PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

dokumen-dokumen yang mirip
Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

ANALISA DAN PENGUJIAN ENERGY BANGKITAN YANG DIHASILKAN OLEH PROTOTIPE MEKANISME VIBRATION ENERGY RECOVERY SYSTEM YANG DIPASANG PADA BOOGIE KERETA API

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Perancangan Sistem Pembangkit Listrik Sepeda Hybrid Berbasis Tenaga Pedal dan Tenaga Surya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP EFISIENSI DAYA & PUTARAN KRITIS PADA MINI WIND CATCHER

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

Tabel Hasil Pengujian. Kecepatan angin ( km/jam ) Putaran Turbin Angin (rpm) Tingkat Suara (db)

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

BAB III PERANCANGAN SISTEM

RANCANG BANGUN GENERATOR ELEKTRIK PADA SPEED BUMP PENGHASIL ENERGI LISTRIK DENGAN SISTEM PEGAS TORSIONAL

RANCANG BANGUN PENGEREMAN REGENERATIVE (KERS) PADA MOBIL LISTRIK UNIVERSITAS JEMBER

UJI KARAKTERISTIK MEKANISME PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK PADA SPEED BUMP DENGAN MEKANISME FLY WHEEL

1. Pengertian Usaha berdasarkan pengertian seharihari:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISA PERHITUNGAN ENERGI LISTRIK PADA SEPEDA LISTRIK HYBRID

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

USAHA DAN ENERGI. W = = F. s

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

PENINGKATAN UNJUK KERJA MEKANISME ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BOBOT KENDARAAN DI PERLINTASAN PORTAL AREA PARKIR

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

2.1 Pengertian Umum Mesin Pemipil Jagung. 2.2 Prinsip Kerja Mesin Pemipil Jagung BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. yang diadakan untuk menguji kemampuan, merancang, dan membangun

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

Antiremed Kelas 11 FISIKA

PENGUJIAN PROTOTYPE ALAT KONVERSI ENERGI MEKANIK DARI LAJU KENDARAAN SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK DENGAN VARIASI PEMBEBANAN INTISARI

Rancang Bangun Kendaraan Roda Empat Bermotor Bagi Penyandang Cacat Kaki Dengan Penggerak Motor Stasioner

Tugas Akhir TM

ABSTRAKSI BAB I PENDAHULUAN. A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel. Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

DRAFT PATENT LINTASAN RANTAI BERBENTUK SEGITIGA PYTHAGORAS PADA ALAT PEMBANGKIT ENERGI MEKANIK DENGAN MENGGUNAKAN ENERGI POTENSIAL AIR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN FLYWHEEL MAGNET SEPEDA MOTOR DENGAN 8 RUMAH BELITAN SEBAGAI GENERATOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

PERANCANGAN DAN PEMODELAN RASIO DESAIN PLANETARY GEAR UNTUK MENGETAHUI RASIO TRANSMISI DAN PERUBAHAN PUTARAN GENERATOR

Bidang Studi Desain. Rian Kurniawan. Dosen Pembimbing : Dr. Eng. Harus Laksana Guntur, ST.Meng

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Muizzul Fadli Hidayat (1), Irfan Syarif Arief, ST.MT (2), dan Ir. Tony Bambang Musriyadi, PGD (3)

RANCANG BANGUN ALAT PRAKTIKUM TURBIN AIR DENGAN PENGUJIAN BENTUK SUDU TERHADAP TORSI DAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PERUBAHAN DESAIN FLYWHEEL TERHADAP WAKTU PENGOSONGAN ENERGI KINETIK MODEL KERS

ANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR. Yeny Pusvyta 1* 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

PERANCANGAN KINCIR TERAPUNG PADA SUNGAI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK

Antiremed Kelas 10 Fisika

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Modifikasi Transmisi dan Final Gear pada Mobil Prototype Ronggo Jumeno

BAB II LANDASAN SISTEM

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SOAL DINAMIKA ROTASI

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB 5 Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

GERAK MELINGKAR. = S R radian

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV GERAK MELINGKAR

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

LOGO. Mohamad Fikki Rizki NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Ir Nyoman Sutantra,Msc,PhD Yohanes.ST,MSc

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta Timur *

Erfandi Carera, et al.rancang Bangun Alat Sistem Pemulihan Energi Kinetik (KERS) Untuk Pengisian Energi Pada Baterai Mobil Listrik

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

RANCANG BANGUN BAGIAN TRANSMISI MESIN KATROL ELEKTRIK (PULI DAN SABUK)

BAB USAHA DAN ENERGI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI D I N A S P E N D I D I K A N

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

HADID BISMARA TEDJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab. Peta Konsep. Gambar 13.1 Mendorong mobil. Usaha. membahas melakukan

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

KERJA DAN ENERGI. r r. kx untuk pegas yang teregang atau ditekan, di mana. du dx. F x

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Tabel 4.1. Hasil pengujian alat dengan variasi besar beban. Beban (kg)

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

III. METODE PENELITIAN

Berdasarkan lintasannya, benda bergerak dibedakan menjadi tiga yaitu GERAK MELINGKAR BERATURAN

KARAKTERISTIK TRAKSI DAN KINERJA TRANSMISI PADA SISTEM GEAR TRANSMISSION DAN GEARLESS TRANSMISSION

d r 5. KERJA DAN ENERGI F r r r 5.1 Kerja yang dilakukan oleh gaya konstan

Transkripsi:

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK ANDHIKA IFFASALAM 2105.100.080 Jurusan Teknik Mesin Fakultas TeknologiIndustri Institut TeknologiSepuluhNopember Surabaya 2012

LATAR BELAKANG PENGEREMAN PADA KENDARAAN DEBU YANG MERUSAK KESEHATAN ENERGI PANAS YANG TIDAK BERGUNA BAGI KENDARAAN

LATAR BELAKANG Kendaraan yang menggunakan energi listrik Yang akan dibahas secara lebih lanjut pada tugas akhir ini ialah: PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

PERUMUSAN MASALAH 1.Bagaimana menganalisa prototype electric energy recovery system (EERS) yang dapat memanfaatkan pengereman sepeda listrik untuk menghasilkan energy listrik. 2.Bagaimana merancang prototype electric energy recovery system (EERS) yang diterapkan pada sepeda listrik untuk mendapatkan konstruksi dan dimensi yang cocok. 3.Bagaimana memilih spesifikasi dari komponen mekanik yang dibutuhkan EERS pada sepeda listrik yang memiliki kemampuan dan kualitas kerja yang baik. 4.mencari sudut inklinasi sehingga didapatkan pengereman pada kecepatan 40km/jam.

BATASAN MASALAH 1. Kendaraan berjalan pada kecepatan minimum 30 km/jam dan maksimum 50 km/jam 2. Kendaraan melewati jalan datar atau menurun sehingga menyebabkan pengereman 3. Beban pengendara dianggap 60 kg 4. Batasan dimensi pemasangan, dimana volume keseluruhan 27900 cm 3. Dengan lebar 30 cm, panjang 30 cm dan tinggi 30 cm 5. Diasumsikan efisiensi penyerapan energi alternator 100%

TUJUAN 1. Menganalisa penerapan teknologi EERS yang dapat memanfaatkan pengereman pada sepeda listrik untuk diubah menjadi energi listrik. 2. Merancang sistem EERS untuk diterapkan pada sepeda listrik berdasarkan peninjauan dari teori-teori yang ada. 3. Mendapatkan spesifikasi untuk mendukung peranti EERS dan mengoptimalkan energy baik pada pengisian ulang maupun penggerak utamanya

RELEVANSI 1. Perjalanan lebih mudah sebagai alat transportasi 2. Ekonomis 3. Minim perawatan 4. Konvensional tetapi mengedepankan teknologi

TINJAUAN PUSTAKA KERS

TINJAUAN PUSTAKA SEPEDA LISTRIK Sepeda listrik merupakan sebuah kendaraan yang menggunakan energi listrik sebagai tenaga penggeraknya. Motor listrik dan akumulator merupakan komponen penting dari sepeda listrik. Kecepatan maksimum yang dapat dicapai oleh sepeda listrik ialah 60 km/jam dengan sudut tanjak yang dapat dicapai 30 derajat. Pengisian ulang pada sumber listrik (charging) dengan lama waktu sekitas 5 jam.

PRINSIP KERJA ENERGI POTENSIAL ENERGI KINETIK PULLEY DAN BELT GEAR ALTERNATOR MOTOR LISTRIK ACCU ENERGI LISTRIK

FLOWCHART Studi literatur STUDI LITERATUR Pada studi literatur mempelajari tentang dasar teori yang mendukung mengenai EERS. Yaitu lebih mengenai fungsi kerja KERS, bagaimana kinerja sepeda motor listrik. sehingga nantinya dapat mempermudah kita dalam penelitian Perbaikan gambar perencanaan pada FBD Mendapatkan gaya yang bekerja Mencari besarnya gaya yang dibutuhkan PERBAIKAN GAMBAR PERENCANAAN PADA FBD Perbaikan pada gambar yang dilakukan untuk mendapatkan dimensi alat yang tepat. Yang dahulu menggunakan V-belt kini coba di kompakkan dengan menggunakan gear. A B

FLOWCHART Studi literatur MENDAPATKAN GAYA YANG BEKERJA Terlebih dahulu harus diketahui gaya-gaya yang ada pada kendaraan Perbaikan gambar perencanaan pada FBD Mendapatkan gaya yang bekerja Mencari besarnya gaya yang dibutuhkan A B Keterangan : Ff, Fr = gaya dorong pada roda depan dan belakang Rrr, Rrf = gaya hambat rolling pada roda belakang dan depan Fd = gaya hambatan angin a = percepatan kendaraan Ɵ = sudut turunan jalan Gaya hambatan total pada kendaraan adalah : F R = F d + R r + R g Dimana : R r = R rr + R rf = total hambatan rolling (N) R g = W sinɵ = hambatan tanjakan (N) (Geode resistance)

FLOWCHART MENCARI BESARNYA GAYA YANG Studi literatur Perbaikan gambar perencanaan pada FBD DIBUTUHKAN Setelah mengetahui gaya-gaya yang bekerja, maka dapat dicari data berupa sudut kemiringan, ketinggian, dan berat dari kendaraan sehingga nantinya dapat diketahui energi potensial yang bekerja pada kendaraan. Mendapatkan gaya yang bekerja Mencari besarnya gaya yang dibutuhkan A B EP = W. h = m. g. h.(1) EK = ½ m. v 2...(2) EK = EP W.h = ½ m.v 2 m.g.h= ½.m.v 2 g.h= ½.v 2 v =

FLOWCHART A Penentuan spesifikasi alat pendukung berdasarkan FBD Analisa energi yang dihasilkan B PENENTUAN SPESIFIKASI ALAT PENDUKUNG BERDASARKAN FBD Alat yang digunakan nantinya dipilih sesuai spesifikasi, sehingga energi yang ditangkap dapat dimaksimalkan. Baik dari segi pemanenan maupun penggunaan. Mendapatkan spesifikasi alat Perancangan akhir

FLOWCHART A Penentuan spesifikasi alat pendukung berdasarkan FBD Analisa energi yang dihasilkan B ANALISA ENERGI YANG DIHASILKAN Energi yang dihasilkan adalah energi listrik. Energi tersebut diharapkan memiliki efisiensi yang maksimal sesuai dengan perhitungan. Mendapatkan spesifikasi alat Perancangan akhir EK = ½ m.(v*) 2 WH = ½ m.(v*) 2 + EL m.g.h = ½ m.(v*) 2 + EL EL = m.g.h - ½ m.(v*) EL= perubahan sebagian energi kinetic menjadi listrik.

FLOWCHART A Penentuan spesifikasi alat pendukung berdasarkan FBD B MENDAPATKAN SPESIFIKASI ALAT Setelah didapat gaya-gaya dan energi. Maka, dapat ditentukan spesifikasi-spesifikasi alat yang akan digunakan untuk digunakan dalam perancangan akhir seperti: AKI Analisa energi yang dihasilkan Mendapatkan spesifikasi alat ALTERNATOR Perancangan akhir

FLOWCHART PERANCANGAN AKHIR A Penentuan spesifikasi alat pendukung berdasarkan FBD B Pada perancangan akhir, nantinya akan diperoleh desain berupa piranti EERS. Piranti tersebut diharapkan mudah dalam pemasangan, murah dalam pembuatan, dan dimensi yang sesuai. Analisa energi yang dihasilkan Mendapatkan spesifikasi alat Perancangan akhir

BATTRAI/AKUMULATOR Baterai Kontak on Handle gas Motor DC Skema penggunaanbaterai untuksepedalistrik standar Kecepatan sepeda 30 40 kph Tuas rem Alternator ON Alternator OFF Tuas rem Baterai Skema pengisian baterai pada sepeda listrik yang telah menggunakan piranti EERS

PEMUTUS DAYA Pada sebuah hubugan transmisi, terdapat beban yang dihasilkan. Dimana gir saling bergesekan satu sama lain. Guna memaksimalkan pemanenan energi, maka ditambahkanlah pemutus daya yang mekanismenya megadopsi kerja dari sepeda dan sepeda motor. Dengan menggunakan beberapa piranti berikut ini:

RANCANGAN GAMBAR Design ini merupakan type standar dari sepeda listrik standar. Sepeda ini belum menggunakan piranti dari EERS. Design ini merupakan modifikasi yang menggunakan transfer daya berupa V-Belt yang menghubungkan roda dengan alterntor. Kelemahan dari design ini adalah dimensi dari V-belt yang besar, sehingga mengurangi kenyamanan.

IDE PERBAIKAN Perbaikan yang dilakukan pada sepeda listrik adalah: penggunaan EERS Penggunaan Spur Gear pada sistem transfer daya, sehingga meminimalkan slip dan mengecilkan dimensi dari EERS penambahan kapasitas baterai menambah jarak tempuh yang dapat diraih dari sepeda listrik. selain itu, penambahan baterai juga dapat difungsikan untuk menambah akselerasi dari sepeda listrik.

PERHITUNGAN Data-data yang ada: Bobot kendaraan : 60 kg Daya angkut : 90 kg Lingkar roda : 16 inchi Kecepatan maksimal : 40-50 km/jam Untuk mendapatkan nilai kecepatan pada jalan miring maka disimulasikan menggunakan sepeda motor, dimana: Bobot motor : 98 kg Pengendara : 60 kg Dan hasilnya dapat ditabelkan sebagai berikut: no Jarak (m) Sudut Berat (kg) Pengendara (kg) Kecepatan (km/jam) 1 31 7 98 60 28 2 31 7 98 60 30 3 31 7 98 60 27 4 18.24 13 98 60 30 5 18.24 13 98 60 31 6 31 13 98 60 34 7 31 13 98 60 40

PERHITUNGAN Contoh perhitungan: h = r. sin (sudut) = 31 m. sin 13 h = 6,97 m energi potensial yang dapat dicari: EP = W. h = m. g. h = 158 kg. 9.8 kg m /s 2. 6,97m = 10792.35 Nm = 10792.35 joule Sedangkan untuk energi kinetik yang didapatsecara simulasi: EK = ½. m. v 2 = ½. 158 kg. (40km/jam) 2 = ½. 158kg. (11.11m/s) 2 = 9751.14 Nm = 9751.14 joule Untuk kecepatan secara teori: EP = EK W. h = ½.m. v 2 m. g. h = ½. m. v 2 g.h = ½. v 2 v 2 = 2.g.h v 2 = 2. 9,8kg.m/s 2.6.97m v = 11.688 m/s pembandingan kecepatan, baik teori maupun yang didapat langsung secara simulasi: v* = Kecepatan real = 11.11 m/ s V = kecepatan teori = 11.688 m/ s Mencari nilai energi yang dapat ditangkap: EL= m. g. h ½. m.(v*)2 EL = 10792.35 kg.m/s2-9751.14 kg.m/s2 EL = 1041.21 Nm EL = 0.289225 Wh (Watt-Hour)

PERHITUNGAN Jika hasil dari simulasi diatas di cari energi kinetik dan potensial, kemudian kecepatan penurunan dikurangi hingga 30%. Maka, energi dari pengurangan kecepatan tersebut dapat diserap melalui alternator. Seperti pada contoh perhitungan dibawah ini: EL 1 = m. g. h ½. m.(v*) 2 EL 1 = 158kg. 9.8m/s 2. 3,72m ½. 158kg.(5,444m/s) 2 EL 1 = 5760.048 kg.m 2 /s 2 2341.72 kg.m 2 /s 2 EL 1 = 3418.33 kg.m 2 /s 2 EL 1 = 3418.33 joule EL 1 = 0.949613 watt-hour Sedangkan untuk penggunaan kendaraan selama 1 jam dengan kecepatan konstan 20km/jam: EK 20 = ½.m.v 2 EK 20 = ½. 158kg. (5.55m/s) 2 EK 20 = 2433.298 kg. m 2 /s 2 Untuk penggunaan kendaraan selama 1 jam dengan kecepatan 30km/jam: EK 30 = ½.m.v 2 EK 30 = ½. 158kg. (8.33m/s) 2 EK 30 = 5481.7 kg. m 2 /s 2 untuk penggunaan kendaraan selama 1 jam dengan kecepatan 40km/jam: EK 40 = ½.m.v 2 EK 40 = ½. 158kg. (11,11m/s) 2 EK 40 = 5751.1 kg. m 2 /s 2

PERHITUNGAN

PERHITUNGAN contoh perhitungan untuk mencari jarak dan waktu yang dibutuhkan untuk penggunaan selama 1 jam dengan kecepatan 20km/jam tanpa hambatan pada perkotaan:

PERHITUNGAN

PERHITUNGAN RODA GIGI Dari kecepatan real yang diketahui, terlebih dahulu dicari putaran roda permenit. V = 40 km/jam. 1jam/3600s. 1.10 3 /1km V = 11.11 m /s R =16/2 inchi R = 8 inchi = 0.2032 meter ω = = 11.11m/s. = 54.68 rad/s ω = 2. π. f f = ω/2. π = = 522.16 RPM

PERHITUNGAN RODA GIGI Dimana untuk menggerakkan sebuah alternator dibutuhkan putaran minimal 3000 Rotasi Per Menit. Sehingga dibutuhkan sebuah transmisi agar dapat meningkatkan putaran dari 522.16 RPM menjadi lebih dari 3000 RPM. Maka dengan bantuan beberapa data berikut dapat dirancang transmisi untuk meningkatkan putaran menuju alternator. Data-data: Gir depan =33 mata Gir belakan =20 mata Ruangan yang tersedia = 27900 cm 3 Dari data-data diatas maka perhitungan selanjutnya dapat dihitung: Dari roda belakang ke gir depan: 1 2 N2 N2

PERHITUNGAN RODA GIGI Putaran dari gir depan ditransfer menggunakan gir dan rantai. Dimana rasio gir dan rantai dibuat sama. Hal ini dikarenakan gir dan rantai berfungsi untuk penyalur daya dan putaran dari gir depan sepeda menuju gir box:

PERHITUNGAN RODA GIGI Dari gir depan putaran kembali dinaikkan menggunakan perbandingan gigi sebagai berikut: 1 2

PERHITUNGAN RODA GIGI Setelah didapatkan putaran 1044, maka putaran dinaikkan lagi menjadi 3132 rpm: 3 4 Dari roda gigi ini nantinya putaran akan diteruskan langsung menuju alternator. Yang mana nantinya alternator tersebut dapat merubah energi gerak menjadi energi listrik dan disimpan didalam baterai.

GAMBAR RODA GIGI Dari roda belakang Menuju alternator

GAMBAR RODA GIGI

GAMBAR RODA GIGI

GAMBAR RODA GIGI

GAMBAR RODA GIGI Dimensi Gear box: Panjang : 22.6cm Lebar dengan alternator : 22.8cm Tinggi : 12.5cm Sehingga, volume total ruang yang dibutuhkan untuk meletakkan perangkat ini adalah: Panjang* lebar* tinggi= volume perangkat 22.6* 22.8* 12.5= 6441cm 3: Dimana batasan dari ruang yang disediakan: 27900cm 3. Maka masih tersisa ruang : 21459cm 3.

Pemilihan Spesifikasi komponen Ukuran; P*L*T Type Tegangan Arus : kering :12 volt : 12cm*8.5cm*12.5cm :12 ampere

Pemilihan Spesifikasi komponen Ukuran; Diameter Panjang Tegangan Arus : 12cm : 11.5cm : 12 volt : 55 ampere

kesimpulan 1. Dari hasil percobaan dan perhitungan didapat bahwa semakin besar pengereman maka semakin besar energi didapat, sebagai contoh dimana dengan pengurangan kecepatan 30% dengan kecepatan awal 28km/jam menjadi 19.6km/jam maka didapat energi kinetic sebesar 3418.33 joule-meter. Sedangkan pengereman hingga 50% dengan kecepatan awal yang sama menjadi 14km/jam dapat menangkap energi sebesar 4565.29 joule-meter

kesimpulan 2. Salah satu contoh dari tabel dapat dijelaskan bahwa, dengan mengurangi kecepatan sebanyak 30% dari kecepatan 28km/jam dengan kemiringan 7 derajat. Maka, akan dibutuhkan lintasan sepanjang 31.43Km dengan waktu pengecasan 1.6 jam untuk menempuh kecepatan 30 km/jam diperkotaan dengan kondisi jalan datar tanpa hambatan.

kesimpulan 3. Dimensi dari gearbox dan ukuran gir-rantai yang digunakan: Gir belakang : 20 mata Gir depan : 33 mata Gir penghubung : 20 mata Pada gearbox; Gir 1 : 60 mata Gir 2 : 20 mata Gir 3 : 60 mata Gir 4 : 20 mata Dimensi perangkat EERS Panjang : 22.6cm Lebar dengan alternator : 22.8cm Tinggi : 12.5cm Volume total :6441 cm 3

kesimpulan 4. Spesifikasi komponen yang digunakan pada perangkat EERS ialah: Accu/battrai; Voltase : 12 volt Arus : 12 amp P.L.T : 12cm*8.5cm*12.5cm Alternator; Ukuran; Diameter : 12cm Panjang : 11.5cm Tegangan : 12 volt Arus : 55 ampere