Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

dokumen-dokumen yang mirip
Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN PROSES PERSALINAN DI RUANG BERSALIN BLUD RUMAH SAKIT KABUPATEN KONAWE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

Jurnal Darul Azhar Vol 2, No.1 Agustus Januari 2017: 27-32

STUDI PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA SELAMA MASA NIFAS (Di Desa Pomahan Janggan Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan 2015) Husnul Mutoharoh*

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 7 Juli 2017

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

HUBUNGAN PENERAPAN P4K OLEH IBU HAMIL DENGAN UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOREJO KIDUL SALATIGA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI

ALI SADIKIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam pembangunan sektor kesehatan sebagaimana tercantum dalam Program

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

Lies Indarwati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperehensif adalah suatu pemeriksaan

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 12, No. 2 Juni 2016 HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN LAMA PERSALINAN KALA II PADA PRIMIGRAVIDA DI PUSKESMAS

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN MOTIVASI KELUARGA DALAM PELAKSANAAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UJUNG BATU RIAU

IMPLEMENTASI PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI DENGAN DETEKSI DINI IBU HAMIL RESIKO TINGGI

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (millennium development goals/mdgs) yang ditetapkan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU HAMIL DENGAN KETERATURAN ANC DI PUSKESMAS TURI KABUPATEN LAMONGAN

Transkripsi:

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG PERSALINANDENGAN PENENTUAN PENOLONG PERSALINAN DI DESA KALIJAYA, KECAMATAN ALIAN, KABUPATEN KEBUMEN Ika Ayu Lestari 1, Cokro Aminoto 2, Rosmawati 3 1,2,3Jurusan Kebidanan STKes Muhammadiyah Gombong ABSTRAK Berdasarkan data di Pos Kesehatan Desa (PKD) Desa Kalijaya tahun 2009 (Agustus-oktober), jumlah persalinan ada 20, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 8 orang (40%) dan 12 orang (60%) ditolong oleh dukun bayi. Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan 10 orang suami dari ibu yang melahirkan dengan dukun tersebut, dapat diketahui bahwa 8 orang diantaranya (80,00%) mempunyai pengetahuan cukup baik tentang masalah persalinan, sedangkan 2 orang (20,00%) kurang baik pengetahuannya. Kondisi empiris ini mendorong penulis untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tentang persalinan dengan di Desa Kalijaya Kebumen Kabupaten Kebumen tahun 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tentang persalinan dengan di Desa Kalijaya Kebumen Kabupaten Kebumen tahun 2010. Penelitian ini menggunakan pendekatan waktu cross sectional dengan desain deskripsi korelasi, antara tentang persalinan sebagai variabel bebas (X) dengan penentuan penolong persalinan sebagai variabel terikat (Y). Besar sampel yang digunakan yaitu 33 orang suami dari ibu yang mempunyai anak dibawah tiga tahun (batita) di Desa Kalijaya, Alian, Kabupaten Kebumen, yang diambil dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner untuk menjaring data variabel tentang persalinan (X) dan variabel penentuan penolong persalinan (Y), yang sebelumnya telah diuji validitasnya menggunakan rumus korelasi Product Moment dan diuji pula reliabiliasnya menggunakan rumus Spearman-Brown. Analisis datanya menggunakan rumus korelasi non-parametris koefisien kontingensi. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan responden tentang persalinan dengan penentuan penolong persalinan anaknya di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen, dengan perolehan koefisien kontingensi (C) 0,116 dan Approx.sig. 0,798. Kata kunci: pengetahuan persalinan suami, penolong persalinan, korelasi. PENDAHULUAN Mortalitas dan mordibitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal berkaitan 127

dengan kehamilan. Kematian pada saat melahirkan menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada masa puncak produktivitasnya. Tahun 1996, World Health Organisation (WHO), memperkirakan lebih dari 585.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Lebih dari 50% kematian di negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan tekonologi yang ada serta biaya relatif rendah (Saifudin, 2006). Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi yaitu 390/100.000 persalinan hidup. Jika perkiraan persalinan di Indonesia sebesar 5.000.000 orang maka akan terdapat sekitar 19.500-20.000 kematian ibu atau kematian setiap 26-27 menit. Jumlah kematian perinatal 56/1000 atau sejumlah 28.000 orang setiap menit sekali. Karena tingginya angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia, bidang pelayanan kebidanan masih memerlukan perhatian. Angka kematian ibu dan perinatal yang tinggi sebagian besar akibat pertolongan persalinan oleh dukun di seluruh Indonesia. Dukun beranak memang belum mampu diganti dalam waktu relatif singkat karena masih mendapat kepercayaan masyarakat. Kematian ibu dan perinatal mempunyai peluang yang sangat besar untuk dihindari (Manuaba, 1998). Kebijaksanaan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam upaya mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) pada dasarnya mengacu pada intervensi srategis Empat Pilar Safe Motherhood dari WHO, yaitu : Program Keluarga Berencana sebagai pilar pertama telah dianggap berhasil, namun untuk mendukung upaya mempercepat penurunan AKI diperlukan penajaman sasaran agar kejadian 4 terlalu (terlalu muda/tua, sering, banyak) dan kehamilan yang tidak diinginkan dapat ditekan serendah mungkin. Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua cukup baik, namun mutunya perlu ditingkatkan terus. Persalinan yang aman sebagai pilar ketiga yang dikategorikan sebagai pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih rendah. Cakupan pelayanan obstertri esnsial sebagai pilar ke empat masih sangat rendah dan mutunya belum optimal ( Saifudin, 2006). Berbagai upaya dalam mengatasi masalah kesehatan selama ini, masih bertumpu pada upaya Pemerintah, walaupun telah dikembangkan upaya untuk menumbuhkan kesehatan, tetapi masyarakat belum optimal berperan. Sehingga keterlambatan di tingkat masyarakat yang dikenal sebagai 3 (tiga) terlambat yaitu terlambat mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai tempat rujukan dan terlambat mendapat penanganan di tempat rujukan, sering merupakan penyebab tidak langsung dari kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2007). Banyak faktor yang mempengaruhi keterlambatan 128

tersebut, antara lain : ketidaktahuan ibu dan keluarga mengenai tanda bahaya saat hamil, persalinan dan nifas, ketidaktersediaan transportasi, hambatan biaya, ketidaksetaraan gender sehingga ibu tidak mempunyai wewenang untuk memutuskan sendiri kemana akan bersalin (Depkes RI, 2007). Berdasarkan survey tanggal 15 Oktober 2009, Puskesmas Alian adalah salah satu Puskesmas di wilayah Dinas kesehatan kabupaten Kebumen yang mempunyai 16 Desa binaan dengan total penduduk sekitar 65.125 jiwa dengan 20 dukun bayi dan 22 bidan. Dan semua desa binaan sudah memilki bidan di desa. Akan tetapi dari ke-16 desa tersebut masih ada desa yang menggunakan dukun bayi sebagai penolong persalinan. Menurut data di Puskesmas Alian pada tahun 2008, target cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah 95%,sedangkan jumlah persalinan dalam 1 tahun 704 orang, ditolong oleh bidan 82% dan sisanya ditolong oleh dukun bayi, berarti terjadi kesenjangan sebanyak 13% dari target, dan dari seluruh kesenjangan tersebut 25%-nya terjadi di Desa Kalijaya. Berdasarkan data di Pos Kesehatan Desa (PKD) Desa Kalijaya tahun 2009 (Agustusoktober), jumlah persalinan ada 20, persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 8 orang (40%) dan 12 orang (60%) ditolong oleh dukun bayi. Dari hasil wawancara dengan suami dari ibu yang melahirkan dengan dukun yaitu karena secara turun temurun keluarga mereka jika melahirkan selalu ditolong oleh dukun dan karena keadaan sosial ekonomi mereka paspasan sehingga mereka lebih memilih bersalin dengan dukun daripada dengan tenaga kesehatan, sehingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Hubungan tentang persalinana dengan di Desa Kalijaya, Alian, Kabupaten Kebumen Tahun 2010.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tentang persalinan dengan di Desa Kalijaya, Alian, Kabupaten Kebumen. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi korelasi yang pada hakikatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel tentang persalinan dengan variabel pemilihan penolong persalinan (Notoatmojo, 2005). Ditinjau dari pendekatannya, penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (pendekatan silang), artinya seluruh data penelitian diambil dalam waktu yang bersamaan, atau setiap data 129

variabel penelitian hanya dikumpulkan satu kali (Arikunto, 2006). Populasi adalah keseluruhan objek penelitian dan objek yang diteliti (Notoatmojo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah suami dari ibu yang mempunyai anak dibawah tiga tahun (batita) di Desa Kalijaya, Alian, Kabupaten Kebumen dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2010 yaitu sejumlah 33 orang. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, artinya semua populasi yang ada dijadikan sampel penelitian, yaitu suami dari ibu yang mempunyai anak dibawah tiga tahun (batita) di Desa Kalijaya, Alian, Kabupaten Kebumen dari bulan April sampai dengan bulan Juni 2010. Dengan besar sampel yaitu sejumlah 33 orang, dengan kriteria inklusi dan eksklusi berikut ini. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo, 2005). Analisis ini untuk menganalisis hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen yaitu tentang persalinan dengan di Desa Kalijaya Kebumen Kabupaten Kebumen tahun 2010, sehingga dapat diperoleh jawaban dari tujuan penelitian. Pengujiannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer, yang mengacu pada rumus korelasi non parametris koefisien kontingensi HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Penelitian ini dilakukan terhadap 33 orang responden suami dari ibu yang mempunyai anak di bawah tiga tahun (batita) di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan responden tentang persalinan dengan penentuan penolong persalinan di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen Hubungan Tingkat Pengetahuan Responden tentang Persalinan dengan Penentuan Penolong Persalinan di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat diketahui tidak terdapatnya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan responden tentang persalinan dengan penentuan penolong persalinan di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen. Hal ini berarti apa yang dihipotesiskan tidak terbukti dan ternyata tentang persalinan untuk anaknya dapat dikalahkan oleh faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh. Hal ini disebabkan karena masih banyak faktor-faktor lainnya yang lebih dominan mempengaruhi penentuan penolong persalinan di Desa 130

Kalijaya, berupa faktor ekonomi dan faktor demografis. Selain itu dukun bayi yang ada di wilayah tersebut semuanya sudah terlatih, sehingga persepsi masyarakat terhadap kualitas penanganan persalinan antara bidan dengan dukun relatif sama. Uraian tersebut di atas pada hakikatnya menunjukkan bahwa penentuan penolong persalinan oleh suami di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen kurang mendapat pengaruh dari faktor pengetahuan suami tentang persalinan, karena masih banyak faktor-faktor lain yang lebih dominan mempengaruhinya. Hal ini selaras dengan pernyataan dari Notoatmodjo (2007) bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang (termasuk dalam pemilihan penolong persalinan), diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman, kondisi ekonomi, dan berbagai faktor lainnya. Ditolaknya hipotesis kerja tersebut, pada dasarnya juga didukung oleh hasil penelitian Umonah, (2004) dalam skripsinya yang berjudul Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Resiko Kehamilan terhadap Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta, yang menyatakan tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dengan sikap dalam memilih penolong persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tegalrejo Yogyakarta tahun 2004. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Dari 33 suami yang mempunyai anak terkecil batita di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen, mayoritas sebanyak 21 orang (63,64%) berada pada rentang usia 30 tahun sampai dengan 40 tahun, mayoritas responden hanya berpendidikan dasar dan menengah masing-masing sebanyak 16 orang (44,485%), mayoritas sebanyak 19 orang (57,58%) bekerja sebagai petani, mayoritas sebanyak 20 orang (60,61%) mempunyai penghasilan keluarga kurang dari Rp.1.000.000,-, mayoritas sebanyak 19 orang (57,58%) telah memiliki 2 anak dan mayoritas sebanyak 22 orang (66,67%) usia anaknya kurang dari 1 tahun. 2. Mayoritas suami yang mempunyai anak terkecil batita di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen mempunyai tingkat pengetahuan cukup baik tentang persalinan (57,58%). 3. Mayoritas suami di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen menggunakan dukun bayi dalam penentuan 131

penolong persalinan anaknya (54,54%). Tidak ada hubungan tingkat pengetahuan suami tentang persalinan dengan penentuan penolong persalinan anaknya di Desa Kalijaya Alian Kabupaten Kebumen, (C) sebesar 0,116 dan Approx.Sig. 0,798. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini.2006.Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek.Jakarta.PT Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak ( PWS- KIA).Jakarta. DepKes RI.2007.Pegangan fasilitator Desa Siap antar Jaga.Jakarta. http://duniakeperawatan.wordp ress.com Machfoedz, Ircham. (2006). Statistik Induktif Bidang Kesehatan, Keperawatan, dan Kebidanan (BIO STATISTIK). Yogyakarta: Fitramaya. Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta.Buku Kedokteran EGC. Mochtar, R. 2001. Sinopsis Obstetri. Jakarta :EGC. Notoatmojo, Soekidjo.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta.PT Rineka Cipta. Prawirohardjo, Sarwono. 2003. Pelayanan Meternal dan Neonatal. Jakarta :YBPSP. PusdiknaKes.2001. Buku 2 asuhan Antenatal.Ja karta Riswanto.2008.Hubungan Tingkat pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persalinan Dengan Penentuan Penolong Persalinan di Desa Pohkumbang, Karanganyar.Gombong. Riwidikdo,Handoko (2007). Statistik Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Saifuddin. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Soekidjo, Notoatmojo.2007. Kesehatan Masyarakat.Jakarta. Rineka Cipta. Sudijono, Anas. (2002). Pengantar Statistika Pendidikan. Yogyakarta: CV. Rajawali Press, 2002. Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. 132