JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: D-24

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 2012) ISSN: D-122

DOSEN KONSULTASI : Dr.Ir. RIA ASIH ARYANI SOEMITRO, M.Eng. TRIHANYNDYO RENDY, ST.MT

BETON DI BAWAH PONDASI DANGKAL AKIBAT PEMBEBANAN STATIS DAN DINAMIS

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-6 1

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN DENGAN KOMPOSISI 75% FLY ASH DAN 25% SLAG BAJA PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK TANAH TERHADAP SIKLUS PEMBASAHAN DAN PENGERINGAN PADA TANAH PERMUKAAN LERENG NGANTANG MALANG

STUDI PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia konstruksi, tanah menduduki peran yang sangat vital dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap kuat geser dan tekan bebas dapat disimpulkan bahwa :

Oleh : FATZY HERDYANTO TUTUP HARIYADI PONCO.W

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

UJIAN THESIS. MAHASISWA: Sugiarto DOSEN PEMBIMBING : Dr.Ir.Ria Asih Aryani Soemitro.M.Eng Ir.Moesdarjono Soetojo.MSc

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

Dosen pembimbing : Disusun Oleh : Dr. Ir. Ria Asih Aryani Soemitro,M.Eng. Aburizal Fathoni Trihanyndio Rendy Satrya, ST.

Identifikasi Kekuatan Batu Kumbung (Batu Putih) Sebagai Salah Satu Alternatif Bahan Bangunan ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

STUDI PERUBAHAN KARAKTERISTIK FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK TERHADAP SIKLUS PEMBASAHAN PADA TANAH LERENG DENGAN KEDALAMAN 5-20M DI NGANTANG MALANG

PERILAKU PONDASI DANGKAL YANG DIBERI PERKUATAN TYRESOIL DAN MATERIAL GRANULER AKIBAT BEBAN DINAMIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DATA HASIL PENGUJIAN Laboratorium. Lampiran A

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT GUNA MENINGKATKAN STABILITAS TANAH LEMPUNG

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

PENGARUH BEBAN DINAMIS DAN KADAR AIR TANAH TERHADAP STABILITAS LERENG PADA TANAH LEMPUNG BERPASIR

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM TERHADAP NILAI KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Faktor yang sangat penting dalam menentukan suatu konstruksi bangunan

BAB III LANDASAN TEORI

Alternatif Perbaikan Perkuatan Lereng Longsor Jalan Lintas Sumatra Ruas Jalan Lahat - Tebing tinggi Km

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

KOMPOSISI TANAH. Komposisi Tanah 2/25/2017. Tanah terdiri dari dua atau tiga fase, yaitu: Butiran padat Air Udara MEKANIKA TANAH I

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

Soal Geomekanik Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi

PENGARUH CAMPURAN ABU SABUT KELAPA DENGAN TANAH LEMPUNG TERHADAP NILAI CBR TERENDAM (SOAKED) DAN CBR TIDAK TERENDAM (UNSOAKED)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sifat fisik tanah adalah sebagai pertimbangan untuk merencanakan dan

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ach. Lailatul Qomar, As ad Munawir, Yulvi Zaika ABSTRAK Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan

Oleh: Dewinta Maharani P. ( ) Agusti Nilasari ( ) Bebby Idhiani Nikita ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. Beton sebagai salah satu bahan konstruksi banyak dikembangkan dalam

PERBAIKAN DAN PERKUATAN TANAH LUNAK PADA FONDASI DANGKAL MENGGUNAKAN ABU SERABUT KELAPA DAN LAPIS BAN BEKAS

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

BAB III LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN TRAS PADA PERKERASAN JALAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KECEPATAN ALIRAN HORISONTAL DENGAN IJUK DAN LIMBAH PLASTIK SEBAGAI DRAINASI VERTIKAL

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

PENGARUH SIKLUS PENGERINGAN DAN PEMBASAHAN TERHADAP SIFAT FISIK, MEKANIK DAN DINAMIK PADA TANAH TANGGUL SUNGAI BENGAWAN SOLO CROSS SECTION

ANALISIS PENINGKATAN NILAI CBR PADA CAMPURAN TANAH LEMPUNG DENGAN BATU PECAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI JUDUL PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

B1 AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diimbangi oleh ketersediaan lahan, pembangunan pada lahan dengan sifat tanah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh beratnya beban yang harus ditanggung oleh tanah berbutir halus.

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN CAMPURAN (DENGAN SLAG BAJA DAN FLY ASH) PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING

TAHANAN CABUT TULANGAN BAJAPADA TANAH BERPASIR

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

Pengaruh Variasi Jarak dan Panjang Kolom Stabilisasi Tanah Ekspansif Di Bojonegoro dengan Metode Deep Soil Mix Tipe Single Square

TUGAS AKHIR KAJIAN KUAT TEKAN BEBAS STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN STABILIZING AGENTS SERBUK KACA DAN SEMEN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

KAJIAN POTENSI KEMBANG SUSUT TANAH AKIBAT VARIASI KADAR AIR (STUDI KASUS LOKASI PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TERPADU UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. melongsorkan lereng tanah tersebut setelah diberi perkuatan. Besarnya beban

PENGARUH JARAK DAN PANJANG KOLOM DENGAN DIAMETER 5CM PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF MENGGUNAKAN METODE DSM BERPOLA TRIANGULAR

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

PENGARUH METODE KONSTRUKSI PONDASI SUMURAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG VERTIKAL (148G)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

ANALISIS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MELAYANG (FLOATING FOUNDATION) PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PLAXIS VERSI 8.

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-4 Studi Pengaruh Pembebanan dan Dinamis Terhadap Dangkal dengan Perkuatan Tiang Buis dari Komposisi Optimal Beton yang Menggunakan Material Limbah di Kabupaten Bangkalan (Pemodelan di Laboratorium) Wahyu Ady Sulistyo, Ridha Annisa Imaniar, Ignasius Rahmat Santoso, Trihanyndio Rendy Satrya, Ria Asih Aryani Soemitro Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 6111 E-mail: soemitroraa@yahoo.com Abstrak pendukung suatu bangunan atau penyangga konstruksi yang paling dasar adalah tanah. Jenis tanah yang kita pakai adalah tanah andosol yang ada di kabupaten Bangkalan. Tanah andosol merupakan tanah lempung yang berasal dari sisa abu vulkanik dari letusan gunung berapi yang memiliki nilai kembang susut yang cukup tinggi, sehingga tanah tidak stabil dan mudah menimbulkan penurunan/settlement. Salah satu desain pondasi untuk struktur tahan gempa pada rumah sederhana adalah menggunakan buis beton sebagai perkuatan pada pondasi dangkal. Dengan inovasi baru pada konstruksi buis beton yaitu menggunakan material tambahan yaitu fly ash, copper slag, dan batu putih. Limbah batu putih yang digunakan dalam penelitian ini terdapat di Kabupaten Bangkalan. Penelitian dilaksanakan di laboratorium menggunakan tanah yang dikondisikan seperti tanah di Bangkalan dengan nilai LL 78,3%. Berupa campuran pasir 56,16% bentonite 43,84%. menggunakan komposisi campuran 1::3 dengan perbandingan 5%:5% untuk tiap bahan utama dan limbah, yang memiliki nilai kuat tekan besar. Kemudian pondasi diberi beban statis vertikal 1 kg - 4 kg, untuk kombinasi beban statis dan dinamis digunakan boks getar. Pemodelan pondasi yang digunakan adalah segitiga dan persegi dengan dan tanpa buis beton, diameter buis,3m, jarak pemasangan tiang buis beton S = 3D dan kedalaman 1m dengan skala 1:1. Penelitian di laboratorium mendapatkan hasil, pondasi dengan luas telapak pondasi terkecil memiliki penurunan terbesar dibandingkan dengan luas telapak besar. memiliki penurunan terbesar daripada pondasi dengan perkuatan dan penurunan pondasi pada percepatan gempa,g lebih besar dari pada,15g. Semakin besar volume berat tanah (γ t ), geser tanah (C), derajat kejenuhan (S r ), dan Porositas (n) penurunan besar, sedangkan semakin kecil angka pori (e) penurunan semakin besar. Kata Kunci Beban dan Beban Dinamis, Copper slag, Fly ash, Limbah Industri, Kabupaten Bangkalan, Pemodelan Laboratorium, Peta Gempa 1, Buis Beton. T I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri [1]. Untuk mengidentifikasi jenis tanah berdasarkan ukuran partikelnya, tergantung klasifikasi yang digunakan. Tanah berbutir kasar dapat diidentifikasi berdasarkan ukuran butiran []. Sedangkan pondasi merupakan bagian paling bawah dari suatu konstruksi yang berfungsi meneruskan beban dari struktur bangunan bagian atas ke lapisan tanah bagian bawah pondasi [3]. Dalam penelitian yang dilaksanakan di laboratorium, pemodelan tanah menggunakan pasir dan bentonite untuk mendapatkan jenis tanah andosol yang ada di Kabupaten Bangkalan yang bersifat lempung, Lempung adalah tanah berbutir halus yang lolos saringan no. (,75 mm). Lempung mempunyai sifat plastis dalam kisaran kadar air tertentu, dan kekuatannya tinggi bila tanahnya pada kondisi kering []. Bentonite adalah lempung yang mengandung montmorilonite dengan kadar tinggi. Kebanyakan bentonite terbentuk dari perubahan kimiawi abu vulkanik. Bila berhubungan dengan air, bentonite kering mengembang lebih besar dibanding lempung kering lainnya, sedangkan bentonite jenuh menyusut lebih banyak jika dikeringkan [4]. Material limbah digunakan sebagai bahan campuran beton dan pengisinya berupa batu putih, copper slag dan fly ash. Batu putih pada dasarnya adalah batuan sedimen dari batu kapur. Copper slag adalah hasil limbah industri peleburan tembaga, yang sebagian besar mengandung oksida besi dan silikat serta mempunyai sifat kimia yang stabil dan sifat fisik yang sama dengan pasir [5]. Fly ash merupakan material yang memiliki ukuran butiran yang halus, berwarna keabu-abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batubara [6]. Manfaat penelitian ini yaitu mengetahui seberapa besar kestabilan pondasi perkuatan buis beton dari penurunan dan angka keamanan, dari variasi kedalaman dan material limbah yang digunakan pada pondasi buis beton terhadap pengaruh kombinasi beban statis vertikal dan beban dinamis dengan menggunakan peta gempa 1. Melalui hasil analisa, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengurangi kerusakan akibat gempa pada rumah sederhana menggunakan pondasi dangkal yang diperkuat dengan buis beton memanfaatkan material limbah.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-5 A II. METODE A. Tahap Telaah Langkah awal dalam penelitian ini menyiapkan material yang akan dibandingkan untuk uji kelayakan. Menentukan komposisi bentonite dan pasir untuk mendapatkan permodelan tanah uji yang sesuai, menentukan komposisi campuran bahan pondasi dari material limbah (batu putih, copperslag, fly ash) dan material utama (kerikil, pasir, semen), menentukan permodelan pondasi yang akan di uji, penentuan percepatan gempa dari peta gempa, melakukan pembebanan statis dan dinamis pada pondasi dan menghitung penurunan dan daya dukung tanah. B. Metodologi Metode pengujian penelitian dilakukan dengan cara yaitu dengan menggunakan boks getar dan pemodelan dengan analisa numerik sebagai pembanding. Adapun langkahlangkah penelitian dilaksanakan dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar berikut : telapak persegi (L/B = ) dan segitiga Tanpa perkuatan buis beton Skala 1 : 1 telapak persegi L/B = ( tiang buis beton) Kedalaman = 1 m Diameter =,3 m Dengan S = 3D Skala 1 : 1 Pembebanan dinamis berdasarkan peta gempa 1 a = 1,471 m/s f = 1, hz r =,4 cm a = 1,96 m/s f = 1, hz r =,5 cm Penurunan tanah Output pemodelan pondasi dangkal berupa : 1. Variasi perubahan penurunan, Nilai angka keamanan telapak segitiga (3 tiang buis beton) Kedalaman = 1 m Diameter =,3 m Dengan S = 3D Skala 1 : 1 Pembebanan statis vertikal 1 kg, kg, 3 kg, 4 kg Parameter tanah Output pemodelan pondasi dangkal berupa : 1. Variasi perubahan penurunan, Nilai angka keamanan Analisa Numerik dengan bantuan program plaxis Sesuai dengan pemodelan laboratorium Sesuai dengan ukuran sebenarnya 1. Penurunan tanah. Angka keamanan Perbandingan Kesimpulan Selesai Gambar.. Bagan alir detail penelitian (lanjutan). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar. 1. Bagan alir detail penelitian. A. Identifikasi Tanah Untuk mendapatkan tanah uji dengan kondisi LL tertentu maka bentonite dicampur dengan pasir dan air secara merata dengan perbandingan tertentu secara coba-coba, dengan memperhitungkan berat alami dan kadar air masing-masing material. Dari hasil pencampuran bentonite dan pasir kemudian dilakukan pengujian Liquid Limit pada tanah uji tersebut Dengan Batas Cair (LL) = 78,3 % seperti kondisi tanah di Bangkalan, maka perbandingan Bentonite : Pasir = 43,84% : 56,16%. Hasil Pengujian Volumetri/Gravimetri untuk tanah Bangkalan didapat dari data tanah pada daerah Kel. Tanjung Kec. Burneh, Bangkalan tahun 8 dengan kadar air (w c ) = 54,3%, d =,69 gr/cc, t = 1,649 gr/cc dan didapatkan nilai kohesi (C) sebesar,47 kg/cm dan sudut geser () sebesar 11,97 o.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-6 B. Analisa Kuat Tekan Pengujian analisa kuat tekan dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tekan beton (Mpa) dan menentukan jenis campuran yang ekonomis dengan memanfaatkan hasil limbah. Maka komposisi campuran untuk pondasi pada daerah Bangkalan, menggunakan perbandingan, 5%:5% dengan hasil kuat tekan sebesar 6,4 Mpa. C. Perhitungan Daya Dukung Dalam menentukan beban batas yang dapat diterima oleh tanah uji dilakukan perhitungan daya dukung tanah terlebih dahulu. Nilai daya dukung tiap pondasi dan kapasitas hoisontal dapat dilihat pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 4 : Tabel 1. y gp Daya dukung pondasi telapak A Beban Tegangan ultimate (cm ) (kg) Persegi Panjang,517 kg/cm 16 83,75,58 kg/cm 83,5 149,69 Tabel. Daya dukung pondasi tiang buis beton Jumlah tiang Q u Q u S = 3D 3 (D) Telapak Spektrum, g Spektrum,15 g F H U F H U Q u Total Persegi 6,34 83,75 9,74 3 9,14 149,69 158,94 Tabel 3. Daya dukung dinamis pondasi telapak Tegangan ultimate A(cm ) Beban (kg) Persegi,75 kg/cm 16 1,18,155 kg/cm 83,5 4,67 Tabel 4. Kapasitas horisontal tiang buis beton L/B = ; h = 1 cm,3789 11,838,84 11,838 ; h =1,6461 11,838,393 11,838 D. Pembebanan Tanah Uji yang digunakan berupa pondasi telapak yang diberi perkuatan tiang buis beton dengan variasi persegi L/B = dan model segitiga, variasi perkuatan pondasi diberikan tiang buis beton dengan jarak pemasangan 3D sedangkan kedalaman tiang 1 cm dengan diameter 3, cm. Simulasi beban dinamis di laboratorium diberikan pada zona gempa dengan spektrum,15dan, g sedangkan beban statis vertikal terdapat beberapa variasi pembebanan yang berbedabeda seperti pada Tabel 5. Dengan hasil penurunan yang terdapat pada Gambar 3 sampai dengan Gambar 5. Tabel 5. Variasi beban yang diberikan pada setiap pondasi Penurunan (mm) Penurunan (mm).5 1.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 Variasi Spektrum,15 g dan, g Bentuk Perletakan 1 3 4 Telapak 1 kg kg 3 kg 4 kg 1 kg kg 3 kg 4 kg S = 3D ; h = 1 cm 1 kg kg 3 kg 4 kg 1 kg kg 3 kg 4 kg S = 3D ; h = 1 cm 1 kg kg 3 kg 4 kg Telapak 1 kg kg 3 kg 4 kg S = 3D ; h = 1 cm 1 kg kg 3 kg 4 kg Persegi Kombinasi Beban Beban (Kg) 1 3 4 5.5 1.5 3 Telapak komposisi 5:5 Telapak Persegi komposisi 5:5 Persegi dengan Buis komposisi 5:5 dengan Buis komposisi 5:5 Gambar. 3. Penurunan beban statis (Sumber : Hasil Penelitian di Laboratorium). Penurunan Beban Dinamis Untuk Semua Model pada Percepatan,15g Beban (Kg) 5 1 15 5 3 35 4 45 Telapak Persegi.15g Telapak Persegi.15g Telapak.15g Persegi dengan Buis.15g Persegi dengan Buis.15g dengan Buis.15g Gambar. 4. Penurunan akibat pembebanan dinamis spektrum,15g (Sumber : Hasil Penelitian di Laboratorium). Penurunan (mm) Penurunan Beban Dinamis Untuk Semua Model pada Percepatan,g Beban (Kg) 5 1 15 5 3 35 4 45.5 1.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 Telapak Persegi percepatan.g Telapak Persegi percepatan.g Telapak percepatan.g Persegi dengan Buis percepatan.g Persegi dengan Buis percepatan.g dengan Buis percepatan.g Gambar. 5. Penurunan akibat pembebanan dinamis spektrum, g (Sumber : Hasil Penelitian di Laboratorium).

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-7 Pembebanan 4 kg untuk pondasi telapak persegi L/B = B = 9 cm C f = 1,1 υ =, L = 18 cm E = 8 kn/m 1 S C q B i f E 1,,4 S 1,1,9 8,18,9 i x =,9 m =,9 mm Dari hasil perhitungan penurunan secara manual pada beban 4 kg (skala lapangan,4 kn) didapatkan penurunan sebesar,9 mm sedangkan dari hasil plaxis sebesar,8 mm. Dimana terdapat perbedaan sebesar,1 mm atau sebesar 1,87%. Pembebanan 4 kg untuk pondasi telapak segitiga B = L = 16,837 cm E = 8 kn/m C f = 1,1 υ =, 1 S C q B i f E 1,,4 S 1,1,16837 8,16837,16837 i x =,99m =,99 mm Dari hasil perhitungan penurunan secara manual pada pondasi segitiga dengan beban 4 kg (skala lapangan,4 kn) didapatkan penurunan sebesar,99 mm sedangkan dari hasil plaxis sebesar,8 mm. Dimana terdapat perbedaan sebesar,17 mm atau sebesar 17,1 %. Perbandingan hasil penurunan secara manual dan program dapat dilihat pada Tabel 6 berikut: Telapak Telapak Persegi L/B= Tabel 6. Kontrol Penurunan Beban Penurunan (mm) Perbedaan Penurunan Persentase (kg) Plaxis Manual (mm) (%) 1.6.3.3 1.81.3.46.14 3.58 3.68.69.1 1.65 4.8.9.1 11.5 1.6.5.1 5.5.3.49.17 35.6 3.68.74.6 8.1 4.8.99.17 16.8 (Sumber : Hasil Perhitungan) E. Pengujian Parameter Fisik dan Kuat Geser Tanah Nilai dari berat volume tanah (γ t ) pada tanah uji di setiap simulasi percobaan diambil pada saat kombinasi beban statis 4 kg dengan beban percepatan,15g dan,g yang terdapat pada Gambar 6. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan berat volume tanah setelah diberikan beban dinamis. Sebelum di berikan beban dinamis berat volume tanah (γ t ) 1,649 gr/ cm 3. Sebelum Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi Persegi 1.,15g 1.3,g 1.4 γt (gr/cm 3 ) 1.856 1.877 1.868 1.9 1.8 1.837 1.819 1.794 1.796 1.831 1.84 1.795 1.769 1.8 1.74 1.815 1.769 1.791 1.791 1.815 1.767 1.753 1.7 1.649 1.778 1.75 1.7 1.745 1.763 1.699 1.714 1.684 1.649 1.7 1.711 1.7 1.685 1.678 1.689 1.6 1.649 1.668 1.677 Gambar. 6. Berat volume tanah (γ t ) pada seluruh variasi pondasi telapak statis & dinamis percepatan,15g dan,g Setelah tanah uji diberi beban statis dan dinamis 4 kg untuk uji geser langsung dan didapatkan nilai kohesi pada tanah uji setelah diberi beban kombinasi statis dan beban dinamis sampai 4 kg. Hasil nilai kohesi pada Gambar 7 berikut: C (Kg/cm ).8.7.61.6.48.5.4.47.3..1.7.61.56.66.65.64.57.57.56.54.51 Gambar. 7. Grafik perbandingan nilai C ( kg/ cm ) pada seluruh variasi pondasi. Setelah tanah uji diberi beban statis dan dinamis 4 kg untuk uji volumetri pada tanah uji setelah diberi beban kombinasi statis dan beban dinamis 4 kg. Hasilnya berupa nilai Sr pada Gambar 8 berikut:.49 γ t (gr/cm 3 ) Pada Beban 4 kg ( dan Dinamis) C (Kg/cm ) Pada Beban 4 kg ( dan Dinamis).71.69.59.6.53.53. Sebelum Telapak Telapak Persegi Buis Buis Buis Dinamis,g Dinamis,15g

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-8 Sr (%) 1 98 96 94 9 9 Sebelum Sr (%) Pada Beban 4 kg ( dan dinamis) 99.666 99.44 99.37 99.3 99.481 98.9 98.973 98.41 99.393 99.5 99.339 98.346 98.585 98.58 97.97 98.78 98.546 97.59 98.63 97.974 97.578 98.63 96.66 97.71 97.71 97.6 97.376 97.5 97.59 96.87 96.87 97.77 96. 96.136 96.7 95.47 (8:) (8:) (5:5) (5:5) Buis S = 3D; h = 1 ; Db=1,5Ds (8:) Buis S = 3D; h = 1 ; Db=1,5Ds (8:) Gambar. 8. Grafik perbandingan nilai derajat kejenuhan (Sr) (%) pada seluruh variasi pondasi Setelah tanah uji diberi beban statis dan dinamis 4 kg untuk uji Volumetri/Gravimetri pada tanah uji setelah diberi beban kombinasi statis dan beban dinamis 4 kg. Didapat perbandingan nilai e (void ratio) seperti pada Gambar 9. e (void ratio).. 1.787 1.783 1.8 1.788 1.6 1.4 1. 1. 1.55.8.6.4. 1.17 1.399 1.99 1.99.539 1.118.644 1.634 5 1.3 1.759 1.17 1.7 1.65 Buis S = 3D; h = 1 ; Db=1,5Ds (5:5) 1.885 1.914 1.4 1.354.95 Buis S = 3D; h = 1 ; Db=1,5Ds (5:5) 1.67 Telapak (8:) 1.419 1.167 1.19 Telapak (5:5) 1.647 48 Buis S = 3D; h = 1 (8:) Perbandingan nilai e (void ratio) Pada Beban dan Dinamis 4 kg melintang memanjang melintang memanjang memanjang 1.389 1.349 Buis S = 3D; h = 1 (5:5) 53 71 1.467 1.483 Gambar. 9. Grafik perbandingan nilai angka pori (e) pada seluruh variasi pondasi Setelah tanah uji diberi beban statis dan dinamis 4 kg untuk uji volumetri/gravimetri pada tanah uji setelah diberi beban kombinasi statis dan beban dinamis 4 kg. Hasilnya berupa nilai Porositas (n) pada Gambar 1 berikut: n ( % ) 1.41.7.641.641.656.659.638.653.657.6.644.64.611.637.587.577.6.64.641.581.59.648.6.539.549.56.67.583.513.575.55.559.51.559.571.5.58.488.549.4.418.3..1 Perbandingan Angka (Porositas) Pada Beban dan Dinamis 4 kg Gambar. 1. Grafik perbandingan nilai porositas (n) pada seluruh variasi pondasi. 4kg 4kg,g,15g,g,15g F. Analisa Angka Keamanan Analisa angka keamanan untuk kondisi pemodelan Tanah Uji pada Batas Cair (LL) = 78,3% dan kadar air (w c ) = 54,3% pada beban adalah sebagai berikut : Beban (P) yang terpakai pada kondisi ini adalah = 1 kg, kg dan 3 kg, 4 kg. Luas penampang pondasi (A) adalah L x B Tegangan yang terjadi berarti Q terjadi = P/A ( kg/ cm ). Untuk contoh perhitungan akan diambil Pembebanan (P) = 1 kg dan Q ult pada L/B = polos dengan dengan ukuran L= 18 cm dan B = 9 cm. Q terjadi = P/(B x L) = 1/(9 x 18) =,617 kg/ cm Q ult =,517 kg/ cm S F = Q ult / Q terjadi =,517/,617 = 8,375 Jadi akan didapat angka keamanan sebesar 8,375 Dengan cara yang sama, hasil perhitungan dapat dilihar pada Tabel 7 dan grafik angka keamanannya pada Gambar 1 : Tabel 7. Rekap Angka Keamanan berbagai tipe pondasi Spektrum,15 g Spektrum, g SF F Hu f Hu Spektrum,15 g Spektrum, g Persegi h=1 cm.84 11.838.3789 11.838 83.366 6.4861 h=1cm.393 11.838.418 11.838 114.86 86.3 (Sumber: Hasil perhitungan) SF 1 11 1 9 8 7 6 5 4 3 1 83.366 6.486 Persegi h=1 cm 114.86 Gambar. 11. Grafik angka keamanan kapasitas horisontal tiang buis beton pada percepatan,15g dan percepatan,g. IV. KESIMPULAN Penelitian ini mendapatkan hasil dari tiap peninjauan yang dilakukan pada tanah Bangkalan terhadap tiap jenis pondasi. Dari hasil analisa dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variasi bentuk pondasi Semakin luas penampang pondasi, semakin kecil penurunan yang terjadi, tak terkecuali pembandingnya mempunyai perbandingan berat yang sama atau hampir mendekati.. Variasi pembebanan Penambahan buis beton pada pondasi telapak, dapat mengurangi resiko penurunan dan mendapat kestabilan yang cukup baik, saat pembebanan statis maupun dinamis. 86.3 h= 1 cm Spektrum,15 g Spektrum, g

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1, (Sept. 1) ISSN: 31-971 D-9 3. Parameter Tanah Dari hasil pengujian di laboratorium, jenis tanah lempung mempunyai nilai kohesi yang sangat rendah dengan sudut geser tinggi, namun setelah mengalami pembebanan dan percepatan gempa, nilai kohesinya bertambah, dan sudut gesernya berkurang karena tanah yang semakin padat. 4. Angka keamanan Pada saat dilakukan pembebanan statis maupun dinamis, angka keamanan pondasi terkecil adalah pondasi telapak persegi dibanding dengan pondasi lainnya, sedangkan pndasi segitiga dengan buis beton memiliki angka keamanan optimum. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Ria Asih A. S., M.Eng., dan Bapak Trihanyndio Rendy Satrya, ST. MT. selaku dosen pembimbing selama pengerjaan tugas akhir ini. Bapak Prof. Ir. Indrasurya B. Mochtar, M.Sc., Ph.D, Bapak Dr. Tech. Pujo Aji, ST, MT, dan Ibu Dr. Ir. Ria Asih A. S., M. Eng. selaku dosen pengajar mata kuliah teknik penulisan ilmiah. Para anggota Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil ITS, laboratorium Beton Teknik Sipil ITS, Laboratorium Perhubungan dan Konstruksi Jalan Teknik Sipil ITS yang telah banyak membantu dalam praktikum penelitian Tugas Akhir ini. Kedua orang tua yang selalu mendoakan keberhasilan dan kesuksesan Teman-teman Lintas Jalur Teknik Sipil khususnya angkatan 1 yang telah memberikan saran-saran dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Sosdarsono, Suyono. dan Nakazawa, Kazuto., Mekanika Tanah dan Teknik Fondasi, Penerbit Pradnya Paramita, Jakarta [] Hardiyatmo, Hary Christady., 1, Teknik Fondasi I, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta [3] Das, B.M., 1998, Mekanika Tanah, Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis, Penerbit Erlangga, Jakarta. [4] Terzhagi, Karl dan Peck, R.B. 1993 Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa, Penerbit Erlangga, Jakarta. [5] www.wikipedia.org [6] http://www.scribd.com/doc/54119616/sri-prabandiyani-retno-wardani