PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula

OSTEOLOGI AXIALE I D R H. H E R L INA P R AT IWI

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

LAPORAN TUTORIAL SKENARIO 1 : RONGGA MULUT BLOK 3 DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4. TUTOR : drg. Aria Fransiska AGUNG PUTRA SAKTI ( )

BAB 5 LARYNX DAN PHARYNX

OSTEOLOGI VERTEBRALIS II (LUMBALIS, SACRUM, COCCYGEA, STERNUM & COSTAE)

menghubungkan os maxilla dengan os palatinum pada tengkorak koleksi Laboratorium FKH IPB tidak terlihat jelas, sedangkan pada tengkorak orangutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI WAJAH. Pendahuluan

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR

OSTEOLOGI VERTEBRAE I

CARNIVOR-1 (Osteology) Anatomi Veteriner Makro-3 Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2017

OSTEOLOGI AXIALE II COLLUMNA VERTEBRALIS (VERTEBRAE CERVICALIS)

BAB 6 PERKEMBANGAN CRANIUM DAN WAJAH

OTOT DAN SKELET Tujuan 1. Mengidentifikasi struktur otot 2. Mempelajari mekanisme otot pada saat berkontraksi 3. Mengetahui macam-macam otot

a. Fossa glenoidalis atau fossa mandibularis ossis temporalis

Anatomi Vertebra. Gambar 1. Anatomi vertebra servikalis. 2

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai 3 4

CAVUM ORIS 2.1 Batas-Batas Cavum Oris 2.2 Pembagian Cavum Oris

HASIL DAN PEMBAHASAN

A B C. 2 cm 2 cm 2 cm

PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

Yang perlu dikenal kembali baik bentuk, letak dan bangunan-bangunannya adalah :

BAB 2 ANATOMI SEPERTIGA TENGAH WAJAH. berhubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya. 7

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

OSTEOLOGI THORAX, TRUNCUS DAN PELVIS DEPARTEMEN ANATOMI FK USU

Rangka manusia. Axial Skeleton. Apendikular Skeleton. Tengkorak Tulang belakang Tulang iga Tulang dada

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

OSTEOLOGI UMUM DAN KHUSUS

Praktikum Biologi Vertebrata. Rizka Apriani Putri, M.Sc /

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l.

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

Judul : Myologi ext superior dan inferior (dr Hj.Ny.Harfiah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI FISIOLOGI TULANG BELAKANG

ANATOMI KLINIS KELENJAR THYROID MEGA SARI SITORUS. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST

Jurnal Fisioterapi Indonusa Vol. 8 No. 1, April 2008

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

TERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.

PELVIS DAN DINDING PELVIS

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

SENDI LUTUT FITRIANI LUMONGGA. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN

Anatomy of Vertebrae

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

Morfologi Ikan BENTUK TUBUH

BENTUK & UKURAN PANGGUL. dr. Al-Muqsith, M.Si

BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN ANATOMI SKELET TRENGGILING JAWA (Manis javanica) EKO CAHYONO

MATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

iii. Bekerja di luar kesadaran, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah. b. Otot Lurik

Petunjuk dan Laporan Praktikum Anatomi dan Fisiologi Ternak KATA PENGANTAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR

ANATOMI TULANG TENGKORAK DR.ISKANDAR JAPARDI. Bagian Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Rumah Sakit Umum Pusat H.

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

Cranium (tengkorak) dibentuk oleh tulang-tulang pipih yang jumlahnya ada 22

Korelasi Antara Panjang Tulang Radius dengan Tinggi Badan pada Pria Dewasa. Correlation Between Long Bone Radius With In Male Adult Height

FISIOLOGI PENGUNYAHAN PADA SISTEM STOMATOGNATI. perawatan terhadap penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada sistem pengunyahan 3.

MANUALTERAPI PADA TEMPOROMANDIBULAR JOINT ANATOMI TERAPAN DAN ASSESSMENT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Otot (Urat Daging)

Anatomi Dasar Panggul : Dibuat Mudah dan Sederhana. Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K)

2 RANGKA TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG

BAB II KLAS III MANDIBULA. Oklusi dari gigi-geligi dapat diartikan sebagai keadaan dimana gigi-gigi pada rahang atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut sendi temporomandibula (Fawcett, 2002). berbicara dan mengunyah (Fehrenbach dan Herring, 2007; Cate, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Formatio Reticularis & Sistem Limbik. Oleh Prof dr Ahmad Effendi AAI dr Sufitni M.Kes

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEKANISME KERJA OTOT LURIK

BAB 1 PENDAHULUAN. dan harmonis.pada saat mendiagnosis dan membuat rencana perawatan perlu diketahui ada

SPINAL CORD & PERIPHERAL NERVE

ARTHROLOGI UMUM DAN ARTHROLOGI KHUSUS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I ISTILAH ILMU GERAK

ANATOMI WAJAH EMBRIOLOGI

GANGGUAN MANSET ROTATOR SENDI BAHU Suatu tinjauan anatomik

DIENCEPHALON. Letak: antara telencephalon dan midbrain, dan mengelilingi ventrikel ketiga. Dua struktur utama: Thalamus Hipothalamus

TERDIRI DARI REN VESICA URINARIA URETHRA

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kenyamanan, fungsi, dan keselarasan estetika pada pasien secara bersamaan

Transkripsi:

PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA MUSCULUS /OTOT Otot terdiri atas jaringan otot. Sifat istimewa otot adalah dapat berkerut/kontraksi sehingga mengakibatkan gerakan organ di sekitarnya. Jaringan otot dapat dibagi dalam dua macam : 1. jaringan otot polos, 2. jaringan otot seranlintang Jaringan otot polos terdiri atas sei-sel yang panjang. Berkerutnya jaringan otot-otot ini tidak di bawah pengaruh kehendak dan tidak timbul perasaan lelah setelah bekerja. Jaringan otot seralintang tidak terdiri atas sel-sel tersendiri tetapi sel-sel itu sudah bersatu menjadi syncytium dan membentuk suatu serabut. Jaringan otot seran lintang terdapat : 1. Di jantung di mana serabut-serabut itu bercabang-cabang dan berhubungan satu dengan yang lan. Di sini jaringan otot itu tidak di bawah pengaruh kehendak. 2. Pada otot-otot yang menggerakkan tulang-tulang ialah otot-otot rangka. Otot-otot ini ada di bawah pengaruh kehendak. Otot-otot inilah yang menyusun alat gerak aktif. Jaringan otot rangka Serabut-serabut dari jaringan otot ini tergabung dalam berkas-berkas, dan berkas ini tergabung lagi berkas-berkas yang lebih besar dan seterusnya. Oleh karena selubung jaringan pengikat dengan serabut-serabut yang berjalan spiral, ialah perimysium internum, sehingga terjadi otot atau musculus. Otot ini dalam keadaan istirahat tetap dalam keadaan tegang, tidak pernah sama sekali lemah. Ketegangan ini disebut tonus. Satu otot (musculus) terdiri atas : 1. Bagian urat pada kedua ujungnya yang terdirii dari jaringan pengikat yang kuat, dan disebut tendo. 2. Bagian daging yang tersusun dari serabut-serabut otot-otot, yang ada ditengah-tengah dan disebut venter. Tiap musculus diliputi oleh lapisan jaringan yang disebut fascia propria atau perymisium externum. Satu gerombolan musculus dapat diliputi oleh satu fascia yang disebut fascia communis. Akhirnya otot-otot dari satu bagian anggota dapat bersamasama diliputi oleh satu fascia yang disebut fascia generalis, misalnya di lengan atas, fascia branchii. Tendo terdri atas serabut-serabut yang disebut lanjutan-lanjutan dari saerabut-serabut reticulin dri sarcolemna. Dugaan ini disokong oleh penemuan bahwa dengan mikroskop electron, fibra otot berhenti pada ujung otot. Serabut-serabut kolagen di dalam tendo Universitas Gadjah Mada 1

tersusun di dalam berkas-berkas. Di antara berkas-berkas yang terkecil terdapat barisanbarisan fibroblast kira-kira columnair, pada potongan melintang ia berbentuk stellaat. Lanjutan-lanjutannya berhubungan dengan lanjutan-lanjutan fibroblast-fibroblast lain. Perimysium dari otot melanjutkan diri ke dalam perimysium yang membungkus berkasberkas yang besar da seluruh tendo. Musculus pada umumnya terbentang di antara dua tulang yang dapat bergerak satu terhadap yang lain. Tempat perlekatan yang tidak bergerak, ialah pada umumnya pada bagian proximal, disebut punctum fixum, ini dipandang origonnya (pangkalnya) dari musculus itu. Tendo yang melekat di sini disebut caput (kepala). Tempat perlekatan dari ujung yang lain disebut punctum mobile (tempat yang bergerak). Punctum mobile yang dipandang insertio (tujuan) dari musculus itu. Tendo yang melekat di sini disebut cauda (ekor). Punctum fixum dapat menjadi punctum mobile dan sebaliknya. ARTICULATIO TEMPORO MANDIBULARIS 1. Hubungan antara os mandibulare dan os temporale Hubungan antara os mandibulare dan os temporale ialah articulatio mandibularis yang dibentuk oleh processus condy- loideus mandibularis dan fossa mandibularis ossis temporalis, dengan tuberculum articulare. Morphologis articulatio ini ialah suatu articulatio ellipsoidea dimana axis panjang dan kedua articulatmo saling memotong di sebelah frontal dan foramen occipale magnum dan membuat sudut terbuka ke frontal dari 145 o 160 o. Facies articularis ditutupi oleh jaringan fibrosa dengan sedikit cartilago. Ada satu discus articularis yang tersusun dari jaringan fibrosa. Tepi dorsalnya ialah tebal. Capsule articularis berbentuk sebagai corong, pada ujung cranial lebar dan melekat pada os temporal mengelingi fossa mandibularis, caudal melekat pada collum mandibulae caudal dari processus condyloideus. Discus articularis melekat kepada capsula. Ligamenta yang memperkuat articulatio ini ialah : a. ligamentum collaterale mediale yang melekat di tepi cartilago articularis sebelah medial. b. Iigamentum collaterale lateral atau Iigamentum tempromandibulare yang pergi dari tuberculum articulare sebelah lateral ke collum mandibulae sebelah dorsal melalui sebelah lateralnya. c. ligamentum sphenomandibulare yang terdapat di luar capsula, sebelah medial persendian, dan pergi dari spina angularis ossis sphenoidalis ke facies medialis ramus mandibula pada dan dekat lingula mandibulae, setelah bercabang dua. d. ligamnetum stylomandibulare, yang pergi dari processus styloideus ke angulus mandibulae. Universitas Gadjah Mada 2

Gerakan yang mungkin di dalam anticulatio mandibularis ialah kombinasi dari pergeseran frontal-occipital dan rotasi terhadap axis transversal pada kedua articulation mandibularis. Ini terjadi pada membuka dan menutup mulut. Pada keadaan istirahat, ialah di mana otot-otot pengunyah tidak berkonyraksi tetapi dengan tonus biasa, gigi-gigi atas dan bawah merapat, processus condyloideus terdapat pada dinding belakang tuberculum articulare. Bila mulut dibuka dari keadaan oklusi ke keadaan istirahat gerakan yang dilakukan ialah hampir hanya terdapat axis tranversal. Bila mulut dibuka terus terjadi gerakan ke frontal dari processus condyloideus mandibulae beserta discus articularis ke luar dari fossa mandibularis sehingga terdapat pada teberculum articulare. Pada menutup mulut prossus condyloideus beserta discus articularis bergeser ke occipital dan masuk ke dalam fossa rcularis, disertai dengan rotasi. Gerakan ke frontal dihambat oleh capsula articularis sebelah occipital. Membuka mulut dihambat oleh otot-otot yang menutup mulut. Membuka mulut dengan hanya rotasi terhadap axis transversal dapat dilakukan sampai 2/3 dan pembukaan maksimal, kemudian ramus mandibulae terbentur kepada processus mastoideus. Kecuali gerakan menggeser dan rotasi pada membuka mulut ada juga gerakan rotasi terhadap axis cranoicaudal dari processus condyloideus terhadap discus articulans. Axis ini berjalan tepat occipital dan processus condyloideus. Gerakan ini dilakukan saling bergantian pada articulatio kanan dan kiri, sehingga jika dilakukan sebelah kiri, processus condyloideus kanan menggeser ke frontal dan kembali ke occipital. Gerakan ini terjadi pada mengunyah. 2. Otot-otot yang menyebabkan gerakan di dalam articulatio mandibulanis. a. Otot-otot yang menyebabkan menutup mulut, ialah otot-otot yang melalul axis transversal di sebelah ventral: - m. masseter - m. temporalis - m. pterygoideus internus M. masseter origo : - arcus zygomaticus insertio : - Angubis mandibulae, dataran lateral - ramus mandibulae M. temporalis origo : - linea temporalis inferior dan tulang di caudalnya insertio : - processus coronoideus mandibulae Serabut-serabut yang jalannya sagital menarik processus coronoideus ke arah occipital sehingga processus condyloideus masuk ke dalam fossa mandibularis. Universitas Gadjah Mada 3

M. pterygo/deus internus Origo : - fossa pterygoidea - processus pyramidalis ossis palatini - facies lnfratemporalis maxillae Insertion : - dataran medial angulus mandibulae b. Otot-otot yang menyebabkan membuka mulut, pada ketika os hyoideum dieratkan ialah mandibula ke caudal: - m. mylohyoideus - m. digastricus - m. geniohyoideus m. mylohyoideus origo : - linea mylohyoidea mandibulae insertion : - suatu raphae yang berjalan dari tempat caudal dari spina mentalis mandibulae di linea mediana ke corpus ossis hyoidei di linea mediana (raphe mylohyoidea) - corpus ossis hyoidea Pada keadaan tersebut di atas insertion menjadi punctum fixum. M. digastricus origo : - venter posterior : lricisa mastoidea; - venter posterior kemudian menjadi tendo yang dieratkan kepada corpus ossis hyoidei dengan suatu jirat dan jaringan pengikat; - venter anterior : pada tendo tersebut insertio : - venter anterior fossa digastrica mandibulae M. geniohyoideus origo : - caput superius; - crista Infratemporalis alae magnae ossis - fades intratemporalis sphencidalis - caput inferius: dataran lateral lamina lateralis processus pterygoidei processus pyramidalis ossis palatini facies infratemporalis condyloidei mandibulae insertio : - fovea pterygoidea processus condytoidei mandibulae Universitas Gadjah Mada 4

TES FORMATIF: 1. Jaringan otot dibagi dalam 2 macam, sebutkan! 2. Sebutkan bagian-bagian yang membentuk sebuah otot! 3. Sebutkanlah otot-otot yang dapat menggerakan mulut untuk membuka dan menutup! 4. Jelaskan perbedaan kondisi di dalam mulut dalam keadaan istirahat dan oklusi! PENILAIAN DAN UMPAN BALIK: Apabila anda dapat menjawab semua soal di atas maka anda dapat melanjutkan ke bab selanjutnya. Apabila anda hanya dapat menjawab 2 soal dan keempat soal, maka anda bisa mengulangi bab ini. TINDAK LANJUT: Apabila anda masih kurang jelas, maka anda dapat membaca buku pedoman yang tercantum pada daftar pustaka. Universitas Gadjah Mada 5