BAB V PEMBAHASAN 6.1 UMUM Dalam perencanaan ulang (re-desain) Bangunan Ramp Proyek Penambahan 2 Lantai Gedung Parkir Di Tanjung Priok menggunakan struktur beton bertulang, spesifikasi bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30 Mpa, untuk baja tulangan dipakai mutu baja tulangan fy 400 Mpa untuk baja tulangan ulir atau deform dan fy 300 Mpa untuk baja tulangan polos. Pada penulisan Tugas Akhir ini digunakan program ETABS v.9.0.7 untuk mencari momen, geser dan aksial yang terjadi pada struktur. Hasil-hasil tersebut difaktorkan yang digunakan sebagai perhitungan perencanaan. 6.2 PORTAL Pada perencanaan portal (re-desain) Bangunan Ramp Proyek Penambahan 2 Lantai Gedung Parkir Di Tanjung Priok direncanakan menggunakan tulangan rangkap, agar memenuhi persyaratan SK SNI SNI 03-2847-2002 bahwa untuk struktur tahan gempa harus direncankan tulangan desak 0,5 tulangan tarik. Perencanaan dimensi portal berdasarkan momen dan gaya geser terbesar pada Balok. Dimana momen terbesar pada lantai dan atap sehingga diperoleh dimensi yang seragam pada sepanjang bentang. Berdasarkan perhitungan pada bab V diperoleh dimensi yang aman terhadap momen dan geser. Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan menggunakan tulangan P10 V-1
dengan fy = 300 Mpa, untuk tulangan geser menggunakan tulangan P8 dengan fy 300 Mpa. Penyamaan tulangan dan dimensi, untuk mempermudah pengerjaan dilapangan. 6.3 KOLOM Kolom-kolom pada (re-desain) Bangunan Ramp Proyek Penambahan 2 Lantai Gedung Parkir Di Tanjung Priok direncanakan ketinggian 3.2 meter. Dimensi kolom disesuaikan dengan tingginya untuk mendapatkan angka kelangsingan yang aman, serta berdasarkan keamanan terhadap geser. Dimensi kolom direncanakan lebih besar dari dimensi balok induk untuk mendapatkan kekakuan yang baik. Pada penulisan Tugas Akhir ini direncanakan dimensi kolom yang, yaitu (500 x 500) mm 2. Perhitungan tulangan kolom menggunakan SK-SNI dengan menggunakan tulangan pokok P12 dengan fy = 240 Mpa dan D25 dengan fy = 400 Mpa dan untuk tulangan geser menggunakan tulangan (P8 dengan fy 240 Mpa, P10 dan D13 dengan fy 240 Mpa). Penggunaan tulangan deform pada sengkang kolom dimaksudkan untuk mendapatkan jarak antar sengkang yang tidak terlalu rapat. Perhitungan tulangan kolom digunakan tulangan minimum untuk kolom dengan ρ penulangan 1, 3,dan 4 % dari grafik Mn Pn. Dari hasil perhitungan seperti pada bab 5 V-2
6.4 PONDASI Pondasi merupakan struktur yang menghubungkan antara tanah dengan struktur di atasnya, dalam perencanaan ini menggunakan pondasi tiang pancang ø 60 cm sesuai dengan tegangan tanahnya maka ini termasuk pondasi sedang. Tulangan pokok arah x dan y menggunakan penulangan D25-220 dan tulangan susut D16-140. 6.5 PELAT Elemen struktur yang memakai pelat (Atap 100 mm) dan lantai (120 mm)dalam perencanaan yaitu pelat 2 arah karena Ly/Lx < 2. Penulangan ini tercantum dalam tabel 6.6 dan 6.7. Ukuran Tebal Tulangan Elemen Pelat T.Susut Pelat (mm) (mm) Mlx Mtx Mly Mty Pelat T1 4000x4000 120 P10-130 P10-130 P10-130 P10-130 P8-200 Pelat T2 4000x8000 120 P10-130 P10-130 P10-130 P10-130 P8-200 Pelat T3 4000x2500 120 P10-130 P10-130 P10-130 P10-130 P8-200 Pelat T4 4000x1500 120 P10-130 P10-130 P10-130 P10-130 P8-200 Tabel 6.1 Tulangan Pelat Lantai Ukuran Tebal Tulangan Elemen Pelat T.Susut Pelat (mm) (mm) Mlx Mtx Mly Mty Pelat T1 4000x8000 100 P10-150 P10-150 P10-150 P10-150 P8-200 Pelat T2 4000x4000 100 P10-150 P10-150 P10-150 P10-150 P8-200 Pelat T3 4000x2500 100 P10-150 P10-150 P10-150 P10-150 P8-200 Pelat T4 3000x1500 100 P10-150 P10-150 P10-150 P10-150 P8-200 Tabel 6.2 Tulangan Pelat Atap V-3
6.6 RAMP Elemen Ramp yaitu kemiringan tangga 30,09, panjang tangga 190,5 cm, panjang bordes 150 cm, lebar tangga 175 cm, tebal pelat sisi miring 17,336 cm. Penulangan tangga yaitu pelat bordes (Dipakai Tulangan Pokok D13-250,dan P8-160mm), pelat Ramp (Dipakai tulangan pokok D13-180, dan P8-160mm), balok bordes (Dipakai tulangan memanjang 3D16,dan P10 200mm). V-4
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Adapun hasil kesimpulan yang di dapat setelah melihat hasil-hasil pengerjaan Struktur diatas adalah anatara lain : Adapun hasil kesimpulan yang di dapat setelah melihat hasil-hasil pengerjaan Struktur diatas adalah anatara lain : Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka Dengan desain baru dengan menggunakan Mutu beton (f c) 25 MPa dan Mutu baja (fy) 240MPa untuk Pekerjaan pelat lantai, untuk pekerjaan kolom dan balok (f c) = 25MPa dan Mutu baja (fy) = 400MPa sedangka untuk pekerjaan pondasi dan ramp digunakan Mutu beton (f c) = 30MPa dan Mutu Baja (fy) = 400MPa. Keamanan masih dapat dijamin, bentuk dimensi dapat dikurangi, biaya dapat ditekan atau lebih efisien tanpa mengurangi manfaat dari kegunaannya. Dan untuk bangunan baru yang menyatu dengan bangunan lama sebaiknya penurunan bangunan diperhitungakan untuk menentukan elevasi ± 0.00 harus dinaikan sama dengan hasil perhitungan penurunan pondasi yaitu dinaikan 2.64cm sesuai hasil perhitungan dan analisa penurunan pondasi. SARAN Untuk kedepannya dalam pelaksanaan atau perencanaan struktur ini perlu digunakan buku pedoman peraturan SK-SNI- 03-2847-2002 untuk menyusaikan peraturan- peraturan yang terbaru sebagai acuan pelaksanaan atau perencanaan. V-5
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum, 1971 : Peraturan Beton bertulang Indonesia (NI-2), Jakarta Depertemen Pekerjaan Umum, SKSNI T-15-1991-03, Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang Untuk bangunan Gedung, Jakarta Departemen Pekerjaan Umum, SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencnaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung, Jakarta Departemen Pekerjaan Umum, 1987 : Pedoman Perencnaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, Jakarta V-6
V-7 BAB V PEMBAHASAN