SIFAT FISIK MEKANIK DAN SIFAT URAI HAYATI CAMPURAN POLIETILEN DAN POLIBUTILEN SUKSINAT

dokumen-dokumen yang mirip
SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER BLEND POLI BUTILEN SUKSINAT/POLI ETILEN TEREFTALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Sifat Kimia dan Fisika dari Maleat Anhidrida Tergrafting pada Polipropilena Terdegradasi

Jl. Balai Kimia I Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur 2) Fakultas Teknologi Pertanian-Universitas Padjadjaran. Bandung

PRODUKSI BIODEGRADABLE PLASTIC MELALUI PENCAMPURAN PATI SAGU TERMOPLASTIS DAN COMPATIBILIZED LINEAR LOW DENSITY POLYETHYLENE MARIA ULFA CHRISTIANTY

Pengaruh Penambahan Tepung Bulu Ayam dan Pati Kulit Pisang Terhadap Sifat Mekanik dan Biodegradabilitas Plastik Campuran Polipropilena Bekas

PEMANFAATAN PATI BIJI DURIAN (Durio zibethinus Murr.) DAN PATI SAGU (Metroxylon sp.) DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah merupakan tempat sampah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PENGARUH KOMPOSISI PLASTICIZER DAN KITOSAN TERHADAP SIFAT MEKANIK BIOPLASTIK DARI PATI UMBI KELADI (Colocasia esculenta)

PENGARUH PENAMBAHAN KARET ALAM CAIR TERHADAP SIFAT TERMAL POLYBLEND ELASTOMER TERMOPLASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI POLIMER. Oleh: Rochmadi Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

MODIFIKASI POLIPROPILENA SEBAGAI POLIMER KOMPOSIT BIODEGRADABEL DENGAN BAHAN PENGISI PATI PISANG DAN SORBITOL SEBAGAI PLATISIZER

TEKNIK PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN KEMASAN KERTAS DAN PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI POLIMER KOMPOSIT POLIPROPILEN DENGAN FILLER TEPUNG TAPIOKA UNTUK BAHAN KEMASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DESAIN TEKNOLOGI PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI SAGU DENGAN PEMANFAATAN FERMENTASI ASAM LAKTAT (KAJIAN KONSENTRASI KITOSAN DAN GELATIN)

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL DALAM PEMBUATAN BIOPLASTIK DARI PATI JAGUNG SKRIPSI ENDANG WIBIYANA NIM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SINTESIS POLIBLEND ANTARA POLISTIREN DENGAN PATI TAPIOKA SERTA KARAKTERISASINYA

BAB I PENDAHULUAN. Jalan sebagai salah satu prasarana transportasi merupakan unsur penting

SINTESIS POLIMER BIODEGRADABLE ALIFATIK AROMATIK

bahkan lebih bagus lagi jika kita dapat mendaur ulang plastik menjadi sesuatu yang lebih berguna (recycle). Bayangkan saja jika kita berbelanja

STUDI PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PEWARNA DAN RASA SECANG

Kekuatan Tarik dan Modulus Elastisitas Bahan Komposit Ramah Lingkungan Berbasis Serat Bambu dan Matriks Asam Poli Laktat

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GELATIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLIETILEN TEREFTALAT BEKAS DAN PATI SAGU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

EFEK KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BIOPLASTIK SORGUM ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN POLIBUTILENSUKSINAT (PBS) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRABILITAS LINIER LOW DENSITY POLYETHYLENE (LLDPE) SKRIPSI

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI SINGKONG SEBAGAI PENGEMAS MAKANAN

PAPAN PARTIKEL DARI CAMPURAN LIMBAH ROTAN DAN PENYULINGAN KULIT KAYU GEMOR (Alseodaphne spp)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai November 2014, dengan

PENGEMBANGAN FORMULA COMPOUND RUBBER DALAM PEMBUATAN SOL SEPATU

KAJIAN AWAL PEMBUATAN FILM PLASTIK (BAHAN PLASTIK PENGEMAS) DARI PATI BATANG UBI KAYU

BAB I PENDAHULUAN. I-l. Bab I. Pendahuluan. I.1. Latar Belakang. Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, rrrekanis dan

PENGARUH PENAMBAHAN GULA JAGUNG TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN BIODEGRADABILITAS PLASTIK CAMPURAN POLYPROPYLENE BEKAS DAN PATI SAGU

Gambar 7. Jenis-jenis serat alam.

METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN PATI TALAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT BIODEGRADABEL PLASTIK CAMPURAN POLIPROPILENA DAN GULA JAGUNG

POLIMER NANOKOMPOSIT SEBAGAI MASTER BATCH POLIMER BIODEGRADABLE UNTUK KEMASAN MAKANAN

SINTESA DAN UJI BIODEGRADASI POLIMER ALAMI

Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

TUGAS AKHIR. Oleh : Pembimbing Prof. Ir. Djuanda Suraatmadja. Co-Pembimbing Ir. Budi Lationo, MT

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULAN

PEMBUATAN FILM BIODEGRADABLE MENGGUNAKAN PATI DARI SINGKONG KARET (Manihot glazovii)

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT KENAF - POLYPROPYLENE

Laboratorium Teknologi Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 02, No. 02, Juli 2014

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

STUDI SIFAT REOLOGI ASPAL PEN RENDAH DAN TINGGI YANG DIMODIFIKASI LIMBAH TAS PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

Prarancangan Pabrik Etilena dari Propana Kapasitas ton/tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian... 3 C. Manfaat Penelitian...

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP SIFAT MEKANIK FILM PLASTIK BIODEGRADASI DARI PATI KULIT SINGKONG

Pengaruh Penambahan Tongkol Jagung Terhadap Performa Pembakaran Bahan Bakar Briket Blotong (Filter Cake)

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

BAB I PENDAHULUAN. Karet alam merupakan cairan getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer Jurusan Kimia Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

2015 PEMBUATAN D AN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT LIMBAH D AUN SUKUN D ENGAN MATRIK POLYETHYLENE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. baku menjadi produk baru yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Pertumbuhan industri

Jenis-jenis polimer. Berdasarkan jenis monomernya Polimer yang tersusun dari satu jenis monomer.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digunakan di Indonesia dalam berbagai bidang, diantaranya untuk pembangkit

I. PENDAHULUAN. konsumsi masyarakat, khususnya untuk plastik kemasan. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai September 2014 di

Penentuan Konstanta a Dan K Dalam Persamaan Mark-Houwink- Sakurada (MHS) Untuk Menentukan Massa Molekul Poli (Asam Laktat) Diol

Pembuatan dan Pengujian Sifat Mekanik Plastik Biodegradable Berbasis Tepung Biji Durian

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENGANTAR I.1. Pemilihan Proses

Sifat Tarik Dan Sifat Impak Komposit Polipropilena High Impact Berpenguat Serat Rami Acak Yang Dibuat Dengan Metode Injection Molding

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK SINABUNG DAN SERAT BATANG PISANG DENGAN PEREKAT POLYESTER SKRIPSI

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pembuatan Film Bioplastik Dari Biji Nangka Dan Kulit Kacang Tanah Dengan Penambahan Gliserol

BAB I PENGANTAR. Prarancangan Pabrik Asam Suksinat Dari Maleat Anhydride Dan Hidrogen dengan Kapasitas ton/tahun A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH WAKTU PENAHANAN PROSES SINTERING TERHADAP NILAI KEKERASAN PRODUK EKSTRUSI PANAS DARI BAHAN BAKU GERAM ALUMINIUM HASIL PROSES PERMESINAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian mengenai penggunaan Low Density Poly Ethylene

PENGARUH PENGGUNAAN SBR DAN NR TERHADAP SIFAT FISIKA KOMPON KARET PACKING CAP RADIATOR

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DENGAN PLASTICIZER SORBITOL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN MINYAK KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI MENGGUNAKAN PRESS BERULIR DENGAN OPTIMALISASI SUHU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODUL PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN

KAJIAN DAMPAK PENGGUNAAN PLASTIK PVC TERHADAP LINGKUNGAN DAN ALTERNATIFNYA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH WAKTU PENGELASAN GMAW TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK SAMBUNGAN LAS LOGAM TAK SEJENIS ANTARA ALUMINIUM DAN BAJA KARBON RENDAH

Transkripsi:

SIFAT FISIK MEKANIK DAN SIFAT URAI HAYATI CAMPURAN POLIETILEN DAN POLIBUTILEN SUKSINAT ABSTRAK (PHYSICAL-MECHANICAL AND BIODEGRADABILITY PROPERTIES OF POLYETHYLENE AND POLYBUTYLENE SUCCINATE BLENDS) Evana Yuanita, Wiwik Pudjiastuti, dan Arie Listyarini Balai Besar Kimia dan Kemasan Kementerian Perindustrian Jl. Balai Kimia No. 1 Pekayon Pasar Rebo Jakarta Timur E-mail : me.aurora.2646@gmail.com Received : 23 Agustus 2011; revised : 9 September 2011; accepted : 3 Oktober 2011 Polietilen merupakan salah jenis plastik yang tidak dapat urai hayati, sedangkan polibutilen suksinat adalah jenis plastik yang dapat terurai hayati. Untuk plastik ramah lingkungan diperlukan pencampuran keduanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui sifat fisik mekanik dan sifat urai hayati campuran tersebut. Parameter yang diamati adalah kuat tarik, regang mulur dan sifat urai hayati terhadap campuran polietilen dan polibutilen suksinat. Campuran dibuat dengan komposisi 0%, 30%, 50%, 70%, dan % menggunakan rheomix pada suhu 150 C selama 8 menit dengan kecepatan putaran mesin sebesar 30 rpm. Plastik film dibuat menggunakan single screw extruder dan blown film pada suhu 160 C dengan kecepatan putaran mesin 20 rpm. Sifat fisik mekanik campuran diketahui dengan pengujian kuat tarik, regang mulur plastik film menggunakan metode ASTM D882, sedangkan pengujian urai hayati dengan metode soil burial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tarik dan regang mulur semakin meningkat dengan bertambahnya polibutilen suksinat. Penurunan kuat tarik, regang mulur dan berat campuran polietilen dan polibutilen suksinat setelah dilakukan penimbunan dalam tanah selama 90 hari menunjukkan bahwa campuran ini dapat terurai hayati. Kata kunci : Polietilen, Polibutilen suksinat, Urai hayati, Plastik ABSTRACT Polyethylene is a non-biodegradable plastic, while polybutylene succinate is a biodegradable one. In order to produce biodegradable plastic, mixture of both material is needed. The aim of this research was to determine the mechanical properties of the blends. Parameters tested were tensile strength, elongation and biodegradability for polyethylene and polybutylene succinate blend. The blends with composition of 0, 30, 50, 70, and % were made used by rheomix on a temperature of 150 C for 8 min with 30 rpm. Plastic film was made by single screw extruder and blown film at temperature of 160 C with 20 rpm. Mechanical properties of polyethylene and polybutylene succinate blends were determined by testing the tensile strength, elongation with ASTM D882 method, whereas biodegradability was determined by soil burial method. The results showed that tensile strength and elongation of polyethylene increased in corresponding with the increase of polybutylene succinate concentrations. Decrease in tensile strength, elongation and weight of polyethylene and polybutylene succinate blends after 90 days burial indicated that the mixture was biodegradable. Keywords : Polyethylene, Polybutylene succinate, Biodegradable, Plastic PENDAHULUAN Plastik telah menjadi bagian dalam kehidupan sehari hari karena dipergunakan untuk berbagai keperluan. Selama ini dikenal dua jenis plastik yaitu termoplastik dan termoset. Jenis termoplastik, yaitu polietilen, polietilen tereptalat, polipropilen, polistiren, polivinil klorida, dapat ditemui hingga 80% produksinya di pasaran (Anonim 2011). Seperti halnya plastik konvensional lainnya, ketika polietilen sudah tidak dipergunakan lagi, sering kali hanya dibuang di pembuangan akhir atau ditimbun sehingga menimbulkan akumulasi di lingkungan J. Kimia Kemasan, Vol.33 No.2 Oktober 2011 : 166-170 166

dan membahayakan bumi secara umum. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan upaya dengan memproduksi plastik yang mudah urai hayati (Tokiwa 2009). Satu jenis plastik termoplastik yang sangat mendominasi pasar akhir akhir ini adalah polietilen. Plastik ini sifatnya lunak dan transparan sehingga mudah dipergunakan sebagai kemasan. Polietilen berbentuk kristal padat dengan titik leleh 115 C, dengan densitas antara 0,91 0,94. Polietilen dapat rusak apabila terpapar sinar dan oksigen, dengan kehilangan kekuatan, regang mulur dan ketahanan sobek (Fred 1984). Gambar 1 adalah rantai monomer etilen (Anonim 2011) yang terkandung pada polietilen. Rantai monomer ini panjang dan stabil sehingga tidak dapat urai hayati. (Tokiwa 2009) Gambar 2 memperlihatkan rantai salah satu contoh polimer yang mampu urai hayati yaitu polibutilen suksinat (Kim 2005). Polimer ini merupakan poliester alifatik yang dihasilkan dari reaksi polikondensasi monomer 1,4-butanediol dengan monomer asam suksinat (Amita et al. 2007) seperti yang terlihat pada Gambar 3 (Lindstrom 2005). Polibutilen suksinat berwujud kristal berwarna putih dengan titik leleh kurang lebih 90 C sampai 120 C, memiliki kuat tarik antara polietilen dan polipropilen. Polibutilen suksinat memiliki sifat yang sangat bagus sehingga dapat diproses menggunakan mesin poliolefin pada suhu 160 C sampai 200 C (Takashi 1998; Wang 2007). Bahan baku pembuatan polibutilen suksinat, yaitu butanediol dan asam suksinat, dalam waktu dekat dapat diperoleh dari sumber biomasa yang dapat diperbarui (Schilling 1996; Yun 2006; Akihiro 2006). Kiatkamjorwong et al. (1997) menjelaskan bahwa bahan yang mengandung asam, amida, urea, uretan lebih mudah terurai hayati sehingga polibutilen suksinat yang memiliki gugus asam juga bersifat terurai hayati. Namun polibutilen suksinat sangat mahal sehingga sulit bersaing dengan plastik film jenis yang lainnya apabila diterapkan pada pemakaian sehari-hari. Oleh karena itu perlu melakukan pencampuran polibutilen suksinat dengan bahan lain yang lebih murah. Berdasarkan sifat sifat polietilen dan polibutilen, perlu dilakukan penelitian mencampur polietilen dengan polibutilen suksinat yang bersifat urai hayati sehingga diharapkan dapat mengurangi limbah polietilen dan menurunkan biaya produksi dibandingkan jika hanya menggunakan polibutilen suksinat saja. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sifat fisik mekanik campuran polietilen dan polibutilen Gambar 1. Rantai monomer etilen Gambar 2. Struktur polimer polibutilen suksinat (a) (b) Gambar 3. Struktur monomer a) 1,4-Butanediol, b) asam suksinat suksinat serta kemampuan campuran tersebut untuk terurai hayati. BAHAN DAN METODE Bahan Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Kimia dan Kemasan pada bulan April sampai November 2010 dengan menggunakan bahan polietilen jenis Linier Low Density Poly Ethylene (LLDPE) (PT Chandra Asri Corp. Ltd., Indonesia) dan polibutilen suksinat (Showa High Polymer, Jepang). Metode Pembuatan campuran polietilen dan polibutilen suksinat dengan komposisi 0%, 30%, 50%, 70%, dan % dilakukan dengan menggunakan rheomix pada suhu 150 o C selama 8 menit dengan putaran mesin sebesar 30 rpm. Hasil yang diperoleh adalah berupa lempeng campuran polietilen dan polibutilen suksinat. Lempeng campuran polietilen dan polibutilen suksinat selanjutnya diproses menjadi plastik film yang dilakukan dengan menggunakan single screw extruder dan blown Sifat FIsik Mekanik dan Sifat Urai Hayati... Evana Yuanita dkk 167

film pada suhu 160 C dengan putaran mesin sebesar 20 rpm. Campuran polietilen dan polibutilen suksinat diuji sifat fisik mekaniknya yaitu kuat tarik dan regang mulur plastik film menggunakan metode ASTM D882. Berat contoh uji ditimbang sebelum dan sesudah dilakukan soil burial. Sebelum pengujian semua contoh uji dikondisikan menggunakan metode ASTM D618-08. Pengujian sifat urai hayati dilakukan dengan menggunakan metode soil burial yaitu dengan cara memotong plastik film campuran polietilen dan polibutilen suksinat menjadi contoh uji dengan ukuran 25 cm x 1,5 cm. Selanjutnya contoh uji tersebut ditimbun dalam tanah dengan kedalaman 30 cm. Setiap 30 hari sampai dengan 90 hari contoh uji diambil. Contoh uji tersebut dicuci dengan air hingga bersih dari tanah yang menempel lalu dikeringkan di udara terbuka selama 2 jam selanjutnya diletakkan di ruang kondisi dengan metode ASTM D618-08 kemudian dilakukan uji kuat tarik (kgf/cm 2 ), regang mulur dan ditimbang beratnya (g). Penurunan kuat tarik, regang mulur dan berat sebelum ditimbun dan setelah 90 hari penimbunan juga dihitung. HASIL DAN PEMBAHASAN Nilai kuat tarik dan regang mulur polibutilen suksinat murni lebih besar dibanding campuran polietilen dan polibutilen suksinat karena polibutilen suksinat memiliki sifat lentur, kuat dan tahan terhadap panas (Amita et al. 2007). Semakin meningkat jumlah polietilen dalam komposisi campuran dapat menurunkan nilai kuat tarik dan regang mulur. Penurunan ini disebabkan oleh karena nilai kuat tarik dan regang mulur polietilen yang lebih rendah dibandingkan dengan polibutilen suksinat sehingga pencampuran keduanya dapat menghasilkan nilai kuat tarik dan regang mulur di antara nilai keduanya. Pencampuran polietilen dan polibutilen diharapkan dapat meningkatkan kekuatan fisik mekanik plastik film. Gambar 4 menunjukkan nilai kuat tarik dan Gambar 5 menunjukkan bahwa polietilen tanpa pencampuran tidak mengalami penurunan nilai kuat tarik dan regang mulur setelah dilakukan penimbunan sampai hari ke-90, sedangkan Tabel 1. Karakterisasi awal sifat fisik mekanik campuran polietilen dan polibutilen suksinat Polietilen Polibutilen suksinat Kuat tarik (kgf/cm 2 ) 0 450 890 30 70 300 870 50 50 180 800 70 30 160 620 0 140 600 Regang mulur polibutilen suksinat menunjukkan penurunan yang cukup besar. Untuk campuran, semakin banyak polibutilen suksinat dalam komposisi akan menunjukkan sifat urai hayati yang relatif lebih tinggi dibanding dengan jumlah polibutilen suksinat yang kecil dalam komposisinya. Begitu juga halnya dengan penurunan berat yang diperlihatkan pada Gambar 6. Kuat Tarik (kgf/m2) 500 450 400 350 300 250 200 150 50 0 PBS % PBS 70% PBS 50% PBS 30% PBS 0% Gambar 4. Perubahan nilai kuat tarik pengujian sifat urai hayati metode soil burial Regang Mulur 0 900 800 700 600 500 400 300 200 0 PBS % PBS 70% PBS 50% PBS 30% PBS 0% Gambar 5. Perubahan nilai regang mulur pengujian sifat urai hayati metode soil burial J. Kimia Kemasan, Vol.33 No.2 Oktober 2011 : 166-170 168

Penurunan Berat Plastik Film 99.5 99 98.5 98 97.5 97 96.5 96 95.5 PBS % PBS 70% PBS 50% PBS 30% PBS 0% Gambar 6. Penurunan berat pada pengujian sifat urai hayati metode soil burial Tabel 2. Penurunan nilai kuat tarik, regang mulur dan berat setelah 90 hari penimbunan Polietilen Polibutilen suksinat Kuat tarik Regang mulur Berat 0 53,3 54,5 2,89 30 70 37,5 38,0 2,88 50 50 36,7 35,9 1,88 70 30 30,56 29,39 0,87 0 0 0 0 Penurunan berat yang signifikan terjadi pada polibutilen suksinat % dan campuran polietilen dengan polibutilen suksinat. Pada komposisi polibutilen suksinat 70% telah dihasilkan penurunan berat yang signifikan pada hari ke-90 yaitu sebesar 2,9%. Penurunan berat karena terjadi akibat mekanisme hidrolisis, yang terjadi pada rantai poliester, diurai oleh jamur dan bakteri di dalam tanah (Kim et al. 2005). Tidak ada perbedaan persentase penurunan berat yang signifikan antara polibutilen suksinat % dengan polibutilen suksinat 70%. Terjadinya penurunan sifat fisik mekanik plastik film campuran polietilen dan polibutilen suksinat karena polibutilen suksinat dalam bentuk film atau moulding dapat terurai hayati dalam waktu beberapa bulan dalam tanah, air, lumpur aktif dan air laut (Hasnah 2007). Tidak terjadi perubahan sifat fisik mekanik polietilen karena polietilen memiliki sifat stabil dan sangat sukar diurai oleh mikroorganisme tanah (Kiatkamjornwong 1997). Tabel 2 menunjukkan bahwa sifat fisik mekanik campuran polietilen dan polibutilen suksinat terjadi penurunan yang cukup besar setelah 90 hari penimbunan. Hal ini dikarenakan polibutilen suksinat dalam campuran telah terurai hayati sehingga menimbulkan kerusakan fisik pada contoh uji yang mengakibatkan berkurangnya nilai kuat tarik dan regang mulurnya. Kerusakan fisik tersebut berupa hilangnya potensi untuk mempertahankan morfologi campuran yang telah terbentuk di awal proses. Namun kerusakan tersebut memberi pengaruh sangat kecil terhadap perubahan berat contoh uji. KESIMPULAN Campuran polibutilen suksinat dengan perbandingan yang lebih besar terhadap polietilen memiliki sifat fisik mekanik yang lebih tinggi. Campuran polietilen dan polibutilen suksinat dengan komposisi 70% polibutilen suksinat mampu urai hayati sebesar 2,9% selama 90 hari. DAFTAR PUSTAKA Akihiro, O. 2006. Synthesis of Poly(butylene succinate) and Poly(ethylene succinate) Including Diglycollate Moiety. Polymer Journal, 38 : 710-715. Amita, B., Rahul K.G., Satti N.B., Choi H.J. 2007. Compatibility of Biodegradable Poly (lactic acid) (PLA) and Poly (butylene succinate) (PBS) blends for Packaging Application. Journal of Korea Australia Rheology, 19 : 125-131. Anonim. 2011. Polyethylene. (http://pslc.ws/macrogcss./pe.html, diakses 28 September 2011) Anonim. 2011. Recycling Plastic. (http://www.polymer.com/dotcom/h ome.html, diakses 28 September 2011) Fred, W.B. 1984. Textbook of Polymer Science. Singapore : John Wiley and Sons. Hasnah, M., 2007. The Blending Process of LLDPE (Linear Low Density Polyethylene) with Maleic Anhydride without Initiator at Rheomix 600. Proceeding of International Conference on Chemical Sciences Innovation in Chemical Sciences for Better Life 2007: MAT/19-37P. Yogyakarta, 24 26 May 2007 : Chemistry Department Gadjah Mada University Yogyakarta. Kiatkamjornwong, S., Thanida P., Pattarapan P. 1997. Degradation of Polyethylene Cassava Starch Blends. Sifat FIsik Mekanik dan Sifat Urai Hayati... Evana Yuanita dkk 169

Proceedings of the International Workshop on Green Polymers Reevaluation of Natural Polymers 1997: 231-246. Bandung, 4 6 November 1996 : Institute for R & D of Cellulosa Industry Bandung. Kim, H.S., Han-Seung Y., Hyun-Joong K. 2005. Biodegradability and Mechanical Properties of Agro-Fluor-Filled Polybutylene Succinate Biocomposites. Wiley Interscience DO 10.2/app. 21905. Lindstrom, A. 2005. Poly(butylene succinate) and Poly (butylene adipate) Quantitative Determination of Degradation Product and Application as PVC Plasticizer. Thesis. Fiber and Polymer Technology. Stockholm: Kungliga Tekniska Hogskolan. Schilling, L.B.1996. Chemicals from Alternative Feedstocks in The United States. FEMS Microbiology Reviews, 16(2-3) : 101-110. Takashi, F. 1998. Processability and Properties of Aliphatic Polyester, BIONOLLE Synthesized by Poly Condensation Reaction. Polymer Degradation and Stability, 59 : 209-214. Tokiwa, W., Buenaventurada P. C., Charles U., Seiichi A. 2009. Biodegradability of Plastic. International Journal of Molecular Science, 10 : 3722 3742. Wang, X. 2007. Multiple Melting Behavior of Poly(butylene succinate). European Polymer Journal, 43 : 3163-3170 Yun, S.H. 2006. Efective Purification of Succinic Acid from Fermentation Broth Produced by Mannheimia Succiniciproducens. Process Biochemistry, 41(6) : 1461-1465 J. Kimia Kemasan, Vol.33 No.2 Oktober 2011 : 166-170 170