APLIKASI PENCARIAN TEMPAT WISATA BERBASISKAN GPS DENGAN METODE RADIUS DAN RATING

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Aplikasi Pencarian Tempat Wisata Berbasis GPS


APLIKASI PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS BERBASISKAN COMPUTER-ASSISTED INSTRUCTION

APLIKASI PEMBELAJARAN ALGORITMA DASAR INTERAKTIF BERBASISKAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KELILING INDONESIA BERBASIS ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia,

APLIKASI PENCARIAN RUMAH MAKAN BERBASIS GPS PADA PERANGKAT MOBILE ANDROID

APLIKASI PEMBELAJARAN ALGORITMA DASAR YANG INTERAKTIF BERBASISKAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION

PERAN WEBSITE RESTORAN TERHADAP DAYA TARIK KONSUMEN ONLINE

PERANCANGAN PROTOTIPE APLIKASI PARIWISATA BERBASIS MULTIMEDIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT AJAR BAHASA MANDARIN BERBASIS MULTIMEDIA PADA KELAS X SMAK SANG TIMUR

APLIKASI PENCARIAN RUMAH MAKAN BERBASISKAN GPS PADA PERANGKAT MOBILE ANDROID

ABSTRAK. Kata kunci : Android, Mobile, Smartphone, Teknologi, Wisata

ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI E-MARKET DENGAN LOCATION SEARCHING DAN SISTEM TRACKING MENGGUNAKAN GOOGLE MAPS PADA PLATFORM ANDROID

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perangkat lunak yang digunakan dalam mengembangkan aplikasi Sistem

PENERAPAN COMPUTER ASSISTED INSTRUCTION (CAI) UNTUK MEMBANTU GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGAJAR KEBUDAYAAN INDONESIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PENCARIAN HYPERMART DI INDONESIA BERBASIS ANDROID

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI MONITORING AREA DENGAN WEBCAM PADA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Pencarian Informasi Sholat Jumat di Kota Bandar Lampung Menggunakan Location Based Service Berbasis Android

Sistem Informasi Geografis Sekolah Berbasis Android

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK PENGALAMATAN JEMAAT DENGAN GOOGLE MAPS API

APLIKASI WISATA BERPLATFORM ANDROID DENGAN TEKNOLOGI QR CODE

APLIKASI PENDISTRIBUSIAN INFORMASI GANGGUAN LISTRIK BERBASIS ANDROID PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS ANDROID UNTUK PARIWISATA DI DAERAH MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi suara atau pesan saja. Seiring perkembangan zaman, mobile phone

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENCARIAN INFORMASI DAN LOKASI TEMPAT MAKAN PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PENCARI LOKASI DAN INFORMASI DI BIDANG KULINER PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS ANDROID

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

STIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... viii BAB I PENDAHULUAN...

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENYEDIA LAYANAN KESEHATAN BERBASIS ANDROID (Studi Kasus Kota Bandar Lampung)

APLIKASI PENCITRAAN KARAKTER HANZI MANDARIN MELALUI KAMERA SMARTPHONE BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. merupakan daerah tujuan wisatawan domestik dan internasional yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Kebutuhan Perangkat Keras Mobile. perangkat keras yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN SISTEM PERANGKAT AJAR KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA STUDI KASUS DI SD DIAN KASIH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dirancang dan dibangun, maka aplikasi akan di implementasikan dengan cara diuji

APLIKASI MULTIMEDIA INTERAKTIF JAKARTA FUN FOR KIDS

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI PENYEDIA INFORMASI PRODUK DAN PENANDA STAN PADA PAMERAN MENGGUNAKAN QR CODE BERBASIS ANDROID

Oki Ria Hermawan 1), Harjono 2) Jl. Raya Dukuhwaluh PO. Box 202 Purwokerto )

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

Gambar 3.1 Flowchart Membuat Rute Lari

GAME Petualangan Bima Mengenal Rumah Adat di Indonesia berbasis Android

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan transportasi mereka sehari-hari. Terutama pada kota Jakarta,

RANCANG BANGUN MOBILE GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) PENCARIAN LOKASI ATM BNI DI SEMARANG PADA MEDIA PONSEL BERBASIS ANDROID

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN ANGGOTA KLUB SENI FOTOGRAFI BINA NUSANTARA BERBASIS WEB

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI D3 TEKNIK INFORMATIKA UNS BERBASIS WEB DAN ANDROID

Aplikasi Informasi Lokasi Terminal dan Trayek Angkutan Umum di Jakarta Berbasis Android

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian

APLIKASI RUTE ANGKUTAN UMUM BERBASIS WEB DENGAN PENCARIAN RUTE TERPENDEK

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadikan aplikasi ini lebih baik dibandingkan bukunya.

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI GAME MULTIPLAYER TRAP N TREASURE MENGGUNAKAN GAME ENGINE UNITY 3D BERBASIS ANDROID

1. Pendahuluan. Perkembangan teknologi saat ini telah memberikan pengaruh yang sangat besar bagi dunia teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PARIWISATA KOTA SAMARINDA BERBASIS WEB

TESIS RANCANG BANGUN APLIKASI TRAVEL GUIDE BANYUMAS BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras yang disarankan sebagai berikut: Tabel 4.1 Spesifikasi Game

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengalami evolusi. Berbagai aktivitas mengalami perubahan dari cara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

APLIKASI EDUKASI MUSIC TRADITIONAL ARCADE BERBASIS ANDROID

RANCANG BANGUN SISTEM MOBILE COMPUTING BERBASIS LOCATION BASED SERVICE PADA SMARTPHONE ANDROID SEBAGAI MEDIA PROMOSI PARIWISATA ENJOY JAKARTA

APLIKASI INFORMASI PARIWISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN QR CODE BERBASIS MOBILE PLATFORM BLACKBERRY

APLIKASI PESAN ANTAR MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN LBS PADA SMARTPHONE ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS OBJEK WISATA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN APLIKASI PEMANTAU POSISI PERANGKAT MOBILE DENGAN TEKNOLOGI LBS

SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA MUHAMMADIYAH 4 BANDUNG

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: City Guide,TOPSIS,Unified Modeling Language

PENGEMBANGAN ALARM KERETA COMMUTER LINE BERBASIS ANDROID

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI SISTEM BASIS DATA REPUBLIK BIKER BERBASIS WEB

APLIKASI SIMULASI TAMBAK IKAN BERBASISKAN MOBILE UNTUK MENINGKATKAN MINAT KEWIRAUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam Universitas Lampung dan di Dinas Pemuda dan Pariwisata

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. atau tata cara memperoleh rute pariwisata di Provinsi Jawa Barat yang sedang

APLIKASI E-VISUAL AID SEKOLAH MINGGU BERBASIS ANDROID

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Metodologi

APLIKASI DATABASE RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP BERBASIS WEB PADA RSUD SEKADAU

METODE PENELITIAN Aplikasi pencarian lokasi sekolah mengadopsi metode LBS untuk mendapatkan informasi pada radius 1000 m dari keberadaan pengguna. Pad

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PANDUAN WISATA KOTA PALEMBANG BERBASIS WEB MOBILE

I-1 BAB I PENDAHULUAN

IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK PENCARIAN PEMUKIMAN MENGGUNAKAN GPS BERBASIS PLATFORM ANDROID

Transkripsi:

APLIKASI PENCARIAN TEMPAT WISATA BERBASISKAN GPS DENGAN METODE RADIUS DAN RATING Budi Yulianto 1 ; Rita Layona 2 1, 2 Computer Science Department, School of Computer Science, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480 1 laboratory@binus.ac.id; 2 rlayona@binus.edu ABSTRACT Tourist place navigation application becomes more important for travelers, especially backpackers. Previous research had produced applications which can only show the route from the position of traveler to tourist place with map shown. The goal of the research is to use the radius and rating method that is still rare in the community to navigate tourist place. Output of the research is a GPS-based application that can display the search results of tourist sites based on rating and radius method, route from the traveler to the destination place, and description of the place. Development method used waterfall that contained user requirement, analysis, design, coding and testing, implementation, and maintenance. Conclusion of the research has shown that the developed application provided convenience in searching tourist places based on radius and rating, displaying route, and description of tourist places. Keywords: backpacker, tourism, GPS, radius, rating ABSTRAK Aplikasi pencarian lokasi tempat wisata menjadi penting bagi wisatawan, khususnya backpacker. Penelitian sebelumnya telah menghasilkan aplikasi yang hanya dapat menampilkan rute dari posisi wisatawan ke lokasi wisata dengan penambahan grafis peta. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan metode radius dan rating yang masih jarang di masyarakat dalam pencarian lokasi wisata. Hasil dari penelitian ini berupa aplikasi berbasiskan GPS yang dapat menampilkan hasil pencarian lokasi wisata berdasarkan metode radius dan rating, rute dari lokasi wisatawan ke lokasi yang dituju, dan deskripsi lokasi. Metode perancangan menggunakan waterfall yang meliputi tahapan user requirement, analisis, desain, pengkodean dan pengujian, implementasi, dan perbaikan. Simpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu aplikasi memberi kemudahan dalam mencari lokasi wisata berdasarkan radius wisatawan dan rating, memberikan rute, dan deskripsi tempat wisata. Kata kunci: backpacker, wisata, wisatawan, GPS, rute Aplikasi Pencarian Tempat. (Budi Yulianto; Rita Layona) 109

PENDAHULUAN Pariwisata merupakan kegiatan wisata dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha (Ismayanti, 2011). Dalam kepariwisataan, terdapat 3 elemen utama, yaitu wisatawan, geografi, dan industri. Wisatawan merupakan orang yang melakukan aktivitas wisata. Geografi adalah pergerakan wisatawan dari daerah asal daerah transit, dan daerah tujuan. Industri adalah penyedia jasa wisata. Gambar 1 Elemen Geografi Pariwisata Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa bagi Negara Indonesia. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia pada bagian Ranking Devisa Pariwisata, devisa yang dihasilkan dari pariwisata bernilai 4,447.97 juta USD di peringkat ke-6 pada 2006 dan pada 2010 devisa pariwisata meningkat menjadi 7,603.45 juta USD di peringkat ke-4 (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, 2012). Berdasarkan data tersebut, dukungan terhadap peningkatan sektor pariwisata diperlukan untuk meningkatkan devisa bagi Negara Indonesia. Salah satu cara adalah dengan memberikan kemudahan kepada para wisatawan berupa aplikasi yang dapat menyediakan informasi lokasi wisata dan jalur menuju lokasi tersebut (Khraisat, Al-Khateeb, Abu-Alreesh, et al, 2011). Sebagian wisatawan tidak menggunakan jasa biro maupun agen perjalanan. Para wisatawan tersebut kerap disebut dengan istilah backpacker. Para backpacker pada umumnya memilih untuk tidak menggunakan jasa biro maupun agen karena alasan (penghematan) finansial, kebebasan (tidak perlu terjadwal), dan privasi (Ismayanti, 2011). Para backpacker tentunya mengandalkan kemampuan sendiri untuk berwisata dan juga memerlukan alat bantu untuk mendapatkan informasi lokasi wisata dan jalur menuju lokasi tersebut (Hallo, Beeco, Goetcheus, et al., 2012). Penelitian sebelumnya telah menghasilkan aplikasi yang hanya dapat menampilkan peta wisata pada perangkat mobile (Lai, Li, Chan, et al, 2007), titik koordinat pengguna (Simon & Williams, 2008), pencarian tempat secara regional (Feng, Rizos, Higgins, et al, 2009), rute dari posisi wisatawan ke lokasi tersebut (Yulianto, 2010), dengan penambahan grafis peta (Chu, Lin, Chang, et al, 2011), dan grafis lokasi 2 dimensi (Ruotsalainen, Kuusniemi, & Chen, 2011). Penelitian terbaru telah menambahkan informasi angkutan umum yang dapat digunakan untuk menuju tempat wisata (Edwards & Griffin, 2013) dan informasi angkutan umum yang sedang melintas menuju wisatawan (Shimizu, Yamaguchi, Ai, et al, 2014). Masih jarang penelitian yang menghasilkan aplikasi yang dapat menampilkan tempat wisata dengan metode radius dan rating. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah aplikasi wisata pada Indonesia untuk mempermudah para wisatawan, khususnya backpacker, tanpa menggunakan (atau dapat sebagai 110 ComTech Vol. 6 No. 1 Maret 2015: 109-120

pelengkap) jasa agen atau biro perjalanan wisata. Aplikasi akan memberikan data tempat wisata yang dapat dikunjungi dalam radius tertentu dari lokasi pengguna beserta jalur untuk menuju ke tempat wisata tersebut (Steiniger, Neun, & Edwardes, 2006). Aplikasi juga akan menampilkan daftar tempat wisata berdasarkan peringkat agar menjadi masukan bagi wisatawan dalam memutuskan suatu lokasi wisata yang ingin dikunjungi. METODE Penelitian ini menerapkan metode waterfall dalam perancangan aplikasi yang meliputi tahapan sistem perancangan, analisis, desain, pengkodean dan pengujian, implementasi, dan perbaikan (Sommerville, 2011). Karakteristik waterfall berupa aktivitas yang mengalir dari satu fase (tahapan) ke fase lainnya secara berurutan, dan setiap fase dilalui terlebih dahulu hingga selesai untuk menuju fase berikutnya. Gambar 2 menunjukkan diagram alir metode perancangan dalam penelitian. Pengkajian sistem (user requirement) Analisis dan desain Pengkodean Pengujian Implementasi Perbaikan Gambar 2 Diagram Alir Metode Perancangan Pada tahapan user requirement, penelitian melakukan proses pengumpulan data lokasi wisata dan kebutuhan fitur dari sistem yang akan dibuat melalui kuesioner kebutuhan pengguna. Pada tahapan analisis dan desain, penelitian mengolah hasil data lokasi wisata dan kuesioner kebutuhan pengguna, dan menerjemahkan ke dalam bentuk rancangan sistem dan tatap muka (tampilan) peranti lunak. Selanjutnya memasuki tahap pengkodean dan pengujian (code and testing), hasil dari tahapan desain diimplementasikan menggunakan bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer untuk menghasilkan peranti lunak yang dapat bekerja. Tahap ini merupakan implementasi dari tahapan desain yang secara teknis akan dilakukan oleh programmer. Tahapan pengkodean akan dilakukan secara bersamaan dengan uji coba untuk menguji kekurangan program maupun fungsi dari sistem. Aplikasi Pencarian Tempat. (Budi Yulianto; Rita Layona) 111

Setelah semua fungsi peranti lunak diuji untuk meminimalkan kesalahan (error) dan memaksimalkan kesesuaian dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya, maka tahapan selanjutnya adalah implementasi sistem baru untuk dijalankan. Tahapan terakhir adalah pemeliharaan sistem, termasuk di dalamnya adalah pengembangan. Ketika sistem dijalankan, terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan minor yang tidak ditemukan sebelumnya, ataupun adanya penambahan fungsi baru. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan yang terjadi seperti pergantian sistem operasi. 1 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis terhadap data diperlukan untuk mendukung penelitian melalui kuesioner. Hasil kuesioner diolah untuk mendapatkan informasi kebutuhan dari sisi pengguna dalam menunjang pengembangan fitur aplikasi yang diperlukan (Whitten & Bentley, 2007). Kuesioner berisi 5 pertanyaan utama yang diberikan kepada 104 responden dengan hasil berikut. Pada pertanyaan tentang frekuensi berwisata (Gambar 3), sebanyak 43% responden melakukan perjalanan wisata setidaknya 1-2 kali dalam 1 tahun. Gambar 3 Frekuensi Berwisata Kemudian, pada pertanyaan tentang frekuensi penggunaan GPS sebagai navigator dalam perjalanan wisata (Gambar 4), 28% responden selalu menggunakan aplikasi navigasi saat berwisata, dan 38% sering menggunakan. Data ini menunjukkan bahwa 2 dari 3 wisatawan menggunakan aplikasi navigasi untuk berwisata. Gambar 4 Frekuensi Penggunaan Aplikasi 112 ComTech Vol. 6 No. 1 Maret 2015: 109-120

Lalu pada pertanyaan tentang alasan responden menggunakan GPS (Gambar 5), mayoritas pengguna (74%) menggunakan aplikasi karena tidak mengetahui jalan menuju lokasi wisata. Gambar 5 Alasan Menggunakan Aplikasi Selanjutnya pada pertanyaan tentang fitur aplikasi, Deskripsi Tempat diperlukan responden (75%), Rating (63%), Review (50%), dan Foto lokasi wisata sebesar 55%. Data ini akan menjadi rujukan dalam pengembangan fitur aplikasi ini. Gambar 6 Kebutuhan Fitur Pertanyaan terakhir tentang radius pencarian tempat wisata, sebanyak 61% responden menginginkan radius pencarian lokasi wisata dari posisinya sejauh 26-50 kilometer. Data ini akan dijadikan rujukan dalam pengembangan aplikasi. Gambar 7 Radius Pencarian Lokasi Wsata Aplikasi Pencarian Tempat. (Budi Yulianto; Rita Layona) 113

Perancangan UML Perancangan sistem yang digunakan untuk merancang sistem pada aplikasi adalah perancangan UML yang meliputi Class Diagram dan Use Case Diagram. Use Case Diagram (Gambar 8) digunakan untuk menjabarkan tahap-tahap yang dilalui oleh aktor dalam melakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan sistem aplikasi (Sommerville, 2011). Pada Use Case Diagram berikut ini terdapat dua aktor, yaitu User dan Admin. Aktor User berfungsi sebagai pengguna yang dapat mencari dan menampilkan lokasi wisata, mendapatkan rute, dan melakukan rating. Adapun aktor Admin melakukan pengelolaan terhadap lokasi wisata. Gambar 8 Use Case Diagram Class Diagram (Gambar 9) digunakan untuk menggambarkan struktur pemodelan dari sistem aplikasi yang dibangun (Sommerville, 2011). Setiap class mewakili setiap entity pada sistem dan terdiri dari properti serta perilaku dari class tersebut. Sebagai contoh, Class Place memiliki beberapa atribut seperti Image, Name, Address, Longitude, dan TotalRate yang merupakan detil data lokasi wisata (gambar, nama, alamat, koordinat, dan rating), dan perilaku UpdatePlaceRate agar dapat memperbarui rating lokasi tersebut. Class Route memiliki beberapa atribut seperti userlongitude, dan destinationlongitude yang berfungsi untuk menyimpan koordinat pengguna dan lokasi wisata, dan perilaku GetDestinationLocation dan DrawRoute untuk menampikan lokasi wisata berdasarkan perhitungan radius dari titik koordinat pengguna ke lokasi wisata dan menggambarkan rute perjalanan menuju lokasi wisata tersebut. 114 ComTech Vol. 6 No. 1 Maret 2015: 109-120

Gambar 9 Class Diagram Perancangan Basis Data Basis data digunakan untuk menyimpan data yang diperlukan pada sistem aplikasi (Connolly Begg, 2005). Terdapat 3 tabel utama yang digunakan pada sistem aplikasi sebagai berikut. Aplikasi Pencarian Tempat. (Budi Yulianto; Rita Layona) 115

Gambar 10 Diagram Basis Data Setiap tabel mewakili entitas data pada sistem. Sebagai contoh, tabel User digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan pengguna, tabel Place digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan lokasi wisata, dan tabel Rating digunakan untuk menyimpan data yang berkaitan dengan pemeringkat lokasi wisata. Pengembangan dan Implementasi Peranti Lunak Aplikasi dikembangkan pada spesifikasi perangkat keras yaitu memory sebesar 64MB (minimum) dan 128MB (rekomendasi), storage sebesar 2MB (minimum) dan 5 MB (rekomendasi), dan memiliki fitur GPS. Pada tahap pengujian, aplikasi diujicobakan pada 3 perangkat sebagai berikut dan dapat berjalan dengan baik. Tabel 1 Spesifikasi Perangkat untuk Pengujian Aplikasi Perangkat Keras Sony Ericson Xperia X8 Samsung Galaxy S II Samsung Galaxy S III Memory 168MB 1 GB 1 GB Storage 128 MB 16 GB 32 GB GPS Ya Ya Ya Operating System Android OS, v2.3 Gingerbread Android OS, v4.0.4 Ice Cream Sandwich Android OS, v4.1 JellyBean Internet 3G, HSDPA 3G, HSDPA 3G, HSDPA Gambar 11 Tampilan Halaman Utama 116 ComTech Vol. 6 No. 1 Maret 2015: 109-120

Pada halaman menu utama, wisatawan akan melihat tanda posisi wisatawan dan menu Search Place untuk melakukan pencarian tempat. Wisatawan dapat melakukan pembesaran atau pengecilan gambar peta. Gambar 12 Tampilan Search By (a) Rate, (b) Radius, dan (c) Name Pada halaman Search by Rate, pencarian tempat wisata dilakukan berdasarkan rating. Halaman ini menyajikan gambar dan deskripsi tempat wisata. Pada halaman Search by Radius, pencarian tempat wisata dilakukan dengan radius 50 km dari posisi wisatawan. Pada halaman Search by Name, pencarian tempat wisata dilakukan berdasarkan pencarian nama (auto-complete). Gambar 13 Tampilan Halaman (a) Place Details dan (b) Route Pada halaman ini, wisatawan akan mendapatkan deskripsi tempat wisata yang dilengkapi foto, nama tempat, dan rating. Wisatawan dapat mencari rute jalan dari posisi wisatawan ke tempat wisata tersebut dan melakukan rating. Evaluasi Evaluasi terhadap aplikasi dilakukan pada faktor 8 aturan emas Interaksi Manusia dan Komputer (Shneiderman & Plaisant, 2010), 5 elemen multimedia, dan kuesioner yang ditujukan pada pengguna. Pengkajian terhadap 8 aturan emas mencakup (1) konsistensi penggunaan icon untuk navigasi, peletakan menu, penggunaan warna untuk menu, teks dan font, (2) penggunaan shortcut sehingga memungkinkan pengunjung menggunakan keys tertentu untuk mengakses suatu area, (3) Aplikasi Pencarian Tempat. (Budi Yulianto; Rita Layona) 117

ketersediaan respon atau umpan balik yang informatif ketika tombol ditekan, (4) ketersediaan dialog sederhana yang menampilkan keadaan akhir suatu proses, (5) pesan kesalahan kepada pengguna ketika terjadi kesalahan input, (6) ketersediaan tombol back agar pengguna dapat kembali melihat menu sebelumnya, (7) pusat kendali internal berupa respons yang sesuai dengan aksi yang diinginkan pengguna, dan (8) perancangan dengan konsep sederhana agar pengguna tidak perlu melakukan penghapalan yang terlalu banyak atas fitur-fitur yang tersedia. Evaluasi 5 elemen multimedia (Vaughan, 2011) mencakup (1) teks yang digunakan, (2) gambar lokasi wisata dan peta, (3) animasi rute, (4) komponen suara, dan (5) video yang dapat dilihat oleh pengguna. Gambar 14 Tampilan 5 Elemen Multimedia Evaluasi terhadap aplikasi hasil penelitian juga dilakukan melalui kuesioner yang diberikan pada 41 responden. Hasil dari kuesioner evaluasi tersebut ditampilkan pada grafik berikut. Gambar 15 Evaluasi Kelengkapan Fitur Gambar 16 Evaluasi Ketertarikan Tampilan 118 ComTech Vol. 6 No. 1 Maret 2015: 109-120

Gambar 17 Evaluasi Kemudahan Penggunaan Gambar 18 Evaluasi Dukungan Aplikasi Gambar 19 Evaluasi Rekomendasi SIMPULAN Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah aplikasi memberi kemudahan kepada wisatawan dalam mencari tempat wisata berdasarkan rating, nama, dan radius; membantu dalam memberikan penunjuk jalan tempat wisata; dan memberi kemudahan kepada wisatawan untuk mengetahui informasi berupa deskripsi tempat wisata, foto, dan rating. Saran untuk penelitian dan pengembangan lebih lanjut yaitu melengkapi aplikasi dengan daftar hotel, restoran, dan rumah sakit agar menunjang wisatawan dalam berwisata (Shoval, McKercher, Ng, et al, 2011), menyediakan fitur perbesaran foto pada lokasi wisata, transportasi yang dapat diakses (Edwards & Griffin, 2013), dan menyediakan fitur bagi wisatawan untuk menulis review suatu lokasi wisata. DAFTAR PUSTAKA Chu, T. H., Lin, M. L., Chang, C. H., & Chen, C. W. (2011). Developing a tour guiding information system for tourism service using mobile GIS and GPS techniques. Advances in Information Sciences and Service Sciences, 3(6), 49 58. Connolly, T., & Begg, C. (2005). Database Systems A Practical Approach to Design, Implementation, and Management (4th ed). New York: Addison-Wesley. Edwards, D., & Griffin, T. (2013). Understanding tourists spatial behaviour: GPS tracking as an aid to sustainable destination management. Journal of Sustainable Tourism, 21(4). DOI:10.1080/09669582.2013.776063 Aplikasi Pencarian Tempat. (Budi Yulianto; Rita Layona) 119

Feng, Y., Rizos, C., Higgins, M., Lim, S., & Tang, M. (2009). Developing regional precise positioning services using the legacy and future GNSS receivers. Journal of Global Positioning Systems, 8(1), 17 25. Hallo, J. C., Beeco, J. A., Goetcheus, C., McGee, J., McGehee, N. G., & Norman, W. C. (2012). GPS as a Method for Assessing Spatial and Temporal Use Distributions of Nature-Based Tourists. Journal of Travel Research, 51(5), 591 606. Ismayanti. (2011). Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia. (2012). Ranking Devisa 2006-2010. Diakses dari http://www.budpar.go.id/budpar/asp/ringkasan.asp?c=117 Khraisat, Y. S., Al-Khateeb, M., Abu-Alreesh, Y., Ayyash, A., & Lahlouh, O. (2011). GPS navigation and tracking device. International Journal of Interactive Mobile Technologies, 5(4), 39 41. Lai, P.C., Li, C. L., Chan, K. W., & Kwong, K. H. (2007). An Assessment of GPS and GIS in Recreational Tracking. Journal of Park and Recreation Administration, 25(1), 128 139. Ruotsalainen, L., Kuusniemi, H., & Chen. R. (2011). Visual-aided two-dimensional pedestrian indoor navigation with a smartphone. Journal of Global Positioning Systems, 10(1), 11 18. Shneiderman, B., & Plaisant, C. (2010). Designing The User Interface (5th ed). Boston: Addison- Wesley. Shimizu, T., Yamaguchi, T., Ai, H., Kawase, J., & Katagiri. Y. (2014). Travel path and transport mode identification method using Less-Frequently-Detected position data. 8th International Symposium of the Digital Earth (pp. 1 6). Shoval, N., McKercher, B., Ng, E., Birenboim. A. (2011). Hotel location and tourist activity in cities. Annals of Tourism Research, 38(4), 1594 1612. Simon, D. P., & Williams. (2008). CATS: GPS coordinate time series analysis software. GPS Solutions, 12(2), 147 153. Sommerville, I (2011). Software Engineering (9th ed). Boston: Addison-Wesley. Steiniger, S., Neun, M., & Edwardes, A. (2006). Foundations of Location Based Services. CartouCHe1-Lecture Notes on LBS, 1, 2. Vaughan, T. (2011). Multimedia: Making It Work (8th ed). New York: McGraw-Hill. Whitten, J. L., & Bentley, L. D. (2007). System Analysis and Design Methods (7th ed). New York: McGraw-Hill. Yulianto, B. (2010). Teknologi location based service (Global Positioning System) pada perangkat mobile. Jurnal ComTech, 1(1), 61 74. 120 ComTech Vol. 6 No. 1 Maret 2015: 109-120