Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
Transformasi Atap Masjid Raya Bandung

Perpaduan Elemen Arsitektur Tradisional dan Eropa pada Masjid Agung Manonjaya

Perubahan Atap Masjid Agung Garut

Lebih Dekat dengan Masjid Agung Kauman, Semarang

Alkulturasi Budaya Hindu-Budha pada Arsitektur Masjid Gedhe Mataram

Elemen Fisik Masjid Baiturrahman Banda Aceh sebagai Pembentuk Karakter Visual Bangunan

Perpaduan Unsur Arsitektur Islam dan Gaya Arsitektur Kolonial pada Masjid Cut Meutia Jakarta

Masjid Cipari Garut, Masjid Berasitektur Mirip Gereja

Pengaruh Kepemimpinan Keraton pada Arsitektur Masjid Agung Surakarta

Masjid Tua Ternate, Warisan Berharga Sultan yang perlu dilestarikan

Akulturasi Langgam Arsitektur pada Elemen Pintu Gerbang Masjid Agung Yogyakarta

Unsur-Unsur Budaya pada Arsitektur Masjid Agung Darussalam, Bojonegoro

Masjid Cipari, Masjid Tertua dan Unik di Garut

Wajah Militair Hospitaal dan 'Kota Militer' Cimahi

Usaha Preservasi pada Masjid Jami Kalipasir, Tangerang, Banten

BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota yang ada di Jawa Barat. Berbagai

Gaya Arsitektur Masjid Kasunyatan, Masjid Tertua di Banten

Pengaruh Belanda dalam Arsitektur Masjid Agung di Priangan

Schoemaker dan Jejaknya di Kota Bandung

Sejarah Kantor Nederlands-Indische Spoorweg (NIS) di Semarang

Masjid Raya Cipaganti, Heritage Kota Bandung yang Memadukan Gaya Arsitektur Jawa dan Eropa

Perubahan Tipologi Arsitektur Masjid Kesultanan Ternate

ABSTRAK. Kata kunci: Pertemuan budaya, Mesjid Raya Cipaganti, Kolonial, Schoemaker. Universitas Kristen Maranatha

Penelusuran Warisan Budaya Jakarta melalui Heritage Bangunan Masjid Al-Alam Marunda

pada bangunan yang berkembang pada masa Mesir kuno, Yunani dan awal abad

Penghawaan dan Pengaruh Psikologi pada Aula Barat dan Aula Timur ITB

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Rencana Tapak Seluruh Kompleks Istana Kepresidenan Bogor. Sumber: Bag. Teknik Istana Bogor, 2012

Ranggih Semeru. Analisis Bentuk Fasade dan Tata Ruang Masjid Agung Tuban

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota Negara

Ciri Khas Arsitektur Tradisional Pada Rumah Warga di Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR PADA STASIUN PASAR MINGGU

MAKNA KUBAH MASJID DI PULAU JAWA Studi Kasus: Masjid Agung Di Jawa

PENGARUH PSIKOLOGIS WARNA, BENTUK, MATERIAL, PENCAHAYAAN PADA INTERIOR MASJID TRADISIONAL DAN MODERN PADA JEMAAHNYA

Sistem konstruksi Masjid Paljagrahan menggunakan menggunakan lantai berbentuk

Perubahan pada Menara Masjid Sunan Ampel Surabaya Tahun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Perpaduan Gaya Arsitektur Eropa dan Timur Tengah pada Bangunan Masjid Istiqlal Jakarta

ARTIKEL ILMIAH OBYEK ARSITEKTUR YANG MENGANDUNG BAHASAN TENTANG SAINS ARSITEKTUR

MASJID CHENG HOO SURABAYA

PERENCANAAN BANGUNAN INFRAKSTRUKTUR PENDIDIKAN (GAZEBO) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

BAB I PENDAHULUAN. 1 Brosur resmi Istana Kepresidenan Bogor, 2012.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Menara Kudus. (Wikipedia, 2013)

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

STRUKTUR KONSTRUKSI RUMAH JOGLO

BAB I PENDAHULUAN. besar ke kota Medan (Sinar, 1996). Orang Cina dan Jawa didatangkan sebagai kuli

Studi Dokumentasi Area Siti Inggil Keraton Kasepuhan Cirebon

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masjid Raya Al-Mashun merupakan masjid peninggalan Kesultanan Deli

PERANCANGAN GEREJA GPdI JEMAAT HOSANA JL. CIBANGKONG NO.6, BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang merupakan ibukota Jawa Tengah yang memiliki daya tarik

REVITALISASI WISMA PHI SEMARANG SEBAGAI CITY HOTEL Dengan Penekanan Desain Arsitektur Post-Modern James Stirling

BAB IV: KONSEP. c) Fasilitas pendukung di hotel (event-event pendukung/pengisi kegiatan kesenian di hotel)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB III ELABORASI TEMA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 : Gedung Setda Kab. Purworejo Sumber : Dokumen Pribadi

KARAKTER SPASIAL BANGUNAN KOLONIAL RUMAH DINAS BAKORWIL KOTA MADIUN

163 Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PERBANDINGAN PERSAMAAN DAN PERBEDAAN GAYA KALIGRAFI

Karakteristik Sistem Struktur Ruang Utama Masjid Agung Demak

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN. Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Hindu pada Atap Masjid Agung Demak

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

Masjid Shirathal Mustaqim, Pesona Pusaka Arsitektur Tropis di Tepi Sungai Mahakam

BAB I PENDAHULUAN. keberadaban. Pengalihan kewenangan pemeliharaan dan pelestarian kebudayaan

BAB V PENUTUP. 1. Kotinuitas Elemen Pembentuk Ruang

Desain Fasad Depan dan Ornamen pada Societeit Voor Officieren dan Stasiun KAI di Kota Cimahi

K a t a l o g B P S N o m o r : STATISTIK DAERAH KECAMATAN REGOL TAHUN 2015

Tipologi Masjid Kagungan Dalem di Imogiri, Bantul

BAB III RUMAH ADAT BETAWI SETU BABAKAN. 3.1 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan

BAB III TINJAUAN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

BAB 1 PENDAHULUAN. Gedung bouwpleog..., Yuri Arief Waspodo, FIB UI, 2009

DOKUMENTASI MASJID SALMAN DAN PUSDAI

BAB IV UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN PADA ARSITEKTUR MASJID AGUNG DARUSSALAM BOJONEGORO. Terjadinya adaptasi percampuran budaya di Indonesia menandai adanya

BAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias

Akulturasi Budaya dalam Makna dan Fungsi di Masjid Agung Sumenep

RUMAH TRADISIONAL BANYUWANGI

SEJARAH KOTA BANDUNG. AGUS MULYANA Universitas Pendidikan Indonesia

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENATAAN LINGKUNGAN MAKAM SUNAN KALIJAGA, KADILANGU, KABUPATEN DEMAK

Perkuatan Struktur pada Revitalisasi Bangunan Cagar Budaya Kasus Studi: Toko Dynasti, Jalan AM Sangaji Yogyakarta

REDESAIN PENGADILAN NEGERI SEMARANG KELAS IA KHUSUS

Pelestarian Bangunan Bersejarah Di Kota Lhokseumawe

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

Tugas I PERANCANGAN ARSITEKTUR V

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung kini sudah menjadi salah satu wisata kota populer di Indonesia. Kota

Sirkulasi Bangunan Rumah Tinggal Kampung Kauman Kota Malang

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Bntuk dan..., Albertus Napitupulu, FIB UI, 2009

ARSITEKTUR BYZANTIUM

Transformasi Bentuk Arsitektur Masjid Agung Palembang

1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

Rekomendasi Restorasi Fasade De Drie Locomotiven

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

Transkripsi:

SEMINAR HERITAGE IPLBI 2017 DISKURSUS Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Andita Aprilina Nugraheni anditaprilina2804@gmail.com Mahasiswa Program Sarjana, Prodi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung Abstrak Masjid Agung Bandung merupakan salah satu masjid tertua di Kota bandung. Masjid ini dibangun pada awal abad ke-19, yaitu pada tahun 1811-1812. Semenjak berdiri pada tahun 1812 hingga saat ini, Majid Agung Bandung telah banyak memegang peranan penting, seperti sebagai pusat penyiaran, simbol keagamaan, dan sebagai tempat beribadah dan berinteraksi bagi masyarakat yang menganut Agama Islam. Lokasinya strategis yaitu berada di pusat Kota Bandung, yang juga berdekatan dengan alun-alun serta kantor Walikota Bandung juga menjadikan bangunan ini penting, dan digunakan sebagai salah satu pusat kota Bandung saat ini. Bentuk bangunan Masjid Agung Bandung ini juga telah mengalami beberapa kali perubahan dan renovasi, dimulai dari ketika bentuknya yang masih sederhana hingga menjadi bentuk yang megah seperti saat ini. Pada artikel ini akan dibahas mengenai sejarah pembangunan, serta renovasi yang dilakukan terhadap Masjid Agung Bandung, sebagai salah satu bangunan arsitektural masjid tertua di Kota Bandung. Kata-kunci : Islam, masjid, pembangunan, renovasi, sejarah Pendahuluan Masjid Agung Bandung merupakan salah satu masjid tertua yang ada dikota Bandung. Masjid ini dibangun pada awal abad ke-19, tepatnya pada tahun 1811-1812. Pembangunan masjid Agung Bandung ini juga bersamaan dengan pemindahan Ibukota Bandung dari Krapyak ke Cikapundung. Masjid Agung terletak di pusat Kota Bandung, tepatnya di Jl. Asia Afrika, Balonggede, Kota Bandung. Lokasinya yang strategis dan berada dipusat Kota Bandung, yaitu berada didekat alun-alun dan kantor Walikota Bandung, menjadikannya sebagai salah satu pusat kota. Masjid ini juga sering disebut sebagai Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Sebagai salah satu pusat Kota Bandung, Masjid Raya Agung tentu menyimpan banyak sejarah dan peninggalannya tersendiri. Masjid Agung Bandung kini telah berdiri kurang lebih dua abad lamanya. Dalam kurun waktu dua abad lamanya, Masjid Agung Bandung telah mengalami banyak perkembangan. Perkembangan pada Masjid Agung Bandung ini terjadi dengan melalui pembangunan atau renovasi. Masjid Agung Bandung telah mengalami banyak sekali renovasi, yaitu sekitar tujuh hingga delapan kali. Dalam kurun waktu tersebut pula, dapat kita amati terjadi perkembangan karakteristik Masjid Agung Bandung dari mulai masa kolonial Belanda hingga masa kini setelah kemerdekaan, dimulai dari bentuknya yang masih sederhana hingga menjadi megah seperti yang dapat kita amati saat ini. Hal ini cenderung berbeda dengan bangunan-bangunan religius lain, seperti gereja dan candi. Bangunan-bangunan tersebut cenderung mempertahankan bentuk fisiknya. Namun, terlepas dari hal tersebut, perubahan-perubahan yang terjadi pada Masjid Agung Bandung terjadi akibat adanya perubahan situasi dan kondisi dari masa ke masa pada lingkungan disekitar masjid tersebut. Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 251

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Gambar 1. Masjid Agung Bandung masa kini. Masjid Agung Bandung yang telah berdiri kurang lebih dua abad lamanya ini, telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan. Perubahan dan perkembangannya dimulai dari ketika bentuknya yang masih sederhana pada masa kolonial, hingga menjadi megah seperti yang dapat kita amati saat ini. Sumber: http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?t=1581174 Sebagai salah satu pusat kota Bandung, Masjid Agung Bandung tentu menyimpan banyak sejarahnya sendiri. Masjid Agung Bandung juga telah banyak mengalami perkembangan, melalui beberapa renovasi. Perkembangan-perkembangan ini pun juga telah mengubah karakteristik dari masjid ini. Sehingga dalam artikel ini, akan dibahas, mengenai sejarah dan perkembangan Masjid Agung Bandung. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah mengetahui sejarah pembangunan, serta renovasi yang dilakukan terhadap Masjid Agung Bandung, sebagai salah satu bangunan arsitektural masjid tertua di Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini merupakan studi literatur, dengan mempelajari buku, sumber dari internet, maupun artikel-artikel yang ada. Sejarah Pembangunan dan Renovasi Masjid Agung Bandung Masjid Agung Bandung merupakan masjid yang berlokasi dekat dengan alun-alun Kota Bandung dan dengan ruas Jalan Asia-Afrika, yang merupakan pusat Kota Bandung. Lokasinya yang berada pada pusat kota membuatnya menjadi tempat yang strategis karena kemudahan dalam mengaksesnya. Masjid Agung Bandung juga terletak dekat dengan Gedung Merdeka dan Hotel Preanger. Masjid Raya Bandung yang kini disebut dengan Masjid Raya Bandung Jawa Barat merupakan masjid yang didirikan pada tahun 1812. Masjid ini didirikan bersamaan dengan dipindahkannya pusat Kota Bandung dari Krapyak menuju ke lokasi yang sampai saat ini masih dijadikan pusat Kota Bandung. Pada awalnya, Masjid Agung Bandung dibangun dengan bentuk yang masih sederhana, yaitu dengan bentuk bangunan panggung tradisional dengan tiang kayu, dinding anyaman bambu, atap rumbia, dan sebuah kolam besar sebagai tempat berwudhu. Air pada kolam mini juga pernah difungsikan sebagai tempat mengambil air untuk memadamkan kebakaran yang pernah terjadi di alun-alun Kota Bandung pada tahun 1825. 252 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

Andita Aprilina Nugraheni Pada tahun 1826, tepatnya setahun setelah terjadinya kebakaran di alun-alun Kota Bandung, perombakan atau renovasi pertama terhadap Masjid Agung Bandung pun dilakukan. Perombakan pertama yang dilakukan pada Masjid Agung Bandung ini adalah mengganti dinding serta atapnya menjadi menggunakan bahan kayu. Perubahan kedua dilakukan pada tahun 1850, hal ini dilakukan seiring dengan dibangunnya jalan Groote Postweg, atau yang kini dikenal dengan Jl. Asia Afrika. Perubahan yang dilakukan berupa perluasan wilayah masjid, serta renovasi bangunan, berupa penggantian atap masjid menjadi genteng, dan dinding menjadi tembok batu-bata. Pada tahun 1875, Masjid Agung Bandung kembali mengalami perkembangan, berupa penambahan pondasi dan pagar tembok yang mengelilingi masjid. Gambar 2. Lukisan Masjid Agung Bandung pada tahun 1852, oleh pelukis Inggris, yaitu W. Spreat Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/masjid_raya_bandung Gambar 3. Masjid Agung Bandung pada tahun 1880. Sumber: http://el-cukil.blogspot.co.id/2011/03/menyimak-wajah-bandoeng-tempo-doeloe.html Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 253

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, Masjid Agung Bandung mulai dijadikan sebagai pusat kegiatan keagamaan, seperti pengajian, perayaan Muludan, Rajaban, bahkan tempat dilangsungkannya akad nikah. Berdasarkan hal tersebut, tahun 1900, Masjid Agung Bandung kembali mengalami pengembangan guna melengkapi kegiatan-kegiatan tersebut. Pengembangan ini berupa penambahan mihrab dan pawestren atau teras disamping kanan dan kiri). Selanjutnya, pada tahun 1930, dilakukan pembangunan pendopo yang difungsikan sebagai teras masjid, serta penambahan dua buah menara pada bagian kiri dan kanan bangunan, dengan atap menara berbentuk sama seperti atap masjidnya, yaitu berbentuk nyungcung. Gambar 4. Masjid Agung Bandung pada tahun 1920. Sumber: http://el-cukil.blogspot.co.id/2011/03/menyimak-wajah-bandoeng-tempo-doeloe.html Gambar 5. Masjid Agung Bandung pada tahun 1929, dengan bentuk atap nyungcung, yang bercorak khas kebudayaan Sunda. 254 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 Sumber: http://www.wikiwand.com/id/masjid_raya_bandung

Andita Aprilina Nugraheni Gambar 6. Tahun 1930 Masjid Agung Bandung dilengkapi dengan serambi (pendopo) depan dan sepasang menara pendek beratap tumpang di kiri dan di kanan bangunan. Sumber: http://bandung.blogspot.co.id/2011/06/sejarah-dan-perubahan-perubahan-mesjid.html Menjelang konfrensi Asia-Afrika, pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung kembali mengalami perombakan. Perombakan yang dilakukan kali ini cukup drastis atas dasar rancangaan Presiden Republik Indonesia pertama, yaitu Soekarno. Perubahan yang dilakukan dimulai dengan pengubahan bentuk kubahnya menjadi bentuk kubah persegi empat yang bergaya timur tengah. Selain itu, menara yang berada pada bagian kiri dan kanan masjid serta pawestren nya dibongkar. Gambar 7. Masjid Agung Bandung pada tahun 1955-1970. Atap Masjid Agung Bandung telah mengalami perubahan, atap ini merupakan rancangan dari presiden RI saat itu, Ir. Soekarno. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/masjid_raya_bandung Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 255

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Gambar 8. Tabel perubahan Masjid Agung Bandung. Sumber: Artikel Perkembangan Karakteristik Arsitektural Masjid Agung Bandung 1810-1955, yang ditulis oleh Esti Istiqomah dan Bambang Setia Budi, http://jlbi.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2013/10/v2n2-p034-p049- Perkembangan-Karakteristik-Arsitektural-Masjid-Agung-Bandung-1810-1955.pdf 256 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017

Andita Aprilina Nugraheni Namun, kubah rancangan dari Soekarno ini hanya bertahan sekitar 15 tahun akibat mengalami kerusakan akibat tertiup angina kencang. Meskipun pernah mengalami perbaikan pada tahun 1967, kubah ini tetap berganti bentuk pada tahun 1970. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat, tahun 1973, Masjid Agung Bandung akan mengalami perubahan besar-besaran lagi. Perubahan ini berupa perluasan lantai masjid dan dibuat bertingkat, pembuatan ruang basement sebagai tempat wudhu, serta lantai dasar sebagai tempat shalat utama dan kantor DKM. Lantai atas pada masjid ini difungsikan sebagai mezanin yang menghubungkan langsung dengan serambi luar. Pada bagian depan masjidjuga dibangun menara baru. Menara ini menggunakan ornament berbentuk bulat seperti bawang dan atap kubah masjid berbentuk joglo. Perubahan terakhir pada Masjid Agung Bandung terjadi pada tahun 2001. Perubahan yang dilakukan berupa perombakan total, akibat adanya rencana penataan ulang alun-alun Kota Bandung. Dalam rencana penataan tersebut, Masjid Agung Bandung bagian dari satu kesatuan yang tak terpisahkan dari alun-alun sebagai bagian dari ruang terbuka umum. Pembangunan dan renovasi Masjid Agung Bandung pada tahun ini merupakan hasil rancangan dari 4 orang perancang kondang dari Bandung, yaitu Ir. H. Keulman, Ir. H. Arie Atmadibrata, Ir. H. Nu man dan Prof. Dr. Slamet Wirasonjaya. Proses pembangunan Masjid Agung Bandung ini dimulai dengan peletakkan batu pertama, proses pembangunan yang memakan waktu selama 829 hari, hingga diresmikan pada tanggal 4 Juni 2003 oleh Gubernur Jawa Barat, yaitu H. R. Nuriana. Selanjutnya, bersama dengan selesainya proses pembangunan dan penataan ulang kawasan alun-alun dan Masjid Agung Bandung dinyatakan selesai pada tanggal 13 Januari 2004. Bersamaan dengan selesainya pembangunan dan penataan ini, Masjid Agung Bandung resmi berganti nama menjadi Masjid Raya Bandung, dan menyandang predikat sebagai masjid provinsi. Gambar 6. Masjid Agung Bandung pada tahun 2001. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/masjid_raya_bandung Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017 257

Sejarah Pembangunan dan Renovasi pada Masjid Agung Bandung Pembahasan Masjid Agung Bandung yang kini telah berdiri kurang lebih dua abad lamanya memiliki sejarahnya tersendiri. Pada kurun waktu tersebut pula, Masjid Agung Bandung telah mengalami banyak perubahan. Perubahan pada Masjid Agung Bandung ini berupa pembangunan dan renovasi. Masjid Agung Bandung telah mengalami banyak pembangunan dan renovasi, yaitu sekitar tujuh hingga delapan kali. Dalam kurun waktu tersebut pula, dapat kita amati terjadi perkembangan karakteristik Masjid Agung Bandung dari mulai masa ke masa. Dimulai dari bentuknya yang masih sederhana hingga menjadi megah seperti yang dapat kita amati saat ini. Perubahan dan pengembangan Masjid Agung Bandung ini memang cenderung berbeda dari bangunan-bangunan religius lain yang cenderung mempertahankan bentuk fisiknya, seperti candi dan gereja. Perubahan paling drastis terjadi pada tahun 1955, menjelang konfrensi Asia-Afrika, dan pada tahun 2001, saat akan diadakan penataan ulang alun-alun Kota Bandung. Adanya perubahan dan perkembangan pada Masjid Agung Bandung ini merupakan dampak dari adanya perkembangan dan perubahan kebutuhan masyarakat dari masa kemasa. Kesimpulan Masjid Agung Kota Bandung yang telah berdiri kurang lebih dua abadnya memiliki banyak sejarahnya tersendiri. Dalam kurun waktu itu pula, Masjid Agung Bandung telah mengalami banyak perubahan. Perubahan pada Masjid Agung Bandung ini berupa pembangunan dan renovasi. Perubahan terbesarnya terjadi pada tahun 1955, menjelang konfrensi Asia-Afrika, dan pada tahun 2001, saat akan diadakan penataan ulang alun-alun Kota Bandung. Adanya perubahan pada Masjid Agung Bandung ini merupakan dampak dari adanya perkembangan dan perubahan kebutuhan masyarakat dari masa ke masa. Acknowledgement Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.Eng. Bambang Setiabudi, ST., MT., selaku pengampu pada mata kuliah Arsitektur Islam, Program Studi Arsitektur, Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung, atas informasi, diskusi, bimbingan, serta komentar dalam penulisan artikel ini. Daftar Pustaka Irshanto, A.B. etc. (2013). Sejarah Masjid Agung Bandung dan Peranannya dalam Syiar Islam di Kota Bandung. Retrieved from http://sejarahakademika.blogspot.co.id/2013/09/sejarah-masjid-agung-bandung-dan.html Istiqomah. Esti. & Setia Budi, B. (2013). Perkembangan Karakteristik Arsitektural Masjid Agung Bandung 1810-1955. Retrieved from http://jlbi.iplbi.or.id/wp-content/uploads/2013/10/v2n2-p034-p049-perkembangan- Karakteristik-Arsitektural-Masjid-Agung-Bandung-1810-1955.pdf Tinjauan Arsitektur Masjid Agung Bandung dari Masa ke Masa (Bambang Setia Budi). Retrieved from http://bambangsb.blogspot.co.id/2005/11/tinjauan-arsitektur-masjid-agung.html Masjid Raya Bandung (n.d.). Retrieved from https://id.wikipedia.org/wiki/masjid_raya_bandung#sejarah_masjid_raya_bandung_jawa_barat 258 Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017