ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK

dokumen-dokumen yang mirip
3. HASIL PENELITIAN Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

bio.unsoed.ac.id I. PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Menurut Margolles et al. (2009), sumber terbaik untuk isolasi probiotik

3. HASIL PENELITIAN Fermentasi Asinan Rebung

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL

PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. beberapa manfaat salah satunya adalah sebagai probiotik. Hal ini

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

I. PENDAHULUAN. Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan bakteri yang sering digunakan di

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

VIABILITAS BAKTERI ASAM LAKTAT ASAL ASI TERHADAP ph ASAM LAMBUNG DAN GARAM EMPEDU Sri Sinto Dewi*, Herlisa Anggraini **

I. PENDAHULUAN. sesuatu yang serba instan, praktis, dan efisien. Diantaranya terlihat pada perubahan pola

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manfaat bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung berbagai

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Mikrobiologi Industri. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

BAB II LANDASAN TEORI. A.Tinjauan Pustaka. 1.Tanaman Tebu. tinggi dibanding tanaman lain dalam hal pemenuhan kebutuhan pemanis (Lutony,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Bakteri Asam laktat (BAL) yaitu kelompok bakteri gram positif, katalase

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap Asam

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengembangan Produk Tepung Pisang dengan Indeks Glikemik Rendah dan Sifat Prebiotik sebagai Bahan Pangan Fungsional

BAB I. PENDAHULUAN. bersifat komplek dan kronis. Terjadinya infeksi atau inflamasi pada penderita DM

KAJIAN MOLEKULER BAKTERI ASAM LAKTAT ISOLAT 9A HASIL ISOLASI DARI KOLON SAPI BALI MELALUI ANALISIS GEN 16S rrna SKRIPSI

Fermentasi Susu. Nur Hidayat Agroindustri Produk Fermentasi Kuliah Minggu ke-13. Susu sapi sesuai untuk fermentasi mikrobia

BAB I PENDAHULUAN. protektif bagi sistem pencernaan, probiotik juga diketahui memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. Tempoyak durian yang menjadi makanan khas daerah Lampung, merupakan aset daerah yang ternyata memiliki keunikan.

TINJAUAN PUSTAKA. (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Lactobacillus plantarum 1A5 (a), 1B1 (b), 2B2 (c), dan 2C12 (d) Sumber : Firmansyah (2009)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Kemurnian Bakteri L. plantarum dan Patogen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang... 1 B. Permasalahan... 4 C. Tujuan penelitian... 5 D. Manfaat penelitian... 5

BABI PENDAHULUAN. dengan cara menyadap tangkai bunga tanaman siwalan yang dipotong. Nira

POTENSI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DARI NIRA AREN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PATOGEN ASAL PANGAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

I. PENDAHULUAN. Beberapa di antaranya diolah secara fermentasi, seperti cempedak [Artocarpus

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Kemurnian Isolat Bakteri Asam Laktat dan Bakteri Patogen Indikator Morfologi Sel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4. PEMBAHASAN Fermentasi Acar Kubis Putih (Brassica oleracea)

I. PENDAHULUAN. nilai gizi yang sempurna ini merupakan medium yang sangat baik bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

I. PENDAHULUAN. memberikan efek menyehatkan bagi inangnya dengan cara memperbaiki komposisi

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. populasi mikrobia dengan berbagai ukuran dan kompleksitas. Bakteri

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yoghurt merupakan proses fermentasi dari gula susu (laktosa) menjadi asam laktat

III.METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. (Dendrocalamus asper) dan bambu legi (Gigantochloa ater). Keunggulan dari

BABI PENDAHULUAN. pentingnya makanan sehat mengalami peningkatan. Hal ini mendorong timbulnya

PENDAHULUAN. Latar Belakang. semakin meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan dalam melakukan kolonisasi

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

I. PENDAHULUAN. panjang serta bersifat anaerob fakultatif dan katalase negatif (Prescott et al.,

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

JURNAL TEKNOLOGI LABORATORIUM Volume 3 Nomor 2 Tahun 2014

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

II. TINJAUAN PUSTAKA. negatif dan oksidase positif, dengan asam laktat sebagai produk utama

BAB I. Pendahuluan. Kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi bahan pangan yang

I. PENDAHULUAN. Diversifikasi produk olahan kelapa yang cukup potensial salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia dewasa diperkirakan sekitar 0.1% dari total populasi bakteri. Populasi BAL,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Susu Sapi Segar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari kebutuhan daging sapi semakin meningkat, untuk itu

LAPORAN AKHIR PKM-P. Oleh:

HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN SESUAI PRIORITAS NASIONAL

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN. unik: sepertiga spesies bakteri dalam mulut terdapat di lidah.1

S K R I P S I OLEH : A.A NGURAH DWI ARIESTA WIJAYA PUTRA

HASIL DAN PEMBAHASAN Toleransi Isolat Bakteri Asam Laktat asal Daging pada ph Lambung dan ph Usus

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Secara alami hewan ternak, khususnya itik memiliki kekebalan alami. yang berfungsi menjaga kesehatan tubuhnya. Kekebalan alami ini

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Susu Formula

BAB I PENDAHULUAN. glukosa. Unit-unit fruktosa dalam inulin dihubungkan oleh ikatan β-(2 1)-Dfruktosil-fruktosa

I.PENDAHULUAN. peternakan akan semakin meningkat setiap tahunnya.sektor. perunggasanterutamaayamrasmasihmenjadiprioritasutamauntuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hasil

TINJAUAN PUSTAKA Bakteri Asam Laktat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Konfirmasi Kultur Starter BAL Indigenous Dadiah dan Bakteri Patogen Indikator

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sosis merupakan salah satu makanan olahan daging yang cukup

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis makanan atau mmuman fungsional yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu pangan fungsional yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan (living fluid) yang

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein,

Transkripsi:

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI FESES BAYI DAN EVALUASI IN VITRO POTENSI PROBIOTIK 1. Widodo, S.P., M.Sc., Ph.D. 2. Prof. drh. Widya Asmara, S.U., Ph.D. 3. Tiyas Tono Taufiq, S.Pt, M.Biotech

Latar Belakang Penelitian Manfaat Didominasi bagi kesehatan produk probiotik Pangan fungsional Pengetahuan konsumen Jaminan Memanfaatkan keamanan pangan kultur probiotik 1. Bakteri Peningkatan hidup yang kesehatan apabila saluran dikonsumsi pencernaan. dalam jumlah cukup 2. Menurunkan dapat memberikan gejala lactose pengaruh intolerance. kesehatan bagi inangnya 3. Menurunkan aktivitas bakteri yang bersifat merugikan. 4. Merangsang sistem kekebalan saluran pencernaan.

Mikrobiota saluran pencernaan

Bakteri asam laktat (BAL) Bakteri non patogen dan termasuk ke dalam kelompok bakteri yang memiliki status Generally Recognized as Safe (GRAS) (1) Menurut produk akhir metabolisme dapat dibagi menjadi dua kategori umum: homofermentatif dan heterofermentatif (2) Menghasilkan sejumlah faktor antibakteri: asam organik, hidrogen peroksida, CO 2 dan bakteriosin (3)

Probiotik Bakteri hidup yang apabila dikonsumsi dalam jumlah cukup dapat memberikan pengaruh kesehatan pada inang (4) Terutama berasal dari genus Lactobacillus dan Bifidobacterium. Prasyarat bakteri probiotik (5): resisten terhadap ph yang rendah toleran terhadap asam empedu mampu menempel pada sel mukosa saluran pencernaan dapat memberikan bukti klinis manfaatnya dapat memfermentasi oligosakarida

Tujuan Penelitian 1. Mengisolasi BAL dari feses bayi. 2. Mengidentifikasi isolat BAL yang memiliki potensi sebagai probiotik in vitro. 3. Mengetahui kemampuan isolat dalam memanfaatkan prebiotik inulin sebagai sumber karbon.

Hipotesis Bakteri asam laktat dapat diisolasi dari feses bayi yang mengkonsumsi ASI eksklusif. Bakteri asam laktat yang diisolasi dari feses bayi yang mengkonsumsi ASI eksklusif memiliki potensi sebagai probiotik dan mampu memanfaatkan prebiotik sebagai sumber karbon.

Flow Chart Isolasi Identifikasi fenotip Identifikasi genotip Uji potensi probiotik Pengambilan sampel Inokulasi Pengecatan Gram Inkubasi Uji pembentukan CO 2 dari glukosa Pemurnian Ekstraksi DNA dan seleksi Uji pertumbuhan Pembuatan Amplifikasi gen kultur 16S stok rrna Uji Ketahanan katalase, terhadap motilitas, ph spora 2,0 Elektroforesis dan visualisasi Ketahanan terhadap garam empedu Sekuensing (Metode dideoksi) Aktivitas penghambatan patogen Kemampuan penempelan Pertumbuhan pada prebiotik inulin

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

No. Kode Isolat Gram Identifikasi fenotip Bentuk CO 2 dari glukosa Pertumbuhan 10ºC 45ºC Katalase Motilitas 1 1AA + Batang - + - - - - 2 1AB + Batang + + + - - - 3 1AC + Batang - + + - - - 4 1AD + Kokus - + - - - - 5 1AE + Batang - + - - - - 6 1AF + Batang - + - - - - 7 1AG + Batang - - + - - - 8 1AH + Batang + + + - - - 9 1AI + Batang - - - - - - 10 1AK + Batang + + - - - - 11 1AL + Batang - - - - - - 12 1AN + Batang - + + - - - 13 1BE + Kokus - + - - - - 14 1BH + Kokus - + - - - - 15 1BK + Kokus - + - - - - 16 1BL + Kokus - - + - - - 17 1A7 1B7 1 + Kokus - - - - - - Spora

Amplifikasi M 1B7 1AF 1AL 1AA Gambar 4. Visualisasi hasil PCR pada marker 100 bp

Identifikasi genotip Sekuen parsial gen16s rrna isolat 1AF: Gambar 5. Sekuens isolat IAF

Pohon filogeni Lactobacillus casei strain 41-189 Lactococcus lactis Lactobacillus paracasei subsp. paracasei strain 28-140 Lactobacillus casei strain Lc18 Lactobacillus casei strain: Shirota Lactobacillus casei strain KH-1 Isolat 1AF 1st Base Lactobacillus casei strain: YIT 0209 ( NCDO 151) Lactobacillus casei strain 29-147 Lactobacillus casei strain ZJ3 Lactobacillus casei strain J026 Lactobacillus acidophilus Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus strain: JCM 1002 Bifidobacterium bifidum DSM 20456 0.02 Gambar 6. Dendogram neighbour joining isolat 1AF

Ketahanan terhadap ph rendah Tabel 1. Viabilitas isolat L.casei 1AF terhadap inkubasi ph 2,0 Waktu (menit) Jumlah (Log 10 cfu/ml) 0 8,67 ± 0,06 a 30 7,16 ± 0,10 b 60 6,28 ± 0,17 c 90 5,24 ± 0,15 d Terjadi penurunan signifikan hingga 3 log 10 setelah inkubasi pada ph 2,0 selama 90 menit.

Ketahanan terhadap ph rendah Tabel 2. Viabilitas isolat L.casei 1AF terhadap terhadap gradien ph 2 8 ph Jumlah (Log 10 cfu/ml) 2,0 4,82 ± 0,42 3,0 5,18 ± 0,02 4,0 6,29 ± 0,29 5,0 7,53 ± 0,22 6,0 8,37 ± 0,05 6,2 8,50 ± 0,07 7,0 8,32 ± 0,18 8,0 6,31 ± 0,28

Ketahanan terhadap garam empedu Tabel 3. Viabilitas isolat L.casei 1AF terhadap 0,5% ox bile Perlakuan Jumlah (Log 10 cfu/ml) MRS normal 8,50 ± 0,07 MRS + ox bile 6,74 ± 0,04 Terjadi penurunan sekitar 2 log 10 setelah inkubasi pada media dengan 0,5% ox bile.

Kemampuan penghambatan terhadap patogen Tabel 4. Kemampuan L.casei 1AF dalam penghambatan patogen Perlakuan Diameter zona hambat (mm) Escherichia coli 12,00 ± 1,00 Bacillus cereus 15,33 ± 1,53 Isolat L. casei 1AF memiliki kemampuan penghambatan terhadap bakteri patogen. Penghambatan terhadap patogen terjadi karena penurunan ph akibat metabolisme heksosa oleh isolat L. casei 1AF.

Kemampuan penempelan bakteri Tabel 5. Penempelan pada permukaan padat Isolat Jumlah (koloni/ml) L. Casei 1AF 9.367 ± 1.721,43 Isolat L. casei 1AF mampu membentuk biofilm pada permukaan padat.

0.00 1.50 3.00 4.50 6.00 7.50 9.00 10.50 12.00 13.50 15.00 16.50 18.00 19.50 21.00 22.50 24.00 25.50 27.00 28.50 30.00 Absorbansi Pertumbuhan pada glukosa, sukrosa, dan laktosa 1.600 1.400 1.200 1.000 0.800 0.600 0.400 MRS Glukosa Laktosa Sukrosa 0.200 0.000 Waktu (jam)

0.00 1.50 3.00 4.50 6.00 7.50 9.00 10.50 12.00 13.50 15.00 16.50 18.00 19.50 21.00 22.50 24.00 25.50 27.00 28.50 30.00 Absorbansi Pertumbuhan pada inulin 1.200 1.000 0.800 0.600 0.400 Glukosa Inulin 0.200 0.000 Waktu (jam)

Inulin sebagai sumber karbon Inulin dapat dihidrolisis oleh L. casei 1AF. Laju pertumbuhan isolat pada inulin rendah dibandingkan dengan glukosa sebagai sumber karbon. Hidrolisis inulin oleh probiotik telah diteliti oleh Rossi et al. (6) yang menyebutkan peranan enzim β-fruktofuranosidase ekstraseluler.

Kesimpulan Isolat Lactobacillus casei 1AF memiliki potensi in vitro sebagai probiotik. Isolat tersebut mampu memanfaatkan inulin sebagai satu-satunya sumber karbon. Enzim spesifik yang berperan dalam hidrolisis inulin oleh genus Lactobacillus belum karakterisasi secara lengkap.

Saran Perlu dilakukan analisis lanjutan potensi isolat sebagai probiotik untuk mencapai status GRAS. Sumber alternatif inulin dapat dicobakan misalnya inulin dari umbi Dahlia. Isolat yang disimpan dapat dimanfaatkan untuk analisis aspek fungsional lain, misalnya produksi conjugated linoleic acid.