaranya: reseptif, feminisme, sosiologi sastra, sastra perbandingan, strukturalisme, semiotik, dan lain-lain.

PENGETAHUAN AGAMA Untuk mengkaji sastra kitab. Hindu dan Budha dalam naskah-naskah Jawa Kuna, misalnya Brahmandapurana dan Agastaparwa (Hindu). Sang Hyang Kamahayanikan dan Kunjarakarna (Budha). Islam (suluk, wirid, naskah-naskah Melayu) Nasrani

SEJARAH KEBUDAYAAN Terutama sejarah kebudayaan Hindu dan Islam. Untuk mengetahui konteks budaya yang berlaku pada masa naskah ditulis, perkembangan dan pertumbuhannya.

Unsur budaya yang erat kaitannya dengan pendekatan historis karya-karya sastra lama adalah sistem kemasyarakatan, kesenian, iptek, dan agama.

Contoh kajian naskah yang memerlukan pengetahuan budaya adalah: Konsep Patibrata dalam agama Hindu. Disebutkan dalam teks Smaradahana, Kunjarakarna, dan lain-lain. Babad Tanah Jawi yang memuat genealogi raja-raja Jawa

ANTROPOLOGI Penggarapan naskah tidak bisa lepas dari konteks dan budaya masyarakatnya. Diperlukan antropologi sebagai ilmu yang berobjek penyelidikan manusia dipandang dari fisik, masyarakat, dan kebudayaannya.

Contoh: Tradisi caos dhahar Mutrani Nyirami Naskah-naskah magis (penghapus dosa, mendapat pahala, dan lain-lain)

FOLKLOR Mempelajari unsur budaya yang materinya bersifat lisan (mitologi, legenda, pelipur lara, dongeng, mantara, tahayul, teka-teki, peribahasa, drama, dan lain-lain) Mempelajari upacara-upacara tradisi.