PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, BESARAN ENERGI MINUMAN, DAN BERAT JENIS URINE PADA MURID

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa

Osteoporosis, Konsumsi Susu, Jenis Kelamin, Umur, dan Daerah, Di DKI Jakarta, Jawa Barat,

PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, STATUS GIZI, AKTIFITAS FISIK, DAN PERSEN LEMAK TUBUH PADA MURID KELAS VII SLTPN 69 JAKARTA

FREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PERUBAHAN BERAT ENERGI PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA TANGERANG

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL KUISIONER PENELITIAN

KONSUMSI PANGAN, PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK DAN STATUS GIZI PADA REMAJA DI KOTA SUNGAI PENUH KABUPATEN KERINCI PROPINSI JAMBI

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

STUDI KEBIASAAN MINUM DAN HIDRASI PADA REMAJA DAN DEWASA DI DUA WILAYAH EKOLOGI YANG BERBEDA

Universitas Sumatera Utara

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN SURAT PERNY AT AAN ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Manusia dalam menjalankan kehidupannya. akan tetapi manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makan

BAB I PENDAHULUAN. gizi tubuh berperan dalam media transportasi dan eliminasi produk sisa metabolisme.

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek

Besaran Porsi, Citra Tubuh dan Perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT) Remaja Putri Usia Tahun di Pondok

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU- ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Oleh SHOFI IKRAMINA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN KONSUMSI BUAH, SAYUR DAN KECUKUPAN SERAT PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI SD NEGERI MEDAN SKRIPSI. Oleh ANGGI RARA NIM.

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, perlu

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DAN HIPERTENSI PADA LANJUT USIA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

KECUKUPAN DAN STATUS GIZI SISWA SMU DHARMA PANCASILA MEDAN SERTA KAITANNYA DENGAN INDEKS PRESTASI

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN ASUPAN ENERGI SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SEJATI PRATAMA MEDAN TAHUN Oleh : PUTRI FORTUNA MARBUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN AJAR GIZI OLAHRAGA DEHIDRASI. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PADA PELAJAR SMP NEGERI 10 KOTA MANADO.

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

PERILAKU KONSUMSI AIR MINUM PADA SISWA/SISWI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN 2015

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Energi, Protein dan Daya Beli Makanan dengan Status Gizi pada Remaja di SMP Negeri 2 Banjarbaru

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Manusia dapat hidup

LAPORAN HASIL PENELITIAN. SMA Raksana Medan Tahun Oleh : RISHITHARAN DORAISAMY

PERBEDAAN KEBIASAAN MINUM DAN STATUS HIDRASI PADA REMAJA OVERWEIGHT DAN NON OVERWEIGHT DI SMK BATIK 1 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

keywords: tea consumptions, hemoglobin levels, vocational students

lebih lambat daripada pertumbuhan bayi. Akan tetapi, kegiatan fisik pada pertumbuhan tersebut meningkat. Dengan demikian dalam kondisi keseimbangan

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

KEBIASAAN MINUM DAN AKTIVITAS FISIK PADA MAHASISWA HAFIDUDIN

ENERGI DARI SUSU BERDASARKAN STATUS KEGEMUKAN PADA BALITA USIA BULAN

GAMBARAN POLA MAKAN, STATUS GIZI, POLA HAID DAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMU NEGERI 18 MEDAN TAHUN 2010 SKRIPSI OLEH :

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN CAIRAN TUBUH DENGAN POLA KONSUMSI AIR MINUM PADA MAHASISWA TINGKAT I AKPER PANTI KOSALA SURAKARTA

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat

PENGETAHUAN GIZI, AKTIVITAS FISIK, KONSUMSI SNACK DAN PANGAN LAINNYA, PADA MURID SD BINA INSANI BOGOR YANG BERSTATUS GIZI NORMAL DAN GEMUK

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI SISWI SMA NEGERI 4 MANADO

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Mitos & Fakta Mengenai Hidrasi Hal yang Perlu di ketahui Dokter

HASIL DAN PEMBAHASAN

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN STATUS ANEMIA DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWI SMK KESEHATAN GANA HUSADA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kekurangan gizi muncul karena tidak seimbangnya asupan

BAB III METODE PENELITIAN

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

ABSTRACT. Key Words: similarity, reputation, perceived risk, innovativeness, brand extension, brand image

PERBEDAAN PADA PROPORSI TUBUH ETNIS BALI DENGAN ETNIS MADURA DI SURABAYA Rini Linasari

PENGARUH BUKU SAKU TERHADAP TINGKAT KECUKUPAN GIZI PADA REMAJA (Studi Di SMA Teuku Umar Semarang Tahun 2016)

BAB 4 METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

Manfaat Minum Air Putih

ASUPAN GIZI MAKRO, PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS PERTUMBUHAN ANAK USIA 6-7 TAHUN DI KAWASAN PEMBUANGAN AKHIR MAKASSAR

HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

BAB 1 PENDAHULUAN. menentukan tingkat kesehatan dan fungsi kognitif. Manusia dapat memenuhi

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK GAMBARAN POLA MAKAN DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BATUR

142 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 02 Juli 2016

BAB I PENDAHULUAN. zat seng / zinc. Padahal zinc merupakan co-faktor hampir 100 enzim yang

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK. ANITA APRILIAWATI, Ns., Sp.Kep An Pediatric Nursing Department Faculty of Nursing University of Muhammadiyah Jakarta

PERBEDAAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN PADA SIANG HARI ANTARA ANAK TAMAN KANAN-KANAK DI SEKOLAH DENGAN MODEL SCHOOL FEEDING DAN NON SCHOOL FEEDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN POLA KONSUMSI MAKANAN JAJANAN DENGAN STATUS KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DI SDN KETINTANG I SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG

Linda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

LAMPIRAN 1 Tabel Karakteristik contoh Usia

OLEH: RUTH MUTIARA ANGELINA MANULLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

Transkripsi:

PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, BESARAN ENERGI MINUMAN, DAN BERAT JENIS URINE PADA MURID KELAS 4-5 SEKOLAH DASAR NEGERI SUDIMARA 8 DAN SEKOLAH DASAR SWASTA YADIKA 3 CILEDUG Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/perbedaan-konsumsi-cairan-besaran-energi-minuman-dan-berat-jenisurine-pada-murid-kelas-4-5-sekolah-dasar-negeri-sudimara-8-dan-sekolah-dasar-swasta-yadika-3-ciledug / // PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, BESARAN ENERGI MINUMAN, DAN BERAT JENIS URINE PADA MURID KELAS 4-5 SEKOLAH DASAR NEGERI SUDIMARA 8 DAN SEKOLAH DASAR SWASTA YADIKA 3 CILEDUG Dian Aryani 1, Siti Mutia Rahmawati 2,, Putri Ronitawati 3 1 PT. Buana Varia Komputama 2 Polytechnic of Health Jakarta II, Department of Nutrition, Ministry of Health Republic of Indonesia 3 Department of Nutrition Faculty of Health Sciences, Esa Unggul University Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510 putri.ronitawati@esaunggul.ac.id Abstract Water is a major component of the body s thermoregulatory system, substition of the body s metabolism, for digestion, foodprocessing, muscle contractions, etc. The purpose of this study was to determine the differences between water consumption, total of energy drinks, and urine specific gravity in 4-5 grade student public primary school. The method used simple random sampling and the total of subject is 62 students. The data were collected such as; 1). Characteristics of sample: gender, age, Weight, Height, the amount of pocket money, knowledge about drinking water, and physical activity; 2). Consumption of water and energy drinks,taken from 3x24 hours food recall; 3). The density of urine, taken from the examination in the laboratory. The results shows the average consumption of water is 2097.9 ml (±152.241) for public primary school, whereas the private primary school is 2657.2 ml (±327.6); the total of energy drinks is 173.4 kcal (±82.8), it is from powder and tea drinks without packing, whereas the private primary school 434.7 kcal (±179.5), it is from milk without packaging, juice without bottled, page 1 / 7

and tea packaging; urine specific gravity in public primary school is 1022 (±7.7) 1whereas in private primary school is 1015 (±6.6). There are significant differences between water consumption (p<0.05), total of energy drinks (p<0.05), and urine specific urine specific gravity in 4-5 grade student public primary school (p<0.05). In public primary schools are still below the recomended intake of water requirement, therefore we should encourage student to increase their water consumption. Keywords: water consumption, total energy drinks, urine specific gravity Abstrak Air merupakan suatu komponen utama thermoregulatory system tubuh, pengganti metabolisme tubuh, untuk pencernaan, pengolahan bahan makanan, kontraksi otot, pengatur suhu tubuh, dll. Kebutuhan cairan anak usia 1-18 tahun relatif lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perbedaan konsumsi cairan, besaran energi minuman, dan berat jenis urine murid kelas 4-5 sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2009. Cara pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana, sehingga total subjek di dapat 62 orang. Data yang dikumpulkan meliputi: 1)Karakteristik sampel: Jenis kelamin, umur, BB, TB, besaran uang saku, pengetahuan tentang air minum, dan aktivitas fisik; 2)Konsumsi cairan dan besaran energi dari minuman, diambil melalui food recall 3x24 jam; 3)Berat jenis urine,diambil melalui pemeriksaan di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata konsumsi cairan sekolah dasar negeri 2097,9 ml (±152,241),sedangkan sekolah dasar swasta 2657,2 ml (±327,6); besaran energi minuman sekolah dasar negeri 173,4kkal (±82,8) berasal dari minuman serbuk dan teh tanpa kemasan, sedangkan sekolah dasar swasta 434,7kkal (±179,5) berasal dari susu tanpa kemasan, jus tanpa kemasan, dan teh kemasan; berat jenis urine sekolah dasar negeri 1022 (±7,7) sedangkan sekolah dasar swasta 1015 (±6,6). Ada perbedaan yang signifikan antara konsumsi cairan (t=8,622);(p<0,05), besaran energi minuman (t=7,362);(p<0,05), dan berat jenis urine pada murid kelas 4-5 sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta (t=3,903);(p<0,05). Pada sekolah dasar negeri konsumsi cairan masih dibawah anjuran perlu di dorong untuk meningkatkan konsumsi cairan yang relatif tinggi. Kata kunci: konsumsi air, energi minuman, berat jenis urine Pendahuluan page 2 / 7

Air merupakan zat gizi mikro yang memiliki tingkat kepentingan lebih dari makanan. Manusia dapat hidup tanpa makanan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, akan tetapi beberapa hari tanpa air maka akan menyebabkan kematian. Air merupakan bagian mekanisme untuk mengantarkan zat gizi dan hasil limbah pada jaringan tubuh dan organ-organ. Tubuh manusia dewasa mengandung air 95% dari berat badan, pada bayi 75% dari berat badan, dan pada usia lanjut kandungan air menurun menjadi 50% dari berat badan (Proboprastowo dan Dwiriani, 2008). Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara 1-7 liter air setiap harinya untuk menghindari dehidrasi. Jumlah pastinya bergantung pada tingkat aktifitas, suhu dan kelembapan, serta beberapa faktor lainnya. (Supriasa, 2002). Kebutuhan sekitar 2,5 liter air per hari berasal dari 1,5 liter air minum dan 1 liter dari bahan makanan yang dikonsumsi, sementara lemak tubuh tidak mengandung air. Menurut PUGS manusia membutuhkan 8 10 gelas (sekitar dua liter) per hari, namun hasil penelitian yang diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukan bahwa konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam menyehatkan tubuh. Tanda tanda kemunculan dehidrasi kerap tidak disadari pada dehidrasi ringan misalnya haus, mulut kering, dan bibir kering sering dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Akibat dari dehidrasi ringan tersebut timbul beberapa masalah yaitu saat tubuh mereka mengalami dehidrasi suhu internal tubuh akan naik, terutama bagian otak dapat kelebihan panas. Kehilangan 2% cairan tubuh dapat menyebabkan berkurangnya 20% performa baik aktifitas fisik maupun mental, sedangkan kehilangan lebih dari 3% dapat menyebabkan stroke pada jantung, kondisi dimana anak-anak lebih terancam daripada orang dewasa. Kekurangan cairan juga akan mempengaruhi jantung, ginjal, otak, dan tekanan darah akan menurun dan terjadi syok. Jadi bagi mereka yang tidak dapat memenuhi jumlah kebutuhan air dan tidak minum banyak sebelum pergi kesekolah akan berakibat konsentrasi menjadi rendah di dalam kelas, yang juga berarti tidak banyak berpartisipasi dan bahkan nilai ulangan menjadi lebih rendah,dan sering sakit kepala. kekurangan volume cairan menimbulkan perubahan status hidrasi seperti ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, perubahan membran mukosa, produksi, dan berat jenis urine (Muirhead dan Catto,1986). Berbagai literatur menyatakan bahwa wasting, stunting, dan anemia akibat kekurangan makanan yang bergizi dan konsumsi cairan. Status ekonomi mengakibatkan rendahnya tingkat pendidikan orangtua, buruknya lingkungan perumahan dan tidak adanya akses terhadap air minum dan sanitasi. Juga keterbatasan akses terhadap kebutuhan dasar lain dan pelayanan sosial termasuk pangan, kesehatan, dan pendidikan. Masalah kurangnya konsumsi cairan dan besarnya energi dari minuman, yang dipengaruhi oleh tinggi badan, berat badan, status ekonomi, pengetahuan dan aktifitas fisik sangat erat hubungannya dengan jumlah dan berat jenis urine yang dihasilkan. Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian bersifat komparatif dengan tujuan melihat pendekatan longitudinal. Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Juli 2009. Populasi dalam penelitian ini adalah anak murid kelas 4-5 sekolah dasar negeri Sudimara 8 dan sekolah dasar swata Yadika 3 Ciledug. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sederhana berdasarkan rumus estimasi proporsi dengan presisi mutlak. Sampel didapat yaitu sebesar 62 siswa/i dari masing-masing sekolah diambil sebanyak 31 siswa/i. Kriteria sampel yaitu Laki laki dan Perempuan, Usia 10-12 tahun, bersedia dijadikan responden, dapat berkomunikasi, mempunyai waktu dan bersedia, dalam keadaan sehat. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), formulir pengamatan, formulir food recall 24 jam dan pemeriksaan urine dilakukan dengan menggunakan pot penampung urine dan refraktometer. Data yang dikumpulkan meliputi: 1)Karakteristik sampel: Jenis kelamin, umur, BB, TB, besaran uang saku, pengetahuan tentang air minum, dan aktivitas fisik; 2)Konsumsi cairan dan besaran energi dari minuman, diambil melalui food recall 3x24 jam; 3)Berat jenis urine, diambil melalui pemeriksaan di laboratorium. page 3 / 7

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji beda dua rata-rata (uji T-TEST Independent) yaitu uji signifikan dilakukan dengan batas kepercayaan (?=0,05). Apabila diperoleh nilai t hit? t tabel (p<?) berarti ada perbedaan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. (Sugiyono,2007). Kemudian dilakukan Uji korelasi digunakan untuk mencari derajat keeratan hubungan atara variabel. Bila nilai p? 0,05 maka Ho ditolak ini berarti data sampel mendukung adanya hubungan yang bermakna. Bila nilai p?0,05 maka Ho gagal ditolak, ini berarti data sampel tidak mendukung adanya hubungan yang bermakna. Setelah itu dilakukan Uji Analisis regresi linear yang digunakan untuk memprediksi suatu variabel (variabel independent) berdasarkan pada satu variabel atau beberapa variabel lain (variabel dependent). Hasil dan Pembahasan Penelitian ini bersifat komparatif yaitu membandingkan perbedaan sebagai fenomena untuk mencari faktor-faktor apa dan situasi yang bagaimana yang menyebabkan timbulnya suatu peristiwa tertentu. Skala yang digunakan untuk variabel dependen adalah skala interval dan ordinal sedangkan variabel independen adalah skala interval. Berdasarkan hasil yang didapat diketahui bahwa sebagian besar murid kelas 4-5 sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta berjenis kelamin laki-laki sebanyak 68% dan berjenis kelamin perempuan seba-nyak 32%, hal tersebut tidak sesuai dengan perbandingan jumlah penduduk pada usia sekolah 6-14 tahun, di wilayah Ciledug kecamatan Pondok Aren kabupaten Tangerang yaitu berjenis kelamin laki-laki (45%) lebih sedikit dibanding berjenis kelamin perempuan (55%). Hasil lain didapat bahwa rata-rata usia murid berkisar antara 10-12 tahun. Hasil ini sesuai dengan standar umur di Indonesia, dimana usia 6-13 tahun merupakan usia aktif pada umumnya memiliki aktifitas yang tinggi (Marbun, 2002). (Lihat Tabel 1). Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa berdasarkan IMT responden yang termasuk kategori tinggi lebih besar di sekolah dasar swasta sehingga didapat sebagian besar responden berstatus gizi normal yaitu sebesar (38,7%), sedangkan pada sekolah dasar negeri sebagian besar berstatus gizi kurus tingkat berat yaitu sebesar (51,5%). Berdasarkan hasil penelitian karakteristik besaran uang saku responden dari dua sekolah dasar yaitu pada sekolah dasar negeri rata-rata besaran uang saku Rp.3000,- sebanyak 16 orang (51,6%) dengan kisaran antara Rp.2000 Rp.5000 sedangkan pada sekolah dasar swasta rata-rata besaran uang saku Rp.5000,- sebanyak 22 orang (71%) dengan kisaran antara Rp.5000 Rp.10.000. Tabel 1 juga menunjukkan bahwa aktifitas fisik pada murid sekolah dasar kelas 4-5 yaitu sebagian besar pada sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta beraktifitas ringan. Hal ini tidak sesuai dengan teori Marbun, 2002 bahwa anak usia sekolah (6-14 tahun) pada umumnya memiliki aktifitas yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian karakteristik pengetahuan tentang air minum responden dari dua sekolah dasar yaitu dari 11 pertanyaan pengetahuan yang masih kurang pada sekolah dasar negeri sebanyak 9 pertanyaan yang meliputi, fungsi air bagi tubuh, akibat kekurangan cairan, kebutuhan air minum perhari, sumber air tubuh selain air putih, ciri-ciri dehidrasi, ciri-ciri air putih yang baik, akibat dari minum air putih yang tidak baik, minuman yang baik untuk kesehatan, dan kapan kita membutuhkan air lebih banyak. Dan pada sekolah dasar swasta sebanyak 5 pertanyaan yang meliputi, fungsi air bagi tubuh, akibat kekurangan cairan, kebutuhan air minum perhari, ciri-ciri dehidrasi, akibat dari minum air putih yang tidak baik, dan minuman yang baik untuk kesehatan. page 4 / 7

Sedangkan pengetahuan yang sudah baik pada sekolah dasar negeri dan sekolah dasar swasta sebanyak 3 pertanyaan yaitu meliputi, akibat dari tidak minum air putih, minuman bersoda tidak baik untuk kesehatan, dan minuman yang tidak baik untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan kurangnya fasilitas yang ada di kedua sekolah tersebut misalnya: tidak adanya madding sekolah tentang pentingnya kesehatan, sekolah tidak pernah mengadakan acara penyuluhan kesehatan, dan lain-lain. Kebutuhan cairan yang diperlukan oleh anak usia 10-12 tahun menurut Nelson (1983) adalah 70-85 ml/kgbb/hari (±2100-2550ml),sedangkan dalam PUGS dianjurkan (±8-10 gelas/ hari). Dari hasil penelitian dua sekolah dasar terhadap 62 orang responden yaitu pada sekolah dasar negeri diperoleh rata-rata konsumsi cairan 2097,90ml dengan nilai tertinggi 2282ml dan nilai terendah 1549ml, sedangkan pada sekolah dasar swasta diperoleh nilai rata-rata konsumsi cairan 2657,23ml dengan nilai tertinggi 3547ml dan nilai terendah 2112ml. Menurut Muirhead dan Catto (1986) Kekurangan volume cairan dapat disebabkan asupan yang tidak memadai sehingga dapat menimbulkan perubahan status hidrasi seperti ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, perubahan membran mukosa, produksi dan berat jenis urine. Hal ini menunjukkan perbedaan yang disebabkan karena asupan cairan sekolah dasar negeri rata-rata 2097,90ml (± 9 gelas sedang) berdasarkan pemenuhan kebutuhan cairan (±2100-2550 ml) nilai tersebut kurang dari kebutuhan untuk usia 10-12 tahun, sedangkan asupan cairan sekolah dasar swasta rata-rata 2657,23ml (±11 gelas sedang) berdasarkan pemenuhan kebutuhan cairan (±2100-2550 ml) nilai tersebut melebihi kebutuhan untuk usia 10-12 tahun. Akibat dari kekurangan cairan (dehidrasi) pada anak sekolah dasar yaitu menurunkan konsentrasi di dalam ruang kelas, menyebabkan reduksi pada performa mental dan fisik, bahkan nilai ulangan pun menjadi lebih rendah, suhu internal tubuh naik terutama pada bagian otak dapat kelebihan panas, stroke pada jantung, sakit kepala dan tidak bisa tidur dll. (Sulaeman, 2008). Berdasarkan hasil penelitian dua sekolah dasar terhadap 62 orang responden yaitu pada sekolah dasar negeri diperoleh rata-rata besaran energi dari minuman 173,35 kkal yaitu ±8,9% dari kecukupan energi dengan nilai tertinggi 407 kkal dan nilai terendah 28 kkal, sedangkan pada sekolah dasar swasta diperoleh nilai rata-rata konsumsi cairan 434,71 kkal yaitu 22,3% dari kecukupan energi dengan nilai tertinggi 873 kkal dan nilai terendah 90 kkal, hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi dari kecukupan energi yang dianjurkan untuk indonesia yaitu 1750-1950 kkal/hr pada usia 10-12 tahun. Tabel 1 Karakteristik Responden Variabel SD Negeri SD Swasta Jenis Kelamin:- Laki-laki- Perempuan 26 (83.9) a 16 (51.6) Umur:- 10 - < 11 tahun- 11 - < 12 tahun- 12 tahun 5 (16.1) 15 (48.4) 9 (29.0) 6 (19.4) page 5 / 7

20 (64.5) 22 (71.0) page 6 / 7

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) PERBEDAAN KONSUMSI CAIRAN, BESARAN ENERGI MINUMAN, DAN BERAT JENIS URINE PADA MURID Tinggi Badan:- < 138 cm (Pendek)- 138 151 cm (Normal)- > 151 cm (Tinggi) 2 (6.5) 3 (9.6) 10 (32.3) 3 (9.6) 21 (67.7) 22 (71.0) 0 (0.0) 6 (19.4) page 7 / 7